Professional Documents
Culture Documents
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal
yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari
kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai
mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
"kultur" dalam bahasa Indonesia.
Definisi Budaya[sunting | sunting sumber]
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
[1] Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit,
termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,
perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.[1] Bahasa, sebagaimana
juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga
banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika
seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya
dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu
dipelajari.[1]
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak,
dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsurunsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.[2]
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi
dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah
suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang
mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa"
itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti
"individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam"
di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya
dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan
menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggotaanggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan
pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren
untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya
meramalkan perilaku orang lain.
Pengertian kebudayaan[sunting | sunting sumber]
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits
dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat
dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu
sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
bahasa
sistem pengetahuan
sistem tekhnologi dan peralatan
sistem kesenian
sistem mata pencarian hidup
sistem religi
sistem kekerabatan dan organisasi kemasyarakatan
Wujud dan komponen[sunting | sunting sumber]
Wujud[sunting | sunting sumber]
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan,
aktivitas, dan artefak.
Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang
sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini
terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika
masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan,
maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku
hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.
Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola
tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda
atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling
konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan
bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari
wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur
dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
Komponen[sunting | sunting sumber]
Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa elemen atau
komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :
Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata,
konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang
dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan,
terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek,
nenek dan seterusnya.
Dalam kajian sosiologi-antropologi, ada beberapa macam kelompok kekerabatan
dari yang jumlahnya relatif kecil hingga besar seperti keluarga
ambilineal, klan, fatri, dan paroh masyarakat. Di masyarakat umum kita juga
mengenal kelompok kekerabatan lain seperti keluarga inti, keluarga
luas, keluarga bilateral, dan keluarga unilateral.
Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh
masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum,
yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan
bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia
membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak
dapat mereka capai sendiri.
Bahasa[sunting | sunting sumber]
Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk
saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun
gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau
kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia
dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama
masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk
masyarakat.
Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan
fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk
berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk
mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara
khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari,
mewujudkanseni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk
mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kesenian[sunting | sunting sumber]
American Dream, atau "mimpi orang Amerika" dalam bahasa Indonesia, adalah
sebuah kepercayaan, yang dipercayai oleh banyak orang di Amerika Serikat.
Mereka percaya, melalui kerja keras, pengorbanan, dan kebulatan tekad, tanpa
memedulikan status sosial, seseorang dapat mendapatkan kehidupan yang lebih
baik. [9]
Gagasan ini berakar dari sebuah keyakinan bahwa Amerika Serikat adalah
sebuah "kota di atas bukit" (atau city upon a hill"), "cahaya untuk negaranegara" ("a light unto the nations"),[10] yang memiliki nilai dan kekayaan yang
telah ada sejak kedatangan para penjelajah Eropa sampai generasi berikutnya.
Pernikahan[sunting | sunting sumber]
Agama sering kali mempengaruhi pernikahan dan perilaku seksual. Kebanyakan
gereja Kristen memberikan pemberkatan kepada pasangan yang menikah; gereja
biasanya memasukkan acara pengucapan janji pernikahan di hadapan tamu,
sebagai bukti bahwa komunitas tersebut menerima pernikahan mereka. Umat
Kristen juga melihat hubungan antara Yesus Kristus dengan gerejanya.
Gereja Katolik Roma mempercayai bahwa sebuah perceraian adalah salah, dan
orang yang bercerai tidak dapat dinikahkan kembali di gereja. Sementara Agama
Islam memandang pernikahan sebagai suatu kewajiban. Islam menganjurkan
untuk tidak melakukan perceraian, namun memperbolehkannya.
Sistem ilmu dan pengetahuan[sunting | sunting sumber]
Secara sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia
tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan dimiliki oleh
semua suku bangsa di dunia. Mereka memperoleh pengetahuan melalui
pengalaman, intuisi, wahyu, dan berpikir menurut logika, atau percobaanpercobaan yang bersifat empiris (trial and error).
Sistem pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi:
pengetahuan tentang alam
pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan dan hewan di sekitarnya
pengetahuan tentang tubuh manusia, pengetahuan tentang sifat dan tingkah
laku sesama manusia
pengetahuan tentang ruang dan waktu
Perubahan sosial budaya[sunting | sunting sumber]
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Perubahan sosial budaya
Orang yang menggunakan kata "kebudayaan" dengan cara ini tidak percaya ada
kebudayaan lain yang eksis; mereka percaya bahwa kebudayaan hanya ada satu
dan menjadi tolak ukur norma dan nilai di seluruh dunia. Menurut cara pandang
ini, seseorang yang memiliki kebiasaan yang berbeda dengan mereka yang
"berkebudayaan" disebut sebagai orang yang "tidak berkebudayaan"; bukan
sebagai orang "dari kebudayaan yang lain." Orang yang "tidak berkebudayaan"
dikatakan lebih "alam," dan para pengamat seringkali mempertahankan elemen
dari kebudayaan tingkat tinggi (high culture) untuk menekan pemikiran "manusia
alami" (human nature)
Sejak abad ke-18, beberapa kritik sosial telah menerima adanya perbedaan
antara berkebudayaan dan tidak berkebudayaan, tetapi perbandingan itu
-berkebudayaan dan tidak berkebudayaan- dapat menekan interpretasi
perbaikan dan interpretasi pengalaman sebagai perkembangan yang merusak
dan "tidak alami" yang mengaburkan dan menyimpangkan sifat dasar manusia.
