You are on page 1of 7

ADMINISTRASI KURIKULUM

2. Perencanaan dan pengembangan kurikulum


1) Perencanaan kurikulum
Prencanaan kurikulum sebagian besar dilaksanakan oleh departemen
pendidikan nasional di tingkat pusat. ini tidak berarti bahwa di tingkat
daerah dan sekolah tidak ada perencanaan kurikulum. Perencanaan
kurikulum yang dilakukan oleh departemen pendidikan nasional di tingkat
pusat meliputi hal hal berikut:
a. Penyusunan kurikulum dan kelengkapannya yang terdiri dari:
1. Landasan, program dan pengembangan kurikulum
2. Garis-garis besar program pengajaran
3. Pedoman pelaksanaan kurikulum
b. Penyusunan pedoman teknis pelaksanaan kurikulum seperti pedoman
penyusunan kalender pendidikan, pembagian tugas guru, penyusunan
jadwal pelajaran, penyusunan program pengajaran dan pedoman
penyusunan persiapan (satuan) acara pengajaran.
Perencanaan kurikulum di tingkat daerah, terutama untuk kurikulum
muatan local hal-hal yang perlu di lakukan adalah merumuskan tujuan dari
kurikulum muatan local, menetapkan matreri atau bahan ajar dari
kurikulum muatan local dan menyusun pedoman pelaksanaan kurikulum
muatan local.
Kalender pendidikan antara lain berisikan (1) pemulaan tahun ajaran, (2)
penerimaan mahasiswa baru dan persiapan tahun ajaran baru, (3) kegiatan
pada hari-hari pertama masuk sekolah, (4) hari belajar efektif di sekolah,
(5) upacara-upacara sekolah, (6) hari-hari libur sekolah baik libur umum,
libur khusus maupun libur semester atau catur wulan, (7) ulangan semester
atau catur wulan,ebta dan ebtanas, (8) pengisian, pembagian rapor dan
kenaikan kelas, dan (9) kegiatan ekstra kurikuler.
Perencanaan kurikulum di tingkat sekolah meliputi. (1) penyusunan
kalender pendidikan untuk tingkat sekolah dengan kegiatan sekolah dan
kalender pendidikan yang telah di susun tingkat daerah, (2) membagi tugas

mengajar guru,dengan memperhatikan latar belakang ke ahlian dan


pendidikan guru, wewenang guru dalm mengajar, beban tugas guru, masa
kerja, pengalaman dalam mengajar dan sebagai nya.
2) Pengembangan kurikulum
kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam pengembangan kurikulum antara
lain:
a) Pembahasan materi kurikulum
Dalam Undang- undang Nomor 2 tahun 1989 dikemukakan bahwa
pelaksanaan pendidikan dalam satuan pendidikan tertentu didasarkan
atas kurikulum yang berlaku secara nasional dan kurikulum yang
disesuaikan dengan keadaan, kebutuhan lingkungan atau daerah serta
cirri-ciri satuan pendidikan yang bersakutan. Oleh karena itu daerah
atau sekolah harus mengusahakan agar materi kurikulum itu
disesuaikan dengan kebutuhan tersebut, untuk itu dalam penetapan ini
daerah atau sekolah dapat melakukan berbagai kegiatan dan
pembahasan. Kegiatan pembahasan dapat dilakukan melalui diskusi
kelompok guru bidang studi, semua guru, guru dengan kepala sekolah
dan sebagainya.
b) Pembahasan mata pelajaran yang sesuai dengan lingkungan sekolah.
Sekolah dapat menambah kurikulum yang telah ditetapkan secara
nasional, dasar penambahan ini diatur dalam pasal 38 UU Nomor 2
tahun 1989. Kurikulum dapat ditambah oleh sekolah dengan mata
pelajaran yang sesuai dengan kondisi lingkungan serta cirri-ciri khas
satuan pendidikan yang bersangkutan. Semua tambahan tersebut tidak
mengurangi kurikulum yang berlaku secara nasional dan tidak boleh
menyimpang dari jiwa dan tujuan pendidikan nasional.
Penambahan

