You are on page 1of 3

BAB IV SISTEM PENGELOLAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM

4.1 Tinjauan Umum 4.2 Pemilihan Sistem Pengolahan intake -bak koagulasi-floktuasi-sedimentasi-filtrasi-disenfektan

4.3 Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum 4.3.1 Koagulasi a. b. Perencanaan Kedalaman bak (H) Diameter impeler (D) Jarak impeler dr dasar Jumlah putaran (N) Jumlah bak pengaduk Viskositas absolut air () Massa jenis air () : 1,25 x lebar bak : 50% x lebar bak : 1 x diameter impeler : 30 60 rpm : 2 bak : 0,890 x 10-3 kg/m.dtk : 997 kg/m3 Kriteria desain terpilih : Debit pengolahan (Q) Waktu detensi (td) Gradien kecepatan (G) = 0,32 m3/det : 60 dtk : 1000/detik

c. Perhitungan : Debit tiap bak (Q),

Volume bak (V),

Dimensi bak,

Panjang (p) Lebar (l) Kedalaman (H)

=2m =2m = 1,25 x 2 m = 2.5 m

Daya pengadukan (P)

Diameter impeler (Di), Di = 50% x 2 = 1 m

Jari-jari impeler (r),

Jarak impeler dari dasar (H), H = Di = 1 m

Jumlah putaran (N), Untuk koagulasi pengaduk yg digunakan adalah blade menerus, dengan

demikian ri = 0 dan blade ada di kedua sisi batang pengaduk,

maka:

0.00484

4.3.2 Flokulasi

4.3.3 Sedimentasi

4.3.4 Filtrasi

4.3.5 Disinfektan

4.3.6 Rincian Biaya

You might also like