You are on page 1of 7

AUW562

METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR

TANTANGAN ARSITEKTUR INDONESIA


DI MASA DEPAN

NAMA: AYLLA ANDIANNA HAMDANI


NPM: 2014841001
DOSEN : DR. IR. PURNAMA SALURA, MMT., MT.
DR. IR. BACHTIAR FAUZY, MT.

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN


PROGRAM MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR
BANDUNG
2014

TANTANGAN ARSITEKTUR INDONESIA


DI MASA DEPAN
Semua karya arsitektur diciptakan dengan tujuan untuk mengatasi masalah masalah
yang ada pada kehidupan manusia. Masalah masalah itu hadir ketika manusia memilki
suatu kebutuhan dalam hidupnya, mau itu kebutuhan dasar atau kebutuhan yang merupakan
sebuah keinginan untuk kehidupan yang lebih baik. Namun,kehadiran arsitektur tidak lah
hanya sebagai pemenuh kebutuhan bertinggal saja, melainkan jugapemenuh kebutuhan hidup
manusia yang lain. Tetapi yang menjadi pertanyaan adalah apakah dengan dipenuhinya
segala kebutuhan manusia ini, arsitektur akan selamanya menjadi solusi pda kebutuhan
manusia. Pasalnya bencana yang saat ini sering terjadi bukanlah karena perilaku alam saja,
tetapi juga karena arsitektur yang kemudian hidup bersama manusia.

Masalah perkotaan pada saat ini telah menjadi masalah yang cukup penting untuk
diatasi.

Perkembangan

perkotaan

membawa

konsekuensi

negatif

pada

beberapa

aspek,termasuk aspek lingkungan. Perkembangan perkotaan di Indonesia membuat para


arsitek mulai memikirkan untuk menciptakan bangunan-bangunan yang mampu mengatasi
keterbatasan ruang, sumber energi, sumber makanan dan air bersih, dan juga kebutuhan
masyarakat kota akan tempat beristirahat dan rekreasi yang nyaman. Untuk bertahan dari
pemanasan global, populasi manusia yang terus tumbuh, dan tantangan-tantangan lainnya di
masa depan, ada yang percaya bahwa kita harus memulainya dari pemikiran dan perancangan
dengan menggunakan model dan bentuk baru peradaban manusia yang mengarahkan
teknologi kita dan sumber daya yang ada pada arah yang positif, untuk kemakmuran manusia
dan planet bumi.

Tetapi menurut saya masalah dan tantangan Arsitektur yang paling penting di massa
depan adalah pengguanaan energi dan cara untuk mendapatkanya sebanyak mungkin.

Efek Global warming sangat berdampak bagi kelangsungan hidup manusia, mulai
dari naiknya muka air laut, kerusakan ozon, efek rumah kaca dan cuaca ekstrim yang
dapat merusak lingkungan. Tidak diragukan lagi bahwa perubahan iklim dunia disebabkan
oleh kegiatan manusia seperti konsumsi bahan bakar fosil yang berlebihan. Peningkatan
penggunaan kendaraan, listrik, dan plastik yang berlebihan serta perusakan hutan yang

sedang terjadi pada saat ini. Pemanasan global diindikasikan dengan adanya perubahan cuaca
yang ekstrim dan bencana alam dalam kurun 10 tahun terakhir.

Hal yang menyebabkan emisi GRK menjadi masalah yang besar adalah karena dalam
jangka panjang, bumi harus melepaskan energi dengan laju yang sama ketika bumi menerima
energi dari matahari. Selubung GRK yang lebih tebal akan membantu untuk mengurangi
hilangnya energi ke angkasa, sehingga sistem iklim harus menyesuaikan diri untuk
mengembalikan keseimbangan antara energi yang masuk dan energi yang keluar. Proses ini
disebut sebagai efek GRK yang semakin besar.

