You are on page 1of 6

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

A. Model Penelitian dan Pengembangan Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang biasanya disebut penelitian berbasis pengembangan (research-based development) merupakan jenis penelitian yang tujuan penggunaanya adalah menghasilkan produk berupa pembelajaran soccer ball bounce bagi siswa SMP. Suharsimi Arikunto (2006:7) mengatakan bahwa penelitian pengembangan atau penelitian developmental adalah penelitian yang mengadakan percobaan dan penyempurnaan. Adapun langkah-langkah yang digunakan peneliti untuk modifikasi peraturan permainan sepakbola ini adalah sebagai berikut: 1. Melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi, termasuk observasi lapangan dan kajian pustaka. 2. Mengembangkan bentuk produk awal (permainan soccer ball bounce). 3. Evaluasi ahli pendidikan jasmani dan satu orang ahli pembelajaran, uji coba kelompok kecil dengan menggunakan kuesioner, konsultasi dan evaluasi yang kemudian dianalisis. 4. Revisi produk pertama, revisi produk berdasarkan hasil dari evaluasi ahli dan uji coba kelompok kecil. Revisi ini untuk perbaikan terhadap produk awal yang dibuat oleh peneliti. 5. Uji lapangan. 6. Revisi produk akhir yang dilakukan berdasarkan hasil uji lapangan. 7. Hasil akhir pengembangan model permainan sepakbola melalui permainan Soccer Ball Bounce untuk siswa SMP Negeri 3 Peterongan Darul Ulum Jombang yang dihasilkan melalui revisi uji lapangan.

15

16

B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Analisis Kebutuhan

Kajian Pustaka

Observasi dan Wawancara

Pembuatan Produk Awal

Tinjauan Ahli Permainan dan Ahli Pembelajaran

Uji Coba Skala Kecil 10 Siswa SMP Negeri 3 Peterongan Darul Ulum Jombang

Revisi Produk Pertama Uji Lapangan 30 Siswa SMP Negeri 3 Peterongan Darul Ulum Jombang Revisi Produk Akhir

Produk Akhir

Prosedur pengembangan pada model pembelajaran permainan soccer ball bounce ini dilakukan melalui berbagai tahapan. Adapun tahapan tahapan pengembangan permaianan soccer ball bounce sebagai berikut : 1. Analisis kebutuhan Analisis kebutuhan merupakan langkah awal dalam melakukan penelitian ini. Langkah ini bertujuan untuk menentukan apakah peraturan permainan soccer

17

ball bonce ini dibutuhkan atau tidak. Pada tahap ini peneliti melakukan observasi di SMP Negeri 3 Peterongan Darul Ulum Jombang tentang pelaksanaan modifikasi olahraga sepakbola dengan cara melakukan pengamatan lapangan tentang aktifitas fisik siswa. 2. Kajian pustaka 3. Observasi dan Wawancara 4. Pembuatan Produk Awal Berdasarkan hasil analisis kebutuhan tersebut, maka langkah selanjunya adalah pembuatan produk model permainan soccer ball bounce. Dalam pembuatan produk dikembangkan, peneliti membuat produk berdasarkan kajian teori yang kemudian dievaluasi oleh satu ahli penjas dan dua ahli pembelajaran, serta uji coba kelompok kecil. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 3 Peterongan Darul Ulum Jombang dengan jumlah subyek 10 siswa. 5. Tinjauan Ahli Permainan dan Ahli Pembelajaran 6. Uji Coba Skala Kecil Pelaksanaan uji coba dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu : (1) menetapkan desain uji coba, (2) menentukan subjek uji coba, (3) penyusunan instrumen pengumpulan data, dan (4) menetapkan teknik analisis data. 7. Revisi Produk Pertama 8. Setelah uji coba produk Dilakukan revisi produk dari hasil evaluasi ahli dan uji coba kelompok kecil sebagai perbaikan dari produk yang telah diuji cobakan. 9. Uji Lapangan Pada tahap ini dilakukan uji lapangan terhadap produk yang dikembangkan dengan menggunakan subjek uji coba 30 siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Peterongan Darul Ulum Jombang diambil secara acak atau random sampling. 10. Produk Akhir Revisi produk dari hasil uji lapangan yang telah diuji cobakan siswa kelas VII SMP Negeri 3 Peterongan Darul Ulum Jombang yang berjumlah 30 siswa.

