You are on page 1of 18

BAB I DEFINISI DAN SIFAT-SIFAT FLUIDA

1.1.

Definisi dari Fluida


Fluida adalah suatu zat yang mempunyai kemampuan berubah secara kontinyu apabila

mempunyai reaksi terhadap tegangan geser, tidak peduli seberapa kecilnya tegangan geser yang
mungkin terjadi. Di dalam keseimbangannya, fluida tidak mampu menahan gaya-gaya tangensial atau
gaya-gaya geser yang bekerja padanya, dan oleh karena itu fluida mudah berubah-ubah bentuknya
tanpa pemisahan massa.
Fluida dapat dibagi menjadi dua macam yaitu gas (gas) dan cairan (liquid) yang mempunyai
perbedaan sifat sebagai berikut :
Gas tidak mempunyai permukaan bebas, dan massanya akan selalu berkembang mengisi
seluruh volume ruangan, serta dapat dimampatkan (compressible).
Cairan mempunyai permukaan bebas, dan massanya akan mengisi volume ruangan tertentu
sesuai dengan volumenya, serta tidak termampatkan (incompressible).

1.2.

Dimensi dan Satuan


Dimensi adalah besaran terukur yang mewujudkan karakteristik suatu obyek. Ada tiga

dimensi yang digunakan di dalam pembahasan mekanika fluida dan hidrolika, yaitu : massa (m),
panjang (L) dan waktu (t).
Satuan adalah suatu standar yang mengukur dimensi, yang penggunaannya harus konsisten menurut
sistem satuan yang digunakan. Sistem satuan yang telah digunakan di banyak negara dan dianjurkan
untuk digunakan. Di Indonesia yang digunakan adalah sistem Satuan Internasional (SI). Satuan yang
digunakan di dalam Sistem ini adalah
Massa : kilogram (kg)
Panjang : meter (m)
Waktu : detik (det)
Satuan-satuan lain dapat diturunkan seperti pada tabel berikut ini.

Tabel 1.1. Satuan dalam SI

Besaran

Simbol

Satuan
Sistem SI

Besaran Dasar

Besaran

Simbol

Satuan
Sistem SI

Besaran

Panjang

Debit

m3/det

Massa

kg

Gaya

Waktu

det

Tekanan

Sudut

rad

N/m2
atau Pa
(Pascal)

1-1

Luas

m2

Volume

m3

Kecepatan

m/det

Daya

Percepatan

m/det2

Kecepatan sudut

Rad / det

Gravitasi

m / det2

Kerapatan

kg / m3

Kekentalan dinamis

N det / m2

Kekentalan kinematis

m2 / det

Berat jenis

N / m3

Kerja,
energi

W (Watt)
(joule/det)
N.m
(Joule)

Tabel 1.2. Prefiks untuk Perkalian Desimal

Prefiks
Giga

1 kgm

Faktor
Pengali
103

Prefiks

Simbol

Deci

Faktor
Pengali
10-1

Centi

10-2

Mega

10

Kilo

103

Milli

10-3

Heto

102

Micro

10-6

Deca

da

101

Nano

10-6

1 kg 1 m / det 2

1N

kgf

Simbol

1 kg m / det 2 .........................................................

(1.1)

1
kgf .............................................................................................
g

(1.2)

g N ....................................................................................................

(1.3)

dimana :
g = 9,81 m/det2

1.3.

Kekentalan (Viscosity) Dari Cairan


Viskositas atau kekentalan dari suatu cairan adalah salah satu sifat cairan yang menentukan

besarnya perlawanan terhadap gaya geser. Viskositas terjadi terutama karena adanya interaksi antara
molekul-molekul cairan.
Persamaan kekentalan yang diturunkan dari Hukum Newton adalah :

du dz

....................................................................................................

(1.4)

dimana :
= viskositas dinamik (kg/m.det)
= tegangan geser (N/m2)

1-2

du / dz

= gradien kecepatan (m/dt/m)

Perbandingan antara kekentalan dinamik dan kerapatan disebut kekentalan kinematik, yaitu :
............................................................................................................

(1.5)

yang mempunyai dimensi luas tiap satuan waktu dan satuannya adalah : m2/det.

