You are on page 1of 9

ABSTRAK Permasalahan utama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisa teknik untuk mengetahui performansi superheater

tubes berdasarkan standar API 530 dan prediksi umur desain dengan menggunakan metode analisis larson miller parameter terhadap peningkatan temperatur versus tegangan, untuk material SA 213 T22 baja 2Cr-1Mo dengan diameter luar tube (OD) sebesar 63,5 mm dan tebal tube sebesar 4,16 mm. Desain umur berdasarkan pada standar API 530 yaitu 100.000 jam dengan nilai koefisien LMP 20 dan degradasi penurunan umur desain, jika dioperasi pada suhu lebih tinggi dari desain. Dalam hal ini, pengambilan tiga temperatur di atas desain dan tiga temperatur di bawah desain, untuk mengetahui sejauh mana gradient penurunan dan kenaikan batasan umur desain suatu material. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa semakin besarnya temperatur operasi maka umur tube akan lebih pendek karena berkurangnya ketebalan dan laju creep-rupture akan meningkat, hal ini disebabkan oleh karena terjadinya perubahan mikrostruktur logam akibat perlakuan tertentu, pada superheater tubes yang beroperasi pada suhu tinggi maka akan mengalami penurunan kualitas logam karena terjadinya pemuaian pada suatu material. Untuk mencapai hasil yang optimal tanpa terjadinya kecelakaan atau kegagalan yang fatal, maka sebaiknya temperatur operasi superheater tubes dibuat lebih rendah dari temperatur desainnya. Temperatur operasi sebaiknya harus dijaga agar tetap stabil, dengan kestabilan temperatur maka dapat memperpanjang usia superheater tubes. Kata kunci : Larson miller parameter (LMP), creep-rupture, superheater tubes

ABSTRACT The main issues in this research is an analysis technique to determine the performance of superheater tubes by standard API 530 and life prediction design using analytical methods of Larson Miller parameter to the increased temperature versus stress, for material SA 213 T22 2 Cr-1Mo steel with an outer diameter of tube (OD) is 63.5 mm and a design thickness is 4.16 mm. The design life based on the standard API 530 is 100,000 hours with a value constant of 20 and the degradation coefficient decreased LMP design life, if operated at a temperature higher than design. In this case, making in the three upper of designs temperature and three below the design temperature, to determine the extent of gradient reduction and increase in the life limit of a material design. Based on the results of this study that the magnitude of the operating temperature tube life will be shorter due to the reduced thickness and creeprupture rate will increase, it is caused by the occurrence of microstructural changes due to metal specific treatment, the superheater tubes that operate at high temperatures it will experience metal degradation due to thermal expansion in a material. To achieve optimal results without the occurrence of accident or failure, it should be operating temperature superheater tubes made lower than the design temperature. Operating temperature should be kept stable, with a temperature stability, it can extend the life of superheater tubes. Key words : Larson miller parameter (LMP), creep-rupture, superheater tubes

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Skripsi ini dipilih dengan judul APLIKASI METODE LARSON MILLER PARAMETER UNTUK CREEP-RUPTURE WATER TUBE BOILER DI PT. PUPUK SRIWIDJAJA (PUSRI) PALEMBANG, disusun untuk dapat melengkapi persyaratan dalam menempuh ujian sarjana pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya. Dengan selesainya penyusunan Skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. 2. Allah SWT atas segala limpahan Rahmat-Nya. Bapak Ir. Helmy Alian, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Sriwijaya. 3. Bapak Qomarul Hadi, ST. MT selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin Universitas Sriwijaya. 4. Ibu Dr.Ir. Diah Kusuma Pratiwi, MT selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah memberikan arahan dan kesabaran dalam membimbing saya dalam pengerjaan Skripsi ini. 5. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Hasan Basri dan Bapak Zulkarnain, ST, M.ENG selaku dosen pembimbing akademik selama kuliah. 6. Seluruh staff dosen dan karyawan Jurusan Teknik Mesin Universitas Sriwijaya. Kak Gun, Kak Sapril, kak Yan, kak Yatno, kak Iwan dan Bu Tetra yang telah banyak membantu. 7. Pembimbing skripsi di PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang, Bang Hengki, Kak Kholid, Kak Rakman, Kak Mirza, Pak Hakimi dan Pak Dikdik. 8. Bak, Umak tercinta atas segala kerja keras, kasih sayang, dukungan dan segala pengorbanannya. Saudara-saudari tercinta, Kak Albet Syaputra Jf, Kak Ade Mahendra Jf, Renny Clara Shinta Jf, Bara Anggara Jf dan seluruh keluarga besar di Noman, Palembang dan Sekayu.

ii

9.

