Professional Documents
Culture Documents
MANAJEMEN TAMBANG
KLASIFIKASI SUMBERDAYA DAN CADANGAN MINERAL
Oleh:
KELOMPOK IV
1. Edi Setiawan (1102405/2011)
2. Butet Sesmita (1102414/2011)
3. Irpan Johari (1102419/2011)
4. Reynold Montana Pardosi (110332/2011)
5. Yogi Novendri (1102382/2011)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya tim penyusun dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul
Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan Mineral sebagai salah satu syarat
memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Tambang pada Prodi S1 Teknik
Pertambangan, Universitas Negeri Padang.
Pada kesempatan ini tim penyusun juga ingin menyampaikan rasa terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan
serta dukungan baik secara moril maupun material.
Segenap tim penyusun dengan segala keterbatasannya menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu tim
penyusun menerima segala kritik dan saran yang sifatnya membangun dalam
penyempurnaan makalah ini. Akhir kata, tim penyusun berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebaik-baiknya.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah....................................................................................... 2
C. Batasan Masalah ............................................................................................ 2
D. Rumusan Masalah .......................................................................................... 3
E. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 3
F. Manfaat Penulisan ......................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Sumberdaya, Cadangan, dan Klasifikasi Sumberdaya dan
Cadangan Mineral .......................................................................................... 4
B. Dasar Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan Mineral SNI, USGS, dan
JORC ............................................................................................................. 4
C. Kodifikasi Sumberdaya dan Cadangan Mineral SNI 13-4726-1998 ........... 11
D. Macam-macam Bahan Galian...................................................................... 13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................... 15
B. Saran .............................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kriteria dan Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan (Amandemen 1
SNI 13-4726-1998) .............................................................................. 8
Gambar 2. Penggolongan Sumberdaya dan Cadangan Menurut McKelvey.......... 9
Gambar 3. Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan Menurut JORC ...................... 9
Gambar 4. Diagramatik Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan Mineral (SNI 134726-1998 Amandemen 1) ................................................................. 12
Gambar 5. Kodifikasi Klasifikasi Sumberdaya Mineral dan Cadangan (SNI 134726-1998 Amandemen 1) ................................................................. 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberadaan mineral di dalam perut bumi dapat diketahui dari sejumlah
indikasi adanya mineral tersebut di permukaan bumi. Para ahli geologi
dilatih untuk mengenali indikasi ini. Penyelidikan secara geologis pada
dasarnya belum dapat menentukan secara teliti dan kuantitatif informasi
mengenai mineral tersebut. Akan tetapi, pada tahap ini sudah dapat
dikemukakan indikasi adanya mineral. Karena itulah keberadaan mineral
pada tahap ini disebut sumberdaya. Bila penyelidikan dilakukan dengan
lebih teliti, yaitu dengan menggunakan berbagai metode (geofisika,
geokimia, pemboran, dan lain-lain), maka mineral tersebut sudah diketahui
dengan lebih pasti, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dengan
keberadaannya yang lebih pasti seperti itu, mineral tersebut sudah dapat
dikatakan sebagai cadangan.
Amandemen 1 SNI 13-4726-1998 tentang Klasifikasi Sumberdaya
Mineral dan Cadangan mendefinisikan sumberdaya mineral (mineral
resource) sebagai endapan mineral yang diharapkan dapat dimanfaatkan
secara nyata. Sumberdaya mineral dengan keyakinan
dapat
berubah
kelayakan
menjadi
cadangan
geologi
setelah dilakukan
tertentu
pengkajian
2
lengkap informasi, semakin tinggi kelas sumberdaya atau cadangan
mineral tersebut. Penentuan layak atau tidaknya suatu cadangan diperlukan
kajian kelayakan tambang atau feasibility study (FS). Kajian kelayakan
tambang ini dilakukan dengan mempertimbangkan aspek ekonomi,
penambangan, pemasaran, lingkungan, sosial, dan hukum atau perundangundangan. Apabila dinyatakan layak, baru kemudian dilakukan usaha
eksploitasi.