Viskositas kinematis dari cairan sangat dipengaruhi oleh temperatur, demikian pula dengan viskositas
dinamik. Oleh karena itu harga-harga viskositas dinamik

dan viskositas kinematis

dalam

hubungannya dengan temperatur dapat dinyatakan dalam bentuk tabel (1.3).

Tabel 1.3 Sifat-sifat Air

Temp
C
0

(kg/m3)
999,87

Viscositas
dinamis
(m2/det)
1,787x10-3

999,93

1,728 x10-3

1,728 x10-6

0,0755

999,97

1,671 x10

-3

1,671 x10

-6

0,0753

1,618 x10

-3

1,618 x10

-6

0,751

1,567 x10

-3

1,567 x10

-6

0,0749

-3

1,159 x10

-6

0,0748

2
3
4

Kerapatan

999,99
1000

Viscositas
kinematis
(m2/det)
1,787x10-6

Tegangan
permukaan
(N/m)
0,0757

999,99

1,519 x10

999,97

1,472 x10-3

1,472 x10-6

0,0747

999,88

1,386 x10

-3

1,386 x10

-6

0,0745

-3

1,307 x10

-6

0,0742

8
10

999,73

1,307 x10

12

999,52

1,234 x10-3

1,235 x10-6

0,0740

14

999,27

1,168 x10

-3

-6

0,0737

16

998,97

1,108 x10-3

1,109 x10-6

0,0734

998,62

1,052 x10

-3

1,052 x10

-6

0,0730

-3

1,002 x10

-6

0,0728

18

1,169 x10

Modulus
elastisitas
K (N/m2)
1,98x109

2,03x109

2,09x109
2,14x109

2,19x109

20

998,23

1,000 x10

25

997,08

0,887 x10-3

0,890 x10-6

0,0720

30

995,68

0,795 x10

-3

-6

0,0712

35

994,06

0,715 x10-3

0,719 x10-6

0,0704

40

992,25

0,648 x10

-3

-6

0,0696

45

990,25

0,590 x10-3

0,596 x10-6

0,0689

50

988,07

0,540 x10

-3

-6

0,0680

2,26 x109

60

983,24

0,459 x10-3

0,467 x10-6

0,0661

2,25 x109

70

977,81

0,395 x10-3

0,404 x10-6

0,0643

2,22 x109

80

971,83

0,345 x10-3

0,355 x10-6

0,0626

2,17 x109

90

965,34

0,304 x10-3

0,315 x10-6

0,0607

958,38

-3

-6

0,0589

100

0,270 x10

0,798 x10
0,653 x10
0,547 x10

0,282 x10

2,25x109
2,26x109

1-3

1.4.

Kerapatan Cairan dan Kerapatan Relatif


Kerapatan cairan

(density) adalah suatu ukuran dari konsentrasi massa dan dinyatakan

dalam bentuk massa tiap satuan volume. Oleh karena temperatur dan tekanan mempunyai pengaruh
(walaupun sedikit) maka kerapatan cairan dapat didefinisikan sebagai : massa tiap satuan volume
pada suatu temperatur dan tekanan tertentu.

massa
satuan volume

m
v

kg m 3 ........................................................ (1.6)

Kerapatan dari air pada tekanan standard/tekanan atmosfer (760 mm Hg) dan temperatur 4 oC adalah
1000 kg/m3.

Kerapatan relatif S suatu cairan (specific density) didefinisikan sebagai perbandingan antara
kerapatan dari cairan tersebut dengan kerapatan air.

kerapatan cairan
kerapatan air

cairan
air

.....................................................

(1.7)

Dengan demikian harga S tersebut tidak berdimensi.


Walaupun temperatur dan tekanan mempunyai pengaruh terhadap kerapatan namun sangat kecil
sehingga untuk keperluan praktis pengaruh tersebut diabaikan.

1.5.

Berat Jenis
Berat Jenis (specific weight) dari suatu benda adalah besarnya gaya grafitasi yang bekerja

pada suatu massa dari suatu satuan volume, oleh karena itu berat jenis dapat didefinisikan sebagai :
berat tiap satuan volume.

