You are on page 1of 9

1.

Konsep Hukum dalam Islam Hukum (peraturan/norma) adalah suatu hal yang mengatur tingkah laku manusia dalam suatu masyarakat, baik peraturan tingkah laku manusia dalam suatu masyarakat, baik peraturan atau norma itu berupa kenyataan yang tumbuhdan berkembang dalam masyarakat maupun peraturan atau norma yang dibuat dengan cara tertentu dan ditegakkan oleh penguasa. Hukum Islam adalah hukum-hukum yang diadakan oleh Allah untuk umat- ya yang diba!a oleh seorang abi, baik hukum yang berhubungan dengan kepercayaan (a"idah) maupun hukum-hukum yang berhubungan dengan amaliyah (perbuatan). #engan adanya Hukum dalam Islam berarti ada batasan-batasan yang harus dipatuhi dalam kehidupan. Karena tidak bisa dibayangkan $ika hukum, seseorang akan semaunya melakukan sesuatu perbuatan termasuk perbuatan maksiat. %ada dasarnya, hukum Islam mengatur hubungan dengan Allah dan hubungan antar sesama manusia (Hablumminallah !a hablumminannaas). Hukum Islam dibagi ke dalam dua bagian & 1. 'idang Ibadah (ibadah mahdah) Ibadah mahdah adalah tata cara beribadah yang !a$ib dilakukan seorang muslim dalam berhubungan dengan Allah seperti shalat, puasa, (akat, dan ha$i. ). *u+amalah ( ibadah ghairu mahdah) *u+amalat adalah ketetapan Allah yang langsung berhubungan dengan kehidupan sosial manusia. ,ang si-atnya terbuka untuk dikembangkan melalui i$tiad manusia yang memenuhi syarat untuk melakukan usaha itu. #engan adanya hukum ibadah mahdah dan muamalah ini $ika diamalakan oleh manusia akan dapat terpelihara Agama, $i!a, dan akalnya. #alam surat Ali .Imran ayat 11) Allah ber-irman, /dhuribat .alayhimu(hillah aynama thu"i-u illa biHA'0I**I A00AH !aHA'0I**I A mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (per$an$ian) dengan manusia...2 ). 1umber Hukum dalam Islam 1umber hukum Islam merupakan dasar atau re-erensi untuk menilai apakah perbuatan manusia sesuai dengan syariah yang telah digariskan oleh Allah 167 atau tidak. 1umber hukum Islam yang telah disepakati $umhur (kebanyakan) ulama ada 8 (empat), yaitu Al3ur+an, As-1unnah, I$ma+, dan 3iyas. /Hai orang orang beriman taatilah Allah dan taatilah rasul dan ulil amri (pemegang kekuasaan). Kemudian $ika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (AlA1...2, yang artinya, /31 4&11) 5 *ereka diliputi kehinaan di mana sa$a mereka berada, kecuali $ika

3ur+an) dan 9asul (1unnahnya) $ika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. ,ang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.2 (31 8& :;) AL-QURAN 1ecara bahasa Al-3ur+an adalah kalam Allah (kalaamullah-31 :4&8) sebagai sebuah muk$i(at yang diturunkan kepada dan di akhirat. #iturunkan secara berangsur-angsur selama )4 7ahun. Ayat yang pertama adalah 31 Al-.Ala"/;=& 1-:. Ayat terakhir turun adalah 31 Al-*aidah/:& 4. ... %ada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat Ku bagimu dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu...2 (31 Al-*aidah/:&4) Ayat-ayat yang diturunkan di *akkah (ayat-ayat Makkiyah) menerangkan tentang akidah Islamiyah yaitu Al-Wahdaniyah (Ke->saan 7uhan) keimanan terhadap para malaikat, para nabi dan hari akhir. bantahan terhadap orang-orang musyrik pemaparan ibarat dan tamsil-tamsil menerangkan akibat orang-orang yang berbuat syirik dan durhaka di beberapa negeri dan menga$ak kepada kebebasan berpikir dan melepaskan dari apa yang dianut oleh orang tua dan nenek moyang mereka Ayat-ayat yang turun di *adinah, mengandung hukum-hukum -i"ih aturan pemerintahan aturan keluarga serta aturan tentang hubungan antara orang-orang muslim dan non-muslim yang menyangkut per$an$ian dan perdamaian Al-3ur+an diturunkan secara berturut-turut dengan alasan, 1. ?ntuk menguatkan hati, berupa kesenangan rohani (spiritual) abi *uhammad 1A6 melalui utusan Allah malaikat <ibril A1, untuk digunakan sebagai pedoman hidup bagi manusia dalam menggapai kebahagiaan hidup di dunia

