You are on page 1of 2

Latar belakang Seiring majunya perkembangan teknologi kerja manusiapun semakin mudah, karena dapat dibantu dengan alat

yang nantinya akan menjadi pengganti kerja manual manusia, disamping itu juga akan menunjang efisiensi dari berbagai aspek, baik aspek tenaga, produksi, waktu, maupun biaya, maka dari itu pada zaman sekarang ini telah banyak orang baik dari ilmuwan bahkan orang awam menemukan alat dari hasil survey lapang, problematika maupun dari penelitiannya. Pemberdayaan desa merupakan aspek yang seharusnya harus dikedepankan, karena desa merupakan elemen yang sangat mendasar maju tidaknya sebuah wilayah, semakin maju pemberdayaan desa maka tak diragukan lagi bahwa wilayah tersebut telah mengemban dan didaulat sebagai wilayah yang kaya akan ilmu dan teknologi. Salah satu contoh yang harus diperdayakan adalah teknologi untuk proses mata pencaharian yang ada pada desa tersebut, yang mana nantinya akan menjadi batu loncotan yang sangat penting bagi penduduk desa. Setelah diadakan survey lapang di sebuah desa tertentu mata pencaharian penduduknya adalah tambang batu padas yang masih konvensional, dimana hasil tambang akan dibeli oleh pihak yang membutuhkan dengan transportasi pemindahnya adalah truck, yang mana pemindahan batu yang sudah dipecah menjadi ukuran tertentu ini masih dengan cara manual, yaitu batu diangkat oleh tenaga pekerja dan dilempar kedalam bak truck sampai terisi penuh, cara ini sangat tidak efisien dan resikonya juga sangat besar, oleh karena itu pada proses tersebut sangat dibutuhkan alat sederhana pengganti cara kerja manual pada tambang batu padas konvensional tersebut. Rumusan masalah 1. Apakah alat yang dibutuhkan untuk pengganti kerja manual tenaga kerja pada tambang batu konvensional tersebut? 2. Bagaimana rancangan alat tersebut? 3. Bagaimana cara kerja alat tersebut? 4. Apa saja esensi dari alat tersebut? 5. Apa dampak penggunaan alat tersebut?

Tujuan 1. Untuk mengetahui alat apa yang nantinya akan digunakan untuk pengganti kerja manual tenaga kerja pada tambang batu konvensional yang ada di sebuah desa tertentu. 2. Untuk mengetahui skema rancangan alat tersebut dengan gambar yang rinci. 3. Untuk mengetahui cara kerja alat tersebut yang dilengkapi dengan gambar ilustrasi pergerakan alat tersebut. 4. Untuk mengetahui esensial atau manfaat dari alat tersebut setelah nantinya dipergunakan pada proses penambangan batu padas. 5. Untuk mengetahui kemungkinan dampak dari penggunaan alat tersebut, baik dampak positif maupun dampak negatif.

Gagasan Mirisnya keadaan penduduk desa yang kurang akan pengetahuan teknologi membuat mereka tidak bisa berkembang untuk kesejahteraan hidupnya, mereka hanya berpikir secara konvensional dan cenderung enggan untuk berpikir lebih modern, cara hidup yang diterapkan kesehariannya kebanyakan adalah cara lama yang turun temurun, contohnya saja adalah cara menambang batu, karena terbatasnya pengetahuan teknologi mereka lebih memilih untuk menambang batu secara konvensional, hanya mengandalkan palu besar serta alat pendukung lainnya, begitu tidak efisiennya cara seperti ini dan proses produksinyapun juga akan lamban, dan yang perlu diperhatikan adalah cara memasukkan batu kedalam bak truk, cara yang dipakai juga masih menggunakan cara manual, yang mana masih mengandalkan tenaga pekerja, carademikian ini sangat lah tidak efisien dan juga tak luput dari resiko yang fatal, jika salah sedikit saja kemungkinan terjadinya kecelakaan tidak akan terhindarkan, pekerja dituntut untuk mempunyai keahlian dan tenaga yang lebih demi keselamatan dan keamanan diri mereka masing-masing. Karena alasan tersebut lah diperlukan adanya sebuah alat yang mampu menggantikan peran pekerja, yang mana alat tersebut nantinya sangat bermanfaat bagi proses penambangan batu padas sederhana yang ada di desa tersebut.

You might also like