You are on page 1of 4

CONTOH SOAL JASA KONSTRUKSI

Pada tanggal 22 April 2010, PT One piece kontraktor kecil mendapat proyek jasa konstruksi dari orang pribadi yang bukan pemotong PPh pasal 4(2), nilai proyeknya adalah Rp. 100.000.000, Berapakah PPh pasal 4 (2) terutang?
. Click to edit Master subtitle style

7/14/12

Jawaban : Karena bukan pemotong PPh pasal 4 (2), maka PT One piece harus melakukan penyetoran sendiri. Atas pendapatan jasa konstruksi ini disetor sendiri oleh PT One piece sebesar 2 % x 100.000.000 = 2.000.000

7/14/12

PT Karya Istimewa adalah perusahaan di bidang konstruksi yang memiliki kualifikasi usaha kecil pada bulan Mei 2011 menerima pembayaran atas tagihan termin pertama kepada Pemda DKI dengan nilai kontrak Rp10.000.000,00 untuk pelaksanaan pembangunan taman kota. Pembayaran termin pertama sebesar Rp1.000.000,00 dengan biaya dan HPP sebesar Rp500.000.000,00. Hitung PPh terutang! Bagaimana perlakuan perpajakannya? Keterangan: jasa kontruksi dengan nilai kontrak Rp10.000.000.000,00 bukan merupakan bidang kualifikasi usaha kecil.

7/14/12

PT Karya Istimewa yang merupakan perusahaan konstruksi dengan kualifikasi usaha kecil mengerjakan proyek yang bukan dalam kualifikasi usahanya sehingga dianggap tidak memiliki kualifikasi usaha dalam proyek yang dikerjakannya. Hal ini menyebabkan tarif yang berlaku menjadi sebesar 4% dari setiap pembayaran termin kontrak jasa pelaksanaan konstruksi. PPh Final = 4% x Rp1.000.000.000 = Rp40.000.000 PPh Final ini dipotong oleh Pemda DKI dan harus disetor paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir dan wajib menyampaikan SPT Masa paling lambat 20 hari setelah masa pajak berakhir. Laporan pemotongan/penyetoran pph Atas penghasilan dari usaha jasa Konstruksi dengan dilampiri : - lembar ke-3 ssp;
7/14/12

- lembar ke-2 bukti pemotongan

You might also like