You are on page 1of 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Teknik kimia melibatkan aplikasi dari ilmu pengetahuan dalam industri

proses yang terfokus pada konversi suatu material ke bentuk lain baik secara
fisika ataupun kimia. Prosesproses ini membutuhkan penanganan dan
penyimpanan material dalam jumlah besar yang terdiri atas bermacam variasi
konstruksi, tergantung pada kondisi material yang digunakan, sifat-sifat kimia dan
fisika material tersebut serta kebutuhan operasi.Untuk penanganan, seperti wadah
penampungan gas dan liquid digunakan tangki. Olehkarena itu, kami sebagai
mahasiswa/i teknik kimia, perlu mempelajari dan mengetahui beberapa hal
tentang tangki liquid dan gas.
1.2
a.
b.
c.

Tujuan
Mempelajari kegunaan tanki dalam suatu industry
Mempelajari dasar pemilihan material tanki
Mempelajari klasifikasi tanki berdasarkan penyimpanan material

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Pendahuluan
Tangki penyimpanan atau storage tank menjadi bagian yang penting

dalam suatu proses industri kimia karena tanki penyimpanan tidak hanya menjadi
tempat penyimpanan bagi produk dan bahan baku tetapi juga menjaga kelancaran
ketersediaan produk dan bahan baku serta dapat menjaga produk atau bahan baku
dari kontaminan ( kontaminan tersebut dapat menurunkan kualitas dari produk
atau bahan baku ). Pada umunya produk atau bahan baku yang terdapat pada
industri kimia berupa liquid atau gas, namun tidak tertutup kemungkinan juga
dalam bentuk padatan ( solid ).
Pada sebagian besar alat proses, tangki sangat diperhatikan dengan
beberapa modifikasi sesuai keperluan yang memungkinkan alat beroperasi pada
fungsi yang dikehendaki.
2.2

Dasar Pemilihan Material Tangki


Biasanya tahap awal dari perancangan tangki adalah pemilihan tipe atau

bentuk yang paling sesuai dengan konsisi operasi yang diinginkan. Beberapa
factor yang mempengaruhi dasar pemilihan material tangki yaitu :
1. Fungsi dan lokasi tangki
2. Sifat alamiah dari fluida yang akan digunakan
3. Suhu dan tekanan operasi
4. Volume yang dibutuhkan atau kapasitas untuk proses yang akan digunakan
2.3

Klasifikasi tangki
Storage tank atau tangki dapat memiliki berbagai macam bentuk dan tipe.

Tiap tipe memiliki kelebihan dan kekurangan serta kegunaannya sendiri. Tangki
dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsional operasi, suhu dan tekanan operasi,
konstruksi material, dan geometri dari tangki itu sendiri.

2.3.1

Berdasarkan Letaknya

a. Aboveground Tank
Tangki penimbun yang terletak di ataspermukaan tanah.Tangki penimbun
ini bisa berada dalam posisi horizontal dan dalam keadaan tegak (vertical tank).
Dapat dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan cara perletakan di atas tanah, yaitu
tangki di permukaan tanah dan tangki menara. Ciri-ciri yang membedakan jenis
tangki menara dengan tangki di permukaan tanah adalah bentuk bagian bawah
tangki.Seperti yang telah tercatat dalam peraturan, bentuk bagian bawah tangki
menara adalah bentuk revolusi sebuah bentuk cangkang yang tidak sempurna,
ataupun kombinasi dari bentuk cangkang tersebut. Desain tangki dengan bagian
bawah rata untuk tangki menara tidak akan memberikan hasil yang baik, dengan
melihat bahwa bentuk dasar yang demikian akan menyebabkan dibutuhkannya
balok penopang yang besar untuk menahan tekuk.

Gambar 2.1 Tangki di permukaan tanah


(Sumber : https://www.fedcenter.gov/_storage/Photos/539.jpg)

Gambar 2.2 Tangki menara


(Sumber : http://thumbs.dreamstime.com/x/water-tank-tower-17842959.jpg)
Kelebihan aboveground tank antara lain:

Mudah dideteksi jika ada keretakan dan kebocoran, sehingga penanganan


bisa dengan cepat dilakukan.

Tidak memerlukan pompa untuk mengalirkan fluida.