Dalam hal ini, musik tradisional (yang diciptakan oleh masyarakat kelas pekerja)
dianggap mengekspresikan "jalan hidup yang alami" (natural way of life), dan
musik klasik sebagai suatu kemunduran dan kemerosotan.
Saat ini kebanyak ilmuwan sosial menolak untuk memperbandingkan antara
kebudayaan dengan alam dan konsep monadik yang pernah berlaku. Mereka
menganggap bahwa kebudayaan yang sebelumnya dianggap "tidak elit" dan
"kebudayaan elit" adalah sama - masing-masing masyarakat memiliki
kebudayaan yang tidak dapat diperbandingkan.
Pengamat sosial membedakan beberapa kebudayaan sebagai kultur
populer (popular culture) atau pop kultur, yang berarti barang atau aktivitas
yang diproduksi dan dikonsumsi oleh banyak orang.
Kebudayaan sebagai "sudut pandang umum"[sunting | sunting sumber]
Selama Era Romantis, para cendekiawan di Jerman, khususnya mereka yang
peduli terhadap gerakan nasionalisme - seperti misalnya perjuangan nasionalis
untuk menyatukanJerman, dan perjuangan nasionalis dari etnis minoritas
melawan Kekaisaran Austria-Hongaria - mengembangkan sebuah gagasan
kebudayaan dalam "sudut pandang umum".
Pemikiran ini menganggap suatu budaya dengan budaya lainnya memiliki
perbedaan dan kekhasan masing-masing. Karenanya, budaya tidak dapat
diperbandingkan. Meskipun begitu, gagasan ini masih mengakui adanya
pemisahan antara "berkebudayaan" dengan "tidak berkebudayaan" atau
kebudayaan "primitif."
Pada akhir abad ke-19, para ahli antropologi telah memakai
kata kebudayaan dengan definisi yang lebih luas. Bertolak dari teori evolusi,
mereka mengasumsikan bahwa setiap manusia tumbuh dan berevolusi bersama,
dan dari evolusi itulah tercipta kebudayaan.
Pada tahun 50-an, subkebudayaan - kelompok dengan perilaku yang sedikit
berbeda dari kebudayaan induknya - mulai dijadikan subyek penelitian oleh para
ahli sosiologi. Pada abad ini pula, terjadi popularisasi ide kebudayaan
perusahaan - perbedaan dan bakat dalam konteks pekerja organisasi atau
tempat bekerja.
Orang Hopi yang sedang menenun dengan alat tradisional di Amerika Serikat.
Amerika
Kebudayaan di benua Amerika dipengaruhi oleh suku-suku Asli benua Amerika;
orang-orang dari Afrika (terutama di Amerika Serikat), dan para
imigranEropa terutama Spanyol, Inggris, Perancis, Portugis, Jerman, dan Belanda.
Asia
Asia memiliki berbagai kebudayaan yang berbeda satu sama lain, meskipun
begitu, beberapa dari kebudayaan tersebut memiliki pengaruh yang menonjol
terhadap kebudayaan lain, seperti misalnya pengaruh kebudayaan Tiongkok
kepada kebudayaan Jepang, Korea, dan Vietnam.
Dalam bidang agama, agama Budha dan Taoisme banyak memengaruhi
kebudayaan di Asia Timur. Selain kedua Agama
tersebut, norma dan nilaiAgama Islam juga turut memengaruhi kebudayaan
terutama di wilayah Asia Selatan dan tenggara.
Australia
Kebanyakan budaya di Australia masa kini berakar dari
kebudayaan Eropa dan Amerika. Kebudayaan Eropa dan Amerika tersebut
kemudian dikembangkan dan disesuaikan dengan lingkungan benua Australia,
serta diintegrasikan dengan kebudayaan penduduk asli benua
Australia, Aborigin.
Eropa
Kebudayaan Eropa banyak terpengaruh oleh kebudayaan negara-negara yang
pernah dijajahnya. Kebudayaan ini dikenal juga dengan sebutan "kebudayaan
barat". Kebudayaan ini telah diserap oleh banyak kebudayaan, hal ini terbukti
dengan banyaknya pengguna bahasa Inggris dan bahasa Eropa lainnya di
seluruh dunia. Selain dipengaruhi oleh kebudayaan negara yang pernah dijajah,
kebudayaan ini juga dipengaruhi oleh kebudayaan Yunani kuno, Romawi kuno,
dan agama Kristen, meskipun kepercayaan akan agama banyak mengalami
kemunduran beberapa tahun ini.
Timur Tengah dan Afrika Utara
Kebudayaan didaerah Timur Tengah dan Afrika Utara saat ini kebanyakan sang
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
PELAJAR
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan
formal maupunpendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis
pendidikan tertentu.
iswa/Siswi istilah bagi peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah. Siswa adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang
selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang
berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Sebagai suatu komponen
pendidikan, siswa dapat ditinjau dari berbagai pendekatan, antara lain:
pendekatan social, pendekatan psikologis, dan pendekatan edukatif/pedagogis.
Mahasiswa[sunting | sunting sumber]
Mahasiswa/Mahasiswi istilah umum bagi peserta didik pada jenjang pendidikan
tinggi yaitu perguruan tinggi ataupun sekolah tinggi.
Taruna
Banyak digunakan Sekolah Militer atau yang menganut sistem Militer, menurut
KBBI berarti pelajar (siswa) sekolah calon perwira, beberapa Perguruan Tinggi
Kedinasan juga menggunakan kata Taruna untuk menyebut Peserta Didik,
diantaranya STPN Yogyakarta, STIP Jakarta, dan STP
Warga belajar[sunting | sunting sumber]
Warga belajar istilah bagi peserta didik yang mengikuti jalur pendidikan
nonformal. Misalnya seperti warga belajar pendidikan keaksaraan fungsional
Pelajar[sunting | sunting sumber]
Pelajar adalah istilah lain yang digunakan bagi peserta didik yang mengikuti
pendidikan formal tingkat dasar maupun pendidikan formal tingkat menengah.
