You are on page 1of 51

Kelompok 23:

-Fajar Junarto

-M.Luthfan Mafazi
-Dimas Abdillah Akbar
-Firstio Noveldo Ananda
-Bhakti Rinanto
-Dimas Ali Muchtar

1.1 Sejarah gambar teknik


Sejarah menggambar dimulai pada zaman purbakala, dimasa itu orang-orang di
zaman purbakala mulai menggambar dengan cara meninggalkan goresan-goresan
di permukaan dinding gua dengan batu. Pada saat itu gambar-gambar yang mereka
tinggalkan hanya berupa gambar-gambar sederhana dan masih belum memiliki
maksud atau tujuan tertentu.
Awal dari sejarah menggambar teknik adalah dengan ditemukannya rancangan
banteng yang berusia sekitar kurang lebih 4.000 tahun yang lalu yang diukir dibatu
dan merupakan peninggalan bangsa chaldean yang dibuat oleh seorang bernama
Gudea.
Perkembangan gambar teknik dimulai dari awal abad ke 15 dimana di cetuskan
teori tentang proyeksi benda terhadap bidang imajinasi atau bidang proyeksi
ditemukan oleh arsitektur Italia. Teori ini disebut sebagai teori proyeksi kuadran I
atau dikenal juga sebagai proyeksi Eropa. Lalu pada awal abad ke 19 di Amerika
lahirlah sebuah pendapat yang mengatakan bahwa letak-letak pandangan pada
gambar bisa ditempatkan pada tempat semestinya. Teori ini dikenal sebagai teori
proyeksi kuadran III atau proyeksi Amerika.
Semakin seringnya gambar dipakai sebagai sarana komunikasi makan
dibutuhkan standarisasi agar gambar dapat dimengerti oleh semua orang sehingga
dibuatlah standar-standar oleh ISO ( International Organitation of
Standarditation).

1.2 Macam-macam Alat Bantu Gambar


1.2.1 Kertas gambar
-Kertas manila
Kertas manila digunakan untuk menggambar sketsa.
-Kertas Kalkir
Kertas kalkir digunakan untuk menggambar asli.

Seri

Ukuran (mm)

Tepi kiri (mm)

Tepi lain (mm)

A0
1189 x 841
Tabel ukuran kertas
A1
841 x 594

20

10

20

10

A2

594 x 420

20

10

A3

420 x 297

20

10

A4

297 x 210

15

A5

210 x 148

15

1.2.2 Pensil gambar


-Pensil batang/ pensil biasa
Pensil yang isi dan batangnya menyatu
-Pensil mekanik
Pensil yang isi dan batangnya terpisah

Pensil gambar memiliki kekerasan dan kelunakan yang berbeda. Hal ini bertuju
an agar mudah membuat macam garis yang memiliki ketebalan tertentu.
Berikut tabel kekerasan pensil

Lunak

Sedang

Keras

2B

4H

3B

HB

5H

4B

6H

5B

7H

6B

2H

8H

7B

3H

9H

Keterangan :
H = Hard
B = Black
HB = Half Black

1.2.3 Rapido
Rapido adalah pena gambar yang umumnya digunakan untuk menggambar
asli diatas kertas kalkir. Rapido memiliki macam-macam ukuran, mata pena
rapido dapat diganti dan isi rapido dapat diisi ulang.
Tabel ukuran dan kode warna

Ukuran pen (mm)

Kode warna

0,13

Ungu

0,18

Merah

0,25

Putih

0,5

Cokelat tua

0,7

Biru

1,0

Kuning tua

1,4

Hijau

2,0

Abu-abu

1.2.4 Mistar dan penggaris segitiga


-Mistar
=> untuk menggambar garis lurus, mistar yang biasa digunakan mistar T.
Mistar ini terdiri dari 2 bagian, bagian mistar panjang dan bagian kepala mistar
pendek tanpa ukuran yang bertemu membentuk sudut 90
-Penggaris segitiga
=> untuk menggambar garis tegak lurus, sejajar, mendatar, maupun garis yang
melalui sudut tertentu

