You are on page 1of 19

BAB I LANDASAN TEORI

Group Technology adalah suatu filosofi atau konsep pemikiran dalam industri manufaktur yang mengidentifikasikan serta mencari kesamaan komponen yang diproduksi dalam proses pengerjaan maupun desain agar supaya dapat diambil keuntungan dari kesamaan dalam penggunaannya (Groover, 1987)

1.1

Sel Manufaktur Sistem manufaktur sellular (Cellular Manufacturing System) merupakan

aplikasi khusus dari Group Technology (GT). Prinsip aplikasi ini adalah cluster mesin-mesin dan komponen-komponen dengan tujuan meningkatkan effisiensi produksi. Cluster mesin-mesin dan komponen-komponen lebih dikenal sebagai sel manufaktur dan part family. Desain sel manufaktur yang diinginkan adalah sel total independen agar dapat merealisasikan keunggulan dari group technology. Idealnya tata letak ! dilihat dari keseluruhan operasi komponen dalam sebuah part family diselesaikan dalam sebuah sel mesin ("adiguna# $%%&). 'da empat konfigurasi sel manufaktur# yaitu ("adiguna# $%%&)( ). Sel mesin tunggal (tipe I !) Sel mesin tunggal terdiri dari sebuah mesin ditambah dukungan tooling dan fixture. Tipe ini dapat diaplikasikan pada benda keja yang mengi*inkan atribut manufakturnya dikerjakan oleh tipe proses dasar# seperti milling dan turning. $. Sel kelompok mesin dengan penanganan material manual (tipe II ! umum# tipe I ! less common) Sel kelompok mesin dengan penanganan material manual adalah susunan mesin-mesin yang digunakan se+ara kolektif untuk memproduksi satu atau lebih part family. Pada tipe ini tidak ada persyaratan mengenai penangan material antar mesin dalam sel. ,onfigurasi mesin-mesin untuk tipe seperti

BAB 1. Landasan Teori

Modul 1 Group Technology

ini biasanya berbentuk -./. Tipe tata letak . dipilih karena banyaknya 0ariasi benda kerja yang mengalir antar mesin sehingga perlu diperpendek jarak perpindahan melalui pemilihan konfigurasi -./. Persyaratan yang perlu diperhatikan adalah bah1a operator harus dapat bekerja multifungsi. Sel mesin dengan penganan material manual akan lebih mudah diimplementasikan bila kondisi saat ini tata letak bertipe proses# karena akan dapat meminimasi biaya pengaturan ulang. Gambar ).) menunjukkan sel kelompok mesin dengan penanganan material manual.

Gambar 1.1 Layout !esin dengan Penanganan !aterial !anual 2. Sel kelompok mesin dengan penganan material semi terintegrasi (tipe II umum# tipe III ! less common) 'da tiga jenis layout sel kelompok mesin dengan penganan material semi terintegrasi# yaitu( a. Layout garis Layout mesin berbentuk garis dapat dilihat pada Gambar ).$ sebagai berikut.

T Glan! La"ana

BAB 1. Landasan Teori

Modul 1 Group Technology

Gambar 1.# Layout !esin 3erbentuk Garis

b. Layout Loop Layout mesin berbentuk loop dapat dilihat pada Gambar ).2 sebagai berikut.

Gambar 1.$ Layout !esin 3erbentuk Loop +. Layout Persegi Layout mesin berbentuk persegi dapat dilihat pada Gambar ).4 sebagai berikut.

T Glan! La"ana

BAB 1. Landasan Teori

Modul 1 Group Technology

Gambar 1.% Layout !esin 3erbentuk Persegi 4. Sel manufaktur fleksibel atau flexible manufacturing system (tipe II ' umum# Tipe III ' less common) Sel kelompok mesin dengan penanganan material semi-terintegrasi menggunakan sistem penanganan material dengan mekanisme seperti kon0eyor untuk memindahkan komponen-komponen antar mesin dalam sel. Flexible manufacturing system merupakan kombinasi sistem penanganan material yang terintegrasi penuh dengan stasiun pemprosessan yang otomasi. 5!S adalah system yang paling tinggi otomasinya dari aplikasi GT. Ide yang mendasari Cellular Manufacturing ( !) adalah pengelompokan mesin ke dalam sel-sel untuk memproduksi part family# yaitu sekelompok part yang membutuhkan proses-proses manufaktur yang serupa. ! mendekomposisi suatu sistem produksi ke dalam beberapa sub sistem# yang disebut sel mesin (machine cell)# dimana dalam tiap sel dapat diproses satu atau beberapa part family se+ara penuh tanpa melakukan perpindahan antar sel. Persoalan pertama# sel manufaktur yang independen tidak mungkin selalu ada. Tidak mun+ulnya sel manufaktur yang total independen memun+ulkan tipe komponen yang diistilahkan elemen eksepsional yaitu komponen tersebut membutuhkan lebih dari satu sel mesin. Sel mesin yang harus memproses part T Glan! La"ana 4

