You are on page 1of 34

Tim Penulis Renungan Harian Kampus Edisi XIX/I/April 2011

Yosafat Gullo, S.Pd


Dra. Irene Talakua
Sunardi, S.Pd., M.Pd.
Dr. Iwan Setyawan, M.Sc
Drs. Basuki Jati Utomo, Ph.D.
Pdt. Irene Ludji, S.Si. Teol.
M Ariance Ineke Pakereng, S.Kom., M.Kom
Drs.Rully Adi Nugroho, M.Sc
Yessica Natalia, S.Si., M.Kom.
Elisabeth Sri Lestari, S.Pd., MLIS
Nozy Ardyan Y.
Dwi Yanuar N.
Ruthy Missiani I.K.
Heri Firmanto, S.Si. Teol.
Triyanto, SP.

Tim Redaksi/Editor :
Pdt. Wellem Sairwona, M.Th.
Jelita Silaban
E. Gloria Meyvita H. S.
Dyah Pramesti
Design Cover :
Anthony Tumimomor, S.Kom.
Campus Ministry
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga

LATAR BELAKANG TEMA SEMESTER


Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan
dipuaskan (Matius 5:6)
Dengan semakin menggejalanya berbagai kejahatan di tengah-tengah
masyarakat kita dewasa ini, mungkinkah itu menunjukan bahwa ada yang salah
dengan ilmu pengetahuan yang ada di dalam masyarakat kita? Mengapa kemajuan
ilmu pengetahuan tidak berjalan sejajar dengan kualitas moral manusia? Adakah
semua itu akan menambah panjang rekaman ketidakbenaran ilmu pengetahuan dan
etika manusia dan masyarakat? Mungkinkah akibatnya adalah rentannya kehidupan
yang damai dan nyaman, kendatipun kecerdasan intelektual terus meningkat? Orangorang menjadi begitu mudah marah dan bertindak kasar satu terhadap yang lain.
Kesopanan dan tata krama dalam bertutur dan bergaul sering begitu gampang terseret
arus kekerasan dan kebringasan. Kejujuran dan ketulusan sering tidak mampu lagi
menampakan diri karena terdesak dan tertekan oleh persaingan hidup yang semakin
rapat, alot, sengit, dan ketat. Persaudaraan dan persahabatan mudah retak, lalu pecah
oleh prasangka dan iri hati. Apakah semua ini terjadi karena kebodohan ataukah
sebaliknya justru karena kecerdasan? Mengapa ilmu pengetahuan tidak memberi andil
bagi mantapnya standar-standar moral di dalam masyarakat?
Bilamana semua gejala tersebut di atas makin menampakkan dirinya di dalam
kehidupan pribadi dan kehidupan bermasyarakat, maka kita tidak dapat
membayangkan bagaimana masa depan kita dan anak cucu kita. Mungkinkah
kebahagiaan dan kedamaian hidup akan terwujud apabila masyarakat di mana kita
hidup, walaupun berilmu, tetapi ternyata tidak lagi menghormati dan menghidupi
kebenaran etika yang berlandaskan hati nurani, nilai-nilai luhur agama, budaya
tradisional, dan hukum yang diterima secara bersama? Dan apabila masa depan kita
menjadi tidak jelas bahkan menakutkan, apa artinya semua pengetahuan, pekerjaan
dan jerih lelah kita saat ini?
Universitas Kristen Satya Wacana adalah sekaligus komunitas ilmiah dan
komunitas moral. Sudah menjadi tanggung jawabnya untuk mencari kebenaran ilmu
pengetahuan dan kebenaran etika. Dengan mencari dan menemukan kebenaran itu,
UKSW hendak ikut serta membangun kehidupan dan masa depan umat manusia di
mana ia hadir. Itulah kehidupan yang lebih masuk diakal, lebih bahagia, dan lebih
damai. Membangun kehidupan individu dan masyarakat yang berwawasan keilmuan
dan etika adalah makna kehadiran UKSW sebagai sebuah lembaga pendidikan
kristiani. Tidakkah ini sebuah panggilan yang terhormat dan suci? Tidakkah dengan
panggilan dan pengabdian tersebut, maka hati nurani, akal sehat, dan cita-cita luhur
kehidupan yang ada dalam masyarakat akan selalu datang ke UKSW? Mengapa harus
ragu bila kita melangkah di jalan yang benar? Mengapa harus takut bila kita
melakukan sesuatu yang benar? Apabila kita masih sepakat dengan hal di atas,
dapatkah kita menghindari panggilan untuk hidup di dalam kebenaran dengan
berlandaskan hati nurani dan firman Tuhan yang kita imani, serta cita-cita luhur yang
telah menjadi spirit UKSW sejak kelahirannya?
Tema pelayanan Campus Ministry pada semester ini hendak mengingatkan
kita bahwa kebahagiaan hidup dan kepuasan atas ilmu pengetahuan dan jerih lelah
kita hanya akan diraih apabila kita selalu mencari di dalam kebenaran. Apabila kita
ingin bahagia dan puas atas hidup, kerja, dan ilmu kita, maka kebenaran adalah
sebuah kebutuhan, bukan sebuah pilihan. Itulah yang ditegaskan oleh Tuhan Yesus
ketika Beliau berkata: Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran,
karena mereka akan dipuaskan. (Matius 5:6) Pernyataan ini dipublikasikan oleh

Sang Guru di tengah masyarakat Yudais-Helenis yang sedang mengalami


kemerosotan moral, justru di tengah maraknya wacana pengetahuan keagamaan dan
filsafat yang sedang berkembang. Konteks historis ini memberi perspektif interpretasi
literalistik kepada saya bahwa kebenaran yang dimaksudkan oleh Sang Guru di sini
adalah kebenaran etika, yaitu sebuah prinsip dan praktek kehidupan individual dan
sosial yang sesuai dengan standar moral sebagai manusia yang ber-Tuhan dan
bersesama. Dengan demikian dapat teridentifikasi bahwa orang yang lapar dan haus
akan kebenaran adalah orang yang ingin hidup etis. Mereka inilah orang-orang yang
berbahagia dan terpuaskan, kata Sang Guru.
Atas dasar itu, perkenankan saya menegaskan bahwa bagi sivitas akademika
UKSW, sumber kebahagiaan dan kepuasan kita bukan hanya kualitas akademis dan
intelektualitas kita, tetapi juga adalah etika hidup, etika memimpin dan dipimpin,
etika mengajar, etika belajar, dan etika kerja kita di kampus ini, dan di tengah
kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan kata lain, demi keberadaan serta masa
depan kita di UKSW dan UKSW di tengah masyarakat serta bangsa ini, maka ada dua
hal yang selalu akan membuat kita bahagia dan puas, yaitu: kecerdasan intelektual
dan kecerdasan moral. Sudahkah itu kita miliki dan tumbuh kembangkan dengan
subur di tengah tengah keberadaan kita? Tuhan memberkati.
Pdt. Tony Tampake, M.Si.

Jumat, 1 April 2011


Yeremia 4 : 2
Dan jika engkau bersumpah dalam kesetiaan, dalam keadilan dan dalam
kebenaran: Demi Tuhan yang hidup!, maka bangsa-bangsa akan saling memberkati
di dalam Dia dan akan bermegah di dalam Dia
BELAJAR DARI TERORIS
Kita pasti sudah tidak asing lagi dengan teroris, bukan? Teroris benar-benar
meneror kehidupan manusia. Para teroris tidak segan-segan untuk melakukan
tindakan bom bunuh diri. Banyak kasus bom bunuh diri yang terjadi akhir-akhir ini,
tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara lain. Mereka tidak ragu dengan
tindakan yang dilakukannya. Dengan keberanian dan keyakinan penuh, mereka
melakukan tindakan tersebut karena mereka meyakini bahwa apa yang mereka
lakukan bukanlah kematian yang sia-sia.
Dalam hal ini, saya tidak akan mengajak saudara untuk melakukan hal yang
sama seperti para teroris tersebut, tetapi kita akan melihat bagaimana keberanian para
teroris ini dalam memahami apa yang mereka yakini sebagai kebenaran dan
bagaimana kesetiaan mereka dalam meyakini apa yang harus dibela. Tidak dapat
disangkal bahwa keberanian dan kesetiaan para teroris dalam melakukan bom bunuh
diri tersebut sangat mencengangkan.
Kejadian ini memberi gambaran bagi kita, yaitu bahwa keyakinan seseorang
akan tercermin dari tindakan yang dilakukan. Jikalau kita sungguh-sungguh
mempunyai keyakinan di dalam Tuhan Yesus, maka seharusnya keyakinan ini
tercermin dalam tindakan kita sehari-hari. Jadi jika kita tidak menjadi cerminan Allah,
berarti kita tidak mempunyai keyakinan yang benar terhadap Allah. Sebagai orang
Kristen, kita memiliki teladan Yesus, satu-satunya orang tidak berdosa yang pernah
hidup. Kita memiliki standar sempurna untuk diikuti. Tetapi betapa mudahnya kita
jauh dari standar tersebut. Hal ini dikarenakan karena kita tidak mempunyai
keyakinan yang benar dan betul-betul kuat, seperti seorang teroris. Mampukah kita
menjadi seperti teroris yang siap mencerminkan keyakinannya dalam tindakan
nyata dalam kebenaran dan kesetiaan terhadap Allah?
Pokok Doa: Ampuni diriku Tuhan, karena banyak hal yang kulakukan dalam
kehidupanku yang tidak mencerminkan kehidupan kristiani. Amin.

