Professional Documents
Culture Documents
TEORI ARSITEKTUR II
PERKEMBANGAN DESAIN ARSITEKTUR GAYA ATAU ALIRAN
DEKONSTRUKSI SERTA TOKOH DAN CONTOHNYA
DISUSUN OLEH
NAMA
NRP :
SONNY PEBRIANTO
21 2013 - 094
ARSITEKTUR DEKONSTRUKSI
Deconstructivism, atau deconstructivist architecture atau yang lazim disebut
dekonstruksi hadir pada tahun 1970an melengkapi berbagai langgam
arsitektur yang masuk dalam postmodernism atau langgam post-modern.
Arsitektur dekonstruksi merupakan suatu pendekatan desain bangunan
yang merupakan usaha-usaha percobaan untuk melihat arsitektur dari sisi
yang lain
Arsitektur dekonstruksi juga telah menggariskan beberapa prinsip penting
mengenai arsitektur:
1. Tidak ada yang absolut dalam arsitektur, sehingga tidak ada satu
langgam yang dianggap terbaik sehingga semuanya memiliki
kesempatan yang sama untuk berkembang.
2. Tidak ada pendewaan tokoh dalam arsitektur sehingga tidak timbul
kecenderungan pengulangan ciri antara arsitek satu dan yang lain
hanya karena arsitek yang satu dianggap dewa yang segala macam
karyanya harus ditiru.
3. Dominasi pandangan dan nilai absolut dalam arsitektur harus
diakhiri, sehingga perkembangan arsitektur selanjutnya harus
mengarah kepada keragaman pandangan dan tata nilai.
4. Pengutamaan indera pengelihatan sebagai tolok ukur keberhasilan
suatu karya dalam arsitektur harus diakhiri. Potensi indera lain
harus dapat dimanfaatkan pula secara seimbang.
The Vila Olimpica Hotel Arts berlokasi di Olympic Village yang memiliki luas
150.000 square feet. Dengan waktu pelaksanaan yang cukup lama (19891992), bangunan ini menjadi sebuah karya yang unik.
Dengan menampilkan bentukan bentukan trimatra , bangunan yang
merupakan transformasi dari bentuk ikan yang direalisasikan dalam
sebuah konstruksi sepanjang 54 meter dengan ketinggian 35 meter. Dengan
bentukan dan dimensi seperti ini, bangunan ini menjadi landmark bagi
daerah sekitar.
Bangunan ini memamerkan penonjolan konstruksi yang mutakhir sebagai
daya tarik yang menjadikan bangunan ini lebih hidup dan berirama.
Pengkomunikasian antara hasil teknologi dan pemilihan bahan mampu
berperan dalam meningkatkan elemen elemen artistic dan estetik yang
dominan pada bangunan ini.
Selain unsur unsur yang lepas dari keteraturan, masih dapat kita amati
bagian bagian yang tak lepas dari peninggalan pendahulunya, yaitu
arsitektur modern. Hal ini nampak pada hadirnya unsur unsur geometris
yang terdapat pada sisi podium.
Sehingga dapat kita amati bagaimana arsitek melakukan perjalanan untuk
menghasilkan karya, langkah langkah apa yang menjadi pemikiran arsitek
sebelum masuk kedalam dekonstruksi.
Bangunan ini didirikan diatas lahan seluas 146.000 square feet dan
menjadi bangunan yang memiliki konstruksi paling unik bagi lingkungan
sekitarnya.
Hal yang pertama kali nampak pada bangunan ini adalah proyeksi trimatra
yang nampak kontras namun menjadikan bangunan ini lebih berirama.
Buah karya Wolf D. Prix, Helmut Swiczinsky and partner ini dibuat untuk
keperluan The 6th Swiss National Exhibition tanggal 15 May 2002 hingga 20
October 2002. Dengan bentukan seperti ini nampak jelas bahwa bangunan
ini mampu menjadi landmark yang memancarkan power dan kebebasan
penuh.
Dapat dilihat bahwa bangunan ini sangat berani dalam permainan olahan
bentuk, baik permainan bidang, garis dan massa. Permainan sense indera
yang tidak hanya terpaku pada segi visual juga berperan dalam peletakan
massa dan penggabungan massa menjadi nilai tambah yang pantas
diperhitungkan.
Merupakan proyeksi karya 3 dimensi yang murni, tidak tampak seperti
hanya sebuah kotak persegi namun lebih terlihat hidup dan berirama.
Ketepatan menggunakan baja sebagai rangka yang di tutup oleh kaca dan
terekspos pada malam hari akibat dari pendaran lampu makin menambah
eksistensi bangunan ini.
(tampak bangunan)
(site plan)
(Potongan)
Ketiga bangunan ini memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lainnya,
namun tetap memberikan kesan dinamis pada kesatuannya.
Penampilan bentukan 3 dimensi membuat eksistensi bangunan ini sebagai
bangunan yang berlanggam dekonstruksi tampak nyata. Permainan bidangbidang menjadi salah satu pemicunya.
PENUTUP
Setelah melihat pembahasan dari contoh diatas, jelas bahwa arsitektur
dekonstruksi menghembuskan kesegaran dengan menunjukkan
eksistensinya sebagai alternatif pemikiran lain .
Namun hal ini tidak berhenti sampai disini dan menganggap dekonstruksi
sebagai puncak dari kesempurnaan dalam desain arsitektur sehingga tidak
menutup untuk munculnya langgam langgam baru yang merupakan
sanggahan , pembetulan , perkembangan , bahkan penolakan dari
arsitektur dekonstruksi.
SUMBER
http://arsitekturdekonstruksi.blogspot.com/