BAB 1. Landasan Teori

Modul 1 Group Technology

family lain disebut dengan mesin bottleneck. ,omponen elemen eksepsional akan menimbulkan biaya-biaya dalam operasional yang berarti ketidak-efektifan. !eskipun beberapa pendekatan telah dikembangkan dalam banyak literatur# namun masih terbatas lingkupnya karena kurang memperhatikan optimisasi biaya se+ara menyeluruh. Dalam makalah ini akan dibahas efek dari alternatif-alternatif cluster mesin-mesin dan komponen-komponen menggunakan pemrograman matematikal multi7objektif dan simulasi. GT juga dipandang sebagai sebuah strategi manajemen untuk membantu mengeliminasi pemborosan yang disebabkan oleh duplikasi kerja. Group technology mempengaruhi semua bidang di perusahaan# termasuk keteknikan (engineering)# peren+anaan proses# pengendalian produksi# pengendalian kualitas# desain tool# pembelian dan jasa. 3eberapa manfaat yang terukur (tangible) dan tidak terukur (intangible) yang banyak diketahui dari mengimplementasikan group technology dalam perusahaan dari segi fungsional adalah ("adiguna# $%%&)( ). Desain keteknikan (engineering) !anfaat yang diperoleh dalam desain keteknikan ini +enderung pada halhal yang mengarah pada pengurangan dalam desain komponen-komponen baru# pengurangan dalam jumlah penggambaran melalui standarisasi# pengurangan kerja drafting dalam penggambaran teknis baru# pengurangan jumlah komponen-komponen yang serupa# mudah mendapatkan komponen-komponen yang mempunyai fungsi serupa dan identifikasi komponen-komponen pengganti. $. Peren+anaan tata letak !anfaat yang +ukup nyata dalam bidang pengaturan fasilitas produksi yang akan memeberikan pengurangan dalam kebutuhan luas lantai dan berkurangnya kerja pemindahan bahan. 2. Spesifikasi peralatan# tools# jigs dan fixtures "al ini konsekuensi dari prinsip pengelompokan mesin dan peralatan yang ada sehingga akan ada standarisasi peralatan# implementasi system manufaktur sellular# berkurangnya jumlah tools# pallets# jigs dan fixtures T Glan! La"ana 6

BAB 1. Landasan Teori

Modul 1 Group Technology

yang dibutuhkan dan pengurangan yang nyata dalam lonjakan biaya yang terjadi dalam pelepasan komponen baru untuk manufaktur. 4. Peren+anaan proses 'da kemiripan proses yang dikelompokkan se+ara bersama akan mereduksi 1aktu set up dan 1aktu produksi. Selain itu# akan dengan mudah mengidentifikasi alternatif urutan proses yang mengarah pada perbaikan urutan proses. 'danya pengurangan dalam jumlah operasi mesin dan 1aktu pembuatan program numerical control (9 ) serta perbaikan pembebanan mesin dan siklus produksi akan lebih pendek. 6. Pengendalian produksi Dalam bidang pengendalian produksi manfaat yang diperoleh antara lain( pengurangan persediaan ork!in!process# lebih mudah mengidentifikasi sumber bottleneck# perbaikan alilran material# berkurangnya biaya penggudangan# respon yang lebih +epat terhadap perubahan jad1al dan perbaikan penggunaan jigs" fixtures" pallets" tools# pemindahan bahan dan peralatan manufaktur. 8. Pengendalian kualitas 5ungsi pengendalian kualitas akan memperoleh manfaat dalam hal berkurangnya jumlah +a+at yang mengarah pada berkurangnya kerja inspeksi# berkurangnya mun+ul s+rap baru dan peningkatan akuntabilitas operator dan super0isor. :. Pengadaan ( purchasing) Dengan adanya pengkodean komponen maka akan mengarah pada standarisasi aturan pengadaan dan hal ini akan memberikan tambahan manfaat dalam hal keakuratan pengetahuan terhadap bahan baku yang dibutuhkan sehingga pengadaan akan lebih ekonomis. Prosedur e0aluasi pemasok juga akan lebih sederhana dan mengarah pada pengadaan just!in! time. &. Pelayanan kepada pelanggan Peningkatan pelayanan terhadap pelanggan tentunya akan diperoleh dari penerapan konsep GT ini yaitu akurat dan lebih +epat perkiraan biaya dan 8