Sabtu, 2 April 2011


Wahyu 21: 4
Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan
ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab
segala sesuatu yang lama itu telah berlalu
SOLUSI DARI TUHAN
Tidak dapat dipungkiri, kita semua khawatir tentang hal-hal buruk atau dosa
yang kita baca di dalam surat kabar dan kita lihat di televisi. Adakah akhir dari hal-hal
buruk atau dosa ini? Yesaya menunjukkan solusi terakhir Tuhan untuk masalah dosa.
Dosa telah memisahkan kita dari Tuhan. Dengan demikian, bukan oleh karena
kekurangkuasaan atau kekurangpahaman Tuhan. Kekuasaan Tuhan tidak kurang
panjang untuk menyelamatkan kita. Tuhan juga memiliki kemampuan mendengar
kita. Dosa tidak pernah dapat membenarkan kita. Dosa tidak pernah bisa memberi kita
pendamaian. Dosa adalah sebuah perangkap yang membawa kematian. Bagaimanakah
Tuhan melihat dosa manusia? Tentu saja Tuhan tidak gembira akan hal ini.
Oleh karena itu, Tuhan ikut campur untuk melawan masalah dosa. Yesus
membebaskan kita dari kematian yang kekal hukuman atas dosa-dosa kita. Yesus
datang ke bumi dan oleh kehidupan-Nya dan kematian-Nya, Dia melepaskan kita dari
dosa. Kita perlu menyiapkan diri kita sendiri menyambut kedatangan Yesus yang
kedua kali ke bumi dimana kita menjadi penghuni yang baru, dalam rumah Allah
yang baka.
Tuhan telah memakai lengan-Nya yang berkuasa untuk campur tangan supaya
dapat menyelamatkan kita. Apakah kita mau bertobat dan menerima keselamatan dari
pada-Nya? Seperti yang sudah kita mengerti, Tuhan mempunyai Yerusalem baru,
sebuah rumah yang baru dan ajaib untuk mereka yang menerima-Nya. Dia siap
menyambut kita.
Pokok Doa: Ya Tuhan, ajarlah kami bertobat dan menerima keselamatan dariMu.Agarkami semua dapat menikmati Yerusalem baru bersama-Mu Amin.

Minggu, 3 April 2011


Roma 4 : 9
Adakah ucapan bahagia ini hanya berlaku bagi orang bersunat saja atau juga bagi
orang tak bersunat? Sebab telah kami katakan, bahwa kepada Abraham iman
diperhitungkan sebagai kebenaran
IMAN ABRAHAM
Tujuan utama dari seorang calon mahasiswa mendaftar di sebuah universitas
adalah kuliah dan kemudian bisa mendapatkan gelar. Entah orang tersebut berasal dari
mana, latar belakang pendidikannya bagaimana, kemampuan ekonomi yang
bagaimana, dan lain-lain. Mahasiswa yang memang sudah mempunyai niat yang
benar dan melakukan tugas serta tanggung jawabnya dengan kesungguhan, pastinya
akan lebih kuat dalam menghadapi pelajaran, tugas, ataupun ujian yang diadakan, dan
akhirnya pun dapat lulus dan mendapatkan ijazah. Lain halnya dengan mahasiswa
yang awalnya berniat belajar tetapi di tengah jalan tergoda untuk mengesampingkan
tugas dan tanggung jawabnya. Bisa-bisa mahasiswa tersebut drop-out. Yang penting
di sini adalah kesungguhan dalam menjalani hari-hari sebagai seorang mahasiswa,
bukan hanya niat.
Sama seperti Abraham. Abraham sudah lebih dahulu beriman kepada Allah
sebelum ia disunat. Sunat pada zaman Perjanjian Lama adalah sertifikat yang
diterima sebagai orang beriman. Sedangkan pada zaman Perjanjian Baru, sertifikat
tersebut adalah baptisan. Ayat ini menegaskan kepada kita bahwa semua orang yang
beriman seperti Abraham, akan menerima pembenaran dan kelak akan menerima
keselamatan. Manusia akan menerima keselamatan jika orang itu beriman seperti
Abraham. Sekali lagi: bukan sunat, tetapi iman.
Apakah kita sebagai sivitas akademika UKSW sudah mempunyai iman yang
benar, iman yang bisa kita pertanggungjawabkan kepada Allah? Allah tidak
memandang apa status kita, apa golongan kita, apa pekerjaan kita, tetapi Allah
memandang iman dan perbuatan kita.
Pokok Doa: Ajar kami Tuhan untuk selalu bertekun dalam iman akan Yesus Kristus
walaupun kesulitan yang kamihadapi makin berat. Amin.

Senin, 4 April 2011


Yohanes 8 : 36
Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka
BENAR-BENAR BEBAS
Banyak orang Kristen yang telah mengalami kemerdekaan dari hidup yang
lama. Meskipun demikian, sebenarnya mereka yang belum-belum merdeka.
Walaupun mereka telah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, hidup
mereka masih dibelenggu oleh berbagai hawa nafsu kedagingan dan kekhawatiran
hidup.
Menjadi orang yang merdeka berarti kebahagiaan dan kedamaian hidup kita
tidak lagi dipengaruhi oleh kondisi di sekitar kita. Orang yang merdeka tidak akan
lebih senang pada waktu dipuji atau sedih pada saat dikritik. Kita hidup dalam kasih
dan tidak lagi memanipulasi orang lain untuk memuaskan hidup kita. Kita berjalan
dalam Roh, dan hidup oleh Roh sehingga hidup kita ditandai oleh buah Roh. Yesus
merupakan gambaran anak manusia yang benar-benar bebas di mana segala tindakanNya dilakukan untuk menggenapi kehendak Bapa, bukan untuk menyenangkan
manusia. Untuk dapat berubah menjadi manusia yang benar-benar bebas kita harus
mengalami proses pembaharuan pikiran. Kita harus memperbarui pikiran kita setiap
hari melalui perenungan firman Allah. Setiap kepercayaan salah yang kita miliki perlu
diganti dan diperbaharui oleh kebenaran firman Allah yang kita renugkan.
Hanya orang bodoh yang memilih hidup dalam perbudakan dan
ketidakbebasan. Terimalah kebebasan-Nya dan ikuti jalan yang telah disediakan-Nya
bagi kita. Raihlah kebebasan yang Yesus anugerahkan, maka kita akan dibebaskan
dari belenggu dosa, ketakutan, kekurangan, sakit dan khawatir.
Pokok Doa: Ya Bapa Surgawi, terima kasih atas rencana-Mu untuk membebaskanku.
Ajarlah aku melepaskan setiap bebanku dan berserah hanya pada-Mu. Amin.

Selasa 5 April 2011


Amsal 21: 21
Siapa mengejar kebenaran dan kasih akan memperoleh kehidupan, kebenaran dan
kehormatan
BUKAN MENGEJAR KESALAHAN
Ayat di atas sejalan dengan prinsip tabur tuai. Di mana ada kebenaran di situ
akan tumbuh damai sejahtera. Akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman
untuk selama-lamanya (Yesaya 32:17). Namun tanpa kita sadari seringkali yang
terjadi adalah sebaliknya. Apa yang kita lakukan tidak jarang mengejar atau menabur
kesalahan dan kebencian sehingga yang kita peroleh adalah kehidupan yang tidak
damai, baik dengan diri sendiri maupun dengan orang lain.
Tiap hari di antara kita kemungkinan sering melakukan rapat informal
berjam-jam baik di tempat kerja maupun di luar tempat kerja dengan agenda mencaricari kesalahan orang lain. Dan manakala menemukannya senangnya luar biasa. Lupa
akan kekurangan dan kesalahan diri sendiri. Mengapakah engkau melihat selumbar di
dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau
ketahui? Begitu juga jika menerima berita tentang kesalahan atau kealpaan orang lain
ibarat mendapatkan emas 24 karat. Sebaliknya jika menerima berita keberhasilan
orang lain, hatinya sedih bukan kepalang. Jauh dari sifat empati yang merupakan sifat
yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja menjadi pendengar
yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi
konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka
memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan
mengerti orang lain.
Sebagai sivitas akademika di kampus tercinta sudah barang tertentu dituntut
mengerjakan tugas-tugas sehari-hari yang kadang tidak ringan. Janganlah mau
ditambahi dengan terus-menerus mencari-cari kekurangan orang lain tetapi kejarlah
kebenaran dari Tuhan dan amalkanlah kasih-Nya sehingga UKSW terus bertumbuh
dan keberadaannya semakin menjadi berkat bagi semua orang.

Pokok Doa: Ya Tuhan, ajarkanlah agar kami dapat menjalani hidup Kristen yang
benar dan tidak suka mencari-cari kesalahan orang lain. Amin.

Rabu, 6 April 2011


Roma 4 : 16
Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia,
sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka
yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari Iman
Abraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua

TETAP PERCAYA
Siapa yang tidak mengetahui kisah tentang Abraham? Seorang hamba Tuhan
yang disebut bapa semua orang beriman. Kehidupannya diisi dengan hal-hal yang
berkenan dihadapan Tuhan. Mulai dari pertama beliau dipanggil oleh Tuhan untuk
pergi ke negeri yang telah dijanjikan oleh Tuhan. Abraham yang pada saat itu masih
bernama Abram dan istrinya yang bernama Sara yang pada saat itu masih bernama
Sarai, bersama-sama berangkat, tanpa mengetahui secara pasti di mana tempat yang
Tuhan janjikan tersebut. Abraham dengan iman memenuhi panggilan dari Tuhan dan
dengan sukacita menuju kepada kehendak Tuhan.
Kemudian saat Tuhan menjanjikan keturunan untuk Abraham, Abraham
meyakini dengan iman bahwa Tuhan akan menggenapinya, bahwa Tuhan akan
menjadikan keturunan Abraham menjadi banyak seperti bintang di langit dan pasir di
laut. Dengan ukuran manusia, Abraham bisa saja tidak mempercayai, karena memang
Sara istrinya mandul dan tidak dapat memiliki keturunan. Tetapi dia percaya dan
akhirnya menerima apa yang Tuhan janjikan.
Iman adalah satu hal yang sudah sangat sulit kita temui saat ini. Banyak orang
hidup dengan pengertiannya sendiri, tanpa melihat rencana Tuhan. Kebanyakan orang
yang hidup pada masa sekarang berpikir dengan logika mereka, sampai mencoba
melihat Allah pun dengan logika mereka sendiri. Padahal Tuhan adalah pribadi yang
tidak dapat kita jangkau dengan pikiran kita. Pikiran kita terbatas sedangkan Tuhan
tidak. Dia mampu memikirkan dan merencanakan lebih dari apa yang dapat kita
bayangkan dan kita pikirkan.
Oleh karena itu, walaupun pada saat ini terkadang kita merasa sudah tidak
dapat menjalani dan menyelesaikan masalah kita, jangan menyerah karena kekuatan
dan pikiran kita yang terbatas. Contohlah bapa Abraham yang tetap yakin akan janji
Tuhan, dan percaya sampai Tuhan menggenapi rencana-Nya yang indah tepat pada
waktunya.
Pokok Doa: Tuhan bantu kami menjadi pribadi yang taat dan percaya selalu akan
pekerjaan tangan-Mu,walaupun segalanya namapk mustahil. Amin.

