You are on page 1of 11

KUMPULAN BERITA TUMPAHAN MINYAK TELUK MEXICO

Klaim korban Teluk Meksiko dibatasi


http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2013/10/131003_bisnis_bp_gulf
3 Oktober 2013

Upaya raksasa minyak BP untuk membatasi pembayaran klaim atas korban


tumpahan minyak di Teluk Meksiko pada 2010 lalu menemukan titik cerah setelah
pengadilan banding AS menghentikan beberapa pembayaran.
Sebuah pengadilan banding federal telah meminta pengadilan distrik yang lebih rendah
untuk melihat lebih saksama, klaim mana yang lebih berhak mendapatkan kompensasi.
Pengadilan tinggi mengatakan bahwa jika bisnis yang tidak menderita kerugian dari
tumpahan minyak juga menerima kompensasi, seluruh penyelesaian klaim ini bisa tidak
valid.
"Tidak perlu berdamai dengan pihak -pihak yang kita memang tidak berperang dengan
mereka," kata Hakim Edith Brown seperti dikutip oleh kantor berita Reuters.
"Pengadilan distrik tidak memiliki wewenang untuk menyetujui penyelesaian gugatan ini
yang juga meliputi orang-orang yang sama sekali tidak dirugikan, baik itu yang terkait
atau tidak terkait oleh tumpahan minyak.

Kunci kemenangan
Keputusan ini adalah kunci kemenangan bagi BP yang mengatakan bahwa formula
pembayaran sebelumnya dinilai terlalu murah hati.

Perusahaan minyak raksasa -yang setuju untuk membayar kompensasi bencanamengatakan bahwa formula yang ada ternyata dibayarkan kepada pihak-pihak yang
justru tidak dirugikan.
BP harus membayar sejumlah total $7,8 miliar, tapi mereka mengatakan
jumlah sebesar itu disebabkan oleh biaya yang berlebihan dan klaim palsu.
Perusahaan asal Inggris itu menghadapi tuntutan senilai sekitar $42,4 miliar karena
ledakan di pengeboran lepas pantai Deepwater Horizon yang memicu tumpahan minyak
lepas pantai terburuk dalam sejarah AS.
Ledakan itu menewaskan 11 pekerja dan menumpahkan sekitar empat juta barel
minyak ke Teluk Meksiko.
Sebelumnya BP telah membuat dua kali upaya untuk menghentikan pembayaran
kompensasi namun gagal.

Sidang kasus tumpahan minyak BP di AS


http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2013/02/130224_bisnis_bp
25 Februari 2013

BP akan mulai persidangan sipil atas kasus tumpahan minyak di kilang


Deepwater Horizon pada tahun 2010, yang menjadi bencana lingkungan terburuk
di AS.
Perusahaan minyak dari Inggris ini akan berhadapan dengan negara bagian AS yang
terkena dampak tumpahan minyak dan Departemen Kehakiman. BP terancam hukuman
denda terbesar dalam sejarah peradilan sipil.
Persidangan akan digelar di New Orleans.

Kasus ini bermula setelah BP setuju untuk membayar US$4,5 milliar atau kebih dari Rp.
43 trilliun, untuk membereskan dakwaan kriminal atas kasus tumpahan minyak itu, pada
November lalu.
Dalam persidangan akan menentukan penyebab tumpahan minyak dan tanggung jawab
pihak yang terlibat, termasuk BP, kontraktor Halliburton, operator rig Transocean, dan
Cameron, yang membuat alat untuk pencegah untuk menghentikan kebocoran minyak.

Kelalaian
Sidang tanpa juri ini akan dilakukan dalam dua tahap.
Pertama, pada Senin (25/2), akan fokus pada dua penyebab ledakan pada 20 April
2010 yang mengakibatkan 11 orang tewas dan menumpahkan sekitar 4 juta barrel
minyak ke kawasan Teluk Meksiko selama 84 hari.
"BP dapat menyewa wajah-wajah yang tersenyum yang dapat dilihat di iklan mereka,
tetapi sidang merupakan hal yang penting," kata Garret Graves, ketua Otoritas
Perlindungan dan Restorasi Pesisir negara bagian Louisiana, kepada BBC.
"Pertama kali, mereka akan mulai mengatakan kebenaran," kata dia. "Kedua, tinggal
katakan saja bahwa bagi BP itu tidak berjalan dengan baik. Uang BP tidak dapat
membeli sejarah seorang resivionis."
Hakim pengadilan Distrik Federal Carl Barbier akan menentukan apakah langkah yang
dilakukan BP di pengeboran minyak itu melakukan kelalaian kecil atau kelalaian yang
nyata, yang mempengaruhi besaran denda yang akan dibayar perusahaan tersebut.
Kepala eksekutif BP Bob Dudley yakin jika perusahaan tidak melakukan kesalahan
yang nyata.