18

C. Uji Coba Produk Uji coba produk bertujuan untuk memperoleh efektivitas, efisiensi dan kebermanfaatan dari produk yang dibuat oleh peneliti. Langkah langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan uji coba produk adalah sebagai berikut : 1. Desain Uji Coba Desain uji coba yang dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui tingkat keefektifan dan segi kemanfaatan produk yang dikembangkan. Uji coba produk pengembangan melalui dua tahap yaitu : Uji kelompok kecil ( dilakukan pada 10 siswa kelas VII) dan uji coba lapangan ( siswa kelas VII berjumlah 30 siswa yang diujikan 3 kali). 2. Subjek Uji Coba Adapun subjek yang terlibat dalam penelitian antara lain : a. Satu orang ahli Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. b. Satu orang guru pembelajaran Penjasorkes. c. Siswa dalam uji coba skala kecil sebanyak 10 orang. d. Siswa dalam uji coba skala besar sebanyak 30 orang. 3. Jenis Data Data yang diperoleh adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data

kualitatif diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner yang berupa kritik dan saran dari ahli penjas dan pakar pembelajaran penjasorkes SMP secara lisan maupun tulisan sebagai masukan untuk bahan revisi produk. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari kuesioner siswa. 4. Instrumen Pengumpul Data Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah berbentuk observasi, lembar evaluasi dan kuesioner. Observasi dilakukan untuk

mengumpulkan informasi tentang pelaksanaan proses pembelajaran sepakbola di SMP Negeri 3 Peterongan Darul Ulum Jombang. Lembar evaluasi digunakan untuk menghimpun data dari ahli penjas dan ahli pembelajaran. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data dari evaluasi ahli dan uji coba. Alasan

19

memilih koesioner adalah jumlah subjek yang relatif banyak, sehingga data dapat diambil secara serentak dan waktu yang singkat. Kepada ahli dan siswa diberikan kuesioner yang berbeda. Kuesioner ahli dititik beratkan pada produk pertama yang dibuat, sedangkan koesioner siswa dititik beratkan pada kenyamanan dalam menggunakan produk. Yaitu dalam permainan soccer ball bounce (sepakbola bola pantul). Kuesioner yang digunakan untuk ahli berupa sejumlah aspek yang harus dinilai kelayakannya. Faktor yang digunakan dalam kuesioner berupa kualitas model permainan keterampilan sepakbola. Serta komentar dan saran umum jika ada. Rentang evaluasi dimulai dari tidak baik sampai dengan sangat baik dengan cara member tanda pada kolom yang tersedia.

D. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini menggunakan teknik analisis deskriptif berbentuk persentase. Sedangkan data yang berupa saran dan alasan memilih jawaban dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif. Dalam pengolahan data, persentase diperoleh dengan rumus dari (Sukirman.dkk, 2003: 879), yaitu:

Keterangan : f N : angka persentase : frekuensi yang sedang dicari persentasenya : banyaknya individu

100% : konstanta

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir Ateng. 1992. Pengantar Asas-asas dan Landasan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Rekreasi. Jakarta: Depdikbud. Amung Mamun dan Yudha Saputra. 2000. Perkembangan Gerak dan Belajar Gerak. Jakarta : Depdikbud.

Borg & Gall. 1993. Penelitian dan Pengembangan .Bandung: PT Remaja Rosdakarya Jef Sneyers, 2004. Latihan & Strategi Bermain,Bandung. PT Remaja Rosdakarya. Sucipto,dkk.,2000., Sepakbola.Jakarta : Depdikbud. Soegiyanto dan Sodjarwo. 1993. Perkembangan dan belajar gerak. Jakarta : Depdikbud. Suharsimi Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. Tisnowati Tamat dan Moekarto Mirman. 2005. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Universitas Terbuka.

20

You might also like