Professional Documents
Culture Documents
Urutan operasi ini dikerjakan dalam suatu ekspresi yang mengikuti aturan prioritas yang biasa. Aturan ini diringkas sebagai berikut : Ekspresi dikerjakan dari kiri ke kanan, dengan pemangkatan mempunyai prioritas tertinggi, diikuti dengan perkalian atau pembagian yang mempunyai prioritas yang sama, diikuti dengan penambahan dan pengurangan yang juga mempunyai prioritas yang sama. Tanda kurung dapat digunakan untuk mengubah urutan pengerjaan yang biasa, dimana bagian yang dikerjakan lebih dulu adalah bagian yang ada dibagian kurung paling dalam kemudian keluar. Contoh : Carilah nilai A=P
I (1 + I ) N , untuk P=1000, I=12% dan N=10 N (1 + I ) 1
P=1000; i=0.12; N=10; A=P*((i*(1+i)^N)/((1+i)^N-1)) A= 176.9842 % Contoh penggunaan pembagian kiri dan kanan C=P/N C= 100 D=N\P D= 100
Ansar Suyuti
Operator relasi MATLAB dapat dipergunakan untuk membandingkan dua array berukuran sama atau untuk membandingkan array dengan skalar. Skalar dibandingkan dengan semua elemen array dan hasilnya berukuran sama. Contoh penggunaan : A=1:9,B=9-A A= 1 2 3 4 B= 8 7 6 5 tf=A>4 tf = 0 0 0 0 tf=(A==B) tf = 0 0 0 0
5 4 1 0
6 3 1 0
7 2 1 0
8 1 1 0
9 0 1 0
Ansar Suyuti
10
Dasar Dasar Pemrograman MATLAB untuk Teknik Elektro ~ Contoh penggunaan : A=1:9; b=9-A; tf=A>4 tf = 0 0 0 0 1 tf=~(A>4) tf = 1 1 1 1 0 tf=(A>2)&(A<6) tf = 0 0 1 1 1 NOT
1 0 0
1 0 0
1 0 0
1 0 0
Ansar Suyuti
11
Fungsi trigonometri abs (x) acos(x) acosh(x) angle(x) asin(x) asinh(x) atan(x) atan2(x) atanh(x) ceil(x) conj(x) cos(x) cosh(x) exp(x) fix(x) floor(x) gdc(x,y) imag(x) lcm(x) log(x) log10(x) real(x) rem(x,y) round(x) sign(x) sin(x) sinh(x) sqrt(x) tan(x) harga mutlak atau besarnya bilangan kompleks invers cosinus invers cosinus hiperbolik sudut pada suatu bilangan kompleks invers sinus invers sinus hiperbolik invers tangen invers tangen empat kuadran invers tangen hiperbolik pembulatan ke arah plus tak berhingga konjuget bilangan kompleks cosinus cosinus hiperbolik eksponensial pembulatan ke arah nol pembulatan ke arah minus tak berhingga faktor persekutuan terbesar bilangan bulat x dan y bilangan imajiner kelipatan persekutuan terkecil bilangan bulat x dan y logaritma natural logaritma biasa bagian real suatu bilangan kompleks sisa pembagian x dibagi y pembulatan ke arah bilangan bulat terdekat menghasilkan tanda dari argumen sinus sinus hiperbolik akar kuadrat tangen
contoh : carilah nilai V(t)= A sin wt +30o, dimana A=10 dan t=1,2,3,4,5 t=1:1:5; A=10;f=100; Vt=A*sin(2*pi*f*t+30*180/pi) Vt = -4.0977 -4.0977 -4.0977 -4.0977 -4.0977
Ansar Suyuti
12
Fungsi dasar MATLAB exp log log10 sqrt abs angle conj imag real fix floor ceil round mod rem sign Contoh : x=exp(-0.2696*.2)*sin(2*pi*0.2)/(0.01*sqrt(3)*log(18)) x= 18.0001 exponensial logaritma natural logaritma biasa (basis 10) akar kuadrat harga mutlak sudut fasa kompleks konjugate bagian imajiner bilangan kompleks bagian real bilangan kompleks membulatkan ke arah nol membulatkan ke arah minus tak terhingga membulatkan ke arah plus tak terhingga membulatkan ke arah bilangan bulat terdekat modulus (sisa pembagian) pembagian bilangan bulat tanda bilangan