Pemerintah AS lanjutkan gugat BP

http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2012/03/120304_usbpcase.shtml
4 Maret 2012

Pemerintah Amerika Serikat memutuskan untuk melanjutkan gugatan terhadap


BP terkait tumpahan minyak dari anjungan pengeboran Deepwater Horizon.
Padahal perusahaan asal Inggris itu pada Jumat (2/3) lalu telah menyepakati pembayaran
kompensasi sebesar US$7,8 miliar atau Rp70,7 triliun.
Kesepakatan pada Jumat lalu itu meliputi ganti rugi untuk 100.000 orang nelayan, warga setempat
serta para pekerja yang kesehatan dan mata pencahariannya terganggu akibat tumpahan minyak.
Namun, menurut Departemen Kehakiman AS pembayaran ganti rugi itu tidak terkait dengan
kerusakan lingkungan yang dialami kawasan yang terimbas tumpahan minyak mentah.
"Kami sangat gembira BP bisa menyelesaikan masalah dengan individu yang dirugikan namun ganti
rugi ini sama sekali tidak menyangkut tanggung jawab BP terhadap kerusakan lingkungan yang
disebabkannya," demikian pernyataan resmi Departemen Kehakiman AS.
Pemerintah negara bagian di kawasan yang terpengaruh dan sejumlah perusahaan pengeboran
adalah sebagian dari kelompok yang menginginkan gugatan hukum terhadap BP berlanjut.

Pengadilan ditunda
Sementara itu, sidang atas kasus ini yang dijadwalkan mulai digelar Senin (5/3) untuk kedua kalinya
harus ditunda sebagai dampak dari tercapainya kesepakatan ganti rugi.

"Kami sangat gembira BP bisa menyelesaikan masalah dengan individu yang


dirugikan namun ganti rugi ini sama sekali tidak menyangkut tanggung jawab BP
terhadap kerusakan lingkungan yang disebabkannya."
Departemen Kehakiman AS

"Kesepakatan itu akan berpengaruh terhadap kesejajaran para pihak," kata hakim Carl Barbier.
"Sidang harus ditunda untuk memberi kesempatan para pihak untuk menimbang kembali posisi
mereka," lanjut hakim Barbier.
Hakim Barbier adalah seorang pakar hukum kelautan dan telah berhasil mengkonsolidasikan
ratusan kasus terkait tumpahan minyak menjadi satu kasus yang sama.
Proses persidangan kemungkinan akan terus berlanjut untuk membagi tanggung jawab atas tragedi
itu antara BP dan tergugat lainnya.

Sejumlah perusahaan yang ikut digugat adalah Transocean, pemilik rig Deepwater dan Halliburton.
Saat ini semua perusahaan ini tengah bersengketa soal tanggung jawab di antara mereka.
Sejauh ini BP sudah mengeluarkan dana sebesar US$7,5 miliar atau lebih dari Rp68 triliun untuk
proses pembersihan pantai dan kompensasi ganti rugi.
Meledaknya rig pengeboran Deepwater Horizon terjadi pada April 2010 mengakibatkan tewasnya 11
orang pekerja dan menumpahkan empat juta barel minyak mentah ke Teluk Meksiko.
BP membutuhkan waktu 85 hari utnuk menghentikan tumpahan minyak dalam tragedi lingkungan
yang disebut Presiden Barack Obama sebagai yang terburuk di AS itu.

BP capai kesepakatan tumpahan minyak


http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2012/03/120303_bpoilspill.shtml
3 Maret 2012

Perusahaan minyak BP mengatakan telah mencapai kesepatan senilai US$7,8


miliar terkait tumpahan minyak di Teluk Meksiko tahun 2010.
Kesepakatan tumpahan minyak anjungan Deepwater Horizon ini termasuk pembayaran untuk
100.000 nelayan, penduduk setempat dan petugas pembersih yang kesehatannya terganggu karena
tumpahan minyak itu.

Berita terkait

BP tuding Halliburton 'hancurkan' bukti

BP tuntut sejumlah perusahaan

Satu tahun tragedi Teluk Meksiko


Link terkait

Topik terkait

Energi,

Amerika Serikat

BP masih menghadapi klaim dari Amerika Serikat dan pemerintah negara bagian, serta perusahaan
pemboran.

Tempat pemboran minyak di Teluk Meksiko meledak April 2010, menewaskan 11 pekerja dan
menyebabkan kebocoran empat juta barel minyak.
BP mengatakan dana yang akan disediakan itu berasal dari dana kompensasi sebesar US420 miliar
yang memang telah disediakan.
"Mulai dari awal, BP telah berupaya memenuhi kewajiban kami terhadap masyarakat di seputar
Teluk dan kami bekerja keras untuk memenuhi komitmen kami selama hampir dua tahun," kata
Kepala Eksekutif Bob Dudley.
"Penyelesaian ini merupakan kemajuan penting dalam menyelesaikan masalah kecelakaan
Deepwater Horizon dan membantu pemulihan ekonomi dan lingkungan di sepanjang kawasan
Teluk," tambahnya.

