You are on page 1of 32

Dasar Dasar Pemrograman MATLAB untuk Teknik Elektro

BAB II OPERATOR DAN FUNGSI DASAR MATEMATIS


2.1 Operator Aritmetik
Operator aritmetik adalah simbol-simbol yang digunakan untuk maksud operasi numerik. MATLAB menyediakan operator aritmatik dasar berikut : Operasi Penambahan a+b Pengurangan, a-b Perkalian, a.b Pembagian, a: b Pemangkatan, ab Simbol + * / atau \ ^ Contoh 15+10 15-10 15*10 15/10=10\15 15^10

Urutan operasi ini dikerjakan dalam suatu ekspresi yang mengikuti aturan prioritas yang biasa. Aturan ini diringkas sebagai berikut : Ekspresi dikerjakan dari kiri ke kanan, dengan pemangkatan mempunyai prioritas tertinggi, diikuti dengan perkalian atau pembagian yang mempunyai prioritas yang sama, diikuti dengan penambahan dan pengurangan yang juga mempunyai prioritas yang sama. Tanda kurung dapat digunakan untuk mengubah urutan pengerjaan yang biasa, dimana bagian yang dikerjakan lebih dulu adalah bagian yang ada dibagian kurung paling dalam kemudian keluar. Contoh : Carilah nilai A=P
I (1 + I ) N , untuk P=1000, I=12% dan N=10 N (1 + I ) 1

P=1000; i=0.12; N=10; A=P*((i*(1+i)^N)/((1+i)^N-1)) A= 176.9842 % Contoh penggunaan pembagian kiri dan kanan C=P/N C= 100 D=N\P D= 100

Ansar Suyuti

Operator dan Fungsi Dasar Matematis

2.2 Operator relasi dan logika


Matlab menyediakan operasi relasi dan logika. Kegunaan dari operator dan fungsi tersebut ialah untuk menyediakan jawaban atas pertanyaan benar salah. Salah satu kegunaan penting dari kemampuan ini ialah untuk mengontrol urutan eksekusi sederetan perintah MATLAB berdasarkan pada hasil benar/salah. MATLAB menganggap semua angka tidak nol sebagai benar, dan nol sebagai salah. Hasil dari ekspresi relasi dan logika adalah satu untuk Benar dan nol untuk Salah dengan tipe array logika, yaitu hasilnya membuat bilangan 1 dan 0 yang tidak saja dapat digunakan untuk statemen matematika, tetapi juga dapat digunakan untuk pengalamatan.

2.2.1 Operator Relasi


Operator relasi MATLAB terdiri dari : Operator relasi < <= > >= = ~= Deskripsi Kurang dari Kurang dari atau sama dengan Lebih dari Lebih dari atau sama dengan Sama dengan Tidak sama dengan

Operator relasi MATLAB dapat dipergunakan untuk membandingkan dua array berukuran sama atau untuk membandingkan array dengan skalar. Skalar dibandingkan dengan semua elemen array dan hasilnya berukuran sama. Contoh penggunaan : A=1:9,B=9-A A= 1 2 3 4 B= 8 7 6 5 tf=A>4 tf = 0 0 0 0 tf=(A==B) tf = 0 0 0 0

5 4 1 0

6 3 1 0

7 2 1 0

8 1 1 0

9 0 1 0

2.2.2 Operator Logika


Operator logika menyediakan cara untuk menggabung ekspresi logika. Operator logika terdiri dari : Operator Logika & | AND OR Deskripsi

Ansar Suyuti

10

Dasar Dasar Pemrograman MATLAB untuk Teknik Elektro ~ Contoh penggunaan : A=1:9; b=9-A; tf=A>4 tf = 0 0 0 0 1 tf=~(A>4) tf = 1 1 1 1 0 tf=(A>2)&(A<6) tf = 0 0 1 1 1 NOT

1 0 0

1 0 0

1 0 0

1 0 0

x=[1,1,0,0]; y=[1,1,1,1]; z1=~y>x z1 = 0 0 0 z2=x&y z2 = 1 1 0 z3=x|y z3 = 1 1 1 0 0 1

z4=xor(x,y) z4 = 0 0 1 1 A=[1,1,0,0]'; B=[0,0,1,1]'; [A,B,~A,A|B,A&B,xor(A,B)] ans = 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1

2.3 Fungsi-fungsi Dasar Matematis


Sebagian dari fungsi-fungsi dasar matematis yang dimiliki MATLAB dapat dilihat berikut :

Ansar Suyuti

11

Operator dan Fungsi Dasar Matematis

Fungsi trigonometri abs (x) acos(x) acosh(x) angle(x) asin(x) asinh(x) atan(x) atan2(x) atanh(x) ceil(x) conj(x) cos(x) cosh(x) exp(x) fix(x) floor(x) gdc(x,y) imag(x) lcm(x) log(x) log10(x) real(x) rem(x,y) round(x) sign(x) sin(x) sinh(x) sqrt(x) tan(x) harga mutlak atau besarnya bilangan kompleks invers cosinus invers cosinus hiperbolik sudut pada suatu bilangan kompleks invers sinus invers sinus hiperbolik invers tangen invers tangen empat kuadran invers tangen hiperbolik pembulatan ke arah plus tak berhingga konjuget bilangan kompleks cosinus cosinus hiperbolik eksponensial pembulatan ke arah nol pembulatan ke arah minus tak berhingga faktor persekutuan terbesar bilangan bulat x dan y bilangan imajiner kelipatan persekutuan terkecil bilangan bulat x dan y logaritma natural logaritma biasa bagian real suatu bilangan kompleks sisa pembagian x dibagi y pembulatan ke arah bilangan bulat terdekat menghasilkan tanda dari argumen sinus sinus hiperbolik akar kuadrat tangen

contoh : carilah nilai V(t)= A sin wt +30o, dimana A=10 dan t=1,2,3,4,5 t=1:1:5; A=10;f=100; Vt=A*sin(2*pi*f*t+30*180/pi) Vt = -4.0977 -4.0977 -4.0977 -4.0977 -4.0977