G
V

m .g
V

.V . g
V

.g

.........................................................

(1.8)

dimana :
= berat jenis dengan satuan N/m3 untuk sistem SI atau kgf/m3 untuk sistem MKS
= kerapatan zat, dalam kg/m3 untuk sistem SI, atau kg m (kilogram massa) untuk sistem
MKS
g = percepatan gravitasi = 9,81 m/det2

1.6.

Kemampatan
Cairan dapat berubah bentuk karena tegangan geser atau termampatkan oleh tekanan pada

suatu volume cairan tersebut. Dengan demikian maka untuk kondisi-kondisi dimana terjadi perubahan
tiba-tiba atau perubahan besar dalam tekanan maka kemampatan cairan menjadi penting. Kemampatan
dari cairan dinyatakan dengan modulus elastisitasnya (bulk modulus elasticity).

1-4

dp
.................................................................................................
dV V

(1.9)

dimana :
K

= modulus elastisitas

dp

= penambahan tekanan

dV

= pengurangan volume

= volume awal

Tanda (-) di dalam persamaan tersebut menunjukkan bahwa pertambahan tekanan mengurangi
volume.

1.7.

Tegangan Permukaan
Molekul-molekul cairan yang berada di bawah permukaan saling memberikan gaya-gaya yang

bekerja yang sama besarnya di semua arah, atau saling tarik menarik diantara sesamanya dengan gaya
tarik menarik yang seimbang. Tetapi molekul-molekul yang berada di dekat permukaan atau batasbatas antara cairan dengan udara, atau antara cairan dengan cairan lain tidak seimbang. Suatu akibat
dari perbedaan dalam tarik menarik antara molekul-molekul cairan tersebut di dekat suatu permukaan
dibanding dengan yang berada lebih jauh di dalam massa cairan, adalah tegangan permukaan (surface
tension). Untuk suatu tetesan cairan dengan diameter D, tekanan internal p diperlukan untuk
mengimbangi gaya tarik karena tegangan permukaan , dihitung berdasarkan gaya yang bekerja pada
suatu belahan tetesan cairan seperti pada Gb.(1.1).

Gambar 1.1. Gaya-gaya yang bekerja pada tetesan air

1 2
d p
4

4
d

.......................................................................................................

(1.10)

dimana :
p

= tekanan, dalam (N/m2)

1-5

1.8.

= tegangan permukaan dalam (N/m)

= diameter tetesan dalam (m)

Kapilaritas
Kapilaritas terjadi disebabkan oleh tegangan permukaan oleh gaya kohesi dan adhesi. Hal ini

dapat dilihat pada suatu pipa vertikal diameter kecil (pipa kapiler) yang dimasukkan ke dalam suatu
cairan. Cairan akan naik atau turun ke dalam pipa kecil tersebut dengan tinggi yang tergantung pada
harga relatif adhesi antara cairan dan zat padat terhadap harga kohesi dari cairan. Suatu cairan yang
membasahi zat padat mempunyai adhesi lebih besar dari pada kohesi. Dalam hal ini cairan di dalam
pipa yang terletak vertikal di dalam cairan akan naik (lihat Gb.1.2 a). Sedangkan apabila adhesi lebih
kecil dari pada kohesi maka cairan di dalam pipa akan turun (Gb.1.2 b)

Gambar 1.2. Kenaikan dan penurunan kapilaritas

Gambar 1.3. Kenaikan Kapilaritas

Keseimbangan tercapai apabila :

d cos

gh

d2

Sehingga kenaikan kapilaritas dapat dihitung yaitu :

4 cos
gd

...............................................................................................

(1.11)

dimana :

1-6

h = tinggi kenaikan kapilaritas (m)


= tegangan permukaan (N/m2)
= kerapatan cairan (kg/m3)
g = gaya gravitasi (m/det2)
d = diameter pipa kapilar (m)
= sudut antara tegangan permukaan dan dinding pipa vertikal

1.9.