Kamis, 7 April 2011


Roma 9 : 31
Tetapi bahwa Israel, sungguhpun mengejar hukum yang akan mendatangkan
kebenaran, tidaklah sampai kepada hukum itu

LOOK BEFORE YOU LEAP


Ada sebuah cerita dari kisah dongeng negeri binatang. Di sana diceritakan
tentang serigala yang sedang siap menyantap kelinci yang baru saja ditangkapnya.
Sesaat sebelum dia hampir memakannya, tiba-tiba ada beruang yang datang
menghampirinya. Beruang tersebut meminta kelinci hasil buruan milik serigala
tersebut. Kemudian serigala berpikir sejenak, kalau dia memberikan hasil
tangkapannya maka dia sendiri akan lapar, tetapi jika tidak diberikan, Beruang
tersebut akan marah. Saat serigala tersebut berpikir, muncul akal liciknya. Akhirnya
serigala mengatakan bahwa kelinci hasil tangkapannya itu akan diberikan kepada raja
beruang yang ada di daerah itu. Mendengar hal tersebut beruang itu merasa marah dan
mengatakan pada serigala untuk mengantarkannya pada raja beruang. Dan benar,
serigala tersebut membawa beruang itu ke danau. Kemudian serigala menunjuk ke
arah dalam danau, dan mengatakan raja beruang ada di dalam danau itu. Kemudian
beruang itu segara menengok ke dalam danau dan bercermin, terlihatlah mukanya
terpantul dari danau. Tanpa berpikir panjang beruang itu menyerang bayangannya
sendiri dan terjun ke danau kemudia tenggelam.
Kita mungkin menganggap beruang tersebut bodoh dan tolol, tetapi terkadang
kita sendiri yang mengalami hal yang sama yang terjadi pada beruang tersebut. Kita
mudah terhasut dan tidak mengetahui dengan pasti kebenaran dan keadilan yang
sebenarnya. Kita terjebak pada ajaran-ajaran yang tidak baik dan tidak sesuai denga
iman kita.
Yang harus kita lakukan adalah senantiasa mampu menyaring informasi dan
apa saja yang kita terima sebelum melakukannya. Jangan sampai kita menganggap
apa yang kita pikirkan dan lakukan itu benar sebelum kita benar-benar secara pasti
mengetahui kebenaran tersebut adalah kebanaran Tuhan.
Pokok Doa: Berilah kami hikmat-Mu Tuhan untuk mengetahui kebenaran yang sejati
diantara banyak kebenaran yang ditawarkan dunia ini. Amin.

Jumat, 8 April 2011


Yakobus 3 : 14
Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri,
janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran

MENGAPA HARUS IRI?


Daud yang kecil berhasil mengalahkan Goliat yang besar. Begitulah saat
Tuhan bekerja. Walaupun postur tubuh Daud yang tidak mungkin untuk mengalahkan
Goliat yang besar, tetapi dengan pertolongan Tuhan, Daud dapat mengalahkan Goliat.
Saul pada awalnya bahagia dan pulang kepada rakyatnya dengan bangga. Tetapi
rakyat mengelu-elukkan Daud, Saul mengalahkan beribu-ribu, Daud mengalahkan
berlaksa-laksa, demikian seruan yang dikatakan oleh banyak orang. Hal ini ternyata
membuat Saul merasa iri dan menyimpan dendam kepada Daud.
Rasa iri hati itu tidak berhenti pada perasaan dan hati saja, tetapi karena iri
hatinya, Saul berusaha untuk membunuh Daud. Iri dengki membuat Saul ditinggalkan
oleh penyertaan Tuhan, dan menjadi tidak berkenan di hadapan Tuhan. Saul berusaha
mengejar Daud dan berusaha membunuhnya. Di banyak kesempatan sebenarnya Daud
juga berpeluang untuk membunuh raja Saul, tetapi Daud tidak melakukannya karena
Daud menghargai rajanya, dan karena Daud memang tidak memiliki dendam terhadap
Saul.
Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kita tidak
boleh merasa iri akan apa yang sudah Tuhan berikan untuk orang lain. Tuhan kita
adalah Allah yang adil. Jangan kita menjadi iri, jika teman kita lebih cantik, lebih
pintar dan lebih kaya. Iri hati yang kita rasakan hanya akan merusak diri kita sendiri.
Kita menjadi terbebani dengan pikiran dan perasaan iri kita sendiri.
Seseorang diciptakan sesuai dengan kapasitasnya, apa yang Tuhan berikan
sudah pas dan seimbang. Mungkin kita tidak tampan, tidak pintar dan tidak kaya,
tetapi kita harus mulai menyadari pasti ada karunia lain yang Tuhan berikan untuk
kita yang lebih luar biasa yang mungkin sekali tidak dimiliki oleh orang yang
tampan/cantik dan pintar tersebut. Jadi untuk apa kita iri?
Pokok Doa: Terima kasih Tuhan atas karunia yang boleh kami terima dan nikmati.
Tolong kami agar tidak menjadi iri hati terhadap sesame kami. Amin.

Sabtu, 9 April 2011


Kisah Para rasul 9 : 15
Tetapi firman Tuhan kepadanya: "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan
bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja
dan orang-orang Israel

BERBALIK 180o
Paulus adalah seorang hamba Tuhan yang melakukan pelayanan dengan luar
biasa. Dia berani mengambil banyak resiko yang harus dia terima saat dia melayani,
dicambuk, dipukul, dan bahkan juga dipenjara. Tetapi dia melakukannya dengan
tulus, berani, dan tetap penuh sukacita. Dia melihat segala pengorbanannya saat
pelayanan adalah pengorbanan dan harga yang harus dibayar saat memutuskan untuk
mengikut Tuhan demi mengabarkan injil dan kebenaran firman Tuhan.
Melihat apa yang telah dikerjakan Paulus sungguh bertolak belakang dengan
apa yang dia lakukan saat dia masih bernama Saulus. Yang dilakukannya ketika itu
adalah mengejar dan berusaha menyingkirkan hamba-hamba Tuhan yang sedang
mengabarkan kebenaran firman Tuhan. Kehidupannya tidak pernah lepas dari
kejahatan, menculik, membunuh dan masih banyak lagi. Dia begitu benci dengan
pekerjaan pelayanan untuk Tuhan.
Tetapi rencana Tuhan luar biasa pada Saulus, Tuhan bekerja, dan turun tangan
menjamah dan membuat Saulus yang kejam, menjadi Paulus yang dengan luar biasa
melayani dan menjadi pengabar firman dengan mengorbankan nyawanya sekalipun.
Sungguh luar biasa janji yang Tuhan berikan untuk mengampuni kita dari
segala dosa. Tuhan mengerti, kita umat-Nya yang ada di dalam dunia ini adalah
makhluk penuh dosa yang sebenarnya layak untuk dihukum. Tetapi melalui
pengorbanan yang Tuhan Yesus lakukan, kita menjadi selamat dari hukuman maut
yang mengerikan itu. Yang harus kita lakukan adalah bertobat dan berbalik dari hal
jahat yang pernah kita lakukan dan berusaha hidup dengan benar di hadapan Tuhan
dan melakukan apa yang benar di mata Tuhan.
Pokok Doa: Ya Tuhan, ubahlah kami untuk menjadi alat pilihan bagi-Mu untuk
memberitakan kabar baik. Amin.

Minggu, 10 April 2011

1 Korintus 12 : 1
Sekarang tentang karunia-karunia Roh. Aku mau, saudara-saudara, supaya kamu
mengetahui kebenarannya
DASAR KESATUAN GEREJA
Jemaat Korintus berasal dari berbagai latar belakang sosial dan budaya.
Kemajemukan ini menjadi kekuatan tersendiri bagi mereka. Namun di pihak lain juga
merupakan potensi masalah apabila tiap orang tidak menghargai perbedaan yang ada.
Maka kebutuhan akan kesatuan menjadi sangat terasa pada waktu itu. Karena itu
Paulus menasihati jemaat Korintus untuk bersatu dengan dasar pemikiran kristiani
yang tepat dan menggunakan kemajemukan mereka untuk membangun gereja/jemaat
di Korintus untuk kepentingan pekerjaan Tuhan. Paulus mengontraskan pengalaman
mereka dulu sebagai para penyembah berhala, dengan pengalaman mereka sekarang
sebagai orang Kristen. Dulu mereka menyembah berhala-berhala yang mati, tetapi
sekarang mereka menjadi milik Allah yang hidup. Berhala-berhala mereka tidak
pernah berbicara kepada mereka, tetapi Allah dapat berbicara kepada mereka melalui
Roh-Nya.
Hanya melalui Roh-Nya seseorang dapat mengakui secara jujur bahwa Yesus
adalah Tuhan. Jadi iman itu tidak dihasilkan karena karya pribadi seseorang,
melainkan karena Roh Allah yang bekerja dalam diri orang tersebut. Hal ini berarti
juga bahwa seseorang yang dikuasai Roh Allah tidak mungkin menyatakan sesuatu
yang mendukakan hati Allah seperti penyangkalan terhadap Allah, atau berkata,
Terkutuklah Yesus! Dengan kata lain, orang yang hidup dalam kuasa Roh Allah
akan hidup sesuai dengan tuntunan Allah dan menghasilkan karya atau perkataan
yang sesuai dengan kehendak Roh Allah, bukan yang sebaliknya.
Perpecahan dan perselisihan yang terjadi di antara umat Allah pada akhirnya
hanya akan melemahkan kesaksian kita sebagai orang Kristen terhadap dunia yang
gelap. Karena itu jadilah sebagai satu pribadi dalam sebuah persekutuan/gereja untuk
membangun kesatuan atas berbagai kemajemukan yang ada dengan dasar bahwa kita
menyembah dan meninggikan Tuhan yang sama, di dalam Yesus Kristus.
Pokok Doa: Ya Tuhan Yesus. Berikanlah kami kasih yang tulus agar kami dapat
menjalin persatuan tanpa adanya perpecahan. Terima kasih Yesus. Amin.

