You are on page 1of 9

Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan Kesehatan

BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Sejalan
pekembangan
pengetahuan

dengan
ilmu

perubahan
pengetahuan

masyarakat

tentang

social
dan

budaya

masyarakat

teknologi,

kesehatan

dan

dan

peningkatan
perkembangan

informasi yang demikian cepat dan diikuti oleh tuntutan masyarakat akan
pelayan kesehatan yang lebih baik mengharuskan sarana pelayanan
kesehatan untuk mengembangkan diri secara terus menerus seiring
dengan perkembangan yang ada pada masyarakat.

Karena hanya profesi perawat dan bidang merawat pasien 24 jam,


mereka menjadi kunci untuk kualitas pelayanan kesehatan. Oleh karena
itu fungsi, tugas, tanggung njawab serta akuntabilitas perawat harus
diperjelas.

Demikian

juga

pengetahuan

dan

ketrampilannya

terus

menerus harus ditingkatkan supaya asuhan kepada pasien bisa diberikan


secara professional dan holistic.
Kinerja (performance) menjadi isu. Hal tersebut terjadi sebagai
konsekuensi tuntutan masyarakat terhadap kebutuhan akan pelayanan
prima atau pelayanan yang bermutu tinggi. Mutu tidak terpisahkan dari
standar, karena kinerja diukut berdasarkan standar. Melalui kinerja klinis

perawat, diharapkan dapat menunjukkan kontribusi professionalnya


secara nyata dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, yang
berdampak terhadap pelayanan kesehatan secara umum pada organisasi
tempatnya bekerja, dan dampak akhir bermuara pada kualitas hidup dan
kesejahteraan masyarakat.

BAB II
PEMBAHASAN

PENGERTIAN
Perawat atau Nurse berasal dari bahasa latin yaitu dari kata Nutrix
yang berarti merawat atau memelihara. Perawat adalah profesi yang
difokuskan pada perawatan individu, keluarga, dan masyarakat sehingga
mereka dapat mencapai, mempertahankan, atau memulihkan kesehatan
yang optimal dan kualitas hidup dari lahir sampai mati.
Florence Nightingale adalah pelopor perawat modern, penulis dan
ahli statistik. Ia dikenal dengan nama Bidadari Berlampu (The Lady With
The Lamp) atas jasa-jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan
korban perang pada perang Krimea, di semenanjung Krimea, Rusia.
Perawat bekerja dalam berbagai besar spesialisasi di mana mereka
bekerja secara independen dan sebagai bagian dari sebuah tim untuk
menilai, merencanakan, menerapkan dan mengevaluasi perawatan. Ilmu
Keperawatan

adalah

bidang

pengetahuan

dibentuk

berdasarkan

kontribusi dari ilmuwan keperawatan melalui peer-review jurnal ilmiah


dan praktik yang dibuktikan berbasis. Ini merupakan bidang yang

dinamis

praktik

dan

penelitian

yang

didasarkan

dalam

budaya

kontemporer dan kekhawatiran itu sendiri dengan baik mainstream dan


subkultur terpinggirkan dalam rangka untuk memberikan perawatan
budaya paling sensitif dan kompeten.
Keperawatan merupakan
perawatan

individu, keluarga,

suatu profesi yang

difokuskan

dan komunitas dalam

pada

mencapai,

memelihara, dan menyembuhkan kesehatan yang optimal dan berfungsi.


Definisi

modern

mengenai

pengetahuan dan

keperawatan

suatu seni yang

mempromosikan kualitas

hidup yang

didefinisikan

sebagai ilmu

memfokuskan
didefinisikan

oleh

pada

orang

atau

keluarga, melalui seluruh pengalaman hidupnya dari kelahiran sampai


asuhan pada kematian.
Pelayanan

keperawatan

adalah

suatu

bentuk

pelayanan

professional yang meupakan bagian integral dari layanan kesehatan,


berbentuk layanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif yang
ditunjukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik yang sakit
maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Selain
itu pelayanan keperawatan merupakan salah satu faktor penentu baik
buruknya mutu dan citra rumah sakit. Oleh karena itu kualitas pelayanan
keperawatan perlu dipertahankan dan ditingkatkan seoptimal mungkin.
(Depkes,RI).
Suatu pelayanan keperawatan pada akhirnya akan berdampak
kepada Kepuasan pasien bersifat subjektif berorientasi pada individu dan
sesuai dengan tingkat rata-rata kepuasan penduduk. Kepuasan pasien
dapat berhubungan dengan berbagai aspek diantaranya mutu pelayanan