Tekanan Uap
Apabila tekanan di dalam ciaran yang terbuka pada udara mengalami penurunan sampai satu

tingkat yang cukup rendah, cairan akan menguap. Cairan tersebut menguap karena molekulmolekulnya melepaskan diri dari permukaan cairan. Salah satu cara untuk menjelaskan besarnya
tekanan uap, diambil suatu pipa diameter kecil berisi cairan yang ditutup di salah satu ujungnya (tube).
Ujung yang satu lagi terbuka dan dibenamkan di dalam suatu bak berisi cairan yang sama dengan
cairan di dalam pipa, seperti pada Gb.(1.4).
pu A

uap

tube

hA
Tekanan
atmosfer
p atm A

Keseimbangan gaya

Gambar 1.4 Penjelasan terjadinya Tekanan Uap


Tekanan atmosfer menahan kolom cairan di dalam pipa, tetapi apabila pipa di tarik lebih tinggi,
tekanan di ujung atas pipa menurun sampai di bawah tekanan uap. Dalam hal ini cairan akan
melepaskan diri dari ujung pipa. Dengan tekanan pada permukaan dasar pipa sama dengan tekanan
atmosfir, keseimbangan gaya dapat digunakan untuk menunjukkan hubungan antara tekanan uap,
tekanan atmosfer dan panjang dari kolom cairan :

Pu A

Patm A hA .......................................................................................

(1.12)

dimana :
Pu

= tekanan uap dalam Pa (Pascal)

Patm

= tekanan atmosfer

= luas penampang pipa

= berat jenis cairan

Tekanan uap jenuh cairan pada temperatur 20 oC ditunjukkan di dalam tabel (1.4) dan untuk air pada
temperatur berbeda ditunjukkan di dalam tabel (1.5).

1-7

Tabel 1.4. Tekanan uap jenuh cairan pada temperatur

Air Raksa

Tekanan uap jenuh


kgf / cm2
N / m2
1,63 x 10-6
0,160

Minyak Tanah

3,36 x 10-2

3,300

-2

5,900

Zat cair

Alkohol
Bensin

5,95 x 10

10,10 x 10

-2

10,000

Tabel 1.5. Tekanan uap jenuh air (dalam satuan absolut)

Temperatur
0
10
20
40
60
80
100

1.10.

Tekanan uap jenuh


kgf / cm2

N / m2

0,632 x 10-2

623

1,246 x 10

-2

1,230

2,373 x 10

-2

2,340

7,490 x 10

-2

7,400

20,300 x 10

-2

20,000

48,300 x 10

-2

47,400

1,03 x 10

-2

101,500

Soal-Soal dan Penyelesaian

Soal 1.1
Suatu cairan mengalir pada suatu pelat miring dalam bentuk lapisan tipis setebal t seperti pada Gb.1.7.

Gambar 1.5 Suatu cairan yang mengalir diatas suatu pelat

Bagian atas (permukaan) dari cairan yang mengalir diatas pelat tersebut berhubungan dengan udara
yang hampir tidak menyebabkan hambatan pada aliran. Dengan menggunakan hukum Newton untuk
viscositas tentukan harga du/dx. Apakah keadaan ini akan terdapat pembagian kecepatan yang linier?
Jawaban :
Hukum Newton untuk viskositas adalah

du
dz
1-8

Pada permukaan cairan tegangan geser = 0


z

du
dz

0
z t

Pada dasar tegangan geser 0


0

du
dz

0
z 0

Dari dua persamaan tersebut dapat dilihat bahwa terdapat perubahan

du
, antara dasar dan permukaan
dz

yang menunjukkan adanya perubahan dari kemiringan lengkung pembagian kecepatan. Dengan
demikian kecepatan pada sumbu z tidak linier.

