You are on page 1of 17

DERIVASI/TURUNAN

Pendahuluan

Slope atau gradient dari busur 




 
 


Jika Q digeser mendekati P sehingga x

0,maka garisbusur PQ akan menjadi garis singgung kurva di titik P. Slope atau gradient garis
tersebut menjadi:

      
 lim
  
 


  lim

Ini merupakan turunan suatu fungsi y = f(x) terhadap x.


Jadi turunan suatu fungsi f adalah fungsi lain f (f aksen) yang nilainya pada sembarang x adalah:
      
 


    lim

Dengan syarat: limitnyaa da


Atau dengan kata lain:
Suatu fungsi f dikatakan dapat diturunkan di x=x0, jika fungsi tersebut memiliki limit.


Penulisannya adalah: f, Y,  , Dx, f(x).

Contoh:


1. Jika y = f(x) = x2 + 3x + 5, tentukan f(x) atau

Jawab:
f(x) = x2 + 3x + 5
= (x+x)2 + 3(x+x) + 5

f(x+x)

= x2 + 2x.x+ (x)2 + 3x + 3.x + 5


f(x+x) f(x) = (x2 + 2x.x+ (x)2 + 3x + 3.x + 5) (x2 + 3x + 5)
= (x)2+ 2x.x + 3.x

 

x   2x. x  3. x
 lim
 lim x  2x  3  2x  3
 
 

f ( x + h) f ( x )
ln( x + h) ln x
= lim
h
h
h0
h0

2. y = ln x y ' = lim

x+h
x
= lim
h
h0
h
ln[1 + ]
1
x = lim ln(1 + h ) h
= lim
x
h
h0
h0
x 1

= ln lim [(1 + h ) h ] x
x
h 0

1
1
= ln e x =
x
ln

1.

Rumus-rumus Derivasi/Turunan:
A. FungsiAljabar
Jika u, v, dan w merupakan fungsi-fungsi dengan peubah x yang dapat diderivasikan dan
c adalah konstanta, maka:
1.
2.

0

"  #  $ 

  


&

'


3.

4.
5.
6.
7.

", #  ".
) *
%

 &

, k = konstanta

+,
+.
%
++&/

0. "  0

 1


&

 #.

&

 2.  3 4

"3  2"3 4 .

B. Fungsi Logaritma
8.
9.

5 log " 
ln " 

%


%


% 89 : 

4 %

 % . 5 log ; . 
4

% 

C. Fungsi Eksponensial

10.  5%  5% ln 5 . 

11.  ; %  ; % . 

12.  "&  "& % .    . ln "


& %

&

D. Fungsi Goniometri atau Trigonometri


13.  sin "  cos " . 

14.  cos "  sin " . 


15.  tg "  sec  " . 


16.  ctg "  cosec  " . 


17.  sec "  sec ". AB". 


18.

cosec "  cosec ". CAB".

%


Contoh:
a.     , tentukan y atau
E

I E

/

E

J

 K

 

/

/
H

) 4*

  IF

F

, tentukan

Penyelesaian:

IN
F

 O/F  I  Q/I 
J

Q
J

 Q/J




Gunakanrumus (4)

T//
+
+
R:/
/ S :/
 / . R:/ / S
++:/  /

:/  / .

U
T
:/  / . R:/
/ S. R:/ / S / . 

Jadi:

  3 4IF  7 4I  8 IJ


:/
 /

 8 IJ , tentukan 

Penyelesaian:

c.   :/

   F , gunakan rumus (6)

Penyelesaian:

b.  




/
:/  /

R:/  / S

T//

R:/
 / S. R:/  / S /

:/  /

R:/  / S
R:/
 / S

:/  / E//

VI:/   E V

:/ / W :/  /

d. Tentukan  dari   ln    2  5


 :/

R:/ / S

T//

/ T//




Y
Y
Zln    2  5 [

Y
Y



Y
1
   2  5
 2  5 Y

2  2
   2  5

e. Tentukan dari   5I





 5I ln 5.6
/

Y
Y
/
 5I ln 5 3 
Y
Y

 6. 5I ln 5
/

f. Tentukan  dari     . 5I


4


Y I
4
Y 
Y
;
 ; I
4

 
Y
Y
Y
   . ; I
4 . 3  ; I
4 . 2

 3  . ; I
4  2. ; I
4
 3   2 . ; I
4

g. Tentukan  dari   sin 2 I




Y
Y
Zsin 2 I [

Y Y
Y
 cos 2 I 2 I
Y
 cos 2 I . 6 

 6  cos 2 I

   . ; I
4

Y I /
4
R;
S  ; I
4 . 2
Y

h. Tentukan

dari   cos I 5

Y
Y
Zcos 5 [

Y Y
 3cos  5

Y
Zcos 5 [
Y

 3cos  5 . ^_25

 15cos  5 . ^_25

i.