Ansar Suyuti

12

Dasar Dasar Pemrograman MATLAB untuk Teknik Elektro

Fungsi dasar MATLAB exp log log10 sqrt abs angle conj imag real fix floor ceil round mod rem sign Contoh : x=exp(-0.2696*.2)*sin(2*pi*0.2)/(0.01*sqrt(3)*log(18)) x= 18.0001 exponensial logaritma natural logaritma biasa (basis 10) akar kuadrat harga mutlak sudut fasa kompleks konjugate bagian imajiner bilangan kompleks bagian real bilangan kompleks membulatkan ke arah nol membulatkan ke arah minus tak terhingga membulatkan ke arah plus tak terhingga membulatkan ke arah bilangan bulat terdekat modulus (sisa pembagian) pembagian bilangan bulat tanda bilangan

2.4 Format output dan input numerik


Saat MATLAB menampilkan hasil proses numerik, MATLAB mengikuti beberapa aturan. Dalam keadaan biasa, jika hasilnya berupa bilangan bulat, maka akan ditampilkan sebagai bilangan bulat. Jika hasilnya suatu bilangan real, MATLAB akan menampilkan sebagai bilangan dengan empat digit desimal. Perintah format ini hanya mengendalikan format numerik nilai yang ditampilkan dilayar, hanya berefek pada berapa jumlah angka yang ditampilkan, bukan bagaimana MATLAB menghitung atau menyimpannya. MATLAB COMMAND Format short Format long Format short e Format long e Format short g Format long g Format hex Format bank Format + Average_Cost 50.833 50.83333333333334 5.0833e+01 5.083333333333334e+01 50.833 50.83333333333333 40496aaaaaaaaaab 50.83 + Keterangan 5 digits 16 digits 5 digits plus exponent 16 digits plus exponent Better of format short or format short e Better of format longt or format long e Hexadecimal 2 decimal digits Positive, negative, or zero

Ansar Suyuti

13

Operator dan Fungsi Dasar Matematis Format rat 305/6 Rational approximation

Untuk lebih fleksibelnya dalam format output, MATLAB menyediakan fungsi fprintf untuk menampilkan hasil/output dri program. Beberapa format dari fprintf dapat dilihat pada tabel. Kode Format scientific format, lower case e sientific format, upper case E format desimal string integer mengikuti tipe hexadecimal, lower case hexadecimal, upper case Kontrol Karakter baris baru permulaan dari baris back space tabulasi halaman baru apostrop back slash bell

%e %E %f %s %i %u %x %X

\n \r \b \t \g " \\ \a

Contoh penggunaan fprintf fprintf('Luas= %7.3f meter per segi \n',pi*10^2) Luas= 314.159 meter per segi Format %7.3f, menunjukkan format bilangan desimal tujuh angka dengan tiga angka dibelakang koma. Sedangkan /n untuk baris baru. Contoh lain untuk membuat format dalam bentuk tabel V=[ 10;20;30;40;50]; R=[ 5;7;9;11;13]; y=[V R] y= 10 20 30 40 50 5 7 9 11 13

fprintf('%4i \t %8.2f\n',y') 10 5.00 20 7.00 30 9.00 40 11.00 50 13.00 Pada M-file input nilai vriabel dapat dilakukan dari keyboard dengan menggunakan perintah input Contoh : R=input ('Masukkan Harga barang =')

Ansar Suyuti

14

Dasar Dasar Pemrograman MATLAB untuk Teknik Elektro Maka dilayar akan muncul tulisan Masukkan Harga barang = Jika diketik dari keyboard 10000, Maka hasil yang diperoleh adalah R= 10000 Contoh program M-file untuk perkalian bilangan kompleks disp(' '); disp(' PROGRAM PERKALIAN BILANGAN KOMPLEKS'); disp(' '); disp(' Jenis: 1-polar, 2-rectangular'); disp(' '); jumlah=input('Berapa banyak Bilangan Kompleks yang akan dikalikan ?'); disp(' '); for i=1:jumlah; F=input(['Jenis ',num2str(i),' ketik 1 jika polar 2 jika rectanguler = ']); if (F~=1 & F~=2); disp('Anda Salah Input'); end if F==1 M=input(['Nilai ',num2str(i),' = ']); A=input(['Sudut ',num2str(i),' = '])*pi/180; N(i)=M*exp(j*A); disp(' '); else R=input(['Real ',num2str(i),' = ']); I=input(['Imag ',num2str(i),' = ']); N(i)=R+j*I; disp(' '); end end P=N(1); for k=2:jumlah; P=P*N(k); end disp(' '); disp(['HASIL PERKALIAN = ' num2str(real(P)) ' +j '... num2str(imag(P)) ' = ' num2str(abs(P)) '|_'... num2str(angle(P)*180/pi) ' derajat']); Hasil program yang ditampilkan dari command window MATLAB adalah PROGRAM PERKALIAN BILANGAN KOMPLEKS Jenis: 1-polar, 2-rectangular Berapa banyak Bilangan Kompleks yang akan dikalikan ?2 Jenis 1 ketik 1 jika polar 2 jika rectanguler = 1 Nilai 1 = 10 Sudut 1 = 90 Jenis 2 ketik 1 jika polar 2 jika rectanguler = 1 Nilai 2 = 10 Sudut 2 = 90 HASIL PERKALIAN = -100 +j 1.2246e-014 = 100|_180 derajat