yang diberikan, kecepatan pemberian layanan, prosedur serta sikap yang


diberikan oleh pemberi pelayanan kesehatan itu sendiri.
Layanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena
adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta
kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan
hidup sehari-hari secara mandiri. Ciri-ciri perawat professional adalah
lulusan pendidikan tinggi keperawatan minimal DIII keperawatan mampu
melaksanakan

asuhan

keperawatan

dengan

pendekatan

proses

keperawatan, mentaati kode etik, mampu berkomuniaksi dengan pasien,


keluarga

dan

masyarakat

serta

baik

dalam

rangka

penyuluhan

kesehatan, mampu memfaatkan sarana kesehatan yang tersedia secara


berdaya guna dan berhasil guna mampu berperan sebagai agen
pembaharu dan mengembangkan ilmu dan teknologi keperawatan.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAYANAN KESEHATAN


Kualitas pelayanan memegang peranan penting dalam industri jasa.
Pelanggan dalam hal ini pasien akan merasa puas jika mereka
memperoleh pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan.
Mutu pelayanan kesehatan yang dapat menimbulkan tingkat kepuasan
pasien dapat bersumber dari faktor yang relatif sefesifik, seperti
pelayanan rumah sakit, petugas kesehatan, atau pelayanan pendukung
(Woodside, 1989). Prioritas peningkatkan kepuasan pasien adalah
memperbaiki kualitas pelayanan dengan mendistribusikan pelayanan
adil,

palayanan

yang

ramah

dan

sopan,

kebersihan,

kerapian,

kenyamanan dan keamanan ruangan serta kelengkapan, kesiapan dan


kebersihan peralatan medis dan non medis (Marajabessy, 2008).

Berikut faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan keperawatan :


1.

Komunikasi, yaitu tata cara informasi yang diberikan pihak penyedia


jasa dan keluhan-keluhan dari pasien. Bagaimana keluhan-keluhan dari
pasien dengan cepat diterima oleh penyedia jasa terutama perawat
dalam memberikan bantuan terhadap keluhan pasien. Misalnya adanya
tombol panggilan didalam ruang rawat inap, adanya ruang informasi
yang memadai terhadap informasi yang akan dibutuhkan pemakai jasa
rumah sakit seperti keluarga pasien maupun orang yang berkunjung di
rumah

sakit,

akan

dapat

ditarik

kesimpulan

bahwa

faktor-faktor

kepuasan pasien adalah : kualitas jasa, harga, emosional, kinerja,


estetika, karakteristik produk, pelayanan, lokasi, fasilitas, komunikasi,
suasana, dan desain visual.
2.

Meningkatnya
mempengaruhi

biaya

kualitas

pelayanan

pelayanan.

kesehatan,

Yang

sehingga

dimaksud

dapat

mempengaruhi

kualitas pelayanan adalah dengan adanya biaya, maka fasilitas pelayanan


kesehatan dapat lebih lengkap seperti, peralatan medis, dan ruang
pelayanan.
3.
-

Dukungan dari lingkungan sekitar :


Masyarakat
Pemerintah
Penunjang pelayanan kesehatan lainnya
Dalam memberikan pelayanan kesehatan tidak lengkap apabila kita tidak
didukung oleh suatu lembaga yang menaungi perawat apabila terjadi

suatu hal yang tidak diinginkan. Untuk memotivasi seorang perawat,


selain kesadaran dari orang itu sendiri, perlu orang lain yang memberi
motivasi

karena

dengan

kehadiran

orang

lain

akan

semakin

meningkatkan motivasi dalam diri perawat.


4.

Menyadarkan bahwa masyarakat berhak mendapatkan kualitas


pelayanan kesehatan dengan baik tanpa memandang strata social.
Walaupun orang itu kaya, miskin kita sebagai perawat tidak boleh
membeda-bedakan, yang membuat pelayanan berbeda adalah seberapa
parah penyakit yang diderita pasien, dalam hal ini kita sebagai perawat
harus mampu menggutamakan mana yang lebih harus diutamakan.

