Pengertian: Arch system adalah sistem pelengkung yang
tersusun dari batang linier melengkung satu arah. Aspek historis: Merupakan sistem tertua untuk bentang panjang. Pada masa teknologi belum maju, sistem ini dimaksudkan untuk menghindari lentur pada lintel atau beam dari batu dengan cara menyusun batu pada garis lengkung sehingga sebagian besar gaya lintang menjadi gaya tekan, dan momen lentur berkurang.
Bahan: Dapat dibuat dari batu, beton dan baja yang
sangat kuat dalam tekanan. Fungsi Struktur: Mengurangi beban momen yang dapat menimbulkan defleksi vertikal atau lentur Komponen Utama Susunan batu, batang2 linier (curved) balok Iengkung/ busur, dalam bentuk solid atau bentuk rangka.
Aspek Konstruksi: Pembuatan relatif tidak sulit dan
tidak lama Aspek estetis: berpotensi mengekspresikan nilai kenyamanan visual
2. Statika Pembebanan dan Kekuatan
Beban luar akan dialirkan oleh pelengkung dalam bentuk
gaya aksial tekan yang juga dapat menimbulkan momen. Diatasi dengan memperbesar kekakuan pelengkung dengan memberi pengaku. Pelengkung tiga sendi mengurangi kekakuan pelengkung dan defleksinya besar
Pelengkung dua sendi lebih kaku daripada pelengkung tiga
sendi tetapi kurang kaku dibanding dengan pelengkung jepit Pelengkung jepit adalah yang paling kaku sehingga defleksinya paling kecil. Beban lateral sangat berbahaya, dapat menimbulkan tekuk lateral. Dipecahkan dengan menggunakan pengaku lateral
3. Tipe Sistem Pelengkung
a. Frame: Meskipun tidak menunjukkan pelengkung tetapi
prinsip distribusi beban mengikuti prinsip aksi pelengkung b. Circle: Pelengkung mengikuti persamaan lingkaran c. Ellipse: Pelengkung mengikuti persamaan elips d. Cone: Pelengkung mengikuti persamaan kerucut
e. Tudor : Bentuknya tidak menunjukkan pelengkung tetapi
konsep distribusi beban sama dengan konsep pelengkung f. Parabolic, Hyperbolic : Pelengkung mengikuti persamaan garis parabola dan hiperbola g. Gothic : Pelengkung meruncing ke atas sehingga beban tekan menjadi Iebih dominan h. Radial or Circular i. Three Centered
4. Desain Pelengkung
Desain yang berbasis Depth to Span Ratio yang benar,
akan menjamin tercapainya; kemampuan layan, stabilitas, kekuatan defleksi dan efisiensi yang layak dan wajar seperti yang diharapkan. Desain yang berbasis Statika dan Distribusi Gaya, Momen, akan terhindar dan penggunaan material yang berlebihan, dan akan tercapai stabilitas, keseimbangan, dan kekuatan yang menyeluruh untuk merespon batas-batas aksi pembebanan yang nyata
Pelengkung jepit merupakan pilihan terbaik untuk bentang
panjang Dimensi balok pelengkung didasarkan atas analisis pembebanan, baik terhadap gaya aksial maupun terhadap momen yang mungkin terjadi Desain yang berbasis keserderhanaan bentuk (denah, tampak), akan menjamin tercapainya ketahanannya terhadap getaran ketika terjadi gempa
Masalah tekuk lateral dapat diatasi dengan menggunakan
pengaku lateral. Pengaku dapat berbentuk silang, atau dengan bentuk lain dan berfungsi menjamin kestabilan lateral. Pelengkung kaku dapat dibuat dari rangka batang (Truss) Menghindari masalah sliding pada tumpuan, dengan memberi Tie Rod (batang tarik) antara tumpuan balok pelengkung