Senin, 11 April 2011


Lukas 6 : 21
Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan.
Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa

SEBERAPA LAPARKAH KITA?


Setiap kali kami sekeluarga hendak makan maka anjing peliharaan kami,
Dino, akan turut berlari-lari menuju meja makan. Saat tengah asyik makan pun mata
Dino selalu tertuju pada kami, matanya penuh harapan bahkan terkadang ia menarik
perhatian kami dengan wajahnya yang memelas, gonggongan yang penuh keceriaan,
atau ia akan menaruh wajahnya di pahaku. Seusai kami makan dan memberinya
makan ia melonjak-lonjak dengan gembiranya. Tidak pernah ia bosan, setiap hari ia
melakukan hal tersebut dengan antusias.
Tuhan Yesus berfirman,Berbahagialah (dalam terjemahan lain diberkatilah)
orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
Masihkah kita lapar dan haus akan Tuhan seperti saat kita pertama kali mengenal
Dia? Masihkah kita antusias berdoa, membaca Alkitab, bersekutu dengan saudara
seiman atau menaati firman Tuhan? Atau kita sudah mulai bosan melakukan segala
aktivitas keagamaan kita?
Tuhan Yesus sangat merindukan kita, setiap hari Ia menantikan kedatangan
kita dalam hadirat-Nya sebab Ia ingin menguatkan kaki kita yang goyah, membalut
hati yang terluka, memberikan kekuatan baru bagi yang patah semangat. Ia ingin
memberikan yang terbaik bagi anak-anak-Nya. Yang kita perlukan adalah datang
pada-Nya, sebab Ia menyatakan, Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan
berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. (Matius 11:28).
Biarlah pada hari ini kita datang sekali lagi dihadapan Tuhan dan
mendedikasikan diri kita pada-Nya. Akui kegagalan kita untuk senantiasa mengasihi
Tuhan. Mintalah agar Dia mencurahkan cinta yag baru dalam diri kita, hingga
keantusiasan akan perkara-perkara ilahi kembali timbul dalam diri kita.
Pokok Doa: Ya Tuhan Yesus, kami mengakui bahwa kasih kami kepada-Mu mulai
pudar. Kembalikan api Roh-Mu di dalam kehidupan kami. Terima kasih Yesus.
Amin.

Selasa, 12 April 2011


2 Tesalonika 2 : 13
Akan tetapi kamu harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu,
saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu
untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang
kamu percayai
BELAJAR MENGUCAP SYUKUR
Akhir-akhir ini banyak sekali bencana alam yang melanda negara kita
Indonesia. Salah satunya adalah meletusnya gunung Merapi yang banyak memakan
korban. Para korban yang selamat banyak yang mengungsi ke tempat yang lebih
aman. Di tempat pengungsian banyak dari mereka yang tidak mendapat bantuan,
bahkan banyak yang kelaparan. Sungguh menyedihkan nasib mereka. Seandainya kita
yang berada di posisi mereka, apakah kita sanggup untuk melewatinya?
Kita seringkali lupa untuk mengucap syukur kepada Tuhan atas berkat-Nya.
Kita juga kerap kali bersikap acuh tak acuh terhadap keadaan di sekitar kita. Kita lupa
bahwa kita jauh lebih beruntung daripada sesama kita lainnya yang terkena bencana
alam tersebut. Tuhan Yesus telah rela berkorban di kayu salib untuk menebus dosa
kita semua. Kita wajib mengucap syukur kepada-Nya. Jika Tuhan tidak rela mati dan
disalibkan, maka hidup kita tetap masih kotor dan berlumuran dengan dosa.
Bersyukurlah karena jika kita bisa hidup sampai sekarang itu tidak lain dan
tidak bukan karena kasih karunia Allah. Masih banyak orang-orang di luar sana yang
jauh lebih menderita daripada kita. Mengucap syukurlah dalam segala hal, karena
itulah yang dikehendaki oleh Tuhan bagi setiap kita. Meski dalam keadaan terberat
sekalipun, Tuhan tetap ingin untuk kita mengucap syukur.
Marilah kita melatih diri kita untuk belajar bersyukur dalam situasi dan kondisi
apapun. Tuhan memberikan setiap permasalahan kepada kita bukan untuk
menjatuhkan kita, tetapi untuk membuat kita semakin dewasa dan mengajarkan kita
untuk selalu mengucap syukur.
Pokok Doa: Bapa, mampukan kami untuk kami selalu mengucap syukur kepada-Mu
dalam kondisi apapun juga dan ajarilah kami untuk belajar
mengandalkan-Mu dalam segala hal. Amin.

Rabu, 13 April 2011


1 Petrus 1:22
Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga
kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu
bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu

KASIH PERSAUDARAAN
Contoh hubungankasih persaudaraan dapat kita lihat di dalam diri Yusuf, anak
Yakub. Kasih persaudaraan di antara saudara-saudara Yusuf terbentuk setelah melalui
dua ujian, yaitu ujian iri hati dan ujian bahaya. Kedua ujian tersebut hanya bisa
dilewati bila kita bisa bersukacita melihat orang yang lebih sukses dan kita berani
menanggung risiko.
Saat Yusuf masih tinggal bersama-sama dengan saudara-saudaranya, mereka
merasa iri hati ketika melihat Yusuf diistimewakan oleh Yakub, ayah mereka. Akan
tetapi, saat Benyamin diistimewakan dalam jamuan makan yang diselenggarakan oleh
Yusuf bagi saudara-saudaranya, tidak ada tanda-tanda bahwa mereka masih diliputi
oleh rasa iri hati. Kemungkinan, dukacita yang mendalam yang diungkapkan oleh
Yakub saat kehilangan Yusuf membuat mereka menyesali perbuatan mereka yang
didasari oleh rasa iri hati. Yusuf mendemonstrasikan satu sikap yang penting bagi
sebuah persaudaraan, yaitu sikap bertanggung jawab. Dia siap untuk menanggung
risiko apa pun untuk membela Benyamin. Sikap ini kontras dengan sikap Ruben yang
ingin membela Yusuf, tetapi tidak berani berkonfrontasi dengan saudara-saudaranya.
Tentu saja kasih persaudaraan yang dimaksud bukan menunjuk kepada
persaudaraan secara jasmani (hubungan darah), melainkan hubungan persaudaraan
secara rohani sebagai anak-anak Allah. Bila kita tidak bisa mengasihi saudara kita
yang tampak di depan mata, tidak mungkin kita bisa mengasihi Allah yang tidak
kelihatan.
Pokok Doa: Ya Tuhan, berikanlah kami kasih yang tulus agar kami dan sesama umat
beragama dapat semakin menjalin persaudaraan dengan erat dan tulus ikhlas. Terima
kasih Yesus. Amin.

Kamis, 14 April 2011


2 Samuel 8 : 15
Demikianlah Daud telah memerintahkan atas seluruh Israel, dan menegakkkan
keadilan dan kebenaran bagi seluruh bangsanya
KUAT KARENA TUHAN
Daud merupakan anak dari Isai. Ia sehari-hari bekerja sebagai penggembala
kambing domba. Karena perawakannya yang kecil, Daud seringkali diremehkan oleh
orang-orang di sekitarnya. Saat Daud berperang melawan Goliat, banyak orang yang
meragukannya. Tetapi justru Tuhan memakai Daud dan membuat Daud menang
dalam menghadapi Goliat. Tuhan berkenan kepada Daud, sehingga Daud dapat
menjadi raja atas orang Israel. Walaupun Daud dipandang remeh, tetapi melalui Daud,
Tuhan menyatakan kuasa-Nya.
Apa yang baik menurut manusia belum tentu baik menurut Allah, tetapi apa
yang dianggap remeh oleh manusia belum tentu hina di mata Tuhan. Dalam kisah
Daud, ia mendapat kekuatan g daripada Tuhan. Kalau bukan karena pertolongan
Tuhan, Daud tidak mungkin bisa memenangkan peperangan-peperangannya. Daud
dapat menjadi seorang raja yang disegani oleh bangsa Israel atas ketangguhannya.
Tetapi semua itu tidak terlepas dari campur tangan Tuhan dalam kehidupan Daud.
Tuhan menginginkan setiap kita untuk kita mempunyai tujuan dalam hidup ini.
Tuhan tidak ingin kita menjadi seseorang yang biasa-biasa saja. Tetapi Tuhan ingin
kita menjadi seperti Daud. Tuhan kita bukanlah Tuhan yang melihat rupa, tetapi Ia
melihat kesungguhan hati setiap kita. Melalui Daud bangsa Israel diberkati. Begitu
pula dalam kehidupan kita Tuhan ingin agar kita dapat menjadi berkat bagi orang lain.
Marilah kita menyerahkan sepenuhnya diri kita untuk Tuhan. Biarlah Tuhan
yang memakai hidup kita seturut dengan kehendak-Nya. Mari kita seperti Daud yang
walaupun dianggap remeh oleh orang lain, tetapi dapat menjadi berkat bagi
bangsanya.
Pokok Doa : Tuhan, kami mau menyerahkan hidup kami kepada-Mu dan biarkanlah
kami dapat menjadi berkat bagi orang lain. Amin.

