Professional Documents
Culture Documents
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS AGROINDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA 2012
yang substansial. Indonesia berhasil bertahan dari krisis ekonomi dengan baik dan kemiskinan terus menurun dengan nyata," katanya. Dengan statement ini didapatkan tingkat ketimpangan ekonomi yang sangat besar terdapat pada sistem ekonomi di Indonesia, pertumbuhan pada sektor makro namun tak begitu terasa efeknya bagi sektor mikro. Untuk itu perlu dilakukan penyeimbangan atau pemerataan dalam hal pertumbuhan ekonomi, yang antara lain dapat dilakukan dengan cara penerapan pajak bagi orang kaya. Konsep dasar pajak adalah memungut sebagian penghasilan orang kaya untuk didistribusikan kepada rakyat. Pajak progresif adalah makin tinggi penghasilan wajib pajak (WP) pribadi, maka makin tinggi pula tarif PPh yang dikenakan. "Di beberapa negara maju, pajak penghasilan untuk orang kaya atau wealth taxes ini, bisa sangat progresif," katanya. Saat ini, tarif pajak PPh Pasal 25/29 untuk Wajib Pajak Orang Pribadi berdasarkan pasal 17 Undang-undang No.36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan adalah maksimal 30% untuk orang yang berpenghasilan per tahun Rp500 juta ke atas. Sebagai gambaran, Spanyol baru saja menaikkan batas tarif wealth taxes dari 42% menjadi 52%, Jerman berencana menaikkan dari 42% menjadi 45%, dan Perancis bahkan berencana menaikkan batas atas tarif wealth taxes untuk penduduknya yang berpenghasilan EUR1 juta (sekira Rp12 miliar) per tahun. Direktur Eksekutif The Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ahmad Erani Yustika mengatakan, penerapan pajak progresif memang menjadi salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menambah penerimaan negara dari sektor pajak. "Saat ini, semua orang yang penghasilannya di atas Rp500 juta dipukul rata kena pajak 30%. Harusnya, untuk orang yang penghasilannya di atas Rp1 miliar, tarif pajaknya lebih tinggi," ujarnya. Menurut Erani, idealnya, untuk orang yang berpenghasilan di atas Rp 1 miliar, tarif pajaknya harus dinaikkan menjadi 35 persen, sedangkan untuk yang
berpenghasilan di atas Rp 5 miliar per tahun menjadi 40 persen. "Ini harusnya mulai diberlakukan 2013 nanti," katanya. Erani menyebut, skema yang ada saat ini, membuat penerimaan pajak tidak optimal. Misalnya, penerimaan pajak dari pegawai/karyawan (PPh Pasal 21) pada 2010 mencapai Rp55,3 triliun. Adapun
pajak nonpegawai/nonkaryawan hanya Rp 3,6 triliun. "Padahal, akumulasi kekayaan 40 orang terkaya di Indonesia ini setara dengan kekayaan 60 juta penduduk," ucapnya. Jika kita berbicara berapa nominal yang bisa dihasilkan dari pemberlakuan pajak orang kaya itu benar-benar terealisasi. Berapa banyak uang yang dapat disalurkan jika semuanya terkonsentrasi pada sektor pertanian dan ketahanan pangan. Jika dilakukan perhitungan dengan mempertimbangkan kemungkinan korupsi, maka bisa didapatkan terealisasinya ketahanan dan kedaulatan pangan di Indonesia sekitar 3 sampai 4 tahun kedepan.
DAFTAR PUSTAKA