Teteh Elin, Yuk Mitha, Kak Randi, Kak Anto, Kak Ojit, kak Sigit, kak Azhar, dan Kak Budi. Sahabat-sahabatku Putra, Hasbi, Wenny, Mila, Ufu, Rangga, Ejak Gondrong, Yuda Kenyot, Yoga, Burhan, Sigit Jawo, Umar, Rey, Rezi dan seluruh teman-teman angkatan 2008 jurusan Teknik Mesin. Terima kasih atas semua dukungan yang telah diberikan serta Ayah-ibu/mak kantin Renny, Yuk Renny, Yuk Betty, dan Yuli.

10. Keluarga Besar Bapak Lahuddin/Papi (alm) dan Ibu Rohana/Mami serta temanteman kostan Bang Edo, Bang Arief, Bang Anto, Kak Amri, Kak Akbar, Kak Almutaqin, Kak Ari, Kak Ziddin, Kak Taufiq, Kak Reza, Hardi, Randi, Saddam, Radif, Akbar Sayudi, Rangga, Raju, Harry, Ralfi, Hendi, Wawan, Fitra, Dudun, Sendy, Geral, Sigit dan Gulman. 11. Sahabat-sahabat asisten material Mista, Doni, Kak Titin, Rhedo, Deon, Andri, dan Joko. 12. Rekan-rekan organisasi Himpunan Mahasiswa Mesin FT Unsri, Ikatan Keluarga Mahasiswa Silampari, BEM FT Unsri, BEM Universitas Sriwjaya.

Penulis menyadari bahwa hasil dari penyusunan Skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kemampuan dan Ilmu pengetahuan yang dimiliki. Akhir kata penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Indralaya,

November 2012

Penulis

iii

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR SIMBOL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Pembatasan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Manfaat Penelitian 1.5 Metode Penelitian 1.6 Sistematika Penulisan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Water Tube Boiler 2.2 Superheater Tubes 2.3 Deskripsi Umur Desain Komponen 2.4 Pengkajian Sisa Umur Pakai (Remaining Life Time) 2.5 Material Properties 2.6 Fenomena Creep dan Stress Rupture 2.7 Analisa Creep dan Stress Rupture Menggunakan LMP 2.8 Teori Larson Miller Parameter 2.9 Persamaan Tegangan yang Digunakan dalam Perhitungan 2.9.1 Desain Elastis (Untuk Temperatur Rendah) 2.9.2 Desain rupture (Untuk Temperatur Tinggi) 2.9.3 Equivalent Tube Metal Temperatur 2.10 Ketebalan Minimum dan Rata-rata yang Diizinkan 2.11 Limit Temperatur Desain Logam 2.12 Penyebab Kerusakan pada Supeheater Tubes 2.13 Jenis Failure yang Terjadi Dikarenakan Creep-Rupture 2.13.1 Long-term Overheating 2.13.2 Short-Term Overheating 2.14 Prediksi Perilaku Creep Long-Term Overheating BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Prosedur Penelitian 3.3.1 Pengumpulan Data dan Informasi 3.3.2 Analisis Data Pengujian Awal 3.3.3 Pengujian Tak Merusak iv i ii iv vi vii viii ix 1 1 2 3 3 4 4 5 5 7 7 8 10 10 13 14 15 16 16 17 18 18 19 22 22 23 24 25 25 26 26 26 27 27

3.3.4 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian 3.4 Sumber Data 3.5 Asumsi Umum 3.6 Analisis dan Pengelolahan Data 3.7 Tempat Penelitian BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Teknis 4.2 Data Hasil Pengujian Kekerasan 4.3 Pengamatan Secara Visual 4.4 Pengujian Ultrasonik 4.5 Analisa Sisa Umur Superheater Tubes Paket Boiler PT. Pusri Palembang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

