Professional Documents
Culture Documents
JOHAN EDWART L. H.
FAUZAN AHMAD SIDIK
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... 1
BAB I ................................................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN.................................................................................................................................... 2
1.1 LATAR BELAKANG................................................................................................................................2
1.2 PENGERTIAN EKSPLORASI & EKSPLOITASI ..........................................................................................2
BAB II .................................................................................................................................................. 3
EKSPLORASI ......................................................................................................................................... 3
1.1 PENGERTIAN EKSPLORASI ...................................................................................................................4
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN EKSPLORASI ...................................................................................................5
1.3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN CARA EKSPLORASI .................................................5
1.3.1 TAHAPAN EKSPLORASI .................................................................................................................6
1.3.2 JENIS BAHAN GALIAN ...................................................................................................................7
1.3.3 PENGELOMPOKAN ENDAPAN BAHAN GALIAN ............................................................................7
1.3.4 SEBARAN BAHAN BERHARGA.......................................................................................................7
1.4 METODE EKSPLORASI ..........................................................................................................................8
1.4.1 METODE LANGSUNG ....................................................................................................................8
1.4.2 METODE TIDAK LANGSUNG ...................................................................................................... 11
1.5 KEGIATAN EKSPLORASI .................................................................................................................... 14
1.6 PENYUSUNAN LAPORAN .................................................................................................................. 14
BAB II ................................................................................................................................................ 15
EKSPLOITASI ...................................................................................................................................... 15
2.1 PENGERTIAN EKSPLOITASI ............................................................................................................... 15
2.2 FAKTOR PENDORONG EKSPLOITASI ................................................................................................. 15
2.3 PERTAMBANGAN & KARAKTERISTIK DESA PERTAMBANGAN ......................................................... 16
2.4 KETERKAITAN EKSPLOITASI DENGAN PENYIMPANGAN SOSIAL ...................................................... 17
2.5 ISTILAH TAMBANG DALAM EKSPLOITASI ......................................................................................... 17
BAB III ............................................................................................................................................... 21
PENUTUP ........................................................................................................................................... 21
3.1 KESIMPULAN .................................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................................. 21
PAGE|1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Makalah ini mempunyai latar belakang masalah tentang EKSPLORASI dan EKSPLOITASI sumber daya
mineral dan strategi pengolahan sumber daya mineral.
EKSPLORASI dan EKSPLOITASI adalah kata yang sudah tidak asing ditelinga kita, kedua istilah tersebuat
sebenarnya memiliki istilah yang sangat erat sekali jika dikaitkan dengan sebuah kepentingan atau
tujuan kegiatan. Eksplorasi pengertian suatu bentuk kegiatan penggalian informasi atau kumpulan data
- data yang dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan beberapa data maupun informasi - informasi
yang nantinya akan diteliti atau di informasikan kepada pihak - pihak lain yang membutuhkanya.
PAGE|2
BAB II
EKSPLORASI
MENURUT KBBI (KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA)
Eksplorasi adalah Penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak tentang
keadaan, terutama sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu; penyelidikan; penjajakan.
Dari ke-tiga pengertian tentang eksplorasi diatas, dapat disimpulkan bahwa Eksplorasi adalah suatu
kegiatan lanjutan dari prospeksi yang meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk mengetahui ukuran,bentuk,
posisi, kadar rata-rata dan besarnya cadangan serta studi kalayakan dari endapan bahan galian atau
mineral berharga yang telah diketemukan.
Sedangkan Studi Kelayakan adalah pengkajian mengenai aspek teknik dan prospek ekonomis dari suatu
proyek penambangan dan merupakan dasar keputusan investasi. Kajian ini merupakan dokumen yang
memenuhi syarat dan dapat diterima untuk keperluan analisa bank/lembaga keungan lainnya dalam
kaitannya dengan pelaksanaan investasi atau pembiayaan proyek. Studi ini meliputi Pemeriksaanseluruh
informasi geologi berdasarkan lkaporan eksplorasi dan factor-faktor ekonomi, penambangan,
pengolahan, pemasaran hokum/perundang-undangan, lingkungan, social serta factor yang terkait.
