You are on page 1of 17

pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer?

Try out the HTML to PDF API


Keajaiban Matematika Perangkat Mengajar
Arbain Yusran Elhuda
Pendidik, Pengajar dan Motivator Religius
HAL-HAL YANG PERLU DIPERSIAPKAN OLEH
SEORANG GURU PROFESIONAL
SEBELUM MENGAJAR
I.PERMASALAHAN
Ada seorang guru fisika yang harus mengajar di
daerah terpencil di kabupaten Murung Raya provinsi
Kalimantan Tengah. Guru ini akan mengajarkan materi
Usaha dan Energi. Sebagai guru profesional, apa
yang harus dilakukan dan dipersiapkan guru ini untuk
mengajar minggu depan?

II.PEMBAHASAN
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
Ciri-Ciri Guru Profesional
Sejak dahulu sampai sekarang, guru menjadi panutan yang dicontoh
oleh masyarakat. Seorang guru tidak hanya diperlukan di ruang
kelas oleh siswa-siswanya, tetapi juga diperlukan oleh masyarakat
di lingkungannya dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang
dihadapi masyarakat di lingkungan sekitarnya. Sering kita temui
dalam melaksanakan fungsinya, seorang guru tidak hanya bertugas
mendidik dan mengajar siswa-siswanya di sekolah. Tapi lebih dari
itu, seorang guru terkadang juga mendapat kepercayaan untuk
melaksanakan tugas-tugas kemasyarakatan di lingkungan
sekitarnya. Ada guru yang dipercaya sebagai karang taruna, ketua
RT, pengurus masjid sampai menjadi seorang kepala desa.
Ternyata tugas guru tidak hanya terkait dengan tugas kedinasan
saja, tapi juga tugas di luar kedinasan dalam bentuk pengabdian.
Tugas guru dapat kita kelompokkan menjadi tiga jenis, yakni tugas
di bidang profesi, tugas di bidang kemanusiaan dan tugas dalam
bidang kemasyarakatan.
Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih.
Mendidik adalah mengembangkan segi afektif atau nilai-nilai hidup
kepada para siswanya. Mengajar berarti meneruskan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (kognitif) sesuai
dengan kemajuan zaman. Sedangkan melatih berarti
mengembangkan potensi keterampilan-keterampilan pada siswa
(psikomotor).
Tugas guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah adalah seorang
guru harus mampu menjadi orang tua ke dua, fasilitator dan
motivator bagi siswa dalam belajar. Langkah awal dalam
menyampaikan pelajaran bahwa seorang guru harus dapat menarik
minat siswa, baik kemampuan mau pun penampilan. Bila seorang
guru dalam penampilannya saja sudah tidak menarik, maka hal itu
akan dikuti oleh kegagalan-kegagalan berikutnya. Siswa enggan
untuk mengikuti pelajaran yang diberikan yang akan berakibat pada
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
untuk mengikuti pelajaran yang diberikan yang akan berakibat pada
gagalnya tujuan pengajaran yang diharapkan.
Dalam masayarakat, guru di tempatkan pada posisi yang lebih
terhormat. Karena masyarakat berharap banyak dari seorang guru.
Mulai dari seorang teladan sampai pada sumber pengetahuan dan
informasi bagi masyarakat. Jadi, intinya guru sangat mempunyai
banyak peranan dalam berbagai bidang. Contohnya:
1. Peran guru sebagai pendidik (nurturer) merupakan peran-peran
yang berkaitan dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan
(supporter), tugas-tugas pengawasan dan pembinaan (supervisor)
serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar
anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma
hidup dalam keluarga dan masyarakat. Tugas-tugas ini berkaitan
dengan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak untuk
memperoleh pengalaman-pengalaman lebih lanjut seperti
penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari orang tua, dan orang
dewasa yang lain, moralitas tanggung jawab kemasyarakatan,
pengetahuan dan keterampilan dasar, persiapan untuk perkawinan
dan hidup berkeluarga, pemilihan jabatan, dan hal-hal yang bersifat
personal dan spiritual. Oleh karena itu, tugas guru dapat disebut
pendidik dan pemeliharaan anak. Guru sebagai penanggung jawab
pendisiplinan anak harus mengontrol setiap aktivitas anak-anak
agar tingkat laku anak tidak menyimpang dengan norma-norma
yang ada.