Soal 1.2
Suatu tegangan geser sebesar 4 dyne/cm2 menyebabkan suatu cairan mempunyai perubahan sudut 1
rad/sec. Berapakah viskositasnya dalam centipoises.
Jawaban :
Hukum Newton untuk viskositas adalah

du dz
4 dyne sec
du dz
1 cm 2
400 centipoise

4 poise

Soal 1.3
Suatu pelat terletak sejauh 0,5 mm dari pelat yang lain tetap. Pelat tersebut bergerak dengan kecepatan
0,25 m/det dan memerlukan suatu gaya tiap satuan luas sebesar 2 Pa (N/m2) untuk menjaga kecepatan
yang tetap. Tentukan viskositas cairan yang terletak di antara dua pelat tersebut.
Jawaban :
Hukum Newton untuk viskositas adalah :

du
dz
F
u
A
t
2 N m 2 0,5 mm 1 m
F t
A u 1 0,25 m det 1000 mm
1 N . det
0,004 N . det m 2
2
250 m

1-9

Soal 1.4
Pembagian kecepatan untuk aliran berkekentalan antara dua pelat yang tetap ditunjukkan dalam
persamaan berikut ini :

1 dp
Bz
2 dx

z2

u
z

tetap

Gambar 1.6 Pembagian kecepatan aliran antara dua pelat


Bila cairan glycerine yang mengalir (T=18 oC),dan gradien tekanan dp/dx adalah 1,570 KN/m3,
berapakah besarnya kecepatan dan tegangan geser pada jarak 12,7 mm dari dinding bila jarak antara
dua dinding adalah B=5,08 cm. Tentukan juga besarnya tegangan geser dan kecepatan pada dinding,
apabila kerapatan glyserine adalah =1,260 kg/m3.
Jawaban :

1 dp
Bz z 2
2 dz
du
1 dp
B 2z
dz 2 dz
du
dz
1 dp
B 2z
2 dz

1 dp
B 2z
2 dx

Pada z = 12,7 mm

1
1,570 KN m 3 5,08 cm 2 12,7 mm
2
0,02 KN m 2

1
2 6,2 10
0,61 m det

N det m

1,570 KN m 3

5,08 cm 12,7 mm

12,7 mm

Pada z = 0

1
1,570 KN m 3 5,08 cm
2
0,04 KN m 2
u

1 - 10

Soal 1.5
Suatu pelat bergerak di atas pelat ke dua pada suatu lapisan cairan seperti tampak pada Gb.1.9

z
u
d

0,3 m / det

0,3 mm

Gambar 1.7 Suatu pelat bergerak di atas pelat yang lain

Untuk suatu jarak d yang kecil, pembagian kecepatan di dalam cairan dianggap linier. Sifat-sifat cairan
adalah :
Viscositas

= 0,65 cp (centipoises)

Kerapatan relatif S = 0,88


Hitung besarnya :
a. viscositas kinematis.
b. tegangan geser pada pelat atas .
c. tegangan geser pada pelat bawah.
d. tunjukkan arah garis kerja tegangan geser pada perhitungan (b dan c) tersebut.

Jawaban :
a).

0,65 cp 0,65 10
0,88 air

g cm. det

0,65 10 2 g cm det
0,88 1000 kg m 3

7,40 10

m 2 det

b). tegangan geser pada pelat atas :

du
dz
du
dz
atas

atas

u
z

u
d

0,3 m det
0,3 mm

u
0,65 10
d
0,65 kg m. det 2

10 3 det

g cm . det 10 3 det

0,65 N m 2
c). tegangan geser pada pelat bawah :

1 - 11

u
0,65 10 2 g cm. det 10 3 det
d
0,65 kg m. det 0,65 N m 2

d).
y
u
atas

bawah
x

Gambar 1.8 Arah tegangan geser pada pelat yang bergerak di atas pelat yang lain, dengan cairan
tipis diantaranya

Pelat atas adalah suatu permukaan z negatif. Jadi

positif bekerja dalam arah x negatif.

Pelat bawah adalah suatu permukaan z positif. Jadi

positif bekerja dalam arah x postif.

Soal 1.6
Hitung kecepatan untuk z = 0; 5; 10 dan 15, bila profil pembagian kecepatan adalah seperempat
lingkaran dengan titik pusatnya pada jarak 15 cm dari dasar.

3 m / det

15 cm
z

Gambar 1.9 Profil pembagian kecepatan di dalam aliran

Jawaban :
Persamaan lingkaran
atau

U2

U
a

r2
2

a2

r
a

Pada seperempat lingkaran seperti pada gambar 1.8 diatas,

U
3
z

r
0,15

0,15 r
U
3

r
0,15

0,15 z
0,15

1 - 12

U
3

32
0,3z
0,15 2

U2

2U du
du
dz

0,152 0,152 0,3z z 2


0,152

z2

z 2 ...............................................