T Glan! La"ana

BAB 1. Landasan Teori pelayanan kepada pelanggan. 1.#

Modul 1 Group Technology

manajemen spare parts yang lebih effisien yang mengarah pada perbaikan

Flexible Manufacturing System &'MS( Flexible Manufacturing System (5!S) merupakan kombinasi sistem

penganan material yang terintegrasi penuh dengan stasiun pemrosesan yang otomasi. 5!S adalah sistem yang paling tinggi otomasinya dari aplikasi Group Technology (GT) ("adiguna# $%%&). Group Technology (GT) merupakan suatu +ara untuk mengelompokkan produk berdasarkan derajat kesamaan proses produksi. ,onsep-konsep penerapan GT ini adalah ("adiguna# $%%&)( ). ,omponen yang akan dibuat dikelompokkan berdasarkan derajat kesamaan proses produksi (machining function) $. Sebuah manufacturing cell hanya digunakan untuk produk satu part family tertentu saja 2. Penyeimbangan load menjadi lebih penting untuk efesiensi produksi Flexible Manufacturing System (5!S) memiliki beberapa keuntungan diantaranya ("adiguna# $%%&)( ). !engurangi ;IP. Dalam 5!S 1aktu antrian dan tunggu komponen serta rute yang pendek menyebabkan ;IP dapat dijaga pada tingkat yang rendah. $. !engurangi throughput time . Terjadi sebagai konsekuensi ;IP yang berkurang sehingga troughput time dapat diturunkan se+ara nyata yang akan memberikan terhadap ke+epatan respon dan keandalan pengiriman. 2. !eningkatkan kualitas produk . 4. !engurangi jarak perpindahan dan kebutuhan ruang . Dalam tata letak GT komponen diproses se+ara lengkap dalam sebuah sel sehingga 1aktu perpindahan dan jarak menjadi minimal. T Glan! La"ana :

BAB 1. Landasan Teori

Modul 1 Group Technology

6. !engurangi response time bagi pesanan pelanggan . ;aktu pengiriman berkurang karena kemampuan sel memproduksi komponen tertentu dengan laju yang pasti akan memberikan hasil yang akurat dan andal dalam pengiriman. 8. !engurangi biaya per unit :. !engurangi 1aktu setup Disebabkan komponen yang terkelompok dalam part family mempunyai operasi yang sama# maka setup yang sama dapat digunakan untuk komponen-komponen yang berbeda. &. !engurangi in#entory barang jadi <. !emudahkan penga1asan dan pengontrolan produksi "al ini disebabkan karena adanya standarisasi komponen maka keragaman persediaan komponen akan berkurang. )%. !eningkatkan fleksibilitas manufaktur. )). !eningkatkan kepuasan karya1an.

Disamping memiliki berbagai kelebihan# Flexible Manufacturing System (5!S) memiliki beberapa keterbatasan antara lain ("adiguna# $%%&)( ). 3iaya implementasi tinggi karena pengaturan ulang tata letak yang ada saat ini akan membutuhkan pekerjaan yang mahal dan hal ini bagian dari pembentukan sel manufaktur dan part family. $. !asalah yang berkaitan dengan mesin breakdo n" o#erload" underload dan keseimbangan# karena dalam sel manufaktur setiap mesin mempunyai fungsi yang kritis dalam selnya. 2. =perator yang +akap dan ahli# hal ini disebabkan operator harus menguasai beberapa ma+am mesin dalam selnya. 4. Sinkronisasi produk pada perakitan karena komponen-komponn yang akan dirakit se+ara bersama dikerjakan pada sel manufaktur yang berbeda dengan 1aktu penyelesaian yang berbeda pula. &

