You are on page 1of 3

Metode polarisasi terinduksi (Induced Polarization / IP) adalah metode yang masih

relatif baru dibandingkan metode lainnya. Metode IP sendiri merupakan bagian dari metode
geolistrik yang menggunakan sumber buatan. Metode IP sesuai dengan namanya mengukur
adanya polarisasi di dalam medium karena pengaruh arus listrik yang melewatinya. Polarisasi
umumnya banyak terjadi pada medium yang memiliki kandungan mineral logam (misalnya
senyawa sulfida logam). Sehingga metode IP lebih banyak dan lebih tepat digunakan untuk
eksplorasi mineral logam.
Bila dalam medium banyak terjadi polarisasi karena pengaruh arus yang dilewatkan
padanya, maka beda potensial terukur pada elektroda potensial tersebut tidak segera menjadi
nol pada saat arus dimatikan, melainkan timbul potential decay yang akan menjadi nol dalam
waktu beberapa detik atau sampai menit. Peristiwa ini bukan disebabkan oleh induksi
elektromagnetik (karena induksi elektromagnetik akan hilang hanya dalam beberapa
mikrodetik), tetapi disebabkan oleh proses elektrokimia yang terjadi pada daerah yang
banyak mengandung senyawa logam.
Pengukuran dengan metode IP dilakukan dalam dua cara yaitu Time Domain IP, yaitu
pengukuran polarisasi dengan menghitung harga potential decay, dan Frequency Domain IP,
yaitu pengukuran polarisasi dengan mengukur harga resistivitas sebagai fungsi frekuensi arus
yang dimasukkan ke dalam medium.
Apabila arus listrik dialirkan ke dalam medium, maka terjadi penyimpanan energi di
dalam medium dalam bentuk energi mekanik, energi listrik atau energi kimia. Hasil
penelitian di laboratorium menunjukkan bahwa penyimpanan energi dalam bentuk energi
kimia adalah hal yang paling penting dalam metode polarisasi. Pada saat arus listrik diputus
maka energi yang tersimpan dalam medium akan dilepaskan kembali dalam bentuk energi
listrik yang dalam metode IP terukur sebagai potential decay V(t).
Energi yang tersimpan dalam medium mengakibatkan variasi mobilitas ion dalam
larutan yang mengisi pori-pori batuan, atau variasi daya hantar listrik ionic dan elektronik
bila dalam batuan terdapat mineral logam. Efek polarisasi yang pertama disebut polarisasi
membran, sedang yang kedua disebut polarisasi elektroda atau overvoltage.


Polarisasi membran

Polarisasi membran banyak terjadi pada batuan yang pori-porinya terisi dengan
elektrolit dimana pori-pori tersebut juga terdapat mineral lempung. Mineral lempung
umumnya bermuatan negatif, sehingga disekitarnya akan terkumpul ion-ion positif. Pada saat
batuan dialiri arus listrik ion-ion akan bergerak, ion positif kearah katoda dan ion negatif
kearah anoda. Adanya ion negatif dari lempung yang tidak dapat bergerak menyebabkan
gerakan ion-ion tertahan, setelah arus diputus ion-ion akan kembali ke posisi seimbang
memerlukan waktu beberapa detik. Sering kali polarisasi membran terjadi kontak permukaan
mineral lempung bermuatan negatif akan menarik ion-ion positif sehingga membentuk awan
ion positif disekitar permukaan mineral lempung dan meluas pada larutan. Jika pada kondisi
ini kemudian dialiri arus listrik, maka akan terjadi penumpukan ion positif dan negatif di
dekat permukaan mineral. Terbentuknya membran-membran tersebut akan mengurangi
kemampuan mobilitas ion-ion secara signifikan.

Polarisasi elektroda atau overvoltage

Polarisasi elektroda merupakan sumber polarisasi terbesar disebabkan oleh
keberadaan mineral logam dalal medium batuan. Penghantaran arus dalam medium batuan
yang mengandung mineral logam dilakukan secara elektronik maupun elektrolitik. Reaksi
kimia berupa reaksi reduksi-oksidasi dan kemungkinan pertukaran ionik akan terjadi pada
bidang batas mineral dengan elektrolit sampai terjadi keadaan setimbang. Apabila arus
dialirkan ke dalam medium, akan timbul gangguan kesetimbangan berupa polarisasi pada
bidang batas mineral logam yang berfungsi sebagai elektroda dan air pada medium batuan
yang berfungsi sebagai eletrolit.
Bila dalam pori-pori batuan terdapat mineral logam dan elektrolit, maka pada bidang
batas antara mineral logam dan elektrolit terjadi susunan muatan yang berlawanan
membentuk suatu susunan kapasitor yang disebut dengan lapisan kembar listrik (electrical
double layer). Pada saat batuan dialiri arus listrik ion-ion akan bergerak dan sebagian tertahan
oleh adanya mineral logam. Pada bidang batas antara mineral logam dan larutannya akan
terjadi reaksi-reaksi kimia yang menimbulkan potensial ekstra yang disebut dengan
overvoltage. Besarnya overvoltage dipengaruhi oleh besarnya arus dan lama arus yang
melewatinya, overvoltage dapat bernilai positif atau negatif. Pada saat arus melewati butir-
butir mineral logam, maka mineral akan terpolarisasi, karena efek elektrokimia maka satu sisi
menjadi kutub positif sedang sisi lain menjadi kutub negatif, seperti dua buah elektroda,
maka polarisasi ini disebut juga sebagai polarisasi elektroda. Overvoltage akan hilang secara
perlahan-lahan pada saat arus dimatikan, sehingga menimbulkan potential decay yang terukur
pada elektroda potensial.
Lapisan kembar listrik didefinisikan sebagai susunan muatan antar bidang batas
mineral logam dengan air pada medium batuan. Susunan muatan ini dapat dianggap sebagai
suatu kapasitor lempeng dengan rapat muatan

You might also like