Mudah dikuras.

Biaya lebih murah dari underground tank. Baik instalasi, perawatan


maupun penggantian.
Kekurangan aboveground tank antara lain:

Memakan banyak tempat

Terpapar langsung terhadap panas dan cuaca buruk

b, Underground Tank
Underground tank yaitu tangki penimbun yang terletak di bawah permukaan
tanah.

Gambar 2.3 Underground tank


(Sumber : http://www.jaenvirotanks.com/images/gallery/ugt_18.jpg)
Kelebihan underground tank antara lain:

Tidak terpapar langsung terhadap panas dan cuaca buruk

Tidak memakan banyak tempat

Tidak mengganggu pemandangan


Kekurangan underground tank antara lain:

Sulit dideteksi jika ada keretakan dan kebocoran

Memerlukan pompa untuk mengalirkan fluida

Sulit untuk dikuras

Biaya lebih mahal dari aboveground tank. Baik instalasi, perawatan,


maupun penggantian

2.3.2 Berdasarkan Bentuk Geometri


1. Open and close tank
a. Open tank
Open tank biasanya digunakan sebagai surge tank diantara operasi,
sebagai vats untuk proses batch dimana material tercampur, sebagai setting
tank, decanter, reaktor, reservoir dan lain-lain. Sebenarnya, tangki tipe ini lebih
murah daripada tangki tertutup dengan konstruksi dan kapasitas yang sama.
Untuk memutuskan menggunakan open tank ini atau tidak tergantung pada
5

fluida yang ditangani dan tergantung pada proses operasinya. Untuk larutan
tidak terlalu encer dengan jumlah besar dapat disimpan dalam sebuah
kolam.Sebenarnya kolam tidak dapat juga dikatakan sebagai tangki.Untuk itu
tempat penyimpanan sederhana dapat dibuat dengan material yang murah,
seperti lempung.Tidak semua tipe lempung dapat digunakan untuk kolam
penyimpanan, tanah liat misalnya dengan sifat yang tak mudah tertembus oleh
air atau kedap air dapat digunakan.
Sebagai contoh penggunaan dari kolam yang terbuat dari lempung pada
proses dimana garam dikristalisasi dari air laut dengan evaporasi dengan
bantuan sinar matahari. Apabila fluida yang digunakan lebih mempunyai nilai
tempat penyimpanan yang lebih baik sangat diperlukan. Tangki sirkular besar
yang terbuat dari baja atau beton banyak digunakan untuk kolam pengendapan
dengan pengeruk yang berputar akan memisahkan endapan ke dasar tangki.
Tangki tipe ini, harus memiliki range diameter dari 100200 ft dan dengan
kedalaman beberapa feet. Open tank yang lebih kecil biasanya digunakan untuk
bentuk sirkular dan terbuat dari baja ringan, pelat beton, dan kadang-kadang
dari kayu. Material lain dapat digunakan pada penggunaan terbatas dengan
korosi yang cukup tinggi atau masalah kontaminasi sering dijumpai.
Bagaimanapun pada umumnya proses di industri sebagian besar tangki yang
digunakan terbuat dari baja karena harga yang relatif murah dan fabrikasi yang
mudah.
Pada beberapa kasus, beberapa tangki dilapisi dengan karet, kaca, atau
plastik untuk meningkatkan ketahanan terhadap korosi. Pada industri makanan
umumnya tangki digunakan untuk fermentasi, dimana potongan kayu
digunakan pada pembuatan wine dan sejenis minuman keras lainnya. Redwood
atau Cyprus tank sering digunakan untuk reservoir penampungan air.Kayu juga
digunakan untuk meletakkan baja untuk menangani larutan hidroklorat encer,
asam laktat, asam asetat dan larutan garam. Kayu juga merupakan kebutuhan
mutlak karena harganya yang murah pada proses penyamakan, pemasakan bir,
dan industri fermentasi. Pada industri makanan dan farmasi biasanya
diperlukan untuk menambahkan material pada tangki terbuka (open tank)
dalam proses persiapan campuran. Tangki terbuka kecil atau ketel biasanya
6

digunakan untuk keperluankeperluan tertentu. Baja yang dilapisi kaca,


tembaga, monel, dan tangki yang terbuat dari stainless-steel biasanya
digunakan untuk ketahan terhadap korosi dan mencegah kontaminasi pada
proses material.