Ansar Suyuti
13
Operator dan Fungsi Dasar Matematis Format rat 305/6 Rational approximation
Untuk lebih fleksibelnya dalam format output, MATLAB menyediakan fungsi fprintf untuk menampilkan hasil/output dri program. Beberapa format dari fprintf dapat dilihat pada tabel. Kode Format scientific format, lower case e sientific format, upper case E format desimal string integer mengikuti tipe hexadecimal, lower case hexadecimal, upper case Kontrol Karakter baris baru permulaan dari baris back space tabulasi halaman baru apostrop back slash bell
%e %E %f %s %i %u %x %X
\n \r \b \t \g " \\ \a
Contoh penggunaan fprintf fprintf('Luas= %7.3f meter per segi \n',pi*10^2) Luas= 314.159 meter per segi Format %7.3f, menunjukkan format bilangan desimal tujuh angka dengan tiga angka dibelakang koma. Sedangkan /n untuk baris baru. Contoh lain untuk membuat format dalam bentuk tabel V=[ 10;20;30;40;50]; R=[ 5;7;9;11;13]; y=[V R] y= 10 20 30 40 50 5 7 9 11 13
fprintf('%4i \t %8.2f\n',y') 10 5.00 20 7.00 30 9.00 40 11.00 50 13.00 Pada M-file input nilai vriabel dapat dilakukan dari keyboard dengan menggunakan perintah input Contoh : R=input ('Masukkan Harga barang =')
Ansar Suyuti
14
Dasar Dasar Pemrograman MATLAB untuk Teknik Elektro Maka dilayar akan muncul tulisan Masukkan Harga barang = Jika diketik dari keyboard 10000, Maka hasil yang diperoleh adalah R= 10000 Contoh program M-file untuk perkalian bilangan kompleks disp(' '); disp(' PROGRAM PERKALIAN BILANGAN KOMPLEKS'); disp(' '); disp(' Jenis: 1-polar, 2-rectangular'); disp(' '); jumlah=input('Berapa banyak Bilangan Kompleks yang akan dikalikan ?'); disp(' '); for i=1:jumlah; F=input(['Jenis ',num2str(i),' ketik 1 jika polar 2 jika rectanguler = ']); if (F~=1 & F~=2); disp('Anda Salah Input'); end if F==1 M=input(['Nilai ',num2str(i),' = ']); A=input(['Sudut ',num2str(i),' = '])*pi/180; N(i)=M*exp(j*A); disp(' '); else R=input(['Real ',num2str(i),' = ']); I=input(['Imag ',num2str(i),' = ']); N(i)=R+j*I; disp(' '); end end P=N(1); for k=2:jumlah; P=P*N(k); end disp(' '); disp(['HASIL PERKALIAN = ' num2str(real(P)) ' +j '... num2str(imag(P)) ' = ' num2str(abs(P)) '|_'... num2str(angle(P)*180/pi) ' derajat']); Hasil program yang ditampilkan dari command window MATLAB adalah PROGRAM PERKALIAN BILANGAN KOMPLEKS Jenis: 1-polar, 2-rectangular Berapa banyak Bilangan Kompleks yang akan dikalikan ?2 Jenis 1 ketik 1 jika polar 2 jika rectanguler = 1 Nilai 1 = 10 Sudut 1 = 90 Jenis 2 ketik 1 jika polar 2 jika rectanguler = 1 Nilai 2 = 10 Sudut 2 = 90 HASIL PERKALIAN = -100 +j 1.2246e-014 = 100|_180 derajat
Ansar Suyuti
15
Nilai pertama y berkaitan dengan nilai pertama x, nilai kedua y berkaitan nilai kedua x, dst. MATLAB menangani array secara intuitif. Pembuatan array dilakukan dengan mudah-cukup dengan mengikuti struktur tabel di atas. x=[0.1*pi .2*pi .3*pi .4*pi .5*pi .6*pi .7*pi .8*pi .9*pi pi] x= Columns 1 through 7 0.3142 0.6283 0.9425 Columns 8 through 10 2.5133 2.8274 3.1416 y=sin(x) y= Columns 1 through 7 0.3090 0.5878 0.8090 Columns 8 through 10 0.5878 0.3090 0.0000 1.2566 1.5708 1.8850 2.1991