Emisi gas rumah kaca (GRK) yang kontinu pada atau di atas tingkat kecepatannya saat
ini akan menyebabkan pemanasan lebih lanjut dan memicu perubahan-perubahan lain pada
sistem iklim global selama abad ke-21 yang dampaknya lebih besar daripada yang diamati
pada abad ke-20. Tingkat pemanasan bergantung kepada tingkat emisi : Jika konsentrasi
karbondioksida stabil pada 550 ppm dua kali lipat dari masa pra-industri pemanasan ratarata diperkirakan mencapai 2-4.5oC, dengan perkiraan terbaik adalah 3oC atau 5.4oF. Untuk
dua dekade ke depan diperkirakan tingkat pemanasan sebesar 0.2oC per dekade dengan
skenario yang tidak memasukkan pengurangan emisi GRK. Temperatur global yang lebih
panas telah menyebabkan perubahan besar pada sistem alami bumi. Sekitar 20-30% spesies
tumbuhan dan hewan terancam punah jika peningkatan temperatur rata-rata global melebihi
1.5 2.5oC.

Diperkirakan sekitar 30 persen dari emisi yang diproyeksikan berasal dari sektor
perumahan dan perdagangan, dan merupakan ratio tertinggi dari seluruh sektor berdasarkan
studi yang dilakukan ipcc. Pembangunan yang terus berjalan juga berdampak negatif bagi
lingkungan, karena tidak sedikit dalam proses pembangunan energi dan material yang
dihabiskan dalam jumlah besar. Maka dari itu kita menghadapi krisis yang sangat serius dan
mengancam keberlanjutan dunia. Kita wajib mengambil tindakan sekarang juga dan
menemukan jawaban yang tepat melalui kerjasama antar masyarakat. Oleh karena itu perlu
adanya pengurangan pada sektor ini. Konsumsi energi dan penambahan energi terpasang
pada gedung-gedung dapat dikurangi dari sebagian besar teknologi yang ada, seperti
penggunaan alat-alat dengan rancang solar pasif, alat-alat dan penerangan dengan efisiensi
tinggi, sistem pendingin dan ventilasi dengan efisiensi tinggi, pemanas air tenaga matahari,
insulasi, material bangungan dengan reflektifitas tinggi dan pemasangan kaca multilapis.

Kebijakan pemerintahan pada penetapan peralatan standar dan pembangunan kode energi
dapat memberikan rangsangan dan informasi pada aktifitas perdagangan di areanya.

Sebagai sebuah perencanaan pembangunan (proyek) yang modern, dimensi lingkungan


hidup tidak lagi menjadi obyek dan sub ordinat dari pembangunan bidang ekonomi.
Lingkungan hidup adalah subyek pembangunan, karena sebesar apapun skala proyek
pembangunan niscaya bersinggungan dengan lingkungan hidup, baik fisik, sosial maupun
hayati. Investasi dibidang lingkungan hidup adalah bagian dan instrumen dari konsep
pembangunan berwawasan lingkungan. AMRIL (Analisa Manfaat dan Resiko Lingkungan)
untuk perencanaan dini suatu kawasan yang masih alami dan kajian proyek berskala besar.
AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan) untuk rencana proyek dan proyek yang
sedang masa konstruksi. SEMDAL (Studi Evaluasi Mengenai Dampak Lingkungan) untuk
evaluasi proyek yang sedang beroperasi, adalah instrumen teknis suatu proyek berwawasan
lingkungan.

