You are on page 1of 8

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Surat An-Nisa adalah surat yang turun di Madinah. Dinamakan An-Nisa karena dalam surat ini banyak dibicarakan hal-hal yang berhubungan dengan wanita serta yang paling banyak membicarakan hal itu dibanding dengan yang lain. Surat ini bekerja dengan serius dan sungguhsungguh dalam menghapuskan sifat-sifat jahiliah yang darinyalah kelompok muslim ini dan mencabut akar-akarnya, dan dalam membentuk sifat-sifat masyarakat muslim, serta membersihkannya dari sisa-sisa kejahiliahan. Hakikat keberadaan manusia diatas sendi kekeluargaan dan hubungannya dengan tali rahim. Dihimpunnya semua unsur ini didalam hati nurani manusia dan dijadikannya titik pusat untuk mengatur masyarakat islam di atas fondasinya. Juga dipelihara golongan lemah melalui rasa soladaritas antar keluarga, yang bertuhankan Sang Maha Pencipta Yang Maha Esa; dan dipeliharanya masyarakat ini dari kekejian,kezaliman, dan fitnah; serta diaturnya keluarga mislim,masyarakat muslim, dam seluruh manusia muslim diatas prinsip kesatuan rububuiyyah dan kesatuan kemanusian.


Artinya: Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.(An-Nisa:1)
1

Hakikat besar yang terkandung dalam suarat An-Nisa;1 ini melukiskan kaidah pokok dalam tashawwur islami,yang menjadi berpijaknya kehidupan bersama. Dan kami berharap dapat membahas secara rinci dalam pembahasan ini.

1.2.

Rumusan Masalah
1. 2. 3. Bagaimana tafsir surat An-Nisa ; ayat 1? Bagaimana tafsir jalalain dari surat an-nisa ayat 1 ? Apa sajakah pelajaran dalam kandungan surat An-Nisa : 1 ?

1.3

Tujuan Penulisan
Mengetahui tafsir secara umum dari surat An-nisa ayat 1 Mengetahui tafsir jalalain dari surat An-nisa ayat 1 Mengetahui pelajaran- pelajaran yang terkandung dalam surat An-nisa ayat 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Tafsir surat An-Nisa : 1


Artinya: Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. Allah Swt, berfirman memerintahkan kepada mahluk-Nya agar bertakwa kepad-Nya. Juga mengingatkan mereka akan kekuasaan-Nya yamg telah menciptakan mereka dari seorang diri berkat keuasaan-Nya orang tersebut adalah adam a.s.
Ayat ini merupakan bagian dari khutbatul hajah yang dijadikan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam sebagai pembuka khutbah-khutbah beliau. Dalam ayat ini dinyatakan bahwa dari jiwa yang satu, Allah Subhanahu wa Taala menciptakan pasangannya. Qatadah dan Mujahid rahimahumallah

mengatakan bahwa yang dimaksud jiwa yang satu adalah Nabi Adam alaihissalam. Sedangkan pasangannya adalah Hawa. Qatadah mengatakan Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam. ( Tafsir AthThabari, 3/565, 566)

:
Artinya : dan daripadanya Allah menciptakan istrinya (An-Nisa:1) Siti hawa a.s diciptakan oleh Allah dari tulang rusuk sebelah kiri bagian belakang Adam a.s. ketika Adam a.s sedang tidur. Saat Adam a.s terbangun, ia merasa kaget setelah melihatnya, lalu ia langsung jatuh cinta kepadanya. Begitu juga sebaliknya. Siti Hawa langsung jatuh cinta kepada Adam a.s. Dalam hadits shahih disebutkan:

Sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk. Dan sungguh bagian yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah yang paling atasnya. Bila engkau ingin meluruskannya, engkau akan mematahkannya. Dan jika engkau ingin bersenang-senang dengannya, engkau bisa bersenangsenang namun padanya ada kebengkokan. (HR. Al-Bukhari no. 3331 dan Muslim no. 3632) Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata, Dalam hadits ini ada dalil dari ucapan fuqaha atau sebagian mereka bahwa Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam. Allah Subhanahu wa Taala berfirman: dan Nabi Shallallahu

alaihi wa sallam menerangkan bahwa wanita diciptakan dari tulang rusuk. Hadits ini menunjukkan keharusan berlaku lembut kepada wanita, bersikap baik terhadap mereka, bersabar atas kebengkokan akhlak dan lemahnya akal mereka. Di samping juga menunjukkan dibencinya mentalak mereka tanpa sebab dan juga tidak bisa seseorang berambisi agar si wanita terus lurus. Wallahu alam.(Al-Minhaj, 9/299)

Artinya ; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan. (AnNisa:1) Allah mengembangbiakkan banyak laki-laki dan perempuan dari Adam da Hawa. Lalu menyebarkan mereka ke seluruh dunia dengan berbagai macam jenis,sifat, warna kulit, dan bahasa mereka. Kemudian setelah itu hanya kepada-Nya mereka kembali dan dihimpunkan.

( :
Artinya : Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. (An-Nisa:1) Maksudnya bertakwalah kamu kepada Allah dengan taat kepada Nya .

Ibrarhim,Mujahit, dan Al-Hasan mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya

( :
Artinya : yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, (AnNisa:1) Yakni seperti dikatakan Aku meminta kepadamu dengan nama Allah dan hubungan silaturahmi. Menurut Ad-Dahlak makna ayat adalah bertakwalah kalian kepada Allah yang kalian telah berjanji dan berikrar dengan menyebut nama-Nya. Bertakwalah kalian kepada Allah dan bersilaturahmi. Dengan kata lain,janganlah kamu memutuskannya, melainkan hubungkanlah dan berbaktilah untuknya. Salah seorang ulama membaca Al-arhama menjadi Al-arhami yakni dengan bacaan jer karena di atofkan kepada domir yang ada pada bihi. Dengan kata lain kalian meminta satu sama lain dengan menyebut nama Allah dan hubungan silaturahmi. Demikialah yang dikatakan oleh mujahid dan lain-lainnya.

