You are on page 1of 61

Buah naga (Inggris: pitaya) adalah buah dari beberapa

jenis kaktus dari marga Hylocereus dan Selenicereus. Buah ini berasal dariMeksiko, Amerika
Tengah dan Amerika Selatan namun sekarang juga dibudidayakan di negaranegara Asia seperti Taiwan, Vietnam,Filipina, Indonesia dan Malaysia. Buah ini juga dapat ditemui
di Okinawa, Israel, Australia utara dan Tiongkok selatan. Hylocereushanya mekar pada malam hari.
Pada tahun 1870 tanaman ini dibawa orang Perancis dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman
hias. Oleh orang Vietnam dan orang Cina buahnya dianggap membawa berkah. Oleh sebab itu,
buah ini selalu diletakkan di antara dua ekor patung naga berwarna hijaudi atas meja altar. Warna
merah buah terlihat mencolok di antara warna naga-naga yang hijau. Dari kebiasaan inilah buah itu
di kalangan orang Vietnam yang sangat terpengaruh budaya Cina dikenal sebagai thang loy (buah
naga). Istilah Thang loy kemudian diterjemahkan di Eropa dan negara lain yang berbahasa Inggris
sebagai dragon fruit (buah naga).
Nama buah naga merujuk pada buah-buah yang dapat dimakan dari tumbuhan jenis:

Hylocereus undatus, yang buahnya berwarna merah dengan daging buah putih.

Hylocereus polyrhizus, yang buahnya berwarna merah muda dengan daging buah merah.

Selenicereus megalanthus dengan kulit buah kuning dan daging buah putih.

Hylocereus costaricensis, buah naga dengan warna buah yang sangat merah.

Morfologi tanaman buah naga terdiri dari akar, batang, duri, bunga, dan buah. Akar buah
naga hanyalah akar serabut yang berkembang dalam tanah pada batang atas sebagai akar
gantung. Akar tumbuh di sepanjang batang pada bagian punggung sirip di sudut batang.
Pada bagian duri, akan tumbuh bunga yang bentuknya mirip bunga Wijayakusuma. Bunga
yang tidak rontok berkembang menjadi buah. Buah naga bentuknya bulat agak lonjong
seukuran dengan buah alpukat. Kulit buahnya berwarna merah menyala untuk jenis buah
naga putih dan merah, berwarna merah gelap untuk buah naga hitam, dan berwarna kuning
untuk buah naga kuning. Di sekujur kulit dipenuhi dengan jumbai-jumbai yang dianalogikan
dengan sisik naga. Oleh sebab itu, buah ini disebut buah naga.

Batangnya berbentuk segitiga, durinya sangat pendek dan tidak mencolok, sehingga sering
dianggap "kaktus tak berduri". Bunganya mekar pada awal senja jika kuncup bunga sudah
berukuran sekitar 30 cm. Mahkota bunga bagian luar yang berwarna krem, mekar sekitar
pukul sembilan malam, lalu disusul mahkota bagian dalam yang putih bersih, meliputi
sejumlah benang sari yang berwarna kuning. Bunga seperti corong itu akhirnya terbuka
penuh pada tengah malam, karena itu buah naga dikenal sebagai night blooming cereus.

Saat mekar penuh, buah naga menyebar bau yang harum. Aroma ini untuk
memikat kelelawar, agar menyerbuki bunga buah naga.

Pada umumnya, buah naga dibudidaya dengan cara stek atau penyemaian biji. Tanaman
akan tumbuh subur jika media tanam porous (tidak becek), kaya akan unsur hara, berpasir,
cukup sinar matahari dan bersuhu antara 38-40 C. Jika perawatan cukup baik, tanaman
akan mulai berbuah pada umur 11-17 bulan. Buah naga sangat adaptif dibudidaya di
berbagai daearah dengan ketinggian di 0-1200 m dpl. Hal terpenting adalah mendapatkan
sinar matahari yang cukup merupakan syarat pertumbuhan buah naga merah.

Buah naga dapat berkembang dengan kondisi tanah dan ketinggian lokasi apapun, namun
tumbuhan ini cukup rakus akan unsur hara, sehingga apabila tanah mengandung pupuk
yang bagus, maka pertumbuhannya akan baik. Dalam waktu 1 tahun, pohon buah naga
dapat mencapai ketinggian 3 meter lebih. Berdasarkan beberapa sumber, buah naga belum
banyak dibudidayakan di Indonesia. Sementara ini,
daerah Mojokerto, Jember, Malang, Pasuruan, Banyuwangi, Ponorogo, Kalibawang, Kulon
Progo, Batam danBandung merupakan daerah yang telah membudidayakan tanaman ini.

Manfaat buah naga[sunting | sunting sumber]


Buah naga merah akhir akhir ini sering disorot sebagai salah satu buah yang memiliki banyak
manfaat untuk membantu mengatasi dan membantu menyembuhkan berbagai penyakit. Mulai dari
batang buah naga, daging buah naga, sampai dengan kulit buah naga juga memiliki banyak
kandungan vitamin dan zat yang sangat bermanfaat. Dokter juga sangat merekomendasikan buah
naga merah, sebagai buah konsumsi yang bisa di gunakan untuk terapi dalam penyembuhan suatu
penyakit.
Berikut ini beberapa manfaat dari buah naga:

Buah naga merah membantu menyembuhkan penyakit kanker, kandungan vitamin


kompleksnya, sudah direkomendasikan oleh dokter sebagai buah terapi penyembuhan kanker.

Mempercantik penampilan, dengan kandungan vitamin C nya yang tinggi, buah naga merah
membantu menjaga kesehatan kulit, bahkan buah dan kulitnya juga bisa digunakan sebagai
bahan lulur.

Karena rasa manis buah naga merah bukan berasal dari glukosa, maka buah naga merah
juga bisa untuk membantu menyembuhkan penyakit diabetes.

Menjaga kesehatan dan stamina, dengan kandungan antioksidan dan vitaminnya.

Mencegah penyakit osteoporosis atau pengapuran tulang, karena buah naga merah
mengandung banyak kalsium organik.

Hama dan penyakit[sunting | sunting sumber]


Hama yang ditemukan dalam buah naga bug bertepung (Hemiptera: Pseudococcidae) spesies
Pseudococcus jackbeardsleyi, Ferrisia virgata, dan Planococcus sp, kutu daun (Hemiptera:
Aphididae).. Spesies Aphis gossypii, Branchycaudus helichrysi, dan Toxoptera odinae, semut
(Hymenoptera: Formicidae) spesies Oecophylla sp, Camponotus sp, Euprenolepis sp, dan
Polycharis sp, belalang (Orthoptera: Acrididae) spesies Valanga sp, Oxya sp, dan Atractomorpha sp,
tungau (Acarina: Tetranycidae); bekicot (Acathina fulica) , dan burung. Ayam tidak dianggap sebagai
hama, namun mereka dapat menyebabkan kerusakan parah pada buah jika mereka diizinkan untuk
hadir di kebun. Penyakit yang ditemukan dalam buah naga adalah ganggang merah karat
(Cephaleuros sp.), Anggur tempat oranye (Fusarium sp.), Anggur putih (Botryosphaeria sp. Dan
Phomopsis sp.), Batang hawar (Helminthosporium sp.) Dan antraknosa (Colletotrichum sp.) ,
Dothiorella spot, kecoklatan busuk batang, batang menguning, busuk buah (Colletotrichum sp. dan
Helminthosporium sp.) Buah jeruk spot (Alternaria sp.). Sebuah penyakit bercak hitam pada batang
belum diidentifikasi. Hama dan penyakit belum dikendalikan dalam sistem tertentu, mungkin karena
kejadian mereka tidak mengakibatkan kerugian yang signifikan. [1]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

Cara Budidaya dan Ragam jenis buah naga. ( http://buahnagamerah.com )


( http://buahnaga.biz )
1.

^ Octaviani, Riska Dwi. "Hama dan Penyakit Tanaman Buah Naga (Hylocereus sp.) serta
Budidayanya di Yogyakarta.". IPB-Bogor Agricultural University. Diakses 2013-05-26.

FELGER, RICHARD & MOSER, MARY B. (1985): People of the desert and sea: ethnobotany of
the Seri Indians. University of Arizona Press, Tucson

JACOBS, DIMITRI (1999): Pitaya (Hylocereus undatus), a Potential New Crop for
Australia. Australian New Crops Newsletter 11: 16.3. HTML fulltext

LAURI, BOB (2000): Ocean Oasis Field Guide - Stenocereus gummosus. Retrieved 2007OCT-01.

VILLALOBOS, SORAYA; VARGAS, ORLANDO & MELO, SANDRA (2007): Uso, manejo y
conservacion de "yos", Stenocereus griseus (Cactaceae) en la Alta Guajira colombiana

[Usage, Management and Conservation of yos, Stenocereus griseus (Cactaceae), in the Upper
Guajira, Colombia]. [Spanish with English abstract] Acta Biologica Colombiana 12(1): 99112. PDF fulltext

Hama dan Penyakit Tanaman Buah Naga (Hylocereus sp.) serta Budidayanya di Yogyakarta

Kandungan nutrisi buah naga

Buah naga

Kandungan nutrisi buah naga. Morfologi tanaman buah naga terdiri dari akar, batang,
duri, bunga, dan buah. Akar buah naga hanyalah akar serabut yang berkembang dalam
tanah pada batang atas sebagai akar gantung. Akar tumbuh di sepanjang batang pada
bagian punggung sirip di sudut batang. Pada bagian duri, akan tumbuh bunga yang
bentuknya mirip bunga Wijayakusuma. Bunga yang tidak rontok berkembang menjadi buah.
Buah naga bentuknya bulat agak lonjong seukuran dengan buah alpukat. Kulit buahnya
berwarna merah menyala untuk jenis buah naga putih dan merah, berwarna merah gelap
untuk buah naga hitam, dan berwarna kuning untuk buah naga kuning. Di sekujur kulit
dipenuhi dengan jumbai-jumbai yang dianalogikan dengan sisik naga. Oleh sebab itu, buah
ini disebut buah naga.
Batangnya berbentuk segitiga, durinya sangat pendek dan tidak mencolok, sehingga sering
dianggap "kaktus tak berduri". Bunganya mekar pada awal senja jika kuncup bunga sudah
berukuran sekitar 30 cm. Mahkota bunga bagian luar yang berwarna krem, mekar sekitar
pukul sembilan malam, lalu disusul mahkota bagian dalam yang putih bersih, meliputi
sejumlah benang sari yang berwarna kuning. Bunga seperti corong itu akhirnya terbuka
penuh pada tengah malam, karena itu buah naga dikenal sebagai night blooming cereus.
Saat
mekar
penuh,
buah
naga
menyebar
bau
yang
harum.
Buah naga biasanya dikonsumsi dalam bentuk buah segar sebagai penghilang dahaga,
karena buah naga mengandung kadar air tinggi sekitar 90 % dari berat buah. Rasanya
cukup manis karena mengandung kadar gula mencapai 13-18 briks. Buah naga juga dapat

disajikan dalam bentuk jus, sari buah, manisan maupu selai atau beragam bentuk penyajian
sesuai
selera
anda.
Secara umum,pakar sependapat dan mengakui buah naga kaya dengan potasium, ferum,
protein, serat, sodium dan kalsium yang baik untuk kesihatan berbanding buah-buahan lain
yang
diimport.
Menurut AL Leong dari Johncola Pitaya Food R&D, organisasi yang meneliti buah naga
merah , buah kaktus madu itu cukup kaya dengan berbagai zat vitamin dan mineral yang
sangat membantu meningkatkan daya tahan dan bermanfaat bagi metabolisme dalam
tubuh
manusia.
Penelitian menunjukkan buah naga merah ini sangat baik untuk sistem peredaran darah,
juga memberikan efek mengurangi tekanan emosi dan menetralkan toksik dalam
darah.Penelitian juga menunjukkan buah ini bisa mencegah kanker usus, selain mencegah
kandungan kolesterol yang tinggi dalam darah dan menurunkan kadar lemak dalam tubuh,
katanya.
Secara keseluruhan, setiap buah naga merah mengandungi protein yang mampu
meningkatkan metabolisme tubuh dan menjaga kesehatan jantung; serat (mencegah
kanker usus, kencing manis dan diet); karotin (kesehatan mata, menguatkan otak dan
mencegah
masuknya
penyakit),
kalsium
(menguatkan
tulang).
Buah naga juga mengandungi zat besi untuk menambah darah; vitamin B1 (mencegah
demam badan); vitamin B2 (menambah selera); vitamin B3 (menurunkan kadar kolesterol)
dan vitamin C (menambah kelicinan, kehalusan kulit serta mencegah jerawat).
Berikut ini kandungan nutrisi lengkap buah naga :
1.