T Glan! La"ana

BAB 1. Landasan Teori

Modul 1 Group Technology

6. Perubahan range dan baur produk karena tidak mungkin se+ara langsung sel manufaktur diubah sehingga berpotensi terjadinya bottleneck pada ork center tertentu. 1.$ en)enalan ro)ram Minitab
initab merupakan salah satu program aplikasi statistika yang banyak digunakan untuk mempermudah analisis pengolahan statistik data yang statistik! kompleks! initab initab mengkombinasikan kemudahan penggunaan layaknya kemampuannya melakukan icrosoft "#cel dengan

dikembangkan di $ennsylvania %tate &niversity oleh periset 'arbara (! )yan, *homas +! )yan, ,r!, dan 'rian -! ,oiner pada tahun 197.! initab memulai versi ringannya yaitu / 01*+', sebuah program analisis statistik oleh 01%*! 2eunggulan minitab adalah dapat digunakan dalam pengolahan data statistika untuk tujuan sosial dan teknik! initab telah diakui sebagai program statistika initab yang sangat kuat dengan tingkat akurasitaksiran statistik yang tinggi!

menyediakan beberapa pengolahan data untuk melakukan analisis regresi, membuat +0/3+, membuat alat4alat pengendalian kualitas statistika,membuat desain eksperimen (factorial, response surface dan taguchi), membuat peramalan dengan analisis time series, analisis realibilitas dan analisis multivariate, serta menganalisis data kualitatif dengan menggunakan cross tabulation!(!I9IT'3 I9 . $%%:)

T Glan! La"ana

<

BAB 1. Landasan Teori

Modul 1 Group Technology

Gambar 1.* Tampilan $indo !initab 1.% en)klasteran !etode analisa cluster ini mengelompokkan komponen atau produk ke dalam part family dan pengelompokan mesin ke dalam machine cell. Tata letak mesin dapat diatur berdasarkan layout mesin se+ara fisik dan layout mesin se+ara logika. Pengelompokkan se+ara logika dipakai dalam kasus dimana produksi berubah se+ara teratur ("adiguna# $%%&). >angkah-langkah yang dilakukan dalan analisis pengklasteran se+ara umum adalah ("adiguna# $%%&)( ). $. 2. 4. !emilih ukuran similaritas atau kemiripan ,eputusan untuk memlih tipe teknik pengklasteran yang digunakan Tipe metoda pengklasteran yang digunakan ,eputusan penentu jumlah cluster serta intepretasi hasil pengklasteran.

T Glan! La"ana

)%

BAB 1. Landasan Teori

Modul 1 Group Technology

!enurut ?in ($%%$) prosedur pengklasteran yang banyak dikenal dalam desain formasi sel manufaktur adalah ("adiguna# $%%&)( )) Single Linkage Clustering (S> ) !asukan untuk teknik S> dapat berupa jarak (distance) atau kemiripan

(similarties) antara pasangan objek. ,elompok dibentuk dari indi0idual entiti melalui penggabungan nearest neigbors adalah jarak terke+il atau kemiripan terbesar. > menjamin bah1a semua item dalam sebuah cluster adalah dalam jarak yang maksimum atau minimum kemiripan satu sama lain.

a b

a b

Gambar 1.+ @arak %ntercluster untuk S> Sebagai permulaan yang harus ditemukan adalah jarak dalam D A (dij) dan menggabungkan objek-objek yang berhubungan# misalkan . dan B untuk mendapatkan cluster (.B) dan setiap cluster ; dapat dihitung sebagai berikut( d (.B); A min C d .;# d B;D ...&1(

Dalam hal ini kuantitas d.; dan dB; adalah jarak-jarak antara nearest neighbors dari cluster . dan ; dan cluster B dan ;. "asil dari pengclusteran dapat digambarkan se+ara grafik dalam bentuk sebuah dendogram atau diagram pohon. $) Complete Linkage Clustering ( > ) > dapat dikatakan mempunyai pengertian yang sama dengan S>

namun dengan sebuah penge+ualian penting yaitu setiap tahap jarak (ketidakmiripan) antara cluster ditentukan oleh jarak atau kemiripan antara dua elemen adalah paling jauh (most distant). T Glan! La"ana > menjamin bah1a semua item ))

BAB 1. Landasan Teori kemiripan satu sama lainnya.

