Professional Documents
Culture Documents
Peranan sistem dapar,respirasi dan ekskresi ginjal pada keseimbangan asam basa tubuh
pH darah normal = 7.4 Dibawah asidosis Diatas alkalosis
Sistem Pernafasan
Pertukaran O2 dan CO2 antara tubuh dan lingkungannya Peranan sistem pernafasan dalam mengatur keseimbangan asam basa dengan cara mengatur kandungan H2CO3 darah, dengan kata lain mengatur ventilasi pernafasan, yaitu mengatur ekskresi dan retensi CO2 dalam tubuh
1. Gangguan ekskresi CO2, yg berakibat CO2 tertimbun dalam tubuh terdapat kelebihan HHCO3, pH < 7,3 Disebut sebagai asidosis respirasi 2. Gangguan ekskresi CO2, yg berakibat CO2 terlalu banyak dikeluarkan dari tubuh terdapat kelebihan garam bikarbonat pH >7,5 Disebut sebagai alkalosis respirasi
Gangguan pada ekskresi atau retensi Na+, mengakibatkan gangguan kandungan garam bikarbonat pada keseimbangan H-H Kandungan garam bikarbonat < asam karbonat asidosis metabolik Kandungan garam bikarbonat > asam karbonat alkalosis metabolik
Asidosis Metabolik
Kadar garam B+HCO3+ pada keseimbangan H-H turun karena digunakan untuk menanggulangi kelebihan asam organik produk metabolisme tubuh, misal asam laktat, asam piruvat, benda-benda keton Reaksi : B+HCO3+ + H+ B+ + H2CO3
Mekanisme Kompensasi
Sistem dapar H2CO3 melepaskan H+ ke sistem dapar lainnya dan diharapkan kandungan garam bikarbonat lebih ditingkatkan Sistem Respirasi H2CO3 meningkat, berarti peningkatan pCO2, pusat pernafasan dihipotalamus dirangsang,terjadi hiperventilasi, diharapkan terjadi penurunan kadar asam karbonat
Sistem ekskresi gijal Ginjal meningkatkan kandungan garam bikarbonat dengan cara retensi ionNa+ di tbl.proksimal dan distal kandungan garam bikarbonat meningkat
Asds. Metabolik dijumpai pada ketosis, muntah-muntah lama, tirotoksikosis, kegagalan ginjal mengekskresi asam tidak menguap(sulfat,fosfat)
Alkalosis Metabolik
Garam bikarbonat meningkat Konpensasi dilakukan oleh : Sistem dapar Garam meningkat berusaha menerima ion H+ dari sistem dapar lainnya unt meningkatkan asam karbonat, sambil menurunkan garam bikarbonat
Sistem respirasi Berusaha meningkatkan asam karbonat, dengan retensi CO2 melalui paru-paru Sistem ginjal Mengurangi ekskresi ion H+ Alkalosis metabolik dijumpai pada : Muntah projectil, defisit kalium
Asidosis Respiratorik
Terjadi peningkatan H2CO3, sebab : gangguan fungsi paru-paru berupa retensi CO2 (pCO2 meningkat) Konpensasi Sistem dapar H2CO3 plasma yg meningkat segera diubah dalam sel darah merah menjadi HCO3- yg kemudian dikeluarkan kembali ke dalam plasma untuk meningkatkan garam. Gerakan ion HCO3- diimbangi dengan gerakan ion Cl-
Sistem Paru Tingginya H2CO3 akan merangsang pusat pernafasan di hipotalamus (hiperventilasi) sehingga menurunkan kadar H2CO3
Sistem Ekskresi Ginjal Dengan tujuan menurunkan H2CO3 dan meningkatkan garam bikarbonat, ginjal melakukan :
1. Ekskresi ion H,retensi ion Na di tbl. Proksimal 2. Ekskresi ion H,retensi ion Na di tbl. Distal 3. Ekskresi ion H,retensi ion Na serta pembentukan amonia di tbl.distal
Alkalosis respiratorik
Kadar H2CO3 menurun, karena gangguan sistem paru, akibatnya ratio G/A meningkat Kompensasi Sistem bufer Kelebihan garam dimasukkan sel darah merah untuk diubah menjadi asam karbobnat atas bantuan enzim k.anhidrase. Asam yg terbentuk segera dikeluarkan kembali ke plasma, maka asam karbonat akan meningkat. Denagn adanya gerakan ion bikarbonat, maka bergerak pula ion Cl
Sistem Paru Berusaha meningkatkan kandungan asam dengan hipoventilasi. Sistem ekskresi ginjal 1. Ekskresi ion H+, retensi Na,. Ditbl. Proks 2. Ekskresi ion H+, retensi Na,. Ditbl. Distal 3. Ekskresi ion H+, retensi Na,. Ditbl. Proks dan pembentukan amonia di tbl. distal