You are on page 1of 30

Prepared by :

Yosep D. Kurniawan, S. Kep. Ns


Pembagian Sistem Saraf
1. Sistem Saraf Pusat (Central Nervous
System = CNS)

2. Sistem Saraf Perifer (Peripheral Nervous
System = PNS)
Fungsi Sistem Persarafan
Menerima informasi dari dalam maupun dari luar
melalui afferent sensory pathway
Mengkomunikasikan informasi antara sistem saraf
perifer dan sistem saraf pusat.
Mengolah informasi yang diterima baik ditingkat
saraf (refleks) maupun di otak untuk menentukan
respon yang tepat dengan situasi yang dihadapi.
Menghantarkan informasi secara cepat melalui
efferent motoric pathway ke organ-organ tubuh
sebagai kontrol atau modifikasi tindakan.
SEL-SEL SISTEM PERSYARAFAN
Sistem persarafan dibangun oleh dua jenis
sel yaitu :
Neuron
Neuroglia
Neuron
Neuron pada umumnya tidak bermitosis
dan mempunyai karakteristik yaitu :
Excitability yaitu kemampuan menerima
impuls
Conductivity yaitu kemampuan
mentransmisi impuls ke bagian-bagian sel.
Kemampuan mempengaruhi neuron lain,
sel otot dan sel-sel kelenjar.
Neuron terdiri dari cell body, axon,
terminal akson dan beberapa dendrit.



Neuroglia
Disebut juga sel glia yang memberikan
dukungan, nutrisi dan melindungi neuron.
Jenis sel-sel glia yaitu oligodendroglia,
astrosit, sel ependymal dan mikroglia
yang masing-masing mempunyai fungsi
spesifik.
Sinaps And Junctional Transmission
Sinaps adalah struktur yang terdapat
diantara neuron. Impuls ditransmisi dari
neuron ke neuron lain dan pada organ
tubuh yang berhubungan. Sinaps adalah
titik pertautan antara dua neuron.
Neurotransmitter adalah agen kimiawi
yang berperan dalam mentransmisi impuls
melalui sinaps.
Neurotransmitter yang bersifat eksitasi
adalah acetylcholine, norepinephrine,
dopamine, glutamate dan histamine.
Sedangkan neurotransmitter yang pada
umummnya menginhibisi adalah gamma
aminobutyric acid (GABA) pada jaringan
otak dan glycine pada medula spinalis.
Serotinin menghambat dan mengontrol
tidur, lapar dan mempengaruhi kesadaran.
Alat Indera dan Reseptor
Modalitas Sensori Reseptor Alat Indera
Penglihatan Sel batang & kerucut Mata
Pendengaran Sel-sel rambut Telinga, organ corti
Penghidu Sel olfaktorius Hidung
Kecap
Reseptor
kecap/papila kecap
Lidah
Percepatan Rotasional Sel-sel rambut Telinga (kanalis
semisiruler)
Percepatan Linier Sel-sel rambut Telinga (utrikulus dan
sakulus)
Raba, tekan Ujung-ujung saraf Variasi
Hangat Ujung-ujung saraf Variasi
Dingin Ujung-ujung saraf Variasi
Modalitas Sensori Reseptor Alat Indera
Nyeri
Ujung saraf telanjang
Variasi
Posisi sendi dan
pergerakan
Ujung saraf Variasi
Panjang otot Ujung saraf Kumparan otot
Tegangan otot Ujung saraf Organ tendon golgi
Tekanan darah arteri Ujung saraf
Reseptor regang di sinus
karotikus dan arkus aorta
Tekanan vena sentral Ujung saraf
Reseptor regang di
dinding vene-vena besar,
atria
Pengembangan paru Ujung-ujung saraf Reseptor regan di
parenkim paru
Suhu darah di kepala Saraf dihipothalamus Variasi
P02 arteri Sel-sel glomus Badan karotis dan badan
aorta
Modalitas Sensori Reseptor Alat Indera
pH CSS Reseptor di
permukaan ventral
medula oblongata
Tekanan osmosis,
plasma
Sel-sel di OVLT dan
mungkin berbagai
organ
sirkumventrikular di
hipotalamus anterior
Beda glukosa darah
arteriovenosa
Sel-sel dihipotalamus
(glukostat)