28 28 29 29 30 31 31 31 32 33 34 42 42 42 44

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 2.1 Diagram sederhana water tube boiler 6 2.2 Kurva perilaku creep 11 2.3 Kurva tegangan vs LMP 12 2.4 Stress curves (SI units) for ASTM A 200 T22, ASTM A 213 T22 and ASTM A 335 P22 2Cr-1Mo steels 15 2.5 Kandungan oksigen yang berlebihan di dalam tube 20 2.6 Rupture akibat long-overheating 22 2.7 Rupture akibat short-overheating 23 3.1 Diagram alir penelitian 25 3.2 Unit paket boiler PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang 26 3.3 (a) Alat uji ultrasonic Krautkramer USL 32 PT. Pusri Palembang 28 (b) Panametrics NDT Epoch 3 Model 2300 PT. Pusri Palembang 28 4.1 Bentuk superheater tubes baru PT. Pupuk Sriwidjaja 32 4.2 Sketsa pengujian superheater tubes PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang 4.3 4.4 4.5 4.6 Sketsa package boiler PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang Lokasi pengujian ketebalan superheater tubes Grafik hubungan antara tegangan dan LMP Grafik hubungan antara ketebalan dan temperatur

32 33 34 39 40 41

4.7 Grafik hubungan antara umur dan temperatur

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Komposisi kimia superheater tubes SA 213 T22 2.2 Konstanta material untuk fraksi temperatur 2.3 Limit temperatur desain logam untuk heater-tube alloys 4.1 Data teknis 4.2 Data operasi 4.3 Data hasil pengujian

Halaman 10 17 19 31 31 38

vii

DAFTAR SIMBOL

Simbol Umum Perbandingan antara ketebalan korosi dengan ketebalan tegangan ( / ) CLM Konstanta, biasanya diasumsikan menjadi 20 untuk ferritic steel, 15 untuk jenis austenitic steel dan 30 untuk jenis baja T91 atau P91, 9Cr-1Mo-V Diameter dalam (mm) Diameter luar (mm) Faktor korosi merupakan fungsi B dan n Fraksi temperatur (non dimensi) LMP Larson Miller Parameter, konstan untuk bahan tertentu dan level tegangan (non dimensi) n Eksponen rupture pada temperatur desain logam (non dimensi) Td tDL r Tekanan desain elastic (MPa) Tekanan desain rupture (MPa) Temperatur desain (oC) Waktu untuk pecah (rupture) atau untuk mencapai nilai tertentu, selama regangan creep (jam) Temperatur tabung pada saat akhir operasi (oC) Temperatur equivalen tabung (oC) Temperatur tabung pada saat operasi (oC) Korosi yang terjadi (mm) Ketebalan minimum (mm) Ketebalan tegangan (mm) Tegangan elastis yang diizinkan pada temperatur desain logam dan temperatur umur desain (MPa) Tegangan rupture yang diizinkan, pada temperatur desain logam (MPa)

Singkatan API LMP NDT TTP UT UTS

American Petroleum Institute Larson Miller Parameter Non Destructive Test Time Temperatur Parameter Ultrasonic Test Ultimate Tensile Stress

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Safety factor sebesar 0,7 untuk material jenis superheater tube SA 213 (Grade T22) 2. Allowable stress untuk material jenis superheater tube SA 213 (grade T22) 3. Gambar teknik superheater tubes PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang 4. Grafik hasil pembacaan nilai LMP dan nilai tegangan pada Temperatur 472,22OC 5. Grafik hasil pembacaan nilai LMP dan nilai tegangan pada Temperatur 500OC 6. Grafik hasil pembacaan nilai LMP dan nilai tegangan pada Temperatur 527,78OC 7. Grafik hasil pembacaan nilai LMP dan nilai tegangan pada Temperatur 537OC 8. Grafik hasil pembacaan nilai LMP dan nilai tegangan pada Temperatur 555,56OC 9. Grafik hasil pembacaan nilai LMP dan nilai tegangan pada Temperatur 583.33OC 10. Grafik Hasil Pembacaan nilai LMP dan nilai tegangan pada Temperatur 611,11OC 11. Panametrics NDT Epoch 3 Model 2300 PT. Pusri Palembang 12. Probe sudut dan probe normal 13. V-blok standar Ultrasonic Test 14. Metode pengukuran diameter tube dengan menggunakan Circumstance 15. Couplant 16. Package Boiler PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Halaman A-1 A-2 A-3 A-4 A-5 A-6 A-7 A-8 A-9 A-10 A-11 A-11 A-12 A-12 A-13 A-13

ix

You might also like