Professional Documents
Culture Documents
Lorong Gravitasi
Nusantara Kontemporer
Galih Widjil Pangarsa
Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya
arsiteknusantara.blogspot.com
Lorong Gravitasi
Nusantara Kontemporer
(http://www.youtube.com/watch?v=5_esQt-JK2U)
Ruang-Visual dan
Gravitasi
entu sangat banyak yang dapat dipetik sebagai hikmah pelajaran dari
arsitektur Nias, sebagaimana nyaris tak terbatas pula
butir-butir mutiara kehidupan dari wilayah budaya Nusantara yang lain. Jalan (ewali) di
desa-desa Nias Selatan adalah ruang untuk pertahanan desa, menjemur
bencana, bermain anak-anak, upacara, hasil bumi, berdagang, evakuasi saat
pesta-adat, dan integrasi sosial (owasa); itu adalah ruang simbolis dan politik dengan berbagai
megalit (sobewe hare hare, li batu); juga ruang tempat nenek moyang mereka dipercaya ikut
berpartisipasi pada berbagai aktivitas; ewali termasuk ruang pusat-desa (ewali gorahua)
adalah ruang-publik yang mewadahi hampir seluruh segi kehidupan bersama (Viaro, 2007).
Hikmah pelajaran lain apa yang bisa dipetik?
at tata-susunan keseluruhannya; terfokus pada masa yang terbesar, atau pada objek dengan
Lorong Gravitasi
Playing House
di Jakarta Kontemporer
Semua hal yang dijumpai di Nias seperti saya paparkan di atas adalah sebuah kebetulan
belaka, bila ternyata sama dengan apa yang saya lihat pada rumah tinggal Ary Indra bos
Aboday. Kebetulan itu berawal dari kesempatan pertemuan dengan rekan-rekan SAMM
Pada pertemuan informal itu, Ary mempresentasikan beberapa karyanya untuk sekedar
Penutup:
Intuisi dalam Desain Arsitektur
Sepengetahuan saya lewat informasi
internet, hanya ada satu desain lain yang
juga memakai slide atau prosotan, yaitu
sebuah rumah tinggal yang didesain oleh
Level Architects, sebuah biro arsitek di
Yokohama (Designboom, edisi Januari
2011). Tapi desain Level Architects bagi
saya terlalu rasionalistik. Lorong luncuran
yang didesainnya terlalu lebar, sehingga
kesan tarikan gravitasi di dalam sarana
transpor bangunan itu kurang kuat, kurang
dramatis.
Tibalah saat untuk mengajukan pertanyaan
penting. Apakah Ary Indra sengaja
mempelajari Arsitektur Nias dan kemudian
berupaya dengan sengaja untuk
menemukan DNA Arsitektur Nias?
Menurut penuturannya, prosotan itu adalah
untuk memenuhi permintaan anaknya.
Jadi? Ary Indra tampaknya tak punya
kesengajaan agar desainnya ber-DNA