Refleks

Refleks merupakan reaksi organisme
terhadap perubahan lingkungan baik
didalam maupun diluar organisme yang
melibatkan sistem saraf pusat dalam
memberikan jawaban (respon) terhadap
rangsang reseptor
Unit dasar untuk kegiatan saraf terpadu
adalah lengkung refleks. Lengkung refleks
terdiri atas alat indera, saraf aferen, satu
sinaps atau lebih yang terdapat di pusat
integrasi atau diganglion simpatis, saraf
eferen, dan efektor.
Kegiatan dilengkung refleks dimulai di
reseptor sensorik, berupa potensial
reseptor yang besarnya sebanding dengan
kuat rangsang. Potensial reseptor
membangkitkan potensial aksi yang
bersifat gagal atau tuntas di saraf
aferen.
Proses Refleks
Proses yang terjadi pada refleks tersebut
melalui plan yang disebut lengkung
refleks, jalan yang dilalui refleks adalah :

Reseptor Aferen

Saraf Pusat
Efektor Eferen
SSP
Komponen utama struktur CNS adalah
otak (brain) dan medula spinalis (spinal
cord).


Otak (Brain)
Otak terdiri dari : Cerebrum (otak besar),
Brain stem (batang otak) dan Cerebelum
(otak kecil)
Cerebrum (otak besar)
struktur cerebrum terbagi menjadi corteks cerebri dan
diensephalon (sub cortikal).
cerebrum terdiri dari 2 (dua) belahan yang disebut
hemispher (kiri dan kanan).
Cortex cerebri
dibentuk oleh badan sel neuron, serabut saraf yang tidak
bermyelin, neuroglia dan pembuluh darah.
bertanggung jawab terhadap memori, bicara, persepsi,
gerakan voluntary, kesadaran logistik dan emosi.
Diencephalon
Diencephalon terdiri dari thalamus, hypothalamus dan
epithalamus.
Thalamus berfungsi memulai memproses impuls
sebelum ke corteks serebri yaitu menseleksi, memproses
dan pusat relay.
Hypothalamus yang berlokasi dibagian bawah,
mengatur temperatur tubuh, metabolisme cairan, nafsu
makan, ekspresi emosi, siklus bangun dan tidur serta
haus.
Epithalamus merupakan bagian dorsal diencephalon
termasuk pineal body (merupakan sistem endokrin yang
mempengaruhui pertumbuhan dan perkembangan).
Brain stem (batang otak)
Brain stem (batang otak) terdiri dari : midbrain (otak tengah), pons
dan medulla oblongata.
Midbrain
berlokasi antara diencephalon dan pons.
Merupakan pusat pendengaran dan refleks penglihatan. Juga jalur
persarafan antara hemispher otak dengan bagain bawah otak.
Pons
berlokasi dibawah mid brain, mengandung banyak jalur serabut
saraf, juga berfungsi mengontrol pernafasan.
Medulla oblongata
berlokasi didasar batang otak yang merupakan lanjutan dari bagian
atas spinal cord. Ia mengandung banyak jalur serabut saraf.
Nuklei dari medulla oblongata memainkan peran penting
mengontrol frekuensi jantung, tekanan darah, respirasi dan
menelan.
Cerebellum (otak kecil)
Cerebelum berhubungan dengan
midbrain, pons dan medulla oblongata.
Dia juga terdiri dari dua hemispher.
Berfungsi untuk mengkoordinasi aktifitas
otot rangka, mempertahankan
keseimbangan tubuh dan mengontrol
gerakan.
Meningen
CNS dibungkus / dilindungi oleh 3 (tiga)
membran jaringan ikat yang disebut
Meningen.
Meningen ini membentuk bagian dalam
tengkorak, melindungi sinus vena dan
berisi Cairan cerebrospinal (CSF).
Lapisan bagian luar disebut Dura mater.
Lapisan tengah disebut Arachnoid
mater.
Lapisan bagian dalam disebut Pia mater.
Cerebrospinal Fluid (CSF)