5.

Semakin

meningkatnya

standar

pelayanan

kesehatan.

Dunia

kesehatan semakin hari semakin meningkat, tidak dipungkiri pelayanan


kesehatan pun harus dituntut untuk lebih memberikan pelayanan yang
semakin bermutu. Missal: hak-hak pasien dalam mendapatkan pelayanan,
cepat, dan tanggap.
6.

Pelayanan keperawatan adalah Kebutuhan konsumen. Semisal: pasien


datang ke rumah sakit atau pelayanan kesehatan mereka datang sebagai
konsumen maka kita harus melayani mereka dengan baik.

7.

Semakin hari jaman semakin dihadapkan dengan pengaruh budaya


globalisasi yang mempengaruhi cuaca, iklim dan kondisi sekitar yang
tidak

menentu

dan

hal

tersebut

semakin

menambah

kebutuhan

konsumen akan pelayanan keperawatan.


8.

Keperawatan sebagai profesi

a.

Suatu

profesi

memiliki

cabang

pengetahuan

ketrampilan, kemampuan, dan norma-norma.

yang

termasuk

b. Profesi sebagai keseluruhan memiliki kode etik dalam praktiknya.


c.
Profesi harus mampu menciptakan perawat professional

yang

berpendidikan.
9.

Adanya

standar

praktik.

Untuk

menilai

kualitas

pelayanan

keperawatan diperlukan standar praktik keperawatan yang merupakan


pedoman bagi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang
diwujudkan dalam bentuk proses keperawatan baik dari pengkajian
sampai evaluasi serta pendokumentasian asuhan keperawatan.
10. Asuhan keperawatan dengan pendokumentasian yang benar. Supaya
pelayanan keperawatan berkualitas maka perawat diharapkan bisa
menerapkan asuhan keperawatan dengan pendokumentasian yang benar.
Namun

seringkali

perawat

belum

maksimal

dalam

melaksanakan

dokumentasi. Kelancaran pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan


ditentukan oleh kepatuhan perawat dikarenakan asuhan keperawatan
merupakan tugas perawat sebagai tenaga profesional yang bekerja di
rumah sakit selama 24 jam secara terus menerus yang dibagi dalam 3
(tiga) shift, yaitu pagi, sore dan malam. Dengan porsi waktu yang cukup
lama kontak dengan klien, maka perawat mempunyai andil yang cukup
besar dalam melakukan asuhan keperawatan dengan pendekatan proses
keperawatan.
11.

Kepatuhan perawat adalah perilaku perawat sebagai seorang yang


profesional terhadap suatu anjuran, prosedur atau peraturan yang harus
dilakukan atau ditaati. Kepatuhan perawat dalam pendokumentasian
asuhan keperawatan diartikan sebagai ketaatan untuk melaksanakan
pendokumentasian asuhan keperawatan sesuai prosedur tetap (protap)

yang telah ditetapkan karena kesalahan sekecil apapun yang dilakukan


seorang perawat akan berdampak terhadap citra keperawatan secara
keseluruhan dan akan dimintai pertanggungjawaban dan tanggung gugat
oleh konsumen.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pelayanan

kesehatan

adalah

hal

yang

paling

inti

dalam

profesionalitas seorang perawat. Ketika kita curing terhadapa pasien


apabila tidak dengan standar pelayanan kesehatan yang sesuai akan
menimbulkan

suatu

masalah

yang

berdampak

kepada

kesehatan

masyarakat itu sendiri. Karena pelayanan kesehatan sangat membantu


alam menyembuhkan kesehatan seseorang. Maka dalam kondisi apapun
juga kita harus tetap menjaga profesional kita sebagai perawat yang
berpendidikan. Meningkatkan pelayanan kesehatan baik mutu, sarana
dan

prasarana

dapat

meningkatkan

persepsi

seseorang

tentang

kesehatan yang akan berdampak positif terhadap seuatu lembaga misal;


rumah sakit, puskesmas. Apabila kita melakukannya dengan baik dan
benar.

B. DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. Standar Asuhan Keperawatan. Jakarta. 1997.


Swansburg C.R. Pengembangan Staf Keperawatan, Suatu Pengembangan
SDM. Jakarta. EGC. 2001

You might also like