2. Peran guru sebagai model atau contoh bagi anak. Setiap anak
mengharapkan guru mereka dapat menjadi contoh atau model
baginya. Oleh karena itu, tingkah laku pendidik baik guru, orang tua
atau tokoh-tokoh masyarakat harus sesuai dengan norma-norma
yang dianut oleh masyarakat, bangsa dan negara. Karena nilai nilai
dasar negara dan bangsa Indonesia adalah Pancasila, maka tingkah
laku pendidik harus selalu diresapi oleh nilai-nilai Pancasila.
3. Peranan guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam
pengalaman belajar. Setiap guru harus memberikan pengetahuan,
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
pengalaman belajar. Setiap guru harus memberikan pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman lain di luar fungsi sekolah seperti
persiapan perkawinan dan kehidupan keluarga, hasil belajar yang
berupa tingkah laku pribadi dan spiritual dan memilih pekerjaan di
masyarakat, hasil belajar yang berkaitan dengan tanggung jawab
sosial tingkah laku sosial anak. Kurikulum harus berisi hal-hal
tersebut di atas sehingga anak memiliki pribadi yang sesuai dengan
nilai-nilai hidup yang dianut oleh bangsa dan negaranya, mempunyai
pengetahuan dan keterampilan dasar untuk hidup dalam masyarakat
dan pengetahuan untuk mengembangkan kemampuannya lebih
lanjut.
4. Peran guru sebagai pelajar (learner). Seorang guru dituntut
untuk selalu menambah pengetahuan dan keterampilan agar supaya
pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya tidak ketinggalan
zaman. Pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai tidak hanya
terbatas pada pengetahuan yang berkaitan dengan pengembangan
tugas profesional, tetapi juga tugas kemasyarakatan maupun tugas
kemanusiaan.
5. Peran guru sebagai setiawan dalam lembaga pendidikan. Seorang
guru diharapkan dapat membantu kawannya yang memerlukan
bantuan dalam mengembangkan kemampuannya. Bantuan dapat
secara langsung melalui pertemuan-pertemuan resmi maupun
pertemuan insidental.
6. Peranan guru sebagai komunikator pembangunan masyarakat.
Seorang guru diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan
di segala bidang yang sedang dilakukan. Ia dapat mengembangkan
kemampuannya pada bidang-bidang dikuasainya.
7. Guru sebagai administrator. Seorang guru tidak hanya sebagai
pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada
bidang pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu, seorang guru
dituntut bekerja secara administrasi teratur. Segala pelaksanaan
dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar perlu
diadministrasikan secara baik. Sebab administrasi yang dikerjakan
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
diadministrasikan secara baik. Sebab administrasi yang dikerjakan
seperti membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar dan
sebagainya merupakan dokumen yang berharga bahwa ia telah
melaksanakan tugasnya dengan baik.
Ada beberapa kemampuan dan sikap yang harus dimiliki guru dalam
melaksanakan tugasnya:
1. Menguasai Kurikulum
Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai peranan dan
kedudukan yang sangat penting dalam keseluruhan kegiatan
pendidikan. Kurikulum adalah pemandu program belajar mengajar,
pelaksanaan dan hasil belajar yang hendak dicapai. Tanpa
berpegang pada kurikulum, maka proses belajar mengajar tidak
memiliki arah dan tujuan. Karena itu guru yang profesional memiliki
penguasaan yang sangat mendalam terhadap kurikulum. Mereka
mengetahui cakupan materinya, mengetahui tujuan yang hendak
dicapai, mengetahui tata urutan penyajian dan porsi waktu yang
diperlukan. Guru juga hendaknya mengetahui bagaimana
mengimplementasikan kurikulum dalam program tahunan, program-
program semester dan persiapan mengajar yang efektif untuk
menyerap kurikulum. Kurikulum diikuti dengan perangkat pedoman
pelaksanaan. Pedoman-pedoman tersebut dilandasi oleh dasar-
dasar didaktik dan metodik. Guru yang profesional selain menguasai
pedoman tersebut juga memiliki kreatifitas untuk
mengembangkannya. Guru yang berhasil dalam pengajaran adalah
guru yang mampu mempersiapkan siswa mencapai tujuan yang
telah dirumuskan dalam kurikulum.