). ?ntuk mentartilkan (membaca dengan benar dan pelan) Al-3ur+an (31 . 3omar& @:& 1=-1;). *uk$i(at Al-3ur+an& 1. Keindahan seni bahasa Al-3ur+an (balaghah) (Isra&AA) /Katakanlah& 1esungguhnya $ika manusia dan $in berkumpul untuk membuat yang serupa Al 3ur+an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka men$adi pembantu sebagian yang lain2 ). Kebenaran pemberitaan Al-3ur+an tentang keadaan yang ter$adi pada abad-abad yang silam. 4. %emberitaan Al-3ur+an tentang hal-hal yang akan ter$adi pada masa datang 8. Kandungan Al-3ur+an banyak memuat in-ormasi tentang ilmu pengetahuan Bungsi Al-3ur+an& 1. Al-3ur+an sebagai pedoman hidup (31 8: (<asiyat)& )C). ). Al-3ur+an sebagai rahmat bagi alam semesta (31. 1C (,unus)&:@, D 31 1@ (Isra+)&A)) 4. Al-3ur+an sebagai cahaya petun$uk (31 8) (asy-syura)&:)E 31 )& ), 1A:) 8. Al-3ur+an sebagai peringatan (31 1A& )) :. Al-3ur+an sebagai penerangan dan pembeda (31. )& 1A:E 31 4&14A D 31. 4=&=;) =. Al-3ur+an sebagai pela$aran (31.1C&:@ D 31. =;&8A) @. Al-3ur+an sebagai sumber ilmu (31. ;=&1-:). A. Al-3ur+an sebagai hukum (31 14&4@). ;. Al-3ur+an sebagai obat penyakit $i!a (31 1C&:@). 1C. Al-3ur+an sebagai pemberi kabar gembira (31 1=& 1C)). 11. Al-3ur+an sebagai pedoman melakukan pencatatan (31. ) &)A)-)A4). AS-SUNNAH 1unnah adalah ucapan ("auliyah), perbuatan (-i+liyah) serta ketetapan-ketetapan (ta"ririyah) abi *uhammad 1A6, yang merupakan sumber hukum Islam kedua setelah Al-3ur+an. 'erita tentang ucapan, perbuatan dan ketetapan dan matan (teks hadits). %eri!ayatan hadits terbagi atas& 1. Hadits *uta!attir, hadits yang diri!ayatkan oleh se$umlah orang yang tidak terhitung $umlahnya dan mereka tidak mungkin bersepakat berbohong dengan pera!i yang sama banyaknya hingga sanadnya bersambung sampai kepada abi 1A6. abi *uhammad 1A6 disebut hadits. Hadits mengandung 4 (tiga) elemen, yaitu ra!i (orang yang menyampaikan), sanad (urutan para ra!i),

).

Hadits *asyhur, hadits yang diri!ayatkan dari

abi, oleh seorang, dua orang atau lebih

sedikit dari kalangan sahabat, atau diri!ayatkan dari sahabat, oleh seorang atau dua orang pera!i kemudian setelah itu tersebar luas hingga diri!ayatkan oleh orang banyak yang tidak mungkin bersepakat bohong. 4. Hadits Ahad/khabar Khasshah setiap hadits yang diri!ayatkan dari 9asulullah 1A6 oleh seorang, dua orang atau sedikit lebih banyak, dan belum mencapai syarat hadits *asyhur. Hadits ahad ini dibagi men$adi 4 bagian yaitu& Hadist shahih & hadist yang diri!ayatkan oleh pera!i yang adil, dan sempurna ketelitiannya, sanadnya bersambung, sampai kepada 9asulullah, tidak mempunyai cacat. Hadist hasan& hadist yang diri!ayatkan oleh pera!i yang adil tetapi kurang ketelitiannya, sanadnya bersambung sampai kepada 9asulullah, tidak mempunyai cacat dan tidak berla!anan dengan orang yang lebih terpercaya. Hadist dhaif hadist yang tidak memenuhi syarat-syarat Hadist 1hahih dan Hadist Hasan. Bungsi Assunnah 1. *enguatkan hukum yang telah ditetapkan dalam Al 3ur+an ). *emberikan keterangan ayat-ayat Al 3ur+an dan men$elaskan rincian ayat ayat yang masih bersi-at umum 4. *embatasi kemutlakannya 8. *entakhshishkan/mengkhususkan keumumannya :. *enciptakan hukum baru yang tidak ada di dalam Al-3ur+an Barang siapa mentaati Rasul, maka sesungguhnya dia telah mentaati Allah SW ! "an #arang siapa #erpaling (dari ketaatan itu) maka (ketahuilah) $ami tidak mengutusmu (Muhammad) untuk men%adi pemelihara mereka (&S ' ()*) (Assunnah se#agai sum#er hukum) IJMA I$ma+ adalah kesepakatan para mu$tahid dalam suatu masa setelah !a-atnya 9asulullah 1A6, terhadap hukum syara+ yang bersi-at praktis (.amaliy). I$ma+ merupakan sumber hukum Islam ketiga setelah Al-3ur+an dan As-1unnah. +ingatlah, #arangsiapa yang ingin menempati surga, maka #erga#unglah (ikutilah) %amaah! $arena syaithan adalah #ersama ,rang-,rang yang menyendiri! -a akan le#ih %auh dari dua ,rang, dari pada dari sese,rang yang menyendiri! (HR!.mar #in $hattha#)! 7ingkatan-tingkatan i$ma+ terdiri atas&