Ansar Suyuti

15

Operator dan Fungsi Dasar Matematis

II. OPERASI ARRAY DAN MATRIK


2.1 Array Sederhana Untuk menghitung nilai fungsi sinus pada priode pertama, y=sin(x) ; 0 x . Kita mencoba membuat suatu tabel atau array untuk menghitung ni x dan y seperti dibawah ini : x y 0 0 .1 .31 .2 .59 .3 .81 .4 .95 .5 1.0 .6 .95 .7 .81 .8 .59 .9 .31

Nilai pertama y berkaitan dengan nilai pertama x, nilai kedua y berkaitan nilai kedua x, dst. MATLAB menangani array secara intuitif. Pembuatan array dilakukan dengan mudah-cukup dengan mengikuti struktur tabel di atas. x=[0.1*pi .2*pi .3*pi .4*pi .5*pi .6*pi .7*pi .8*pi .9*pi pi] x= Columns 1 through 7 0.3142 0.6283 0.9425 Columns 8 through 10 2.5133 2.8274 3.1416 y=sin(x) y= Columns 1 through 7 0.3090 0.5878 0.8090 Columns 8 through 10 0.5878 0.3090 0.0000 1.2566 1.5708 1.8850 2.1991

0.9511

1.0000

0.9511

0.8090

untuk membuat array dalam MATLAB, yang perlu dilakukan hanyalah mengetikkan kurung kotak kiri, memasukkan elemen -elemen dengan dipisahkan oleh spasi atau koma, kemudian menutup array dengan kurung kotak kanan. Karena spasi memisahkan elemen-elemen array, bilangan kompleks yang dimasukkan sebagai elemen array tidak dapat memuat spasi kecuali ditutup dengan kurung. 2.2 Pengalamatan Array array x di atas mempunyai 11 elemen yang dipisahkan dalam kolom-kolom, dengan demikian dapat dikatakan bahwa array tersebut array satu kali sebelas atau suatu array dengan panjang 11. Dalam MATLAB, elemen-elemen array diakses menggunakan subscript; misalnya x(1) adalah elemen pertama x, x(2) adalah elemen kedua x, dst. Contoh : x(3) ans = 0.9425

Ansar Suyuti

16

Dasar Dasar Pemrograman MATLAB untuk Teknik Elektro y(3) ans = 0.8090 Untuk mengakses suatu blok elemen, MATLAB menyediakan notasi kolom x(1:7) ans = 0.3142

0.6283

0.9425

1.2566

1.5708

1.8850

2.1991

elemen-elemen di atas adalah elemen pertama sampai elemen ke 7 x(7:end) ans = 2.1991 2.5133

2.8274

3.1416

mulai dari elemen ke 7 sampai elemen terakhir. Kata End berarti elemen terakhir dalam array x. x(3:-1:1) ans = 0.9425 0.6283

0.3142

elemen-elemen di atas adalah elemen ke 3, ke 2 dan pertama dalam urutan ke bawah 3:-1:1 berarti " mulai dari kolom 3, hitung turun satu-satu, dan berhenti saat 1. x(2:3:9) ans = 0.6283 1.5708

2.5133

elemen-elemen di atas adalah elemen ke 2, ke 5 dan ke 8. 2:3:9 berarti " muali dari 2, hitung ke atas dengan penambahan 3, dan berhenti setelah mencapai 9. x([8 2 9 1]) ans = 2.5133 0.6283

2.8274

0.3142

disini kita gunakan [8 2 9 1 ] untuk mengambil elemen-elemen array x dalam urutan sebagaimana yang dituliskan dalam kurung kotak. 2.3 Pembentukan array Seperti yang telah dilakukan sebelumnya dengan memasukkan nilai-nilai x dengan mengetikkan tiap elemen x. Hal ini akan membuat kita repot jika elemen dari array cukup banyak, maka MATLAB menyediakan cara lain untuk memasukkan nilai-nilai dalam array. x=(0:0.1:1)*pi x= Columns 1 through 7 0 0.3142 0.6283 0.9425 1.2566 Columns 8 through 11 2.1991 2.5133 2.8274 3.1416 x=linspace(0,pi,11) x=

1.5708

1.8850

Ansar Suyuti

17

Operator dan Fungsi Dasar Matematis Columns 1 through 7 0 0.3142 0.6283 0.9425 1.2566 1.5708 1.8850 Columns 8 through 11 2.1991 2.5133 2.8274 3.1416 Dalam kasus pertama, notasi kolom (0:0.1:1) menciptakan array yang dimulai dengan 0, meningkat setiap 0.1 dan berhenti pada 1. Setiap elemen ini array ini kemudian dikalikan dengan untuk menciptakan nilai yang diinginkan dalam x. Dalam kasus ke dua, fungsi linespace digunakan untuk menciptakan x. Linspace(nilai_awal, nilai_akhir,jumlah_elemen) Kedua cara pembentukan array di atas membentuk array dengan setiap elemennya berjarak linier terhadap elemen yang lain. Untuk kasus-kasus khusus dimana jarak logaritma diperlukan, MATLAB menyediakan fungsi logspace: logspace(0,2,11) ans = Columns 1 through 7 1.0000 1.5849 2.5119 3.9811 6.3096 10.0000 15.8489 Columns 8 through 11 25.1189 39.8107 63.0957 100.0000 Di atas kita membuat array dimulai 100, diakhiri dengan 102, memuat sebelas elemen. Argumen fungsi didefisikan sebagai Logspace(eksponen_awal, eksponen_akhir, jumlah_elemen) Kadang-kadang diperlukan suatu array yang elemen-elemennya tidak berjarak linier atau logaritmis dengan elemen-elemen lain. a=1:5,b=1:2:9 a= 1 2 3 4 b= 1 3 5 7 a=1:5,b=1:2:9 a= 1 2 3 4 b= 1 3 5 7