2. Menguasai Materi
Sebagai pengajar, guru hendaknya menguasai bahan atau materi
pelajaran yang akan diajarkan serta senantiasa mengembangkan
dan meningkatkan kemampuannya. Karena itu sebenarnya guru
sendiri adalah seorang pelajar yang belajar secara terus-menerus.
Guru adalah tempat menimba ilmu bagi para siswanya. Sebagai
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
Guru adalah tempat menimba ilmu bagi para siswanya. Sebagai
pengajar ia harus membantu perkembangan anak didiknya untuk
memahami, dan menguasai ilmu pengetahuan. Untuk itu guru
hendaknya mampu memotivasi siswa untuk senantiasa belajar pada
berbagai kesempatan. Kemampuan ini tidak hanya berdasarkan
teori-teori yang diperoleh dari bangku pendidikan, melainkan harus
dihayatinya dan disikapi sebagai suatu seni. Seperti kita ketahui
guru SD tidak saja harus menguasi salah satu bidang studi
pelajaran, melainkan seluruh mata pelajaran. Karena itu belajar
secara terus menerus untuk mendalami bahan pengajaran tak dapat
dielakkan.
3. Menguasai Metode dan Teknik Penilaian
Seorang guru akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik bila
ia menguasai dan mampu melaksanakan keterampilan mengajar
dengan menggunakan metode yang sesuai dengan pelajaran, tujuan
dan pokok bahasan yang diajarkannya. Bahan belajar yang telah
dikuasainya belum tentu dapat dicerna oleh siswa bila tidak
disampaikan dengan baik. Proses penyampaian ini memerlukan
kecakapan khusus. Dengan demikian perlu penguasaan guru
terhadap metode penyampaian agar para siswa tidak pasif,
melainkan terlibat secara aktif dalam interaksi belajar mengajar.
Seorang guru yang cakap dan disegani adalah guru yang menguasai
setiap metode sehingga para siswa terangsang untuk terus belajar.
Guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup
tentang alat-alat dan media sebagai alat bantu komunikasi guna
lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. Tidak setiap
media/alat sesuai dengan setiap kondisi belajar mengajar, sehingga
diperlukan pula keterampilan untuk memilih dan menggunakan serta
mengusahakan media dengan baik. Memilih media pendidikan harus
sesuai dengan tujuan, materi, metode serta kemampuan guru dan
minat siswa. Hal ini penting untuk diketahui karena metode
mengajar bersifat individual, artinya seorang guru mungkin dapat
menggunakan suatu metode dengan baik sementara guru yang lain
belum tentu demikian. Karena itu penggunaan suatu metode
ataupun perangkat peralatan tidak dapat dipaksakan pada seorang
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
ataupun perangkat peralatan tidak dapat dipaksakan pada seorang
guru. Yang terpenting adalah bagaimana gaya interaksi pribadi itu
dapat mencapai tujuan melalui tumbuhya hubungan yang positif
dengan para siswa. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah
kemampuan untuk mengusahakan berbagai sumber belajar yang
menunjang dalam proses belajar mengajar.
Penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses
belajar mengajar. Penilaian bertujuan untuk memberikan umpan balik
bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar
mengajar maupun bagi siswa sendiri dan orang tua siswa, penilaian
bermanfaat untuk mengetahui kemajuan belajar siswa. Demikian
pula dalam satu babakan belajar mengajar guru hendaknya menjadi
penilai yang baik. Kesalahan atau kelemahan dalam penyusunan
alat-alat penilaian, misalnya tes hasil belajar, dapat memberikan
dampak yang negatif terhadap proses belajar mengajar. Misalnya,
penggunaan tes objektif yang terus menerus mengakibatkan anak
kurang bersungguh-sungguh dalam belajar. Penilaian ini di sekolah
hendaknya dilakukan secara objektif, kontinyu serta
mempergunakan berbagai jenis yang bervariasi.