Gambar 2.4 Open tank


b.

Close tank
Fluida yang mudah terbakar, fluida yang bersifat toksik, dan gas harus

disimpan pada tangki tertutup. Bahan kimia berbahaya, seperti asam dan
kaustik akan mengurangi resiko yang dapat ditimbulkan jika disimpan pada
tangki tertutup. Minyak yang mudah terbakar dan produk lain yang sejenis
mengharuskan untuk menggunakan tangki dan tangki tertutup pada industri
perminyakan dan petrokimia.
Penggunaan tangki secara luas pada bidang ini telah menghasilkan
usaha yang sangat penting bagi American Petroleum Institute (API) untuk
menstandarisasi perancangan untuk kebutuhan keamanan dan ekonomi.Tangki
digunakan untuk menyimpan minyak mentah dan produk dari industri
perminyakan umumnya dirancang dan dibuat sesuai dengan standar API 12 C,
spesifikasi API untuk tangki penyimpanan minyak mentah. Ini merupakan
referensi standar yang digunakan untuk perancangan tangki pada industri
perminyakan, tapi juga berguna sebagai referensi untuk aplikasi lain.

Gambar 2.5 Close tank


2. Tangki dengan flat bottom
Perancangan tangki yang paling ekonomis yang beroperasi pada tekanan
atmosferik adalah tangki silindris yang diposisikan vertikal dengan dasar yang
datar dan tutup berbentuk kerucut. Pada kasus yang menggunakan umpan yang
dipengaruhi oleh gravitasi, tangkinya diletakkan pada ketinggian tertentu dari atas
tanah, dan dengan dasar yang datar yang dilengkapi dengan kolom-kolom dan
penampang kayu bersilang dengan tiang penyangga dari baja.Silindris, dasar yang
datar, tutup berbentuk kerucut dan dilengkapi dengan saluran udara atau lubang
angin yang menyebabkan fluida terekspansi dan terkontraksi sebagai akibat dari
temperatur dan volume yang fluktuatif.
Tangki dengan diameter yang lebih besar dari 24 ft dapat dilengkapi
dengan tutup yang tersendiri, tangki dengan diameter yang lebih besar serta lebih
dari 48 ft, biasanya membutuhkan sekurangkurangnya 1 kolom sentral sebagai
pendukung. Tangki dengan diameter yang lebih besar biasanya dirancang dengan
kolom yang banyak atau dengan pelampung, atau atap yang berjembatan yang
akan naik atau turun sesuai dengan ketinggian fluida didalam tangki. Jika atap
yang berbentuk kubah digunakan, tekanan 2,5 sampai 15 lb per meter persegi
dapat digunakan.

Gambar 2.6 Tangki dengan flat bottom


3. Tangki silindris dengan atap dan dasar yang tertutup rapat
Tangki silindris yang tertutup rapat pada dasar dan atapnya digunakan jika
tekanan uap dari fluida yang disimpan memerlukan perancangan yang lebih kuat
lagi. Ada kodekode yang dikembangkan oleh American Petroleum Institute dan
American Society of Mechanical Engineer untuk menetukan perancangan tangki.
Tangki tipe ini biasanya memiliki diameter 12 ft. Fielderected tangki memiliki
diameter melebihi 35 ft dan panjangnya 200 ft. Jika harus menyimpan fluida
dengan jumlah besar, tangki yang berbentuk seperti baterai digunakan. Bentuk
atap yang tertutup rapat yang bermacam-macam digunakan sebagai atap pada
tangki yang berbentuk silinder.Atap yang tertutup rapat ada yang berbentuk
hemispherical, elips, torispheris, bentuk standar, bentuk kerucut, dan bentuk
torikonikal. Untuk beberapa keperluan tertentu lempengan tipis digunakan untuk
menutup bagian atas tangki. Namun jarang digunakan untuk tangki yang besar.
Untuk tekanan kode tidak diberikan oleh ASME, tangki biasanya dilengkapi
dengan penutup yang standar. seharusnya tangki yang membutuhkan kode
konstruksi dilengkapi oleh ASME-dished atau ellipticaldished. Biasanya yang
sering digunakan sebagai atap untuk pressure tangki berbentuk elips. Sebagian
besar alat proses pada industri kimia dan petrokimia seperti kolom distilasi,
desorber, absorber, scrubber, heat exchanger, pressuresurge tank, dan
separator biasanya menggunakan tangki berbentuk silindris dengan kedua ujung
yang tertutup rapat yang satu dengan yang lainnya.

