Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Motor
bakar
torak
merupakan mesin konversi energi
yang banyak digunakan dewasa ini.
Perkembangan teknologi di bidang
otomotif semakin pesat, sehingga
menuntut industri permesinan untuk
berfikir melakukan modifikasi dalam
segala
hal
dengan
tujuan
meningkatkan unjuk kerja dari mesin.
Perkembangan
motor
bensin
umumnya dititik beratkan pada daya
yang
dihasilkan,
peningkatan
efisiensi, kandungan emisi gas buang,
penurunan konsumsi bahan bakar
serta
kenyamanan
dalam
pemakaiannya.
Berawal
dari
pemikiran tersebut, telah dilakukan
berbagai
macam
cara
untuk
1
= .
Ne =
=
,
. 2. .
60
(HP)
( .
/ )
Dengan
Ne = daya efektif (HP)
= kecepatan anguler poros engkol
(rad/s)
n = putaran poros engkol (rpm)
Gambar 1
Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Tachometer
Ruang Bakar
Knalpot
Gas Analyzer
Dynamometer Prony Brak
Torsi (kg.m)
0,85
Intake Valve
Standard
0,8
Intake Valve 26
mm
0,75
Intake Valve 28
mm
0,7
0,65
0,6
900 2000 3100 4200 5300 6400
Putaran (rpm)
5,8
4,8
Intake Valve Standard
3,8
Intake Valve 26 mm
2,8
Intake Valve 28 mm
1,8
0,8
900 2000 3100 4200 5300 6400
Putaran (rpm)
. . .
.
intake valve
standard
SFCe
0,15
0,13
=
intake valve 26 mm
0,11
intake valve 28 mm
0,09
0,07
900 2000 3100 4200 5300 6400
Putaran (rpm)
[Kg.
Dari
persamaan
tersebut
terlihat bahwa konsumsi bahan bakar
spesifik efektif (SFCe) berbanding
lurus dengan konsumsi bahan bakar
(Fc), dan berbanding terbalik dengan
daya
efektif
(Ne).
Dengan
meningkatnya Fc dan menurunnya Ne
akibat putaran yang meningkat, maka
SFCe cenderung meningkat.
Pada gambar 4 dapat dilihat
pemakaian intake valve dengan
diameter 26 mm dan 28 mm
konsumsi bahan bakar spesifik efektif
lebih boros dibandingkan intake valve
standar. Penggunaan konsumsi bahan
bakar spesifik efektif tertinggi pada
HC (ppm Vol)
550
430
intake valve
standar
310
intake valve 26
mm
intake valve 28
190
70
900 2000 3100 4200 5300 6400
Puturan (rpm)
CO ( % vol)
1,5
intake valve 26 mm
intake valve 28 mm
0,5
0
900
2000
3100
4200
5300
6400
Putaran (rpm)