4. Komitmen Terhadap Tugas
Ciri pokok profesionalisme adalah apabila seseorang memiliki
komitmen yang mendalam terhadap tugasnya. Kecintaan terhadap
tugas diwujudkan dalam bentuk curahan tenaga, waktu, dan
pikiran. Profesi guru sangatlah berlainan dengan profesi lainnya,
karena pekerjaan guru menyangkut pertumbuhan, perkembangan
fisik dan intelektual seorang anak manusia. Segala kegiatan belajar
mengajar harus disiapkan secara matang. Untuk itu guru harus
benar-benar menyatu, menjiwai dan menghayati tugas-tugas
keguruannya. Guru yang demikian akan mencintai siswa dan
tugasnya. Hasilnya dapat dipastikan akan jauh lebih baik dan lebih
bermakna.
5. Disiplin
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
Pendidikan adalah suatu proses, bersama proses itu anak tumbuh
dan berkembang dalam belajar. Pendidik dengan sengaja
mempengaruhi arah proses itu sesuai dengan tata nilai yang
dianggap baik dan diterima serta berlaku dalam masyarakat. Kuat
lemahnya pengaruh itu sangat bergantung pada tata disiplin yang
ditetapkan dan dicontohkan oleh guru. Di kelas guru adalah
pemimpin yang menjadi teladan dan panutan siswa-siswanya. Oleh
sebab itu, disiplin bagi seorang guru merupakan bagian penting dari
tugas-tugas kependidikan. Dalam hal ini tugas guru bukan saja
melatih sikap disiplin pada anak didiknya tetapi juga lebih penting
adalah mendisiplinkan diri sendiri sebagai ciri khas seorang guru.
Selain itu, guru juga dikatakan professional, jika:
1. Fleksibel
Fleksibel dalam artian guru yang tidak kaku, luwes, dan dapat
memahami kondisi anak didik, memahami cara belajar mereka, serta
mampu mendekati anak didik melalui berbagai cara sesuai
kecerdasan dan potensi masing-masing anak.
2. Optimis
Keyakinan yang tinggi akan kemampuan pribadi dan yakin akan
perubahan anak didik ke arah yang lebih baik melalui proses
interaksi guru-murid yang menyenangkan akan menumbuhkan
karakter yang sama terhadap anak tersebut.
3. Respek
Rasa hormat yang senantiasa ditumbuhkan di depan anak didik akan
dapat memacu mereka untuk lebih cepat tidak sekadar memahami
pelajaran, namun juga pemahaman yang menyeluruh tentang
berbagai hal yang dipelajarinya.
4. Cekatan
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
Anak-anak berkarakter dinamis, aktif, eksploratif, dan penuh
inisiatif. Kondisi ini perlu di imbangi oleh guru sebagai pengajarnya,
sehingga guru mampu bertindak sesuai kondisi yang ada.
5. Humoris
Menjadi seorang guru killer? Anak-anak malah takut kepada anda
dan mereka pasti tidak mau belajar. Meskipun setiap orang
mempunyai sifat humoris, sifat ini dituntut untuk dimiliki seorang
pengajar. Karena pada umumnya, anak-anak suka sekali dengan
proses belajar yang menyenangkan, termasuk dibumbui dengan
humor. Secara tidak langsung, hal tersebut dapat membantu
mengaktifkan kinerja otak kanan mereka.
6. Inspiratif
Meskipun ada panduan kurikulum yang mengharuskan peserta didik
mengikutnya, guru harus dapat menemukan banyak ide dari hal-hal
baru dan lebih memahami informasi-informasi pengetahuan yang
disampaikan gurunya.
7. Lembut
Dimanapun, guru yang bersikap kasar, kaku, atau emosional,
biasanya mengakibatkan dampak buruk bagi peserta didiknya, dan
sering tidak berhasil dalam proses mengajar kepada anak didik.
Pengaruh kesabaran, kelembutan, dan rasa kasing sayang akan
lebih efektif dalam proses belajar mengajar dan lebih memudahkan
munculnya solusi atas berbagai masalah yang muncul.
8. Disiplin
Disiplin di sini tidak hanya soal ketepatan waktu, tapi mencakup
bebagai hal lain. Sehingga, guru mampu menjadi teladan kedisplinan
tanpa harus sering mengatakan tentang pentingnya disiplin.