0.9511
1.0000
0.9511
0.8090
untuk membuat array dalam MATLAB, yang perlu dilakukan hanyalah mengetikkan kurung kotak kiri, memasukkan elemen -elemen dengan dipisahkan oleh spasi atau koma, kemudian menutup array dengan kurung kotak kanan. Karena spasi memisahkan elemen-elemen array, bilangan kompleks yang dimasukkan sebagai elemen array tidak dapat memuat spasi kecuali ditutup dengan kurung. 2.2 Pengalamatan Array array x di atas mempunyai 11 elemen yang dipisahkan dalam kolom-kolom, dengan demikian dapat dikatakan bahwa array tersebut array satu kali sebelas atau suatu array dengan panjang 11. Dalam MATLAB, elemen-elemen array diakses menggunakan subscript; misalnya x(1) adalah elemen pertama x, x(2) adalah elemen kedua x, dst. Contoh : x(3) ans = 0.9425
Ansar Suyuti
16
Dasar Dasar Pemrograman MATLAB untuk Teknik Elektro y(3) ans = 0.8090 Untuk mengakses suatu blok elemen, MATLAB menyediakan notasi kolom x(1:7) ans = 0.3142
0.6283
0.9425
1.2566
1.5708
1.8850
2.1991
elemen-elemen di atas adalah elemen pertama sampai elemen ke 7 x(7:end) ans = 2.1991 2.5133
2.8274
3.1416
mulai dari elemen ke 7 sampai elemen terakhir. Kata End berarti elemen terakhir dalam array x. x(3:-1:1) ans = 0.9425 0.6283
0.3142
elemen-elemen di atas adalah elemen ke 3, ke 2 dan pertama dalam urutan ke bawah 3:-1:1 berarti " mulai dari kolom 3, hitung turun satu-satu, dan berhenti saat 1. x(2:3:9) ans = 0.6283 1.5708
2.5133
elemen-elemen di atas adalah elemen ke 2, ke 5 dan ke 8. 2:3:9 berarti " muali dari 2, hitung ke atas dengan penambahan 3, dan berhenti setelah mencapai 9. x([8 2 9 1]) ans = 2.5133 0.6283
2.8274
0.3142
disini kita gunakan [8 2 9 1 ] untuk mengambil elemen-elemen array x dalam urutan sebagaimana yang dituliskan dalam kurung kotak. 2.3 Pembentukan array Seperti yang telah dilakukan sebelumnya dengan memasukkan nilai-nilai x dengan mengetikkan tiap elemen x. Hal ini akan membuat kita repot jika elemen dari array cukup banyak, maka MATLAB menyediakan cara lain untuk memasukkan nilai-nilai dalam array. x=(0:0.1:1)*pi x= Columns 1 through 7 0 0.3142 0.6283 0.9425 1.2566 Columns 8 through 11 2.1991 2.5133 2.8274 3.1416 x=linspace(0,pi,11) x=
1.5708
1.8850
Ansar Suyuti
17
Operator dan Fungsi Dasar Matematis Columns 1 through 7 0 0.3142 0.6283 0.9425 1.2566 1.5708 1.8850 Columns 8 through 11 2.1991 2.5133 2.8274 3.1416 Dalam kasus pertama, notasi kolom (0:0.1:1) menciptakan array yang dimulai dengan 0, meningkat setiap 0.1 dan berhenti pada 1. Setiap elemen ini array ini kemudian dikalikan dengan untuk menciptakan nilai yang diinginkan dalam x. Dalam kasus ke dua, fungsi linespace digunakan untuk menciptakan x. Linspace(nilai_awal, nilai_akhir,jumlah_elemen) Kedua cara pembentukan array di atas membentuk array dengan setiap elemennya berjarak linier terhadap elemen yang lain. Untuk kasus-kasus khusus dimana jarak logaritma diperlukan, MATLAB menyediakan fungsi logspace: logspace(0,2,11) ans = Columns 1 through 7 1.0000 1.5849 2.5119 3.9811 6.3096 10.0000 15.8489 Columns 8 through 11 25.1189 39.8107 63.0957 100.0000 Di atas kita membuat array dimulai 100, diakhiri dengan 102, memuat sebelas elemen. Argumen fungsi didefisikan sebagai Logspace(eksponen_awal, eksponen_akhir, jumlah_elemen) Kadang-kadang diperlukan suatu array yang elemen-elemennya tidak berjarak linier atau logaritmis dengan elemen-elemen lain. a=1:5,b=1:2:9 a= 1 2 3 4 b= 1 3 5 7 a=1:5,b=1:2:9 a= 1 2 3 4 b= 1 3 5 7