5 9 5 9

c=[b a] c= 1 3

d=[a(1:2:5) 1 0 1] d= 1 3 5 1 0 2.4 Orientasi Array

Ansar Suyuti

18

Dasar Dasar Pemrograman MATLAB untuk Teknik Elektro Karena fungsi-fungsi array yang telah dibahas sebelumnya semua membentuk vektor baris, maka dbutuhkan suatu cara untuk membentuk vektor kolom. c=[1;2;3;4;5] c= 1 2 3 4 5 dengan memisahkan elemen dengan titik koma. memisahkan elemen dengan spasi atau koma membuat elemen berada dalam kolom yang berbeda, sedangkan memisahkan elemen dengan titik koma membuat elemen berada dalam baris yang berbeda. Cara lain adalah dengan membentuk vektor baris kemudian ditransfose MATLAB (') b=a' b= 1 2 3 4 5 c=b' c= 1 2

MATLAB juga menyediakan transpose dengan diawali titik. Operator titik-transfose ini diinterpretasi sebagai transpose konjugasi non kompleks. Jika suatu array merupakan array kompleks, transpose (') memberikan transpose konjugasi kompleks, yaitu tanda dari bagian imajiner yang berubah sebagai akibat operasi transpose. Tetapi titik transpose melakukan transpose pada array namun tidak melakukan konjugat padanya. c=a.' c= 1 2 3 4 5 menunjukkan bahwa .' dan ' identik jika diterapkan pada bilangan real. d=a+i*a d= Columns 1 through 4 1.0000 + 1.0000i 2.0000 + 2.0000i 3.0000 + 3.0000i 4.0000 + 4.0000i Column 5 5.0000 + 5.0000i c=d'

Ansar Suyuti

19

Operator dan Fungsi Dasar Matematis c= 1.0000 - 1.0000i 2.0000 - 2.0000i 3.0000 - 3.0000i 4.0000 - 4.0000i 5.0000 - 5.0000i e=d.' e= 1.0000 + 1.0000i 2.0000 + 2.0000i 3.0000 + 3.0000i 4.0000 + 4.0000i 5.0000 + 5.0000i pada c=d' menciptakan vektor c yang merupakan transpose konjugate kompleks dari d, sedangkan e=d.' menciptakan vektor e yang merupakan transpose d. Jika suatu array dapat berupa vektor baris atau vektor kolom, wajarlah jika array dapat juga mempunyai banyak baris maupun banyak kolom. Artinya array dapat mengambil bentuk berupa matriks. g=[1 2 3;4 5 6] g= 1 2 3 4 5 6 g=[1 2 3 4 5 6] g= 1 2 3 4 5 6 selain titik koma, menekan tombol Return atau Enter saat memasukkan nilai matriks juga dapat membuat baris baru. Operasi Array-Skalar Penambahan, pengurangan , perkalian dan pembagian dengan skalar dapat dikenakan pada semua elemen array. h=g-2 h= -1 0 2 3

1 4

i=g*2-1 i= 1 3 5 7 9 11 j=g/2 j= 0.5000

1.0000

1.5000

Ansar Suyuti

20

Dasar Dasar Pemrograman MATLAB untuk Teknik Elektro 2.0000 2.5000 3.0000

Operasi Array-Array Jika dua array mempunyai dimensi yang sama, penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian berlaku pada elemen ke elemen g=[1 1 1 1;2 2 2 2;3 3 3 3] g= 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

h=[4 4 4 4;5 5 5 5;6 6 6 6] h= 4 4 4 4 5 5 5 5 6 6 6 6 j=g+h j= 5 5 7 7 9 9 k=g-h k= -3 -3 -3 -3 -3 -3

5 7 9

5 7 9

-3 -3 -3

-3 -3 -3

l=2*g-h l= -2 -2 -2 -1 -1 -1 0 0 0

-2 -1 0

m=g.*h m= 4 4 4 4 10 10 10 10 18 18 18 18 n=g*h ??? Error using ==> * Inner matrix dimensions must agree.

Ansar Suyuti

21

Operator dan Fungsi Dasar Matematis Disini kita mengalikan elemen-elemen yang seletak dari g dan h dengan menggunakan simbol perkalian titik (.*). Titik yang mendahului simbol perkalian memberitahu MATLAB untuk melakukan perkalian elemen ke elemem. Perkalian tanpa titik berarti perkalian matriks. o=g./h o= 0.2500 0.4000 0.5000 p=h.\g p= 0.2500 0.4000 0.5000

0.2500 0.4000 0.5000 0.2500 0.4000 0.5000

0.2500 0.4000 0.5000 0.2500 0.4000 0.5000

0.2500 0.4000 0.5000 0.2500 0.4000 0.5000

Seperti yang berlaku pada skalar, pembagian dapat menggunakan garis miring kiri atau miring kanan. s=g.^(h-2) s= 1 1 1 1 8 8 8 8 81 81 81 81 Array dengan elemen satu dan nol Karena banyak dipergunakan, MATLAB menyediakan fungsi untuk membuat array yang semua elemennya satu atau nol. ones(4) ans = 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

zeros(2,5) ans = 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

ones(size(g)) ans = 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Ansar Suyuti

