You are on page 1of 6

Teori Bentuk dalam Arsitektur

Diposkan oleh Dwidoria jam 13:43

Bentuk adalah: - Penampilan luar yang dapat dilihat - Gambar struktur formal, tatasusun, komposisi yang menghasilkan gambaran nyata - Massa 3 dimensi, wujud, penampilan, konfigurasiDalam arsitektur, bentuk selalu dihubungkan dengan wujud yaitu sisi luar karakteristik atau konfigurasi permukaan suatu bentuk tertentu.Wujud juga merupakan aspek utama dimana bentuk-bentuk dapat diidentifikasikan dan dikategorikan. Disamping wujud, bentuk memiliki ciri visual: 1. Dimensi, dimensi fisik berupa panjang, lebar dan tebal. Dimensi-dimensi tersebut menentukan proporsi dari bentuk. Skala ditentukan oleh ukuran relatifnya terhadap bentuk-bentuk lain dalam konteksnya. 2. Warna, merupakan fenomena pencahayaan dan persepsi visual yang menjelaskan persepsi individu dalm corak, intensitas dan warna. Warna adalah atribut yang paling menyolok dan membedakan suatu bentuk dari lingkungannya. Warna juga berpengaruh terhadap bobot visual suatu bentuk. 3. Tekstur, Tekstur adalah kualitas yang dapat dilihat dan diraba yang diberikan kepermukaan oleh ukuran, bentuk, pengaturan dan proporsi bagian benda. tekstur juga menentukan sampai dimana permukaan suatu bentuk memantulkan atau menyerap cahaya datang. 4. Posisi, letak dari sebuah bentuk adalah relatif terhadap lingkungannya atau lingkungan visual dimana bentuk tersebut terlihat. 5. Oriebtasi, arah dari sebuah bentuk relatif terhadap bidang dasar, arah mata angin, bentuk-bentuk benda-benda lain, atau terhadap seseorang yang melihatnya. 6. Inersia Visual, merupakan tingkat konsentrasi dan stabilitas suatu bentuk. Inersia suatu bentuk tergantung kepada geometri dan orientasinya relatif terhadap bidang dasar, gaya tarik bumi dan garis pandang manusia

BENTUK DALAM ARSITEKTUR


Beberapa pengertian bentuk dalam arsitektur: Suatu perwujudan dari organisasi ruang yang merupakan hasil dari suatu proses pemikiran. Proses ini didasarkan atas pertimbangan fungsi dan usaha pernyataan diri/ekspresi (Hugo Haring). Wujud dari penyelesaian akhir dari konstruksi yang pengertiannya sama (Mies van der Rohe). Suatu keseluruhan dari fungsi-fungsi yang bekerja secara bersamaan, yang hasilnyamerupakan susunan benda(Benyamin Handler). Hasil dipenuhinya syarat-syarat kokoh, guna, dan indah (Vitruvius).

Ciri-ciri visual bentuk menurut Ching (1996:50,51) adalah : Wujud yaitu cirri-ciri pokok yang menunjukkan bentuk yang merupakan hasil konfigurasi tertentu dari permukaan-permukaan dan sisi-sisi suatu bentuk. Dimensi yaitu panjang, lebar, dan tinggi. Dimensi-dimensi ini menentukan proporsinya, sedangkan skala ditentukan oleh perbandingan ukuran relatifnya terhadap bentuk-bentuk lain disekelilingnya. Warna yaitu corak, intensitas dan nada pada permukaan suatu bentuk, merupakan atribut yang paling menyolok yang membedakan suatu bentuk terhadap lingkungannya. Warna juga mempengaruhi bobot visual suatu bentuk.

Tekstur yaitu karakter permukaan suatu bentuk,tekstur mempengaruhi baik perasaan kita pada waktu menyentuh maupun kualitas pemantulan cahaya menimpa permukaan bentuk tersebut. Posisi yaitu letak relative suatu bentuk terhadap suatu lingkungan atau medan visual. Orientasi yaitu posisi relative suatu bentuk terhadap bidang dasar, arah mata angin, atau terhadap pandangan seseorang yang melihatnya. Inersia visual yaitu derajat konsentrasi dan stabilitas suatu bentuk, inersia suatu bentuk tergantung pada geometrid an orientasi relatifnya terhadap bidang dasar dan garis pandangan kita. Semua ciri-ciri visual bentuk diatas pada kenyataannya dipengaruhi oleh keadaan bagaimana kita memandangnya , seperti perspektif/sudut pandang kita, jarak kita terhadap bentuk tersebut, keadaan pencahayaan, lingkungan visual yang mengelilingi benda tersebut. Sedangkan Eppi, dkk (1986:52,53) menguraikan bahwa bentuk-bentuk arsitektur memiliki unsur-unsur : garis, lapisan, volume, tekstur, dan warna. Kombinasi atau perpaduan dari kesemua unsure akan menghasilkan ekspresi bangunan. Ini menghasilkan suatu pengungkapan maksud dan tujuan bangunan secara menyeluruh. Dengan melalui uraian tersebut diatas dapat dipahami bahwa kondisi fisik bentuk menentukan ekspresi bangunan, menghasilkan citra tertentuyang merupakan aspek filosofis desain yang menentukan kekhasan desain. Dengan demikian bentuk memiliki peran mendasar dalam setiap keputusan pada proses perancangan arsitektur.