Jumat, 15 April 2011


Roma 5 : 21
Supaya, sama seperti dosa berkuasa dalam alam maut, demikian kasih karunia akan
berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus, Tuhan kita
TOKOH FAVORIT
Siapa yang tidak kenal Gayus Tambunan? Pribadi yang bukan siapa-siapa,
menjadi sosok yang fenomenal, dan dikenal oleh hampir setiap orang. Beritanya
muncul di mana-mana, wajahnya muncul setiap saat di layar televisi. Siapapun dia,
barangkali tidak ada relevansi dengan kehidupan kita. Walaupun sesekali, kita
menyebut-nyebut nama itu, dan mengangkatnya menjadi bahan diskusi yang cukup
hangat. Bagaimana dengan 2 (dua) nama yang disebutkan dalam perikop bacaan kita
hari ini, Adam yang hidup di zaman Perjanjian Lama, dan Kristus yang
kehidupannya terekam dalam Injil.
Mungkin 2 nama tersebut tidaklah sepopuler Gayus, karena tidak diekspose
besar-besaran dalam media massa, namun sebenarnya nama-nama itu mempunyai
pengaruh yang luar biasa besar dalam kehidupan kita. Melalui Adam, semua manusia
lahir sebagai orang berdosa, dan dikandung dengan membawa sifat iblis dalam
dirinya, tidak peduli apakah dia berbuat baik atau jahat. Sedangkan tokoh Kristus,
yang kita kenal dalam pribadi Yesus mengubah manusia berdosa menjadi anak-anak
Allah. Dengan memberikan kasih karunia kepada manusia, Allah menyatakan
kebenaran-Nya.
Tidak hanya demikian, kuat kuasa kasih karunia ini juga bekerja di dalam kita,
menghasilkan kebenaran yang subyektif, membuat kita benar terhadap Allah,
terhadap orang lain, dan terhadap diri sendiri. Kasih karunia ini di dalam kita tidak
hanya menaklukkan dosa, tetapi juga mengalahkan Iblis dan maut. Jadi kasih karunia
memerintah melalui kebenaran, dan menghasilkan hidup yang kekal. Kasih karunia
inilah yang membuat manusia menjadi benar di hadapan Allah. Karena Yesuslah,
manusia divonis not guilty dan beroleh hidup kekal.
Inginkah Saudara merasakan dan menikmati kasih karunia-Nya? Maka carilah
dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya (Matius 6:33). Tokoh Kristus, yang kita
kenal dalam diri Yesus itu patut kita teladani dan jadikan tokoh favorit dalam hidup
kita, karena hanya Dialah yang mampu mengenyangkan dan memuaskan dahaga kita
akan kebenaran.
Pokok Doa: Terima kasih Tuhan untuk kasih karunia-Mu yang begitu besar sehingga
kami semua Kau selamatkan dan Kau bebaskan dari hukuman dosa.
Amin.

Sabtu, 16 April 2011


Yesaya 28 : 17
Dan aku akan membuat keadilan menjadi tali pengukur, dan kebenaran menjadi tali
sipat; hujan batu akan menyapu bersih perlindungan bohong, dan air lebat akan
menghanyutkan persembunyian
PERLINDUNGAN KITA
Apa yang kita pikirkan dan rancangkan bila kita akan membangun sebuah
rumah? Tentunya kita akan memikirkan dan merancang rumah yang memiliki atap,
sehingga kita tidak kebocoran bila hujan atau kepanasan bila panas. Diberi pagar besi
yang kuat, sehingga aman dari serangan penjahat atau pencuri. Pernahkah kita
membayangkan rumah yang harus dihuni oleh orang Israel pada hari Raya Pondok
Daun? Selama pesta besar Yahudi ini, setiap orang Israel harus tinggal di rumahrumah yang terbuat dari ranting dan daun. Atapnya harus terbuka, sehingga mereka
dapat menatap langit, bulan dan bintang. Pesta ini ditetapkan oleh Allah, selama
beberapa hari dengan ritual yang cukup beraneka macam dengan tujuan agar bangsa
Israel mengingat bahwa mereka harus selalu bergantung pada Allah.
Allah mengharuskan umat-Nya menguduskan Dia dengan mempercayai hanya
Dia satu-satunya Allah, menuruti perintah-perintah-Nya, dan mengindahkan pesanpesan nabi-nabi-Nya. Sayang sekali, pada masa Yesaya bangsa Israel angkuh,
sembrono di hadapan Tuhan. Berulang-ulang Yesaya mengingatkan bangsa Israel
bahwa dosa yang paling mendasar adalah dosa terhadap Allah. Yesaya mengecam
ibadah yang berlumuran dosa, ibadah yang hanya memperhatikan hal-hal lahiriah.
Orang Israel menyombongkan suatu "tempat tinggal", mereka menjadikan
kebohongan sebagai tempat untuk berlindung, dan dusta sebagai tempat
persembunyian diri (Yesaya 28:15). Maka Tuhan pun berkata kepada mereka melalui
Nabi Yesaya, "Hujan batu akan menyapu bersih perlindungan bohong, dan air lebat
akan menghanyutkan persembunyian" (Yesaya 28:17). Bacaan hari ini mengajak kita
untuk memeriksa hidup yang kita jalani guna memastikan bahwa keamanan kita tidak
terletak pada kebohongan, atau kuasa-kuasa lain yang hampa, tetapi pada kebenaran
Allah. Hari raya Pondok Daun mengingatkan kita bahwa seluruh kehidupan ini
ditopang oleh kemurahan hati Allah. Apabila kita menjadikan kebenaran sebagai
perlindungan kita, tiada badai yang dapat mengancam kita, karena kita bergantung
kepada Allah yang menopang kita.
Pokok Doa: Terima kasih telah menjadi tempat perlindungan kami ya Tuhan. Di
dalam kasih karunia-Mu kami aman terlindung. Amin.

Minggu, 17 April 2011


Yehezkiel 33 : 14
Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti mati! tetapi ia bertobat
dari dosanya serta melakukan keadilan dan kebenaran
DIAMPUNI DOSANYA
Sidik ketahuan mencuri handphone temannya, karena dia butuh sekali uang
untuk membeli obat. Ibunya sakit keras dan tak ada lagi uang di dompetnya untuk
menebus obat yang harganya tidak murah. Tertangkap, dipukuli massa, dan dibawa ke
kantor polisi. Bingung, malu, menyesal, tapi mau apa? Sudah terlanjur. Berempati
pada masalah Sidik, seorang teman akhirnya membebaskan Sidik, dan malah memberi
Sidik uang untuk menebus obat ibunya.
Hal seperti itulah yang kira-kira harus disampaikan oleh Nabi Yehezkiel kepada
bangsa Israel yang telah melakukan hal-hal yang jahat di mata Tuhan. Dalam perikop
ini, Nabi Yehezkiel diminta untuk menyampaikan nubuat-nubuat pengharapan bagi
Israel. Yehezkiel harus memperingatkan bangsa Israel agar mereka tidak habis
dibinasakan, tetapi beroleh keselamatan. Orang benar tidak dapat hidup karena
kebenarannya pada waktu ia berbuat dosa, dan sebaliknya orang jahat akan hidup bila
dia bertobat dan melakukan keadilan dan kebenaran. Pada intinya, Allah
menginginkan agar semua orang beroleh keselamatan. Kuncinya, apakah kita mau
bertobat dan kembali kepada sumber kebenaran.
Pada saat kita menerima Yesus sebagai Juru Selamat, maka kebenaran
seharusnya telah ada dalam hati kita. Tugas kita memberitakan kabar keselamatan dan
kebenaran itu kepada setiap orang, agar setiap orang diampuni dosa-dosanya dan
beroleh hidup kekal.
Sebagai sivitas, apapun tugas dan tanggung jawab kita, baik sebagai dosen,
karyawan, mahasiswa, sudahkah kita memberitakan kebenaran di tengah-tengah
aktivitas kita di kampus, pada saat mengajar, pada saat bekerja, ataupun pada saat
berkuliah? Selamat berkarya dan melanjutkan karya Yesus sebagai bukti dan rasa
syukur, bahwa dosa-dosa kita telah diampuni-Nya.
Pokok Doa: Tuhanku pakailah aku menjadi alat-Mu untuk menyalurkan kebenaranMu agar
semua orang beroleh keselamatan dan hidup kekal. Amin.

Senin, 18 April 2011


Roma 6 : 20
Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran
HAMBA DOSA
Bacaan kita hari ini, sebenarnya tidak dapat dipisahkan dari ayat-ayat 21-23,
yang merupakan satu kesatuan utuh, di bawah perikop Dua Macam Perhambaan.
Manusia di beri pilihan untuk menentukan, apakah dia mau berbuat dosa, atau tetap
setia pada perintah Tuhan. Ayat-ayat tersebut mencantumkan alasan orang percaya
harus menyerahkan anggota-anggota tubuhnya menjadi hamba kebenaran. Ayat 20-21
merumuskan segi negatifnya, dan ayat 22-23 merumuskan segi positifnya. Jadi,
menjadi hamba kebenaran artinya menyerahkan diri menjadi milik Tuhan, dan dalam
kehidupannya sehari-hari, Tuhan menjadi tuannya.
Kebebasan merupakan perkataan yang menarik, yang mampu menggiurkan
orang. Ular telah membujuk manusia pertama dalam firdaus untuk makan dari buah
pohon terlarang dengan alasan ia akan menjadi bebas dari perintah-perintah dan
larangan-larangan Tuhan. Namun, manusia tidak dapat bekerja untuk dua tuan. Bila
dia patuh pada tuan yang satu, pasti dia akan mengabaikan tuan yang lainnya. Buah
yang akan kita dapatkan bila patuh pada Iblis adalah maut, sedangkan buah dari patuh
pada kebenaran adalah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus Tuhan kita.
Bila kita bercermin pada kehidupan kita saat ini, di lembaga UKSW yang
tercinta ini, sudahkan kita patuh pada Tuan kita yang Agung? UKSW sebagai
lembaga pendidikan yang punya label Kristen di dalamnya, apakah masih konsisten
dengan firman Tuhan yang mendasari pendiriannya? Integritas setiap anggota-anggota
yang ada di dalam UKSW haruslah selalu dijaga.
Hati-hati dan waspadalah pada kelicikan Iblis yang mampu memperdaya
manusia dengan keahliannya memanipulasi dosa menjadi pembenaran menurut
ukuran manusia dalam wujud harta, kuasa/jabatan, politik, agama, intelegensia, dan
illah-illah lain yang tanpa kita sadari telah kita sembah dan puja. Tetaplah setia pada
firman Tuhan sampai akhir usia kita dan jangan pernah mau berdamai dengan dosa.
Pokok Doa: Tolonglah kami ya Roh Kudus agar terhindar dari jebakan Iblis yang
terus- menerus berusaha untuk memisahkan kami dari kasih-Mu.
Amin.

