You are on page 1of 6

CSR: MAKNA DAN IMPLEMENTASI

Fandi Zaenudinsyah
Diploma IV Akuntansi Reguler, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
fanzaen@gmail.com

ABSTRAK
CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan isu yang kini harus dilibatkan manajemen perusahaan
dalam mencapai tujuan dan menjaga kelangsungan perusahaan. Melalui makalah ini, penulis bertujuan
secara luas untuk mengetahui makna dan implementasi CSR sejauh ini. Untuk mencapai tujuan tersebut,
penulis melakukan berbagai telaah kepustakaan berupa teori-teori pada sejumlah literatur, panduan dan
hukum, standar pelaporan, dan studi-studi yang telah dilakukan terkait CSR. Penulis menemukan beberapa
kesimpulan antara lain: perusahaan yang semula reaktif menjadi aktif atas isu CSR, terdapat ISO 26000
sebagai panduan atas CSR, terdapat berbagai regulasi pemerintah yang mengarahkan praktik CSR, dan
terdapat beberapa studi yang menyelidiki hubungan antara CSR, kinerja lingkungan, kinerja keuangan, dan
nilai perusahaan.
Kata Kunci: Corporate Social Responsibility, makna dan Implementasi CSR
PENDAHULUAN

berbagai isu yang mempengaruhi kelangsungan


dan kekuatan usahanya. Sebuah perusahaan tidak

Sebuah perusahaan tidaklah dapat dilepaskan dari

akan terlepas dari tuntutan para pemegang

kepentingan dalam mencapai tujuannya. Telah

kepentingannya

umum diketahui bahwa tujuan umum perusahaan

secara

luas

sebagai

setelah

kontribusi

perusahaan

memberikan

kepada

pemegang

usaha

seringkali

tuntutan

tersebut, perusahaan tetap dihadapkan dengan

bentuk

kewajiban

penghargaan kepada sebuah perusahaan yang


diterima

mana

tersebut saling bertentangan. Memandang situasi

adalah pencapaian profit. Profit sendiri dapat


didefinisikan

di

untuk

memberikan

kepuasan

bagi

pemegang kepentingannya. Hal ini tentunya hanya


dapat dilakukan perusahaan dengan memberikan
prioritas untuk setiap tuntutan tersebut.

kepentingannya. Selain itu, profit dapat dikatakan


merupakan keuntungan baik itu dalam bidang

Salah satu isu yang kini telah menjadi perhatian

keuangan

yang

perusahaan adalah corporate social responsibility

dimaksudkan sebagai indikasi bahwa sebuah

(CSR). CSR sendiri tidak lain berkaitan dengan

perusahaan

untuk

eksistensi perusahan dalam bentuk kontribusi

melangsungkan usahanya untuk rentang periode

perusahaan kepada masyarakat. Menggabungkan

tertentu. Dalam upaya melangsungkan usahanya

hal ini dengan konsep bisnis berarti CSR dapat

berbagai cara ditempuh perusahaan baik dalam

dikatakan

bidang keuangan maupun non keuangan.

perusahaan memperoleh manfaat sementara juga

Seiring

maupun

non

memiliki

berjalannya

keuangan

kemampuan

waktu

konsep

kini

harus

sebuah

cara

di

mana

memberikan manfaat kepada masyarakat. Dengan

sebuah

munculnya isu ini berarti terdapat perubahan

perusahaan menjadi semakin kompleks. Sebuah


perusahaan

sebagai

dalam prioritas memenuhi kepentingan salah satu

mempertimbangkan

pemegang
1

kepentingan

perusahaan,

yaitu

masyarakat. Makalah ini memiliki tujuan untuk

kegiatan-kegiatan sosial dan lingkungan. Upaya-

mengetahui

upaya demikian tentu akan membangun citra

pemikiran

mengenai

makna

dari

hadirnya CSR dan berbagai literatur mengenai

perusahaan yang lebih baik.

implementasinya sejauh ini.

