You are on page 1of 6

ArcGIS: Georeferensi Peta Scan Kawasan

Hutan
By
GISTutorial.NET
5 Juli 2011Posted in: ArcGIS
Georeferensi peta scan adalah proses yang ditujukan untuk memberikan informasi spasial
terhadap image yang diperoleh dari hasil scan. Tutorial menyajikan bagaimana
melakukan georeferensi dengan contoh Peta Kawasan Hutan Provinsi Kalimantan Tengah
Lembar Palangkaraya.
1. Siapkan lembaran peta
2. Scan peta tersebut. Kalau bisa dengan scan format lebar.
3. Berikut adalah contoh peta yang akan dijadikan latihan

4. Buka ArcMap
5. Tambahkan peta hasil scan ke Data Frame
6. Jika ada pilihan membuat pyramid, silakan pilih YES saja

7. Jika ada peringatan Unknown Spatial Reference, Klik saja OK

8. Tentukan dulu sistem koordinat Data Frame. Klik-ganda pada data frame

9. Pada tab Coordinate System, pilih Predefined > Geographic Coordinate Systems
> World > WGS 1984

Klik OK
10. Lihat di pojok kanan-bawah ArcMap. Jika sudah dalam satuan degree, berarti
proses penentuan sistem koordiant sudah sukses.
11. Aktifkan toolbar Georeferencing. Banyak cara mengaktifkan toolbar, salah
satunya adalah dengan Klik-kanan pada toolbar apa saja > pilih Georeferencing.

12. Zoom pada salah satu pojok, misalnya pojok kiri atas

13. Klik pada Add Control Points


14. Klik pada persilangan antara dua garis grid kordinat

15. Klik kanan di mana saja. Klik pada Input DMS of Lon and Lat

16. Isikan angka sesuai koordinat

Klik OK
17. Jika seting Auto Adjust aktif, maka image akan bergeser secara otomatis. Klik
pada Full Extent
untuk membuat zoom ke seluruh image.
18. Lakukan Langkah 12 -16 (Menambah Control Points) pada pojok kanan-atas,
pojok kanan-bawah, dan kiri-bawah.
19. Jika perlu pada semua perpotongan garis grid juga dibuat Control Points. Pada
contoh peta kali ini dibuat sebanyak 12 (duabelas) control points

20. Klik pada View Link Table


yang ada pada toolbar Georeferencing untuk
melihat informasi titik kontrol yang dibuat
21. Transformasi bisa diubah. Pada contoh ini kita coba transformasi SPLINE. Rerata
error pada titik kontrol ditunjukan pada Total RMS Error.

Catatan: (1) Total RMS Error bukan menunjukan error dari Georeferensi,
melainkan menunjukan error pada titik kontrol saja. Selain Total RMS, kita juga
harus memperhatikan hasil transformasi secara visual (2) Jumlah titik kontrol
menentukan metode transformasi yang bisa digunakan, (3) kita bisa menghapus
baris/titik kontrol dan mengedit XMap dan Ymap yang merupakan tujuan/target
transformasi atau posisi geografis.Klik OK untuk keluar dari Link Table.
22. Untuk mengeksekusi Georeferensi, kita bisa melakukan rektifikasi atau Update
Georeference

Update Georeferencing membuat suatu file tambahan selain file image dengan
format JGW atau JGWX.
Rectify mengekspor transformasi menjadi image baru. Jika kita menggunakan
transformasi Spline, maka sebaiknya gunakan Rectify.
23. Berikut adalah contoh hasil Rectify (Langkah 22) ke dalam format TIF yang
dioverlay dengan database sungai yang sudah ada. Lakukan cek dan ricek apakah
proses Georeferensi sudah cukup baik atau belum

Selesai

You might also like