Gambar 2.7 Tangki silindris dengan atap dan dasar yang tertutup rapat
4. Spherical tank
Tempat penyimpanan untuk volume yang besar dengan tekanan yang
sedang biasanya dibuat dalam bentuk lingkaran atau berbentuk lingkungan.
Kapasitas dan tekanan yang digunakan dalam tangki tipe ini bervariasi. Jarak
kapasitas berkisar antara 100025000 bbl, dan jarak tekanan berkisar 10 psig
untuk tangki yang lebih besar dan 200 psig untuk tangki yang lebih yang kecil.
Saat gas disimpan di bawah tekanan, volume penyimpanan yang dibutuhkan
berbanding terbalik dengan tekanan penyimpanan. Pada umumnya, saat
sejumlah gas disimpan dalam tangki yang berbentuk bola akan lebih ekonomis
jika menggunakan volume dengan jumlah besar, operasi penyimpanan dengan
tekanan rendah. Pada penyimpanan dengan tekanan tinggi volume gas menjadi
berkurang, karena itulah tangki bola menjadi lebih ekonomis. Ketika
menangani gas dengan jumlah kecil, lebih menguntungkan jika menggunakan
tangki penyimpanan yang berbentuk silindris karena biaya pembuatan menjadi
faktor yang berpengaruh dan tangki silindris yang kecil lebih ekonomis dari
tangki spherical yang kecil. Walaupun tangki bola memiliki aplikasi proses
yang terbatas, mayoritas tekanan disebabkan oleh kulit silindris. Head dapat
dibuat datar jika dinding penopangnya sesuai, tetapi lebih banyak dijumpai
yang berbentuk kerucut. Head adalah bagian tutup suatu bejana yang
penggunaan disesuaikan dengan tekan operasi bejana.

10

Gambar 2.8 Spherical tank


2.3.3. Berdasarkan Tekanannya
a. Tangki Atmosferik (Atmospheric Tank)
Terdapat beberapa jenis dari tangki timbun tekanan rendah ini, yaitu :
1. Fixed Cone Roof Tank
Tangki ini digunakan untuk menimbun atau menyimpan berbagai
jenis fluida dengan tekanan uap rendah atau amat rendah (mendekati
atmosferik) atau dengan kata lain fluida yang tidak mudah menguap.

Gambar 2.9 Sketsa Fixed Cone Roof Tank

11

Gambar 2.10 Fixed Cone Roof with Internal Floating Roof


2.

Tangki Umbrella memiliki kegunaan yang sama dengan fixed cone roof.
Bedanya adalah bentuk tutupnya yang melengkung dengan titik pusat
meridian di puncak tangki.

Gambar 2.11 Tangki Umbrella


3.

Tangki Tutup Cembung Tetap (Fixed Dome Roof) memiliki bentuk tutup
yang cembung dan ekonomis bila digunakan dengan volume >2000 m 3.
Bahkan cukup ekonomis hingga volume 7000 m 3 (dengan D < 65 m).
Kegunaannya sama dengan fixed cone roof tank.

Gambar 2.12 Fixed Dome Roof

12

4, Tangki Horizontal
Tangki ini dapat menyimpan bahan kimia yang memiliki tingkat
penguapan rendah (low volatility), seperti air minum dengan tekanan uap
tidak melebihi 5psi, diameter dari tangki dapat mencapai 12 feet (3,6 m)
dengan panjang mencapai 60 feet (18,3 m).

Gambar 2.13 Tangki Horizontal


5. Tangki Tipe Plain Hemispheroid
Tangki ini digunakan untuk menimbun fluida (minyak) dengan
tekanan uap (RVP) sedikit dibawah 5 psi.

Gambar 2.14 Tangki Tipe Plain Hemispheroid


6. Tangki Tipe Noded Hemispheroid digunakan untuk menyimpan fluida
(light naptha pentane) dengan tekanan uap tidak lebih dari 5 psi.