22

Dasar Dasar Pemrograman MATLAB untuk Teknik Elektro

2.5 Memanipulasi Array Karena array dan matriks merupakan hal mendasar dalam MATLAB, maka terdapat banyak cara untuk memanipulasinya. A=[1 2 3;4 5 6;7 8 9] A= 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A(3,3)=0 A= 1 2 3 4 5 6 7 8 0 mengubah A(3,3) menjadi nol A(2,6)=1 A= 1 2 3 0 0 0 4 5 6 0 0 1 7 8 0 0 0 0 mengubah elemen pada baris 2 kolom 6 menjadi satu, karena A tidak mempunyai enam kolom, ukuran A diperbesar seperlunya dan diisi dengan nol sehingga matriks tetap segi empat. A(:,4)=4 A= 1 2 3 4 0 0 4 5 6 4 0 1 7 8 0 4 0 0 membuat semua elemen di kolom empat menjadi 4. A= 1 2 3 4 5 6 7 8 9 B=A(3:-1:1,1:3) B= 7 8 9 4 5 6 1 2 3 menciptakan matriks B dengan urutan baris A yang dibalik B=A(3:-1:1,:) B= 7 8 9 4 5 6 1 2 3

Ansar Suyuti

23

Operator dan Fungsi Dasar Matematis menciptakan matriks B dengan urutan baris A yang dibalik, disini titik dua berarti semua kolom (titik dua terakhir dari contoh di atas). Jadi : adalah singkatan 1:end atau 1:3 sebab A memiliki 3 kolom. C=[A B(:,[1 3])] C= 1 2 3 7 9 4 5 6 4 6 7 8 9 1 3 membuat matriks C dengan menambhkan semua baris pada kolom pertama dan ketiga B ke sisi kanan A. B=A(1:2,2:3) B= 2 3 5 6 membuat B dengan mengambil dua baris pertama dan dua kolom terakhir A. B=A(:) B= 1 4 7 2 5 8 3 6 9 membuat matriks B dengan mengurutkan kolom-kolom A B=B.' B= 1 4

mentranspose matriks A B=A B= 1 2 4 5 7 8

3 6 9

B(:,2)=[] B= 1 3 4 6 7 9 mendefinisikan kembali B dengan membuang semua baris pada kolom kedua matriks B semula. Saat anda mengeset sesuatu menjadi matriks kosong [ ], sesuatu itu akan terhapus, mengakibatkan matriks berkurang menjadi apa yang tertinggal.

Ansar Suyuti

24

Dasar Dasar Pemrograman MATLAB untuk Teknik Elektro

III OPERASI MATRIKS


3.1 Himpunan Persamaan Linier Semula MATLAB diciptakan untuk menyederhanakan komputasi matriks dan aljabar linier yang terdapat di berbagai aplikasi. Contoh :

1 4 7

2 5 8

3 x1 366 6 .x 2 = 804 0 x3 351

A. x = b

Dalam MATLAB perkalian matriks dilambangkan asterik (*). Jika terdapat suatu penyelesaian, maka juga terdapat beberapa metode untuk menyelesaikannya, seperti eliminasi gaus, faktorisasi LU, atau penggunaan langsung dari A-1. secara analisis, penyelesaian ditulis sebagai x = A-1.b. Untuk menyelesaikan masalah tersebut di atas diperlukan cara untuk memasukkan A dan b. A=[1 2 3;4 5 6;7 8 0] A= 1 4 7 2 5 8 3 6 0

b=[366;804;351] b= 366 804 351 Jika anda mempunyai dasar aljabar linier maka sangat mudah untuk menentukan bahwa masalah mempunyai satu jawaban tunggal jika determinan matriks A tidak sama dengan nol. det(A) ans = 27 inv(A)

Ansar Suyuti

25

Operator dan Fungsi Dasar Matematis ans = -1.7778 0.8889 -0.1111 1.5556 -0.7778 0.2222 -0.1111 0.2222 -0.1111

Penyelesaian persamaan linier tersebut dapat diselesai dengan tiga cara : Cara I, dengan menggunakan invers matriks x=inv(A)*b x= 25.0000 22.0000 99.0000 Cara II, dengan menggunakan operasi pembagian matriks x=A\b x= 25.0000 22.0000 99.0000 Cara III, dengan menggunakan factorisasi lu dari hasil dari upper af lower matrik triangular , A=LU, dimana X diperoleh dari X = U-1 L-1 B. A=[1 2 3;4 5 6;7 8 0]; B=[366;804;351]; [L,U]=lu(A) L= 0.1429 0.5714 1.0000 U= 7.0000 8.0000 0 0 0.8571 3.0000 0 0 4.5000 X=inv(U)*inv(L)*B X= 25.0000 22.0000 99.0000 Untuk mencari nilai eigen values dan eigen vektor 1.0000 0.5000 0 0 1.0000 0

Ansar Suyuti

26

Dasar Dasar Pemrograman MATLAB untuk Teknik Elektro

[x,D]=eig(A) x= 0.7471 -0.2998 -0.2763 -0.6582 -0.7075 -0.3884 0.0931 -0.6400 0.8791

