You are on page 1of 5

Islam dan bioteknologi dalam Makanan dan Minuman

Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezkikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepadanya.(Al-Maaidah: 88). Ayat tersebut diatas jelas-jelas telah menyuruh kita hanya memakan makanan yang halal dan baik saja, dua kesatuan yang tidak dipisahkan, yang dapat diertikan halal dari segi syariah dan baik dari segi kesehatan, gizi, estetika dan lainnya. Segala sesuatu yang Allah tidak melarangnya bererti halal. Dengan demikian semua makanan dan minuman diluar yang diharamkan adalah halal. Oleh sebab itu, sebenarnya sangatlah sedikit makanan dan minuman yang diharamkan tersebut. Walaupun demikian, pada zaman dimana teknologi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari manusia, maka permasalahan makanan dan minuman halal menjadi relatif kompleks, apa lagi yang menyangkut produk-produk bioteknologi. Kriteria makanan halal Sayyid Sabiq(2007:21) dalam Fiqh Sunnah menjelaskan bahwa makanan halal adalah apabila al-Quran maupun hadis menjelaskannya dan tidak melarangnya. Namun makanan halal yang dijelaskan teks agama tidak mencakup seluruh makanan yang ada. Ini sebab para ulama berijtihad sesuai kaedah: al-Ashlu fi alasyya al-ibahah illa ma dalla ad-dalilu ala tahrimihi (Hukum asal segala sesuatu itu adalah mubah/boleh kecuali bila ada dalil yang mengharamkannya). Secara umum al-Quran memberikan kriteria bahawa makanan halal itu adalah thayyib (halalan thayyiban). Maksud halalan thayyiban, menurut Sayyid Sabiq(2007) terangkum dalam tiga hal: pertama, sesuai selera alamiah manusia. Kedua, bermanfaat dan tidak membahayakan tubuh manusia. Ketiga, diperoleh dengan cara yang benar dan dipergunakan untuk hal yang benar. Para ulama menjelaskan kriteria makanan yang halal sebagai berikut: 1. Pertama, makanan nabati berupa tumbuh-tumbuhan, biji-bijian dan buah-buahan, selama tidak membahayakan tubuh. 2. Minuman seperti air, susu (dari haiwan yang boleh dimakan dagingnya), kopi, cokelat. 3. Makanan haiwan terdiri daripada binatang darat dan air. Hukum binatang darat baik liar mapun jinak adalah halal selain yang diharamkan syariat. Hal ini dijelaskan dalam hadis Nabi SAW ketika ditanya tentang bersuci dengan air laut, beliau menjawab: Laut itu suci airnya dan halal bangkai binatangnya. (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasai).

Makanan yang Diharamkan Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut nama selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha penyayang (Al-Baqarah:173). Dari ayat diatas jelaslah bahwa makanan yang diharamkan pada pokoknya ada empat: Bangkai: Ini termasuk kedalam kategori bangkai ialah haiwan yang mati dengan tidak disembelih, termasuk kedalamnya haiwan yang matinya tercekik, dipukul, jatuh, ditanduk dan diterkam oleh haiwan buas, kecuali yang sempat kita menyembelihnya (Al-Maaidah:3). Bangkai yang boleh dimakan berdasarkan hadis yaitu bangkai ikan dan belalang (Hamka, 1982). Darah : sering pula diistilahkan dengan darah yang mengalir (Al-Anaam:145), yang dimaksud adalah segala macam darah termasuk yang keluar pada waktu penyembelihan (mengalir), sedangkan darah yang tersisa setelah penyembelihan yang ada pada daging setelah dibersihkan dibolehkan (Sabiq, 1987). Dua macam darah yang dibolehkan yaitu jantung dan limpa, kebolehannya didasarkan pada hadis (Hamka, 1982). Daging babi. Kebanyakan ulama sepakat menyatakan bahawa semua bahagian babi yang dapat dimakan haram, sehingga baik dagingnya, lemaknya, tulangnya, termasuk produk-produk yang mengandung bahan tersebut, termasuk semua bahan yang dibuat dengan menggunakan bahan-bahan tersebut sebagai salah satu bahan bakunya. Hal ini misalnya tersirat dalam Keputusan Fatwa MUI bulan September 1994 tentang keharaman memanfaatkan babi dan seluruh unsur-unsurnya (Majelis Ulama Indonesia, 2000). Binatang yang ketika disembelih disebut nama selain Allah. Menurut Hamka (1984), ini bererti juga binatang yang disembelih untuk yang selain Allah. Tentu saja semua bagian bahan yang dapat dimakan dan produk turunan dari bahan ini juga haram untuk dijadikan bahan pangan seperti berlaku pada bangkai dan babi. Antara yang berbahaya adalah Taenia solium, ataupun cacing pita yang tersimpan dalam usus dan sangat panjang. Kajian Saintik telah membuktikan bahawa ovum atau telurnya boleh memasuki aliran darah manusia dan menyebar ke semua organ tubuh. Jika ia memasuki otak, mengakibatkan hilang ingatan. Jika memasuki jantung menyebabkan serangan jantung (jantung koroner), jika memasuki mata mengakibatkan buta, jika memasuki hati mengakibatkan kerosakan hati. Ia dapat merosakkan hampir semua organ tubuh manusia.