Mistar T

Penggaris segitiga

1.2.5 Jangka
Fungsi : - Membuat lingkaran
- Membagi garis
- Membagi sudut
Jenis-jenis jangka :
- Jangka bagi => untuk membagi garis dan membagi sudut
- Jangka pegas => untuk membuat lingkaran dengan diameter kecil
sekitar 1 mm sampai 50 mm.
- Jangka pompa => untuk membuat lingkaran dengan diameter kecil

sekitar 1 mm sampai 50 mm.

jangka bagi

jangka pegas

jangka pompa

1.2.6 Mal dan macam-macamnya


Mal adalah alat bantu yang digunakan untuk membuat bentuk-bentuk tertentu.
Macam-macam mal :
- Mal huruf
=> untuk membuat huruf dengan perantara pensil atau rapido. Mal huruf memiliki
ukuran o,25 mm, 0,35 mm, 0,5 mm, 0,7 mm, 1,4 mm dan 2,0 mm.
- Mal busur/ kurva
=> untuk membuat lengkungan teratur yang tidak dapat digambar dengan jangka.
- Mal elips
=> untuk membuat elips misalnya silinder, cincin poros dan bentuk elips lainnya.

mal huruf

mal busur

mal elips

1.2.7 Meja gambar


Meja gambar adalah tempat yang digunakan untuk menggambar. Meja gambar
terdiri dari dua bagian yaitu papan gambar dan standar atau kaki penyangga.
1. Papan gambar
=> Papan gambar terbuat dari kayu lapis dengan ketebalan 2-3 cm dengan
permukaan halus dan rata juga tepi yang lurus agar mistar T dapat digeser.
Biasanya papan gambar dilengkappi dengan mistar dan lampu diatasnya.
2. Standar/ kaki penyangga
=> adalah perangkat yang digunkan sebagai penyangga
papan gambar. Dalam standar terdapat perangkat untuk mengatur ketinggian dan
kemiringan dari papan gambar, sehingga memudahkan kita untuk menggambar.

meja gambar

1.3 Macam garis


Simbol dasar dari semua gambar adalah garis. Dalam gambar dipergunakan beberapa
jenis garis yang masing-masing mempunyai arti dan penggunaannya harus sesuai
dengan maksud dan tujuannya.
Macam-macam garis:

Garis-garis yang berimpit, bila 2 garis atau lebih yang berbeda beda, jenisnya berimpit
maka penggunaannya harus dilaksanakan sesuai urutan prioritas berikut:
- Garis benda yang langsung terlihat ( garis tebal )
- Garis yang tidak langsung terlihat ( garis putus )
- Garis sumbu
- Garis bantu, garis ukur dan garis arsir ( garis tipis )

1.4 Kepala gambar


1.4.1 Posisi dan ukuran kepala gambar
a. Kepala gambar
- Nomor gambar
- Judul gambar
- Nama perusahaan
- Tanda tangan petugas yang bertanggung jawab
- dll.
b. Posisi kepala gambar

-Posisi kertas normal


- Posisi kertas khusus
c. Ukuran kepala gambar

Kepala gambar mempunyai panjang maksimum 180 mm, sedangkan tinggi


menyesuaikan.

1.4.2 Skala
Ada 3 macam skala gambar yaitu :
1. Skala pembesaran
2. Skala penuh
3. Skala pengecilan
Skala yang disarankan
Skala pembesaran

Ukuran penuh

Skala pengecilan

50 : 1

1:1

1:2

20 : 1

1 : 20

10 : 1

1 : 200

5:1

1 : 2000

2:1

1:5
1 : 50
1 : 500
1 : 5000
1 : 10
1 : 100
1 : 1000
1 : 10000

1.5 Arsiran
Arsiran digunakan untuk mendefinisikan maksud dan tujuan area-area tertentu.
Arsiran juga digunakan untuk membedakan gambar potongan dari gambar pandangan.
Garis arsiran juga biasa disebut garis-garis tipis miring.
Kemiringan garis arsir adalah 45 terhadap garis sumbu atau terhadap garis gambar.
Jarak arsir disesuaikan dengan besarnya gambar. Sedangkan bagian-bagian potongan
yang terpisah diarsir dengan sudut yang sama.