Kadar Gula : 13-18 briks

2.

Air : 90 %

3.

Karbohidrat : 11,5 g

4.

Asam : 0,139 g

5.

Protein : 0,53 g

6.

Serat : 0,71 g

7.

Kalsium : 134,5 mg

8.

Fosfor : 8,7 mg

9.

Magnesium : 60,4 mg

10.

Vitamin C : 9,4 mg

maizil putra
Jumat, 07 Juni 2013

karya imiah tentang dahsyatnya manfaat buah naga


KARYA ILMIAH
DAHSYATNYA MANFAAT BUAH NAGA

MAIZIL PUTRA

Dosen pembimbing
ERNA, M.Pd

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


ST-KIP (SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN)
ABDI PENDIDIKAN PAYAKUMBUH
2013
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam punulis sampaikan ke Hadirat Tuhan Yang Maha
Pemurah, karena berkat kemurahanNya karya ilmiah ini dapat penulis selesaikan
sesuai yang diharapkan. Dalam karya ilmiah ini penulis mengangkat sebuah topik
yang berjudul Dahsyatnya Khasiat Buah Naga. Dalam proses penulisan ini,
penulis tentunya mendapatkan bimbingan, arahan, dan pengetahuan. Untuk itu,
rasa terima kasih yang dalam-dalamnya penulis sampaikan kepada dosen Erna,
M.Pd, selaku dosen mata kuliah Karya Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari karya ilmiah ini, baik
dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan. Demikian karya ilmiah inipenulis buat, semoga bermanfaat.

Payakumbuh 08 juni 2013

penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................1
A. Latar Belakang Penelitian ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 1
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................... 3
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................... 4
A. Dahsyatnya Kandungan Nutrisi Dan Manfaat Umum Buah Naga ............ 4
B. Dahsyatnya Khasiat Serat Buah Naga Bagi Kesehatan ............................ 4
BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 7
A. KESIMPULAN .............................................................................................. 7
B. SARAN .......................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 8

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan


Indonesia dikenal dengan daerah tropis oleh sebab itu semua jenis tanaman
bisa tumbuh subur. Baru-baru ini di indonesia telah dibudidayakan salah satu jenis
tanaman dengan buah berwarna merah menyala dan bersisik hijau. Nama yang
tidak asing lagi bagi tanaman ini yakni buah naga. Buah naga atau disebut dengan

dengan dragon fruit ini, tak hanya sebagai buah-buahan untuk melengkapi
makanan sehat bagi kita. Selama ini, banyak di antara kita yang belum mengenal
secara detail dan menyeluruh mengenai manfaat dan khasiat dari buah naga.
Sebagai pencegahan penyakit, buah-buahan dan sayuran menjadi primadona
untuk makanan tinggi serat. Tidak hanya buah umum dikenal dan dijual di pasar,
namun berbagai buah aneh atau asing pun ditawarkan. Tetapi untungnya saat ini
sudah ada penelitian tentang buah naga dan berbagai khasiatnya.
B. Rumusan Masalah
Membicarakan buah naga atau dragon fruit sangat luas cakupannya, untuk itu
penulis merumuskan pokok masalah yang akan dituangkan dalam tulisan ini yakni,
tentang apa kedahsyatan manfaat buah naga tersebut?
C. Tujuan Penulisan
Buah naga yang banyak beredar di pasaran ternyata mempunyai banyak
manfaat jika mengkonsumsinya. Tulisan ini bertujuan agar semua orang tau khasiat
yang ada dalam buah naga, diantaranya:
1. Dahsyatnya kandungan nutrisi dan manfaat umum buah naga, serta
2. dahsyatnya khasiat serat buah naga bagi kesehatan.
D. Manfaat Penulisan
Setelah kita mengetahui buah naga ternyata untuk menghindarkan diri dari
penyakit atau sembuh dari penyakit, kita tidak selalu pergi berobat kedokter. Kita
hendaknya bisa memanfaatkan buat yang bernilai tinggi khasiatnya ini. Buah yang
bisa menolak kita dari penyakit dan bisa menyembuhkan kita dari penyakit yang
bisa mengakibatkan fatal bagi kehidupan.

BAB II
KAJIAN TEORI
Menurut A.L. Leong dari Johncola Pitaya Food R&D, organisasi yang meneliti
buah naga merah, buah kaktus madu itu cukup kaya dengan berbagai zat vitamin
dan mineral yang sangat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan
bermanfaat bagi metabolisme dalam tubuh manusia. Ia beranggapan bahwa, hasil
penelitian menunjukkan bahwa buah naga merah sangat baik bagi sistem
peredaran darah, serta memberikan efek mengurangi tekanan emosi dan
menetralkan toksin dalam darah.
Menurut Dr. Luciana B. Sutanto, MS, SpGK spesialis gizi FKUI, serat adalah
bahan makanan nabati yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan di dalam
tubuh. Sementara itu, sayuran dan buah ialah bahan makanan yang banyak
mengandung serat alias dietary fiber. Di dalam bahan pangan nabati, serat
ditemukan pada sebagian besar struktur tanaman, daun, batang, akar, buah,
maupun biji (seperti halnya buah naga).

BAB III

PEMBAHASAN

A. Dahsyatnya Kandungan Nutrisi Dan Manfaat Umum Buah Naga


Buah naga biasanya dikonsumsi dalam bentuk buah segar sebagai penghilang
dahaga karena buah naga mengandung kadar air tinggi. Adapun manfaat buah
naga secara umum adalah: sebagai antikanker dan antioksidan, menyembuhkan
rematik dan asam urat, menyeimbangkan kadar gula darah, meningkatkan
kesehatan mata, melancarkan pencernaan dan mencegah konstipasi, perlindungan
kesehatan mulut, mengurangi kolesterol, pencegahan pendarahan serta mengobati
keluhan keputihan.
Selain manfaat tersebut, tentu saja buah naga masih memiliki beragam
manfaat lainnya yang begitu dahsyat. Bahkan setiap nutrisi atau zat gizi pada buah
naga mempunyai manfaat tersendiri bagi kesehatan, kecerdasan, dan kecantikan
manusia. Adapun manfaat dari setiap nutisi pada naga merah adalah: protein yang
mampu meningkatkan metabolisme tubuh dan menjaga kesehatan jantung, serat
yang bermanfaat untuk mencegah kanker usus dan kencing manis serta membantu
program diet, karoten yang bermanfaat bagi kesehatan mata menguatkan otak
mencegah masuknya penyakit, kalsium yang bermanfaat untuk menguatkan tulang,
zat besi untuk menambah darah, vitamin mencegah demam menambah selera
makan menurunkan kolesterol serta vitamin untuk menambah kelicinan, kehalusan
kulit dan mencegah jerawat.
B. Dahsyatnya Khasiat Serat Buah Naga Bagi Kesehatan
Buah naga memiliki kandungan serat yang cukup tinggi. Kandungan serat
pada buah naga yang mencapai 0,7 0,9 g juga sangat berguna bagi kesehatan
tubuh. Jika ingin terhindar dari penyakit maka tidak salah bila mengkonsumsi buah
naga. Perlu kita ketahui bahwa berbagai penyakit dapat timbul akibat pola makan
yang salah kurang serat. Penyakit-penyakit tersebut antara lain penyakit jantung
koroner, stroke, diabetes, gangguan pencernaan, kerusakan gigi dan gusi, serta
kegemukan.
Adapun manfaat serat secara komplet adalah:
1. Serat berguna menurunkan kadar kolesterol dan mencegah konstipasi karena
menyerap air ketika melewati saluran pencernaan sehingga tekstur feses menjadi
lunak. Agar terbebas dari masalah sembelit, konsumsi serat harus diimbangi
dengan asupan air yang cukup. Jika kurang minum, serat akan memperparah
sembelit atau gangguan pada usu besar.
2. Serat tidak hanya membuat perut terasa lebih penuh, tetapi juga mengurangi
masalah pencernaan, termasuk memangkas resiko kanker kolon.

3. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa dalamm jumlah besar, serat bisa
membantu mengatur kadar gula darah dan insulin. Maka, orang yang sering kali
mengonsumsi serat cenderung lebih langsing.
4. Asupan serat tinggi (khususnya produk serelia) terbukti memperlambat timbulnya
plak oleh kolesterol pada wanita yang menderita penyakit jantung.
5. Konsumsi serat yang cukup akan melindungi jantung dengan menurunkan
kolesterol jahat (LDL) tanpa mengurangi kadar kolesterol baik (HDL). Ini dikarenakan
pangan tinggi serat umumnya rendah kandungan lemak jenuh dan kolesterol.
6. Serat membuat makan jadi lebih lambat dan perut cepat terasa penuh sehingga
cocok untuk metode menurunkan berat badan dan mengontrol kalori.
7. Adanya serat meningkatkan pelepasan enzim pencernaan dan mengatur hormon
pankreas.
8. Serat
yang
cukup
membantu
kerja
usus,
mengurangi
resiko divertikulosis (terbentuknya kantong tidak normal pada dinding usus), wasir,
serta meningkatkan kecepatan melenyapkan zat-zat berbahaya dalam makanan.
9. Serat yang larut sangat lembut dan dapat menolong orang yang mengalami iritasi
pada usus.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jika dulu makan hanya dianggap sebagai sumber energi yang tidak tersedia
dan hanya dikenal mempunyai efek pencahar perut, ternyata adanya hubungan
antara konsumsi serat dan insiden timbulnya beragam penyakit. Sebagai
pencegahan penyakit, buah-buahan dan sayuran menjadi primadona untuk
makanan tinggi serat. Tak hanya buah yang umum dikenal dan dijual di pasar,
namun beragai buah aneh atau asing pun ditawarkan seperti halnya buah naga
yang kaya akan khasiat bila mengkonsumsinya.
B. Saran
Setelah mengetahui bahwa disetiap bagian buah naga mengandung zat gizi
dan manfaat tersendiri, maka kita hendaknya mau menjadikan buah naga sebagai
makanan sehat keluarga.