Adalah cairan jernih, tidak berwarna dan
dihasilkan oleh flexus choroid (kelompok kapiler
yang berlokasi dalam ventrikel otak).
CSF bersirkulasi dari ventrikel lateral kedalam
ventrikel ke-3 pada diencephalon dan melalui
midbrain kedalam ventrikel ke-4,
sebagian aliran ini kebagian bawah spinal cord,
bersirkulasi melalui ruang subarachnoid dan
kembali bersatu dengan darah melalui villi
arachnoid.
Medula Spinalis (Spinal cord)

Dilindungi oleh 33 ruas tulang belakang : cervical : 7,
thoracal : 12, lumbal : 5, sakral : 5 dan 4 ruas yang
membentuk koksigis
Foramen intervertebra adalah ruangan antara vertebra
dimana akar saraf spinal lewat. Intervertebral disk yang
berlokasi antara ruas vertebra yang memungkinkan
vertebra dapat bergerak. Setiap intervertebral disk terdiri
dari kapsul yang tipis yang mengelilingi substansia
gelatinosa yang disebut nucleus pulposus.
Spinal cord dimulai dari medulla oblongata sampai
lumbal pertama.
Sebagai jalur komunikasi / pesan ke dan dari otak
sebagai pusat refleks.
Fungsi Medula Spinalis
Pesan diantarkan ke dan dari otak yang disalurkan
melalui jalur keatas (jalur sensorik) dan kebawah (jalur
motorik).
Traktus spinothalamik (sensorik) mengantar sensasi
nyeri, temperatur, sentuhan kasar.
Jalur posterior yang disebut fasikulus grasilis dan
fasikulus cuneatus yang membawa sensai sentuhan
halus, posisi dan getaran.
Bagian lateral dan anterior dari traktus corticospinal
(pyramidal) merupakan jalur desending yang terdiri dari
serabut yang berasal dari korteks motorik pada otak dan
disalurkan ke batang otak dan turun ke spinal cord.
Berfungsi untuk gerakan yang menurut kemauan dan
menstimulasi aktifitas otot yang selanjutnya
menghambat yang lain. Juga membawa serabut yang
berfungsi menghambat tonus otot. Ekstrapyramidal yaitu
jalur antara corteks cerebral, basal ganglia, batang otak,
spinal cord keluar dari traktus pyramidal. Berperan untuk
mempertahankan tonus otot dan gerakan kasar.
SARAF KEPALA (SARAF OTAK)
URUTAN
SARAF
NAMA SARAF
(NERVUS)
SIFAT SARAF TARGET ORGAN
I N. Olfaktorius Sensorik Hidung, sebagai alat penciuman
II N. Optikus Sensorik Bola mata untuk penglihatan
III N. Okulomotorius Motorik Penggerak bola mata dan mengangkat bola
mata
IV N. Troklearis Motorik Mata, memutar mata dan penggerak bola mata
V N. Trigeminus :
- N. Oftalmikus
- N. Maksilaris
- N. Mandibularis

- Motorik & Sensorik
- Sensorik
- Motorik & Sensorik

- Kulit kepala & kelopak mata atas
- Rahang atas, palatum & hidung
- Rahang bawah & lidah
VI N. Abdusen Motorik Mata, penggoyang sisi mata
VII N. Fasialis Motorik & Sensorik Otot lidah, menggerakkan lidah dan selaput
lendir rongga mulut
VIII N. Auditorius Sensoris Telinga, rangsangan pendengaran
IX N. Glossofaringeus Sensorik & Motorik Faring, tonsil, lidah ; rangsangan cita rasa
X N. Vagus Sensorik & Motorik Faring, laring, paru, esofagus
XI N. Assesorius Motorik Leher, otot leher
XII N. Hipoglosus Motorik Lidah & otot lidah, cita rasa

You might also like