1.6 Proyeksi
1.6.1 Macam-macam proyeksi
a. Proyeksi eropa
Proyeksi eropa disebut juga proyeksi sudut pertama atau kuadran I, karena semua
bidang proyeksi akan nampak berada di belakang objek gambar. Proyeksi eropa
merupakan proyeksi yang letak bidangnya terbalik dengan arah pandangannya.

b. Proyeksi Amerika

Proyeksi Amerika dikatakan proyeksi sudut ketiga atau kuadran III, karena objek
gambar akan nampak berada di belakang bidang proyeksi . Dengan demikian
gambar proyeksinya akan terletak di depan masing-masing bidang objek gambar.

c. Simbol Proyeksi

Untuk membedakan proyeksi eropa dan proyeksi amerika, maka diberi lambang
proyeksi. Dalam standar ISO (ISO/DIS 128) cara keduanya boleh dipergunakan,untuk keseragaman ISO sebaiknya menurut proyeksi eropa. Simbol proyeksi
ditempatkan disisi kanan bawah kertas gambar. Simbol tersebut adalah kerucut
terpancung.

proyeksi eropa

proyeksi amerika

2.1 Tugas Besar ke 1


Dalam menggambar proyeksi dibutuhkan menggambar bidang V karena
pada saat kita menggambar kita akan meletakkan gambar atau objek yang akan kita
gambar tersebut ke dalam bidang V. Oleh karena itu bidang V sangatlah penting.
Cara menggambar bidang V akan dijelaskan dalam memecahkan contoh soal
berikut :
Bidang U melalui (27,0,0) sehingga U1 membentuk sudut 55 terhadap sumbu x
arah kanan. Limas segi 7 yang tingginya 15 cm dengan lingkaran luar segi 7. r =3,5
cm alas limas terletak pada bidang U3 dimana lingkaran luar alas menyinggung U1
dan U3. Lukis proyeksi limas segi 7 tersebut.

Maka untuk memecahkan soal berikut yaitu:

1. Membuat bidang V
-Membuat sumbu x, y, z
-Menentukan titik koordinatnya
-Kemudian menggambar garis sesuai dengan yang tertera dengan soal, kemudian
dengan jangka menggambar lingkaran dengan panjang sumbu x pada garis U2
kedalam bidang U3.
-Memproyeksikan garis U1 dan U3 ke bidang II ( dengan panjang U1 dan U2 sebagai jarijari putar, titik U1 pada sumbu x dan U3 pada sumbu 2 sebagai pusat jangka). Sehinngga
garis proyeksi U1 dan U3 berpotongan. Dari perpotongan tersebut, menarik garis ke U2
pada sumbu x dan z sehingga membentuk bidang V tampak atas.
-Dari perpotongan tersebut, menarik garis tegak lurus dengan U2 sampai pada sumbu
horizontal kemudian tarik garis tegak lurus dengan garis tersebut. Memproyeksikan
garis U1 pada sumbu y ke garis Un kemudian menarik perpotongan garis tersebut
dengan garis pada U2.

2. Menggambar limas segituju tampak alas pada bidang V


-Membuat lingkaran dengan pusat M yang berjari-jari 1,75 cm (skala 1:2) yang
menyinggung V1 dan V3
-Membuat segitujuh pada lingkaran tersebut
-Memberi nama pada setiap sudut segitujuh tersebut
-Memberi nama pada setiap sudut segitujuh tersebut
3. Menggambar benda pada bidang Vtampak samping
-Menarik garis tegak lurus dari setiap sudut limas segitujuh tersebut ke garis bantu
-Memproyeksikan setiap titik pada garis bantu menuju bidang V tampak samping
dengan membuat busur yang berpusat pada perpotongan sumbu x, y, dan z
-Memberi nama setiap titik proyeksi sesuai dengan nama titik yang diproyeksikan
-Menarik garis tegak lurus pada pusat M terhadap bidang V tampak samping sepanjang
7,5 cm ( skala 1:2) sebagai tinggi benda
-Menghubungkan titik tinggi benda dengan semua titik alas 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7.