PAGE|3
Kegiatan eksplorasi sangat penting dilakukan sebelum pengusahaan bahan tambang dilaksanakan
mengingat keberadaan bahan galian yang penyebarannya tidak merata dan sifatnya sementara yang
suatu saat akan habis tergali. Sehingga untuk menentukan lokasi sebaran, kualitas dan jumlah cadangan
serta cara pengambilannya diperlukan penyelidikan yang teliti agar tidak membuang tenaga dan modal,
disamping untuk mengurangi resiko kegagalan, kerugian materi, kecelakaan kerja dan kerusakan
lingkungan.
Eksplorasi, disebut juga penjelajahan atau pencarian, adalah tindakan mencari atau melakukan
penjelajahan dengan tujuan menemukan sesuatu; misalnya daerah tak dikenal, termasuk antariksa
(penjelajahan angkasa), minyak bumi (eksplorasi minyak bumi), gas alam, batubara, mineral, gua, air,
ataupun informasi.
Suatu kegiatan eksplorasi harus direncanakan sebaik - baiknya dengan memperhitungkan untung ruginya, efisiensi, ekonomis serta kelestarian lingkungan daerah eksplorasi tersebut.
Studi pendahuluan.
Pengertian eksplorasi di "Abad Informasi dan Spiritual" saat ini, juga meliputi tindakan pencarian akan
pengetahuan yang tidak umum atau pencarian akan pengertian metafisika-spiritual; misalnya tentang
kesadaran (consciousness), cyberspace atau noosphere. Istilah ini dapat digunakan pula untuk
mengambarkan masuknya budaya suatu masyarakat untuk pertama kalinya ke dalam lingkungan
geografis atau budaya dari masyarakat lainnya. Meskipun eksplorasi telah terjadi sejak awal keberadaan
manusia, kegiatan eksplorasi dianggap mencapai puncaknya pada saat terjadinya Abad Penjelajahan,
yaitu ketika para pelaut Eropa menjelajah ke seluruh penjuru dunia untuk menemukan berbagai daerah
dan budaya baru.
PAGE|4
Kegiatan eksplorasi terdiri atas berbagai penyelidikan yang mendukungnya. Penyelidikan tersebut
adalah :
a) PENYELIDIKAN GEOLOGI
b) PENYELIDIKAN GEOKIMIA
Penyelidikan ini dilaksanakan untuk mengetahui perkiraan kadar logam, senyawa kimia dan
unsur-unsur penyerta dimana logam tersebut berada.
c) PENYELIDIKAN GEOFISIKA
Penyelidikan ini terdiri atas 4 metode yaitu :
Metode Geolistrik
Metode Seismik
Metode Magnet
Metode Gaya berat/Gravitasi
d) PEMBIRAN EKSPLORASI
Dilaksanakan untuk mengetahui kedalaman mineral, kualitas dan kalkulasi cadangan
kasar/minimum untuk dapat ditambang secara ekonomis.
PAGE|5
1. PENYELIDIKAN UMUM
a) STUDY PUSTAKA
b) PENGECEKAN DILAPANGAN
Mencari singkapan batuan dan batubara
Mengambil contoh batuan dan batubara
2. PENYELIDIKAN PENDAHULUAN
a) MEMETAKAN DAERAH KEGIATAN
Pemetaan Topografi
Pemetaan Foto Udara
b) INTERPRETASI KEADAAN GEOLOGI
Stratigrafi Kedudukan Batubara
Struktur Geologi
c) PEMBORAN
Korelasi
Hasil Perhitungan Cadangan
Bentuk Geometri Cadangan
Perkiraan Kualitas
3. PENYELIDIKAN DETAIL
a) PEMBORAN
Bentuk geometri endapan batubara lebih teliti dan perhitungan cadangan
Anomaly geologi (sesar)
Kualitas batubara (Analisa laboratorium dan sifat batubara)
b) GEOFISIKA
Stratigrafi kedudukan batubara lebih teliti
Struktur geologi
Bentuk endapan batubara
c) PENENTUAN METODE PENAMBANGAN
PAGE|6
PAGE|7
PAGE|8
PAGE|9
karena dengan singkapan yang baik dapat memudahkan kita untuk menentukan strike atau dipnya, yang
tidak kalah pentingnya yang harus diperhatikan adalah masalah biaya, dimana dalam pekerjaan
eksplorasi ini biaya tidak boleh terlalu besar, hal ini bertujuan untuk menghindari adanya dana yang
terbuang percuma jika nantinya eksplorasi yang dilakukan hasilnya mengecewakan.