Pada awalnya upaya aktif perusahaan atas isu

MAKNA HADIRNYA CSR


Sebelum

munculnya

CSR tersebut menuai kritikan beberapa pihak yang


isu

mengenai

beralasan dengan inti bahwa bisnis adalah profit

CSR,

keuangan semata dan memandang penganan isu

perusahaan cenderung memfokuskan diri dalam

CSR

upaya pencapaian profit di bidang keuangan yang

kesejahteraan

karyawan,

mulai

kerusakan

lain

yang

dianggap

tidak

dalam

bentuk

lebih

kepada

penerapannya

CSR

kini

oleh

banyak

dipandang

sebagai

usaha, peningkatan efisiensi kerja, dan pemuasan


pemegang kepentingan yang tentunya menjaga

akhirnya memicu ketidakpuasan pada perusahaan


dituangkan

profit

kontribusi perusahaan yang meningkatkan citra

langsung

mempengaruhi pencapaian profit. Hal ini pada

yang

meluas

perusahaan.

lingkungan, kondisi masyarakat sekitar, dan halhal

membawa

perusahaan. Namun, pada kenyataannya, CSR

dalam praktiknya seringkali mengabaikan hal-hal


seperti

tidak

kelangsungan usaha perusahaan tersebut.

seperti

pemogokan karyawan, penolakan produk yang

Dengan melihat pada sudut pandang setiap

tidak ramah lingkungan, dan hal-hal lain yang

pemegang kepentingan, akan jelas bahwa CSR

menurunkan

citra

sebenarnya

positif

masyarakat.

Tentu

kepentingan.

Masyarakat

perusahaan

tersebut

tindakan-tindakan

di

tersebut

bagi

setiap
umum

pemegang
memandang

menurunkan tingkat penjualan yang akhirnya

bahwa perusahaan bernilai baik ketika lingkungan

menurunkan profit atau bahkan mematikan sebuah

dijaga dan aktif pada kegiatan sosial. Pemerintah

usaha.

ingin

mengganggu

usahanya.

pemerintah
Dengan

kata

perusahaan yang peduli pada bidang sosial dan

yang

lingkungan. Investor dan kreditor memandang

lain,

bahwa prospek perusahaan dalam jangka panjang

perusahaan melakukan upaya pengobatan dengan

akan

keterpaksaan atas isu yang ada. Mencegah lebih

perusahaan

akhirnya melakukan upaya aktif yang dipandang

lingkungan

menuntaskan

serta

isu

sosial

dan

meminimalisasi

biaya

yang

dengan

menerapkan

CSR

yang

pinjaman yang mereka berikan. Pemilik ingin

dalam perkembangan isu ini. Perusahaan pada

efektif

baik

mempengaruhi pengembalian atas investasi dan

baik daripada mengobati ternyata juga berlaku

lebih

pada

dan ingin bahwa mereka juga menjadi bagian

dalam menyelesaikan isu sosial dan lingkungan


regulasi

perlindungan

kesejahteraannya diperhatikan oleh perusahaan

yang tidak lain adalah bentuk reaksi perusahaan

berbagai

tentang

lingkungan dan sosial dipatuhi. Karyawan ingin

Upaya reaktif kemudian dilakukan perusahaan

serta

regulasinya

miliknya

terjaga

kelangsungan

hidupnya, menguntungkan, dan bercitra baik.


Manajer menginginkan terpenuhinya pemuasan
setiap pemegang kepentingan tersebut.

ditimbulkan atasnya seperti perubahan kebijakan


perusahaan yang lebih memikirkan kesejahteraan

Meluasnya CSR menyebabkan iklim persaingan

karyawan, proses operasi dan penggunaan bahan

baru di mana keunggulan bersaing dimiliki oleh

mentah

pihak yang menerapkan dan mengungkapkan

yang

perolehan

dan

pengolahannya

ramah lingkungan, dan berpartisipasi aktif dalam

CSR dengan baik.


2

IMPLEMENTASI CSR

Standard on Social Responsibility. Standar ini


menjadi standar pedoman untuk penerapan CSR

CSR berorientasi pada kondisi yang sustainable

yang

pada sosial dan lingkungan. Menurut satu artikel

bertujuan

pengembangan

pada website majalah Forbes (www.forbes.com,

untuk

berkontribusi

keberlanjutan

global

pada
dengan

mendorong bisnis dan organisasi lainnya untuk

diakses 8 Agustus 2014), terdapat enam alasan


perusahaan harus menerapkan CSR, yaitu:
1. Innovation Pada konteks CSR, inovasi

mempraktikkan

tanggung

jawab

meningkatkan

dampak

pada

lingkungan

memberikan manfaat besar bagi perusahaan

alamnya,

dan

sosial

untuk

pekerjanya,
komunitasnya

(Wikipedia.org, diakses pada 8 Agustus 2014).

dan masyarakat. Tanpa sustainability, usaha


riset dan pengembangan perusahaan mungkin

Pada publikasi ISO (www.iso.org, diakses 8

tidak akan mengarah pada produk inovasi.