1. I$ma+ 1harih ialah $ika engkau atau salah seorang ulama mengatakan, /hukum ini telah disepakati2, maka niscaya setiap ulama yang engkau temui $uga mengatakan seperti apa yang engkau katakan. ). I$ma 1ukuti ialah suatu pendapat yang dikemukakan oleh seorang mu$tahid, kemudian pendapat tersebut telah diketahui oleh para mu$tahid yang hidup semasa dengan mu$tahid di atas, akan tetapi tidak ada seorang pun yang mengingkarinya. 4. I$ma pada permasalahan pokok& <ika para ahli -i"ih (-u"aha) yang hidup dalam satu masa (generasi) berbeda dalam berbagai pendapat, akan tetapi bersepakat dalam hukum yang pokok, maka seseorang tidak boleh mengemukakan pendapat yang bertentangan dengan pendapat-pendapat mereka. 1yarat i$ma+ men$adi dasar hukum& 1. %ada masa ter$adinya peristi!a itu harus ada beberapa orang mu$tahid ). Kesepakatan itu haruslah kesepakatan yang bulat 4. 1eluruh mu$tahid menyetu$ui hukum syara+ yang telah mereka putuskan itu dengan tidak memandang negara, kebangsaan dan golongan mereka 8. Kesepakatan itu diterapkan secara tegas baik le!at perkataan maupun perbuatan 1yarat mu$tahid& *enguasai ilmu bahasa arab dengan segala cabangnya *engetahui nash-nash Al-3ur+an *engetahui nash-nash Al-Hadits *engetahui ma/ashidus syariyah (tu$uan syariah) QIYAS 1ecara bahasa, "iyas adalah pengukuran sesuatu dengan yang lainnya atau penyamaan sesuatu dengan se$enisnya. 1ecara terminologi, "iyas adalah suatu proses penyingkapan kesamaan hukum suatu kasus yang tidak disebutkan dalam suatu nash baik di Al-3ur+an dan As-1unnah dengan suatu hukum yang disebutkan dalam nash karena ada kesamaan dalam alasannya. *aka ambillah pela$aran !ahai orang-orang yang mempunyai !a!asan.2 (31 :;& )) 1yarat "iyas sebagai sumber hukum& 1. 1epan$ang mengacu dan tidak berten-tangan dengan Al-3ur+an dan As- 1unnah ). 3iyas $uga sesuai dengan logika yang sehat #alil "iyas&

+Wahai ,rang-,rang yang #eriman0 aatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad) dan .lil amri (pemegang kekuasaan) diantara kamu! $emudian %ika kamu #er#eda pendapat tentang sesuatu, maka kem#alikanlah kepada Allah (Al-&uran) dan Rasul (Sunnahnya) %ika kamu #eriman kepada Allah S1t dan hari kemudian! 2ang demikian itu le#ih utama (#agimu) dan le#ih #aik aki#atnya! (&S '(34)

