Kristal adalah bahan padat dengan susunan atom atau molekul yang teratur (kisi kristal).

Kristal dapat digambarkan sebagai pola tiga dimensi dalam corak struktur diulang sedemikian rupa sehingga lingkungan dari setiap corak sama melalui molekul kristal. Ada bebrapa tahap dalam laju pembentukan kristal, yaitu transportasi molekul atau ion dalam larutan kepermukaan kristal secara difusi. Penempatan molekul atau ion pada kisi kristal, semakin luas permukaan total kristal, semakin banyak bahan yang dapat ditempatkan pada kisi kristal persatuan.

A Crystal is a solid material with the arrangement of an atom or molecule to a regular (the crystal lattice). The crystals can be described as a pattern of three dimensional structure is repeated in such a way that the environment of any of the same pattern through molecular crystals. There are several stages in the rate of formation of crystals, i.e. the transport of molecules or ions in a solution of Crystal with ease by diffusion. The placement of the molecules or ions in a crystal lattice, the total surface area of the Crystal, the more material that can be placed on the crystal lattice of unity.
Kristal dapat terbentuk karena suatu larutan dalam keadaan atau kondisi lewat jenuh (suppersaturated). Kondisi tersebut terjadinya karena pelarut sudah tidak mampu melarutkan zat terlarutnya atau jumlah zat terlarut sudah melebihi kapasitas pelarut. Sehingga kita dapat memaksa agar kristal dapat terbentuk dengan cara mengurangijumlah pelarutnya, sehingga kondisi lewat jenuh dapat dicapai. Proses pengurangan pelarut dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu penguapan, pendinginan, penambahan senyawa lain dan reaksi kimia. The crystals can be formed as an aqueous solution in a State or condition by saturated (suppersaturated). The condition of occurrence due to the solvent have been unable to dissolve a substance terlarutnya substance or the amount of solute already exceed the capacity of a solvent. So that we can force so that the crystals can be formed by way of mengurangijumlah pelarutnya, so the condition through saturation can be achieved. Solvent reduction process can be done in four ways, i.e. evaporation, cooling, addition of other compounds and chemical reactions. Rekristalisasi adalah proses pemurnian zat terlarut dengan cara melarutkannya dengan pelarut ang sesuai dengan pengotorannya yang akan disaring pada kertas saring pada saat penyaringan karena tidak larut. Pembentukan kristal adalah suatu proses yang didalamnya berlangsung dua tahap yaitu 1. Pembentukkan inti kristal;inti kristal adalah partikel-partikel kristal yang amat kecil yang dapat terbentuk secara spontan sebagai akibat dari keadaan larutan lewat jenuh, 2. Pertumbuhan kristal; penggabungan dua proses yaitu transportasi molekul atau ion dan penempatan molekul atau ion pada kristal. Recrystallization is a process of purification of substances dissolved in water with solvents according to the ang doped semiconductor regions are filtered in filter paper at the time of screening because it does not dissolve. The formation of crystals is a process which takes place in two stages: 1. The formation of the Crystal core; core Crystal is a Crystal particles is very small that can form spontaneously as a result of a State of a solution through the saturated, 2. Crystal growth; merging the two processes namely transport of molecules or ions and molecules or ions placement on a crystal. Kecepatan pembentukan kristal bergantung pada faktor berikut : 1. Derajat lewat jenuh; 2. Jumlah inti yang ada atau luas permukaan total dari kristal yang ada, pergerakan antara larutan dan kristal.