Agustus 2014) berupa brosur berjudul Discovering

2. Cost savings Satu yang termudah bagi


perusahaan

untuk

mulai

terlibat

ISO 26000, disebutkan manfaat yang dapat

dengan

dicapai dengan menerapkan ISO 26000, yaitu:

sustainability adalah dengan menggunakannya

1. Competitive advantage

untuk memotong biaya.

2. Reputation

3. Brand differentiation Satu alasan utama di


masa

lampau

bagi

perusahaan

3. Ability to attract and retain workers or members,


customers, client or users

untuk

4. Maintenance

menerapkan CSR adalah diferensiasi produk.

and financial community

dengan diminishing returnnya merupakan tanda

6. Relationship with companies, government, the

bahwa CSR benar-benar dilaksanakan dan

media suppliers, peers, customers and the

bukan sekedar mode.


4. Long-term thinking CSR merupakan usaha

community in which it operates.

untuk melihat kepentingan jangka panjang


menjamin

masa

Pada brosur tersebut juga disebutkan bahwa ISO

depan

26000 memuat tujuh subjek inti tanggung jawab

perusahaan.

sosial, yaitu:

5. Customer engagement menerapkan CSR


membantu

perusahaan

morale,

5. View of investors, owners, donors, sponsors

sulit menjadi alasan utama, diferensiasi produk

dan

employees

commitment and productivity

Meskipun kini sudah menjadi umum dan mulai

perusahaan

of

terlibat

1. Organizational governance

dengan

2. Human rights

pelanggan dengan cara baru (tool komunikasi

3. Labour practices

perusahaan).

4. The environment

6. Employee engagement melibatkan karyawan

5. Fair operating practices

untuk tahu kondisi organisasi dan membantu

6. Consumer issues

dalam penciptaan strategi sustainability.

7. Community involvement and development

CSR, Panduan, dan Regulasi

Sebagai tambahan, penting diketahui bahwa ISO

Terkait penerapan CSR, International Organization

26000

for Standardization (ISO) pada bulan November

bukan

merupakan

standar

sistem

manajemen dan tidak dimaksudkan dan tidak tepat

tahun 2010 merilis panduan dan standardisasi

untuk tujuan penggunaan sertifikasi, regulatori,

tanggung jawab sosial, yaitu ISO 26000: Guidance

dan kontraktual. Ini menyatakan jelas bahwa ISO


3

3. Teori ekonomi politik laporan akuntansi

26000 tidak dapat dimiliki sebagai sertifikasi


sebagaimana
melainkan

beberapa
hanya

standar

sebuah

ISO

lainnya

panduan

menjadi

yang

regulasi

membangun,

menjaga,

dan

melegitimasi pengaturan ekonomi dan politik,

membantu penerapan CSR.


Beberapa

alat

institusi, dan pokok ideologi yang berkontribusi

Indonesia

yang

pada kepentingan pribadi perusahaan.

mengatur

mengenai CSR, yaitu:

CSR sebuah perusahaan hendaknya dilaporkan

1. UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

sebagai bentuk informasi pada para pemegang

Terbatas

kepentingan atas akuntabilitas perusahaan pada

2. PP No 47 Tahun 2012 tentang Tanggung


Jawab

Sosial

dan

Lingkungan

kegiatan-kegiatan

Perseroan

yang

merupakan

bentuk

tanggung jawab sosial perusahaan selama suatu

Terbatas

periode.

3. UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman

Standar

mengenai

Modal

akuntansi

pengungkapan

yang

CSR

mengatur

di

Indonesia

terdapat pada PSAK No. 1 tahun 2004 tentang


Penyajian Laporan Keuangan dan dalam Exposure

4. UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan

Draft PSAK no 20 tahun 2005 tentang Akuntansi

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup


5. Peraturan

Menteri

BUMN

No.