4. Bungsi Hukum Islam dalam Kehidupan 'ermasyarakat 1ebagaimana sudah dikemukakan dalam pembahasan ruang lingkup hukum Islam, bah!a ruang lingkup hukum Islam sangat luas. ,ang diatur dalam hukum Islam bukan hanya hubungan manusia dengan 7uhan, tetapi $uga hubungan antara manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia lain dalam masyarakat, manusia dengan benda, dan antara manusia dengan lingkungan hidupnya. #alam Al 3ur+an cukup banyak ayat-ayat yang terkait dengan masalah pemenuhan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia serta larangan bagi seorang muslim untuk melakukan pelanggaran hak asasi manusia. 'agi tiap orang ada ke!a$iban untuk mentaati hukum yang terdapat dalam Al 3ur+an dan Hadits. %eranan hukum Islam dalam kehidupan bermasyarakat sebenarnya cukup banyak, tetapi dalam pembahasan ini hanya akan dikemukakan peranan utamanya sa$a, yaitu & a. Bungsi Ibadah Bungsi utama hukum Islam adalah untuk beribadah kepada Allah 167. Hukum Islam adalah a$aran Allah yang harus dipatuhi umat manusia, dan kepatuhannya merupakan ibadah yang sekaligus $uga merupakan indikasi keimanan seseorang. b. Bungsi Amar *a+ruahi *unkar

Hukum Islam sebagai hukum yang ditun$ukkan untuk mengatur hidup dan kehidupan umat manusia, $elas dalam praktik akan selalu bersentuhan dengan masyarakat. 1ebagai contoh, proses pengharaman riba dan khamar, $elas menun$ukkan adanya keterkaitan penetapan hukum (Allah) dengan subyek dan obyek hukum (perbuatan mukalla-). %enetap hukum tidak pernah mengubah atau memberikan toleransi dalam hal proses pengharamannya. 9iba atau khamar tidak diharamkan sekaligus, tetapi secara bertahap. Ketika suatu hukum lahir, yang terpenting adalah bagaimana agar hukum tersebut dipatuhi dan dilaksanakan dengan kesadaran penuh. %enetap hukum sangat mengetahui bah!a cukup riskan kalau riba dan khamar diharamkan sekaligus bagi masyarakat pecandu riba dan khamar. 'erkaca dari episode dari pengharaman riba dan khamar, akan tampak bah!a hukum Islam ber-ungsi sebagai salah

satu sarana pengendali sosial. Hukum Islam $uga memperhatikan kondisi masyarakat agar hukum tidak dilecehkan dan tali kendali terlepas. 1ecara langsung, akibat buruk riba dan khamar memang hanya menimpa pelakunya. amun secara tidak langsung, lingkungannya ikut terancam bahaya tersebut. Fleh karena itu, kita dapat memahami, -ungsi kontrol yang dilakukan le!at tahapan pengharaman riba dan khamar. Bungsi ini dapat disebut amar ma+ru- nahi munkar. #ari -ungsi inilah dapat dicapai tu$uan hukum Islam, yakni mendatangkan kemaslahatan dan menghindarkan kemudharatan, baik di dunia maupun di akhirat kelak. c. Bungsi Ga!a$ir

Bungsi ini terlihat dalam pengharaman membunuh dan ber(ina, yang disertai dengan ancaman hukum atau sanksi hukum.3ishash, #iyat, ditetapkan untuk tindak pidana terhadap $i!a/ badan, hudud untuk tindak pidana tertentu (pencurian , per(inaan, "adha-, hirabah, dan riddah), dan ta+(ir untuk tindak pidana selain kedua macam tindak pidana tersebut. Adanya sanksi hukum mencerminkan -ungsi hukum Islam sebagai sarana pemaksa yang melindungi !arga masyarakat dari segala bentuk ancaman serta perbuatan yang membahayakan. Bungsi hukum Islam ini dapat dinamakan dengan Ga!a$ir. d. Bungsi 7andhim !a Islah al-?mmah

Bungsi hukum Islam selan$utnya adalah sebagai sarana untuk mengatur sebaik mungkin dan memperlancar proses interaksi sosial, sehingga ter!u$udlah masyarakat yang harmonis, aman, dan se$ahtera. #alam hal-hal tertentu, hukum Islam menetapkan aturan yang cukup rinci dan mendetail sebagaimana terlihat dalam hukum yang berkenaan dengan masalah yang lain, yakni masalahmuamalah, yang pada umumnya hukum Islam dalam masalah ini hanya menetapkan aturan pokok dan nilai-nilai dasarnya. %erinciannya diserahkan kepada para ahli dan pihakpihak yang berkompeten pada bidang masing-masing, dengan tetap memperhatikan dan berpegang teguh pada aturan pokok dan nilai dasar tersebut. Bungsi ini disebut dengan 7an(im !a ishlah al-ummah. Ke empat -ungsi hukum Islam tersebut tidak dapat dipilah-pilah begitu sa$a untuk bidang hukum tertentu, tetapi satu dengan yang lain saling terkait. (Ibrahim Hosen, 1;;= & ;C). 8. Kontribusi ?mat Islam dalam %erumusan dan %enegakan Hukum Kontribusi umat Islam dalam perumusan dan penegakan hukum di Indonesia tampak $elas setelah Indonesia merdeka. 1ebagai hukum yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat, hukum Islam telah men$adi bagian dari kehidupan bangsa Indonesia yang mayoritas beragama