Murid[sunting | sunting sumber]
Murid istilah lain peserta didik.
Santri[sunting | sunting sumber]
Santri adalah istilah bagi peserta didik suatu pesantren atau sekolah-sekolah
salafiyah yang sangat mempunyai potensi.
http://shawilanolandadlxrpl2.blogspot.com/2013/06/pengertian-pelajar-shawilanolanda.html
Definisi Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik,
adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada
budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa
budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak,
dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsurunsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi
dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah
suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang
mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.Citra yang memaksa
itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti
individualisme kasar di Amerika, keselarasan individu dengan alam d Jepang
dan kepatuhan kolektif di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut
membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak
dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggotaanggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan
pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren
untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya
meramalkan perilaku orang lain.
2. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits
dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat
dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu
sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari
satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai
superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan
Pengertian Budaya Menurut Para Ahli Disini Lintas Berita akan mengumpulkan
pengertian atau definisi dari budaya dari berbagai sumber. Pengertian dan
definisi budaya tersebut tentu akan berbeda-beda jadi anda harus bisa
menyimpulkan sendiri tentang pengertian budaya tersebut.
Pengertian atau Definisi Budaya :
Menurut Wikipedia
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik,
adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Budaya diartikan sebagai pikiran, akal budi atau adat-istiadat. Secara tata
bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung
menunjuk pada pola pikir manusia.
Pengertian Budaya Menurut Koentjaraningrat
Budaya adalah suatu sistem gagasan dan rasa, tindakan serta karya yang
dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya
dengan belajar.
Definisi Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik ,
adat istiadat, bahasa , perkakas, pakaian , bangunan , dan karya seni . Bahasa ,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda
budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa
budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak,
dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsurunsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi
dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah
suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang
mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.Citra yang memaksa
itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti
individualisme kasar di Amerika , keselarasan individu dengan alam
di Jepang dan kepatuhan kolektif di Cina .
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya
dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan
menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggotaanggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan
pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren
untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya
meramalkan perilaku orang lain.
Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata,
konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang
dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan,
senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang,
seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar
langit, dan mesin cuci.
Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari
generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau
tarian tradisional.
Lembaga social
Lembaga social dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek
berhubungan dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem social yang
terbantuk dalam suatu Negara akan menjadi dasar dan konsep yang berlaku
pada tatanan social masyarakat. Contoh Di Indonesia pada kota dan desa
dibeberapa wilayah, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada
satu instansi atau perusahaan. Tetapi di kota kota besar hal tersebut terbalik,
wajar seorang wanita memilik karier
Sistem kepercayaan
Bagaimana masyarakat mengembangkan dan membangun system kepercayaan
atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi system penilaian
yang ada dalam masyarakat. Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam
kebiasaan, bagaimana memandang hidup dan kehidupan, cara mereka
berkonsumsi, sampai dengan cara bagaimana berkomunikasi.
Estetika
Berhubungan dengan seni dan kesenian, music, cerita, dongeng, hikayat, drama
dan tari tarian, yang berlaku dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di
Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini
perlu dipahami dalam segala peran, agar pesan yang akan kita sampaikan dapat
mencapai tujuan dan efektif. Misalkan di beberapa wilayah dan bersifat
kedaerah, setiap akan membangu bagunan jenis apa saj harus meletakan janur
kuning dan buah buahan, sebagai symbol yang arti disetiap derah berbeda.
Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang mungkin tidak terlihat masyarakatnya
menggunakan cara tersebut.
Bahasa
Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap
walayah, bagian dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Dalam
ilmu komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami.
Bahasa memiliki sidat unik dan komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh
pengguna bahasa tersebu. Jadi keunikan dan kekomplekan bahasa ini harus
dipelajari dan dipahami agar komunikasi lebih baik dan efektif dengan
memperoleh nilai empati dan simpati dari orang lain.
Perubahan sosial budaya
Perubahan sosial budaya dapat terjadi bila sebuah kebudayaan melakukan
kontak dengan kebudayaan asing.
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan
pola budaya dalam suatu masyarakat.
Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa
dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat
dasar manusia yang selalu ingin mengadakan
perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya
merupakan penyebab dari perubahan.
Ada tiga faktor yang dapat memengaruhi perubahan sosial:
tekanan kerja dalam masyarakat
keefektifan komunikasi
perubahan lingkungan alam.
Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan
masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain. Sebagai
contoh, berakhirnya zaman es berujung pada ditemukannya sistem pertanian ,
dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya dalam kebudayaan.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasaSansekerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi, diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan
pengertian, nilai, norma, ilmupengetahuan,keseluruhan struktur sosial, religius,
serta segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.
Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,
yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi , Kebudayaan adalah sarana
hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat
2.3
REFERENSI:
http://ridwan202.wordpress.com/
http://arikaka.com/manusia-dan-kebudayaan/
http://fourthrottle16.blogspot.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
Kata budaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pikiran,
akal budi atau adat-istiadat. Secara tata bahasa, pengertian kebudayaan
diturunkan dari kata budaya yang cenderung menunjuk pada pola pikir manusia.