Modul 1 Group Technology

dalam sebuah cluster adalah dalam jarak yang maksimum atau minimum

a b

a b

Gambar 1., @arak (,etidakmiripan) %ntercluster untuk > Permulaan yang harus ditemukan adalah jarak minimum dalam DA Cd ijD dan menggabungkan objek-objek yang berhubungan# misalkan . dan B untuk mendapatkan cluster (.B) dan setiap cluster ; dapat dihitung sebagai berikut( d(.B); A maks Cd.;# dB;D ...&#(

Dalam hal ini d.; dan dB; adalah jarak-jarak antara anggota paling jauh dari cluster . dan ; dan cluster B dan ;. 2) &#erage Linkage Clustering ('> ) '> cluster. memperlakukan jarak antara dua cluster sebagai rata-rata antara

semua pasangan item dimana satu anggota dari sebuah pasangan terhadap setiap

a b

c a b

Gambar 1.- @arak (,etidakmiripan) %ntercluster untuk '> !asukan '> bisa jarak atau kemiripan dan metoda dapat digunakan untuk mengelompokkan objek atau 0ariabel. '> bekerja dimulai dari pen+arian matrik jarak D A Cdij D untuk menemukan objek yang paling mirip# misalnya . T Glan! La"ana )$

BAB 1. Landasan Teori rumusan sebagai berikut(

Modul 1 Group Technology

dan B. =bjek-objek ini digabungkan untuk membentuk cluster (.B) dengan

4)'lgoritma Pengklasteran ' (u#) ' ,etiga metoda pengklasteran merupakan kategori pengklasteran hirarki yang dapat diselesaikan dengan algoritma pengklasteran hirarki yang dapat diselesaikan dengan algoritma pengklasteran hirarki algoritma untuk )<<:)( pengelompokkan 9 objek (item atau 0ariabel). >angkah-langkah pengklasteran adalah sebagai berikut ("eragu# ). $. 2. matriks simetris jarak ukuran 9 E 9 dengan D A CdijD ari matriks jarak untuk pasangan cluster yang paling mirip. Tetapkan jarak antara cluster yang paling mirip B dan . menjadi d.B Gabungkan cluster . dan B# beri label cluster yang baru dengan (.B). Perbaharui masukan dalam bentuk matriks jarak dengan +ara( a. !enghilangkan baris dan kolom yang berhubungan dengan cluster . dan B b. !enambahkan sebuah baris dan kolom untuk diisi dengan cluster (.B) dan sisa cluster lainnya 4. .langi langkah $ dan 2 sebanyak 9-) sehingga seluruh objek menjadi sebuah cluster. atat hasil identifikasi cluster yang telah digabungkan dan le0el-le0el jarak atau kemiripan untuk setiap hasil penggabungan. !enurut "eragu ()<<:)# ada dua tipe desain formasi sel yang berorientasi pada ukuran sel dan baur komponen# yaitu( ). Larger number of smaller cells $. Smallers number of larger cells Dua tipe ini merupakan dua kombinasi yang kerap mun+ul dalam proses keputusan desain formasi sel. ,onsekuensi memilih salah satunya akan memberikan dampak bagi potensi keunggulan kompetitif perusahaan. 'pabila dipilih jumlah sel yang lebih banyak dengan jumlah mesin setiap sel lebih sedikit T Glan! La"ana )2 !ulai 9 cluster# masing-masing cluster berisikan entiti tunggal dan sebuah

d (u# )

i k

dik

...&$(

BAB 1. Landasan Teori adalah(

Modul 1 Group Technology

atau larger number of smaller cells# maka potensi perbaikan yang akan diperoleh ). ,eandalan dan ke+epatan pengiriman $. Peka terhadap perubahan pasar 2. .mpan balik yang lebih +epat bagi bagi pengendalian kualitas 4. Stabilisasi penjad1alan produksi serta akti0itas-akti0itas pengendalian "al di atas juga akan menjamin pengurangan biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan serta memperluas proses manajemen kualitas. 9amun# pilihan tersebut dapat menyebabkan kehilangan fleksibilitas saat ada perubahan produk# desain ulang komponen dan ekspansi 0olume potensial. Sementara itu# jumlah sel yang lebih sedikit dengan jumlah mesin setiap sel yang lebih banyak atau smaller number of larger cells mengatasi kelemahan dari pilihan larger number of smaller cells# yaitu( ). >ebih flexible apabila ada perubahan produk# desain ulang komponen# perubahan sel. $. Terjadinya penghematan yaitu( a.Pengurangan biaya duplikasi mesin dan peralatan. b.Pengurangan biaya pera1atan mesin-mesin dan peralatan. +.Pengurangan biaya akti0itas peren+anaan dan pengendalian serta pelatihan tenaga kerja. Se+ara lebih luas dapat dirumuskan ukuran sel lebih ke+il lebih mendukung sistem produksi yang memiliki ukuran kerja lebih sederhana dan umpan balik yang +epat dari lead time manufaktur yang pendek yang juga akan memperluas kesesuaian kualitas produk dan pengurangan biaya persediaan. 9amun dari segi lain dengan sedikitnya sel akan menyebabkan beban bagi operator akan semakin tinggi dan kelelahan yang terjadi akan mengakibatkan )4 teknik (engineering)# memperkenalkan produk baru# memperluas 0olume produk dan peren+anaan dan penjad1alan produksi

