You are on page 1of 6

LAB MESIN LISTRIK

POLTEK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

Teknik Permesinan Kapal Praktikum Mesin-mesin Listrik

MODUL 6. Motor Induksi 3 Fasa

PERCOBAAN 6.A. KARAKTERISTIK PENGATURAN MOTOR INDUKSI & GENERATOR DC PENGUAT TERPISAH
A. TUJUAN Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan mahasiswa mampu : Mengetahui cara pengukuran karakteristik pengaturan motor asinkrun 3 fasa. Mengetahui cara pengukuran karakteristik pengaturan generator DC dengan penguatan bebas. B. TEORI DASAR
U1 V1 W1

Stator

Hubungan bintang
U2 V2 W2

Hubungan segitiga

Motor AC yang paling banyak dipakai di industri adalah motor asinkrun jenis rotor sangkar bajing. Stator motor asinkrun 3 fasa terdiri atas 3 kumparan yang bisa dihubungkan bintang (Y) atau segitiga (). Pengaturan kecepatan pada motor ini biasanya dengan merubah tegangan terminalnya, jadi untuk menjaga agar putaran konstan dapat dilakukan dengan mengatur tegangan terminalnya. Pada generator DC penguat luar, untuk mendapatkan tegangan jepit konstan yang diatur adalah arus penguatan (If). Karakteristik generator penguat bebas turunnya lebih kecil dibanding penguat shunt sehingga untuk mendapatkan U konstan If harus diperbesar relatif kecil.

File :

Direvisi : Ir Joessianto EP, MT Edy Prasetyo H,ST,MT

Disetujui :

Kode Revisi :

Page:

LAB MESIN LISTRIK


POLTEK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

Teknik Permesinan Kapal Praktikum Mesin-mesin Listrik

MODUL 6. Motor Induksi 3 Fasa

C. PERALATAN YANG DIGUNAKAN 1. Power supply 2. Motor asinkron 3 phase rotor sangkar 3. Generator DC penguat luar 4. Voltmeter 5. Amperemeter

D. DIAGRAM RANGKAIAN
M2 3 M3

0-440 V 5,5 A L1 L2 L3

~
+

0-225 V 1A -

Source Wattmeter Load

A2

lm

E2

E1

U1 V1

W1
A1

IL

M 3

~
B1

G =
A2 V

R1

R2 R3
RL

Motor hubungan bintang (Y)

B2

Generator DC penguat terpisah

File :

Direvisi : Ir Joessianto EP, MT Edy Prasetyo H,ST,MT

Disetujui :

Kode Revisi :

Page:

LAB MESIN LISTRIK


POLTEK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

Teknik Permesinan Kapal Praktikum Mesin-mesin Listrik

MODUL 6. Motor Induksi 3 Fasa

E. PROSEDUR PELAKSANAAN 1. Dengan semua meter ukur pada range terbesar, rangkailah peralatan seperti pada gambar dengan semua power supply dalam keadaan off, motor hubungan bintang (Y) dan RL posisi 0. 2. Yakinkan bahwa rangkaian sudah benar, tanyakan pada instruktur. 3. M2 pada posisi a dan atur sehingga putaran motor 2820 rpm. 4. Atur M3 sehingga tegangan terminal generator U2 = 150 Volt, masukkan hasilnya dalam Tabel 1. 5. Lanjutkan pengukuran sesuai dengan tabel 1 dengan menjaga putaran dan tegangan output generator (V2) konstan. 6. Ulangi langkah 1-5 dengan motor hubungan delta (), dan lengkapi tabel 2

F. TUGAS & PERTANYAAN : 1. Gambarkan karakteristik pengaturan generator penguat terpisah (Im = f (IL), V=konstan) 2. Gambarkan karakteristik pengaturan motor asinkrun U = f (IL). Saat motor hubungan bintang (Y) dan delta () 3. Bandingkan hasil percobaan saat motor hubungan bintang (Y) dan hubungan delta () pada beban (RL) posisi no. 2 pada tabel 1 dan tabel 2.

File :

Direvisi : Ir Joessianto EP, MT Edy Prasetyo H,ST,MT

Disetujui :

Kode Revisi :

Page:

LAB MESIN LISTRIK


POLTEK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

Teknik Permesinan Kapal Praktikum Mesin-mesin Listrik

MODUL 6. Motor Induksi 3 Fasa

Jawab 1.
0.23 0.228 0.226 0.224 0.222 0.22 0 0.14 0.2 Im 0.33 0.55

Grafik Im=f(IL)

Grafik 1.Pengaturan Generator Penguat Terpisah

2.
U

140 120 100 80 60 40 20 0 0 0.14 0.2 IL 0.33 0.55 U

Grafik 2.a. Pengaturan Motor Asinkron U = f (IL) Star

File :

Direvisi : Ir Joessianto EP, MT Edy Prasetyo H,ST,MT

Disetujui :

Kode Revisi :

Page:

LAB MESIN LISTRIK


POLTEK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

Teknik Permesinan Kapal Praktikum Mesin-mesin Listrik

MODUL 6. Motor Induksi 3 Fasa

90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 0 0.14 0.2 IL 0.33 0.55 U

Grafik 2.a. Pengaturan Motor Asinkron U = f (IL) Delta

3. Dari data yang telah kami peroleh maka kelompaok kami dapat menjawab pertanyaan nomor 3 mengenai perbandingan hubungan bintang dan delta. Pada motor hubungan bintang(Y)posisi RL no.2 arusnya kecil tetapi tegangannya besar. Sedangkan pada motor hubungan delta() arusnya besar tetapi tegangannya kecil.

File :

Direvisi : Ir Joessianto EP, MT Edy Prasetyo H,ST,MT

Disetujui :

Kode Revisi :

Page:

LAB MESIN LISTRIK


POLTEK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

Teknik Permesinan Kapal Praktikum Mesin-mesin Listrik

MODUL 6. Motor Induksi 3 Fasa

LAPORAN SEMENTARA
Jur/Sem/Kelompok : ME/4B/7 No Nama Praktikan/NRP 1. Ian Bimatara/034 2. Tri Lasmana Jaya/052 3. M. Syahrir Q/059 4. Helmi azhar F/039 5. Tanda Tangan 1. .. 2. .. 3. .. 4. .. 5. .. Surabaya, 02-04-2013 Mengetahui :

EDY PH

Tabel 1. Motor Hubungan Star Posisi RL 0. 1. 2. 3. 4. Motor I1 (A1) Ampere 0,69 0,79 0,83 0,92 1,04 U1 (V1) Volt 90 102,7 107,3 117,4 132,8 150 Volt Konstan U2 (V2) Volt Generator IM (A2) Ampere 0,226 0,228 0,230 0,232 0,234 IL (A3) Ampere 0 0,14 0,20 0,33 0,55 2820 Konstan Putaran (n) rpm

Tabel 2. Motor Hubungan Delta Posisi RL 0. 1. 2. 3. 4. Motor I1 (A1) Ampere 1,29 1,48 1,45 1,58 1,80 U1 (V1) Volt 52 59 63,3 68,8 78 150 Volt Konstan U2 (V2) Volt Generator IM (A2) Ampere 0,225 0,229 0,227 0,229 0,223 IL (A3) Ampere 0 0,14 0,20 0,33 0,55 2820 Konstan Putaran (n) rpm

File :

Direvisi : Ir Joessianto EP, MT Edy Prasetyo H,ST,MT

Disetujui :

Kode Revisi :

Page:

You might also like