Eksplorasi bawah permukaan dapat dilakukan dengan membuat Tunel, Shaft, Drift, Winse dan lain-lain.
Tunnel
= Suatu lubang bukaan mendatar atau hampir mendatar yang menembus kedua kaki bukit.
Shaft
= Suatu lubang bukaan yang menghubungkan tambang bawah tanah dengan permukaan
bumi dan berfungsi sebagai jalan pengangkutan karyawan serta alat-alat kebutuhan
tambang, ventilasi dan penirisan.
Drift
= Suatu bukaan mendatar yang dibuat dekat atau pada endapan bijih yang arahnya sejajar
dengan jurus atau dimensi terpanjang dari endapan bijihnya (dalam pengeboran).
Winze
= Lubang bukaan vertikal atau arah miring yang dari level ke arah level yang dibawahnya.
Eksplorasi bawah tanah juga dapat dilakukan dengan pengeboran inti. Pengeboran sumur minyak yang
pertama dilakukan oleh Kol. Drake pada tahun 1959 dengan menggunakan bor (RIG) permanen (tidak
dapat dipindah-pindah) dan pada pengeborannya menggunakan sistem perkusif (tumbuk), pada
pengeboran ini kedalaman maximum yang dapat dicapai adalah 60 ft (+ 20 m) dengan bor lurus (vertical
drilling).
Saat ini pengeboran dilakukan dengan teknik bor putar (rotary drilling) dengan menara bor yang dapat
dipindah-pindah (portablering) dan dilakukan dengan beberapa cara pengeboran yaitu dengan cara
perkusif, rotasi atau dengan perkusif-rotasi. Pemboran dapat dilakukan di darat maupun di laut (on
shore atau off shore). Pemboran tidak terbatas pada pemboran decara vertikal saja tetapi dapat
dilakukan secara miring (kemiringan dapat mencapai 90o), apabila saat pengeboran kita menemukan
batuan yang keras dan susah ditembus oleh mata bor, maka dengan teknologi sekarang, pipa yang
berada jauh di dalam tanah dapat dirubah arahnya (dibelokkan) untuk menghidari batuan yang keras
tersebut.
Pengeboran yang dilakukan pada eksplorasi bertujuan untuk mengambil contoh (sampling) untuk
diamati, pengeboran juga bisa bertujuan untuk produksi atau konstruksi (misalnya air tanah, minyak
bumi) dan pemboran dapat juga untuk memudahkan proses peledakan (pada kegiatan penambangan
material keras). Dari data pengeboran dan sampling kita dapat membuat peta stratigrafi daerah
pengeboran. Dari peta ini kita dapat mengetahui susunan batuan dan ketebalan cadangan dan akhirnya
kita dapat memperkirakan besar cadangan secara keseluruhan.
P A G E | 10
Mencari bijih sulfida yang kebetulan mengandung mineral magnetit sebagai mineral ikutan
Intrusi batuan basa dapat diketahui kalau kebetulan mengandung magnetit dalam jumlah
cukup
Untuk dapat mengetahui ketebalan lapisan penutup pada suatu batuan beku yang
mengandung mineral magnetik.
