You are on page 1of 4

Gejala Penyakit Diabetes Melitus

Gejala Penyakit Diabetes Melitus Kita pahami,


setiap jenis penyakit dengan pastinya terlebih
dahulu diawali dengan munculnya gejala penyakit
tersebut. Begitu juga dengan penyakit
diabetes yang terlebih dahulu diawali dengan
munculnya sejumlah gejala diabetes. Pada
diabetes melitus misalnya, diabetes dibedakan
menjadi diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2, yang
masing-masing memiliki karakteristik gejala
diabetes yang berbeda.
Gejala diabetes mellitus tipe 1 muncul secara
tiba-tiba pada saat usia anak-anak sebagai akibat dari kelainan genetik sehingga
tubuh tidak memproduksi insulin dengan baik. Sedangkan gejala diabetes mellitus
tipe 2 muncul secara perlahan-lahan sampai menjadi gangguan yang jelas.
Gejala Umum Penyakit Diabetes Melitus
1. Gejala Buang air kecil secara berlebihan
Gejala ini terjadi karena kadar gula dalam darah (glukosa) yang berlebih,
sehingga tubuh dirangsang untuk mengeluarkan kelebihan gula tersebut
melalui ginjal bersama urine (air kencing).
Tergantung tingkat gejala diabetes, warna dan kepadatan urine bisa berubah,
biasanya urine encer dan warnanya agak pucat.
Biasanya gejala ini muncul pada puncaknya terjadi pada malam hari ketika
tidur malam dimana saat malam hari kadar gula dalam darah relatif lebih
tinggi daripada siang hari.
2. Gejala kencing berlebihan dapat terjadi meskipun penderita diabetes tidak
banyak minum sepanjang hari
Gejala ini biasanya dialami oleh penderita diabetes insipidus dimana hormon
vasopressin yang bertugas mengurangi produksi urine dan meningkatkan
konsentrasi urine, jumlahnya berkurang.
Akibat kekurangan hormon vasopressin, jumlah urine yang dikeluarkan
menjadi berlebih dan urine menjadi encer.
Pada penderita diabetes mellitus, sebenarnya urine yang dikeluarkan telah
bercampur dengan zat-zat lain seperti glukosa, ketone dan asam sehingga

jumlahnya bertambah meskipun penderita tidak banyak minum sepanjang


hari
3. Gejala buang air kecil yang berlebihan disertai rasa haus yang berlebihan.
Karena sering buang air kecil, membuat tubuh merasa haus yang berlebihan.
Akibatnya penderita diabetes menjadi sering minum untuk menggantikan
cairan yang keluar. Banyaknya air yang diminum kemudian menimbulkan
hasrat buang air kecil. Begitulah seterusnya.
Banyaknya air yang diminum penderita diabetes lebih dari 3 liter per hari,
jauh di atas jumlah konsumsi air orang normal.
Gejala ini akan berlangsung terus menerus selama kadar gula dalam darah
belum terkontrol baik.
4. Gejala meningkatnya nafsu makan secara signifikan
Gejala ini disebabkan karena berkurangnya cadangan gula dalam tubuh
meskipun cadangan gula dalam darah tinggi, sedangkan insulin tidak mampu
menyalurkan gula sebagai sumber energi bagi tubuh.
Pasien mungkin suka makan banyak, terutama hal-hal yang berbahaya bagi
kondisi diabetes, yaitu zat hiperglikemia (zat yang banyak mengandung
gula/manis).
5. Gejala kelelahan tanpa diketahui penyebabnya
Pada penderita diabetes yang telah akut, umumnya penderita mudah
mengalami lelah, letih seperti hilang tenaga.
Biasanya gejala ini sering terabaikan karena dianggap sebagai kelelahan
akibat kerja.
Gejala ini disebabkan karena tubuh kekurangan oksigen untuk membakar
gula menjadi energi. Gula dalam darah menumpuk banyak di pembuluh
darah sehingga membuat darah menjadi kental dan alirannya melambat
sehingga menyebabkan gangguan pasokan oksigen yang dibawa oleh darah.
Padahal agar bekerja secara optimal, tubuh memerlukan oksigen untuk
membakar gula menjadi energi.
Akibat kekurangan oksigen tersebut, tubuh kehilangan tenaga sehingga
muncullah gejala kelelahan, sakit kepala, jantung berdebar-debar dan jika
sudah parah dapat menyebabkan penderita mengalami stroke.
6. Meskipun nafsu makan meningkat, berat badan tidak bertambah