Saling menuntut
"Mulai dari awal, BP telah berupaya memenuhi kewajiban kami terhadap
masyarakat di seputar Teluk dan kami bekerja keras untuk memenuhi komitmen
kami selama hampir dua tahun"
Bob Dudley

Kuasa hukum kelompok penggugat, Komitee Penggugat, mengatakan penyelesaian itu membantu
banyak orang.
Sidang kasus kebocoran yang semula direncanakan hari Senin (05/03) akan ditunda, untuk kedua
kalinya karena ada kesepakatan, kata hakim Carld Barbier.
Sidang ditunda "agar semua pihak dapat menilai kembali posisi mereka," kata Hakim Barbier.
Pengadilan itu direncanakan untuk menyelesaikan klaim kerusakan menyusul kebocoran minyak di
Teluk Meksiko.
Hakim Barbier adalah pakar undang-undang maritim dan berhasil menyatukan ratusan tuntutan
tumpahan minyak menjadi satu kasus.
Perusahaan-perusahaan lain yang terlibat termasuk Transocean, yang memiliki anjungan, dan
Halliburton.
Semua perusahaan terlibat sengketa atas tuntutan satu sama lain.
BP sejauh ini telah membayar US$7,5 miliar untuk biaya pembersihan dan ganti rugi.

Presiden Barack Obama menyebut tumpahan minyak itu sebagai "bencana lingkungan paling buruk
yang pernah dihadapi bangsa."

BP tuding Halliburton 'hancurkan' bukti


6 Desember 2011

http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2011/12/111206_halliburtonbp.shtml

Raksasa perminyakan British Petroleum menuding perusahaan minyak yang juga


penyedia layanan pengeboran, Halliburton, menghancurkan bukti-bukti
memberatkan terkait bencana lingkungan tahun lalu dimana terjadi ledakan di
Teluk Meksiko yang menewaskan 11 korban.
Dalam sebuah sesi dengar pendapat di pengadilan New Orleans, BP mengatakan Halliburton
dengan "sengaja" menghancurkan hasil tes pada produksi semen yang dipakai di sumur Macondo
yang meledak.

Berita terkait

Manajemen BP buruk

Pemerintah Amerika Serikat menggugat BP

AS cabut larangan eksplorasi laut dalam


Link terkait

Topik terkait

Lingkungan

Halliburton membantah dan menyebut tudingan itu "tanpa dasar".


Semen adalah faktor kunci yang kemudian menyebabkan bencana tumpahan minyak di laut
terbesar dalam sejarah AS.
Ledakan yang terjadi di kilang Deepwater Horizon bulan April kemudian menyebabkan tumpahnya
780 juta liter minyak mentah ke Teluk Meksiko.
Akibatnya BP dan Halliburton kemudian terlibat saling tuding sebelum digelar pengadilan untuk
menentukan besaran ganti rugi akibat kejadian itu, awal tahun depan.

Melalui perang antar pengacara, dua pihak yang tadinya bermitra itu masing-masing mencoba
mencari keuntungan maksimum sebelum sidang digelar, ulas wartawan BBC Steve Kingstone di
Washington.

Saling tuding
BP memuat tudingannya terhadap Halliburton dalam dokumen yang diajukan ke pengadilan, Senin
kemarin.
Setelah melihat hasil tes, BP menyebut Halliburton "menghancurkan catatan hasil tes begitu pula
dengan contoh fisik semen yang dipakai dalam tes tersebut".

Dari kongsi usaha, kini BP dan Halliburton menjadi seteru sengit.

BP juga mengatakan Halliburton gagal menujukan bukti model komputer yang menunjukkan
bagaimana semen bisa muncul.
Dalam gugatannya BP minta agak dijatuhkan sanksi pada Halliburton, dengan dasar bahwa
campuran cairan semen yang dibuat Halliburton "tak stabil".
Sebaliknya menurut Halliburton klaim ini tidak berdasar dan menantang pembuktiannya di
pengadilan.
Perusahaan AS yang juga merupakan penyedia jasa perminyakan terbesar kedua di dunia itu juga
menuding BP melakukan kecurangan dan pencemaran nama baik selama penyelidikan.
Menurut Halliburton BP lah yang memerintahkan dilakukan perubahan pada menit terakhir terhadap
campuran semennya.
Kedua perusahaan terlibat saling tuding menjelang pengadilan yang membahas bencana minyak
tumpah digelar bulan Februari.
Pengadilan ini diperkirakan akan menghitung besarnya tindak pelanggaran dan ganti-rugi yang
layak terhadap terjadinya insiden ekologi mengerikan itu.