Selasa, 19 April 2011


Yesaya 62 : 2
Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat
kemuliaanmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan
ditentukan oleh Tuhan sendiri
MENINGGALKAN ALLAH
Bacaan hari ini merupakan penutup dari rangkaian syair tentang keselamatan
yang Tuhan berikan kelak kepada Yerusalem. Yerusalem masih merupakan kota yang
banyak reruntuhan dan tidak aman.Mungkin, gambaran ini sama dengan keadaan di
beberapa daerah Indonesia setelah terserang gempa, tsunami, banjir, atau letusan
gunung. Setelah melihat puing-puing berserakan, manusia menyadari betapa
berkuasanya Allah terhadap kehidupan manusia.
Dalam ayat ke-4, Yesaya
menggambarkan bangsa Israel seperti istri yang ditinggalkan oleh suaminya.
Demikianlah ikatan antara Tuhan dengan umat-Nya digambarkan dengan persekutuan
perkawinan, antara suami dengan istri.
Namun dalam keadaan yang demikian, nabi tetap percaya bahwa ada saatnya
Tuhan akan memulihkan umatNya sesuai janji-Nya. Pemulihan itu pada akhirnya
akan mengembalikan bangsa Israel dalam hubungan bak suami istri. Yesaya bukan
semata meratapi kehancuran secara fisik yang dialami bangsanya, melainkan lebih
dari itu kehancuran spiritual yang nampak jelas di balik semua penderitaan mereka.
Yesaya begitu merindukan ada kebenaran yang kembali bersinar dari Yerusalem. Bila
kebenaran itu dimiliki oleh Yerusalem, maka semua keadaan mereka akan berubah
dengan sendirinya.
Mari kita belajar dari kepekaan nabi Yesaya untuk menangkap krisis kebenaran
spiritualitas yang menjadi pemicu munculnya krisis dalam aspek-aspek hidup yang
lainnya. Semoga kita dapat menaikkan permohonan yang tepat untuk bangsa kita yang
sedang dirundung nestapa, agar suatu saat kita dapat melihat kembali sinar kemuliaan
Tuhan bersinar di bumi Indonesia ini.
Pokok Doa: Ajar kami untuk hidup dalam kebenaran-Mu dan menempatkan
Engkau sebagai Raja kami, yang senantiasa kami sembah dan kami taati.
Selamatkanlah kami dan bangsa kami, ya Kristus. Amin.

Rabu, 20 April 2011


Masa Pra Paskah
Yohanes 14: 15-16
Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan
minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain,
supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran
ROH PENGHIBUR
Konteks ayat ini ditulis sebelum Kristus Yesus ditangkap dan disalibkan,
sebab itu Tuhan Yesus sudah mulai menyatakan suatu tanda melalui penyataan-Nya
bahwa akan datang waktunya suatu hari nanti berkaitan dengan penangkapan dan
penyaliban-Nya. Di mana dalam teks tersebut Kristus Yesus sendiri yang berbicara
tentang akan adanya hari di mana Kristus Yesus tidak akan lagi bersama-sama dengan
para murid, maupun khalayak ramai secara fisik. Oleh sebab itu, bila harinya tiba
Kristus Yesus memberikan suatu janji kepada setiap orang yang mengasihi dan yang
menuruti segala perintah-Nya. Seorang Penolong yang akan menyertai setiap orang
yang mengasihi dan yang melakukan perintah-Nya untuk selama-lamanya yaitu Roh
Kebenaran.
Ada yang menarik dari firman Tuhan di atas bahwa Tuhan memberikan suatu
penghiburan sekaligus kekuatan bagi setiap kita yang tetap setia pada iman percaya
kita dengan tetap mengasihi dan hidup menurut kehendak Tuhan di tengah-tengah
tantangan zaman. Tuhan akan memberikan Roh Penolong (Roh Penghibur) yang akan
mendampingi dan menolong kita selama-lamanya untuk menghadapi tantangan zaman
ini. Menolong bukan saja dipahami supaya kita selamat dalam kehidupan yang akan
dating, tetapi juga menolong dalam kehidupan kita sehari-hari ketika di dunia di mana
sekarang kita tinggal dan hidup. Dapat kita rasakan bahwa Tuhan menolong,
menghibur dan melindungi kita dari bahaya yang mengancam, menolong kita ketika
ada masalah atau pergumulan hidup baik dalam keluarga, pekerjaan, mencari jodoh,
dan lain-lain. Tuhan juga menolong kita untuk dapat menghirup udara yang segar
dengan kesehatan yang Tuhan berikan sehingga kita dapat beraktivitas.
Dengan harapan bahwa supaya kita senantiasa tetap setia dan mengandalkan
Tuhan dalam segala perencanaan kehidupan kita. Firman Tuhan adalah ya dan amin,
di mana dari dulu sampai sekarang tidak akan pernah berubah sampai selamalamanya. Tuhan akan selalu sama dan relevan dalam sepanjang sejarah kehidupan
manusia). Selamat menikmati pertolongan dan penghiburan dari Kristus Yesus.
Pokok Doa: Terima kasih untuk Roh Penolong yang Kau berikan Tuhan. Kaulah
andalan kami selalu. Amin.

Kamis, 21 April 2011


Masa Pra Paskah
Lukas 22: 19-20
Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan
memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi
kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku. Demikian juga dibuat-Nya
dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: Cawan ini adalah perjanjian baru oleh
darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu
MAKNA PERJAMUAN KUDUS
Seringkali kali kita mengikuti dan merayakan yang namanya perjamuan kudus
di gereja di mana kita berjemaat. Apa sebenarnya makna perjamuan kudus bagi hidup
anda? Apakah sebatas kita mengetahui bahwa roti adalah simbol tubuh Kristus dan
cawan berisi anggur adalah simbol darah Kristus? Jika hanya sebatas itu maka terlalu
murah makna perjamuan kudus tersebut.
Roti yang dipecah-pecahkan dalam perjanjian lama merupakan simbol untuk
mengenang sebuah penderitaan bangsa Israel dalam masa sukar di bawah
pemerintahan Raja Firaun. Dalam perjanjian baru dipahami sebagai simbol tubuh
Kristus untuk kehadiran Kristus bagi manusia sekaligus mengenang akan penderitaan
Kristus Yesus yang mengorbankan hidup-Nya untuk manusia.
Kata cawan ini (yang biasa kita gunakan untuk perjamuan kudus) adalah
perjanjian baru oleh darah-Ku. Dalam perjanjian lama, cawan dan perjanjian
mengingatkan akan sebuah hukum. Seringkali manusia gagal untuk menaati hukum.
Seringkali manusia gagal untul menaati hukum Allah. Sebab itu dalam perjanjian
lama, ketika Allah murka maka Allah dapat menghukum secara langsung melalui
sebuah peristiwa ataupun bencana. Dalam perjanjian baru melalui Kristus Yesus,
cawan menunjukan bahwa hubungan antara manusia dengan Allah bukanlah
bergantung pada hukum tetapi dengan kasih melalui pencurahan darah Kristus, di
kayu salib. Melalui peristiwa inilah Allah ingin menunjukan bahwa Allah begitu
mengasihi umat manusia, walaupun manusia sering berbuat dosa.
Jadi makna perjamuan kudus ialah mengingatkan kembali akan kasih Allah
melalui Kristus Yesus yang mati disalibkan untuk membawa pengampunan dosa dan
membawa perdamaian antara Allah dengan manusia. Perjamuan kudus hanya teruntuk
pribadi yang mau bertobat dengan menyesali akan dosa dan kejahatannya untuk tidak
berbuat lagi. Selamat memaknai perjamuan kudus dengan hidup menjadi kudus.
Pokok Doa: Kami bersyukur atas perjamuan kudus yang kami boleh nikmati Tuhan.
Kini, ajar kami hidup menjadi kudus, seperti kehendak-Mu. Amin.

Jumat, 22 April 2011


Jumat Agung (Penyaliban)
Lukas 23: 33-34
Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan
Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya
dan yang lain di sebelah kiri-Nya. Yesus berkata: Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab
mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat
SALIB SEBAGAI SIMBOL PERDAMAIAN
Penyaliban Kristus Yesus sungguh mengingatkan manusia akan tindakan
Allah yang memilih jalan penderitaan sebagai karya penyelamatan Allah untuk
kehidupan manusia. Salib dapat dipahami sebagai suatu simbol perdamaian antara
Allah dengan manusia. Karena begitu besar dosadan kejahatan manusia, membuat
terputusnya hubungan manusia dengan Allah, terciptanya jurang atau jarak yang
begitu jauh antara manusia dengan Allah. Salib dapat dipahami sebagai suatu
jembatan untuk menghubungkan dan mendekatkan kembali antara manusia dengan
Allah.
Dalam penyaliban ada sebuah pengampunan untuk dosa dan kejahatan kita.
Dalam penyaliban ada sebuah pengharapan akan kehidupan dari maut. Dalam
penyaliban ada sebuah kesempatan untuk kita hidup dalam perdamaian dan dalam
penyaliban ada sebuah cinta kasih dari Allah yang begitu luar biasa untuk manusia.
Ini merupakan suatu penegasan bahwa Allah kita dalam Kristus Yesus sungguh
mengasihi kita. Jangan sia-siakan hidup kita karena kita sudah diperdamaikan dengan
Allah. Sudah sepatutnya kita sungguh-sungguh untuk menjalani hidup dengan
memuliakan, menyenangkan dan menjaga kekudusan hidup dengan meninggalkan
dosa-dosa kita dan jangan berbuat dosa lagi.
Jika Kristus Yesus mau berkorban untuk memperdamaikan Allah dengan kita,
maka sebagai umat tebusan Kristus hendaklah kita juga mau menjadi pembawa damai
dan menciptakan perdamaian diantara keluarga, sesama, dan lingkungan masyarakat,
sebagai wujud kita mengasihi mereka. Kita sudah diperdamaikan dengan Allah
dengan pengampunan-Nya, maka hendaklah anda juga harus mau memberi
pengampunan dan menciptakan perdamaian dengan Tuhan, sesama, dengan diri anda,
dan dengan alam. Selamat merayakan Jumat Agung dengan menjadi pembawa damai.
Pokok Doa: Tuhan, mari layakkan dan ajar kami menjadi pembawa damai-Mu di
dalam kehidupan kami dan masyarakat kami. Amin.