Satu lagi helminthes adalah Trichura Tichurasis, ovumnya atau telur tidak mati sungguhpun telah dimasak sampai betul-betul masak. Dalam satu kajian yang dijalankan di Amerika, didapati daripada dua puluh empat orang yang menghidap Trichura Tichurasis, dua puluh dua orang telah memasak daging babi tersebut dengan betul. Dari sudut komposisi daging babi, Babi mempunyai bahan pembina lemak yang tinggi, babi sangat sedikit bahan pembina otot dan mengandungi lemak berlebihan. Lemak ini tersimpan pada saliran darah manusia dan mengakibatkan hipertensi dan serangan jantung. Tidak menghairankan lebih 50% rakyat Amerika menghidap hipertensi. (Sabiq, 1987). Babi adalah haiwan yang paling kotor di bumi ini, secara semula jadi babi hidup dan membiak pada serasah, najis dan kotoran. Ia merupakan haiwan pemakan bangkai terbaik ciptaan Allah. Di Perkampungan India, mereka tidak mempunyai tandas moden dan penduduk kampung membuang najis di merata tempat terbuka, maka najis tersebut dimakan oleh babi. Mungkin di negara-negara Maju seperti Australia dan Jerman, babi diternak di tempat yang bersih tetapi babi ditempatkan bersama dalam kandang. Secara tabii babi merupakan haiwan yang kotor dan tetap makan najis sendiri. Babi adalah haiwan paling menjijikkan, babi adalah satu-satunya haiwan yang merelakan pasangannya mengadakan seks bersama jantan lain. Di Amerika, kebanyakan orang memakan babi dan sudah menjadi budaya selepas parti mereka akan bertukar-tukar isteri, dan berkata "Anda tidur dengan isteri saya dan saya tidur bersama isteri anda. Mungkinkan budaya memakan babi menggalakkan budaya babi. Ini menbuktikan bahawa memakan babi memang akan menyerang otak manusia. Mengikut kajian genetik DNA babi adalah hampir sama dengan DNA Manusia, dan DNA babi dapat mempengaruhi DNA manusia kalau dipindahkan ke dalam tubuh manusia. Hari ini kita menganggap Amerika adalah sebuah negara yang paling maju dan canggih, apa sahaja yang mereka lakukan akan menjadi ikutan beberapa tahun kemudian. Haiwan-haiwan lain yang haram dimakan berdasarkan keterangan pada hadis-hadis ialah himar kampung, bighal, burung gagak, burung elang, kalajengking, tikus, anjing, anjing gila, semut, lebah, burung hud-hud, burung shard (Sabiq, 1987). Selain itu, ada lagi binatang yang tidak boleh dimakan yaitu yang disebut jallalah. Jallalah adalah binatang yang memakan kotoran, baik ia unta, sapi, kambing, ayam, angsa, dan lain lain sehingga baunya berubah. Jika binatang itu dijauhkan dari kotoran (tinja) dalam waktu lama dan diberi makanan yang suci, maka dagingnya menjadi baik sehingga julukan jallalah hilang, kemudian dagingnya halal (Sabiq, 1987).