PER-

Lingkungan (Rahajeng, 2010:3).

08/MBU/2013 Tahun 2013 Tentang Perubahan

Sebagai tambahan, terdapat penghargaan atas

Keempat PER-05/MBU/2007 Tentang Program

pengungkapan CSR di Indonesia yang bernama

Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan

Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA)

Program Bina Lingkungan.

yang diselenggarakan oleh National Center for

6. UU No. 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan

Sustainability Reporting (NCSR).

Gas Bumi
CSR, Kinerja Lingkungan, Kinerja Keuangan,
CSR dan Pelaporan

dan Nilai Perusahaan

Menurut Godfrey, Holmes, Hodgeson, dan Tarca

Terdapat beberapa studi yang telah meneliti

pada bukunya Accounting Theory (2006), terkait


theoretical

framework

CSR,

pelaporan

hubungan

CSR

pengungkapan

dilandasi oleh tiga teori, yaitu:

awareness tinggi.

komunitas bertujuan melakukan tindakan yang

Studi Ermawati (2012) menemukan bahwa

diinginkan secara sosial dengan return berupa

terdapat

penerimaan atas tujuan entitasnya.

masyarakat

diperoleh

ketika

harapan

dipenuhi

oleh

keuangan

perusahaan untuk kondisi di mana customer

kepada pemegang kepentingan lainnya dalam

organisasional

kinerja

bahwa CSR berhubungan positif dengan nilai

Manajemen perusahaan dengan kontrak sosial

legitimasi

dan

Studi Sarvaes dan Tamayo (2013) menemukan

diterima di antara partisipan dalam masyarakat.

CSR,

lingkungan,

atau pengaruh tersebut positif, antara lain:

menjelaskan batasan interaksi yang dapat

legitimacy

kinerja

tersebut. Beberapa studi menemukan hubungan

1. Contract social Kontrak sosial bertujuan

2. Organisational

antara

hubungan

pengungkapan

CSR

signifikan

antara

terhadap

kinerja

perusahaan.
Nugroho (2014) menemukan bahwa terdapat

manajemen

pengaruh positif pengungkapan CSR, ukuran

perusahaan.

dewan

direksi,

dan

ukuran

komite

Sindhupta dan Yasa (2013) menemukan bahwa

audit

terhadap kinerja perusahaan.

kinerja keuangan pada penelitiannya tidak

Ramadhani (2012) menemukan bahwa CSR,


persentase
secara

kepemilikan,

simultan

dan

mampu memediasi hubungan CSR dan nilai

interaksinya

berpengaruh

perusahaan.

signifikan

KESIMPULAN

terhadap nilai perusahaan.


Utami

bahwa

1. Perubahan pandangan perusahaan terhadap

berpengaruh

CSR dari yang semula reaktif menjadi aktif

signifikan terhadap kinerja keungan dan kinerja

mendatangkan manfaat bagi perusahaan pada

saham.

lingkungan bisnis yang kini melibatkan CSR

(2008)

pengungkapan

menemukan
lingkungan

Satria (2013) menemukan bahwa CSR tidak


berpengaruh

signifikan

pada

dalam mencapai keunggulan kompetitif.


2. Sebagai

profitabilitas

langkah

agar

CSR

perusahaan

jangka pendek perusahaan, tetapi berpengaruh

terarah, terdapat panduan yang memudahkan

signifikan pada profitabilitas jangka panjang.

perusahaan berupa ISO 26000 tentang CSR.


3. Selain itu, berbagai regulasi pemerintah atas

Namun demikian, terdapat beberapa studi juga


yang

menemukan

hubungan

atau

praktik CSR semakin mendorong perusahaan

pengaruh

aktif.

negatif atas CSR, kinerja lingkungan, kinerja

4. Terdapat studi yang menyelidiki hubungan

keuangan perusahaan, dan nilai perusahaan,

antara

antara lain:

signifikan

terhadap

kinerja

Pengaruh

Kinerja

kinerja

lingkungan,

kinerja

keuangan, dan nilai perusahaan di mana

Kusuma (2013) menemukan bahwa CSR tidak


berpengaruh

CSR,

beberapa di antaranya menemukan hubungan


atau pengaruh yang positif.

keuangan perusahaan.

