You are on page 1of 9

BAB III

FUNGSI BAGIAN PLC







Programming Modul Input
Processor
Devices
Modul Output





Catu Daya

Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC

Dari gambar diatas, bagian bagian tersebut mempunyai fungsi yang
saling berkaitan. Adapun pada tiap tiap bagian tersebut mempunyai fungsi
sebagai berikut :

A. FUNGSI MODUL

Bagian Input Output. ( I / O )
Bagian input output merupakan perangkat elektronik sebagai
perantara antara processor dengan peralatan input output luar. Bagian
ini dapat dipasang secara terpisah atau langsung menempel pada
raknya.
Bagian input output terdiri dari modul modul input dan modul
modul output. Ada dua macam PLC yang sering di temui yaitu PLC jenis
Compact dan Modular. Pada PLC jenis Compact merupakan bagian
modul antarmuka ( interface ) input output ( I / O ) sudah menyatu
dengan CPU-nya, sedangkan jenis modular merupakan modul antarmuka
( interface ) input output ( I / O ) yang terpisah dengan modul CPU.
TNA
9
Modul input ( I ) berfungsi untuk mengkonversikan sinyal sinyal
analog ke dalam sinyal digital yang diterima peralatan input luar. Sinyal
input digital ini akan diproses oleh processor.









Gambar 3. Bagian Modul Input ( I )

Dan modul modul output ( O ) berfungsi mengkonversikan sinyal
sinyal analog yang kemudian menggerakkan mesin atau proses melalui
perantara kontaktor kontaktor, ataupun relay relay















Gambar 4. Bagian Modul Output ( O )

J umlah modul Input / Outpot ( I/O ) tergantung dari type dan merek
PLC yang digunakan. Umumnya PLC yang familier ( banyak digunakan )
di industri adalah Merek OMRON, SIEMENS dengan jumlah I/O antara 20 ,
30 , 40 , 60, sampai 1000.
TNA
10
Input
B. FUNGSI PROCESSOR
Processor merupakan bagian pokok dari PLC yang memproses
dan menyimpan semua program yang dikirim ( download ) ke dalam PLC.
Program yang diproses disesuaikan dengan keadaan input dan
outputnya.

Input Image
Table
Output Image
Table
C
P Output
U



User Programming
Memory
Variable
Data Memory



Gambar 5. Block Diagram Bagian Processor

a. Unit Pemproses Utama
Unit pemproses utama yang sering disebut dengan nama CPU (
Central Prosessing Unit ), berfungsi mengambil instruksi dari memory,
mengkodekannya, kemudian memproses intruksi tersebut. Selama
memproses intruksi CPU akan menentukan keputusan keputusan untuk
pengontrolan, dengan kata lain, menghasilkan sinyal sinyal kontrol,
mentransfer data, melakukan fungsi aritmatika dan logika, serta
mendeteksi sinyal dari luar CPU.

b. User Program Memory
User Program memory biasanya disebut dengan memory, yang
mempunyai fungsi sebagai penyimpan intruksi intruksi program dan
data. Sebelum PLC digunakan untuk pengontrolan suatu sistem, operator
atau programmer harus memasukkan data ataupun intruksi intruksi
TNA
11
sesuai dengan yang dibuat dalam suatu program. Prosedur ini disebut
Programming PLC.
Intruksi intruksi yang dimasukkan, akan disimpan secara berurutan dan
otomatis pada User Programming Memory . Penempatan secara
berurutan ini dilakukan secara otomatis oleh PLC tanpa bantuan
operator.

c. Variable Data Memory
Variable Data Memory adalah bagian dari Processor memory
yang berfungsi menyimpan data data variable dan data data
numerik. Adapun jumlah data numerik yang disimpan di dalam Variable
Data Memory sebanyak 5 macam, yaitu :
1) Setting nilai dari Timer, yaitu : jumlah setting waktu dari timer yang
tersedia untuk menghasilkan Time Out Signal ( waktu ).