Gambar 2.15 Tangki Tipe Noded Hemispheroid


7. Tangki Plain Spheroid

13

Tangki ini merupakan tangki bertekanan rendah dengan kapasitas


20.000 barrel.
8. Tangki Floating Roof
Tangki ini ditujukan untuk penyimpanan bahan-bahan yang mudah
terbakar atau mudah menguap. Kelebihan penggunaan internal floating
roof ini antara lain:
- Level atau tingkat penguapan dari produk bisa dikurangi
- Dapat mengurangi resiko kebakaran
b. Tangki Bertekanan (Pressure Tank)
Pressure tank atau tangki bertekanan dapat menyimpan fluida dengan
tekanan uap lebih dari 11,1 psi dan umumnya fluida yang disimpan adalah produkproduk minyak bumi. Terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
1. Tangki Peluru (Bullet Tank) lebih dikenal sebagai pressure vessel
berbentuk horizontal dengan volume maksimum 2000 barrel. Biasanya
digunakan untuk menyimpan LPG, Propane butane, H2, ammonia dengan
tekanan di atas 15 psig.

Gambar 2.16 Tangki Peluru


2.

Tangki Bola (Spherical Tank)


Merupakan pressure vessel yang digunakan untuk menyimpan
gas-gas yang dicairkan seperti LPG, LNG, O2, N2 dan lain-lain. Tangki ini
dapat menyimpan gas cair tersebut hingga tekanan 75 psi. volume tangki
dapat mencapai 50.000 barrel. Untuk penyimpanan LNG dengan suhu -190
(cryogenic) tangki dibuat berdinding ganda dimana di antara kedua

14

dinding tersebut diisi dengan isolasi seperti polyurethane foam.


Tekanan penyimpanan di atas 15 psig.

Gambar 2.17 Tangki Spherical


3.

Dome Roof Tank digunakan untuk menyimpan bahan-bahan yang mudah


terbakar, meledak, dan mudah menguap seperti gasoline. Bahan disimpan
dengan tekanan rendah 0,5 psi sampai 15 psig.

Gambar 2.18 Dome Roof Tank


2.3.4. Berdasarkan Bentuk Tangki
a. Tangki Lingkaran (Circular Tank)
Tangki yang umum digunakan sebagai tempat penyimpanan adalah
tangki yang berbentuk silinder. Tangki ini memiliki nilai ekonomis dalam
perencanaan. Selain itu, dalam perhitungan teknisnya, momen yang terjadi
tidak besar.
b. Tangki Persegi / Persegi Panjang (Rectangular Tank)
Bentuk silinder secara structural paling cocok untuk kostruksi tangki,
tapi tangki persegi panjang sering disukai untuk tujuan tertentu, antara lain
kemudahan dalam proses konstruksi. Desain tangki persegi panjang mirip
dengan konsep desain tangki lingkaran. Perbedaan utama dalam konsep
desain tangki persegi panjang dengan tangki lingkaran adalah momen yang

15

terjadi, gaya geser dan tekanan pada dinding tangki. Sebagai contoh : Sludge
Oil Reclaimed Tank pada Pabrik Minyak Kelapa Sawit.

Gambar 2.19 Rectangular Tank


2.3.5. Berdasarkan Bentuk Atapnya
a. Fixed Roof Tank,
Tangki jenis ini dapat digunakan untuk menyimpan semua jenis produk,
seperti crude oil, gasoline , benzene, fuel dan lain lain termasuk produk
atau bahan baku yang bersifat korosif , mudah terbakar, ekonomis bila digunakan
hingga volume 2000 m3, diameter dapat mencapai 300 ft (91,4 m) dan tinggi 64
ft (19,5 m). Dibagi menjadi dua jenis bentuk atap yaitu :
b. Cone Roof,
Jenis tangki penimbun ini mempunyai kelemahan, yaitu terdapat vapor
space antara ketinggian cairan dengan atap. Jika vapor space berada pada
keadaan mudah terbakar, maka akan terjadi ledakan. Oleh karena itu fixed
cone roof tank dilengkapi dengan vent untuk mengatur tekanan dalam
tangki sehingga mendekati tekanan atmosfer. Jenis tangki ini biasanya digunakan