Y
5
Y

Tentukan  dari   sin  cos 3




Y
Y
Y
cos 3  C`^3
^_2
 ^_2
Y
Y
Y
 ^_2 sin 3

Y
3  C`^3. C`^
Y

 3^_2 . sin 3  C`^3. C`^


Jika disederhanakan lagi:
Y
 C`^3. C`^  3^_2 . sin 3
Y

 C`^. C`^3  ^_2. sin 3  2^_2. ^_23


 cos   3  2^_2 . sin 3
 cos4x  2^_2 . sin 3

Soal-soallatihan:


Tentukan

dari fungsi-fungsi di bawah ini:

1.   4  2  3   5 I  8 Q  9 F
2.      /   E
4

3.  

I 
I


4.   ^_22

5.     . ^_2

6.  

def 


7.   ; 

8.   ln   3 
9.     . 3

10.   g2   3

E. TURUNAN FUNGSI SIKLOMETRI

Fungsi siklometri adalah invers fungsi trigonometri. Akan dicari turunan invers fungsi sinus
(arcus sinus) berikut.
a.

y = arcsin x x = sin y

1 x2
7

dx
dy
1
1
= cos y y ' =
=
=
dy
dx cos y
1 x2

b.

y = arctan x x = tan y

1 + x2

dx
dy
1
= sec 2 y y ' =
= cos 2 y =
dy
dx
1 + x2

y
1

c.

y = arc sec x x = sec y

dx
dy
1
= sec y tan y
= cos y cot y =
dy
dx
x x2 1

x2 1

y
1

F. TURUNAN FUNGSI PARAMETER


FUNGSI PARAMETER
Jika Y = f (t) dan x = g (t)
t sebagai variabel ke-3 disebut Parameter.
t dapat dipandang sebagai fungsi Invers dari x sehingga y adalah fungsi tersusun dari x.
TURUNAN PERTAMA FUNGSI PARAMETER
Untuk mendapatkan turunan pertama (dy/dx) dari fungsi Parameter, kita gunakan prinsip dalil
rantai.
8

dyj
dt

dy
dy dt

. 
dt dx dxj
dx
dt
contoh :
kl
km

kn
km

1. Jika x = a (t-sin t) dan y = a (1-cos t)


= a (1-cos t) ;

op
o

q 4 def s

op
o

2.

q fr9 s
t
/

 fr9 .def
t
 fr9 /
/

= a sin t


t
/

=v

op
o

3.

/
t
T
t

=s

x = a sin t

op
o

kl
=
km

4 def s

 cotan
4

y=v

x = In t dan

kl
km

fr9 s

kn
km

q def s

dan

y = a cos t
kn
km

= a -sin t

  tan t

TURUNAN KE DUA FUNGSI PARAMETER


Jika x = g (t) -----

kl
km

kn

=  v/

a cos t

q fr9 s

/

= x dan v / = x
/

y = f (t) ----- km = y dan v / = y

op

dyj
dt

d
dy

. o 
dxj
dx
dx
dt

/
 /

/
 /

op

dx

|}  v
}
o
} v 
t

z t
~
zoy {}~

y
y

 y
y

z
~
d y os{o}

+/ +- + +/ . .
+/ . + + +/
+- E
) *
+

os

y
 y
v y
y

 .  

z t
~
zoy {}~
x

o

 E

Contoh :
1. y = t3 + 2t2 + 1

x = t4

dan

y= 3t2 + 4t

x= 4t3
x= 12t2

y= 6t + 4
/
 /

=
2. x = et

v
Q .Qv E 4v / Iv /
Qv
I v
O
4

dan

y = sin t

x= et

y= cos t

x= et

y= -sin t

/

 /

QsE E

fr9 v.. .def v


t E

fr9 v .def v
t E

fr9 v .def v
t /

10

t

|} 4

} +} +
}
|

Tentukan :

/
 /

fungsi di bawah ini

1. x = -2 sin t

y = cos 2t

2. x = sin 1/t

y = cos 1/t

3. x = e-at

; y = eat

4. x = sin t t cos t

y = cos t + t sin t

5. y = t2 4t

x = 2t2 + 1

6 . x = et cos t

y = et sin t

7. x = e-2t cos 2t

y = e-2t sin 2t

8. x = 2t-2

; y = 2t 1/t-2

9. x = 2t + 1

y = 1/3 t3

10. x = In2t

y = 2t+2

G. Turunan Fungsi Implisit


Misalkan sebuah fungsi dinyatakan dalam persamaan y = f(x) , maka fungsi ini selalu dapat
dinyatakan dalam bentuk F(x,y) = 0 , dimana F ( x, y ) = y f ( x) atau F ( x, y ) = f ( x) y . Sebaliknya, jika
diberikan sebuah fungsi dalam bentuk F(x,y) = 0, dengan diketahui y fungsi dari x, ternyata tidak selalu
dapat dinyatakan dalam bentuk eksplisist y = f(x). Perhatikan illustrasi berikut:
(i) y = f ( x) = 2 x 3 x + 3 [bentuk eksplisit]
(ii) F ( x, y ) = x 3 + 2 y 3 3x 2 y 4 xy 2 y
Tampak bahwa bentuk (i) dapat dinyatakan dalam bentuk implisist