Ciri-Ciri Bentuk Dalam Arsitektur


Bentuk Arsitektural adalah titik temu antara massa dan ruang Edmund N. Bacon : Perancangan Kota : 1974

Dalam mengerjakan seni dan perancangan, bentuk adalah istilah yang sangat sering disebut. Namun sebelum berbicara bentuk, kita telah mengenal bagaimana unsur-unsur pokok pada minggu lalu (pasti lupa en belom baca). Xixi. Intinya, ingatkan pelajaran kimia? (Im Really Good On It!) Ada Unsur dan ada Senyawa. Nah, Unsur adalah berdiri sendiri, sementara Senyawa adalah kolaborasi unsur. Yepz Begitu pula dengan Unsur dalam arsitektur. Yaitu :

Titik.

Dan juga

Kumpulan Titik yang menjadi Garis / Kurva. (berdoa semoga gak pusing pembacanya) ^-^v Itu tadi tentang UNSUR pokok dalam arsitektur. Sekarang, kelanjutan dari Unsur tersebut adalah

BENTUK.

Bentuk sebenarnya adalah kumpulan unsur-unsur yang mempunyai komposisi

dengan peranan yang saling terhubung. Hm, itu barusan sih bahasaku. ^-^v, xixi Bayangkan. Unsur nya adalah : tiga buah Titik dan Bentuk tiga

SEGITIGA
buah GARIS.

Bayangkan. Unsur nya adalah : empat buah Titik

Bentuk dan

SEGIEMPAT
buah GARIS

empat

Bayangkan.

Bentuk

LINGKARAN

Unsurnya adalah : titik tak terhingga, dengan kurva yang menutup sempurna. Yah, yah sebenarnya kalian bisa mendefinisikan bentuk-bentuk itu dengan mata kreativitas kalian sendiri. Berbicara seni dan perancangan apalagi desain, memang bukan ilmu pasti dominasinya. Dan pasti saja, harus

out-of-the^-^v

box

Begitulah

kalimat

pemuka-pemuka

desain.

Yippie yippie Judul post hari ini adalah ciri-ciri dari bentuk itu sendiri. Apa sajakah ?? 1.

Wujud : yang artinya adalah memang terlihat oleh mata dan pengindraan

visual kita. Kalau tidak wujud, dan tidak nyata, itu pastinya abstraksi. Namun selama bergelut di dunia desain, setiap bentuk, adalah wujud. (Berbeda dengan dunia tulis menulis, yang menggambarkan bentuk sebagai abstraksi atau metafora kehidupan, hehe).

2.

Warna : adalah salah satu lainnya yang menjadi ciri dari sebuah bentuk.

Sesuatu yang wujud, memiliki warna. Dan ini akan saling berkait erat satu sama lain dalam ilmu seni dan perancangan. Ada alasan kuat di balik pilihan bentuk, dan ada alasan kuat di balik warna dari bentuk yang dipilih itu.

3.

Tekstur : adalah ciri yang lainnya. Bentuk adalah wujud, memiliki warna,

dan pastinya memiliki tekstur. Ada yang halus, ada yang tidak rata. Tekstur ini ternyata tidak se-dangkal itu saja. Karena ada pula istilah tekstur-visual. Hehehe, tapi itu obrolan dosen tingkat tinggi. Dan aku masih curi-curi tahu. Hihi ^-^v