B. Identifikasi Masalah
Ada hal yang penting dalam hubungan antara mineral dan sumberdaya
manusia (SDM), terutama karena sumberdaya mineral tersebut akan habis
setelah satu kali pakai (depleted). Karena itu, kesempatan untuk
memanfaatkannya hanya ada satu kali, sekali salah kebijakannya,
sumberdaya itu akan hilang untuk selama-lamanya. Sekiranya sumberdaya
mineral itu digali dan tidak menimbulkan kesejahteraan atau peningkatan
kualitas sumberdaya manusia, maka bukan saja mineralnya yang habis,
tetapi juga manusianya itu sendiri tak berubah kesejahteraan atau
kualitasnya.
Memberikan pemahaman yang baik mengenai sumberdaya, cadangan,
dan klasifikasinya penting dilakukan bagi seorang calon engineer tambang.
Pemahaman
menyeluruh
mengenai
sumberdaya,
cadangan,
dan
3
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diajukan dalam bentuk
pertanyaan (questions) sebagai berikut:
1. Apa itu sumberdaya, cadangan, dan klasifikasi sumberdaya dan cadangan?
2. Bagaimana dasar klasifikasi sumberdaya dan cadangan menurut SNI,
McKelvey, dan USGS?
3. Bagaimana
kodifikasi
sumberdaya
dan
cadangan
mineral
dalam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Sumberdaya, Cadangan, dan Klasifikasi Sumberdaya dan
Cadangan Mineral
Amandemen 1 SNI 13-4726-1998 tentang Klasifikasi Sumberdaya
Mineral dan Cadangan mendefinisikan sumberdaya mineral (mineral
resource) sebagai endapan mineral yang diharapkan dapat dimanfaatkan
secara nyata. Sumberdaya mineral dengan keyakinan
dapat
berubah
kelayakan
menjadi
tambang
cadangan
dan memenuhi
geologi
setelah dilakukan
tertentu
pengkajian
5
1. Tingkat Keyakinan Geologi
Tingkat keyakinan geologi ditentukan oleh empat tahap eksplorasi, yaitu:
a. Survei tinjau (reconnaissance)
Survei tinjau adalah tahap eksplorasi untuk mengidentifikasi
daerah-daerah yang berpotensi bagi keterdapatan mineral pada skala
regional berdasarkan hasil studi geologi regional, di antaranya
pemetaan geologi regional, pemotretan udara dan metoda tidak
langsung lainnya, dan inspeksi lapangan pendahuluan yang penarikan
kesimpulannya berdasarkan ekstrapolasi. Tujuannya adalah untuk
mengidentifikasi daerah-daerah anomali atau mineralisasi yang
prospektif untuk diselidiki lebih lanjut. Perkiraan kuantitas hanya
dilakukan apabila datanya cukup tersedia atau ada kemiripan
dengan endapan lain yang mempunyai kondisi geologi yang sama.
b. Prospeksi (prospecting)
Prospeksi adalah tahap eksplorasi dengan jalan mempersempit
daerah yang mengandung endapan mineral yang potensial. Metoda
yang digunakan adalah pemetaan geologi untuk mengidentifikasi
singkapan, dan metoda yang tidak langsung seperti studi geokimia dan
geofisika. Paritan yang terbatas, pemboran dan pencontohan mungkin
juga dilaksanakan.
Tujuannya
adalah
untuk
mengidentifikasi
6
suatu endapan mineral berdasarkan indikasi
awal
mengenai
ukuran,
bentuk,
sebaran,
perkiraan
sebaran, kuantitas
dan
digunakan untuk
layak
tambang
meliputi
faktor-faktor
ekonomi,
penambangan, pemasaran, lingkungan, sosial, dan hukum/perundangundangan. Untuk endapan mineral bijih, metalurgi juga merupakan
faktor pengkajian layak tambang.
b. Pengkajian layak tambang akan menentukan apakah sumberdaya
mineral akan berubah menjadi cadangan atau tidak.
c. Berdasarkan pengkajian ini, bagian sumberdaya mineral yang
layak tambang berubah statusnya menjadi cadangan sedangkan yang
belum layak tambang tetap menjadi sumberdaya mineral.