5 9 5 9
c=[b a] c= 1 3
Ansar Suyuti
18
Dasar Dasar Pemrograman MATLAB untuk Teknik Elektro Karena fungsi-fungsi array yang telah dibahas sebelumnya semua membentuk vektor baris, maka dbutuhkan suatu cara untuk membentuk vektor kolom. c=[1;2;3;4;5] c= 1 2 3 4 5 dengan memisahkan elemen dengan titik koma. memisahkan elemen dengan spasi atau koma membuat elemen berada dalam kolom yang berbeda, sedangkan memisahkan elemen dengan titik koma membuat elemen berada dalam baris yang berbeda. Cara lain adalah dengan membentuk vektor baris kemudian ditransfose MATLAB (') b=a' b= 1 2 3 4 5 c=b' c= 1 2
MATLAB juga menyediakan transpose dengan diawali titik. Operator titik-transfose ini diinterpretasi sebagai transpose konjugasi non kompleks. Jika suatu array merupakan array kompleks, transpose (') memberikan transpose konjugasi kompleks, yaitu tanda dari bagian imajiner yang berubah sebagai akibat operasi transpose. Tetapi titik transpose melakukan transpose pada array namun tidak melakukan konjugat padanya. c=a.' c= 1 2 3 4 5 menunjukkan bahwa .' dan ' identik jika diterapkan pada bilangan real. d=a+i*a d= Columns 1 through 4 1.0000 + 1.0000i 2.0000 + 2.0000i 3.0000 + 3.0000i 4.0000 + 4.0000i Column 5 5.0000 + 5.0000i c=d'
Ansar Suyuti
19
Operator dan Fungsi Dasar Matematis c= 1.0000 - 1.0000i 2.0000 - 2.0000i 3.0000 - 3.0000i 4.0000 - 4.0000i 5.0000 - 5.0000i e=d.' e= 1.0000 + 1.0000i 2.0000 + 2.0000i 3.0000 + 3.0000i 4.0000 + 4.0000i 5.0000 + 5.0000i pada c=d' menciptakan vektor c yang merupakan transpose konjugate kompleks dari d, sedangkan e=d.' menciptakan vektor e yang merupakan transpose d. Jika suatu array dapat berupa vektor baris atau vektor kolom, wajarlah jika array dapat juga mempunyai banyak baris maupun banyak kolom. Artinya array dapat mengambil bentuk berupa matriks. g=[1 2 3;4 5 6] g= 1 2 3 4 5 6 g=[1 2 3 4 5 6] g= 1 2 3 4 5 6 selain titik koma, menekan tombol Return atau Enter saat memasukkan nilai matriks juga dapat membuat baris baru. Operasi Array-Skalar Penambahan, pengurangan , perkalian dan pembagian dengan skalar dapat dikenakan pada semua elemen array. h=g-2 h= -1 0 2 3
1 4
1.0000
1.5000
Ansar Suyuti
20
Dasar Dasar Pemrograman MATLAB untuk Teknik Elektro 2.0000 2.5000 3.0000
Operasi Array-Array Jika dua array mempunyai dimensi yang sama, penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian berlaku pada elemen ke elemen g=[1 1 1 1;2 2 2 2;3 3 3 3] g= 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
5 7 9
5 7 9
-3 -3 -3
-3 -3 -3
l=2*g-h l= -2 -2 -2 -1 -1 -1 0 0 0
-2 -1 0
m=g.*h m= 4 4 4 4 10 10 10 10 18 18 18 18 n=g*h ??? Error using ==> * Inner matrix dimensions must agree.