D= -0.3884 0 0 0 12.1229 0 0 0 -5.7345 atau eig(A) ans = -0.3884 12.1229 -5.7345 3.2 Fungsi-fungsi Matriks yang umum digunakan det (A) d=eig(A) [V,D] = eig(A) expm(A) inv(A) lu(A) orth(A) pinv(A) poly(A) polyeig(A1,A2,..) sqrtm(A) svd(A) trace(A) 3.3 Matriks Khusus Matriks dengan kegunaan umum meliputi zeros(3) ans = 0 0 0 0 0 0 0 0 0 ones(2,4) % 2x4 matriks berelemen satu determinan Nilai eigen nilai eigen dan eigen vektor pemangkatan matriks invers matriks faktor dari eliminasi gaus ortognalisasi pseudoinvers karakteristik polynomial menyelesaikan masalah nilai eigen polinomial akar kuadrat matriks dekomposisi nilai singular jumlah elemen-elemen diagonal

Ansar Suyuti

27

Operator dan Fungsi Dasar Matematis ans = 1 1 1 1 1 1 1 1 zeros(3)+pi ans = 3.1416 3.1416 3.1416 3.1416 3.1416 3.1416

3.1416 3.1416 3.1416

eye(3) % matriks identitas ans = 1 0 0 0 1 0 0 0 1 Contoh; carilah nilai v dan gambar nilai yang diperoleh.

1 2 1 2 0

1 1 + j 0.2 + 2 j10 1 j10

1 2

v1 1 1 . v2 = 0 j10 v 3 0 1 1 + 10 j10 0

kita dapat menyelesaikan dengan MATLAB dalam M-File : % pl1.m nama proram clear A(1,1)=1/2; A(1,2)=-1/2; A(2,1)=-1/2; A(2,2)=1/2+0.2j+1/10j; A(2,3)=-1/10j; A(3,2)=-1/10j; A(3,3)=1/10+1/10j; y=[-1 0 0]';

Ansar Suyuti

28

Dasar Dasar Pemrograman MATLAB untuk Teknik Elektro % Penyelesaian persamaan v=A\y vmag=abs(v) sudutv=angle(v)*180/pi % menggambar hasil terhadap waktu theta=linspace(0,2*pi); v1=vmag(1)*cos(theta-sudutv(1)); v2=vmag(2)*cos(theta-sudutv(2)); v3=vmag(3)*cos(theta-sudutv(3)); thd=theta*180*pi; plot(thd,v1,thd,v2,thd,v3); jika program tersebut dijalankan, hasilnya seperti dibawah ini ; pl1 v= -4.0000 + 6.0000i -2.0000 + 6.0000i 2.0000 + 4.0000i vmag = 7.2111 6.3246 4.4721 sudutv = 123.6901 108.4349 63.4349
8 6 4 2 0 -2 -4 -6 -8 0

5 0 0

1 0 0 0

1 5 0 0

2 0 0 0

2 5 0 0

3 0 0 0

3 5 0 0

4 0 0 0

Ansar Suyuti

29

Operator dan Fungsi Dasar Matematis

IV. OPERASI RELASI DAN LOGIKA & KONTROL PROGRAM


Matlab menyediakan operasi logika dan relasi. Kegunaan dari operator dan fungsi tersebut ialah untuk menyediakan jawaban atas pertanyaan benar salah. Salah satu kegunaan penting dari kemampuan ini ialah untuk mengontrol urutan eksekusi sederetan perintah MATLAB berdasarkan pada hasil benar/salah. MATLAB menganggap semua angka tidak nol sebagai benar, dan nol sebagai salah. Hasil dari ekspresi relasi dan logika adalah satu untuk Benar dan nol untuk Salah dengan tipe array logika, yaitu hasilnya membuat bilangan 1 dan 0 yang tidak saja dapat digunakan untuk statemen matematika, tetapi juga dapat digunakan untuk pengalamatan. 4.1 Operator Relasi Operator relasi MATLAB terdiri semua perbandingan : Operator relasi < <= > >= = ~= Deskripsi Kurang dari Kurang dari atau sama dengan Lebih dari Lebih dari atau sama dengan Sama dengan Tidak sama dengan

Operator relasi MATLAB dapat dipergunakan untuk membandingkan dua array berukuran sama atau untuk membandingkan array dengan skalar.Skalar dibandingkan dengan semua elemen array dan hasilnya berukuran sama . Contoh ; A=1:9,B=9-A A= 1 2 3 4 B= 8 7 6 5 tf=A>4 tf = 0 0 0 0 tf=(A==B) tf = 0 0 0 0 x=(-3:3)/3

5 4 1 0

6 3 1 0

7 2 1 0

8 1 1 0

9 0 1 0

Ansar Suyuti

30

Dasar Dasar Pemrograman MATLAB untuk Teknik Elektro x= -1.0000 -0.6667 -0.3333 sin(x)./x Warning: Divide by zero. ans = 0.8415 0.9276 0.9816 kita bandingkan x=x+(x==0)*eps x= -1.0000 -0.6667 -0.3333 0.0000 0.3333 0.6667 1.0000 sin(x)./x ans = 0.8415 0.9276 0.9816 1.0000 0.9816 0.9276 0.8415 4.2 Operator Logika Operator logika menyediakan cara untuk menggabung eksperi logika. Operator logika terdiri dari : Operator Logika & | ~ A=1:9; b=9-A; tf=A>4 tf = 0 0 0 0 1 tf=~(A>4) tf = 1 1 1 1 0 tf=(A>2)&(A<6) tf = 0 0 1 1 1 AND OR NOT Deskripsi