REFERENSI
Ermawati,

Nur.

2012.

Sustainability

Reporting

Lingkungan Terhadap Kinerja Perusahaan

2009-2011).

Skripsi

Melalui

Ekonomika

Corporate

Social

Responsibility

Disclosure. Kertas Kerja pada Fakultas

Social
th

Godfrey, Jayne, et al. 2006. Accounting Theory. 6

Good

Responsibility
Corporate

dan

Karakteristik

Governance

terhadap

Pengaruh

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Corporate Social Responsibility Terhadap

BEI tahun 2012). Skripsi pada Fakultas

Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan

Ekonomika

Manajemen

Diponegoro Semarang.

Pemoderasi
Perusahaan

Laba
(Studi

Analisis

Universitas

Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada

ed. Queensland: John Wiley & Sons.


2013.

Bisnis

Fakultas

Nugroho, Faizal Adi. 2014. Analisis Corporate

Satya Wacana Salatiga.

Destia.

pada

Tahun

Diponegoro Semarang.

Ekonomi dan Bisnis Universitas Kristen

Kusuma,

dan

Award

Sebagai

Variabel

Empiris

Partisipan

pada

dan

Bisnis

Universitas

Pujiasih. 2013. Pengaruh Kinerja Lingkungan

Indonesian

Terhadap
5

Kinerja

Keuangan

dengan

Corporate

Social

Responsibility

(CSR)

Social

Responsibility

Terhadap

sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris

Kinerja

pada

yang

Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Terdafaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

Tahun 2009-2011). Skripsi pada Fakultas

2011). Skripsi pada Fakultas Ekonomika

Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

dan

Ramadhani,

Perusahaan

Laras

Manufaktur

Surya.

2012.

Pengaruh

Perusahaan

dengan

Bisnis

Perusahaan

Universitas

(Studi

Diponegoro

Semarang.

Corporate Social Responsibility Terhadap


Nilai

Keuangan

(CSR)

Sindhudipta, I.N.S.Y. dan Gerianta Wirawan Yasa.


2013.

Prosentase

Pengaruh

Corporate

Social

Kepemilikan Manajemen sebagai Variabel

Responsibility

Moderating pada Perusahaan Manufaktur

Perusahaan

Yang

Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi

Terdaftar

di

BEI.

Skripsi

pada

pada
dan

Kinerja

Implikasinya

Keuangan
terhadap

Universitas Udayana 4.2: 388-405.

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas


Diponegoro Semarang.
Rahajeng, Rahmi Galuh. 2010. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi

Pengungkapan

diperoleh dari halaman web (website):

Sosial

Reeves, James Epstein. (21 Februari 2012). Six

(Social Disclosure) dalam Laporan Tahunan

Reasons

Perusahaan

CSR. Diakses pada 8 Agustus 2014, dari

(Studi

Empriris

pada

Companies

Should

Embrace

Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek

website

Indonesia). Skripsi pada Fakultas Ekonomi

http://www.forbes.com/sites/csr/2012/02/21/

Universitas Diponegoro Semarang.

six-reasons-companies-should-embrace-

Sarvaes, Henri & Ane Tamayo. 2013. The Impact

Forbes:

csr/
ISO 26000 Social Responsibility. (n.d.). ISO.org.

of Corporate Social Responsibility on Firm


Value: The Role of Customer Awareness.

diakses

Management Science 59(5): 1045-1061.

http://www.iso.org/iso/home/standards/iso2

Utami, Rizky Putri. 2008. Pengaruh Pengungkapan

Agustus

2014,

6000.htm

Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan

ISO 26000. (n.d.). Wikipedia. diakses 8 Agustus

dan Kinerja Saham (Studi pada Sektor

2014,

Perusahaan

http://en.wikipedia.org/wiki/ISO_26000

Pertambangan
Fakultas

Pengusahaan
Umum).

Ekonomi

dan

Hutan

dan

Skripsi

pada

Ilmu

Sosial

dari

dari

Corporate social responsibility. (n.d.). Wikipedia.


diakses

Agustus

2014,

dari

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

http://en.wikipedia.org/wiki/Corporate_social

Jakarta.

_responsibility#Social_accounting.2C_auditi

Satria, Emerald Dany. 2013. Pengaruh Corporate

ng.2C_and_reporting

You might also like