Masih akan ada lagi pembahasan lain di pengadilan menyangkut fase siapa yang harus
menanggung biaya pembersihan dan pemulihan lingkungannya.

Manajemen BP buruk
http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2011/01/110106_bpmanagement.shtml
6 Januari 2011

Sejumlah perusahaan yang terlibat kebocoran minyak Teluk Meksiko memutuskan


untuk menghemat dana dan waktu, demikian kesimpulan panel Amerika Serikat.
Dalam sebuah bab laporan terakhir yang akan diterbitkan minggu depan, komisi
kepresidenan mengatakan kegagalan yang terjadi bersifat "sistemik" dan kemungkinan
akan terjadi lagi.
BP tidak memiliki pengawasan yang memadai untuk memastikan keamanan pengeboran,
kata temuan tersebut.
Ledakan pada bulan April di atas anjungan Deepwater Horizon menewaskan 11 orang dan
merupakan salah satu kebocoran minyak terbesar dalam sejarah.
Sumur Macondo, yang berada satu mil di bawah permukaan laut, akhirnya menumpahkan
jutaan galon minyak ke Teluk Meksiko, merusak ratusan mil garis pantai sebelum berhasil
disumbat pada bulan Juli.
BP menyatakan sama seperti penyelidikan mereka sendiri laporan tersebut menemukan
kecelakaan tersebut terjadi karena berbagai sebab dan melibatkan sejumlah perusahaan.
Tetapi perusahaan tersebut bekerja sama dengan pemerintah "untuk memastikan pelajaran
yang didapat dari Macondo akan menciptakan perbaikan operasi dan layanan kontraktor
pengeboran air dalam".
Transocean, yang memiliki pengeboran Deepwater Horizin mengatakan "prosedur yang
diterapkan pada saat-saat terakhir diciptakan dan dipimpin teknisi BP dan sudah disetujui
pemerintah federal"
"Kami selalu mengutamakan kerja sama dengan banyak badan penyidik pemerintah
Amerika Serikat dan badan lainnya untuk mengungkap penyebab utama ledakan itu,"
tambah BP.

BP dituding sembunyikan data


http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2010/08/100820_bpaccussed.shtml
20 Agustus 2010

Perusahaan energi British Petroleum (BP) dituding menyembunyikan data-data


penting yang diperlukan dalam investigasi kasus ledakan pengeboran minyak
Teluk Meksiko.
Tuduhan ini datang dari Transocean, perusahaan pemilih rig pengeboran minyak yang
meledak itu. Perusahaan ini mengatakan BP menolak memberikan data yang diperlukan
terkait ledakan rig.
Tudingan ini terdapat dalam surat yang dikirimkan kuasa hukum Transocean kepada salah
satu anggota kabinet Presiden Barack Obama.
BP membantah tudingan itu sekaligus mengatakan surat tersebut berisi tuduhan yang salah
dan tak beralasan.
Meski belum terbukti kebenarannya, tudingan ini menambah tekanan bagi BP yang sudah
mendapat kritikan tajam akibat ledakan rig minyaknya 20 April lalu yang berujung bencana
kebocoran minyak paling buruk dalam sejarah Amerika Serikat.
"BP terus menunjukkan keengganannya untuk memberikan sejumlah informasi mendasar
kepada Transocean," kata kuasa hukum Transocean Steven L Roberts dalam suratnya.
"Kondisi ini sangat menyulitkan, sebab BP berulangkali menyatakan kepada publik
komitmen mereka tentang investigasi yang adil dan terbuka. Selain itu, BP berupaya
menahan bukti-bukti dalam usaha untuk mencegah institusi lain selain BP dalam melakukan
penyelidikan," tambah Roberts.

Surat
Berdasarkan laporan kantor berita AFP, surat itu dikirimkan kepada anggota kabinet Obama
dan anggota senior Kongres.
Transocean memang berkepentingan dengan masalah ini karena perusahaan itu
menghadapi 249 tuntutan hukum akibat bencana tersebut. Perusahaan itu menghadapi
tuntutan denda hingga US$ 27 juta karena dianggap lalai dalam menangani pengeboran.

Sementara itu, dalam sebuah pernyataan resmi, BP mengatakan komitmennya dalam


mengungkap sebab terjadinya ledakan di sumur minyak Deepwater Horizon, Teluk Meksiko.
"Kami sangat kecewa Transocean mengirimkan surat yang berisi berbagai tuduhan yang tak
berdasar termasuk tudingan bahwa BP menyembunyikan bukti-bukti soal ledakan dan
kebocoran minyak," demikian pernyataan BP.

You might also like