T Glan! La"ana

BAB 1. Landasan Teori

Modul 1 Group Technology

kerja dari operator tidak efektif sehingga akan mengakibatkan ke+elakaan bagi operator dan juga mengakibatkan operator akan +epat lelah. Demikian halnya untuk ukuran sel lebih besar akan lebih sesuai untuk sistem produksi ukuran batch ke+il hingga menengah dimana fleksibilitas dalam perubahan produk# desain ulang komponen dan frekuensi perubahan teknik akan memperbaiki kualitas desain produk dan pengurangan biaya melalui penghilangan duplikasi mesin dan tool. 6) Pengklasteran dengan Soft are !initab !enentukan pengklasteran kita dapat juga menggunakan soft are minitab# untuk melihat hubungan kedekatan antara satu 0ariabel dengan yang lain. Statistika yang digunakan adalah statistik multi0ariat# dengan subtopik obser0asi pengklasteran. !ula-mula kita inputkan adalah matriks %-) yang menunjukkan hubungan antara mesin dan komponen yang diprosesnya. >alu ambil menu stat# multi#ariate dan cluster obser#ations. Disana ada pilihan metode linkage" distance measure" dendogram. .ntuk linkage method# ada beberapa pilihan seperti single" a#erage" complete" median" mc(uitty"centroin dan ard. 3iasanya dipilih yang 2 a1al seperti yang telah dibahas sebelumnya. Pada pilihan distance measure# ada beberapa pilihan seperti euclidian# manhattan dan s(uare pearson. 3iasanya yang digunakan adalah euclidian# yang mengukur rata-rata jarak dari titik tengah masing masing cluster. Sementara dendogram digunakan untuk melihat kedekatan hubungan se+ara 0isual. Dalam mengukur jarak ini terdapat beberapa metoda yang umum digunakan# yaitu ("eragu# )<<:)( ). )uclidean Pengukuran jarak yang dilakukan berupa jarak garis lurus antar titik pusat setiap fasilitas. ;alaupun pengukuran ini kurang realistis# pengukuran ini biasa digunakan karena jarak terpendek antara dua titik pusat fasilitas merupakan jarak paling minimum yang bisa ditempuh# selain itu pengukuran ini juga mudah dimengerti dan dimodelkan. Fumus yang digunakan( T Glan! La"ana )6

BAB 1. Landasan Teori dij A G(Ei 7 Ej)$ H (yi 7 yj)$I%#6 $. S(uare )uclidean

Modul 1 Group Technology ...&%(

Pengukuran dilakukan dengan menghitung jumlah kuadrat jarak baik dari sumbu E dan sumbu y. Fumus yang digunakan( dij A G(Ei 7 Ej)$ H (yi 7 yj)$I 2. *ectilinear *ectiliniear biasa disebut juga manhattan# right angle# atau rectangular. pengukuran ini juga umum digunakan karena mudah dihitung# mudah dimengerti# dapat diterapkan pada banyak kasus. Pengukuran rectilinear dilakukan dengan menghitung jarak 0ertikal dan hori*ontal antar titik pusat masing-masing fasilitas. Fumus yang digunakan( dij A JEi 7 EjJ H Jyi 7 yjJ 4. Tchebyche# Pengukuran ini +o+ok diterapkan untuk perpindahan material pada perusahan alat berat yang menggunakan +ranes yang dijalankan oleh dua motor# salah satunya hanya bergerak dalam arah E dan yang lainnya dalam arah y. @arak titik pusat antar fasilitas tergantung pada jarak terjauh dari E dan y. Fumus yang digunakan( dij A maE (JEi 7 EjJ # Jyi 7 yjJ) 6. &isle distance 3erbeda dengan pengukuran lainnya aisle distance merupakan pengukuran aktual di sepanjang gang yang dilalui oleh material handling. 8. Shortest +ath Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui jarak antara dua titik terutama pada permasalahan lokasi jaringan. 1.* Part Family +art Family adalah kumpulan komponen-komponen yang mempunyai kemiripan. ,emiripan bias bersumber dari kemiripan bentuk geometris dan ukuran serta kemiripan proses baik dari urutan ataupun jenis mesin yang digunakan. Semua komponen yang tergabung dalam sebuah part family tidak T Glan! La"ana )8 ...&,( ...&+( ...&*(