0.3333

0.6667

1.0000

NaN

0.9816

0.9276

0.8415

1 0 0

1 0 0

1 0 0

1 0 0

4.3 KONTROL PROGRAM


Kontrol program sangat penting karena memungkinkan komputasi-komputasi yang lalu mempengaruhi komputasi yang akan datang. MATLAB menyediakan empat struktur pengambilan keputusan atau struktur kontrol program, yaitu : loop for, loop while, if-else-end, dan swicth-case. 4.3.1 Loop for Loop for memungkinkan sekelompok perintah diulang sebanyak suatu jumlah yang tetap. Bentuk umum dari loop for adalah For x = array

Ansar Suyuti

31

Operator dan Fungsi Dasar Matematis Perintah-perintah end

contoh; for n=1:10 x(n)=sin(n*pi/10) end x= Columns 1 through 7 0.3090 0.5878 0.8090 Columns 8 through 10 0.5878 0.3090 0.0000 data=[3 9 45 6;7 16 -1 5] data = 3 9 45 6 7 16 -1 5 for n=data x=n(1)-n(2) end x= -4 x= -7 x= 46 x= 1

0.9511

1.0000

0.9511

0.8090

loop for dapat dibuat didalam loop for yang lain ; for n=1:5 for m=5:-1:1 A(n,m)=n^2+m^2; end; disp(n) end 1 2 3 4 5 A A= 2 5 10 17 26

5 10 17 26 8 13 20 29 13 18 25 34 20 25 32 41 29 34 41 50

Ansar Suyuti

32

Dasar Dasar Pemrograman MATLAB untuk Teknik Elektro

n=1:10; x=sin(n*pi/10) x= Columns 1 through 7 0.3090 0.5878 0.8090 Columns 8 through 10 0.5878 0.3090 0.0000

0.9511

1.0000

0.9511

0.8090

4.3.2 Loop While Loop while mengerjakan sekelompok perintah yang diulang secara tidak terbatas. Bentuk umum loop while adalah ; while ekspresi Perintah-perintah end perintah-perintah yang terdapat di antara while dan end dieksekusi berulang kali selama semua elemen dalam ekspresi adalah benar. a=0; k=1; while (1+k)>1 k=k/2; a=a+1; end a a= 53 atau k/10 diperoleh a=0;k=1; while(1+k)>1 k=k/10; a=a+1; end a a= 16 4.3.3 If-else-end Bentuk paling sederhana if-else-end adalah

Ansar Suyuti

33

Operator dan Fungsi Dasar Matematis if ekspresi perintah end untuk kasus dengan dua pilihan if-else-end adalah if ekspresi perintahjika memenuhi eksperesi else perintah jika tidak memenuhi ekspresi (salah) end Jika terdapat 3 atau lebih pilihan if-else-end : elseif ekspresi1 Perintah.. jika ekspresi1 benar elseif ekspresi2 Perintah.. jika ekspresi2 benar elseif ekspresi3 Perintah.. jika ekspresi3 benar elseif else perintah.. dikerjakan jika tak ada ekspresi benar end for k = 1:10; if k<3 b=k+1; elseif k<5 c=k+1; elseif k<7 d=k+1; else e=k+1 end; end; b,c,d,e b= 3 c= 5 d= 7 e= 11

a=0;b=0;c=0;d=0; for k = 1:10;

Ansar Suyuti

34

Dasar Dasar Pemrograman MATLAB untuk Teknik Elektro if k<3 a=a+1; elseif k<5 b=b+1; elseif k<7 c=c+1; else d=d+1; end; end; pl3 a,b,c,d a= 2 b= 2 c= 2 d= 4 4.3.4 Switch-Case Bentuk umum dari switch-case adalah switch ekspresi case test_ekspresi deret_perintah1 case {test_ekspresi2, test_ekspresi3, test_ekspresi4} deret_ekspresi2 otherwise deret ekspresi3 end x=2.7; units='m' switch units case {'inchi','in'} %konversi ke inchi y=x*2.54 case{'feet','ft'} % konversi ke feet y=x*2.54*12 case{'meter','m'} % konversi ke meter y=x/100 case{'milimeter','mm'} y=x*10 case{'centimeter','cm'} y=x otherwise disp(['unit tidak diketahui :' units]) y=nan end;

Ansar Suyuti

35

Operator dan Fungsi Dasar Matematis pl4 units = m y= 0.0270

V. AKAR-AKAR DAN KARAKTERISTIK POLINOMIAL


5.1 Akar-akar Polynomial Mencari akar suatu polinomial merupakan suatu masalah tersendiri muncul dalam berbagai bidang ilmu. MATLAB menyediakan fungsi roots untuk mencari akar polinomial, sedngan akar-akar polinimial yang diperoleh dapat dikonversi kedalam persamaan awal dengan fungsi poly. Contoh :

s 6 +9s 5 + 31.25s 4 + 61.25s 3 + 67.75s 2 + 14.75s + 15


akar-akar dapat diperoleh dengan menggunakan fungsi roots: p=[1 9 31.25 61.25 67.75 14.75 15] p= 1.0000 9.0000 31.2500 61.2500 67.7500 14.7500 15.0000

r=roots(p) r= -4.0000 -3.0000 -1.0000 + 2.0000i -1.0000 - 2.0000i 0.0000 + 0.5000i 0.0 - 0.5000i akar-akar polinomial tersebut dapat dikonversi ke coefisient polinomial dengan fungsi poly(r): poly(r) ans = 1.0000 9.0000 31.2500 61.2500 67.7500 14.7500 15.0000