Sabtu, 23 April 2011


Hari Berkabung.
Matius 12: 40
Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga
Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam
MENGINGAT SEBUAH TANDA
Dalam masa-masa berkabung (istilah untuk menghayati kedukaan dari sebuah
peristiwa kematian) mari kita mencoba menghayati ayat di atas untuk bahan
perenungan kita. Dalam injil Matius ada sesuatu yang menarik karena dalam
menghayati masa-masa Paskah selama tiga hari, mulai dari peristiwa kematian Kristus
Yesus sampai hari kebangkitan-Nya, injil Matius mengajak kita untuk melihat lewat
sebuah tanda melalui kisah Yunus dalam perut ikan.
Tanda tersebut Kristus Yesus berikan karena konteks di mana saat itu para ahli
Taurat dan orang Farisi meminta tanda kepada Yesus. Kisah nabi Yunus yang berada
di dalam perut ikan selama tiga hari tiga malam diumpamakan bahwa Anak Manusia
pun akan tinggal dalam rahim/perut bumi selama tiga hari tiga malam. Rahim bumi
dapat ditafsirkan sebagai kuburan. Selama tiga hari Yunus dalam perut ikan kemudian
ia keluar dan hidup lalu pergi ke Niniwe. Demikian juga Kristus Yesus akan berada
dalam kubur dalam waktu tiga hari dan kemudian Kristus Yesus bangkit. Itulah tanda
yang besar yang diberikan oleh Tuhan.
Dalam menghayati masa-masa Paskah kita diajak untuk merenungkan sebuah
tanda yang sudah Tuhan berikan kepada umat, jauh sebelum hari penyaliban tiba.
Dalam masa-masa setelah peristiwa penyaliban dan kematian Kristus Yesus, kita
masuk dalam hari di mana akan adanya tanda kebangkitan tersebut. Kita tidak perlu
ragu dan khawatir akan kuasa Allah yang tak terbatas. Kebangkitan Kristus Yesus
adalah kebangkitan kita semua untuk hidup dalam pengharapan akan adanya
penggenapan janji Allah. Selamat mengingat akan tanda-tanda ajaib yang pernah kita
alami sebagai bukti cinta kasih Allah kepada kita.
Pokok Doa: Kiranya lewat menantikan kebangkitan-Mu, kami belajar semakin hidup
dan bertekun dalam pengharapan akan janji-janji Firman Tuihan. Amin.

Minggu, 24 April 2011


Kebangkitan Paskah
Lukas 24: 5-6
Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini,
Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di
Galilea.
PASKAH ADALAH SIMBOL KEMENANGAN
Percayakah kita bahwa Kristus Yesus bangkit dari antara orang mati? Ada
banyak isu yang mengatakan bahwa Yesus tidak bangkit. Ada isu yang mengatakan
bahwa Yesus tidak disalib, namun digantikan Yudas yang di salib, lalu Yesus
terangkat ke surga. Ada pula isu yang mengatakan bahwa Yesus tidak bangkit karena
ditemukannya tulang belulang yang diduga itu Yesus. Ada banyak isu yang lain yang
mencoba mengguncang iman percaya kita kepada kebangkitan Kristus Yesus, bahwa
Ia tidak bangkit dari antara orang mati.
Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di
sini, Ia telah bangkit. Bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang
berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga. Ini merupakan
kutipan Firman Tuhan dalam injil Lukas yang menegaskan bahwa Kristus Yesus
sungguh bangkit dari antara orang mati. Karena dasar iman kita adalah bukan hanya
pada kematian Kristus di kayu salib, namun juga kebangkitan-Nya dari antara orang
mati.
Tidak akan ada kebangkitan tanpa ada kematian. Tidak akan ada kemenangan,
tanpa ada kebangkitan. Kebangkitan merupakan sebuah simbol akan kemenangan
Kristus Yesus atas dosa, maut, dan Iblis. Kebangkitan merupakan sesuatu simbol
adanya kemenangan bagi kita semua. Karena jika Kristus Yesus tidak bangkit maka
sia-sialah iman percaya kita. Dalam kebangkitan Allah, menyatakan bahwa Allah kita
adalah Allah yang hidup dan bukan Allah yang mati. Allah kita adalah Allah yang
berkarya, Allah yang dekat, Allah yang mencintai dan mengasihi saudara dan saya.
Selamat menjadi pemenang. Selamat Paskah 2011.
Pokok Doa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk kemenangan-Mu di kayu salib. Ini
kami, mari berkaryalah dalam hidup kami. Amin.

Senin, 25 April 2011


Yeremia 50 : 7
Siapapun yang menjumpai mereka, memakan habis mereka, dan lawan-lawan
mereka berkata: Kami tidak bersalah! Karena mereka telah berdosa kepada Tuhan,
tempat kebenaran, Tuhan, pengharapan nenek moyang mereka!
MENYUARAKAN KEBENARAN
Yeremia, adalah salah satu Nabi yang dipakai Allah untuk menyuarakan
kehendak-Nya. Sekalipun, Yeremia sewaktu masih muda merasa tidak yakin akan
kemampuannya, Allah memakainya karena Allah melihat bahwa Yeremia akan
berlaku benar kepada tanggungjawabnya dan yang akan berdiri demi kebenaran
sekalipun mendapat perlawanan besar.
Di tengah-tengah kebinasaan umum yang akan segera dialami oleh bangsa
Israel, Yeremia diizinkan memandang kepada pengharapan-pengharapan mulia pada
masa yang akan datang, ketika umat Allah akan ditebus dari negeri musuh dan
ditempatkan kembali ke Sion.
Ia melihat lebih dahulu waktunya bilamana Tuhan akan membaharui perjanjian
hubungan dengan mereka.
Ayat yang menjadi bacaan kita hari ini, adalah salah satu nubuat Yeremia yang
mau menunjukkan bagaimana Allah akan bertindak terhadap bangsa yang merasa
besar, bila mereka tidak lagi memegang kebenaran di dalam kehidupannya. Tuhan
akan menghukum bangsa yang tidak mengandalkan Tuhan sebagai tempat kebenaran
dan pengharapan. Sebaliknya, Tuhan akan memberi kelimpahan, sukacita, bila umatNya taat pada perintah dan kehendak-Nya.
Bagaimana dengan kehidupan bangsa di mana kita tinggal sekarang ini? Banyak
kejadian dan bencana alam yang telah dialami dan kita saksikan bersama, seolah
tanpa henti, terus menerus, sambung menyambung, adakah ini juga peringatan bagi
kita? Apa yang dapat kita lakukan? Kita ini juga dipanggil menjadi Yeremia-Yeremia
masa kini yang menyuarakan kebenaran. Mulai dari diri sendiri, untuk tetap setia
melakukan yang benar di hadapan Tuhan. Setelah itu, melalui kehidupan, perbuatan
dan tutur kata, kita dapat menjadi kitab yang terbuka bagi sesama.
Pokok Doa: Tuhan, jadikan kami alatmu untuk menyuarakan kebenaran di tengah
dunia yang mulai cemar dan penuh dengan dosa ini. Amin.

Selasa, 26 April 2011


Yakobus 1 : 20
Sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah
KEMARAHAN YANG TERKENDALI
Sebagai makhuk sosial dalam interaksinya dengan sesama acap kali
memunculkan permasalahan yang memancing aspek emosional, satu di antaranya
timbulnya sikap marah yang tak terkendali. Sebenarnya manusia diberi kemampuan
untuk mengendalikan amarahnya, karena amarah bukanlah satu-satunya cara untuk
menyelesaikan suatu masalah, justru terkadang sebaliknya akan memunculkan
masalah baru.
Kita sebagai yang terpilih dan dikasihi oleh Allah memang tak akan lepas dari aneka
macam tantangan atau masalah.
Jadi sehingga tidak mengherankan dalam dunia dewasa ini manusia cenderung
mulai lupa untuk introspeksi diri. Manusia lebih suka menilai orang lain daripada
berkaca pada diri sendiri. Menilai kualitas khotbah daripada menerima pesan khotbah.
Marah atas teguran orang daripada mengevaluasi iman dan kepercayaan diri sendiri.
Jika hatinya senang, ia akan pergi ke gereja itu. Jika buruk, ia akan pergi ke gereja
lain. Dengan kata lain, manusia sekarang sudah sangat egois. Memandang sesuatu
dari kacamatanya sendiri dan untuk kepentingan dirinya sendiri. Parahnya,
kecenderungan ini diperparah dengan amarah. Marah terhadap orang yang tidak beres,
memuji diri yang merasa beres. Marah terhadap ketololan orang lain, tinggi hati
dalam perasaan jenius. Marah terhadap Allah, merasa diri sebagai orang suci.
Namun, firman Tuhan kali ini menyapa kita dengan sungguh lembut, khususnya
kepada terhadap kita yang sedang marah, entah marah kepada orang lain, kepada diri
sendiri atau bahkan kepada Allah. Tuhan menunggu pertobatan. Allah menunggu
perubahan hati kita masing-masing, untuk mengobati luka yang selama ini kita
rasakan. Allah menunggu kita berseru kepada Allah atas ketidakadilan, atas kejahatan,
atas masa lalu yang hitam, atau atas penderitaan yang kita alami. Sungguh lembut,
Tuhan Allah ingin menyembuhkan kemarahan dan kekecewaan saudara.
Pokok Doa: Ajar kami mampu menahan kemarahan dan selalu menginstropeksi diri
kami Tuhan. Amin.