F(x,y) = 0

yaitu

F ( x, y ) = 2 x x + 3 y = 0

Sedangkan bentuk (ii) tidak dapat dinyatakan dalam bentuk eksplisit y = f(x)
Fungsi yang dinyatakan sebagai y = f(x) disebut fungsi eksplisit dan fungsi yang terkandung dalam
bentuk F(x,y)=0 disebut fungsi implisit. Setiap bentuk fungsi eksplisit merupakan bagian dari fungsi

11

implisit, tetapi tidak sebaliknya. Secara geometri, grafik fungsi eksplisit merupakan bagian dari grafik
fungsi implisitnya.
Perhatikan persamaan (iii) x 2 + y 2 = 4 adalah bentuk fungsi F(x,y)=0,
dan dapat dinyatakan dalam beberapa bentuk eksplisit dengan batasan-batasan tertentu; yaitu
f ( x) = 4 x 2 ; x [2,2] atau g ( x) = 4 x 2 ; x [2,2]

Jadi dari aturan F ( x, y ) = 0 , kita mengatakan bahwa y adalah fungsi implicit dari x, dan x adalah fungsi
implicit dari y. Dan dari aturan F ( x, y ) = 0 ,mungkin terjadi y dapat dinyatakan secara eksplisit dalam x
(atau sebaliknya), atau mungkin juga tidak.
Perhatikan pula persamaan: x + 3 y 10 y 2 + 5 y 3 4 y 4 + 2 y 5 = 0 ini mendefinisikan secara implisit fungsi
x dalam y atau x = f ( y ) , akan tetapi kita tidak mungkin menyatakan y dengan x atau y = f(x).
Selanjutnya kita pusatkan perhatian bagaimana menentukan turunan fungsi dalam bentuk
implisit.
Contoh

Tentukan
a.

Solusi :

dy
dari bentuk implisit berikut:
dx

x2 + y2 = 4

a.

b.

y 3 sin( x 2 ) = y 2 xy

x 2 + y 2 = 4 , setiap suku diturunkan terhadap x , yaitu :


d 2
d
d
(x ) +
(y2) =
(4)
dx
dx
dx
2x + 2 y

dy
dy
x
=0
= ; y0
dx
dx
y

Cara lain, kita tentukan dahulu fungsinya dalam bentuk eksplisit, kemudian kita turunkan.
Dalam hal ini kita punyai:
y = f ( x) = 4 x 2

atau

y = g ( x) = 4 x 2 ,

sehingga
f ' ( x) =

2 x
2 4 x

f ' ( x) =

x
4 x2

g ' ( x) =
2

2 x
2 4 x2

x
g ' ( x) =

2
4x

12

f ' ( x) =

x
y

g ' ( x) =

karena y = 4 x 2
b.

y 3 sin( x 2 ) = y 2 xy ,

x
y

karena y = 4 x 2

dy
( y + 2 xy 3 cos( x 2 ))
=
(Tunjukkan)
dx (3 y 2 sin( x 2 ) 2 y + x)

2. Differensial
Pada pembahasan mengenai masalah turunan kita telah menggunakan lambang
dy/dx sebagai suatu kesatuan dan merupakan lambang dari turunan pertama suatu
fungsi x. Pada pasal ini kita akan membahas pengertian dy dan dx secara terpisah.
Misal terdapat suatu persamaan y = f(x).

didapat : y =




Jika harga x sangat kecil, maka y menjadi sangat kecil juga. Sehingga persamaan dapat
ditulis menjadi :
dy =   Y

13

Pada persamaan diatas dx dan dy disebut differensial dari x dan y. Differensial y atau dy adalah
perubahan kecil pada peubah y akibat adanya perubahan kecil pada peubah x atau dx.
Contoh 38 :
Jika y = x2 - 2x 3, tentukan differensial y
Penyelesaian :
f(x) = x2 - 2x 3
f(x) = 2x 2
Sehingga : dy = (2x-2) dx = 2(x-1) dx
Contoh 39 :
Volume sebuah silinder adalah V = r2h. Jika jari-jari silinder tersebut membesar 1% dari jarijari asal, tentukan perubahan volumenya.
Penyelesaian :
f(r) = r2h
f(r) = 2rh
dV = f(r) dr = 2rh (0,01r) = 0,02 r2h
Jadi perubahan volume silinder adalah sebesar 0,02 r2h
Soal-soal
Kerjakan kedua soal berikut dengan metode differensial !