Kebudayaan sendiri diartikan sebagai segala hal yang berkaitan dengan akal
atau pikiran manusia, sehingga dapat menunjuk pada pola pikir, perilaku serta
karya fisik sekelompok manusia.
Sedangkan definisi kebudayaan menurut Koentjaraningrat sebagaimana dikutip
Budiono K, menegaskan bahwa, menurut antropologi, kebudayaan adalah
seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia
dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar.
Pengertian tersebut berarti pewarisan budaya-budaya leluhur melalui proses
pendidikan.
Beberapa pengertian kebudayaan berbeda dengan pengertian di atas, yaitu:
Kebudayaan adalah cara berfikir dan cara merasa yang menyatakan diri dalam
seluruh segi kehidupan sekelompok manusia yang membentuk kesatuan sosial
(masyarakat) dalam suatu ruang dan waktu.
Kebudayaan sebagai keseluruhan yang mencakup pengetahuan kepercayaan
seni, moral, hukum, adat serta kemampuan serta kebiasaan lainnya yang
diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Kebudayaan merupakan hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya yaitu
masyaraakat yang menghasilkan tekhnologi dan kebudayaan kebendaan yang
terabadikan pada keperluan masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia yaitu
kebijaksanaan yang sangat tinggi di mana aturan kemasyarakatan terwujud oleh
kaidah-kaidah dan nilai-nilai sehingga denga rasa itu, manusia mengerti
tempatnya sendiri, bisa menilai diri dari segala keadaannya.
Pengertian kebudayaan tersebut mengispirasi penulis untuk menyimpulkan
bahwa; akal adalah sumber budaya, apapun yang menjadi sumber pikiran,
masuk dalam lingkup kebudayaan. Karena setiap manusia berakal, maka budaya
identik dengan manusia dan sekaligus membedakannya dengan makhluk hidup
lain. Dengan akal manusia mampu berfikir, yaitu kerja organ sistem syaraf
manusia yang berpusat di otak, guna memperoleh ide atau gagasan tentang
sesuatu. Dari akal itulah muncul nilai-nilai budaya yang membawa manusia
kepada ketinggian peradaban.
Dengan demikian, budaya dan kebudayaan telah ada sejak manusia berpikir,
berkreasi dan berkarya sekaligus menunjukkan bagaimana pola berpikir dan
interpretasi manusia terhadap lingkungannya. Dalam kebudayaaan terdapat
nilai-nilai yang dianut masyarakat setempat dan hal itu memaksa manusia
berperilaku sesuai budayanya. Antara kebudayaan satu dengan yang lain
terdapat perbedaan dalam menentukan nilai-nilai hidup sebagai tradisi atau adat
istiadat yang dihormati. Adat istiadat yang berbeda tersebut, antara satu dengan
lainnya tidak bisa dikatakan benar atau salah, karena penilaiannya selalu terikat
pada kebudayaan tertentu.
Kebudayaan sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang, begitu pula
sebaliknya. Di dalam pengembangan kepribadian diperlukan kebudayaan, dan
kebudayaan akan terus berkembang melalui kepribadian tersebut. Sebuah
masyarakat yang maju, kekuatan penggeraknya adalah individu-individu yang
ada di dalamnya. Tingginya sebuah kebudayaan masyarakat dapat dilihat dari
kualitas, karakter dan kemampuan individunya.
Manusia dan kebudayaan adalah dua hal yang saling berkaitan. Manusia dengan
kemampuan akalnya membentuk budaya, dan budaya dengan nilai-nilainya
menjadi landasan moral dalam kehidupan manusia. Seseorang yang berperilaku
sesuai nilai-nilai budaya, khususnya nilai etika dan moral, akan disebut sebagai
manusia yang berbudaya. Selanjutnya, perkembangan diri manusia juga tidak
dapat lepas dari nilainilai budaya yang berlaku.
Kebudayaan dan masyarakatnya memiliki kekuatan yang mampu mengontrol,
membentuk dan mencetak individu. Apagi manusia di samping makhluk individu
juga sekaligus makhluk sosial, maka perkembangan dan perilaku individu sangat
mungkin dipengaruhi oleh kebudayaan. Atau boleh dikatakan, untuk membentuk
karakter manusia paling tepat menggunakan pendekatan budaya.
Referensi makalah
Kepustakaan:
Suharso dan Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Semarang:
Widya Karya, 2005). Kusumohamidjojo, Filsafat Kebudayaan; Proses Realisasi
Manusia, (Yogyakarta: Jalasutra, 2010). Islam dan Budaya Lokal, (Yogyakarta:
Teras, 2009). Rachels, Filsafat Moral,judul asli The Elements of Moral
Philosophy, A. Sudiarja (terj), (Yogyakarta: Kanisius, 2004). A.R Tilaar, Pendidikan,
yaitu semua hal yang diketahui manusia dalam suatu kebudayaan mengenai
lingkungan alam maupun sosialnya menurut azas azas susunan tertentu
3. organisasi sosial
yaitu keseluruhan sistem yang mengatur semua aspek kehidupan masyarakat
dan merupakan salah satu dari unsur kebudayaan universal
4. sistem peralatan hidup dan tekhnologi
yaitu rangkaian konsep serta aktivitas mengenai pengadaan, pemeliharaan, dan
penggunaan sarana hidup manusia dalam kebudayaannya
5. sistem mata pencarian hidup
yaitu rangkaian aktivitas masyarakat yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan hidup dalam konteks kebudayaan
6. kesenian
yaitu suatu sistem keindahan yang didapatkan dari hasil kebudayaan serta
memiliki nilai dan makna yang mendukung eksistensi kebudayaan tersebut
7. sistem religi
yaitu rangkaian keyakinan mengenai alam gaib, aktivitas upacaranya serta
sarana yang berfungsi melaksanakan komunikasi manusia dengan kekuatan
alam gaib
atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling
konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
KESEHATAN
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial danekonomis.