Crystal formation speed depends on the following factors: 1. the degree of over saturated; 2. the number of existing core or the total surface area of the Crystal, the movement between the solution and the Crystal. Larutan yang mengandung jumlah maksimum zat terlarut di dalam pelarut, pada suhu tertentu dinamakan larutan jenuh. Sebelum titik jenuh tercapai, larutannya disebut larutan takjenuh; larutan ini mengandung zat terlarut lebih sedikit dibandingkan dengan kemampuannya untuk melarutkan. Jenis ketiga, larutan lewat jenuh mengandung lebih banyak zat terlarut dibandingkan yang terdapat di dalam larutan jenuh. Larutan lewat jenuh bukanlah larutan yang sangat stabil pada saatnya, sebagian zat terlarut akan terpisah dari larutan lewat jenuh sebagai kristal. Proses terpisaahnya zat terlarut dari larutan dan membentuk kristal dinamakan kristalisasi. Solution containing the maximum amount of dissolved substances in solvent, at a certain temperature called the saturated solution. Prior to the point of saturation is reached, it is called unsaturated solution; This solution contains dissolved substances less than with its ability to dissolve. The third type, passing the saturated solution contains more dissolved substances than that contained in the saturated solution. Saturated aqueous solution of passing is not a very stable in time, most of the dissolved substances will be separated from the aqueous solution by saturated as crystals. The process of dissolved substances from terpisaahnya aqueous solution and Crystal form called crystallization. Metode umum dari kristalisasi adalah penggunaan pelarut, dimana suatu senyawa sedikit larut dalam pelarut dengan suhu tinggi. Larutan jenuh dari suatu senyawa organik dibuat dalam larutan panas dan disarng dalam keadaan panas. Pada saat pendinginan suatu kristal akan terbentuk dalam filtrat. Sisa pelarut diuapkan untuk mendapatkan kristal. Kristal yang didapat akan dilarutkan kembali untuk rekristalisasi jika diperlukan proses pemurnian lebih lanjut. A common method of crystallization is the use of solvents, in which a compound is slightly soluble in solvents with a high temperature. Saturated solution of an organic compound made in the solution of the heat and disarng in a State of heat. During cooling a Crystal is formed in the filtrate. The rest of the solvent was evaporated to get crystals. The crystals will dissolve back to recrystallization purification process if necessary. Rekristalisasi juga dapat terjadi, jika konsentrasi senyawa yang dilarutkan harus melampaui keseimbangan larutan. Oleh karena itu, larutan harus superjenuh dalam temperatur yang diberikan. Dengan sedikit pengecualian, kelarutan zat padat naik seiring dengan naiknya temperatur. Jadi, sampel dilarutkan didalam pelarut yang minimum dan kristalisasi dapat terjadi pada saat dingin. Untuk pelarut yang sebenarnya, kelarutan sampel harus naik dengan cepat sehingga titik lelehnya dapat ditentukan. Biasanya jumlah zat terlarut kelarutannya bertambah seiring dengan naiknya suhu pelarut. Proses pelarutan dikenal dengan istilah like dissolve like dimana senyawa dengan sifat kepolaran yang sejenis akan cenderung larut dengan kepolaran sejenis. Recrystallization may also occur, if the concentration of the compounds that are dissolved should go beyond the equilibrium solution. Therefore, the solution should be superjenuh in the given temperature. With few exceptions, in the solubility solid rises in line with the rise in temperature. So, the sample is dissolved in a solvent that is a minimum and crystallization can occur when cold. For the actual solvents, solubility of samples should go up quickly so its melting point can be

determined. The amount of dissolved substances solubility usually grow in line with the rise in temperature of the solvent. The dissolving process is known by the term like dissolve like where the compounds with polar nature of its kind will tend to dissolve with a polar solvent. Untuk setiap zat pada tekana tertentu, ada suhu tertentu pada saat zat cair dan zat padatnya dapat berada dalam keadaan setimbang. Suhu ini disebut titik beku atau titik leleh, tergantung dari arah mana pendekatan yang kita tempuh, dari suhu tinggi atau sehu rendah. Pada titik beku (titik leleh) kecepatan partikel meninggalkan keadaan padat dan memasuki keadaan cair sama dengan kecepatan partikel menin ggalkan keadaan cair dan memasuki keadaan padat. For each of the substances at a particular temperature, tekana certain at the moment and the density of liquid substances can be in equilibrium. This temperature is called freezing point or melting point, depending from which direction the approach that we have traveled, from high temperature or low sehu. At the freezing point (melting point) velocity of the particles leave the solid state and enters the liquid state is equal to the speed of the particles leave the liquid state and enters the solid state. Sifat titik leleh pada padatan ditentukan oleh gaya tarik mennarik yang mengikat partikel-partikel tersebut. Padatan ionik mempunyai titi leleh tinggi, suatu tanda kuatnya gaya kohesi yang mengikat ion-ion itu. Secara umum, kecuali es, molekul-molekul dalam kristal molekuler tersusun serapat mungkin yang dimungkinkan oleh ukuran dan bentuknya karena gaya van der waals dan ikatan hidrogen secara umum cukup lemah bila dibandingkan dengan ikatan kovalen dan ionik. The melting point of a solid is determined by the force of attraction that binds the particles. Ionic solids have high melting points, a sign of strong cohesion force that binds the ions. In General, except ice, the molecules in a molecular Crystal composed serapat may be made possible by the size and shape is due to van der waals forces and hydrogen bonding is generally quite weak when compared to Covalent bonds and Ionic.

Asam benzoat, C7H6O2 (atau C6H5COOH), adalah padatan kristal berwarna putih dan merupakan asam karboksilat aromatik yang paling sederhana. Nama asam ini berasal dari gum benzoin (getah kemenyan), yang dahulu merupakan satu-satunya sumber asam benzoat. Asam lemah ini beserta garam turunannya digunakan sebagai pengawet makanan. Asam benzoat adalah prekursor yang penting dalam sintesis banyak bahan-bahan kimia lainnya.
http://dyanelekkodhog.blogspot.com/2012/06/asam-benzoat.html dyan,e.2012.asam benzoat. Benzoic acid, C7H6O2 (or C6H5COOH), is a white crystalline solid and aromatic carboxylic acid is the simplest. The name of this acid is derived from gum benzoin (gum benzoin), which is the only source for benzoic acid. This weak acid and its salts are used as a food preservative. Benzoic acid is an important precursor for the synthesis of many other chemicals. Pelarut yang digunakan ialah suatu senyawa murni atau campuran dan pemakaian pelarut ini bergantung pada beberapa faktor seperti: 1. Tidak bereaksi dengan senyawa yang digunakan, 2. Terbentuk kristal yang dingin, 3. Mudah dipisahkan dari kristal yang tidak murni.

The solvent used is a pure compound or mixture and solvent consumption depends on several factors such as: 1. it does not react with the compound used, 2. Formed a cold Crystal, 3. Easily separated from the crystals that are impure.