14

1. Sebuah bola mempunyai jari-jari 15 cm. Akibat meningkatnya temperatur maka jari-jari
bola tersebut meningkat menjadi 15,02 cm. Berapakah perubahan volume bola tersebut
?
2. Sebuah kolam renang berisi penuh dengan air.Ukuran kolam renang tsb adalah sebagai
berikut : panjang = 50 m, lebar = 20 meter dan kedalaman = 3 meter. Akibat adanya
penguapan kedalaman air berkurang menjadi 2,98 m. Berapakah volume air yang
menguap ?

Aturan derivasi sama dengan aturan differensial


TURUNAN

DIFERENSIAL

d (u + v) = du + dv

d
(u + v ) = du + dv
dx
dx dx
d
du dv
(u v) =

dx
dx dx

d (u v) = du dv

d
dv
du
(u v) = u + v
dx
dx
dx

d (u v) = u dv + v du

du
dv
u
d u
= dx 2 dx
dx v
v

u v du u dv
d =
v2
v

3. Turunan Tingkat Tinggi (Orde Tinggi)


Turunan sebuah fungsi, juga merupakan sebuah fungsi yang dapat diturunkan lagi asal
memenuhi syarat-syarat turunan.
Turunan kedua dari suatu fungsi f didefinisikan sebagai turunan dari fungsi turunan pertama,
turunan ketiga didefinisikan sebagai turunan dari fungsi turunan kedua dan seterusnya. Turunan ke-n
didefinisikan sebagai turunan dari fungsi turunan ke (n-1).

15

Notasi

Misalkan suatu fungsi f dinyatakan dengan persamaan y = f(x) maka notasi-notasi turunan pertama,
kedua sampai turunan ke-n diberikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.9.1

Persamaan fungsi : y = f (x)


Notasi
y'

dy
dx

y' '

d2y
d 2 f ( x)
2
;
f
'
'
(
x
)
;
D
xy ;
dx 2
dx 2

Turunan pertama
Notasi
Turunan kedua
Notasi
y' ' '

Turunan ketiga

Notasi
y (n ) ;

Turunan ke-n
Jadi f ' ' ( x) =

f ' ' ' ( x) =

; f ' ( x) ; D x y ;

df ( x)
dx

d 3 f ( x)
d3y
3
;
f
'
'
'
(
x
)
;
D
xy ;
dx 3
dx 3

dny
; f
dx n

( n)

( x) ; D n x y ;

d n f ( x)
dx n

2
d
( f ' ( x)) = d df ( x) = d f (2 x)
dx
dx dx
dx

3
d
( f ' ' ( x)) = d d ( f ' ( x)) = d d df ( x) = d f (3 x)
dx
dx dx
dx
dx dx dx

f ( n ) ( x) =

Secara umum turunan ke- n didefinisikan sebagai:

atau dalam bentuk limit

f ( n ) ( x) = lim
h 0

d
f
dx

f ( n 1) ( x + h) f ( n1) ( x)
h

( n 1)

( x)

asal limitnya ada

Contoh

a. Tentukan turunan ke-4 dari f ( x) = 3x 5 x 4 + 2 x 3 x + 1


b. Tentukan nilai turunan ke-3 di x = 0 dan x =/2 dari g ( x) = sin(3 x)
c. Tentukan rumus ke-n dari fungsi h( x) =

1
; x 1
1 x

Solusi :
f ( x) = 3x 5 x 4 + 2 x 3 x + 1 , maka

Turunan pertama

: f ' ( x) = 15 x 4 4 x 3 + 6 x 2 1
16

Turunan kedua : f ' ' ( x) = 60 x 3 12 x 2 + 12 x


Turunan ketiga : f ' ' ' ( x) = 180 x 2 24 x + 12
Turunan keempat

: f ( 4 ) ( x) = 360 x 24

g ( x) = sin(3 x) , maka
g ' ( x) = 3 cos(3 x) ;

Untuk x = 0

g ' ' ( x) = 9 sin(3 x) ; g ' ' ' ( x) = 27 cos(3x)

maka g ' ' ' (0) = 27 cos(0) = 27

Untuk x = /2 maka g ' ' ' ( 2 ) = 27 cos( 32 ) = 27(0) = 0


1
; x 1 , turunan ken untuk fungsi h adalah:
1 x
n!
h ( n ) ( x) =
; x 1 (tunjukkan)
(1 x ) n +1

h( x ) =

17

You might also like