Minuman yang Diharamkan Dari semua minuman yang tersedia, hanya satu kelompok saja yang diharamkan yaitu khamar. Yang dimaksud dengan khamar yaitu minuman yang memabukkan sesuai dengan penjelasan Rasulullah saw berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud dari Abdullah bin Umar: setiap yang memabukkan adalah khamar (termasuk khamar) dan setiap khamar adalah diharamkan (semua hadishadis yang digunakan dalam pembahasan minuman yang diharamkan diperoleh dari Sabiq, 1987). Dari penjelasan Rasulullah tersebut jelas bahwa batasan khamar didasarkan atas sifatnya, bukan jenis bahannya, bahannya sendiri dapat apa saja. Dalam hal ini ada perbedaan pendapat mengenai bahan yang diharamkan, ada yang mengharamkan khamar yang berasal dari anggur saja. Akan tetapi penulis menyetujui pendapat yang mengharamkan semua bahan yang bersifat memabukkan, tidak perlu dilihat lagi asal dan jenis bahannya, hal ini didasarkan atas kajian hadis-hadis yang berkenaan dengan itu, juga pendapat para ulama terdahulu. Mengenai sifat memabukkan sendiri dijelaskan lebih rinci lagi oleh Umar bin Khattab (2003) seperti diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim sebagai berikut: Kemudian daripada itu, wahai manusia! sesungguhnya telah diturunkan hukum yang mengharamkan khamar. Ia terbuat dari salah satu lima unsur: anggur, korma, madu, jagung dan gandum.Khamar itu adalah sesuatu yang mengacaukan akal. Jadi sifat mengacaukan akal itulah yang dijadikan patokan. Sifat mengacaukan akal itu diantaranya dicontohkan dalam Al-Quran yaitu membuat orang menjadi tidak mengerti lagi apa yang diucapkan seperti dapat dilihat pada surat An-Nisa: 43: Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu shalat sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan. Dengan demikian berdasarkan ilmu pengetahuan dapat diartikan sifat memabukkan tersebut yaitu suatu sifat dari suatu bahan yang menyerang syaraf yang mengakibatkan ingatan kita terganggu. Keharaman khamar ditegaskan dalam Al-Quran surat Al-Maaidah ayat 90-91: Hai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya meminum khamar, berjudi, berkorban untuk berhala dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan-perbuatan keji yang termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menumbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu lantaran meminum khamar dan berjudi itu dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang. Maka berhentilah kamu mengerjakan perbuatan itu. Etanol merupakan komponen kimia yang terbesar (setelah air) yang terdapat pada minuman keras, akan tetapi etanol bukan satu-satunya senyawa kimia yang dapat menyebabkan mabuk, banyak senyawasenyawa lain yang terdapat pada minuman keras juga bersifat memabukkan jika diminum pada

konsentrasi cukup tinggi. Komponen-komponen ini misalnya metanol, propanol, butanol (Etievant, 1991). Secara umum, golongan alkohol bersifat narkosis (memabukkan), demikian juga komponen-komponen lain yang terdapat pada minuman keras seperti aseton, beberapa ester dan lain lain (Bretherick, 1986). Organik mikromolekul dalam bentuk murninya kebanyakan adalah racun. Sebagai contoh, asetaldehida terdapat pada jus orange walaupun dalam jumlah kecil (3-7 ppm) (Shaw, 1991). Jika kita lihat sifatnya , asetaldehida juga bersifat narkosis, walaupun hanya menghirup uapnya (Bretherick, 1986). Oleh sebab itu, kita tidak dapat menentukan keharaman minuman hanya dari alkoholnya sahaja, akan tetapi harus dilihat secara keseluruhan, yaitu apabila keseluruhannya bersifat memabukkan maka termasuk kedalam kelompok khamar. Apabila sudah termasuk kedalam kelompok khamar maka sedikit atau banyaknya tetap haram, tidak perlu lagi dilihat berapa kadar alkoholnya. Apabila yang diharamkan adalah etanolnya, maka dampaknya akan sangat luas sekali kerana banyak sekali makanan dan minuman yang mengandung alkohol, baik terdapat secara alami (sudah terdapat sejak bahan pangan tersebut baru dipanen dari pohon) seperti pada buah-buahan, atau terbentuk selama pengolahan seperti kecap(Chow, 1991). Akan tetapi kita mengetahui bahawa buah-buahan segar dan kecap tidak menyebabkan mabuk. Disamping itu, apabila alkohol diharamkan maka ketentuan ini akan bertentangan dengan penjelasan yang diberikan oleh Rasulullah saw tentang jus buah-buahan dan pemeramannya seperti tercantum dalam hadis-hadis berikut: Apabila alkohol diharamkan, maka seharusnya alkohol tidak boleh digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran, campuran obat, pelarut (pewarna, parfum, ubat), bahkan etanol harus entah dari laboratorium-laboratorium. Jelas hal ini akan sangat menyulitkan. Disamping itu, firman Allah dalam surat Al-Maiadah ayat 87: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang Allah telah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dari ayat-ayat tersebut, jelaslah bahawa jika penggunaan alcohol memanfaatkan manusia, ia sepatutnya diguna jika batasi tidak dilampaui. Penggunaan alkohol untuk tujuan sterilisasi alat-alat kedokteran,pelarut boleh digunakan mengikut ajaran agama Islam/

You might also like