[1] Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan
gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau
perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.[2] Pendidikan kesehatan adalah
proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun
secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai
hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain.[3] Definisi yang
bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry Green dan para koleganya yang
menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi pengalaman belajar
yang dirancang untuk mempermudah adaptasi sukarela terhadap perilaku
yang kondusif bagi kesehatan.[3] Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini
lebih dari 80 persen rakyat Indonesia tidak mampu mendapat jaminan kesehatan
dari lembaga atau perusahaan di bidang pemeliharaan kesehatan, seperti Akses,
Taspen, dan Jamsostek.[4] Golongan masyarakat yang dianggap 'teranaktirikan'
dalam hal jaminan kesehatan adalah mereka dari golongan masyarakat kecil
dan pedagang.[4] Dalam pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebihpelik,
berhubung dalam manajemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait beberapa
kelompok manusia, tetapi juga sifat yang khusus dari pelayanan kesehatan itu
sendiri
Dalam Undang-Undang yang dimaksud dengan:[6]
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan
atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis
tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan.
Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna
Tujuan Kesehatan Dalam Segala Aspek[sunting | sunting sumber]
Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangssa, yang
berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu
pangan, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan
ketenteraman hidup.[7] Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk
terwujudnya derajat kesehatan yangoptimal berada di tangan seluruh
masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama.[7]
Pada tahun 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan,
mengatakan bahwa pengertian kesehatan adalah sumber daya bagi kehidupan
sehari-hari, bukan tujuan hidup Kesehatan adalah konsep positif menekankan
sumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuan fisik.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan.
Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna.
Definisi yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry Green dan para
koleganya yang menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi
pengalaman belajar yang dirancang untuk mempermudahadaptasi sukarela
terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan.
Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat Indonesia
tidak mampu mendapatjaminan kesehatan dari lembaga atau perusahaan di
bidang pemeliharaan kesehatan, seperti Akses, Taspen, dan Jamsostek.
Aspek-Aspek Kesehatan
Abstrak
Karya ilmiah ini berisi tentang bagaimana cara mengatasi seseorang
yang mengkonsumsi rokok. Pengertian rokok adalah silinder dari kertas
berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung Negara)
dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah
dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membakar agar
asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya. Masyarakat Indonesia
saat ini masih banyak yang mengkonsumsi rokok, Dan tak terhitung jumlahnya.
Mulai dari anak kecil, remaja, sampai orang tua. Kebiasaan merokok bagi
masyarakat Indonesia sudah menjadi tradisi yang susah untuk dihilangkan.
Karena banyak orang tua yang merokok disembarang tempat, mengakibatkan
seorang remaja yang mempunyai rasa ingin tahu tinggi dan ingin mencobanya.
Pendahuluan
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa,
sering terjadi perubahan fisik yang cepat menyamai dengan orang dewasa,
tetapi emosinya belum bisa mengikuti perkembangan jasmaninya.
Di Indonesia, jumlah kematian akibat penyakit dari kebiasaan merokok mencapai
300 ribu pertahun. Hampir 60 persen kematian di Indonesia disebabkan oleh
penyakit tidak menular yang disebabkan oleh rokok seperti hipertensi, stroke,
dan penyakit jantung. Perokok di Indonesia, usia di atas 15 tahun pun terus
meningkat.
Manusia saat ini kesehatannya sangat memprihatinkan sebab banyak orang
yang mengkonsumsi rokok. Mereka tidak memikirkan resiko bahaya
mengkonsumsi rokok. Tetapi di lain pihak masih banyak orang dengan sengaja
mengkonsumsi rokok dan mengalirkan gas produksi pembakaran rokok ke paruparu mereka.
Kebiasaan merokok telah menjadi budaya, tidak hanya di Idonesia saja.
Mayoritas orang yang mengkonsumsi rokok 47 persen dari pria dan 12 persen
dari wanita dengan berbagai kategori umur. Latar belakang merokok bermacammacam, di kalangan remaja faktor untuk merokok adalah untuk mencoba-coba
karena pada saat menginjak dewasa rasa ingin tahu dan mencoba sangat tinggi,
sedangkan di kalangan orang tua faktor untuk merokok adalah untuk
menghilangkan stres ketika mendapat masalah atau rasa ketagihan yang tidak
bisa di hilangkan.
Berbagai alasan untuk mencegah mengkonsumsi rokok sangat susah untuk
dijalankan, sebab dari berbagai iklan, pamflet, demo anti rokok, dokter penyakit
dalam, sampai bungkus rokok terdapat sebuah tulisan atau pesan yang
disampaikan bahwa merokok dapat menyebabkan penyakit kanker, serangan
jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin.
Pengertian Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm
(bervariasi tergantung Negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi
daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu
ujungnya dan dibiarkan membakar agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada
ujung lainnya.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan krtas
yang dapat dimasukan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun
terakhir, bungkusan-bungkusan terseut juga umumnya disertai pesan kesehatan
yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan
dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung (waulaupun
pada kenyatannya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi atau
dilaksanakan).
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa
Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa roh. Pada abad
16, ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagai dari pada
penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian
membawa tembakau ke Eropa.
Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi
berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa
orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang
Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk Negaranegara Islam.
Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan
ketergantungan, di samping memyebabkan banyak tipe kanker, penyakit
jantung, penyakit pernapasan, penyakit pencemaran, efek buruk bagi kelahiran,
dan emfisema.
dihisap, usia mulai merokok dan lamanya waktu merokok. Walaupun tidak semua
perokok berkembang kea rah PPOK, karena dipengaryhi oleh factor genetic
setiap individu.
Akibat negatife dari rokok adalah sudah mulai terasa pada waktu orang baru
mulai menghisap rokok. Dalam asap rokok sesungguhnya sudah dimulai. Dalam
asap rokok yang membawa karena diisap, tembakau terbakar kurang sempurna
sehingga menghasilkan CO (karbon monoksida), yang disamping asapnya, tar
dan nikotin (yang terjadi juga dari pembakaran tembakau) dihirup masuk ke
jalan pernapasan.
CO, tar, dan nikotin berpengaruh terhadap syaraf yang menyebabkan:
Gelisah, tangan gemetar, cita rasa atau selera makan berkurang, ibu-ibu hamil
yang suka merokok dapat memungkinkan keguguran kandungannya.
Efek Racun perokok lebih risiko disbanding yang tidak menghisap asap rokok:
Berisiko 14x menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan, berisiko 4x
menderita kanker esophagus, berisiko 2x kanker kandung kemih, berisiko 2x
serangan jantung.
Rokok dapat meningkatkan risiko kefatalan bagi penderit pneumonia, gagal
jantung, serta tekanan darah tinggi.
Atherosclerosis yaitu, akumulasi dalam arteri, oleh zat lemak, otot halus
abnormal, dan tumpukan kolestrol. Akibatnya akan terjadi penyempitan
pembuluh darah, dan akan terjadi penyumbatan.
Pencegahan Atherosclerosis :
Berhenti mengkonsumsi rokok, menjauh dari perokok, mengurangi
mengkonsumsi kolestrol, melakukan terapi hipertensi.
Bahaya Merokok
mencoba untuk mengkonsumsi rokok. Hal ini termasuk dalam konformitas sosial,
tetapi sifat kepribadian masih bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan
(termasuk rokok), pengaruh iklan: iklan baik di media massa dan elektronik
mempunyai andil besar seorang remaja untuk mengikuti figure yang mereka
lihat dalam iklan, maka akan membuat remaja seringkali mengikuti perilaku
tersebut.
Kesimpulan
Berdasarkan beberapa hal yang telah dijelaskan diatas dapat disimpulkan
bahwa, mengkonsumsi rokok dapat meneybabkan kecanduan. Perokok aktif
adalah seseorang secara langsung menghisap rokok atas kehendak dirinya
sendiri. Sedangkan perokok pasif adalah seseorang yang menghisap rokok yang
dikeluarkan dari mulut perokok. Dampak yang ditimbulkan oleh perokok pasif
karena menghisap asap rokok tiga kali lebih besar dari perokok aktif.
Bahaya yang terjadi akibat dari merokok penyakit radang paru-paru, jantung,
gangguan kehamilan dan janin, impotensi, infeksi gusi dan gigi, kanker mulut
atau lidah, kerusakan pada otak dan pembuluh darah, stroke, PPOK, dan lain
sebagainya. Jadi, rokok dapat membahayakan bagi kesehatan tubuh manusia.
Efek yang ditimbulkan dari merokok dapat merugikan bagi diri sendiri dan orang
lain. Selain itu perokok pasif hampir sama yaitu semakin banyak asap rokok yang
dihirup maka semakin besar risikonya.
Tanamkan kesadaran pada diri sendiri untuk berhenti merokok, sadarkan bahwa
rokok itu racun yang kerjanya sanagt lambat tetapi dapat mematikan. Lihat
dengan jelas bahaya yang di akibatkan oleh asap rokok sangat berbahaya bagi
kesehatan tubuh manusia.
Kebiasan merokok di kalangan remaja sangat membahayakan baik di lihat dari
segi pendididkan ataupun sosial ekonomi. Dilihat dari segi pendidikan hal ini
akan mengganggu belajarnya, sedangkan dari segi sosial ekonomi akan
mengeluarkan anggaran yang cukup banyak.
Pada umumnya remaja memiiki rasa ingin tahu yang tinggi (high curiosity).
Karena didorong oleh rasa ingin tahu yang tinggi remaja cenderung ingin
berpetualang menjelajah segala sesuatu dan mencoba segala sesuatu yang
belum pernah dialaminya. Selain itu didorong juga oleh keinginan seperti orang
dewasa, menyebabkan remaja ingin mencoba melakukan apa yang sering
dilakukan oleh orang dewasa. Akibatnya tidak jarang secara sembunyi-sembunyi
remaja pria mencoba merokok karena sering meihat orang dewasa
melakukannya. Seolah-olah dalam hati kecilnya berkata bahwa remaja ingin
membuktikan bahwa seebenarnya dirinya mampu berbuat seperti yang
dilakukan orang dewasa. Seringkali remaja melakukan perbuatan-perbuatan
menurut normanya sendiri karena terlalu banyak menyaksikan
ketidakkonsistenan di masyarakat yang dilakukan oleh orang dewasa atau orang
tua antara apa-apa yang sering dikataan dalam berbagai forum dengan
kenyataan nyata dilapangan. Kata-kata moral didengungkan dimana-mana tetapi
kemaksiatan juga disaksikan dimana-mana oleh remaja.
