You are on page 1of 5

.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERNAPASAN


Ada banyak faktor yang mempengaruhi pernafasan meliputi kecepatan pernafasan berikut
ini beberapa faktor penyebab yang mempengaruhi perbedaan kecepatan pernafsan pada
setiap manusia
1. Gerakan badan kuat yang memakan banyak oksigen dalam otot untuk memberi energi
yang diperlukan tubuh, emosi, rasa sakit dan takut misalnya dapat menyebabkan infus
yng merangsang pusat pernafasan dan menimbulkan penghirupan udara secara kuat dan
lebih cepat dibanding dengan dalam keadaan normal.
2. Kecepatan pernafasan
Kecepatan Pernafasan
Kecepatan pernafasan juga dapat dipengaruhi usia karena berbedanya jumlah energi yang
dinutuhkan tubuh sehingga semakin tua juga akan semakin berbeda dengan bayi -yang
ebutuhan energinya tergolong rendah
Bayi baru lahir 30-49 kali per menit
Dua belas bulan 30 kali per menit
Dari dua sampai lima tahun 24 kali per menit
Orang dewasa 10-20 per menit
(Anatomi dan fisiologi untuk paramedis, Evelyn .c.pearce.2008)
3. Perubahan fungsi pernafasan
Perubahan fungsi pernafasan juga mengakibatkan berbedanya kecepatan bernafas dan
volume yang dihasilkan serta energinya.
4. Hiperfentilitas
Merupakan upaya tubuh dalam meningkatkan jumlah oksigen dalam paru-paru agar
pernafasn lebih cepat.
5. Hipoventilasi
Terjadi fentilisasi alveolar tidak adekuat untuk memenuhi penggunaan oksigen tubuh atau
untuk mengeluarkan karbon dioksida ( CO2 ) dengan cukup.
6. Hipoksia
Tidak adekuatnya pemenuhan oksigen seluler akibat dari devisiensi oksigen yang di
inspirasi atau peningkatnya penggunaan oksigen pada tingkat seluler.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pernapasan pada Manusia


Pernahkah kita memperhatikan atau menyadari perut seseorang yang kembang
kempis dengan cepat? Pada orang yang bagaimanakah Anda melihatnya? Kembang
kempisnya perut seseorang berhubungan erat dengan proses pernapasan. Perut yang
terlihat kembang kempis dengan cepat cepat biasanya dijumpai pada anak-anak yang
sedang sakit atau mengalami gangguan pernapasan, orang-orang yang mengalami
kelelahan fisik setelah berolahraga, atau seseorang yang memiliki kelebihan berat badan.
Itu semua adalah faktor pengaruh dari cepatnya kembang kempis perut seseorang. Itu
sangat lumrah terjadi karena suatu sistem pernapasan dalam tubuhnya berjalan dengan
lancar.

1. Faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan manusia


Frekuensi pernapasan pada manusia merupakan intensitas inspirasi dan ekspirasi udara
pernapasan pada manusia yang dilakukan setiap menit. Dalm keadaan normal proses
inspirasi dan ekspirasi berlangsusng sebanyak 15 sampai dengan 18 kali per menitnya.
Akan tetapi, keadaan ini bisa berubah dan berbeda pada setiap orang dikarenakan ada
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses
inspirasi dan ekspirasi pada seseorang meliputi:
1. Faktor fisik seperti umur, jenis kelamin, suhu tubuh, posisi tubuh, dan aktivitas
tubuh
2. Faktor Psikologi seperti emosi, kejiwaan, perasaan, energi dan aura, dan
kestabilan rohani.
1. Faktor Fisik
1. umur
frekuensi pernapasan yang dilakukan pada anak-anak berbeda denagn frekuensi
pernapasan yang dilakukan orang dewasa. Umumnya, frekuensi pernapasan yang terjadi
pada anak-anak lebih banyak. Pada orang dewasa, frekuensi pernapasan menjadi lebih
lambat dikarenakan aktivitas sel-sel di dalam tubuh mengalami penurunan.
Untuk lebih jelasnya, berikut frekuensi normal berdasarkan umur adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Usia baru lahir, frekuensi pernapasannya berkisar antara 35-50 kali per menit.
Usia 2-12 tahun, frekuensi pernapasannya berkisar antara 18-26 kali per menit.
Usia dewasa, frkuensi pernapasannya berkisar antara 16-20 kali per menit.
Jenis Kelamin

Pada umumnya dalam keadaan normal, frekuensi pernapasan pada laki-laki lebih banyak
daripada perempuan. Hal ini terjadi karena laki-laki cenderung membutuhkan energi yang
lebih banyak daripada perempuan sehingga oksigen yang diperlukan pun menjadi
semakin banayk.