Ansar Suyuti
21
Operator dan Fungsi Dasar Matematis Disini kita mengalikan elemen-elemen yang seletak dari g dan h dengan menggunakan simbol perkalian titik (.*). Titik yang mendahului simbol perkalian memberitahu MATLAB untuk melakukan perkalian elemen ke elemem. Perkalian tanpa titik berarti perkalian matriks. o=g./h o= 0.2500 0.4000 0.5000 p=h.\g p= 0.2500 0.4000 0.5000
Seperti yang berlaku pada skalar, pembagian dapat menggunakan garis miring kiri atau miring kanan. s=g.^(h-2) s= 1 1 1 1 8 8 8 8 81 81 81 81 Array dengan elemen satu dan nol Karena banyak dipergunakan, MATLAB menyediakan fungsi untuk membuat array yang semua elemennya satu atau nol. ones(4) ans = 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
zeros(2,5) ans = 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ones(size(g)) ans = 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Ansar Suyuti
22
2.5 Memanipulasi Array Karena array dan matriks merupakan hal mendasar dalam MATLAB, maka terdapat banyak cara untuk memanipulasinya. A=[1 2 3;4 5 6;7 8 9] A= 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A(3,3)=0 A= 1 2 3 4 5 6 7 8 0 mengubah A(3,3) menjadi nol A(2,6)=1 A= 1 2 3 0 0 0 4 5 6 0 0 1 7 8 0 0 0 0 mengubah elemen pada baris 2 kolom 6 menjadi satu, karena A tidak mempunyai enam kolom, ukuran A diperbesar seperlunya dan diisi dengan nol sehingga matriks tetap segi empat. A(:,4)=4 A= 1 2 3 4 0 0 4 5 6 4 0 1 7 8 0 4 0 0 membuat semua elemen di kolom empat menjadi 4. A= 1 2 3 4 5 6 7 8 9 B=A(3:-1:1,1:3) B= 7 8 9 4 5 6 1 2 3 menciptakan matriks B dengan urutan baris A yang dibalik B=A(3:-1:1,:) B= 7 8 9 4 5 6 1 2 3
Ansar Suyuti
23
Operator dan Fungsi Dasar Matematis menciptakan matriks B dengan urutan baris A yang dibalik, disini titik dua berarti semua kolom (titik dua terakhir dari contoh di atas). Jadi : adalah singkatan 1:end atau 1:3 sebab A memiliki 3 kolom. C=[A B(:,[1 3])] C= 1 2 3 7 9 4 5 6 4 6 7 8 9 1 3 membuat matriks C dengan menambhkan semua baris pada kolom pertama dan ketiga B ke sisi kanan A. B=A(1:2,2:3) B= 2 3 5 6 membuat B dengan mengambil dua baris pertama dan dua kolom terakhir A. B=A(:) B= 1 4 7 2 5 8 3 6 9 membuat matriks B dengan mengurutkan kolom-kolom A B=B.' B= 1 4
3 6 9
B(:,2)=[] B= 1 3 4 6 7 9 mendefinisikan kembali B dengan membuang semua baris pada kolom kedua matriks B semula. Saat anda mengeset sesuatu menjadi matriks kosong [ ], sesuatu itu akan terhapus, mengakibatkan matriks berkurang menjadi apa yang tertinggal.
Ansar Suyuti
24
1 4 7
2 5 8
A. x = b
Dalam MATLAB perkalian matriks dilambangkan asterik (*). Jika terdapat suatu penyelesaian, maka juga terdapat beberapa metode untuk menyelesaikannya, seperti eliminasi gaus, faktorisasi LU, atau penggunaan langsung dari A-1. secara analisis, penyelesaian ditulis sebagai x = A-1.b. Untuk menyelesaikan masalah tersebut di atas diperlukan cara untuk memasukkan A dan b. A=[1 2 3;4 5 6;7 8 0] A= 1 4 7 2 5 8 3 6 0
b=[366;804;351] b= 366 804 351 Jika anda mempunyai dasar aljabar linier maka sangat mudah untuk menentukan bahwa masalah mempunyai satu jawaban tunggal jika determinan matriks A tidak sama dengan nol. det(A) ans = 27 inv(A)