KOMPOSISI BUAH-BUAHAN DAN PERUBAHANNYA


Posted by Terra Kencana Pratiwi on 13 Oktober 2011

Buah adalah bagian tanaman hasil perkawinan putik dan benang sari. Buah diartikan sebagai semua produk yang
dikonsumsi sebagai pencuci mulut (dessert).
Organ-organ dapat dibagi menjadi tiga sistem jaringan kulit (selubung pelindung luar), sistem dasar (fundamental)
dan sistem pembuluh.
A. SISTEM JARINGAN KULIT

Sistem jaringan kulit diwakili oleh epidermis yang merupakan pelindung luar tanaman. Di dalam sel epidermis
terdapat aktivitas pertukaran gas, kehilangan air, pathogen-patogen, peresapan bahan-bahan kimia, ketahanan
terhadap tekanan suhu, kerusakan mekanis, penguapan senyawa-senyawa atsiri dan perubahan-perubahan
tekstural. Sistem jaringan kulit terdiri dari :
1. Sel-sel epidermial
2. Membran kutikula
3 . Mulut kulit (stoma), berperan dalam proses transpirasi, respirasi, dan pemasakan buah.
4. Lentisel, terdapat pada batang, akar dan buah tetapi tidak terdapat pada daun.
B. SISTEM DASAR
1. Parenkim, dapat menimbun zat-zat seperti pati,protein, minyak, dsb
2. Kolenkim, merupakan jaringan penguat atau jaringan penunjang.
3. Sklerenkim, fungsinya sebagai penunjang organ-organ tumbuhan. sel-selnya dapat dibedakan dalam dua tipe,
yaitu serabut dan sel-sel batu. Tekstur bertepung beberapa jenis buah (jambu biji, sawo manila, dll) dapat disebabkan
oleh adanya sel-sel batu.
C. SISTEM BERKAS PENGANGKUT
Terdiri dari 2 jaringan pengangkut, yaitu :
1. Xilem : mengangkut air dan nutriet mineral yang larut
2. Floem : mengangkut zat makanan yang disintesa di daun

KOMPOSISI BUAH-BUAHAN DAN PERUBAHANNYA


etiap macam buah-buahan mempunyai komposisi yang berbeda-beda dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
perbedaan varietas, keadaan iklim tempat tumbuh, pemeliharaan tanaman, cara pemanenan, tingkat kematangan
waktu dipanen, kondisi selama pemeraman dan kondisi penyimpanan. Umumnya buah memiliki kadar air yang tinggi
yaitu 65 90% tetapi rendah kadar lemak dan proteinnya, kecuali alpukat (kadar lemak 4%)
A. KARBOHIDRAT
1. Pati, sebagai hasil dari fotosintesis

2. Gula, kandungan gula beberapa jenis buah-buahan klimaterik kadang-kadang meningkat selama pendewasaan sel
(misalnya mangga) dan juga nuah-buahan klimaterik yang selama pertumbuhan dan pendewasaan sel kandungan
gulanya sangat sedikit atau tidak ada sama sekali (misalnya tomat)
3 Pektin. Dalam buah terdapat dalam bentuk zat pektat yang mudah terhidrolisa. Kandungan zat pektat di dalam
buah akan mempengaruhi kekerasan (tekstur) buah tersebut.
B. VITAMIN DAN MINERAL
Buah-buahan pada umumnya merupakan sumber vitamin C dan provitamin A (karoten), di samping B1 serta
beberapa macam mineral seperti kalsium dan besi. Buah-buahan juga merupakan sumber antioksidan yang
berfungsi untuk melawan radikal bebas yang terdapat pada tubuh, misalnya Anthosianin, flavonoid,likopen, dll.
3. PIGMEN
1. Khlorofil
khlorofil banyak terdapat pada buah-buahan yang masih muda, jumlah khlorofil relatif lebih banyak dibandingkan
dengan karotenoid atau pigmen-pigmen lainnya. Selama proses pematangan buah, akan terjadi degradasi khlorofil
dan muncul warna dari pigmen-pigmen lain menjadi, kuning, orange, atau merah.
2. Karotenoid
Yang terdapat pada buah misalnya likopen yang memberikan warna merah pada buah tomat, jambu biji, semangka,
dan pepaya. Karoten yang memberikan warna orange terdapat pada jagung dan peach. Dan xantofil yang
memberikan warna kuning-orange pada jagung, peach dan squash
3. Flavonoid
Flavonoid pun terbagi menjadi:
- Antosianin
Memiliki warna ungu, biru, dan merah. Faktor penentu warna tersebut adalah konsentrasi pigmen, pH, dan pigmen
yang lain. Jika kadar antosianin tinggi, maka akan terbentuk warna ungu kehitam-hitaman. Jika kadar rendah maka
akan terbentuk warna ungu. Jika kadar pH tinggi, akan terbentuk warna putih. Jika kadar pH netral, maka akan
terbentuk warna biru. Jika kadar pH rendah, akan terbentuk warna merah.
- Antoxantin
Warna yang terbentuk dari antoxantin adalah warna kuning dan putih. Pada umumnya terdapat pada bawang dan
kentang. Jika pH>=8 maka akan terbentuk warna kuning. Jika pH<6, maka akan terbentuk warna putih atau tidak
berwarna.
- Tanin

Pigmen ini tidak berwarna dan terdiri atas kathekin dan leukoantosianin. Banyak terdapat pada buah seperti apel,
salak, dan pisang.
4. ASAM ORGANIK
pada buah-buahan yang masih muda banyak megandung asam-asam organik dimana selama proses pematangan
buah, kandungan asam organik ini akan menurun.
5. KANDUNGAN LAIN
yaitu selulosa, heksosan pentosan, gum, asam-asam amino, enzim-enzim dan zat pembentuk aroma seperti ester,
alkohol, karbonil, eter, hidrokarbon dan senyawa aromatik lain.

PERUBAHAN-PERUBAHAN FISIOLOGI SETELAH PANEN


1. Proses pertumbuhan dan respirasi
Pada umumnya tahap-tahap proses pertumbuhan atau kehidupan buah meliputu : pembelahan sel pembesaran sel
pendewasaan sel (maturation) pematangan (ripening) kelayuan (senescene) dan pembusukan (deterioration).
Proses pembelahan sel sel berlangsung segera setelah terjadinya pembuahan kemudian diikuti dengan pembesaran
atau pengembangan sel sampai mencapai volume maksimum. Perbedaan buah yang tua (mature) dan yang matang
(ripe) adalah pada buah yang tua keadaan sel-sel buah telah dewasa sedang buah yang matang, warna, citarasa dan
kekerasannya telah berkembang sampai tingkat maksimum. Buah yang tua (mature) biasa disebut dengan ranum.
2. Perusahan fisik dan kimia selama pematangan
Perubahan buah selama pematangan dapat dilihat dalam hal warna, kekerasan (tekstur), citarasa dan flavor, yang
menunjukan terjadinya perubahan komposisi, terjadinya kenaikan kadar gula sederhana yang menyebabkan rasa
manis, penurunan kadar asam organik , kenaikan kadar zat-zat volatil.

PENANGANAN PASCA PANEN


1. Penanganan :
Pre-cooling Pencucian Degreening Pelilinan (wax/
2. Penyimpanan dingin
Cara ini dapat mengurangi :
a. kegiatan respirasi atau kegiatan metabolik lainnya

b. kehilangan air dan pelayuan


c. proes penuaan karena adanya proses pematangan, pelunakan, dan perubahan-perubahan warna serta struktur
d. kerusakan karena aktivitas mikroba (bakteri, khamir, dan kapan)
e. proses pertumbuhan yang tidak dikehendaki
Penyimpanan dingin mempunyai pengaruh terhadap bahan yang didinginkan, seperti :
a. kehilangan berat
b. kerusakan dingin
c. kegagalan untuk matang
d. kebusukan
3. CAS (Controlled Atmosphere Storage)
merupakan penyimpanan dingin dimana kadar O2 dan CO2 dalam ruangan penyimpanan diatur. Dalam kondisi ini
proses respirasi dan pematangan dihambat. Pengaruh fisiologis dari penyimpanan atmosfir terkontrol ini meliputi :
a. penurunan kandungan total asam dapat dihambat
b. penurunan kandungan khlorofil (degradasi khlorofil) dapat dihambat
c. perubahan zat pektat dapat dihambat, sehingga terhambatnya pelunakan jaringan
d. pembentukan zat volatil terhambat
e. kadang-kadang buah tidak mau matang setelah dikeluarkan dari ruang penyimpanan karena buah kehilangan
kapasitasnya untuk mensintesa protein
PENGAMATAN SIFAT FISIK PADA SAYURAN DAN BUAH
Pengamatan sifat fisik buah secara subjektif dapat dilakukan, antara lain :
1. warna, aroma, dan rasa
2. bentuk
3. berat
4. ukuran

5. kekerasan
PERLAKUAN PENDAHULUAN SEBELUM PENGOLAHAN
1. Blansir
2. Perendaman dengan larutan NaHSO3, garam dapur, H2O2, dan vitamin C
3. Perendaman dengan air kapur

Ipheh Chemis

Senin, 19 Desember 2011

laporan Kimia Organik-Isolasi senyawa volatil


dari kulit jeruk nipis
BABI
PENDAHULUAN

A.LatarBelakang
Senyawavolatilmerupakansenyawayangmudahmenguap.Salahsatucontohsenyawavollatil
adalahkloroform.Kloroformmerupakansenyawayangmemilikititikdidihyaitu60 oColehkarenanya
pemanasanharuskonstandandijaga.Bilamelewatititikdidihnyamakakloroformakanhabismenguap
danterlarutkedalamlarutannya(Anonim7,2011).
Jeruk adalah salah satu jenisbuahyang banyak mengandung vitamin C dan berguna untuk
menjagadayatahantubuh.BuahinitermasukdalamkeluargaCitrusyangberasaldarisukuRutaceae.
Sebagianbesarjerukmemilikirasayangasamdanmenyegarkan,itukarenakandunganasamsitratdalam
jeruktersebut,meskipuntidakjarangkitamenemukanbuahjerukyangrasanyamanis(Ahira,2011).
Jeruknipisataulimaunipisadalahtumbuhanperduyangmenghasilaknbuahdengannamayang
sama.Tumbuhaninidimanfaatkanbuahnya,yangbiasanyabulat,berwarnahijauataukuning,memiliki
diameter 36 cm, umumnya mengandung daging buah masam, agak serupa rasanya dengan lemon
(Anonim2,2011).
Sokletasi merupakansuatucarapengekstraksiantumbuhandenganmemakai alatsoklet. Pada
carainipelarutdansimplisiaditempatkansecaraterpisah.Sokletasidigunakanuntuksimplisiadengan
khasiatyangrelatifstabildantahanterhadappemanasan.Prinsipsokletasiadalahpenyariansecaraterus
menerussehinggapenyarianlebihsempurnadenganmemakaipelarutyangrelatifsedikit.Jikapenyarian
telah selesai maka pelarutnya diuapkan dan sisanya adalah zat yang tersari. Biasanya pelarut yang
digunakan adalah pelarut yang mudah menguap atau mempunyai titik didih yang rendah (Anonim 4,
2011).

