You are on page 1of 3

HADITS ARBAIN KESEBELAS

: . ] : [
Terjemah hadits: Dari Abu Muhammad Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib cucu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan kesayangannya. Dia berkata: Aku telah hafal sebuah hadits dari Rasulullah yang berbunyi, Tinggalkanlah apa-apa yang meragukanmu kepada apa-apa yang tidak meragukanmu. [1] (HR. Tirmidzi dan Nasai. Tirmidzi berkata: Hadits Hasan Shahih). Penjelasan: Dari Abu Muhammad Al Hasan bin Ali cucu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam- semoga Allah meridhainya dan meridhai kedua orang tuanya. Beliau adalah anak putri Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Beliau adalah yang terbaik dari dua Husein (Hasan dan Husein) karena Nabi telah memujinya, beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda,Cucuku ini adalah

sayyid (pemimpin) dan dengannya Allah akan mendamaikan dua kelompok dari kaum muslimin..
Melalui beliau ini, Allah mendamaikan dua kelompok yang saling bertikai ketika beliau menyerahkan kursi kekhalifahan kepada Muawiyah bin Abu Sufyan. Maka dengan apa yang beliau lakukan ini, beliau memperoleh gelas sayyid (pemimpin).

Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,

Tinggalkanlah apa-apa yang meragukanmu kepada apa-apa yang tidak meragukanmu.

Hadits ini serupa dengan hadits yang terdahulu yang berbunyi,

Di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang syubhat yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia, maka barangsiapa yang menjaga dirinya dari perkara yang syubhat, maka dia telah menjaga agama dan kehormatannya..
Pelajaran: 1. 2. Meninggalkan syubhat dan mengambil yang halal akan melahirkan sikap wara. Keluar dari ikhtilaf ulama lebih utama karena hal tersebut lebih terhindar dari perbuatan syubhat, khususnya jika diantara pendapat mereka tidak ada yang dapat dikuatkan. Jika keraguan bertentangan dengan keyakinan maka keyakinan yang diambil. Sebuah perkara harus jelas berdasarkan keyakinan dan ketenangan. Tidak ada harganya keraguan dan kebimbangan. Setiap orang diperintahkan untuk menjauhi hal-hal yang dapat menimbulkan stress / kecemasan. Siapa yang membiasakan perkara syubhat maka dia akan berani melakukan perbuatan yang haram.

3. 4. 5. 6.

Catatan kaki: [1] Shahih dikeluarkan oleh At Tirmidzi di dalam (Sifatul Qiyamah/2418), An Nasai di dalam (Al Asyribah/5220/Qubra), dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam Al Irwa (2074), dan lihat juga Shahihul Jami (3377-3378).

Tema hadits dan ayat yang terkait : Meninggalkan keragu-raguan : 14 : 10, 49 : 15, 2 : 2

Isi Hadits ke 6 :
Dari Abu Abdillah Numan bin Basyir radhiallahuanhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah bersabda:
Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas. Diantara keduanya terdapat perkara-perkara yang syubhat (samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak. Maka siapa yang takut terhadap syubhat berarti dia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka akan terjerumus dalam perkara yang diharamkan. Sebagaimana penggembala yang menggembalakan hewan gembalaannya disekitar (ladang) yang dilarang untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah adalah apa yang Dia haramkan. Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah hati .

(Riwayat Bukhori dan Muslim)

Waraadalah sikap dari rasa takutnya seseorang dari


perbuatan haram.

You might also like