16

untuk menyimpan kerosene, air, dan solar. Terdapat dua jenis tipe cone roof
berdasarkan penyanggga atapnya yaitu :
o Supported Cone Roof adalah suatu atap yang berbentuk menyerupai konus
dan ditumpu pada bagian utamanya dengan rusuk di atas balok penopang
ataupun kolom, atau oleh rusuk di atas rangka dengan atau tanpa kolom.
Pelat atap didukung oleh rafter pada girder dan kolom atau oleh rangka
batang dengan atau tanpa kolom.
o Self-supporting Cone Roof adalah atap yang berbentuk menyerupai konus
dan hanya ditopang pada keliling konus. Atap langsung ditahan oleh
dinding tangki (shell plate).
c. Dome Roof adalah atap yang dibentuk menyerupai permukaan bulatan dan
hanya ditopang pada keliling kubah.yang biasanya digunakan untuk
menyimpan cairan kimia. Bentuk dari tangki tipe dome roof dapat dilihat
pada Gambar 2.20.

Gambar 2.20. Dome Roof


d.

Floating Roof Tank, yang biasanya digunakan untuk menyimpan minyak


mentah dan premium. Keuntungannya yaitu tidak terdapat vapour space
dan mengurangi kehilangan akibat penguapan. Floating roof tank terbagi
menjadi dua yaitu external floating roof dan internal floating roof.
Bentuk dan tangki tipe floating roof dapat dilihat pada gambar 2.2 di
bawah ini.

Gambar 2.21. Tangki Tipe Floating Roof


17

2.3.6 Berdasarkan Fungsional Operasi


1. Tangki Penyimpanan Zat Padat
a. Ditimbun dengan sistem outdoor

Bahan yang disimpan adalah bahan yang tidak dipengaruhi oleh udara,
hujan, panas dan lain lain, misal batu bara, batu, kayu, dan
sebagainya.

Terdapat berbagai metode antara lain:


-

penyimpanan dibawah travelling bridge

penimbunan dikanan kiri jalan

overhead system

drag scrapper system

Pemilihannya metode penyimpanan didasarkan pada:


-

sifat bahan yang disimpan

jumlah bahan yang disimpan

cara handling bahan

b. Ditimbun Dengan Sistem Indoor


Penyimpanan dengan sistem ini dapat dilakukan dengan 2 cara:
1) Penyimpanan indoor dalam bentuk timbunan:
-

Untuk menyimpan bahan yang harus dipertahankan tetap kering

Bahan yang memerlukan perlindungan terhadap atmosfer pada


musim tertentu, misal bahan keramik, mineral, hasil pertanian dan
lain lain.

Alat yang digunakan untuk mendukung sistem ini, yaitu:


-

Monorail crane baik untuk storing maupun delivering

Conveyor system, misal belt conveyor bersama dengan bucket


elevator

Conveyor system (belt) yang dilengkapi dengan tripper.

2) Disimpan dalam bin/bunker dan silo

18

Untuk zat padat yang berbahaya, terlalu mahal atau berharga dan
mudah larut dalam air atau rusak bila ditumpukkan di udara terbuka,
maka dilakukan penyimpanan di dalam tempat tertutup seperti bin, silo
atau Hopper. Alat ini berupa bejana berbentuk silinder atau segi empat
terbuat dari beton atau baja.

Bin:
-

Banyak dipakai dan sangat menguntungkan bila feeding


berlangsung secara gravity

Conical bottom ataupun parabolic bottom yang dijumpai pada


bin mempermudah pengaliran bahan

Bahan yang disimpan bersifat free flowing

Penumpanan bahan melalui bagian atas bin yang terbuka


menggunakan monorail crane yang dilengkapi dengan tripper

Bin tidak terlalu tinggi dan biasanya agak besar

Pengeluaran bahan berlangsung secara gravity untuk bahan yang


bersifat free flowing sedangkan untuk bahan yang cenderung
menyumbat dipakai mechanical agitator

Hopper adalah bin kecil dengan dasar agak miring dan


digunakan untuk menumpuk sementara sebelum diumpan
kedalam proses.