Dalam perspektif finansial proyek, Amdal dan lain-lain memerlukan cost (biaya), yang
nantinya akan mendapatkan hasil berupa nilai tambah (keuntungan) karena terminimalisirnya
dampak negatif dan meningkatnya dampak positif (lingkungan) yang pada gilirannya
mendukung keberadaan dan operasionalnya proyek. Ia adalah investasi (proyek) dibidang
lingkungan hidup. Pemanfaatan treatment pada limbah pabrik dan hotel adalah contoh nyata
investasi di bidang lingkungan hidup. 1

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki berlimpah energi terbarukan dari
sumber daya alam seperti matahari, angin, tenaga air, gelombang, biomassa, biofuel dan
panas bumi. Namun, potensi besar energi terbarukan di Indonesia tidak dimanfaatkan
secara optimal. Berdasarkan komite energi nasional Indonesia (DEN) kontribusi energi
terbarukan di Indonesia hanya 5% dari total sumber energi, sisanya (95%) berasal dari
bahan bakar fosil seperti, gas alam dan batu bara. Berdasarkan keputusan presiden tahun
2006, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan pangsa energi terbarukan
untuk menutupi 15 persen dari pasokan energi primer pada tahun 2025, naik dari 4,3 persen
pada tahun 2005. Sasaran dari keputusan tersebut diterjemahkan ke dalam UU Energi tahun

http://blog.siandana.com/peranan-arsitektur/

2007. Pada 2010, energi terbarukan, termasuk tenaga air, masih terdiri kurang dari 5 persen
dari bauran energi primer di Indonesia.

Karena pentingnya energi terbarukan sebagai sumber energi masa depan, kaum
intelektual

memiliki tanggung jawab mengambil bagian untuk mensukseskan program

pemerintah dengan memberikan ide dan konsep untuk

mempercepat

konversi

energi

konvensional menjadi energi terbarukan di Indonesia.

Fakta akibat pemanasan global mendorong lahirnya berbagai inovasi produk industri
terus berkembang dalam dunia arsitektur dan bahan bangunan. Konsep pembangunan
arsitektur hijau menekankan peningkatan efisiensi dalam penggunaan air, energi, dan material
bangunan, mulai dari desain, pembangunan, hingga pemeliharaan bangunan itu ke depan.

Para ahli bangunan yang berkiprah dalam penciptaan lingkungan buatan (lingkungan
terbangun) mempunyai tanggungjawab yang besar untuk ikut mereduksi penggunaan energi
melalui rancangan bangunan yang dapat meminimalkan penggunaan energi. Hal ini
merupakan tantangan tersendiri bagi para perancang lingkungan binaan di era yang terbalut
pemanasan global seperti saat ini, karena semakin panjang persoalan yang harus
dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan rancangan. Hasil rancangan tidak lagi
sekedar indah dalam bentukannya dan fungsional dalam penggunaannya. Tetapi harus pula
memperhatikan tingkat keefisienan dalam penggunaan energi yang dalam hal ini adalah
mengurangi tingkat pemakaian listrik tanpa mengabaikan keindahan, fungsionalitas dan
kenyamanannya.

Investasi dalam Green Building untuk membentuk sebuah negara yang keberlanjutan
dan sadar terhadap masalah lingkungan pada saat ini. Penerapan Green Building bukan saja
memberikan manfaat secara ekologis, tetapi juga bernilai ekonomis, karena dapat menurunkan biaya
operasional dan perawatan gedung. Bangunan ramah lingkungan (Green Building) adalah suatu
bangunan yang menerapkan prinsip lingkungan dalam perancangan, pembangunan, pengoperasian,
dan pengelolaannya dan aspek penting penanganan dampak perubahan iklim. Green Building saat ini
mulai menjadi syarat untuk pembangunan berkelanjutan. Bukan hanya diterapkan untuk bangunan
perkantoran saja, tetapi juga untuk bangunan institusi pemerintah, termasuk institusi pendidikan. Oleh
karena itu perlu diadakannya evaluasi hasil perancangan dengan menggunakan kriteria Green

Building Rating Tools, untuk dapat membantu mempelajari lebih lanjut cara aplikasi system rating
tools.2