Contoh, disiplin dalam waktu, menyimpan barang, belajar dan
sebagainya. Dengan demikian, akan timbul pemahaman yang kuat
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
sebagainya. Dengan demikian, akan timbul pemahaman yang kuat
pada anak didik tentang pentingnya hidup disiplin.
9. Responsif
Ciri guru yang profesional antara lain cepat tanggap terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi, baik pada anak didik, budaya,
sosial, ilmu pengetahuan maupun teknologi, dan lain-lain.
10. Empatik
Setiap anak mempunyai karakter yang berbeda-beda, cara belajar
dan proses peneriamaan, serta pemahaman terhadap pelajaran pun
berbeda-beda. Oleh karena itu, seorang guru dituntut mempunyai
kesabaran lebih dalam memahami keberagaman tersebut sehingga
bisa lebih memahami kebutuhan-kebutuhan belajar mereka.
11. Bersahabat
Bersahabat dalam artian seorang guru jangan membuat jarak yang
lebar dengan anak didik hanya karena posisinya sebagai guru. Jika
kita dapat menjadi teman mereka akan menghasilkan emosi yang
lebih kuat daripada sekadar hubungan guru-murid. Sehingga, anak-
anak akan lebih mudah beradaptasi dalam menerima pelajaran dan
bersosialisasi dengan lingkungannya.
Dari penjelasan di atas, maka persiapan yang harus kami lakukan
apabila mengajar di daerah terpencil di kabupaten Murung Raya
provinsi Kalimantan tengah dengan materi fisika Usaha dan Energi
yang mengacu pada kemampuan guru professional yang harus
dimiliki seorang guru, yaitu:
1. Persiapan terhadap situasi umum
2. Persiapan terhadap anak didik
3. Persiapan RPP
Guru yang baik adalah guru yang mempersiapkan rencana
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
Guru yang baik adalah guru yang mempersiapkan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebelum ia mengajar. RPP ini
berfungsi sebagai skenario proses pembelajaran agar lebih
mempermudah, dan menciptakan kegiatan pembelajaran yang lebih
terarah pada tujuan pembelajaran. Di dalam RPP harus ada standar
kompetensi, kompetensi dasar yang ingin dicapai, indikator, tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, model dan metode
pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, dan LKS
(Jika perlu). Dalam pembuatan RPP tersebut tidak bisa
sembarangan, semuanya harus tersusun dengan rapi dan harus
sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar serta tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. Sehingga diharapkan pembejaran
akan berjalan dengan lancar, lebih efektif dan efesien, serta siswa
mampu menangkap semua yang telah dipelajarinya.
4. Persiapan dalam pemilihan metode mengajar
Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Dengan memanfaatkan metode secara akurat guru
akan mampu mencapai tujuan instruksional.
Metode mengajar adalah cara yang berisi prosedur baku untuk
melaksanakan kegiatan kependidikan, khususnya kegiatan penyajian
materi kepada siswa.
Dalam pemilihan metode mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu anak didik, tujuan, situasi, fasilitas dan guru. Karena itu, guru
harus kreatif dalam pemilihan metode yang tepat dalam setiap
kegiatan belajar mengajar. Misalnya, untuk materi Usaha dan
Energi, metode yang cocok digunakan adalah metode ceramah,
tanya jawab, dan diskusi. Jadi, setelah guru selesai menjelaskan
tentang materi tersebut, maka diharapkan siswa bisa berperan aktif
dengan menanyakan hal-hal yang masih belum jelas. Dan untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari siswa, guru bisa membagi
mereka dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan hal-hal yang
tadi siswa-siswa itu tanyakan. Di diskusi kelompok ini, guru juga
bisa memberikan siswa permasalahan yang tentunya berkaitan
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
bisa memberikan siswa permasalahan yang tentunya berkaitan
dengan tujuan pembelajaran.
5. Persiapan terhadap bahan yang akan disajikan
Sebagai pengajar, guru hendaknya menguasai bahan atau materi
pelajaran yang akan diajarkan serta senantiasa mengembangkan
dan meningkatkan kemampuannya. Karena itu sebenarnya guru
sendiri adalah seorang pelajar yang belajar secara terus-menerus.