Contoh lain : r=[-1 -2 -3+4i -3-4i]

Ansar Suyuti

36

Dasar Dasar Pemrograman MATLAB untuk Teknik Elektro

r= -1.0000 poly(r) ans = 1 9 45 87 50 -2.0000 -3.0000 + 4.0000i -3.0000 - 4.0000i

berarti persamaan polinomialnya adalah :

s 4 + 9 s 3 + 45s 2 + 87 s + 50 = 0
MATLAB juga juga dapat mencari akar karaktristik persamaan polinomial dalam bentuk matriks :

0 A= 6 6

1 11 11

1 6 5

Karakteristik persamaan dari matriks tersebut dapat diperoleh fungsi poly dan akar-akar persamaan diperoleh dengan fungsi roots: A=[0 1 -1;-6 -11 6;-6 -11 5]; p=poly(A) p= 1.0000 6.0000 11.0000 6.0000

r=roots(p) r= -3.0000 -2.0000 -1.0000 akar-akar dari karakteristik persamaan tersebut sama dengan eigenvalues dari matriks A atau r=eig(A) eig(A) ans = -1.0000 -2.0000 -3.0000

Ansar Suyuti

37

Operator dan Fungsi Dasar Matematis 5.2 Perkalian, Pembagian dan Penjumlahan Polinomial Perkalian polinomial dilakukan dengan fungsi conv (melakukan convulotion dari array), pembagian dilakukan dengan fungsi deconv dan penjumlahan dilakukan dengan seperti penjumlahan array biasa tetapi derajat polinomial harus sama, jika polinomial mempunyai derajat yang berbeda maka derajat yang lebih rendah ditambahkan dengan koefisien-koefisien nol atau menggunakan fungsi yang disediakan oleh MATLAB yaitu polyadd. Contoh :

A = s 2 + 7 s + 12 dan B = s 2 + 9 carilah C=A.B , D=C+B dan E=C-B Z A = s 4 + 9 s 3 + 37 s 2 + 81s + 52 dan Y = s 2 + 4 s + 13 carilah X = Y


contoh dapat diselesaikan dengan MATLAB A=[1 7 12];B=[1 0 9]; Z=[1 9 37 81 52]; Y=[1 4 13]; C=conv(A,B) D=A+B E=A-B X=deconv(Z,Y) Hasil dari program adalah : C= 1 D= 2 E= 0 X= 1 7 7 7 5 21 21 3 4 63 108

5.3 Turunan Turunan polinomial dapat dilakukan dengan menggunakan fungsi polyder.

A = s 4 + 9 s 3 + 37 s 2 + 81s + 52
turunan dari polinomial A adalah: A=[1 9 37 81 52]; polyder(A) ans = 4 27 74 81 5.4 Polynomial Curve Fitting

p ( x ) = c1 x d + c 2 x d 1 + .... + c n
Persamaan tersebut mempunyai koefisien n=d+1, dengan derajat d. Maka fungsi pengurangan orde polynomial adalah polyfit(x,y,d).

Ansar Suyuti

38

Dasar Dasar Pemrograman MATLAB untuk Teknik Elektro

Contoh X= 0 Y= 1 1 7 2 23 4 6 10 109 307 1231

Carilah sebuah polinomial derajat ke 3 dari data tersebut di atas; x=[0 1 2 4 6 10]; y=[1 7 23 109 307 1231]; c = polyfit(x,y,3) c= 1.0000 2.0000 3.0000 1.0000

5.5 Evaluasi Polinomial Evaluasi polinomial dapat dilakukan dengan fungsi polyval(c,x). Contoh, kita ingin mengevaluasi polynomianl c terhadap titik x= 0,1,2,3 dan 4 . plot(t,x) c=[1 2 3 1]; x=0:1:4; y=polyval(c,x) y= 1 7 23 55 109

plot(x,y),title('x^3+2x^2+3x+1')
3 2 x + 2 x + 3 x + 1

1 2 0

1 0 0

8 0

6 0

4 0

2 0

0 0

0 .5

1 .5

2 .5

3 .5

5.6 Partial-fraction Expansion Untuk memperoleh residu atau partial-fraction expantion ( r ) , kutup yang bersesuaian (p) dan dirct terms (K), digunakan fungsi : [r,p,K]=residu(b,a].

Ansar Suyuti

39

Operator dan Fungsi Dasar Matematis

P ( s ) bm s m + bm 1 s m 1 + ... + b1 s + b0 = Q ( s) a n s n + a n 1 s n 1 + ... + a1 s + a 0
Vector b dan a merupakan koefisien dari polinomial. Contoh, Hitunglah partial fraction expantion dari :

F ( s) =

2s 3 + 9s + 1 s 3 + s 2 + 4s + 4

Penyelesaian dengan MALAB adalah b=[2 0 9 1]; a=[1 1 4 4]; [r,p,K]=residue(b,a) r= 0.0000 - 0.2500i 0.0000 + 0.2500i -2.0000 p= -0.0000 + 2.0000i -0.0000 - 2.0000i -1.0000 K= 2 Berarti partial fraction expantion-nya adalah

2+

2 j 0.25 j 0.25 2 1 + + = 2+ + 2 s +1 s j2 s j s +1 s + 4
persamaan polinomial P(s)/Q(s) dapat dilakukan dengan fungsi

untuk mengembalikan [b,a]=residue(r,p,K). [b,a]=residue(r,p,K) b= 2.0000 a= 1.0000 0.0000 1.0000

9.0000 4.0000

1.0000 4.0000

Ansar Suyuti

40

You might also like