Pada umumnya penderita diabetes badannya kurus, meskipun makannya


banyak. Padahal sebelum terkena diabetes, penderita diabetes berat
badannya gemuk meskipun nafsu makannya biasa-biasa saja.
Gejala ini ditimbulkan akibat insulin tidak dapat mengedarkan gula darah ke
seluruh tubuh, sebaliknya gula darah yang berlebih justru dikeluarkan melalui
ginjal menjadi urine.
7. Gejala timbulnya masalah kulit
Penderita diabetes juga mengalami masalah kulit seperti gatal-gatal berupa
kulit merah dan menipis, terutama di sekitar kelamin.
Permasalahan lainnya adalah kesemutan pada kulit dan rasa gatal di tangan
dan kaki.
Gejala ini disebabkan karena terjadi kerusakan pada pembuluh kapiler yang
terletak di bawah kulit dan sampai sekarang belum ditemukan obatnya.
8. Jika terjadi luka, proses penyembuhan menjadi lama
Lamanya proses penyembuhan luka disebabkan karena terhambatnya
sirkulasi suplai darah akibat menyempitnya pembuluh darah.
Gejala ini patut diwaspadai karena dapat menyebabkan luka menjadi
terinfeksi dan menyebabkan komplikasi.
Jika luka tersebut tidak dirawat dengan baik, maka dapat bertambah parah,
bahkan harus diamputasi agar tidak menjalar ke jaringan lain.
Untuk pencegahan, penderita diabetes disarankan untuk menjaga dan
merawat bagian tubuh terutama kaki, meskipun tidak dirasakan adanya
gangguan.
9. Gejala sakit di beberapa bagian tubuh
Penderita diabetes mengalami sakit dibeberapa bagian tubuh terutama di
punggung bagian bawah dan anggota badan.
Walaupun penderita minum obat penghilang rasa sakit, namun rasa nyeri
tidak kunjung sembuh.
10.Gejala gangguan penglihatan (katarak)
Biasanya penderita diabetes yang telah akut akan mengalami gangguan
penglihatan (katarak), yaitu buramnya lensa mata sehingga cahaya yang
masuk ke bola mata menjadi terhambat.

Gejala ini disebabkan karena gula membentuk suatu lapisan, kemudian


menutupi lensa mata.
Gangguan penglihatan dapat disembuhkan dengan cara operasi penggantian
lensa mata yang rusak dengan lensa plastik.
11.Gejala impotensi pada pria
Gejala ini biasanya menyerang pada pria penderita diabetes yang gemar
merokok dan minum minuman beralkohol.
Gejala ini timbul karena rusaknya sel-sel syaraf akibat terganggunya sistem
aliran darah di sekitar sel-sel syaraf seperti pada ginjal dan alat kelamin.
12.Jika dilakukan tes urine dan tes darah, keduanya menunjukkan nilai positif
Tes urine dilakukan dengan cara mengambil sampel darah kemudian
dimasukkan ke dalam alat khusus sehingga dapat diketahui kadar gula dalam
darah.
Tes urine dilakukan dengan cara mengambil sampel urine kemudian di tetesi
dengan larutan Fehling dan reagen Benedict. Larutan Fehlings akan berubah
warna merah bata manakala urine mengandung gula, sedangkan reagen
Benedict akan berubah warna menjadi kuning, hijau, oranye atau merah
tergantung pada jumlah total gula yang terkandung. Tes ini bertujuan untuk
mengetahui kadar glukosa, ketone dan glikoprotein dalam urine
Apabila Anda ataupun teman Anda mengalami beberapa gejala di atas,
segeralah berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan secepat
mungkin. Jangan tunda penyakit diabetes bertambah parah, karena diabetes
dapat menyebabkan serangkaian penyakit komplikasi seperti jantung,
hipertensi, gagal ginjal, bahkan stroke.
sumber : penyakitdiabetes.net

You might also like