Destilasi adalah suatu proses pemurnian yang didahului dengan penguapan senyawa cair
dengan cara memanaskannya, kemudian mengembunkan uap yang terbentuk. Prinsip dasar dari
denstilasi adalah perbedaan titik dari zatzat cair dalam campuran zat cair tersebut sehingga zat
(senyawa) yang memiliki titik didih terendah akan menguap terlebih dahulu, kemudian apabila
didinginkanakanmengembundanmenetessebagaizatmurni(destilat)(Anonim 1,2008).
Minyakatsiri,ataudikenaljugasebagaiminyaketeris(aethericoil),minyakesensial,minyak
terbang,sertaminyakaromatik,adalahkelompokbesarminyaknabatiyangberwujudcairankental
padasuhuruangnamunmudahmenguapsehinggamemberikanaroma yangkhas.Minyakatsiri
merupakanbahandasardariwangiwangianatauminyakgosok(untukpengobatan)alami(Anonim5,
2011).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan percobaan ini, yaitu pengisolasian
senyawaminyakatsiridarikulitjeruknipisdenganmenggunakanmetodesokletasidandestilasi.
A.

Rumusan Masalah

1.

Bagaimana mengetahui metode isolasi minyak atsiri dari jaringan tumbuhan kulit jeruk
nipis?

2.

Bagaimana mengisolasi minyak atsiri dari kulit jeruk nipis dengan metode destilasi?

B.

Tujuan Percobaan

1.

Memperkenalkan salah satu metode isolasi minyak atsiri dari jaringan tumbuhan kulit
jeruk nipis.

2.

Mengisolasi minyak atsiri dari kulit jeruk nipis dengan metode destilasi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Senyawa kimia dalam tumbuhan merupakan hasil metabolisme sekunder


dari tumbuhan itu sendiri. Senyawa metabolit sekunder sangat bervariasi jumlah
dan jenisnya dari setiap tumbuh-tumbuhan. Beberapa dari senyawa tersebut
telah diisolasi, sebagian diantaranya memberikan efek fisiologi dan farmakologis
yang lebih dikenal sebagai senyawa kimia aktif (Copriady, dkk, 2005, 13).
Tanaman yang terdapat di dunia ini sangat banyak jumlahnya. Salah satu
tanaman yang banyak dijumpai di beberapa wilayah Indonesia adalah tanaman
yang termasuk dalam familyRutacae. Rutacae merupakan salah satu family
tanaman yang terdiri dari 130 genus yang terdapat di dalam tujuh subfamily.
Beberapa genus dari tanaman yang termasuk dalam familyRutacae diantaranya
adalah Citrus (16

spp), fortunella (4

spp),

dan Poncirus (1

sp).

Tanaman

genus Citrus merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri. Minyak atsiri
yang dihasilkan oleh tanaman yang berasal dari genus Citrus sebagian besar
mengandung terpen, siskuiterpen, alifatik, turunan hidrokarbon teroksigenasi dan
hidrokarbon aromatik. Komposisi senyawa yang terdapat dalam minyak atsiri yang
dihasilkan dari kulit buah tanaman genus Citrus berdasarkan penelitian yang pernah
dilakukan

diantaranya

adalah

limonen

(Astarini,

dkk,

2010).

Tanaman

genus Citrus merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri. Minyak atsiri
yang dihasilkan oleh tanaman yang berasal dari genus Citrus sebagian besar
mengandung terpen, siskuiterpen alifatik, turunan hidrokarbon teroksigenasi, dan
hidrokarbon aromatik. Komposisi senyawa yang terdapat di dalam minyak atsiri
yang dihasilkan dari kulit buah tanaman genus Citrus berdasarkan penelitian yang
pernah dilakukan diantaranya adalah limonen, sitronelal, geraniol, linalol, -pinen,

mirsen, -pinen, sabinen, geranil asetat, nonanal, geranial, -kariofilen, dan terpineo (Astarini, dkk, 2010).
Minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eteris (aetheric oil), minyak
esensial,minyak terbang serta minyak aromatik, adalah kelompok besar minyak
nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap
sehingga memberikan aroma yang khas. Minyak atsiri merupakan bahan dasar dari
wangi-wangian

atau

minyak

gosok

(untuk

pengobatan)

alami.

Di

dalam

perdagangan, sulingan minyak atsiri dikenal sebagai bibit minyak wangi (Anonim5.
2011).
Minyak atsiri yang dihasilkan dari tanaman genus Citrus memiliki potensi
sebagai insektisida alami yang dapat digunakan sebagai pengontrol nyamuk.
Insektisida yang dihasilkan dari suatu tanaman dapat mematikan larva nyamuk,
nyamuk dewasa, atau perlindungan terhadap gigitan nyamuk. Beberapa spesies
nyamuk yang termasuk dalam genus Anopheles,Culex dan Aedes merupakan vektor
penyebab beberapa penyakit seperti malaria, filariasis,Japanese encephalitis (JE)
dan demam berdarah. Senyawa kimia yang dihasilkan dari tanaman yang
berpotensi sebagai insektisida memegang peranan penting dalam menghentikan
penyebaran

penyakit

yang

disebabkan

oleh

nyamuk.

Tanaman

dari

genus Citrus dalam pengobatan tradisional banyak digunakan sebagai obat disentri,
gangguan pencernaan, asma, tumor, diabetes dan gigitan ular (Astarini, dkk, 2010).

Jeruk nipis termasuk salah satu jenis Citrus geruk. Jeruk nipis termasuk jenis
tumbuhan perdu yang banyak memiliki dahan dan ranting. Jeruk nipis mengandung
unsur-unsur senyawa kimia yang bermanfaat, misalnya asam sitrat, asam amino
(Triptofan, lisin), minyak atsiri, damar, glikosida, asam sitrun, lemak kalsium, fosfor,
besi, belerang, vitamin B dan C. selain itu, jeruk juga mengandung senyawa saponin
dan flavonoid (Anonim3, 2010).

Gambar 2.1. jeruk nipis

Citrus aurantifolia biasa dikenal dengan nama Jeruk nipis, banyak tumbuh di
Asia bagian selatan, Jepang dan Indonesia. Tanaman ini tumbuh dengan baik pada
lingkungan beriklim tropis. Tanaman ini memiliki bunga yang berwarna putih. Buah
yang dihasilkan memiliki rasa yang sangat asam. Kulit buahnya tipis dan berwarna
hijau atau kuning. Komposisi kimia minyak atsiri yang dihasilkan tanaman Citrus
aurantifolia yang berasal dari Kamerun antara lain limonen (53,92%), -pinen
(0,33%), mirsen (1,58%), -pinen (0,97%), sabinen (2,06%) dan isokamfen (0,56%)
yang termasuk golongan hidrokarbon monoterpen; geraniol (1,33%), linalool
(1,20%), neral (9,88%), nerol (1,38%), geranial (12,26%), geranil asetat (2,03%), terpineol (0,42%), sitronelol (0,67%) dan neril asetat (4,56%) yang termasuk
golongan monoterpen teroksigenasi serta -kariofilen (0,61%) yang termasuk
golongan hidrokarbon siskuiterpen (Astarini, dkk, 2010).
Komponen atsiri buah dan bunga terdapat dalam jumlah yang kecil sehingga
diperlukan bahan awal yang sangat kecil sehingga diperlukan bahan awal yang
sangat besar jumlahnya untuk mengisolasi senyawa yang memadai untuk
mengisolasi senyawa yang memadai untuk diteliti. Oleh karena keatsiriannya,

senyawa ini sukar pula diisolasi dan sering seluruhnya diubah menjadi turunan yang
tidak atsiri yang selanjutnya dapat difraksinasi. Ada tiga cara umum untuk
mengambil komponen atsiri dari tumbuhan : distilasi, ekstraksi memakai pelarut
dan pengaliran udara atau aerasi. Distilasi (atau distilasi uap) pada suhu kamar
dapat menimbulkan penguraian. Cara ekstraksi dengan pelarut dapat dilakukan
pada keadaan khusus terutama untuk senyawa yang tidak begitu polar. Beberapa
senyawa atsiri yang berbobot molekul rendah terlalu mudah larut dalam air untuk
diekstraksi dengan pelarut organik secara efisien (Robinson, 1995, hal : 134).

Menurut Anonim (2011), cara isolasi minyak atsiri dapat dilakukan dengan beberapa
cara yaitu:

1. Metode penyulingan
a. Penyulingan dengan air
Pada metode ini, bahan tanaman yang akan disuling mengalami kontak langsung
dengan air mendidih. Bahan dapat mengapung di atas air atau terendam secara sempurna,
tergantung pada berat jenis dan jumlah bahan yang disuling. Ciri khas model ini yaitu
adanya kontak langsung antara bahan dan air mendidih. Oleh karena itu, sering disebut
penyulingan langsung. Penyulingan dengan cara langsung ini dapat menyebabkan
banyaknya rendemen minyak yang hilang (tidak tersuling) dan terjadi pula penurunan
mutu minyak yang diperoleh.
b. Penyulingan dengan uap
Model ini disebut juga penyulingan uap atau penyulingan tak langsung. Pada
prinsipnya, model ini sama dengan penyulingan langsung. Hanya saja, air penghasil uap
tidak diisikan bersama-sama dalam ketel penyulingan. Uap yang digunakan berupa uap
jenuh atau uap kelewat panas dengan tekanan lebih dari 1 atmosfer.

c. Penyulingan dengan air dan uap


Pada model penyulingan ini, bahan tanaman yang akan disuling diletakkan di atas
rak-rak atau saringan berlubang. Kemudian ketel penyulingan diisi dengan air sampai
permukaannya tidak jauh dari bagian bawah saringan. Ciri khas model ini yaitu uap selalu
dalam keadaan basah, jenuh, dan tidak terlalu panas. Bahan tanaman yang akan disuling
hanya berhubungan dengan uap dan tidak dengan air panas.
Sokletasi adalah suatu metode/proses pemisahan suatu komponen yang terdapat
dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang ulang dengan menggunakan pelarut
tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan terisolasi. Pengambilan suatu
senyawa organik dari suatu bahan alam padat disebut ekstraksi. Jika senyawa organik yang
terdapat dalam bahan padat tersebut dalam jumlah kecil, maka teknik isolasi yang
digunakan tidak dapat secara maserasi, melainkan dengan teknik lain dimana pelarut yang
digunakan harus selalu dalam keadaan panas sehingga diharapkan dapat mengisolasi
senyawa organik itu lebih efesien. Isolasi semacam itu disebut sokletasi Adapun prinsip
sokletasi

ini

adalah

Penyaringan yang berulang ulang sehingga hasil yang didapat sempurna dan pelarut yang
digunakan relatif sedikit. Bila penyaringan ini telah selesai, maka pelarutnya diuapkan
kembali dan sisanya adalah zat yang tersari. Metode sokletasi menggunakan suatu pelarut
yang mudah menguap dan dapat melarutkan senyawa organik yang terdapat pada bahan
tersebut,

tapi

tidak

melarutkan

zat

padat

yang

tidak

diinginkan

Metoda sokletasi seakan merupakan penggabungan antara metoda maserasi dan perkolasi.
Jika pada metoda pemisahan minyak astiri ( distilasi uap ), tidak dapat digunakan dengan
baik

karena

persentase

senyawa

yang

akan

digunakan

atau

yang

akan diisolasi cukup kecil atau tidak didapatkan pelarut yang diinginkan untuk maserasi
ataupun perkolasi ini, maka cara yang terbaik yang didapatkan untuk pemisahan ini adalah
sokletasi (Aliem, 2010).