Ansar Suyuti
25
Operator dan Fungsi Dasar Matematis ans = -1.7778 0.8889 -0.1111 1.5556 -0.7778 0.2222 -0.1111 0.2222 -0.1111
Penyelesaian persamaan linier tersebut dapat diselesai dengan tiga cara : Cara I, dengan menggunakan invers matriks x=inv(A)*b x= 25.0000 22.0000 99.0000 Cara II, dengan menggunakan operasi pembagian matriks x=A\b x= 25.0000 22.0000 99.0000 Cara III, dengan menggunakan factorisasi lu dari hasil dari upper af lower matrik triangular , A=LU, dimana X diperoleh dari X = U-1 L-1 B. A=[1 2 3;4 5 6;7 8 0]; B=[366;804;351]; [L,U]=lu(A) L= 0.1429 0.5714 1.0000 U= 7.0000 8.0000 0 0 0.8571 3.0000 0 0 4.5000 X=inv(U)*inv(L)*B X= 25.0000 22.0000 99.0000 Untuk mencari nilai eigen values dan eigen vektor 1.0000 0.5000 0 0 1.0000 0
Ansar Suyuti
26
[x,D]=eig(A) x= 0.7471 -0.2998 -0.2763 -0.6582 -0.7075 -0.3884 0.0931 -0.6400 0.8791
D= -0.3884 0 0 0 12.1229 0 0 0 -5.7345 atau eig(A) ans = -0.3884 12.1229 -5.7345 3.2 Fungsi-fungsi Matriks yang umum digunakan det (A) d=eig(A) [V,D] = eig(A) expm(A) inv(A) lu(A) orth(A) pinv(A) poly(A) polyeig(A1,A2,..) sqrtm(A) svd(A) trace(A) 3.3 Matriks Khusus Matriks dengan kegunaan umum meliputi zeros(3) ans = 0 0 0 0 0 0 0 0 0 ones(2,4) % 2x4 matriks berelemen satu determinan Nilai eigen nilai eigen dan eigen vektor pemangkatan matriks invers matriks faktor dari eliminasi gaus ortognalisasi pseudoinvers karakteristik polynomial menyelesaikan masalah nilai eigen polinomial akar kuadrat matriks dekomposisi nilai singular jumlah elemen-elemen diagonal
Ansar Suyuti
27
Operator dan Fungsi Dasar Matematis ans = 1 1 1 1 1 1 1 1 zeros(3)+pi ans = 3.1416 3.1416 3.1416 3.1416 3.1416 3.1416
eye(3) % matriks identitas ans = 1 0 0 0 1 0 0 0 1 Contoh; carilah nilai v dan gambar nilai yang diperoleh.
1 2 1 2 0
1 2
v1 1 1 . v2 = 0 j10 v 3 0 1 1 + 10 j10 0
kita dapat menyelesaikan dengan MATLAB dalam M-File : % pl1.m nama proram clear A(1,1)=1/2; A(1,2)=-1/2; A(2,1)=-1/2; A(2,2)=1/2+0.2j+1/10j; A(2,3)=-1/10j; A(3,2)=-1/10j; A(3,3)=1/10+1/10j; y=[-1 0 0]';
Ansar Suyuti
28
Dasar Dasar Pemrograman MATLAB untuk Teknik Elektro % Penyelesaian persamaan v=A\y vmag=abs(v) sudutv=angle(v)*180/pi % menggambar hasil terhadap waktu theta=linspace(0,2*pi); v1=vmag(1)*cos(theta-sudutv(1)); v2=vmag(2)*cos(theta-sudutv(2)); v3=vmag(3)*cos(theta-sudutv(3)); thd=theta*180*pi; plot(thd,v1,thd,v2,thd,v3); jika program tersebut dijalankan, hasilnya seperti dibawah ini ; pl1 v= -4.0000 + 6.0000i -2.0000 + 6.0000i 2.0000 + 4.0000i vmag = 7.2111 6.3246 4.4721 sudutv = 123.6901 108.4349 63.4349
8 6 4 2 0 -2 -4 -6 -8 0
5 0 0
1 0 0 0
1 5 0 0
2 0 0 0
2 5 0 0
3 0 0 0
3 5 0 0
4 0 0 0
Ansar Suyuti
29
Operator relasi MATLAB dapat dipergunakan untuk membandingkan dua array berukuran sama atau untuk membandingkan array dengan skalar.Skalar dibandingkan dengan semua elemen array dan hasilnya berukuran sama . Contoh ; A=1:9,B=9-A A= 1 2 3 4 B= 8 7 6 5 tf=A>4 tf = 0 0 0 0 tf=(A==B) tf = 0 0 0 0 x=(-3:3)/3
5 4 1 0
6 3 1 0
