You are on page 1of 12

Struktur Konstruksi 5

Long Span Structures One Way System


Concrete and Steel Arch

Minggu 7

1. Arch system

Pengertian: Arch system adalah sistem pelengkung yang


tersusun dari batang linier melengkung satu arah.
Aspek historis: Merupakan sistem tertua untuk bentang
panjang. Pada masa teknologi belum maju, sistem ini
dimaksudkan untuk menghindari lentur pada lintel atau
beam dari batu dengan cara menyusun batu pada garis
lengkung sehingga sebagian besar gaya lintang menjadi
gaya tekan, dan momen lentur berkurang.

Bahan: Dapat dibuat dari batu, beton dan baja yang


sangat kuat dalam tekanan.
Fungsi Struktur: Mengurangi beban momen yang dapat
menimbulkan defleksi vertikal atau lentur
Komponen Utama Susunan batu, batang2 linier (curved)
balok Iengkung/ busur, dalam bentuk solid atau bentuk
rangka.

Aspek Konstruksi: Pembuatan relatif tidak sulit dan


tidak lama
Aspek estetis: berpotensi mengekspresikan nilai
kenyamanan visual

2. Statika Pembebanan dan Kekuatan

Beban luar akan dialirkan oleh pelengkung dalam bentuk


gaya aksial tekan yang juga dapat menimbulkan momen.
Diatasi dengan memperbesar kekakuan pelengkung
dengan memberi pengaku.
Pelengkung tiga sendi mengurangi kekakuan pelengkung
dan defleksinya besar

Pelengkung dua sendi lebih kaku daripada pelengkung tiga


sendi tetapi kurang kaku dibanding dengan pelengkung
jepit
Pelengkung jepit adalah yang paling kaku sehingga
defleksinya paling kecil.
Beban lateral sangat berbahaya, dapat menimbulkan tekuk
lateral. Dipecahkan dengan menggunakan pengaku lateral

3. Tipe Sistem Pelengkung

a. Frame: Meskipun tidak menunjukkan pelengkung tetapi


prinsip distribusi beban mengikuti prinsip aksi pelengkung
b. Circle: Pelengkung mengikuti persamaan lingkaran
c. Ellipse: Pelengkung mengikuti persamaan elips
d. Cone: Pelengkung mengikuti persamaan kerucut

e. Tudor : Bentuknya tidak menunjukkan pelengkung tetapi


konsep distribusi beban sama dengan konsep pelengkung
f. Parabolic, Hyperbolic : Pelengkung mengikuti persamaan
garis parabola dan hiperbola
g. Gothic : Pelengkung meruncing ke atas sehingga beban
tekan menjadi Iebih dominan
h. Radial or Circular
i. Three Centered

4. Desain Pelengkung

Desain yang berbasis Depth to Span Ratio yang benar,


akan menjamin tercapainya; kemampuan layan, stabilitas,
kekuatan defleksi dan efisiensi yang layak dan wajar seperti
yang diharapkan.
Desain yang berbasis Statika dan Distribusi Gaya, Momen,
akan terhindar dan penggunaan material yang berlebihan,
dan akan tercapai stabilitas, keseimbangan, dan kekuatan
yang menyeluruh untuk merespon batas-batas aksi
pembebanan yang nyata

Pelengkung jepit merupakan pilihan terbaik untuk bentang


panjang
Dimensi balok pelengkung didasarkan atas analisis
pembebanan, baik terhadap gaya aksial maupun terhadap
momen yang mungkin terjadi
Desain yang berbasis keserderhanaan bentuk (denah,
tampak), akan menjamin tercapainya ketahanannya
terhadap getaran ketika terjadi gempa

Masalah tekuk lateral dapat diatasi dengan menggunakan


pengaku lateral. Pengaku dapat berbentuk silang, atau
dengan bentuk lain dan berfungsi menjamin kestabilan
lateral.
Pelengkung kaku dapat dibuat dari rangka batang (Truss)
Menghindari masalah sliding pada tumpuan, dengan
memberi Tie Rod (batang tarik) antara tumpuan balok
pelengkung

TERIMA KASIH

You might also like