mata

pelajaran

tidak

dapat

dilakukan

secara

serampangan, tetapi harus melalui prosedur akademik maupun


prosedur administrative

Prosedur akademik dalam penambahan mata pelajaran di sekolah


adalah :
(1) Harus ada pengkajian secara mendalam dari aspek filsafat,
sosiologis, kebutuhan masyarakat dan kecocokannya dengan
tingkat perkembangan anak.
(2) Harus menlis prinsip-prinsip pembinaan dan pengembangan
kurikulum, yaitu : prinsip (1) relevansi yaitu kesesuaian mata
pelajaran yang akan diberikan dengan lingkungan, baik lingkungan
social, geografis, maupun lingkungan keluarga, (2) prinsip
efektifitas yaitu sejauh mana penambahan mata pelajaran itu
menyumbang terhadap tujuan sekolah, (3) prinsip efisiensi yaitu
seberapa jauh sumber yang ada di lingkungan mendukung
pelaksanaan pelajaran itu, (4) prinsip kontinuitas apakah mata
pelajaran itu merupakan prasarat untuk mata pelajaran lain atau
dapat dikembangkan lebih lanjut di tingkat yang lebih tinggi, dan
(5) prinsip fleksibilitas yaitu materi pelajaran tidak kaku dalam
pelaksanaanya.
Persyaratan administrative dalam penambahan mata pelajaran di
sekolah:
(1) Usulan penambahan dapat dating dari berbagai pihak seperti
siswa,

guru,

kepala

sekolah,

masyarakat,

pengawas

dan

sebagainya.
(2) Usul dibicarakan di dalam rapat guru bidang studi, rapat kerja
guru, kepala sekolah, pengawas dan selanjutnya.
(3) Untuk memberikan pertimbangan akademik tentang usul tersebut,
dapat diundang nara sumber yang dianggap mampu memberikan
masukan dan pertimbangan apakah penambahan tersebut dapat
dipertanggungjawabkan atau tidak.
(4) Rapat dewan guru hendaknya member tugas kepada tim kecil
untuk menyiapkan garis-garis besar program pengajaran untuk
dibicarakan dalam rapat majelis guru.

(5) Jika rapat majelis guru telah menyetujuinya maka penambahan


mata pelajaran ini disesuaikan pemberlakuannya kepada pejabat
yang berwenang, dan pejabat yang berwenang mengeluarkan SK
pemberlakuannya.
3) Pelaksanaan Kurikulum
Kurikulum disusun dengan baik dan sempurna tidak akan mempunyai arti
apa bila tidak diimplementasikan dengan baik di kelas, dalam
pengimplementasian kurikulum ini peranan guru sangat menentukan
sekali. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru dalam pelaksanaan
kurikulum di sekolah meliputi :
a) Penyusunan program pengajaran semester/caturwulan
Program pengajaran semester atau caturwulan adalah rencana belajar
mengajar yang akan dilaksanakan selama satu semester atau
caturwulan dalam tahun ajaran tertentu. Program pengajaran ini
merupakan pengembangan lebih lanjut dari GBPP pada masingmasing mata pelajaran. Tujuan penyusunan program pengajaran
semester atau caturwulan ini adalah untuk :
(1) Menjabarkan bahan pelajaran yang akan disajikan guru dalam
proses belajar mengajar
(2) Mengarahkan tugas yang harus ditempuh guru agar pengajaran
dapat dilakukan secara bertahap dan tepat.
Disamping itu program pengajaran semester atau caturwulan juga
berfungsi sebagai :
(1) Pedoman bagi guru dalam penyelenggaraan pembelajaran dalam
satu semester atau caturwulan
(2) Bahan oleh kepala sekolah dan pengawas dalam melakukan
pembinaan terhadap guru
Langkah-langkah yang ditempuh dalam menyusun program pengajaran
semester/caturwulan yaitu :
(1) Mempelajari GBPP mata pelajaran yang dibina

(2) Mengelompokkan dalam pengajaran yang tecantum dalam GBPP


menjadi

beberapa satuan bahasan

(setiap

satuan bahasan

hendaknya terdiri dari bahan pengajaran yang relevan)


(3) Menghitung banyaknya satuan bahasan yang terdapat selama satu
semester/canturwulan
(4) Menghitung banyaknya minggu efektif sekolah (belajar) selama
satu semester/caturwulan dengan melihat kalender pendidikan
sekolah yang bersangkutan
(5) Mengalokasikan waktu yang dibutuhkan untuk setiap satuan bahan
sesuai dengan hari efektif sekolah
(6) Mengatur pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan
banyaknya minggu efektif sekolah yang tersedia berdasarkan
kalender pendidikan
b) Penyusunan Persiapan Pengajaran (satuan pelajaran)
Berdasarkan rencana program pengajaran semester/caturwulan yang
telah dibuat, maka disusunlah persiapan (satuan) pengajaran yang akan
digunakan dan dipedomani oleh guru dalam melaksanakan proses
belajar mengajar. Satuan pelajaran adalah unit terkecil dari program
pengajaran dan merupakan bentuk persiapan mengajar yang disusun
secara mendetail yang siap untuk disajikan di depan kelas dalam waktu
tertentu. Satuan pelajaran berisikan, antara lain :
(1) Identitas mata pelajaran
(2) Tujuan pengajaran baik tujuan intruksional umum maupun tujuan
instruksional khusus
(3) Materi pengajaran
(4) Alokasi waktu pengajaran
(5) Langkah-langkah penyampaian pengajaran
(6) Prosedur memperoleh balikan, baik balikan formatif melalui
monitoring atau balikan sumatif melalui tes bagian itu.
c) Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar
Didalam melaksanakan proses belajar mengajar guru harus selalu
waspada terhadap gangguan yang mungkin terjadi karena kesalahan