Gambar 2.22. Penyimpanan Bin

19

Silo:
-

Alat ini prinsipnya sama dengan bin hanya ukurannya lebih


besar (40 m)

Cocok untuk menyimpan bahan seperti kapur, semen, dan lain


lain

Penumpanan

bahan

melalui

bagian

atas

dan

karena

ketinggiannya digunkaan pengumpan berupa elevator, bucket


atau sistem pneumatics.
-

Biasanya tinggi, berdiameter relatif kecil

Gambar 2.23. Penyimpanan Silo

20

Gambar 2.24 Cement Silo

Gambar 2.25 Silo Bunker Penyimpan Gula


3) Storage piles
Storage pile merupakan cara penyimpanan yang murah dan
sederhana, dimana bahan yang akan disimpan dibuat dalam
tumpukantumpukan (piles) ditempat terbuka.Tumpukantumpukan
tersebut dibuat langsung dari bahanbahan yang keluar dari belt
conveyor. Bahanbahan yang dapat disimpan dengan cara seperti ini
adalah bahanbahan padat yang tak berpengaruh terhadap keadaan
cuaca. Contoh dari bahan tersebut adalah batubara, kerikil,
pasir.Material di tumpuk dengan menggunakan Reversible Shuttle
Conveyer Material di tumpuk dengan menggunakan multiple
Conveyor.

21

Gambar 2.26. Storage Piles


2. Tangki penyimpanan zat cair
Tangki adalah alat untuk menyimpan fluida, umumnya zat cair.
Tangki yang sangat besar (kapasitasnya) disebut dengan reservoir, karena
besarnya kapasitas maka biasanya tidak tertutup. Atas dasar inilah reservoir
digunakan untuk menyimpan cadangan air. Tangki penyimpan dapat dibedakan
sesuai dengan fase zat, tekanan fluida, volatil atau non volatil, dan suhu.
Dalam penyimpanan zat cair diperlukan perhatian terhadap sifatsifat
bahan:

Daya tahan bahan terhadap pengaruh udara luar


Volatilitas bahan
Korosifitas bahan
Jumlah bahan
Tekanan pengeluaran dari tangki ataupun pengisian bahan kedalam tangki

biasanya dikerjakan oleh sistem pemompaan. Karena letak tangki tersebut maka
pengeluaran maupun pengisian dapat dilakukan dengan memanfaatkan gaya
gravitasi.
3. Tanki penyimpanan gas
Tangki bola digunakan untuk menyimpan gas. Sifat gas adalah menyebar
ke segala arah sehingga tekanan didalam tempat itu adalah sama, maka bila dalam
tempat itu terdapat celah atau lekukan yang membuat tekanan dalam tempat itu
tidak sama akan menyebabkan terjadinya kebocoran gas.
.

Selain beberapa jenis tangki diatas, juga dikenal silinder gas yang

berfungsi untuk menyimpan gas pada tekanan tinggi. Gas yang disimpan dengan
22

cara ini disebut gas botol. Tanki bola (spherical tank), pressure vessel yang
digunakan untuk menyimpan gas, gas yang dicairkan seperti LPG, O2, N2 dan
lainlain bahkan dapat menyimpan gas cair tersebut hingga mencapai tekanan 75
psi, volume tanki dapat mencapai 50000 barrel, untuk penyimpanan LNG dengan
suhu -190 F (cryogenic) tanki dibuat berdinding ganda (double) dimana diantara
kedua dinding tersebut diisi dengan isolasi seperti polyurethane foam, tekanan
penyimpanan diatas 15 psig.

BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan dari makalah ini adalah:


1. Tanki penyimpan merupakan salah satu bagian terpenting, karena akan
mempengaruhi keadaan dari zat yang akan digunakan untuk reaksi atau
produk yang dihasilkan dalam suatu proses
2. Dasar dari pemilihan material tanki adalah fungsi dan lokasi tanki, sifat
alamiah dari fluida yang akan digunakan, suhu dan tekanan operasi serta
volume yang dibutuhkan atau kapasitas untuk proses yang akan digunakan
3. Tanki dapat diklasifikasikan berdasarkan letak, bentuk geometri, tekanan,
bentuk tanki, bentuk atap serta fungsional operasi.

23

You might also like