P A G E | 11
c) METODA SEISMIK
Metoda ini jarang dipergunakan dalam penyelidikan pertambangan bijih tetapi banyak dipergunakan
dalam penyelidikan minyak bumi. Suatu gempa atau getaran buatan dibuat dengan cara meledakan
dinamit pada kedalaman sekitar 3 meter dari permukaan bumi dan kecepatan merambatnya getaran
yang terjadi diukur. Untuk mengetahui kecepatan rambatan getaran tersebut pada perlapisanperlapisan batuan, disekitar titik ledakan dipasang alat penerima getaran yang disebut geofon
(seismometer). Geofon-geofon yang dipasang secara teratur di sekitar lobang ledakan tadi akan
terbias atau refraksi. Dengan mengetahui waktu ledakan dan waktu kedatangan gelombanggelombang tadi, maka dapat diketahui kecepatan rambatan waktu getaran melalui perlapisanperlapisan batuan. Dengan demikian konfigurasi struktur bahwa permukaan dapat diketahui.
Gelombang akan merambat dengan kecepatan yang berbeda pada batuan yang berbeda-beda.
Geophone merupakan alat penerima gelombang yang dipantulkan kepermukaan, hidrophone untuk
gelombang di dasar laut.
Cepat rambat gelombang seismik pada batuan tergantung pada :
Jenis batuan
Derajat pelapukan
Derajat pergerakan
Tekanan
Porositas (kadar air)
Umur (diagenesa, konsolidasi, dll)
d) METODE GEOLISTRIK
Dalam metoda ini yang diukur adalah tahanan jenis (resistivity) dari batuan. Yang dimaksud dengan
tahanan jenis batuan adalah tahanan yang diberikan oleh masa batuan sepanjang satu meter dengan
luas penampang satu meter persegi kalau dialiri listrik dari ujung ke ujung, satuannya adalah Ohmm2/m atau disingkat Ohm-meter.
Dalam cara pengukuran tahanan jenis batuan di dalam bumi biasanya dipakai sistem empat
elektrode yang dikontakan dengan baik pada bumi. dua elektrode dipakai untuk memasukan arus
listrik ke dalam bumi, disebut elektrode arus (current electrode) disingkat C, dan dua elektrode
lainnya dipakai untuk mengukur voltage yang timbul karena arus tadi, elektrode ini disebut elektrode
potensial atau potential electode disingkat P. ada beberapa cara dalam penyusun ke empat
elektode tersebut, dua diantaranya banyak yang dipakai adalah cara Wenner dan cara Shlumberger.
P A G E | 12
Anomali dihasilkan dari mobilitas dan dispresi unsur-unsur yang terkonsentrasi pada zona mineralisasi.
Anomali merupakan perbedaan-perbedaan yang mencolok antara satu titik atau batuan dengan titik
lainnya.
Pada dasarnya eksplorasi jenis ini lebih cenderung untuk menentukan perbedaan mendasar (anomali)
unsur-unsur yang terdapat pada tanah atau sampel yang kita cari. Proses untuk membedakan unsur ini
dilakukan dengan beberapa reaksi kimia.
Setelah mengetahui metodanya kita memasuki pemilihan alat dan pemilihan anggota serta apa-apa
yang mesti dipersiapkan, misalkan sbb :
P A G E | 13
P A G E | 14
BAB II
EKSPLOITASI
2.1 PENGERTIAN EKSPLOITASI
Eksploitasi adalah usaha penambangan dengan maksud untuk menghasilkan bahan galian dan
memanfaatkannya. Kegiatan ini dapat dibedakan berdasarkan sifat bahan galiannya yaitu, galian padat
dan bahan galian cair serta gas.