1. Suhu Tubuh
Suhu tuuh mempunyai hubungan yang erat dengan pernapasan. Semakin tinggi suhu
tubuh seseorang maka dia akan membutuhkan energi yang lebih banyak sehingga
kebutuhan akan oksigen pun akan meningkat. Oleh karene itu, frekuensi pernapasan pun
akan lebih sering dilakukan.
1. Posisi Tubuh
Posisi tubuh ternyata mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap frekuensi
pernapasan. Seseorang yang sedang berdiri, frekuensi pernapasannya akan lebih sering
terjadi daripada seseorang yang posisi tubuhnya sedang berbaring. Pada saat kita berdiri
aktivitas otot di dalam tubuh akan lebih sering mengalami kontraksi sehingga oksigen
yang dibutuhkan untuk proses oksidasi di dalm tubuh menjadi lebih banyak, hal ini
mengakibatkan frekuensi inspirasi dan ekspirasi menjadi lebih sering dilakukan.
Sementara itu pada saat berbaring, otot-otot dalam tubuh cenderung erelaksasi sehingga
kebutuhan akan oksigen pun tak sebanyak pada saat kita berdiri.
1. Aktivitas Tubuh
Seseorang yang memiliki aktivitas tubuh cukup tinggi seperti seorang petani atau atlet,
frekuensi pernapasannya akan lebih tinggi daripada seorang sekretaris yang cenderung
melakukan aktivitas pekerjaanya dengan duduk. Hal ini disebabkan energi yang
diperlukan oleh seorang petani atau atlet lebih banyak jika dibandingkan oleh seseorang
yang beraktivitas denagn cara duduk.
Dari uraian tersebut dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
-

Frekuensi pernapasandapat berkurang karena bertambahnya usia seseorang

Energi yang dibutuhkan oleh orang yang telah lanjut usia lebih sedikit
dibandingkan dengan orang yang masih muda sehingga oksigen yang dibutuhkannya pun
menjadi berkurang
Frekuensi pernapasan pada laki-laki lebih tinggi daripada frekuensi pernapasan
pada seorang perempuan
Frekuensi pernapasan pada anak-anak cenderung lebih banyak jika dibandingkan
dengan frekuensi pernapasan pada orang tua
Frekuensi pernapasan pada orang yang aktivitas fisiknya lebih tinggi cenderung
lebih sering dibandingkan dengan orang yang aktivitas fisiknya rendah.
1. Faktor Psikologi
1. Emosi

Emosi seseorang berpengaruh pada tinggi rendahnya pernapasan seseorang. seseorang


yang sedang emosi seperti marah, frekuensi pernapasannya akan cenderung tinggi
dibandingkan seseorang yang kondisi emosinya stabil atau normal.
1. Perasaan
Perasaan takut pada seseorang akan mempercepat frekuensi pernapasannya, hal ini
disebabkan aktivitas denyut jantung yang meningkat sehingga tubuh memerlukan asupan
energi yang lebih banyak
1. Kejiwaan
Kejiwaan berkaitan erat dengan sifat atau karakter seseorang. Seseorang yang
mempunyai jiwa periang cenderung mempunyai aktivitas yang lebih aktif dibandingkan
dengan seseorang yang pemalu. Dengan demikian frekuensi pernapasan pada orang yang
periang cenderung akan lebih tinggi dibanding dengan orang yang pemalu.
1. Kestabilan Rohani
Seseorang yang mempunyaipemahaman yang baik terhadap ilmu agam, kondisi
rohaninya cenderung akan lebih baik, hati mereka akan diliputi rasa tenang dan tenteram
sehingga jauh dari rasa cemas dan khawatir yang berlebihan.

1. Volume udara pernapasan pada manusia


Sebelumnya telah diuraikan bahwa frekuensi pernapasan pada setiap orang bisa saja
berbeda. Begitu pula dengan volume udara pernapasan. Volume udara pernapasan pada
manusia dipengaruhi oleh:
1. Ukuran paru-paru
Seseorang yang mempunyai ukuran paru-paru besar akan mempunyai volume udara
pernapasan yang besar pula, begitu juga sebaliknya. Hal ini disebabkan pada orang yang
paru-parunya besarakan mempengaruhi jumlah dan luasnya alveolus dalam melakukan
pertukaran oksigen dan karbondioksida.
1. Kekuatan bernapas
Seorang penyelam cenderung mempunyai kekuatan bernapas yang lebih, hal ini ditunjang
dengan kapasitas volume udara yang bisa ditampungnya di dalam paru-paru.
1. Cara bernapas

Cara bernapas yang baik adalah bernapas dengan menggunakan hidung. Sebab selain
dapat menyaring debu agar tak masuk juga dapat memperbaiki ritme pernapasan. Orang
yang bernapas menggunakan hidung cenderung membutuhkan volume udara yang relatif
sedikit daripada orang yang bernapas menggunakan mulut.

You might also like