Saat ini penanganan sampah masih sebatas pada penanganan yang
konvensional yaitu sampah ditaruh ditempat terbuka untuk dibiarkan
membusuk dengan sendirinya. Walaupun sudah diusahakan bahwa tempat pembuangan ini disentralisasi disatu kawasan tertentu dengan metode sanitary landfill. Namun kenyataannya permasalahan sampah masih tidak kunjung selesai. Inilah salah satu bentuk masalah yang ditimbulkan apabila penanganannya tarlambat dan tidak sistematis. Manusia Sampah 1. Mengeahui pengertian limbah padat 2. Mengetahui parameter limbah padat khususnya parameter biologi sampah Menurut Undang-Undang RI No. 18 tahun 2008 tentang pengolahan sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padatan Menurut Daniel (2009) Sampah berdasarkan sifatnya diklasifikasikan menjadi 3 macam yaitu sampah organik sampah anorganik dan sampah bahan berbahaya dan beracun (B3).
Berdasarkan sumber sampah menurut Tchobanoglous dkk. (1993), sumber sampah dapat digolongkan menjadi delapan golongan, yaitu : 1. Sampah daerah permukiman (lapak tangga) 2. Sampah daerah komersial 3. Sampah daerah instansi 4. Sampah kawasan konstruksi 5. Sampah dari industri 6. Sampah pelayanan kota 7. Sampah instalasi pengolahan limbah berasal dari kegiatan pengolahan limbah cair dan pengolahan limbah padat. 8. Sampah dari aktivitas pertanian. Karakteristik Fisika Karakteristik Kimia Karakteristik Biologi 1. Hemiselulosa 2. Selulosa 3. Lemak & minyak 4. Lignin 5. ligninselulosa 6. Protein 7. Biodegradable
Hemiselulosa Hemiselulosa merupakan suatu polisakarida lain yang terdapat dalam tanaman dan tergolong senyawa organik. Hemiselulosa memiliki sifat non-kristalin dan bukan serat, mudah mengembang, larut dalam air, sangat hidrofolik, serta mudah larut dalam alkali. Selulosa adalah molekul yang terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen, dan ditemukan dalam struktur selular hampir semua materi tanaman. Senyawa organik ini, yang dianggap paling melimpah di bumi, bahkan diekskresikan oleh beberapa bakteri. Minyak dan lemak termasuk senyawa organik yang relatif stabil dan sulit diuraikan oleh bakteri. Lemak dapat dirombak oleh senyawa asam yang menghasilkan asam lemak dan gliserin. Pada keadaan basa, gliserin akan dibebaskan dari asam lemak dan akan terbentuk garam basa
Hasil hidrolisis lemak dan minyak adalah asam karboksilat dan gliserol. LIGNIN Lignin adalah zat yang bersama-sama dengan selulosa adalah salah satu sel yang terdapatdalam kayu. Lignin merupakan suatu makromolekul kompleks, suatu polimer aromatik alamiyang bercabang - cabang dan mempunyai struktur tiga dimensi yang terbuat dari fenil propanoid yang saling terhubung dengan ikatan yang bervariasi. Lignoselulosa adalah istilah yang biasa digunakan untuk menyebut suatu bahan yang mengandung (utamanya) lignin, selulosa, dan hemiselulosa. Bahan lignoselulosa adalah komponen penyusun dinding sel tanaman terutama pada bagian batang PROTEIN Protein adalah senyawa organik kompleks yang tersusun atas unsur Karbon(C),Hidrogen(H), Oksigen(O), Nitrogen(N) dan kadang-kadang mengandung zat Belerang(S),dan Fosfor(P). Protein merupakan makromolekul yang terdiri dari satu atau lebih polimer.Setiap Polimer tersusun atas monomer yang di sebut asam amino. Biodegradable adalah sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob.
Pengujian parameter biodegradabilitas sampah organik didasarkan pada penentuan kandungan lignin terhadap sampel sampah.
PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK Pengomposan (Composting) Pemanfaatan sebagai pakan ternak Sampah adalah bahan buangan dalam bentuk padat atau semi padat yang dihasilkan dari aktivitas manusia atau hewan yang dibuang karena tidak diinginkan atau digunakan lagi.
Karakteristik sampah adalah sifat-sifat sampah yang meliputi sifat fisik, kimia, dan biologi. Sifat-sifat biologi sampah diantaranya: 1. Hemiselulosa 2. Selulosa 3. Lemak & minyak 4. Lignin 5. ligninselulosa 6. Protein 7. Biodegradable