2) Penyusutan nilai dari Timer, yaitu : jumlah waktu yang berlalu
sejak timer bekerja untuk menghasilkan time out signal ( waktu ).

3) Setting nilai dari Counter, yaitu : jumlah setting hitungan counter
untuk memberikan signal hitungan counter (jumlah banyaknya).

4) Penyusutan nilai dari Counter, yaitu : jumlah hitungan telah
dilewati, untuk menghasilkan signal hitungan counter ( jumlah
banyaknya ).

5) Nilai nilai Phisical Variable dalam proses kontrol seperti nilai
yang dihasilkan dari tranduser, konversi tegangan output tranduser
ke dalam bentuk digital dengan melalui konversi analog ke digital.

Nilai nilai dari data variable dan data numerik tersebut, telah
ditentukan dalam intruksi program hingga CPU tinggal mengambilnya dari
variable data memory dan kemudian mengeksekusikannya. J adi CPU
dapat membaca dan menulis data dari dan ke variable data memory,
dimana CPU hanya dapat membaca data data pada user program
memory, tapi tidak dapat menuliskan kembali.

TNA
12
d. Image Table
Keadaan input output ( I / O ), disimpan pada image table, yang
mempunyai Random Acces Memory ( RAM ) akan muncul bila ada
catu daya. Setiap satu modul input output ( I / O ) mempunyai satu
tempat pada image table. Hal ini dimaksudkan untuk membedakan
kondisi I/O yang satu dengan I/O yang lainnya. Tempat tempat inilah
yang disebut dengan alamat atau bit I/ O.
Penentuan alamat alamat ini untuk tiap tiap perusahaan yang
memproduksi PLC berbeda, misalnya perusahaan OMRON TETEISI
membuat alamat dalam empat bit desimal ( 0000 ).

C. PROGRAMMING DEVICE.

Programming devices merupakan perangkat keras dari PLC
yang berfungsi untuk memasukkan, mengedit, memodifikasi dan
memonitor program yang ada dalam memory PLC, sehingga PLC dapat
dioperasikan sesuai dengan program kontrol yang telah termemori.
Tabel ini merupakan macam macam program devices yang
digunakan umum oleh OMRON saat ini.













Model PLC type
Program Devices Pemprogram
Tabel . Macam - Macam J enis Program
TNA
13
Programming devices ini terdiri dua jenis, yaitu :

1) PC atau Personnal Computer.
Computer merupakan bagian pokok dalam suatu industri,
sehingga dapat mudah digunakan sebagai programming device.
Pemakaian perangkat computer tersebut hanya membutuhkan
jenis dan kelas Pentium II dengan kapasitas RAM 64 dan Hardisc 10
MB, monitor, keyboard dan mouse. Mungkin juga dapat di tambahi
printer yang digunakan untuk mencetaknya, jika kita menghendaki.
Adapun program yang diisikan berupa gambar rangkaian kontrol
suatu sistem tersebut. Hal ini mengharuskan kita untuk lebih faham
dalam meggambar rangkaian kontrolnya yang kemudian diubah
dalam bentuk Ladder Diagram.
Ladder Diagram yaitu merupakan gambar rangkaian kontrol suatu
sistem dari bentuk manual diubah ke dalam bahasa program
gambar PLC. Untuk PLC merk OMRON, program yang digunakan
berupa sistem atau modul SYSWIN ( CX P, CVSS, SSS, CPT ).