Guru adalah tempat menimba ilmu bagi para siswanya. Sebagai
pengajar ia harus membantu perkembangan anak didiknya untuk
memahami, dan menguasai ilmu pengetahuan. Untuk itu guru
hendaknya mampu memotivasi siswa untuk senantiasa belajar pada
berbagai kesempatan. Kemampuan ini tidak hanya berdasarkan
teori-teori yang diperoleh dari bangku pendidikan, melainkan harus
dihayatinya dan disikapi sebagai suatu seni. Seperti kita ketahui
guru SD tidak saja harus menguasi salah satu bidang studi
pelajaran, melainkan seluruh mata pelajaran. Karena itu belajar
secara terus menerus untuk mendalami bahan pengajaran tak dapat
dielakkan.
6. Persiapan terhadap tujuan yang ingin dicapai
Perumusan tujuan pembelajaran pada umumnya dikelompokkan ke
dalam tiga kategori, yakni domain kognitif, afektif dan psikomotor.
Domain kognitif mencakup tujuan yang berhubungan dengan
ingatan, pengetahuan dan kemampuan intelektual. Domain afektif
mencakup tujuan-tujuan yang berhubungan dengan perubahan-
perubahan sikap, nilai, perasaan dan minat. Domain psikomotor
mencakup tujuan-tujuan yang berhubungan dengan manipulasi dan
kemampuan gerak (motor).
Merumuskan tujuan pembelajaran bukan sekedar membuat suatu
tujuan. Tetapi harus dirumuskan berdasarkan aspek kognitif, afektif
dan psikomotorik. Selain itu, tujuan pembelajaran dijabarkan dari
kompetensi dasar yang terdapat dalam kurikulum. Tujuan
pembelajaran ini sudah termasuk dalam tujuan di RPP.
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
7. Persiapan terhadap media pembantu (media pembelajaran)
Media atau sumber belajar merupakan sarana untuk membantu
proses belajar siswa. Pendidikan yang berkualitas menuntut
dukungan pemilihan sumber belajar serta alat bantu yang memadai
berupa buku yang memungkinkan siswa memperoleh bahan yang
luas untuk mempermudah dalam penerimaan pelajaran. Sarana dan
sumber belajar yang memadai akan menciptakan lingkungan belajar
yang kondusif untuk menunjang efektivitas dan kreativitas belajar
siswa. Dalam proses belajar mengajar media sangat dibutuhkan
karena bila dalam kegiatan pengajaran, ketidakjelasan bahan yang
disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai
perantara. Jadi dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu
yang dapat disajikan sebagai penyalur pesan dan dapat
merangsang pikiran, perasaan dan kemauan siswa sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.
Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa penggunaan media
sebagai alat bantu tidak bisa sembarangan menurut kehendak hati
guru tetapi harus memperhatikan dan menyesuaikan antara media
yang digunakan dengan tujuan pembelajaran.
Dalam menggunakan media pengajaran guru hendaknya
memperhatikan syarat umum di bawah ini:
1. Media pengajaran yang digunakan harus sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
2. Media pengajaran yang digunakan dapat merespon siswa belajar.
3. Media pengajaran harus sesuai dengan kondisi individu siswa,
dan lain sebagainya.
8. Persiapan dalam teknik-teknik evaluasi mengajar
Evaluasi ini berguna untuk mengukur kedalaman pengetahuan siswa
dalam pemahaman terhadap materi yang diajarkan. Evaluasi ini bisa
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
dalam pemahaman terhadap materi yang diajarkan. Evaluasi ini bisa
berbentuk pertanyaan-pertanyaan lisan atau tertulis. Setelah
proses evaluasi selesai, guru harus melakukan proses penilaian.
Penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses
belajar mengajar. Penilaian bertujuan untuk memberikan umpan balik
bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar
mengajar maupun bagi siswa sendiri dan orang tua siswa, penilaian
bermanfaat untuk mengetahui kemajuan belajar siswa. Demikiknan
pula dalam satu babakan belajar mengajar guru hendaknya menjadi
penilai yang baik. Kesalahan atau kelemahan dalam penyusunan
alat-alat penilaian, misalnya tes hasil belajar, dapat memberikan
dampak yang negatif terhadap proses belajar mengajar. Misalnya,
penggunaan tes objektif yang terus menerus mengakibatkan anak
kurang berungguh-sungguh dalam belajar. Penilaian ini di sekolah
hendaknya dilakukan secara objektif, kontinu serta mempergunakan
berbagai jenis yang bervariasi.