7 2 1 0
8 1 1 0
9 0 1 0
Ansar Suyuti
30
Dasar Dasar Pemrograman MATLAB untuk Teknik Elektro x= -1.0000 -0.6667 -0.3333 sin(x)./x Warning: Divide by zero. ans = 0.8415 0.9276 0.9816 kita bandingkan x=x+(x==0)*eps x= -1.0000 -0.6667 -0.3333 0.0000 0.3333 0.6667 1.0000 sin(x)./x ans = 0.8415 0.9276 0.9816 1.0000 0.9816 0.9276 0.8415 4.2 Operator Logika Operator logika menyediakan cara untuk menggabung eksperi logika. Operator logika terdiri dari : Operator Logika & | ~ A=1:9; b=9-A; tf=A>4 tf = 0 0 0 0 1 tf=~(A>4) tf = 1 1 1 1 0 tf=(A>2)&(A<6) tf = 0 0 1 1 1 AND OR NOT Deskripsi
0.3333
0.6667
1.0000
NaN
0.9816
0.9276
0.8415
1 0 0
1 0 0
1 0 0
1 0 0
Ansar Suyuti
31
contoh; for n=1:10 x(n)=sin(n*pi/10) end x= Columns 1 through 7 0.3090 0.5878 0.8090 Columns 8 through 10 0.5878 0.3090 0.0000 data=[3 9 45 6;7 16 -1 5] data = 3 9 45 6 7 16 -1 5 for n=data x=n(1)-n(2) end x= -4 x= -7 x= 46 x= 1
0.9511
1.0000
0.9511
0.8090
loop for dapat dibuat didalam loop for yang lain ; for n=1:5 for m=5:-1:1 A(n,m)=n^2+m^2; end; disp(n) end 1 2 3 4 5 A A= 2 5 10 17 26
5 10 17 26 8 13 20 29 13 18 25 34 20 25 32 41 29 34 41 50
Ansar Suyuti
32
n=1:10; x=sin(n*pi/10) x= Columns 1 through 7 0.3090 0.5878 0.8090 Columns 8 through 10 0.5878 0.3090 0.0000
0.9511
1.0000
0.9511
0.8090
4.3.2 Loop While Loop while mengerjakan sekelompok perintah yang diulang secara tidak terbatas. Bentuk umum loop while adalah ; while ekspresi Perintah-perintah end perintah-perintah yang terdapat di antara while dan end dieksekusi berulang kali selama semua elemen dalam ekspresi adalah benar. a=0; k=1; while (1+k)>1 k=k/2; a=a+1; end a a= 53 atau k/10 diperoleh a=0;k=1; while(1+k)>1 k=k/10; a=a+1; end a a= 16 4.3.3 If-else-end Bentuk paling sederhana if-else-end adalah
Ansar Suyuti
33
Operator dan Fungsi Dasar Matematis if ekspresi perintah end untuk kasus dengan dua pilihan if-else-end adalah if ekspresi perintahjika memenuhi eksperesi else perintah jika tidak memenuhi ekspresi (salah) end Jika terdapat 3 atau lebih pilihan if-else-end : elseif ekspresi1 Perintah.. jika ekspresi1 benar elseif ekspresi2 Perintah.. jika ekspresi2 benar elseif ekspresi3 Perintah.. jika ekspresi3 benar elseif else perintah.. dikerjakan jika tak ada ekspresi benar end for k = 1:10; if k<3 b=k+1; elseif k<5 c=k+1; elseif k<7 d=k+1; else e=k+1 end; end; b,c,d,e b= 3 c= 5 d= 7 e= 11
Ansar Suyuti
34
Dasar Dasar Pemrograman MATLAB untuk Teknik Elektro if k<3 a=a+1; elseif k<5 b=b+1; elseif k<7 c=c+1; else d=d+1; end; end; pl3 a,b,c,d a= 2 b= 2 c= 2 d= 4 4.3.4 Switch-Case Bentuk umum dari switch-case adalah switch ekspresi case test_ekspresi deret_perintah1 case {test_ekspresi2, test_ekspresi3, test_ekspresi4} deret_ekspresi2 otherwise deret ekspresi3 end x=2.7; units='m' switch units case {'inchi','in'} %konversi ke inchi y=x*2.54 case{'feet','ft'} % konversi ke feet y=x*2.54*12 case{'meter','m'} % konversi ke meter y=x/100 case{'milimeter','mm'} y=x*10 case{'centimeter','cm'} y=x otherwise disp(['unit tidak diketahui :' units]) y=nan end;
Ansar Suyuti
35