(1)

200 0,3 2 z
................................................................................
U

(2)

400 0,3z

400 0,3 dz 2 z dz

Dengan memasukkan harga z ke dalam persamaan (1) dan (2) tersebut di atas didapat :
z=0

5,00

10,00

15

Cm

u=0

2,24

2,83

m/det

du/dz = ~

17,90

7,07

det-1

Soal 1.7
Bila persamaan dari diagram kecepatan adalah : u = 4 z2/3, berapakah besarnya gradien kecepatan pada
dasar dan pada jarak 0,25 m serta 0,5 dari dasar ?
Jawaban :

u
du
dz

4z 2 3
8 13
z
3

Bila harga-harga z dimasukkan ke dalam persamaan du / dz tersebut maka didapat :


z

0,25

0,50

du/dz

4,23

3,35

det-1

Soal 1.8
Viscositas dynamis dari air temperatur 70 oF adalah : 2x10-5 lbf. Berapakah viscositas air dalam
Newton det per meter persegi ?

Jawaban :
1 lbf = 4,45 N
1 ft = 0,305 m

2,05 10 5 lbf sec


N
ft 2
4
,
45
lbf 0,3052 m 2
ft 2
2,05 4,45
10 5 N . s m 2`
0,0930
9,80 10

N .s m 2

1 - 13

Soal 1.9
Apabila volume dari suatu cairan dikurangi 0,035 persen dengan menggunakan tekanan sebesar 100
psi, berapakah besarnya modulus elastisitas cairan tersebut dalam Pascal ?
Jawaban :
Tekanan sebesar 100 psi = 689500 N / m2

p
V
V

689500
0,00035

1,97 10 9 Pa

Soal 1.10
Suatu metode untuk menentukan tegangan permukaan dari cairan adalah dengan mencari gaya yang
diperlukan untuk menarik cincin platina dari permukaan seperti pada gambar 1.12.

cicin
air
Gambar 1.10 Suatu cincin pada cairan

Perkirakan besarnya gaya yang diperlukan untuk mengangkat cincin diameter 2 cm dari permukaan air
pada temperatur 20oC. Mengapa platina yang dipakai sebagai bahan cincin?
Jawaban :

Gambar 1.11 Penampang cincin


Diameter cincin = D, diameter kawat tidak penting. Diambil asumsi bahwa permukaan air posisi
vertikal pada titik kontak dengan cairan (titik A)
F = 2 x D = 2 x x x 0,02
Dari tabel C.2 Streeter & Wylie diketahui bahwa air pada temperatur 20oC adalah

F 2 0,073 N m
F 0,0092 N

0,0736 N/m.

0,02 m

1 - 14

Soal 1.11
Suatu tabung (glass tube) digunakan untuk mengukur tekanan dari suatu aliran di dalam pipa. Bila
diameter tabung adalah d = 6,25 mm, berapa tinggi kenaikan air di dalam tabung karena tegangan
permukaan tersebut bila diameter pipa sama dengan 3,125 mm dan 0,80 mm.
Jawaban :

4 cos
d

Sudut kontak air dengan dinding tube = 0o

0,0736 N m
d 6,25 mm 0,00625 m
4 0,0736 N m
h
4,8 mm
9806 N m 3 0,00625 m
d 3,125 mm 0,003125 m
4 0,0736 N m
h
9,6 mm
9806 N m 3 0,003125 m
d 0,8 mm 0,0008 m
4 0,0736 N m
h
38 mm
9806 N m 3 0,0008 m

Soal 1.12
Hitung efek kapiler dalam suatu tabung kaca (tube) diameter 4mm, bila dimasukkan ke dalam : (a) air
dan (b) air raksa. Sudut kontak untuk air = 0 o dan air raksa = 130o. Temperatur cairan tersebut
adalah 20oC dan tegangan permukaan air adalah 0,075 N/m 2 sedang air raksa adalah 0,52 N/m2, air
= 9806 N/m3, air raksa = 13600 N/m3.
Jawaban :

4 cos
d
air

air raksa

4 0,075 N m cos 0 0
9806 N m 3 * 0.004m

4 0,52 N m cos130 0
13600 N m 3 * 0.004m

7,65 mm
2,46 mm

Soal 1.13
Berapa besar tekanan uap yang dapat menyebabkan terjadinya kavitasi pada inlet dari suatu pompa
yang mengalirkan air pada temperatur 35 oC.
Jawaban :
Kavitasi terjadi apabila tekanan berkurang sampai mencapai tekanan uap.