Berdasarkan kedua kriteria di atas, tingkat keyakinan geologi dan
pengkajian layak tambang, kemudian dikelompokkan tingkat kelas
sumberdaya dan cadangan mineral. Berikut ini adalah kriteria dan klasifikasi
sumberdaya dan cadangan dalam Amandemen 1 SNI 13-4726-1998:
7
1. Sumberdaya Mineral, terdiri dari:
a. Sumberdaya Mineral Hipotetik
Sumberdaya mineral hipotetik (hypothetical mineral resource)
adalah sumberdaya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh
berdasarkan perkiraan pada tahap survai tinjau.
b. Sumberdaya Mineral Tereka
Sumberdaya mineral tereka (inferred mineral resource) adalah
sumberdaya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh
berdasarkan hasil tahap prospeksi.
c. Sumberdaya Mineral Terunjuk
Sumber daya mineral terunjuk (indicated mineral resource)
adalah sumberdaya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh
berdasarkan hasil tahap eksplorasi umum.
d. Sumberdaya Mineral Terukur
Sumber daya mineral terukur (measured mineral resource)
adalah sumberdaya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh
berdasarkan hasil tahap eksplorasi rinci.
2. Cadangan, dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Cadangan Terkira
Cadangan terkira (probable reserve) adalah sumber daya
mineral terunjuk
dan
sebagai
sumberdaya.
Walaupun
kelayakannya
9
yang digunakan oleh USGS dalam mengklasifikasikan sumberdaya dan
mineral ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.
mineral
diklasifikasikan
sesuai
dengan
tingkat
10
yang rendah. Hal ini disimpulkan dan diasumsikan dari bukti-bukti
geologi tetapi kontinuitas geologi dan atau kadar tidak terverifikasi.
Hal ini didasarkan pada informasi yang dikumpulkan melalui teknik
yang sesuai dari lokasi seperti singkapan, parit, lubang, kerja dan
lubang bor yang mungkin terbatas atau ketidakpastian kualitas.
b. Sumberdaya Mineral Terindikasi (Indicated Mineral Resources)
Adalah bagian dari sumberdaya mineral yang tonase, densitas,
bentuk, karakteristik, kadar, dan kandungan mineral dapat diperkirakan
dengan tingkat kepercayaan yang wajar atau sedang. Hal ini didasarkan
atas informasi eksplorasi, sampling, dan pengujian melalui teknik yang
tepat dari lokasi seperti singkapan, parit, pit, dan lubang bor. Lokasi
berjarak terlalu luas untuk mengetahui kondisi geologi atau kontinuitas
kadar, tapi memiliki jarak yang cukup untuk bisa mengasumsikan
kekontinuitasan.
c. Sumberdaya Mineral Terukur (Measured Mineral Resources)
Adalah bagian dari sumberdaya mineral yang tonase, densitas,
bentuk fisik, karakteristik, kadar, dan kandungan mineralnya dapat
diperkirakan dengan tingkat kepercayaan yang tinggi. Hal ini
didasarkan pada eksplorasi rinci dan dapat diandalkan, sampling dan
pengujian informasi yang dikumpulkan melalui teknik yang sesuai dari
lokasi seperti singkapan, parit, lubang, kerja dan lubang bor. Lokasi
berjarak cukup dekat untuk mengkonfirmasi kontinuitas geologi dan
kadar.
Cadangan bijih adalah bagian dari sumberdaya mineral terukur dan
terindikasi yang dapat ditambang dan memiliki nilai ekonomi. Meliputi
diluting material dan kerugian yang mungkin terjadi ketika material
tersebut yang ditambang. Cadangan bijih diklasifikasikan berdasarkan
tingkat kepercayaan menjadi cadangan bijih mungkin (probable ore
reserves) dan cadangan bijih terbukti (proved ore reserves).
11
a. Cadangan Bijih Mungkin (Probable Ore Reserves)
Adalah bagian ekonomis yang dapat ditambang dari sumberdaya
mineral terindikasi (indicated ore reserves). Penilaian yang sesuai dan
studi telah dilakukan mencakup pertimbangan dan faktor modifikasi
(modifying
factors)
yaitu
penambangan,
metalurgi,
ekonomi,
dapat ditambang
dari
12
Angka 3, menyatakan berintrinsik ekonomis (dari ekonomis ke berpotensi
ekonomis).
Digit kedua tentang sumbu kelayakan (feasibility axis) terdiri dari 3
angka, dimana:
Angka 1, menyatakan studi
kelayakan
(feasibility study)
dan
atau
13
14
- Endapan bijih emas sekunder di sungai-sungai di Kalimantan dan
Sawahlunto
- Endapan bijih timah sekunder berupa pasir timah di Bangka
Belitung
- Endapan bijih Nikel sekunder berupa Nikel laterit di Sulawesi
Tenggara, Pulau Gag, dan Pulau Gebe.