4. Menggambar benda limas segi tujuh


-Memproyeksikan tiap titik pada benda di bidang V tampak samping ke bidang II tegak
lurus dengan garis bantu atau sejajar dengan V2 kemudian proyeksikan tiap titik pada
benda dibidang V tampak atas ke bidang II, tegak lurus dengan V2 atau sejajar dengan
garis bantu sampai bertemu titik potong dengan garis proyeksi. Kemudian
menghubungkan titik-titik perpotongan tersebut sehingga membentuk benda 3D.
-Memproyeksikan tiap titik pada benda #D di bidang II ke bidang I tegak lurus dengan
sumbu x, kemudian memproyeksikan tiap titik pada benda di bidang V tampak
samping ke garis Un sejajar garis bantu. Kemudian memproyeksikan tiap titik pada
sumbu y dengan O sebagai pusat. Lalu memproyeksikan tiap titik pada sumbu y
tersebut sejajar dengan sumbu x ke bidang I sehingga didapat titik perpotongannya
dengan garis dan hubungkan titik perpotongannya sehingga membentuk benta 3D
dibidang I.
-Memproyeksikan tiap titik pada benda 3D dibidang II tegak lurus sumbu Z di bidang I
ke sumbu Y. kemudian tiap titik pada sumbu y tegak lurus ke bidang III sehingga
didapat titik perpotongannya hingga membentuk gambar 3D.

2.2 Tugas Besar ke-2


perpotongan adalah gambaran dari bagian bagian yang tersembunyi didalam
bidang dan bagian yang menutupi di buang. perpotongan memperlihatkan sebuah
benda dengan bagian yang tidak terlihat yang kemudian bagian tersebut dinyatakan
dengan garis gores. Jika benda ini dipotong maka bentuk di dalam nya akan terlihat lebih
jelas lagi.
dalam tugas besar 2 ini berbeda dengan tugas 1 , apabila di tugas besar 1 hanya
memproteksikan benda pada bidang V saja, sedangkan di tugas besar 2 ini
memproyeksikan pada bidab W, kita juga menemukan garis garis bantu baru seperti
lingkaran dan garis bantu lainnya.
Untuk membuktikannya dengan cara memecahkan soal berikut :

Limas segi 5 beraturan T.ABCDE rusuk sisi limas TC , mempunyai koordinat


T(15,12,13) dan C(6,7,8). Bidang V1 membentuk sudut 45 derajat dan V 2
membentuk sudut 45 derajat masing-masing ke arah kkanan terhadap sumbu Y.
lukiskan proyeksi limas yang terpotong oleh V1.
membuat garis sumbu x,y,z
membuat koordinat titik C dan titik T
menarik garis antara titik T dan C pada setiap kuadran
membuat garis bantu di sebelah kanan titik koordinant garis TC dengan jarak
bebas
Menarik titk T dan C pada kuadran yang tegak lurus terhadap garis bantu
Menarik titk T dan C pada kuadran hingga garis bantu kemudian di jangka
dari garis bantu ke garis bantu kemudian di tarik garis pada titik T dan c sejajar
garis bantu
hubungkan pertemuan titik T dan C

Membuat garis TC pada kertas lain


Menarik lurus titik T dan C kemudian membuat lingkaran dengan jari jarak
panjang antara T dan C kemudian membuat segi5 dalam lingkaran tersubut.
Menarik titik pada segi 5 ke arah TC sehingga terdapat limas segi 5 tampak
samping
memindahkan tinggi prisma pada kertas gambar dan memanjangkannya
pada garis bantu pertama yang sejajar dengan TC di buat di garis bantu ke dua
Menarik garis TC hingga garis bantu kemudian di jangka dan tarik tegak lurus
tinggi limas segi 5
Membuat lingkaran dengan pusat pada pepotongan garis TC dan tinggi limas segi
5 dan dengan jari jari sama seperti pada gambar kertas tadi kemudian membuat
segi 5
Menarik tiap titik pada segi lima ke arah RC sehingga trdapat limas segi 5 tampak
samping
Memproyeksikan limas segi 5 tersebut pada setiap kuadran
Kemudian membuat bidang V
Membuat proyeksi dari proyeksi pada kudran 2 dan 3
Bagian limas yang terkena garis lurus bidang V merupakn titik perpotongan
Memproyeksikan tiap titik perpotongan pada tiap proyeksi limas segi5 tadi
Mengarsir pada bidang lim as segi 5 yang terpotong

2.3 Tugas besar 3

Soal :
Buatlah gambar tampak samping dan
perbentangan dari perpembusan sebuah
tabung dan kerucut sesuai dengan soal.
Dengan alas tabung berdiameter 50mm
dan tinggi 90mm dan kerucut yang
memiliki diameter alas 76mm dan tinggi
80mm.