Gambar 6. Hubungan PLC dengan programming device PC
TNA
14
Dari gambar diatas dapat kita lihat bahwa programming
devices menggunakan PC dapat meng-control-kan beberapa unit
PLC yang pengoperasiannya secara langsung dari induk PC
tersebut. Bahkan untuk unit unit yang lebih besar dan mendetail
juga dapat di indukkan dalam satu sistem kontrolnya , sehingga
memudahkan operator dan programmer.
Pada industri yang bertaraf internasional pemakaian
programming devices dengan menggunakan computer
mempunyai keuntungan lebih mudah dan diuntungkan dalam
pengoperasiannya, mampu secara langsung digunakan untuk
beberapa PLC yang diprogramnya, mudah dalam pelacakan
kesalahan seluruh unit yang terhubung dan juga perawatan serta
dapat mengontrol secara langsung proses Logic Control-nya. Selain
mempunyai keuntungan programming device menggunakan
computer juga mempunyai sedikit kelemahan, antara lain biaya
computer yang mahal, computer hanya digunakan khusus PLC
selama proses.

2) Programming Console.
Progamming devices model console ini sangat mudah dalam
pemakaian dan praktis, karena setelah dipakai memasukkan
program kontrol ke PLC, console ini dapat dengan mudah dilepas
dan kemudian disimpan. Sehingga untuk tiap tiap PLC dapat
secara langsung diisikan program sesuai keinginan. Hal ini
memudahkan dalam memasukkan program untuk tiap tiap PLC
yang diinginkan tetapi harus lebih faham hubungan antara isi
program yang satu dengan program yang lainnya dalam suatu
sistem kontrol. Untuk pelacakan kesalahan program juga harus
dilakukan pada tiap tiap unit PLC. Kelemahan meggunakan
console ini adalah bahasa program yang diisikan bukan
TNA
15
meggunakan diagram ladder, tetapi menggunakan Mneumonic
Code.
Mneumonic Code adalah kode dari bahasa program yang dimiliki
PLC yang mengandung arti hubungan ( gambar ) rangkaian kontrol
suatu sistem. Sehingga diharapkan untuk mengetahui terlebih dulu
bahasa program yang akan digunakan sesuai dengan kontrol
tersebut. Karena bahasa program ini ( Code Mneumonic ) berupa
huruf / tulisan sehingga lebih sulit dalam pemahamannya
dibandingkan dengan berupa gambar rangkaian.




















Gambar 7. Programming Devices J enis Console

Dari gambar di atas programming console mempunyai bagian
bagian antara lain :

a) Monitor ( LCD display ) yang berfungsi menampilkan program
program bahasa sementara yang telah diprogram ke
dalam PLC.

b) Tombol ( Keyboard ) yang berfungsi untuk memasukkan data
program yang akan dikerjakan atau dikontrolnya. Bahkan


Kabel data
Layar LCD
Pilih mode
Keyboard
TNA
16
untuk warna pada tombol tombol ini juga berbeda beda
sesuai dengan group dan fungsi tombol tersebut.

c) Selektor ( Mode key ) yang berfungsi untuk memilih status dari
PLC saat program diisikan.

d) Kabel Data yang berfungsi untuk mengirimkan data program
ke CPU PLC.

3) UNIT CATU DAYA

Catu daya sering disebut juga dengan sumber tegangan, yang
berfungsi sebagai supply dari perangkat PLC tersebut. Semua perangkat
PLC selalu membutuhkan sumber tegangan yang digunakan untuk
menggerakkan atau mengoperasikan prosesor PLC yang digunakan.
Adapun besar kecilnya tegangan yang digunakan tergantung dari type
PLC yang dipakai. Karena hampir semua type PLC membutuhkan supply
tegangan yang tidak sama, sesuai dengan jenis dan kebutuhan PLC yang
dipakainya. Umumnya supply yang digunakan untuk prosesor PLC ini yang
besar tegangannya antara lain :

Tegangan Input ( I ) adalah DC yang besarnya : 12 V , 24 V
Tegangan Output ( O ) adalah AC atau DC yang besarnya :
12 V , 24 V , 120 V , 230 V.

Besar dan kecilnya tegangan yang digunakan baik Input ataupun
Output tergantung dari type dan jenis PLC. Karena tiap PLC selalu
bervariasi tergantung dari kebutuhan pemakainya.
TNA
17

You might also like