Kloroform disebut juga haloform disebabkan karena brom dan klor juga bereaksi
dengan metal keton, yang menghasilkan masing-masing bromoform (CHBr 3) dan kloroforl
(CHCl3). Hal ini disebut CHX3 atau haloform, maka reaksi ini sering disebut dengan reaksi
haloform. Pembuatan kloroform, yaitu pengfotokloran metana dan menurut reaksi
halorofm:
Zat + Halogen + basa (Halogen + basa = atau Hipoklorit) CHCl 3.
Syarat untuk zat ini, yaitu yang mempunyai atau pada oksidasi menghasilkan gugus
CH3COO (asetil) yang terikat pada atom H atau C. Reaksi haloform ini berlangsung dalam
tiga tahap, yaitu oksidasi (bila perlu), substitusi dan penguraian oleh basa. CHCl 3 bersifat
cairan dan baunya yang khas. Klorofrm (CHCl3) digunakan sebagai pelarut untuk lemak,
Dry Cleaning dan sebagainya, serta obat bius untuk tujuan ini: dibubuhi etanol disimpan
dalam botol cokelat diisi sampai penuh (Fatmawati, 2009).
BAB III
METODE PERCOBAAN

A.

Waktu dan Tempat


Waktu dan tempat dilaksanakannya percobaan ini adalah sebagai berikut:
Hari / tanggal

: Rabu / 7 Desember 2011

Waktu

: 08.00 WITA sampai selesai

Tempat

: Laboratorium Kimia Organik, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN


Alauddin Makassar

B.

Alat dan Bahan

1.

Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah alat sokletasi, labu
dasar bulat, kondensor, stell head, kompor listrik, thermometer 150C, gelas kimia
250 mL, gelas kimia 500 mL, Erlenmeyer 250 mL, receiver adaptor, statif, klem,
aerator, ember, selang air, cutter, corong, cawan porselin, kaca asbes dan botol
semprot.

2.

Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah aluminium foil, aquades
(H2O), batu didih, benang putih, kapas, kertas saring, kloroform (CHCl 3), kulit jeruk
nipis dan tissue.

C.

Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:

1.

Menimbang kulit jeruk nipis sebanyak 100 g, kemudian memotong hingga kecil.

2.

Membuat selongsong dari kertas saring

3.

Memasukkan

kulit

jeruk

nipis

ke

dalam

selongsong

dan

diikat

dengan

menggunakan benang.
4.

Memasukkan kloroform ke dalam labu dasar bulat yang telah ditimbang dengan
batu didihnya.

5.

Memasang labu bulat berisi kloroform pada alat soklet yang telah dirangkai.

6.

Memasukkan selongsong pada labu soklet.

7.

Memanaskan hingga warna larutan yang dihasilkan oleh kulit jeruk nipis habis.

8.

Merangkai alat destilasi sederhana untuk memisahkan komponen campuran


minyak atsiri dengan pelarut kloroform.

9.

Menimbang residu (minyak atsiri) yang ada pada labu dasar bulat dan
memasukkan ke dalam ruang asam hingga bau klorofom menghilang dan
menghasilkan lemak.

10. Menimbang kembali minyak atsiri yang diperoleh.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.

Hasil Pengamatan
Hasil yang diperoleh dari percobaan ini adalah:

1.

Berat cawan + labu bulat + batu didih

= 167, 7196 gram

2.

Volume pelarut kloroform (CHCl3)

3.

Berat sampel (kulit jeruk nipis)

4.

Warna pelarut kloroform (CHCl3)

5.

Warna sampel (kulit jeruk nipis)

= hijau tua

6.

Berat cawan + ekstrak + batu didih

= 170,5670 gram

7.

Berat ekstrak (minyak)

= 297 mL
= 100,3568 gram
= Tidak berwarna

= (berat cawan + ekstrak) (berat


kosong)
= 170, 5670 gram 167,7196 gram
= 2, 8474 gram

8.

Warna ekstrak

B.

Analisa Data
Kadar minyak

= warna cokelat

= x 100%
= x 100%
= 2,8373 %

C.

Reaksi

D.

Pembahasan

Kulit jeruk mengandung atsiri yang terdiri dari berbagai komponen seperti terpen,
sesquiterpen, aldehida, ester dan sterol. Minyak atsiri merupakan senyawa yang mudah
menguap yang tidak larut dalam air dan merupakan ekstrak alami dari tanaman (Ahira,
2011).
Pertama-tama mengupas kulit jeruk nipis dari buahnya, kemudian menimbang
dengan hasil 100,3568 gram dan memotong-motong kecil, selanjutnya membuat selonsong
yang telah dilapisi kertas saring sehingga membentuk silinder. Setelah itu memasukkan ke
dalam alat soklet, dan merangkai alat distilasi yang sebelumnya telah dimasukkan
kloroform (CHCl3) 150 mL ke dalam labu distilasi. Fungsi dari kloroform (CHCl 3) yaitu
untuk mengikat senyawa polar lainnya. Percobaaan ini menggunakan metode sokletasi
dimana pada kloroform (CHCl3) yang digunakan menguap dan dikondensasikan oleh
kondensor menjadi cairan yang jatuh ke dalam selonsong dan selanjutnya menyaring zat
aktif di dalam sampel dan jika cairan penyaring telah mencapai permukaan selongsong,
seluruh cairan akan turun kembali ke labu destilasi melalui pipa soklet hingga terjadi
sirkulasi.

Setelah selongsong berwarna kehijauan yang menandakan bahwa pada


proses tersebut telah selesai. Selanjutnya, minyak atsiri yang diperoleh bercampur
dengan pelarut kloroform, dipisahkan dengan metode destilasi sederhana. Pada
suhu

55C,

mulai

terjadi

penguapan

hingga

61,2C.

menampung

destilat

(kloroform) pada Erlenmeyer. 61,2C merupakan titik didih dari kloroform. Setelah
seluruh pelatur habis, maka menimbang residu, dalam hal ini adalah minyak atsiri
untuk menegetahui bobot dari ekstrak yang diperoleh.

Hasil dari ekstraksi tersebut yaitu lemak, namun masih mengandung kloroform yang
dapat dicium dari baunya. Karena minyak atsiri merupakan minyak yang memiliki bau
khas. Oleh sebab itu sampel tersebut dikeringkan beberapa hari agar bau kloroform hilang
sehingga di hasilkan minyak atsiri.
Hasil

kadar lemak

yang

dihasilkan

dalam

ekstrak

sampel

kulit

jeruk nipissebanyak 2,8373%. Hasil yang diperoleh ini, mendekati kandungan minyak atsiri
yang diperoleh dari teori. Dimana teori menyatakan bahwa minyak atsiri dalam kulit
jeruk nipis kurang lebih 2,98%.

BAB V
PENUTUP

A.

Kesimpulan
1. Metode dari isolasi minyak atsiri adalah metode sokletasi. Sokletasi digunakan pada
pelarut organik tertentu. Dengan cara pemanasan, sehingga uap yang timbul setelah dingin
secara kontinyu akan membasahi sampel, secara teratur pelarut tersebut dimasukkan
kembali kedalam labu dengan membawa senyawa kimia yang akan diisolasi tersebut.
Pelarut yang telah membawa senyawa kimia pada labu distilasi hingga. Kemudian
dipisahkan dengan menguapkan sehingga pelarut tersebut dapat diangkat lagi sehingga
yang tersisa adalah minyak atsiri yang diinginkan.
2. Mengisolasi minyak atsiri dengan dua cara, yaitu metode sokletasi dan destilasi,
sehingga diperoleh hasil dari 100,3568 gram sampel sama dengan 2,8373% minyak atsiri.

B.

Saran
Pada percobaan selanjutnya, mencoba menggunakan metode hidrodestilasi, dimana
pelarut yang digunakan adalah air dan proses pemisahannya dengan menambahkan larutan
yang mampu menyerap air, misalnya natrium sulfat anhidrat.

DAFTAR PUSTAKA

Ahira, Anne. 2011. Jeruk. http://anneahira.com (6 Desember 2011).


Aliem. 2010. Sokletasi. http://blogspot.com (6 Desember 2011).
Anonim1. 2008. Destilasi. http://hidupituindah.blogspot.com (28 November 2011).

Anonim2. 2011. Jeruk Nipis. http://wikipedia.com (6 Desember 2011).


Anonim3. 2010. Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia). http://ccrcfarmasiugm.wordpress.
com (6 Desember 2011).

Anonim4. 2011. Metode Ekstraksi. http://wordlinx.com (6 Desember 2011).


Anonim5. 2011. Minyak Atsiri. http://wikipedia.com (6 Desember 2011).
Anonim6. Minyak Atsiri. Chapter II. (2011).
Anonim7. 2011. Volatil. http://wikipedia.com (6 Desember 2011).
Astarini, Nilah Putu Ferbriani, dkk. Minyak Atsiri dari Kulit Jeruk buah Citrus Grandis, Citrus
Aurantium (L) dan Citrus Aurantifolia (Rutaceae) Sebagai Senyawa Antibakteri dan
Insektisida. Prosiding Skripsi Semester Genap. (2010).

Copriady, Jimmi, dkk. Isolasi Karakterisasi Senyawa Kumarin Dari Kulit Buah Jeruk Purut
(Citrus Hystrix DC). Biogenesis Vol. 2. (2005): hal: 13-15.

Fatmawati. 2009. Kloroform. http://kisahfathe.blogspot.com (23 Novemver 2011)

Robinson, Trevor. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB.

MARSYA (KARYA ILMIAH BUAH NAGA)


News Update :
Michael Jordan is the legend of Basketball 4/13/2011

KARYA ILMIAH TENTANG BUAH NAGA


Senin, 10 September 2012

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dari hasil pengamatan penyusun ketika melakukan penelitian Buah Naga ,
penyusun dapat melihat perkebunan buah naga yang merupakan salah satu tempat
pembudidayaan buah baga di Indonesia.Buah Naga juga termasuk komoditi langka
di tanah air. Pada tahun 1870 tanaman ini dibawa orang Perancis dari Guyana ke
Vietnam sebagai tanaman hias. Oleh orang Vietnam dan orang Cina buahnya
dianggap membawa berkah. Thang loy orang Vietnam ini kemudian diterjemahkan
di Eropa dan negara lain yang berbahasa Inggris sebagai dragon fruit (buah naga).