Cara kerja:

1 Mebuat garis koordinat x dan y

2 Menggambar benda tampak atas dengan cara:

-Membuat alas kerucut berupa lingkaran dengan

diameter 76mm
(gambar)

-membuat alas tabung berupa lingkaran dengan

diameter 50mm di dalam lingkaran pertama (alas


kerucut)
(gambar)

-membagi alas kerucut menjadi 18 bagian dan

memberi nama pada setiap titiknya


(gambar)

3 menggambar benda tampak depan dengan cara:

-menarik garis proyeksi pada tiap bagian alas kerucut

dan alas tabung sejajar sumbu y dan tegak lurus


sumbu x menuju bidang tampak depan
(gambar)

-menggambar benda (kerucut dan tabung) tampak

depan dari garis garis bantu yang telah dibuat dan


memberi nama tiap titiknya
(gambar)

4 menggambar benda tampak samping dengan cara:

-Menarik garis proyeks pada tiap bagian alas kerucut

dan alas tabung (pada bidang tampak atas) sejajar


sumbu x dan tegak lurus sumbu y menuju sumbu y
(gambar)

-memperpanjang tiap garis proyeksi dengan membuat

busur yang berpusat pada perpotongan sumbu x dan y


(titik (0,0)) menuju sumbu x
(gambar)

-memperpanjang tiap garis proyeksi dari sumbu x

sejajar sumbu y menuju bidang tampak samping


(gambar)

-Menarik garis proyeks pada tiap perpotongan benda

tampak depan kerucut dan tabung (pada bidang


tampak depan) sejajar sumbu x dan tegak lurus sumbu
y menuju bidang tampak samping dan memberi
nama tiap garis
(gambar)

- menggambar benda (kerucut dan tabung) tampak

samping dari garis garis bantu yang telah dibuat dan


memberi nama
(gambar)

-mencari garis pertembusan antara kerucut dan

tabung dengan cara menghubungkan titik


perpotongan antara kerucut dan tabung dan memberi
nama tiap titiknya
(gambar)

5 menggambar perbentangan dari kerucut dengan

cara:
-membuat garis pelukis kerucut
(gambar)

-membuat busur sepanjang keliling alas kerucut

dengan pusatbusur pada salah satu ujung garis pelukis


dan membuat garis pelukis kerucut pada ujung busur
dan ujung garis pelukis lain
(gambar)

-membagi selimut kerucut menjadi 18 bagian dengan

jarak antar garis bagi sepanjang jarak pada alas


kerucut dan memberi nama tiap garis
(gambar)

-menggambar alas kerucut dengan diameter 76mm

yang bersinggungan dengan selimut kerucut


(gambar)

-membagi alas kerucut menjadi 18 bagian sama besar

dan memberi nama tiap titiknya


(gambar)

-mencari titik pertembusan pada selimut kerucut

dengan jarak titik seperti pada bidang tampak depan


kerucut dan menghubungkan tiap titik perpotongan
tersebut dan memberi nama tiap titiknya
(gambar)

- 6 menggambar perbentangan tabung dengan cara:

-membuat selimut tabung dengan tinggi 90mm dan

panjang 157mm
(gambar)

-membagi selimut tabung menjadi 18 bagian dengan

jarak antar garis sepanjang jarak garis bagi alas tabung


dan memberi nama tiap garis
(gambar)

-menggambar alas dan tutup tabung dengan diameter

50mm yang bersinggungan dengan selimut tabung


pada dua sisi selimut (atas dan bawah)
(gambar)

-membagi alas dan tutup tabung menjadi 18 bagian

seperti jarak alas tabung pada bidang tampak atas


tabung dan memberi nama tiap titiknya
(gambar)

-mencari titik pertembusan pada selimut tabung

dengan jarak titik seperti pada bidang tampak


samping tabung dan menghubungkan tiap titik
perpotongan tersebut serta memberi nama tiap
titiknya
(gambar)

You might also like