9. Persiapan proses pengajaran
Peningkatan kualitas pendidikan erat kaitannya dengan penentuan
langkah-langkah pembelajaran sesuai kurikulum serta proses belajar
yang akan dilaksanakan. Hal tersebut meliputi pengelolaan Lembaga
Penyelenggaraan Pendidikan, mengembangkan program pendidikan
dan pengajaran dalam bentuk penetapan kurikulum serta proses
kegiatan belajar, proses pembelajaran yang memperhatikan unsur
keterampilan, pengadaan dan pengembangan tenaga pengajar,
pendidikan dan pengarahan kepada peserta didik di bidang
keterampilan, pengadaan dan penataan sarana serta fasilitas
pendidikan, proses sistem penilaian program dari unsur keterampilan
siswa.
Selain hal-hal di atas, ada kemampuan guru professional yang harus
dimilikinya, diantaranya:
1. Kompetensi Kognitif
Sebagai guru yang profesional, sudah barang tentu guru harus
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
Sebagai guru yang profesional, sudah barang tentu guru harus
menguasai materi. Hal yang harus dipersiapkan sebelum memberikan
materi pembelajaran yaitu menyiapkan sumber belajar yang relevan
sesuai dengan standar isi program satuan pendidikan dan juga
sesuai dengan sarana dan prasarana di daerah tersebut. Di daerah
terpencil, sumber belajar bagi siswa mungkin akan sangat susah
didapatkan. Maka, sebisa mungkin guru lah yang menyiapkan
sumber belajar.
Namun, dengan menguasai materi saja tidak dapat mengoptimalkan
proses pembelajaran untuk hasil yang memuaskan. Maka dari itu,
guru yang profesional juga harus menguasai kompetensi-kompetensi
lainnya.
2. Kompetensi Pedagogik
Dalam kasus di atas, guru harus dapat melakukan pengelolaan
pembelajaran kelas. Pemilihan model pembelajaran untuk
menyampaikan materi perlu diperhatikan benar-benar dan
disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang ada di daerah
terpencil tersebut. Melakukan pengelompokan siswa merupakan
langkah yang dapat diambil guru agar siswa dapat bekerja sama
dalam kelompok dan penggunaan sumber belajar yang terbatas
dapat diatasi.
3. Kompetensi Sosial
Guru harus dapat berkomunikasi secara baik dengan siswa agar apa
yang dikomunikasikan guru dapat diterima siswa secara optimal.
Dengan penggunaan media sebagai alat bantu komunikasi belajar,
maka komunikasi antara guru dan siswa akan lebih terbuka. Di
daerah terpencil, media yang dapat digunakan sangat terbatas.
Namun, dengan bahan yang ada kita dapat mendemonstrasikan
sesuatu hal kepada siswa yang berkenaan dengan materi yang
diajarkan.
4. Kompetensi Kepribadian
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
Guru harus memiliki kepercayaan diri yang tinggi di kelas agar guru
memiliki wibawa dan siswa percaya akan gurunya. Selain itu, guru
dapat menjadi panutan bagi siswanya bahkan masyarakat. Guru
juga harus bersemangat di kelas agar dapat memberikan efek positif
juga bagi siswanya. Guru juga tidak boleh berbohong kepada siswa
This entry was posted on Juli 29, 2012 at 3:57 am and is f iled under Serba Serbi. You
can f ollow any responses to this entry through the RSS 2.0 f eed. Anda dapat merespon,
or trackback dari website anda.
Satu Tanggapan to HAL-HAL YANG PERLU DIPERSIAPKAN
OLEH SEORANG GURU PROFESIONAL SEBELUM MENGAJAR
rasyidridha77 Says:
Jul i 29, 2012 pukul 5:45 am | Bal as
guru dikuku dan ditiru
Tinggalkan Balasan
Suka
One blogger likes this.
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
The Kubrick Theme. Create a free website or blog at WordPress.com.
Entri (RSS) dan Komentar (RSS).
Tulis komentar di sini...
Ikuti
Follow Arbain Yusran
Elhuda
Get every new post delivered
to your Inbox.
Enter your email address
Sign me up
Powered by WordPress.com

You might also like