Perokok aktif adalah orang yang merokok tetapi tidak merasa rokok menjadi
kebutuhan. Adapun indikator dari perokok aktif:
1. Merokok tidak menjadi kebutuhan.
2. Tahan jika tidak merokok dalam sehari.
3. Dapat menahan diri jika tidak mempunyai rokok.
Perokok pecandu adalah orang yang merokok karena kecanduan dan sudah
menjadi kebutuhan. Adapun indikator dari perokok pecandu:
1. Merokok merupakan kebutuhan.
2. Setiap hari pasti merokok.
3. Jika kehabisan rokok, maka tidak tahan sampai memperolehnya.
Salah satu perokok pasif adalah Winda. Dia mengaku tidak pernah merokok
karena merokok dapat merusak kesehatan. Dia mengatakan Merokok kan
merusak kesehatan, seperti merusak paru-paru, dan banyak sih, merugikan
orang lain juga. Dia merasa terganggu apabila disekitarnya ada yang merokok.
Sama halnya dengan Winda, yaitu Elisa yaitu siwa SMAN 1Tembilahan Kota juga
tidak merokok karena mengetahui sebab-akibat merokok. Meskipun dia sering
diejek temannya karena tidak merokok, dia tetap bisa mengontrol diri untuk
tidak merokok.
Sedangkan siswa yang dikategorikan dalam perokok aktif adalah Roby dan
Ade yaitu siswa SMA Muhammadiah. Roby pertama kali merokok saat SMP kelas
1 karena coba-coba. Dia hanya merokok jika ditawari temannya sebagai rasa
menghargai. Pernyataan dia Awalnya dulu nggak ngrokok,karena dilarang sama
orangtua tapi lihat temen-temen pada ngrokok ya jadi ikut-ikutan gimana
rasanya ngrokok sampai sekarang udah dibolehkan orangtua. Ade
tanjung sama dengan Roby, yaitu merokok karena mencoba-coba. Dia sempat
mengatakan nggak ngrokok nggak gaul, meskipun saat ini dia masih merokok.
Salah satu perokok pecandu adalah ade junanda. Dia setiap hari merokok.
Bahkan dalam satu hari minimal menghabiskan 6 batang rokok. Dia merasa
lemas badannya dan sulit berkonsentrasi jika menahan diri untuk tidak merokok.
Kalau nggak ngrokok rasanya lemes, nggak kuat ngapa-ngapain ujar dia. Dia
menambahkan Kalau di pelajaran ya menjadi kurang konsen. Merokok sudah
menjadi kebiasaan rutinnya. Kalau ngrokok sih udah biasa kataAnto.
1. Menikmati Merokok
Ada sebagian siswa yang menikmati rokok, tetapi ada sebagian pula yang
tidak menikmati rokok. Dari 52,5% siswa yang merokok, hanya sedikit yang
mengaku merokok itu menyenangkan dan menyegarkan, yaitu hanya sekitar
24%, selebihnya tidak merasa merokok itu menyenangkan dan menyegarkan.
Berdasarkan wawancara dengan siswa , didapati satu siswa yang merasa
Ditambah perlu adanya keteladanan terutama dari para orangtua dan guru.
Karena remaja mempunyai karakteristik ingin mencoba apa yang dilakukan oleh
orang dewasa, seolah-olah ingin membuktikan apa yang dilakukan orang dewasa
dapat puladilakukan oleh remaja.Selain itu penyuluhan tentang bahaya merokok
sebaiknya tidak hanya fokus ke jangka panjang saja seperti dapat menyebabkan
penyakit serius, tetapi juga harus fokus ke jangka pendek seperti merokok sama
dengan membakar uang, calon pacar tidak suka bau dan mengapa mau dibodohi
iklan. Ditambah lagi, siswa harus selalu mengingat slogan matikan rokokmu
sebelum rokok mematikanmu.
http://www.pelajarinhil.com/2013/11/budaya-merokok-di-kalangan-remaja.html
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, setiap hari yang kita lewati dipenuhi dengan asap. Entah itu asap
pembakaran, asap knalpot kendaraan bermotor, asap rokok, dan lain-lain. Selain
itu, berbagai bahan kimia berbahaya juga seringkali masuk ke dalam tubuh kita,
baik kita sadari maupun tidak. Tidak terkecuali dengan rokok. Pada zaman
sekarang, lintingan tembakau ini sudah sangat akrab dengan masyarakat di
berbagai belahan dunia. Di Indonesia, iklan rokok kerap kali menghiasi layar
kaca.
Sebagian besar orang Indonesia tentu sudah sering mendengar atau membaca
peringatan dari pemerintah yang berbunyi: Merokok dapat mengakibatkan
serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin. Namun, tetap
saja banyak orang yang seakan-akan tidak mempedulikan peringatan tersebut.
Tak dapat dipungkiri bahwa industri rokok memang memberikan devisa yang
cukup besar bagi negara kita. Cukup sulit untuk menghentikan kebiasaan
merokok seseorang. Padahal, berbagai penyakit berbahaya dan pencemaran
yang senantiasa menyertai para perokok aktif maupun pasif juga patut
diperhitungkan dewasa ini, yang masih ditambah dengan berbagai pencemaran
yang tentunya sudah cukup membuat kita merasa tidak nyaman dan tidak baik
bagi kesehatan kita masing-masing.
Rokok, yang mana salah satu pintu gerbang ke dunia narkoba, tidak hanya
beresiko pada penyakit dan pencemaran lingkungan. Bebasnya penjualan rokok
di Indonesia memberikan kesempatan setiap orang untuk mencoba dan akhirnya
terjerumus ke dalam pengaruh rokok. Namun, sulit sekali bagi perokok untuk
menghentikan kebiasaan buruknya tersebut. Dibutuhkan kesadaran dan
kemauan yang kuat dari perokok itu sendiri di samping dukungan moral dari
keluarga, lingkungan sekitar dan pemerintah untuk mengendalikan masalah
rokok. Dengan peringkat kelima dunia sebagai negara dengan konsumsi rokok
terbesar, yang perlu kita garis bawahi adalah: Bagaimanakah kelanjutan hidup
bangsa Indonesia apabila generasi penerusnya hancur hanya karena sebungkus
rokok?