r=roots(p) r= -4.0000 -3.0000 -1.0000 + 2.0000i -1.0000 - 2.0000i 0.0000 + 0.5000i 0.0 - 0.5000i akar-akar polinomial tersebut dapat dikonversi ke coefisient polinomial dengan fungsi poly(r): poly(r) ans = 1.0000 9.0000 31.2500 61.2500 67.7500 14.7500 15.0000
Ansar Suyuti
36
s 4 + 9 s 3 + 45s 2 + 87 s + 50 = 0
MATLAB juga juga dapat mencari akar karaktristik persamaan polinomial dalam bentuk matriks :
0 A= 6 6
1 11 11
1 6 5
Karakteristik persamaan dari matriks tersebut dapat diperoleh fungsi poly dan akar-akar persamaan diperoleh dengan fungsi roots: A=[0 1 -1;-6 -11 6;-6 -11 5]; p=poly(A) p= 1.0000 6.0000 11.0000 6.0000
r=roots(p) r= -3.0000 -2.0000 -1.0000 akar-akar dari karakteristik persamaan tersebut sama dengan eigenvalues dari matriks A atau r=eig(A) eig(A) ans = -1.0000 -2.0000 -3.0000
Ansar Suyuti
37
Operator dan Fungsi Dasar Matematis 5.2 Perkalian, Pembagian dan Penjumlahan Polinomial Perkalian polinomial dilakukan dengan fungsi conv (melakukan convulotion dari array), pembagian dilakukan dengan fungsi deconv dan penjumlahan dilakukan dengan seperti penjumlahan array biasa tetapi derajat polinomial harus sama, jika polinomial mempunyai derajat yang berbeda maka derajat yang lebih rendah ditambahkan dengan koefisien-koefisien nol atau menggunakan fungsi yang disediakan oleh MATLAB yaitu polyadd. Contoh :
5.3 Turunan Turunan polinomial dapat dilakukan dengan menggunakan fungsi polyder.
A = s 4 + 9 s 3 + 37 s 2 + 81s + 52
turunan dari polinomial A adalah: A=[1 9 37 81 52]; polyder(A) ans = 4 27 74 81 5.4 Polynomial Curve Fitting
p ( x ) = c1 x d + c 2 x d 1 + .... + c n
Persamaan tersebut mempunyai koefisien n=d+1, dengan derajat d. Maka fungsi pengurangan orde polynomial adalah polyfit(x,y,d).
Ansar Suyuti
38
Carilah sebuah polinomial derajat ke 3 dari data tersebut di atas; x=[0 1 2 4 6 10]; y=[1 7 23 109 307 1231]; c = polyfit(x,y,3) c= 1.0000 2.0000 3.0000 1.0000
5.5 Evaluasi Polinomial Evaluasi polinomial dapat dilakukan dengan fungsi polyval(c,x). Contoh, kita ingin mengevaluasi polynomianl c terhadap titik x= 0,1,2,3 dan 4 . plot(t,x) c=[1 2 3 1]; x=0:1:4; y=polyval(c,x) y= 1 7 23 55 109
plot(x,y),title('x^3+2x^2+3x+1')
3 2 x + 2 x + 3 x + 1
1 2 0
1 0 0
8 0
6 0
4 0
2 0
0 0
0 .5
1 .5
2 .5
3 .5
5.6 Partial-fraction Expansion Untuk memperoleh residu atau partial-fraction expantion ( r ) , kutup yang bersesuaian (p) dan dirct terms (K), digunakan fungsi : [r,p,K]=residu(b,a].
Ansar Suyuti
39
P ( s ) bm s m + bm 1 s m 1 + ... + b1 s + b0 = Q ( s) a n s n + a n 1 s n 1 + ... + a1 s + a 0
Vector b dan a merupakan koefisien dari polinomial. Contoh, Hitunglah partial fraction expantion dari :
F ( s) =
2s 3 + 9s + 1 s 3 + s 2 + 4s + 4
Penyelesaian dengan MALAB adalah b=[2 0 9 1]; a=[1 1 4 4]; [r,p,K]=residue(b,a) r= 0.0000 - 0.2500i 0.0000 + 0.2500i -2.0000 p= -0.0000 + 2.0000i -0.0000 - 2.0000i -1.0000 K= 2 Berarti partial fraction expantion-nya adalah
2+
2 j 0.25 j 0.25 2 1 + + = 2+ + 2 s +1 s j2 s j s +1 s + 4
persamaan polinomial P(s)/Q(s) dapat dilakukan dengan fungsi
9.0000 4.0000
1.0000 4.0000
Ansar Suyuti
40