(http://maizilputra.blogspot.com/2013/06/,jam 11,20)

Indonesia dikenal dengan daerah tropis oleh sebab itu


semua jenis tanaman bisa tumbuh subur. Baru-baru ini di indonesia telah
dibudidayakan salah satu jenis tanaman dengan buah berwarna merah menyala
dan bersisik hijau. Nama yang tidak asing lagi bagi tanaman ini yakni buah
naga. Buah naga atau disebut dengan dengan dragon fruit ini, tak hanya sebagai
buah-buahan untuk melengkapi makanan sehat bagi kita. Selama ini, banyak di
antara kita yang belum mengenal secara detail dan menyeluruh mengenai manfaat
dan khasiat dari buah naga. Sebagai pencegahan penyakit, buah-buahan dan
sayuran menjadi primadona untuk makanan tinggi serat. Tidak hanya buah umum
dikenal dan dijual di pasar, namun berbagai buah aneh atau asing pun ditawarkan.
Tetapi untungnya saat ini sudah ada penelitian tentang buah naga dan berbagai
khasiatnya. (Putra, Satiavana Rizem. 2011 hal 2)
1.2 Rumusan Masalah

Membicarakan buah naga atau dragon fruit sangat luas cakupannya, untuk
itu penulis merumuskan pokok masalah yang akan dituangkan dalam tulisan ini
yakni,
1.

Apa saja kandungan gizi buah naga tersebut?

2.

Apa saja manfaat buah naga bagi tubuh?

3.

Apa dampak buah naga pada tubuh?

1.3 Batasan Masalah


Karya tulis ilmiyah ini tidak membahas seluruh tentang buah naga, tapi
hanya membahas tentang manfaat dan kandungan gizi bagi tubuh kita.
1.4 Tujuan
Adapun yang menjadi dasar tujuan dari penulisan karya tulis ini ialah
sebagai berikut :
1.

Supaya

Penyusun

Mendapatkan

Pengalaman

Tentang

Pembuatan

Karya

Tulis Tentang Buah Naga.


2.

Supaya mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana cara membudidayakan

buah naga Dan Untuk mengetahui kandungan buah naga.

3. Untuk menambah
pengalaman penyusun.

perbendaharaan

wawasan

dan

pengetahuan

serta

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Buah Naga (daging merah dan putih)
1. Klasifikasi Buah Naga
Nama buah naga

berasal dari penampilan batangnya yangmenjulur

berwarna hijau, yang mirip tubuh naga. Buahnya juga bersisikdan memiliki sayap s
eperti seekor naga. Buah naga sebenarnya adalah buah kaktus.
Adapun tanaman buah naga diklasifikasikan sebagai berikut:
Divisi

: Spermatophyta ( tumbuhan berbiji )

Subdivisi

: Angiospermae ( berbiji tertutup )

Kelas

: Dicotyledonae ( berkeping dua )

Ordo

: Cactales

Family

: Cactaceae

Genus

: Hylocereus

Subfamily
Spesies

: Hylocereanea
: Hylocereus undarus ( daging putih )

Hylocereus costarice

nsis ( daging merah )


2. Morfologi Buah Naga
a. Batang
Batang buah naga berwarna hijau kebiru-biruan atau keunguan.
Batang tersebut berbentuk siku atau segitiga dan mengandung air dalam
bentuk lender dan berlapiskan lilin bila sudah dewasa. Dari batang ini
tumbuh cabang yang bentuk dan warnanya sama dengan batang dan
berfungsi sebagai daun untuk proses asimilasi dan mengandung kambium
yang berfungsi untuk pertumbuhan tanaman. Pada batang dan cabang
tanaman ini tumbuh duri-duri yang keras dan pendek, letak duri pada tepi
siku-siku batang maupun cabang dan terdiri dari 4-5 buah duri di setiap

titik tubuh. cabang berbentuk segi tiga dan berwarna hijau kebiru-biruan
atau ungu.
b. Bunga
Bunga buah naga berbentuk corong memanjang berukuran
sekitar 30 cm, akan mulai mekar di sore hari dan mekar sempurna
pada malam hari. Setelah mekar warna mahkota bunga bagian dalam
putih bersih dan di dalamnya terdapat benangsari berwarna kuning dan
mengeluarkan bau yang harum. Bunga yang telah mekar dan
menyebarkan bau yang sangat harum. Bau harum yang tersebar akan
menarik perhatian hewan-hewan untuk datang dan membantu
penyerbukan bunga tersebut. Hewan yang biasanya membantu
penyerbukan bunga naga antara lain kelelawar dan serangga pengisap madu.
c. Buah
Buah naga merah berbentuk bulat lonjong mirip buah nanas,
namun memiliki sirip. Kulitnya berwarna merah jambu, dan dihiasi
sisik-sisik yang berwarna hijau seperti sisik naga. Buah naga
mempunyai daging buah seperti buah kiwi. Daging buahnya yang
berwarna putih, merah, atau merah tua (keunguan), bertaburan biji
hitam kecil-kecil. Rasa buah naga manis, segar, dan sedikit asam.
Ketebalan kulit buah naga mencapai 2-3 cm, permukaan kulit buah
naga terdapat jumbai atau jambul berukuran 1-2 cm.
d. Akar
Perakaran buah naga bersifat epifit, merambat dan menempel
pada tanaman lain. Dalam pembudidayaannya, dibuat tiang penopang
untuk merambatkan batang tanaman buah naga ini. Perakaran buah
naga tahan terhadap kekeringan tetapi tidak tahan dalam genangan air

terlalu lama. Meskipun akar dicabut dari tanah, masih bisa hidup
dengan menyerap makanan dan air dari akar udara yang tumbuh pada
batangnya. Perakaran buah naga bisa dikatakan dangkal, saat
menjelang produksi hanya mencapai kedalaman 50-60 cm, mengikuti
perpanjangan batang berwarna coklat yang di dalam tanah. Hal inilah
yang bisa digunakan sebagai tolak ukur dalam pemupukan. Supaya
pertumbuhan akar bisa normal dan baik memerlukan derajat keasaman
tanah pada kondisi ideal yaitu pH 7. Apabila pH tanah dibawah 5,
pertumbuhan tanaman akan menjadi lambat dan menjadi kerdil. Dalam
pembudidayaannya pH tanah harus diketahui sebelum maupun sesuda
tanaman ditanam, karena perakaran merupakan faktor penting untuk
menyerap hara yang ada di dalam tanah.
e. Biji
Biji buah naga berbentuk bulat berukuran kecil dan berwarna
hitam, kulit biji sangat tipis tetapi keras. Biji ini dapat digunakan untuk
perbanyakan tanaman secara generatif tetapi cara ini jarang dilakukan
karena memerlukan waktu yang lama sampai berproduksi. Biasanya
biji digunakan para peneliti untuk memunculkan varietas baru. Setiap
buah mengandung biji lebih dari 1000.
3. Jenis Buah Naga
Hingga kini ada empat jenis tanaman buah naga yang diusahakan
dan memiliki prospek baik. Ke empat jenis tersebut sebagai berikut:

a.

Hylocereus undatus

Hylocereus undarus yang lebih popular dengan sebutan white


pitaya adalah buah naga yang kulitnya berwarna merah dan daging
berwarna putih. Warna merah buah ini sangat kontras dengan warna

daging buah. Pada kulit buah terdapat sisik atau jumpai berwarna
hijau. Di dalam buah terdapat banyak biji berwarna hitam. Berat buah
rata-rata 400-500g, bahkan ada yang dapat mencapai 650 g. Rasa
buahnya masam bercampur manis, tanaman ini lebih banyak
dikembangkan di Negara-Negara produsen utama buah naga dibanding
jenis lainnya karena buahnya cenderung lebih banyak diekspor.

b. Hylocereus polyrhizus
Hylocereus polyrhizus lebih banyak dikembangkan di cina dan

Australia, memiliki buah dengan kulit berwarna merah dan daging


berwarna merah keunguan. kulitnya terdapat sisik atau jumbai
berwarna hijau. Tanaman ini tergolong jenis yang sangat rajin
berbunga, bahkan cenderung berbunga sepanjang tahun. Sayangnya,
tingkat keberhasilan bunga menjadi buah sangat kecil, hanya
mencapai 50% sehingga produktivitas buahnya tergolong rendah.
Jenis tanaman buah ini memiliki batang berlilin, hijau keputih-putihan
dengan tepian tajam, memiliki duri yang kecil. Panjang buahnya
sekitar 30 cm dengan daun-daun pembalut besar.

c. Hylocereus costaricensi
Buah Hylocereus costaricensis sepintas memang mirip buah
hylocereus polyrhizus, namun warna daging buahnya lebih merah.
Itulah sebabnya tanaman ini disebut buah naga berdaging super
merah. Batangnya bersosok lebih besar di banding Hylocereus
polyrhizus. Batang dan cabangnya akan berwarna loreng saat berumur
tua. Berat buahnya sekitar 400-500 g. rasanya manis dengan kadar
kemanisan mencapai 13-15 briks. Tanaman sangat menyukai daerah
yang panas dengan ketinggian rendah sampai sedang.

d. Selenicereus megalanthus
Selenicereus megalanthus berpenampilan lebih berbeda dibanding
jenis anggota Genus hylocereus. Kulit buahnya berwarna kuning tanpa
sisik sehingga cenderung lebih halus. Walaupun tanpa sisik, kulit
buahnya masih menampilkan tonjolan-tonjolan. Rasa buahnya jauh
labih manis dibanding buah naga lainnya karena memiliki kadar
kemanisan mencapai 15-18 briks. Buah yang dijuluki yellow pitaya ini
kurang popular dibanding jenis lainnya. Buah naga berkulit kuning
dengan daging putih, mempunyai ukuran

paling

kecil

jika

dibandingkan dengan jenis lainnya, hanya sekitar 80-100 gr. Buah


naga berkulit kuning ini tidak sesuai untuk dikomersilkan. Buah naga
jenis ini biasanya ditanam di daerah dingin dengan ketinggian lebih
dari 800 meter di atas permukaan laut.
4. Kandungan Zat Gizi
Buah naga merupakan sumber serat, vitamin, dan mineral yang
baik. Kandungan nutrisi dalam 100 mg buah naga secara umum .
Berdasarkan hasil penelitian, buah naga merah dan putih mengandung
berbagai zat gizi, kandungan gizi yang terdapat dalam 100 gram buah
naga masak segar adalah 0,229 g protein; 0,61 g lemak; 6,3 g kalsium;
36,1 mg fosfor; 11,5 g karbohidrat; 0,28 mg vitamin B1; 0,045 mg
vitamin B2; 0,43 mg vitamin B3; 9 mg vitamin C dan air 83 g. Buah naga
mengandung serat yang cukup banyak, mencapai 0,7-0,9 gram per 100
gram. Serat sangat dibutuhkan tubuh untuk menurunkan kadar kolesterol.
Di dalam saluran pencernaan serat akan mengikat asam empedu (produk
akhir kolesterol) dan kemudian dikeluarkan bersama feses. Semakin tinggi
konsumsi serat, semakin banyak asam empedu dan lemak yang

dikeluarkan oleh tubuh.