Investasi dan Arsitektur merupakan sebuah aspek yang sangat penting karena investasi sebagai
sebuah prinsip perencanaan yang berorientasi waktu/masa depan dengan tujuan menghasilkan
pertambahan nilai (value) dan menumbuhan hasil positif (profit, benefit, peningkatan kualitas), dan
aristektur yang berdimensi 3 (tiga) masa yaitu silam, kini dan masa depan sama-sama mempunyai
orientasi dan dimensi waktu kearah masa depan. Dalam perancangan arsitektur terkandung muatan
investasi dibidang social, budaya, lingkungan (hidup) maupun ekonomi. Pembangunan di Bali yang
terus berkelanjutan, kegiatan investasi merupakan motor penggerak utama bagi peningkatan
pertumbuhan di berbagai bidang, kehadiran arsitektur di suatu lokasi melalui proyek pembangunan
dan investasi hendaknya meningkatkan kualitas lingkungan social dan lingkungan hidupnya.

Oleh karena itu dalam merancang bangunan kita harus memerhatikan banyak bukaan
untuk memaksimalkan sirkulasi udara dan cahaya alami. Sedikit mungkin menggunakan
penerangan lampu dan pengondisi udara pada siang hari. Aspek-aspek yang harus
diperhatikan dalam perencanaan dan desain bangunan ramah Lingkungan adalah sebagai
berikut:
Desain bangunan hemat energi, membatasi lahan terbangun, layout sederhana, ruang
mengalir, kualitas bangunan bermutu, efisiensi bahan, dan material ramah lingkungan.
Atap-atap bangunan dikembangkan menjadi taman atap (roof garden, green roof) yang
memiliki nilai ekologis tinggi (suhu udara turun, pencemaran berkurang, ruang hijau
bertambah).
Penggunaan material bahan bangunan yang tepat berperan besar dalam menghasilkan
bangunan berkualitas yang ramah lingkungan. Beberapa jenis bahan bangunan ada yang
memiliki tingkat kualitas yang memengaruhi harga.
Penetapan anggaran biaya sebaiknya sesuai dengan anggaran biaya yang tersedia dan
dilakukan sejak awal perencanaan sebelum konstruksi untuk mengatur pengeluaran
sehingga bangunan tetap berkualitas. Melakukan survei terlebih dahulu untuk mencari
alternatif bahan bangunan yang bersifat praktis, mampu memberi solusi tepat
kebutuhan bangunan, dan ramah lingkungan. Hal ini bisa dilihat mulai dari lama waktu
proses pengerjaan, tingkat kepraktisan, dan hasil yang diperoleh.

Rahayu Indah Komalasari, Purwanto dan Suharyanto. 2013. Kajian Green Building Berdasarkan Kriteria Tepat
Guna Lahan (Appropriate Site Development) pada Gedung Pascasarjana B Universitas Diponegoro Semarang.

Bangunan menggunakan bahan bangunan yang tepat, efisien, dan ramah lingkungan.
Beberapa produsen telah membuat produk dengan inovasi baru yang meminimalkan
terjadinya kontaminasi lingkungan, mengurangi pemakaian sumber daya alam tak
terbarukan dengan optimalisasi bahan baku alternatif, dan menghemat penggunaan
energi secara keseluruhan.
Bahan baku yang ramah lingkungan berperan penting dalam menjaga kelestarian
lingkungan bumi. Beragam inovasi teknologi proses produksi terus dikembangkan agar
industri bahan baku tetap mampu bersahabat dengan alam. Industri bahan bangunan
sangat berperan penting untuk menghasilkan bahan bangunan yang berkualitas
sekaligus ramah lingkungan.
Konstruksi yang berkelanjutan dilakukan dengan penggunaan bahan-bahan alternatif
dan bahan bakar alternatif yang dapat mengurangi emisi CO2 sehingga lebih rendah
daripada kadar normal bahan baku yang diproduksi sebelumnya.
Bahan baku alternatif yang digunakan pun beragam. Bahan bangunan juga
memengaruhi konsumsi energi di setiap bangunan. Pada saat bangunan didirikan
konsumsi energi antara 5-13 persen dan 87-95 persen adalah energi yang dikonsumsi
selama masa hidup bangunan.

You might also like