1 - 15

Dari tabel 1.1. diperoleh

Pu
Pu

0,58 m
0,58 m 9752 N / m 3

56,56 N / m 3

Soal 1.14
Pada kedalaman 8,5 km di dalam laut tekanan adalah 90 MN/m 2. Berat jenis air laut pada permukaan
adalah 10,2 KN/m3 dan modulus elastisitas rata-rata adalah 2,4 x 106 KN/m2. Tentukan (a) perubahan
volume specific, (b) volume specific dan berat jenis air laut pada kedalaman 8,5 km.
Jawaban :
(a). Perubahan tekanan p pada kedalaman 8,5 km adalah 90 MN/m2 =
9 x 104 KN/m2.
Modulus elastisitas N = 2,4 x 106 KN/m2
Dari pers.(1.16)

p
V V

2,4 10 6

9 10 4 KN / m 2
V V

KN
m2

9 10 4 KN m 2
2,4 10 6 KN m 2

V
V

3,75 10

(b).Volume specific Vs adalah volume yang ditempati oleh satu satuan massa cairan :

V
m

V
Vs

Kerapatan air laut pada permukaan adalah :


1
1

10,2 KN m 3
9,81 m det 2

10,2 10 3 kg m m 3 det
9,81 m det 2

1039,76 kg m 3

Volume specific pada permukaan adalah :

Vs1

1
1039,76

9,618 10

m 3 kg

Perubahan volume specific antara Vs pada permukaan dan Vs pada kedalaman 8,5 km adalah :

3,75 10

9,618 10

36,07 10

m 3 kg

1 - 16

Volume specific pada kedalaman 8,5 km adalah :

Vs2

9,618 0,3607

10

9,257 10

m3 kg

Kerapatan air laut pada kedalaman tersebut adalah :


2

1
Vs2

1080,26 kg m 3

Berat jenis air laut pada kedalaman tersebut adalah :


2
2

1080,26 9,81 kg m 3 m det 2

10,6 k N m 3

Soal 1.15
Untuk harga modulus elasticity K

300.000 psi dari air berapa tekanan yang dibutuhkan untuk

menurunkan volume sebesar 0,5 persen.


Jawaban :
Dari persamaan 1.9

p
V /V
V
p K
3 10 5 psi
V
p 1500 psi

0,5 %

Soal 1.16
L = 5,3. m = 5,3 m adalah besaran untuk panjang; 5,3 adalah angka besaran sedangkan m adalah
ukuran (satuan) besaran tersebut.
Q = 12. m3/s = 12 m3/s adalah besaran untuk debit; 12 adalah angka besaran sedangkan m 3/s adalah
ukuran (satuan) besaran tersebut.

Soal 1.17
(koheren)

1 N = 1 kg.m/s2

(non koheren)

1 h = 3600 s

Dibawah ini ditunjukkan perbedaan aturan Besaran, Dimensi dan Satuan :


Besaran

Dimensi

Satuan

Volume

m3

Debit

L3 . T-1

m3/s

M. L-3

Kg/m3

L. L-1

Massa jenis
Slope

1 - 17

Soal 1.18
1 N = 1 kg.m/s3

1 m = 100 cm;

Persamaan besaran adalah persamaan yang padanya muncul arti fisik dari suatu besaran. Persamaan
besaran tidak tergantung pemilihan satuan yang dipakai.

Soal 1.19

Pengembangan

panjang akhir panjang awal


panjang awal

Pada suatu pengembangan misal Al


Maka

4mm
2m

4 mm
2 m

l
A
; dim 1
l

4 mm dan l = 2 mm

mm
mm
; dalam
m
m

1 - 18

You might also like