Artinya : Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (An-Nisa:1) Dia mengawasi semua keadaan dan semua perbuatan kalian. Seperti pengertian yang terkandung di dalam ayat lain, yaitu firman-Nya :


Artinya: Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu. (Al-Mujadilah : 6) Di dalam sebuah hadits sahih disebutkan :

Artinya : Sembahlah tuhanmu seakan-akan kamu melihat-Nya; jika kamu tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia mlihat kamu. Hal ini merupakan petunjuk dan sekaligus sebagai peringatan, bahwa diri kita selalu berada di dalam pengawasan Allah swt. Allah swt. Telah menyebutkan bahwa asal mula makhluk itu dari seorang ayah dan seorang ibu. Makna yang dimaksud ialah agar sebagian dari mereka saling mengasihi dengan sebagian yang lain, dan menganjurkan kepada mereka agar menyantuni orang-orang yang lemah dari mereka.

2.2. Tafsir jalalain dari surat an-nisa ayat 1


(Hai manusia) penduduk Mekah (bertakwalah kamu kepada Tuhanmu) artinya takutlah akan siksa-Nya dengan jalan menaati-Nya (yang telah menciptakan kamu dari satu diri) yakni Adam (dan menciptakan daripadanya istrinya) yaitu Hawa; dibaca panjang; dari salah satu tulang rusuknya yang kiri (lalu mengembangbiakkan) menyebarluaskan (dari kedua mereka itu) dari Adam dan Hawa (laki-laki yang banyak dan wanita) yang tidak sedikit jumlahnya. (Dan bertakwalah kepada Allah yang kamu saling meminta) terdapat idgam ta pada sin sedangkan menurut satu qiraat dengan takhfif yaitu membuangnya sehingga menjadi tas-aluuna (dengan nama-Nya) yang sebagian kamu mengatakan kepada sebagian lainnya, "Saya meminta kepadamu dengan nama Allah," (dan) jagalah pula (hubungan silaturahmi) jangan sampai terputus. Menurut satu qiraat dibaca dengan kasrah diathafkan kepada dhamir yang terdapat pada bihi. Mereka juga biasa saling bersumpah dengan hubungan rahim. (Sesungguhnya Allah selalu mengawasi kamu) menjaga perbuatanmu dan memberi balasan terhadapnya. Maka sifat mengawasi selalu melekat dan terdapat pada Allah swt. Ayat berikut diturunkan mengenai
6

seorang anak yatim yang meminta hartanya kepada walinya tetapi ia tidak mau memberikannya. diturunkan mengenai seorang anak yatim yang meminta hartanya kepada walinya tetapi ia tidak mau memberikannya.

2.3. Pelajaran yang terkandung dalam suart An-Nisa : 1


a. Mengingatkan kepada kita agar senantiasa bertakwa kepada Allah dan mengingatkan akan

kekuasaan-Nya yang telah menciptakan manusia dari satu iradah itu berhubungan dalam satu rahim, bertemu dalam satu koneksi, yang telah menciptakan manusia dari satu iradah ini niscaya akan sirnalah dalam perasaan mereka semua perbedaan-perbedaan golongan, ras, kasta,warna kulit, kebangsaan yag muncul dalam kehipan kita.

b.

Menjaga kekeliruan-keliruan pandangan yang menyakitkan dan merendahkan wanita. Yaitu,

pandangan yang menggambarkan wanita dengan aneka gambaran yang hina, dan menganggap mereka sebagai sumber kekotoran dan kenajisan, kebrukan dan bencana padahal dia juga berasal dari diri yang pertama itu dengan fitrah dan tabiatnya, yang diciptakan oleh Allah untuk menjadi istri baginya, dan untuk mengembangbiakkan laki-laki dan wanita yang banyak dari keduanya. Karena itu tidak ada perbedaan mengenai asal usul dan fitrahnya.

c.

Menjaga keluarga dengan dipelihara kekeluargaan ini, dikokohkan tali-temalinya,

dimantapkan bangunannya, dan dilindungi dari segala hal yang melemahkan bangunan tersebut, serta saling mengisi dan melengkapi sebagian terhadap sebagian yang lain didalam membangun keluarga yang terdiri dari laki-laki dan wanita .dan menjalin dan menjaga silaturahmi.

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan-penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa apa yang terkandung dalam surat An-nisa : 1. Yaitu : agar kita senantiasa bertakwa kepada Allah swt, dan mengingat akan kekuasan-Nya yang telah menciptakan manusia dari satu iradah,yang bersumber dari satu asal usul. Dan menjaga kekeliruan pandangan yang menyakitkan dan merendahkan seorang wanita. Serta membangun keluarga dan memeliharanya serta menjalin silaturahmi antara sesama muslim dan menjaganya.

3.2 Saran
Dalam makalah ini telah dijelaskan bahwa kita sebagai seorang musllim sepantasnya selalu bertakwa dan menjaga silaturahmi. Oleh karena itu, marilah kita sebagai seorang muslim lebih meningkatkan lagi ketakwaan kita terhadap Alloh dan juga tidak lupa marilah kita senantiasa menjaga kekeluargaan dan silaturahmi demi menjaga persaudaraan sebagai sesama muslim. Karena dengan menjaga silaturahmi itu juga ada yang berpendapat bisa memanjangkan umur kita.

You might also like