perencanaan fasilitas serta sumber lain yang mendukung proses belajar


mengajar tersebut. Pertemuan-pertemuan dengan guru lain atau kepala
sekolah dapat dipakai sebagai wahana untuk menghindari kesalahan
perencanaan di samping untuk meningkatkan kemampuan professional
guru itu sendiri. Peningkatan kemampuan professional ini dapat
dilakukan dengan pertukaran informasi antara guru mata pelajaran
sejenis. Komunikasi dengan guru mata pelajaran sejenis dimaksudkan
untuk menjaga kesinambungan mata pelajaran itu dengan mata
pelajaran selanjutnya. Disamping itu juga untuk mendapatkan balikan
tentang bagian-bagian mana dari bahan belajar yang tidak atau sukar
dikuasai oleg siswa. Komunikasi dengan guru mata pelajaran
dimaksudkan agar ada integrasi antara mata-mata pelajaran yang
diberikan guru dengan guru matepalajaran lainnya.
d) Evaluasi pelaksanaan proses belajar mengajar
Evaluasi pelaksanaan proses belajar mengajar dilakukan melalui
evaluasi hasil belajar siswa, sedangkan untuk mengetahui hasil belajar
siswa dapat dilakukan melalui beberapa cara antara lain melalui ujian
formatif/sub sumatif dan sumatif.
4) Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum
Evaluasi pelaksanaan kurikulum dilakukan 2 cara yaitu :
a) Melalui evaluasi hasil belajar
Evaluasi hasil belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guna
memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan
menyeluruh tentang proses dan hasil belajar yang telah dicapai siswa.
Tujuan dan fungsi evaluasi hasil belajar adalah :
(1) Memberikan umpan balik kepada guru dan siswa dengan tujuan
untuk memperbaiki cara belajar-mengajar, mengadakan perbaikan
dan pengayaan bagi siswa, serta menempatkan siswa pada situasi
belajar mengajar yang tepat sesuai dengan kemampuan yang
dimilikinya

(2) Memberikan informasi kepada siswa tentang tingkat keberhasilan


dalam belajar dengan tujuan untuk memperbaiki, mendalami atau
memperluas pelajarannya
(3) Menentukan nilai hasil belajar siswa yang dibutuhkan untuk
pemberian laporan kepada orang tua, penentuan kenaikan kelas dan
kelulusan siswa
b) Melalui evaluasi program pengajaran
Evaluasi program pengajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan
yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan
program, serta factor-faktor yang mendukung atau menghambat
keberhasilan program tesebut. Tingkat keberhasilan program itu diukur
dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan target yang
dirumuskan dalam rencana. Hasil perbandingan ini menunjukkan
tingkat efektifitas program.
Disamping tingkat efektifitasnya program, juga dapat diukur tingkat
efisiennya yang dimaksud dengan tingkat efisien adalah perbandingan
antara hasil yang dicapai dengan sumber yang digunakan
5) Peran Guru dalam Administrasi Kurikulum
Guru merupakan unsure penting dalam administrasi kurikulum, tanpa
peranan guru kurikulum yang telah dirumuskan tidak ada berarti apa-apa.
Keterlibatan guru dalam administrasi kurikulum mulai dari perencanaan
kurikulum di tingkat sekolah seperti memberikan masukan-masukan
dalam penyusunan kalender pendidikan di sekolah, pembagian tugus
mengajar guru dan penyusunan jadwal pelajaran, dalam pelaksanaan
kurikulum guru sangat berperan, antara lain dalam merancang/
merencanakan program pengajaran baik program semester/caturwulan
maupun persiapan mengajar, melaksanakan kegiatan belajar di kelas, dan
dalam mengevaluasi keberhasilan pelaksanaan kurikulum atau evaluasi
hasil belajar.

You might also like