- Endapan bijih besi sekunder berupa pasir besi di sepanjang Pantai
Selatan Pulau Jawa
- Endapan bijih besi berupa laterit besi di Sulawesi Tenggara
b. Endapan sekunder yang tidak mengandung logam (secondary nonmetallic mineral deposite), contoh:
- Endapan kaolin di Bangka Belitung
- Feldspar di Gunung Kidul
- Endapan sirtu (pasir batu)
- Endapan batugamping
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari keseluruhan isi makalah, dapat disimpulkan bahwa:
1. Sumberdaya mineral (mineral resource) adalah endapan mineral yang
diharapkan dapat dimanfaatkan secara nyata.
2. Cadangan (reserve) adalah endapan mineral yang telah diketahui ukuran,
bentuk,
sebaran,
kuantitas
dan
kualitasnya
dan
yang
secara
mineral
untuk
memperoleh
gambaran
yang
ringkas
mineral
hipotetik
(hypothetical
mineral
resource),
terunjuk
(indicated
mineral
terkira
(probable
reserve).
5. USGS menggolongkan sumberdaya ke dalam golongan discovered atau
inferred atau tereka, indicated atau tertunjuk, dan measured atau terukur.
Cadangan ke dalam golongan mungkin (possible), terkira (probable), atau
terbukti (proved). Dari sudut perhitungan kelayakan, klasifikasi
McKelvey mengenal tingkat marginal atau kurang ekonomis, para
marginal atau tidak terlalu ekonomis, dan ekonomis atau menguntungkan.
6. JORC membagi sumberdaya ke dalam sumberdaya mineral tersirat
(inferred mineral resources), sumberdaya mineral terindikasi (indicated
15
16
mineral resources), dan sumberdaya mineral terukur (measured mineral
resources). Sedang cadangan terbagi atas cadangan bijih mungkin
(probable ore reserves) dan cadangan bijih terbukti (proved ore reserves).
7. Angka-angka kodifikasi cadangan dan sumberdaya Amandemen 1 SNI
13-4726-1998 terdiri dari 3 digit berdasarkan fungsi 3 sumbu, yaitu E, F,
dan G, yang masing-masing digit memiliki makna tertentu.
8. Berdasarkan genesanya, bahan galian dapat dikelompokkan dalam
endapan bahan galian primer (prymary mineral deposite) atau endapan
bahan galian sekunder (secondary mineral deposite).
B. Saran
SNI sebagai standar nasional yang dimiliki Indonesia masih kerap
tergantikan oleh standar dasar klasifikasi dari negara lain, misalnya JORC
atau USGS. SNI dinilai sebagai standar non-internasional dan sudah tidak
relevan dengan perkembangan teknologi penambangan saat ini. Untuk alasan
itu, Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) mengajukan
amandemen ulang terhadap SNI. Upaya ini perlu kita dukung demi menjadi
satunya dasar klasifikasi di Indonesia dan demi majunya dunia pertambangan
di Indonesia.
Perlu juga diingat, mineral merupakan sumberdaya yang akan habis
setelah satu kali pakai (depleted). Untuk itu diperlukan kebijaksanaan dalam
pengelolaan dan pemanfaatannya. Penambangan yang dilakukan harus
merupakan penambangan yang berkelanjutan sehingga mampu meningkatkan
kesejahteraan dan kualitas sumberdaya manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Adjat Sudradjat. 1999. Teknologi dan Manajemen Sumberdaya Mineral.
Bandung: Penerbit ITB.
Badan Standardisasi Nasional (BSN). 1998. Amandemen 1 SNI 13-4726-1998
Klasifikasi Sumberdaya Mineral dan Cadangan.
Badan Standardisasi Nasional (BSN). 1998. Amandemen 1 SNI 13-5014-1998
Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan Batubara.
Dean Andreas Simorangkir, dkk. Komparasi antara Klasifikasi SNI dan JORC.
Bandung: ITB.
Handout Matakuliah Perhitungan Cadangan. Klasifikasi Sumberdaya dan
Cadangan. Bandung: ITB.
Yanto Indonesianto. 2014. Manajemen Pertambangan. Yogyakarta: Penerbit
UPN Veteran Yogyakarta.
17