Rabu, 27 April 2011


Efesus 4:31
Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian, dan fitnah hendaklah dibuang
dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.
SEPERTI TUHAN MENGAMPUNI
Di saat kita sedang terluka, lebih dari yang kita pikir, seorang teman
mengkhianati kita dengan menceritakan rahasia kita kepada orang lain. Sekarang
setiap orang mengetahuinya, dan kita malu menunjukkan muka kita. Bagaimana anda
bisa mengampuni mulut seperti itu? Bayangkan! Atau mungkin teman sekerja
mencuri ide kita . Dia yang mendapat keuntungan darinya dan menerima semua
pujian, termasuk promosi dan kenaikan gaji. Sekarang dia sulit melihat mata kita , tapi
kita tidak peduli. Kenyataannya, kita tidak peduli jika melihat dia lagi. Bagaimana
kita bisa mengampuni dia?
Kemungkinan untuk terluka sangat banyak. Rasul Paulus membuat pernyataan
yang menarik tentang pengampunan dalam pesan utamanya tentang hubungan
manusia. Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah
dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu
ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni,
sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. Apakah kita bisa
melihat perilaku yang menghancurkan seperti kepahitan, kemarahan, kegeraman,
pertikaian, dan fitnah di satu sisi dan kasih mesra, saling mengampuni disisi yang
lain? Maukah kita menyingkirkan rantai penghancur yang mengikat kebebasan anda
untuk damai bersama orang lain? Satu kunci untuk membuka rantai itu adalah
pengampunan.
Tapi mengampuni tidaklah mudah bukan? Bagaimana kita bisa melakukannya?
Rahasianya terletak di dalam ayat ini: saling mengampuni, sebagaimana Allah di
dalam Kristus telah mengampuni kamu. Kita mengampuni sebagaimana Allah telah
mengampuni. Bagaimana itu? Jika kita bisa belajar beberapa elemen dalam
pengampunan Allah, kita bisa tahu bagaimana kita bisa mengampuni.
Pengampunan mulai dengan belajar mengerti orang lain. Itu terdengar tidak
sulit. Kita tahu apa yang kita sukai. Setidaknya jika kita jujur pada diri sendiri. Kita
juga tahu bahwa kita memiliki banyak kesalahan. Kenapa kita tidak menunjukan
sedikit toleransi dalam kesalahan yang sama dengan orang lain? Orang yang menolak
mengampuni mungkin merasa diri sempurna. Apaha kita seperti itu?
Pokok Doa: Latih kami terus Tuhan, agar kami dengan murah hati melepaskan
pengampunan untuk orang yang bersalah kepada kami. Amin.

Kamis, 28 April 2011


Yeremia 22 : 15
Tetapi hidup di istana yang indah tidak berarti menjadi raja yang besar! Mengapa
ayahmu, Yosia, diberkati Allah dan memegang tampuk pemerintahan begitu lama?
Karena ia adil dan jujur dalam segala perkara
JUJUR AKAN HANCUR?
Zaman begini bicara tentang kejujuran, banyak orang yang sinis dan mengatakan :
Jujur akan ajur/hancur. Kepada siapapun juga kita harus waspada, harus curiga dan jangan
jujur-jujur amat, jangan polos-polos amat karena kita akan dimakan oleh kejahatan orang lain.
Apalagi di dunia politik semboyannya: tidak ada musuh yang abadi. Akan menjadi musuh
bila tidak sama dengan kepentingannya. Orang yang jujur akan mudah ditebak dan tidak akan
langgeng di dunia politik alias akan tergusur. Yang benar bisa disalahkan, yang salah bisa
dibenarkan. Semuanya bisa diatur, yang jujur akan hancur. Demikian juga di dunia
perdagangan, penuh dengan tipu daya dan kong kalikong.
Sikap adil berarti memperlakukan sesamanya tanpa diskriminatif. Karena itu Amos
mengatakan, kejujuran supaya tidak jatuh pada kelicikan harus disertai dengan keadilan.
Keadilan dan kejujuran harus menjadi perilaku hidup orang beriman, supaya nama Tuhan
dipermuliakan dan hidupnya menjadi berkat bagi sesama. Tuhanh Penguasa jagat ini, Pemilik
segala sesuatu, memperlakukan manusia dengan sangat adil, yang hina ditegakkan, yang
miskin diangkat. Jadi bagi mereka yang memperlakukan sesamanya dengan tidak adil pasti
Tuhan tidak berkenan.
Dalam dunia sekarang ini hidup dalam kebenaran, keadilan dan kejujuran agak sulit
dilakukan. Oleh sebab itu banyak orang kristen yang hidup dalam ketidakbenaran. Kenapa?
Sebab yang dilakukannya adalah kehendak manusia, bukan kehendak Tuhan. Padahal kalau
kita sadar, dalam Doa Bapa kami, kita sering ucapkan jadilah kehendak-Mu di bumi seperti
di Surga. Kenapa demikian? Karena kita tidak bersatu dengan Roh Kudus. Kalau kita bersatu
dengan Roh Kudus maka yang ada kepada kita adalah spiritualitas yang kuat, spiritualitas
yang tidak dapat terpengaruh dalam berbagai hal. Kita tetap akan mengasihi Yesus dan tetap
melakukan apa yang dikehendaki-Nya. Kehendak Tuhan kepada kita adalah jalankan
kebenaran dan hiduplah dalam keselamatan.

Pokok Doa:

Ya Tuhan, meski dunia mengatakan kejujuran itu berat, tapi kami rindu
berlaku jujur senantiasa. Amin.

Jumat, 29 April 2011


Yesaya 59 : 14
Hukum telah terdesak ke belakang, dan keadilan berdiri jauh-jauh, sebab kebenaran
tersandung di tempat umum dan ketulusan ditolak orang
HUKUM HARUS DITEGAKKAN
Tuhan memberikan kesempatan kepada gereja, bersama dengan Tuhan bekerja
untuk memberikan harapan bagi bangsa-bangsa, komunitas ini sedang berharap
adanya terang. Melalui perikop di atas, kita sedang diajak menolong mereka untuk
melihat kedepan. Tidak ada harapan sama sekali, karena hukum sudah terdesak
kebelakang. Hukum mengatur tentang hidup supaya dapat mendatangkan ketenangan.
Jadi, kehidupan brutal/garang sebagian masyarakat menandakan akhir zaman sudah
tiba.
Penyebab situasi yang sulit pada akhir zaman, ketika orang menaruh hati begitu
besar terhadap kekayaan/ uang. Inilah yang akan menjadi tuan bagi mereka.
Akibatnya semua kebijakan dan keputusan dipengaruhi oleh sikap mereka terhadap
kekayaan/uang. Bukan uang/kekayaan yang salah, tetapi cara pandang seseorang
terhadap kekayaan itulah yang menentukan baik buruknya tindakan mereka. Contoh
lain adalah kerusuhan baru-baru ini yang seperti api dalam sekam yang membakar
sedikit demi sedikit. Jika tidak ada tindakan mengatasinya, api tersebut akan cepat
sekali meluas/membesar. Kekerasan dengan kebaikan itu bedanya tipis sekali.
Untuk itulah Allah mempercayakan harapan hidup kepada gereja. Tidak akan
ada orang merasa nyaman hidup dalam kekerasan. Sebab itu Tuhan menganjurkan
gereja untuk bangkit. Jika kekristenan dianut hanya berdasarkan berkat, sangat besar
kemungkinan terjadi kemurtadan ketika kondisi hidup berubah sulit.
Kalau hukum ditegakkan dan keadilan dijunjung tinggi maka orang akan
tenang. Tuhan berkata bangkit, sebab harapan Tuhan hanya ada pada gereja yaitu kita.
Untuk maksud inilah korban Yesus di Golgota, yaitu mendapatkan kita kembali
menjadi bagian-Nya. Tuhan ingin menjadikan diri-Nya betul-betul dapat dilihat orang
melalui kita.
Pokok Doa:

Tuhan, inilah kami rindu menegakkan kebenaran dan keadilan di lingkungan


hidup kami, dimulai dari UKSW. Amin.

Sabtu, 30 April 2011


2 Korintus 9 : 10
Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang
akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan
buah-buah kebenaranmu
TAK PERNAH KEKURANGAN
Ketika bangsa Israel dipimpin Tuhan keluar dari tanah Mesir, mereka
mengalami masa-masa sulit. Salah satunya adalah ketika mereka harus singgah di
padang gurun Sin (Keluaran 6). Di sana mereka bersungut-sungut karena mereka
belum mengetahui apa yang akan mereka makan dan mereka takut kelaparan. Mereka
lupa bahwa mereka masih mempunyai Tuhan yang menyediakan segala sesuatu yang
mereka butuhkan. Akhirnya, Tuhan pun berbelas kasih dan menjawab pergumulan
mereka. Ia mengirimkan roti dan daging untuk umat Israel yang menjadi makanan
mereka sehari-hari.
Tuhan tidak pernah melalaikan umat-Nya. Ia selalu memelihara dan
mencukupkan kebutuhan kita. Sadarkah kita ketika kita masih bisa hidup sampai
sekarang ini juga merupakan anugerah Tuhan. Terkadang saat kita mengalami kondisi
yang serba kekurangan kita lupa akan Tuhan. Kita hanya mengandalkan kekuatan kita
sendiri untuk menyelesaikan permasalahan kita tersebut. 2 Korintus 9 : 10
mengajarkan kepada kita bahwa Tuhan selalu memperhatikan kehidupan orang
percaya. Seperti ketika Tuhan melawat bangsa Israel, demikian juga Tuhan melawat
kehidupan orang-orang yang percaya kepada-Nya. Tuhan menginginkan untuk setiap
kita percaya dan bergantung kepada-Nya.
Janganlah kita menjadi seperti bangsa Israel yang seolah-olah tidak mempunyai
Tuhan. Marilah kita menjadi pribadi yang mengandalkan Tuhan dalam segala hal.
Saat kita jatuh dan butuh pertolongan, mintalah kepada Tuhan. Seperti yang tertulis di
Alkitab, mintalah maka kamu akan diberi. Mungkin ketika kita berharap pada
manusia, kita akan menuai kekecewaan. Tetapi saat kita menaruh harapan pada
Yesus, maka yakinlah bahwa Ia akan bertindak.
Segala sesuatu yang Tuhan sediakan dan rencanakan adalah yang terbaik bagi
kita. Yakin dan percayalah bahwa Allah turut bekerja di dalam segala hal yang
mendatangkan kebaikan bagi kita, sekalipun saat ini.
Pokok Doa: Bapa, berilah kekuatan kepada kami untuk menghadapi masalah dan
ajarkanlah kepada kami untuk kami menaruh pengharapan kami hanya
kepada-Mu. Amin.

You might also like