TEORI BENTUK ARSITEKTUR


Posted: October 18, 2008 in Uncategorized

0
Dunia arsitektur memang merupakan sebuah tanda tanya besar untuk sebuah ilmu yang pernah tercipta di muka bumi ini,didalamnya terdapat berbagai macam misteri yang menunggu untuk di pecahkan,berbagai macam teori telah bermunculan untuk mengungkapakan apakah sebenarnya yang terjadi di dalam dunia arsitektur itu sendiri.bagaimana dan apa dampak bagi kehidupan di muka bumi ini pada umumnya dan ilmu pengetahuan pada khususnya.
Telah banyak tokoh tokoh arsitek di dunia ini yang bermunculan untuk mencoba menguraikan teka teki tersebut,di mulai dari zaman yunani dimana vitruvius merupakan induk dari ilmu arsitektur kemudian berkembang menjadi beberapa bagian mulai dari zaman klasik,reneisance,hingga post modern,munculnya

salah satu arsitektur dunia yang mencoba mengemukakan pendapat tentang teori dan bentuk arsitektur adalah Mark Gelentren dia menyebutkan dia menyatakan ada 5 teori tentang bentuk arsitektur :

1.Wujud Arsitektur Dibentuk oleh Fungsi 2.Wujud Arsitektural merupakan Hasil dari imajinasi kreatif 3.Wujud Arsitektural Di bentuk oleh semangat Jamannya 4.Wujud arsitektural di bentuk oleh kondisi sosial & ekonomi yang berlaku 5.Wujud Arsitektural Merupakan hasil dari prinsip-prinsip bentuk yang tidak lekang oleh waktu dan melebihi perancang,budaya dan iklim.
Dengan melihat kelima teori di atas kita dapat menyimpulkan bahwa Arsitektur dari berbagai zaman dalam perkembangannya banyak di pengaruhi oleh faktor faktor dari luar,seperti faktor fisik,sosial,sikologi dan simbolik sehingga arsitektur itu sendiri akan menjadi sebuah fenomena ketika wujud dan bentuknya dapat memberi suatu kesan tersendiri pada orang yang melihatnya dan secara tidak langsung mengekspresikan tidak saja menimbulkan nilai estetis dan nilai pada struktur sosial tetapi juga nilai monumental,psikis,religi. Disatu sisi arsitek di tuntut untuk dapat lebih kreatif dalam menciptakan sebuah desain yang lain dari pada yang lain disinilah intuisi seorang arsitek dibutuhkan untuk menuntun dia menghasilkan sebuah karya yang mempunyai makna khusus yang bisa menjadi sebuah masterpiece untuk arsitek itu sendiri,disamping intuisi itu sendiri seorang arsitek juga di tuntut untuk peka terhadap teori-teori yang bermunculan dan berkembang dari hasil pemikiran para arsitek terdahulu sehingga nantinya dari teori teori yang di pelajari akan memperkuat konsep perancangannya dan akan lebih variatif dalam mengembangkan dan mewujudkannya dimas yang akan datang. Seorang arsitek juga harus peka dengan kondisi sosial dan ekonomi yang berlaku di masanya, yang secara tidak sadar akan membuatnya merancang sesuai dengan kondisi ideologis tertentu. Rancangannya merupakan pencerminan dari realitas sosial arsitek itu sendiri,bentukan-bentukan idealis yang diciptakannya merupakan pergolakan kondisi yang terjadi yang berdampak pada hasil rancangannya sendiri.salah satu contohnya yang bisa kita lihat adalah seorang arsitek besar yang bernama I.M.PEI yang membuat karya-karya yang sangat mengagumkan dibawah tekanan kondisi sosial dan ekonomi yang menghasilakan karya yang berani dan menentang arus. Perwujudan hasil sebuah desain seorang arsitek yang bertransformasi menjadi sebuah bentukharuslah mengandung arti yang mendalam,pemaknaannya dapatlah menjadi sebuah bahasa yaang akan mengkomunikasikan citra dari sebuah budaya suatu bangsa,hal ini pulalah yang menstimulasi seorang perancang untuk menciptakan sebuah karya yang monumental yang tidak lekang oleh waktu dan akan diperbincangkan masyarakat di setiap zaman yang berbeda,dari semua pernyataan di atas dapat kita pahami bahwa beragam hal yang mempengaruhi sebuah rancangan seorang arsitek yang meliputi budaya,sosial,ekonomi,zaman dan tak kalah pentingnya adalah intuisi seorang perancang yang pada dasarnya,untuk membuat seorang arsitek melompat jauh kedepan tanpa mengabaikan masa lalu untuk di jadikan sebuah patokan dalam dunia seni merancang sehingga nantinya karya yang dihasilkan mempunyai nilai historical yang tinggi dan akandikenang dan di perbincangkan oleh masyarakat dari zaman ke zaman karena bentuk,ciri dan fungsinya yang unik yang berbeda dari bangunan lain yang pernah di buat oleh manusia.

You might also like