5. Khasiat Dan Manfaat Buah Naga
Berdasarkan kajian terkini, buah naga tidak hanya dapat
dimanfaatkan buahnya, bagian-bagian lain dari tanaman buah naga juga
dapat dimanfaatkan. Buah naga yang masak memang langsung dapat
dikonsumsi, sedangkan buah yang belum masak dapat dibuat sup. Bunga
buah naga dapat juga dikonsumsi yaitu dengan menjadikannya sebagai
sayur urap, digoreng, atau dapat dikeringkan untuk dijadikan minuman
semacam teh. Dahan atau cabang buah naga juga dapat dimakan yaitu
dijadikan salad, urap, digoreng, dan dijadikan sup. Masakan dari bahan
tumbuhan buah naga dipercaya dapat membuang racun dalam tubuh dan
membersihkan pencernaan. Di amerika selatan, dahan buah naga
dihancurkan untuk dijadikan makanan ternak kambing atau sapi. Pakan
ternak dari dahan tersebut terbukti dapat meningkatkan kadar susu dan
kualitas daging ternak. (http://www.buahnaga.us)rabu ) 29 januari 2014 jam10:21

BAB III
PEMBAHASAN
A.1 Kandungan Gizi, Buah Naga
Buah naga biasanya dikonsumsi dalam bentuk buah segar sebagai
penghilang dahaga karena buah naga mengandung kadar air tinggi. Adapun
manfaat buah naga secara umum adalah: sebagai antikanker dan antioksidan,
menyembuhkan rematik dan asam urat, menyeimbangkan kadar gula darah,
meningkatkan kesehatan mata, melancarkan pencernaan dan mencegah konstipasi,
perlindungan kesehatan mulut, mengurangi kolesterol, pencegahan pendarahan
serta mengobati keluhan keputihan. Selain manfaat tersebut, tentu saja buah naga
masih memiliki beragam manfaat lainnya yang begitu dahsyat. Bahkan setiap
nutrisi atau zat gizi pada buah naga mempunyai manfaat tersendiri bagi kesehatan,
kecerdasan, dan kecantikan manusia. Adapun manfaat dari setiap nutisi pada naga
merah adalah: protein yang mampu meningkatkan metabolisme tubuh dan menjaga
kesehatan jantung, serat yang bermanfaat untuk mencegah kanker usus dan
kencing manis serta membantu program diet, karoten yang bermanfaat bagi
kesehatan mata menguatkan otak mencegah masuknya penyakit, kalsium yang
bermanfaat untuk menguatkan tulang, zat besi untuk menambah darah, vitamin
mencegah demam menambah selera makan menurunkan kolesterol serta vitamin
untuk menambah kelicinan, kehalusan kulit dan mencegah jerawat.
A.

Kandungan Gizi Buah Naga


Dalam 100 g buah naga, mengandung kalori 60 kkal, protein 0, 53 g,
karbohidrat 11, 5 g, serat 0,71 g, kalsium 134,5 mg, fosfor 87 mg, zat besi 0,65
mg, vitamin C

9,4

mg,

serta

kandungan

airnya

sebanyak

90%.

Sumber Vitamin C
Buah naga kaya akan vitamin C yang dapat meningkatkan sistem kekebalan
tubuh. Buah naga yang dikeringkan terbukti mengandung 10 kali lebih banyak
vitamin C yang Dibutuhkan tubuh.
Sumber Vitamin B1 (tiamin)
Vitamin lain dalam buah naga adalah Vitamin B1 atau tiamin. Fungsinya
untuk memproses karbohidrat degnan cepat dan menghasilkan energi bagi tubuh.
Sumber Vitamin B3 (niacin)
Buah naga ampuh menurunkan kolesterol karena kandungan vitamin B3

atau niasin di dalamnya. Vitamin ini juga mampu membuat kulit terlihat halus dan
bercahaya secara alami dari dalam.
Sumber Vitamin B12
Kandungan vitamin B12 membuat buah ini menjadi perangsang nafsu
makan yang baik. Terutama bagi orang-orang yang sedang dalam masa
penyembuhan, buah naga sangat dianjurkan untuk dikonsumsi.( Wirakusumah,
Emma S. 2007 hal 2 & 3)
A.2 Manfaat Buah Naga Bagi Kesehatan Tubuh
Buah naga memiliki kandungan serat yang cukup tinggi. Kandungan serat
pada buah naga yang mencapai 0,7 0,9 g juga sangat berguna bagi kesehatan
tubuh. Jika ingin terhindar dari penyakit maka tidak salah bila mengkonsumsi buah
naga. Perlu kita ketahui bahwa berbagai penyakit dapat timbul akibat pola makan
yang salah kurang serat. Penyakit-penyakit tersebut antara lain penyakit jantung
koroner, stroke, diabetes, gangguan pencernaan, kerusakan gigi dan gusi, serta
kegemukan.
Adapun manfaat serat secara komplet adalah:
1.

Serat berguna menurunkan kadar kolesterol dan mencegah konstipasi karena

menyerap air ketika melewati saluran pencernaan sehingga tekstur feses menjadi
lunak. Agar terbebas dari masalah sembelit, konsumsi serat harus diimbangi
dengan asupan air yang cukup. Jika kurang minum, serat akan memperparah
sembelit atau gangguan pada usu besar.
2.

Serat tidak hanya membuat perut terasa lebih penuh, tetapi juga mengurangi

masalah pencernaan, termasuk memangkas resiko kanker kolon.


3.

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa dalamm jumlah besar, serat bisa

membantu mengatur kadar gula darah dan insulin. Maka, orang yang sering kali
mengonsumsi serat cenderung lebih langsing.
4.

Asupan serat tinggi (khususnya produk serelia) terbukti memperlambat

timbulnya plak oleh kolesterol pada wanita yang menderita penyakit jantung.
5.

Konsumsi serat yang cukup akan melindungi jantung dengan menurunkan

kolesterol jahat (LDL) tanpa mengurangi kadar kolesterol baik (HDL). Ini dikarenakan
pangan tinggi serat umumnya rendah kandungan lemak jenuh dan kolesterol.
6.

Serat membuat makan jadi lebih lambat dan perut cepat terasa penuh

sehingga cocok untuk metode menurunkan berat badan dan mengontrol kalori.

7.

Adanya serat meningkatkan pelepasan enzim pencernaan dan mengatur

hormon pankreas.
8.

Serat

yang

cukup

membantu

kerja

usus,

mengurangi

resiko divertikulosis (terbentuknya kantong tidak normal pada dinding usus), wasir,
serta meningkatkan kecepatan melenyapkan zat-zat berbahaya dalam makanan.
9.

Serat yang larut sangat lembut dan dapat menolong orang yang mengalami

iritasi pada usus.


Berikut Adalah Manfaat Buah Naga Bagi Kesehatan Tubuh Yaitu:
1. Mencegah Kanker
Antioksidan yang terkandung dalam buah naga mampu mencegah
penyakit kanker. Caranya ambilah 500 grm buah naga, kemudian diblender sampai
halus dan minumlah setiap hari.
2. Menjaga Kesehatan Jantung
Selain berolahraga mengonsumsi buah naga juga membantu menjaga
kesehatan jantung kita. Kandungan Vitamin C, B1, B2, dan B3 yang terkandung
dalam buah naga mampu menjaga kesehatan jantung kita.
3. Mencegah Diabetes Melitus
Mengonsumsi makanan yang tidak sehat dan berlebihan bisa berakibat
terkena diabetesmelitus. Maka dari itu, untuk menjaga terkena penyakit tersebut
selain mengatur hidup sehat dan pola makan usahakan mengonsumsi buah naga.
Karena didalamnya terdapat zat yang efektif untuk mengurangi kadar gula dalam
darah.
4. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Buah naga mengandung Vitamin C yang sangat tinggi. Kandungan Vitamin c
tersebut mampu meningkatkan kekebalan tubuh kita. Buah naga juga sangat baik
dikonsumsi oleh anak dalam masa pertumbuhan.
5. Merawat Kesehatan Kulit
Caranya ambil satu buah naga dan kupas kulitnya, haluskan. Lalu buah
naga yang telah diblender dimasukkan kedalam gelas dan ambil airnya dengan
sendok usapkan pada wajah. Lakukan secara teratur setiap hari.
A.3 Dampak Atau Efek Samping Buah Naga
Dampak buah

naga kalau

kita

makan

buah yang

sangat

enak ini,

terkadang membuat kita lupa diri sehingga makan terlalu banyak. Dampak buruk
seperti sakit perut dan kembung lah yang akan muncul jika makan buah ini
kebanyakan.

Untuk menghindari hal seperti ini sebaiknya makan nasi dulu sebelum
makan buah naga. Untuk menjaga kesegarannya sebaiknya simpan di lemari es dan
jangan dimakan jika sudah tidak segar atau layu.( Wirakusumah, Emma S. 2007 hal
5)

BAB IV
KESIMPULAN

A.

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat di simpulkan sebgai berikut :

a.

Kandungan Gizi Buah Naga


Dalam 100 g buah naga, mengandung kalori 60 kkal, protein 0, 53 g,

karbohidrat 11, 5 g, serat 0,71 g, kalsium 134,5 mg, fosfor 87 mg, zat besi 0,65
mg, vitamin C 9,4 mg, serta kandungan airnya sebanyak 90%.
b.

Manfaat Buah Naga Bagi Kesehatan Tubuh


1. Mencegah Kanker
2. Menjaga Kesehatan Jantung
3. Mencegah Diabetes Melitus
4. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
5. Merawat Kesehatan Kulit
Buah naga memiliki kandungan serat yang cukup tinggi. Kandungan serat
pada buah naga yang mencapai 0,7 0,9 g juga sangat berguna bagi kesehatan
tubuh. Jika ingin terhindar dari penyakit maka tidak salah bila mengkonsumsi buah
naga. Perlu kita ketahui bahwa berbagai penyakit dapat timbul akibat pola makan
yang salah kurang serat. Penyakit-penyakit tersebut antara lain penyakit jantung
koroner, stroke, diabetes, gangguan pencernaan, kerusakan gigi dan gusi, serta
kegemukan.

c.

Dampak Atau Efek Samping Buah Naga


Kalau makan buah naga terlalu bnyak dapat menyebabkan dampak buruk
seperti sakit perut dan kembung lah yang akan muncul jika makan buah ini

kebanyakan.