1.2 Rumusan Masalah
Salah satu tujuan kami menyusun karya tulis ini adalah untuk memberi informasi
tentang kebiasaan merokok pada wanita dan apa akibatnya. Beberapa masalah
yang akan kami bahas dalam karya tulis ini, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. faktor yang mendukung wanita untuk merokok
2. penyakit apa saja yang diderita bagi orang yang sering merokok
Hasil wawancara singkat dengan beberapa perokok wanita (mahasiswi LSPRJakarta) menunjukkan bahwa 80% pada umumnya mulai dari rasa penasaran
atau ingin coba-coba sehingga menjadi ketagihan merokok, 10% karena bujukan
teman dekatnya, 10% faktor lingkungan dan keluarga. Hal ini patut diwaspadai,
karena sebagian perokok yang saat ini sudah tua memulai aktivitas merokok
pada usia muda. Padahal, semakin muda usia seseorang mulai merokok,
semakin tinggi resikonya untuk menjalani berbagai penyakit sebagai akibat dari
aktivitas merokoknya tersebut.
Berikut adalah hasil dari metode wawancara pada mahasiswi LSPR untuk
penelitain ini.
1). Rike, 19 tahun pertama kali mencoba merokok kelas 3 SMP. Saat itu Rike
hanya sekedar ingin coba-coba dan ingin tahu rasanya, akan tetapi setelah
sudah merasakan Rike menjadi Addicted/ketagihan. Rike mempunyai niat untuk
berhenti, dengan cara mengurangi dari 1 bungkus/-harinya menjadi bungkus/harinya dan sering makan permen. Menurutnya wanita muda zaman sekarang
merokok karena pergaulan dan untuk menyelesaikan masalah .
2). Asha, 19tahun mulai aktif merokok kelas 2 SMP karena coba-coba dan
menurutnya menjadi eksis. Ia sudah merasakan efek dari merokok yaitu
ketagihan dan batuk-batuk. Ia ungin berhenti tapi susah, maka sekarang ia
mengurangi rokokny daru sehari 1 bungkus menjadi maksimal 7 batang sehari.
Wanita zaman sekarang menurutnya merokok karena ikut-ikutan teman dan
karena ingin gaul .
3). Dita, 19 tahun mulai aktif merokok pada 1 SMA karena iseng dan yang ia
rasakan menjadi ketagihan dan selebihnya enak. Belum ada panggilan untuk
berhenti.
4). Loly, 22 tahun mulai mencoba merokok kelas 3 SMP karena coba-coba.
5). Ridha, 20 tahun daru umur 12 tahun sudah mulai mencoba merokok karena
factor lingkungan yang banyak teman cowok perokok dan ia melihat wanita yang
merokok itu berartu cewek rusak walaupun ia sendiripun perokok.
6). Sabilsa, 19 tahun mulai kelas 2 SMP sudah mulai mencoba merokok karena
coba-coba. Menurutnya, merokok itu awal dari semua kenakalan.
7). Monica, 19 tahun mulai mencoba merokok semester II di LSPR karena factor
lingkungan yang teman-temannya banyak merokok maka ia ikut-ikutan dan
terlihat eksis.
8). Desti, 20 tahun mulai mencoba merokok kelas 3 SMP karena coba-coba dan ia
sedang mencoba untuk berhenti tetapi masih sebatas di pikiran.
9). Fitri, 20 tahun mulai merokok kelas 1 SMA dan ua merasa enjoy merokok dan
belum ada niat untuk berhenti.
10). Rifka, 19 tahun mulai mencoba merokok pada saat duduk di bangku SMA
karena coba-coba dan belum ada niat untuk berhenti.
1. Pengaruh orangtua.
Salah satu temuan tentang teman-teman kita yang sudah menjadi perokok,
mereka berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia.Orangtuanya tidak begitu
memerhatikan dan sering memberikan hukuman fisik yang keras. Yang paling
kuat pengaruhnya adalah, bila orangtua sendiri perokok berat, anak-anaknya
mungkin sekali untuk mencontohnya.
2. Pengaruh teman.
Berbagai fakta mengungkapkan, makin banyak teman-teman kita yang sudah
pada merokok, makin besar kemungkinan kita jadi perokok juga.
3. Faktor kepribadian.
Anak muda zaman sekarang umumnya mencoba untuk merokok karena alasan
ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa,
membebaskan diri dari kebosanan, gaya agar terlihat lebih keren dan gaul.
Namun, satu sifat kepribadian yang bersifat hanya mencoba-coba pada
pengguna obat-obatan (termasuk rokok) seperti ini justru mengarahkan kepada
hal-hal yang negatif.
4. Pengaruh iklan.
Melihat iklan di media cetak dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa
perokok adalah lambang kejantanan atau sering kali membuat seseorang terpicu
untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut.
3.2 Saran
Kelompok kami menyarankan agar bagi wanita yang merokok pada saat ini
dapat berkemauan untuk berhenti merokok, karena sangat tidak baik bagi
kesehatan tubuh kita sendiri. Dalam hal ini, Pemerintah juga harus tegas dalam
memberikan perundangan maupun peraturan dalam masalah rokok, dan
menyelenggarakan penyuluhan tentang bahaya merokok di kalangan remaja
dan masyarakat luas khusus nya bagi kaum wanita.