EKSPLOITASI berasal dari bahasa Inggris, eksploitasi adalah politik pemanfaatan, eksploitasi adalah
untuk kepentingan ekonomi atau kesejahteraan. Ekspolitasi sumberdaya alam berarti mengambil dan
menggunakan sumber daya alam itu untuk tujuan pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
Eksploitasi sumberdaya alam yang mengabaikan lingkungan akan mengancam keberlajutan dan
ketersedian sumber daya alam itu. pasal 33 ayat (3) Undang - undang Dasar 1945 menggariskan bahwa
Bumi dan air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Salah satu asas penting dalam pemanfaatan kekayaan alam dalam pembangunan Indonesia adalah
pengutamaan pengelolaan sumber daya alam yang dapat diperbarui. Oleh karena itu, agar
pemanfaatannya dapat berkesinambungan, maka tindakan eksploitasi sumber daya alam harus disertai
dengan tindakan perlindungan.
Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional antara
lain sebagai berikut:
a) Memanfaatkan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui denganhati-hati dan efisien, misalnya: air,
tanah, dan udara.
b) Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran)
c) Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien,serta pendaur-ulangan
(recycling)
d) Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai dengan alam.
P A G E | 15
P A G E | 16
Eksploitasi ( Exploitation )
Penggatian endapan bahan galian dari kulit bumi secara ekonomis dengan menggunakan sistem
penambangan tertentu.
Limbah ( Waste )
Zat padat, cair, atau gas yang dibuang, diemisi, atau diendapkan pada lingkungan hidup dalam
jumlah tertentu yang dapat menyebabkan perubahan kualitas lingkungan hidup.
P A G E | 17
Apungan ( Float )
Potongan-potongan lepas dari batuan atau bijih yang terdapat pada atau dekat permukaan tanah,
atau dasar sungai; dapat digunakan sebagai petunjuk adanya mineralisasi; sin. Serpihan.
Jurus ( Strike )
Garis perpotongan antara bidang perlapisan dan bidang horizontal yang dinyatakan dalam arah
azimut dan tegak lurus terhadap arah kemiringan (dip).
P A G E | 18
Terowongan ( Tunnel )
(1) lubang bukaan mendatar atau hampir mendatar yang menembus kedua lereng bukit; (2) lubang
bukaan yang berada di bawah tanah atau air, kedua ujungnya berhubungan langsung dengan udara
luar.
Lombong ( Stope )
Lubang bukaan dalam tambang bawah tanah tempat penambangan berlangsung.
Lopak ( Sump )
Sumuran dangkal tempat penampungan air atau lumpur yang bersifat sementara di dalam tambang
sebelum dipompa ke luar; sin. pelimbahan; ceruk.
P A G E | 19
Kribing ( Cribbing )
Penyangga kayu yang terdiri atas susunan balok kayu persegi panjang yang yang dipasang secara
beraturan menutupi dinding sumuran.
Tiang ( Posts )
Bagian dari sistem penyanggaan yang dipasang tegak atau agak miring pada tambang bawah tanah.
P A G E | 20
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sumber daya alam merupakan anugrah terindah dari yang maha kuasa yang harus kita jaga, lestarikan
dan dimanfaatkan. Akan tetapi dimanfaatkan di sini bukan berarti menguras habis sumberdaya alam
yang tersedia namun kita juga harus bias memberdayakanya untuk anak cucu kita kelak dimasa yang
akan datang. Eksploitasi yang berlebihan dapat menimbulkan bencana alam yang sangat dasyat,
contohnya seperti tanah longsor, gempa bumi (local) dan bencana - bencana lainya yang tentunya bisa
membahayakan kehidupan manusia dimuka bumi ini.
Penulis menyarankan kepada para pembaca khususnya mereka yang menggeluti bidang
pengekploitasian sumber daya alam dalam melakukan karirnya agar lebih berhati - hati dan tidak
mengeksploitasi sumberdaya alam secara berlebihan. Tentu kita tau akibatnya apa bila melakukan
eksploitasi berlebihan, telah kita bahas di atas.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kabarsaham.com/2011/pengeboran-migas-sulbar-mulai-temukan-gelembung.html
Sukandarrumidi. (1999). Bahan Galian Industri. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
P A G E | 21