Islam. %enelitian yang dilakukan secara nasional oleh ?niHersitas Indonesia dan '%H (1;@@/1;@A) menun$ukkan dengan $elas kecenderungan umat Islam Indonesia untuk kembali ke identitas dirinya sebagai muslim dengan menaati dan melaksanakan hukum Islam. Kecenderungan ini setelah tahun enam puluhan di!u$udkan dalam bentuk ke!a$iban menyelenggarakan %endidikan Agama Islam di sekolah-sekolah di ba!ah naungan #epartemen %endidikan dan Kebudayaan (sekarang #epartemen %endidikan asional). 9ealitas kehidupan beragama di Indonesia lainnya adalah maraknya kehidupan beragama Islam setelah tahun 1;== dan perkembangan global kebangkitan umat Islam di seluruh dunia. 1elain dari itu, perkembangan hukum Islam di Indonesia ditun$ang pola oleh sikap pemerintah terhadap hukum agama (hukum Islam) yang dipergunakan sebagai sarana atau alat untuk memperlancar pelaksanaan kebi$akan pemerintah, misalnya dalam %rogram Keluarga 'erencana dan program-program lainnya. 1etelah Indonesia merdeka, muncul pemikir hukum Islam terkemuka di Indonesia, seperti Ha(airin dan 7*.Hasbi ash-1hiddie"y, mereka berbicara tentang pengembangan dan pembaharuan hukum Islam bidang muamalah di Indonesia. Hasbi misalnya menghendaki -i"ih Islam dengan pembentukan -i"ih Indonesia (1;=)), 1ya-rudin %ra!iranegara (1;=@) mengemukakan idenya pengembangan sistem ekonomi Islam yang diatur menurut hukum Islam. Iagasan ini kemudian melahirkan bank Islam dalam bentuk 'ank *uamalat Indonesia ('*I) tahun 1;;) yang beroperasi menurut prinsip-prinsip hukum Islam dalam pin$am memin$am, $ual beli, se!a menye!a dan sebagainya dengan mengindahkan hukum dan peraturan perbankan yang berlaku di Indonesia. Kontribusi umat Islam dalam perumusan dan penegakan hukum pada akhir-akhir ini semakin tampak $elas dengan diundangkannya beberapa peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan hukum Islam, seperti ?ndang-undang 9epublik Indonesia 1;@8 tentang perka!inan, %eraturan %emerintah 7anah *ilik , ?ndang-undang 9epublik Indonesia Agama, Instruksi %residen undang 9epublik Indonesia omor I 7ahun omor )A tahun 1;@@ tentang %er!aka-an omor @ tahun 1;A; tentang %eradilan

omor I tahun 1;;1 tentang Kompilasi Hukum Islam, ?ndangomor 4A tahun 1;;; tentang %engelolaan Gakat, dan ?ndang-

undang 9epublik Indonesia 7ahun 1;;; tentang %enyelenggaraan Ha$i.

#ari pembahasan yang sudah dikemukakan , $elas makin lama makin besar kontribusi umat Islam di Indonesia dalam perumusan dan penegakan hukum di Indonesia. Adapun upaya yang harus dilakukan untuk menegakkan hukum Islam dalam praktik bermasyarakat dan bernegara,

memang harus melalui proses, yakni proses kultural dan dak!ah. Apabila Islam sudah bermasyarakat, maka sebagai konsekuensinya hukum harus ditegakkan. 'ila perlu, 0a! >n-orcement dalam penegakan hukum Islam dengan hukum positi-, yaitu melalui per$uangan legislasi. #i dalam egara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, kebebasan mengeluarkan pendapat atau kebebasan ber-ikir !a$ib ada. Kebebasan mengeluarkan pendapat ini diperlukan untuk mengembangkan pemikiran hukum Islam yang betul-betul teru$i, baik dari segi pemahaman maupun dari segi pengembangannya. #alam a$aran Islam ditetapkan bah!a, umat Islam mempunyai ke!a$iban untuk mentaati hukum yang ditetapkan Allah. *asalahnya kemudian, bagaimanakah sesuatu yang !a$ib menurut hukum Islam men$adi !a$ib pula menurut perundang-undangan. Hal ini $elas diperlukan proses dan !aktu untuk merealisasikannya.

You might also like