BAB 1. Landasan Teori yang ditetapkan. !etode-metode pembentukan

Modul 1 Group Technology

harus sama persis# tetapi berbeda hanya saja perbedaannya masih dalam toleransi

part

family

+ukup

beragam

dan

efektifitasnya sangat bergantung dari kompleksitas masalah. 3isa dipandang dari jumlah jenis komponen# bentuk yang sulit dibedakan se+ara 0isual dan lain-lain. 3erikut ma+am - ma+am metode pembentukkan part family ( ). Pengklasifikasian dan pengkodeaan komponen Pengklasifikasian dan pengkodeaan komponen merupakan salah satu metode pembentukan part family. !etode yang paling banyak menghabiskan 1aktu karena harus menyusun kode-kode dari setiap komponen yang ada. Sistem pengkodean sangat banyak dan setiap negara ataupun perusahaan berusaha mengembangkan sendiri. Se+ara umum# pengkodean komponen ingin membedakan dua hal# yaitu atribut desain dan atribut manufaktur. 'tribut desain konsentrasi pada karakteristik komponen seperti geometris# ukuran dan jenis material# sedangkan atribut manufaktur lebih berkonsentrasi pada karakteristik yang berkaitan dengan urutan proses atau jenis mesin yang digunakan oleh setiap komponen. ,elebihan dari metode ini adalah kemampuannya untuk di update apabila ada tambahan komponen baru karena berbasis komputer database# sedangkan kelemahannya memakan 1aktu yang lama dan mahal untuk in0estasi pembuatan sistem database. $. !etode Bisual !etode 0isual yaitu pengelompokkan berdasarkan rule of thumb dimana pengamat berusaha mengelompokkan komponen melalui pengamatan langsung dan membangun kriteria tertentu untuk mengelompokkan setiap komponen. ,elebihan dari metode ini adalah lebih mudah dan murah. ,elemahan adalah kualitas pengelompokan sangat bergantung pada pengalaman dan pemahaman pengamat# selain itu hanya bisa digunakan untuk jumlah jenis komponen yang relatif sedikit. 2. +roduction Flo &nalysis (P5') ):

T Glan! La"ana

BAB 1. Landasan Teori +roduction Flo

Modul 1 Group Technology &nalysis (P5') merupakan metode pembentukan part

family yang berdasarkan proses produksi yaitu memanfaatkan routing sheet dan bukan menggunakan part dra ing. ,edua metode yang telah dijelaskan di atas mengandalkan part dra ing.

>angkah7langkah dalam +roduction Flo berikut ("eragu# )<<:)(

&nalysis (P5') adalah sebagai

). Pengumpulam data( Sejumlah part dan se(uens operasi ditempatkan pada $. Tentukan urutan proses ( +art disusun ke dalam kelompok sesuai dengan kemiripan urutan prosesnya. Susun part ke dalam tabel dimana dalam satu group diisi oleh urutan proses yang identik. Tabel 1.1 9omor ,ode .rutan Proses

2. Peta +roduction Flo &nalysis (P5') ontoh peta production flo ).&. analysis (P5') dapat dilihat pada Gambar

T Glan! La"ana

)&

BAB 1. Landasan Teori

Modul 1 Group Technology

Gambar 1... Peta +roduction Flo &nalysis (P5') 4. 'nalisis Cluster ,elompok yang berkaitan diidentifikasi dan disusun ulang kedalam pola baru lalu dikelompokkan dengan kemiripan se(uens mesin.

Gambar 1.1/. 'nalisis Cluster

T Glan! La"ana

)<

You might also like