BAB V
PENUTUP
A. Saran
Setelah mengetahui bahwa disetiap bagian buah naga mengandung zat gizi
dan manfaat tersendiri, maka kita hendaknya mau menjadikan buah naga sebagai
makanan sehat keluarga.
Demikian yang dapat saya sampaikan dalam pembuatan karya tulis
ilmiyah ini, semoga bermanfaat dan barokah untuk anda semua, dan semoga
melalui pembuatan karya ilmiyah ini kami dapat menambah ilmu pengetahuan
kami, dan juga bagi yang membaca. Kami mohon maaf apabila ada salah-salah
kata, dan kata-kata yang kurang berkenan di hati pembaca. Kami pun tidak lupa
memohon kritik serta saran para pembaca untuk makalah yang kami buat ini.
Sekian dan Terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA

Rabu,15 januari 2014 ,jam 5:42 http://maizilputra.blogspot.com/2013/06/karyaimiah-tentang-dahsyatnya-manfaat.html


Kamis,16 januari
2014, jam 10:02 http://manfaatnyasehat.blogspot.com/2013/10/kandunganmanfaat-dan-khasiat-buah-naga.html
(http://www.buahnaga.us)rabu ) 29 januari 2014 jam10:21
Putra, Satiavana Rizem. 2011. Buah Naga. Jogjakarta: Laksana.
kartini,suhartatikS. 2009. Buah Naga

Jangan Buang Kulit Buah Naga Anda!


Kategori : Khasiat Buah Naga

Buah naga, atau yang dalam ilmu biologi dikenal dengan nama Hylocereus Undotus, merupakan
buah dengan sejarah awal yang panjang. Banyak yang percaya, buah dengan kulit berwarna cerah
ini berasal dari Meksiko dan kawasan Amerika Selatan juga Tengah. Tapi tak sedikit pula yang
meyakini buah ini berasal dari daratan Asia sebab sejak dahulu kala masyarakat Tionghoa sudah
mengenalnya sebagai buah persembahan yang diletakkan di antara patung naga. Meski asalnya
masih simpang siur, pada faktanya buah ini telah berhasil disemaikan dan dibudidayakan di seluruh
dunia termasuk Indonesia. Buah naga memiliki banyak khasiat di antaranya menghalau diabetes,
membersihkan darah, sebagai sumber vitamin C dan masih banyak lagi lainnya. Tapi, tak hanya
buahnya yang berkhasiat. Ternyata, kulit buah naga sama baiknya! Jadi jangan buang kulit buah
naga Anda. Sumber kesehatan ada di limbah tersebut. Tak percaya?
Manfaat Kulit Buah Naga

Berdasarkan uji klinis, ternyata tak hanya daging buah naga yang menyimpan sejuta khasiat.
Kulitnya yang cerah dan cenderung bersisik juga diketahui mengandung senyawa aktif seperti
pentacyclic triyepene taraxast 20ene 3aol dan juga taraxast 12,20(30)dien 3aol. Kedua senyawa ini
sangat ampuh menjaga serta melindungi kelenturan pembuluh darah. Bahkan keampuhan ini
menyamai obat Troxerutin yang dikenal sebagai obat berbahan kimia yang digunakan untuk
melindungi pembuluh darah mikro. Obat ini banyak beredar di pasaran dan populer digunakan untuk
mereduksi potensi pembuluh darah pecah. Dengan ditemukannya kandungan pada kulit buah naga
ini, tentu akan menjadi alternatif alami untuk mencegah pecahnya pembuluh darah.
Selain memelihara fleksibilitas pembuluh darah, ternyata kulit buah naga juga berperan untuk
menghambat pertumbuhan tumor sel tumor B16F10. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
Departement of Applied Chemistry National Chinan University.
Konsumsi Kulit Buah Naga

Untuk mendapatkan manfaat kulit buah naga ini, bisa dengan cara mengkonsumsi langsung
ekstrak kulit buah naga yang banyak beredar di pasaran. Tapi jika Anda tidak takut repot, cobalah
mengolah kulit buah naga menjadi teh yang siap seduh setiap saat. Caranya cukup mudah. Ambil
kulit buah naga dan potong tipis-tipis. Setelah itu keringkan di bawah sinar matahari selama 1 atau 2
hari, tergantung pada tingkat pencahayaan matahari. Setelah cukup kering, kulit buah naga sudah
bisa dikonsumsi dengan cara diseduh layaknya teh. Mulai pagi Anda dengan meminum teh ini.
Untuk khasiat lebih optimal, tutup hari Anda, juga dengan satu cangkir teh kulit buah naga sebelum
tidur. Khasiatnya sangat baik, selain memelihara pembuluh, juga bisa untuk mereduksi kadar gula
darah dan menghaluskan kulit. Selamat mencoba!

SeputarBuahNaga
Tanaman satu ini belakangan makin digemari. Konon, buahnya punya khasiat
menyembuhkan banyak penyakit. Selain itu, penampilannya tak kalah menawan
dibanding tanaman hias. Namanya belakangan jadi buah bibir. Kenapa?
Penampilannya, jelas memang menarik. Bulat mengerucut dengan batang segitiga
yang tak lazim. Biasanya, segi empat atau malah banyak segi. Tubuhnya dihiasi
duri, meski pendek dan tidak mencolok. Sepintas, mirip kaktus. Bobot tubuhnya
lumayan,
per
buah
mencapai
setengah
kilo.

Di mal atau supermarket, ia biasa dijual sekitar Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu per
kilo. Rasanya manis segar, sedikit asam. Ada pula yang mengaitkannya dengan
mitos, katanya ia mampu menurunkan kadar gula darah dan kolesterol. Akhir-akhir
ini, ia juga mulai dimanfaatkan sebagai tanaman hias berbuah yang ditanam di pot.
Namanya buah Naga. Mungkin ada yang masih asing. Maklum, di samping relatif
baru diIndonesia, yakni sekitar awal 2000-an, belum banyak orang yang
mengusahakannya. Buah Naga telah lama dikenal oleh rakyat Tionghoa kuno
sebagai buah yang membawa berkah. karena biasanya buah naga diletakkan
diantara patung naga di altar. Oleh karena itu orang Vietnam menyebut buah naga
atau dalam bahasa Vietnam disebut dengan nama Thang Loy di Thailand diberi
nama Keaw Mang Kheon, dalam istiiah Inggris diberi nama DRAGON FRUIT clan di
Indonesia dikenal dengan nama BUM NAGA Sebenarnya tanaman ini bukan
tanaman asil daratan Asia, tetapi merupakan tanaman ask Meksiko clan Amerika
Selatan bagian utara ( Colombia ). Pada awalnya buah naga ini dibawa kekawasan
Indocina ( Vietnam ) oleh seorang Perancis sekitar tahun 1870. dari Guyama
Amerika Selatan sebagai hiasan sebab sosoknya yang unik dan bunganya yang
cantik dan berwarna putih. Baru sekitar tahun 1980 setelah dibawa ke Okinawa
Jepang tanaman ini mendunia karena sangat menguntungkan. Pada tahun 1977
buah ini dibawa ke Indonesiaclan berhasil disemaikan kemudian dibudidayakan.
Buah naga kaya akan vitamin dan mineral dengan kandungan serat cukup banyak
sehingga
cocok
untuk
diet.
Tanaman ini juga disebut night blooming cereus. Ia berbunga hanya semalam (one
night only). Saat panjang sekitar 30 cm, kuncup bunga biasanya akan membuka.
Sekitar pukul 9 malam, mahkota bunga bagian luar yang berwarna krem tampak
mekar. Di tengah malam, pukul 00.00, mahkota bagian dalam yang putih dan
benangsari kuning akan bermekaran dan memancarkan aroma harum. Bau ini
biasanya mengundang datangnya kelelawar, yang ternyata punya "tugas"
menyerbuki bunganya. Dari bunga lalu jadilah buah. Bulat mengerucut, berkulit
tebal 2-3 cm, dan, ini yang khas, di permukaan kulit buah terdapat "jambul-jambul"
1-2
cm.
Beberapa
1.
2.
3.

khasiat
dari
Penyeimbang
Pencegah
Pencegah

DRAGON

FRUIT
kadar
Kolesterol
kanker

adalah

:
gula
tinggi
usus

CARA BUDIDAYA BUAH NAGA


1.
Persyaratan
Tumbuh
Tanam
Ditanam di dataran rendah, pada ketinggian 20 - 500 m diatas permukaan iaut
Kondisi tanah yang gembur, porous, banyak mengandung bahan organik clan
banyak
mengandung
unsur
hara,
pH
tanah
5
7
Air cukup tersedia, karena tanaman ini peka terhadap kekeringan dan akan

membusuk bila kelebihan air Membutuhkan penyinaran cahaya matahari penuh,


untuk
mempercepat
proses
pembungaan
2.
Persiapan
Lahan
Persiapkan tiang penopang untuk tegakan tanaman, karena tanaman ini tidak
mempunyai batang primer yang kokoh. Dapat menggunakan tiang dari kayu atau
beton dengan ukuran 10 cm x 10 cm dengan tinggi 2 meter, yang ditancapikan ke
tanah sedalam 50 cm. Ujung bagian atas dari tiang penyangga diberi besi yang
berbentulk
lingkaran
untulk
penopang
dari
cabang
tanaman
Sebulan sebelum tanam, terlebih dahulu dibuatkan lubang tanam dengan ukuran 40
x 40 x 40 cm dengan jarak tanam 2 m x 2,5 m, sehingga dalam 1 hektar terdapat
sekitar
2000
lubang
tanam
penyangga
Setiap tiang/pohon penyangga itu dibuat 3 - 4 Lubang tanarn dengan jarak sekitar
30 cm dari tian penyangga. Lubang tanam tersebut kemudian diberi pupuk kandang
yang
masak
sebanyak
5
10
kg
dicampur
dengan
tanah
3.
Persiapan
bibit
dan
penanaman
Buah
naga
dapat
diperbanyak
dengan
cara
:
Stek
dan
Biji
Umumnya ditanam dengan stek dibutuhkan bahan batang tanaman dengan
panjang 25 - 30 cm yang ditanam dalam polybag dengan media tanam berupa
campuran tanah, pasir clan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1.
Setelah bibit berumur ? 3 bulan bibit siap dipindah/ditanam di lahan.
4.
Pemeliharaan
Pengairan
Pada tahap awal perturnbuhan pengairan dilakukan 1 - 2 hari sekali. pemberian air
berlebihan
akan
menyebabkan
terjadinya
pembusukan
Pemupukan
Pernupukan tanaman diberikan pupuk kandang, dengan interval pemberian 3 bulan
sekali,
sebanyak
5
10
Kg.
Pengendalian
Organisme
Pengganggu
Tanaman
(OPT)
Sementara belum ditemukan adanya serangan hama clan penyakit yang potensial.
Pembersilhan lahan atau pengendalian gulma dilakukan agar tidak mengganggu
pertumbuhan
tanaman
Pemangkasan
Batang utama ( primer ) dipangkas, setelah tinggi mencapai tiang penyangga
( sekitar 2 m ), clan ditumbuhkan 2 cabang sekunder, kemudian dari masing-masing
cabang sekunder dipangkas lagi clan ditumbuhkan 2cabang tersier yang berfungsi
sebagai
cabang
produksi.
5.

Panen

Setelah tanaman umur 1,5 - 2 tahun, mulai berbunga dan berbuah. Pemanenan
pada tanaman buah naga dilakukan pada buah yang memiliki ciri - ciri warna kulit
merah
mengkilap, jumbai / sisik berubah warna dari hijau menjadi kernerahan. Pemanenan
dilakulkan dengan menggunakan gunting, buah dapat dipanen saat buah mencapai
umur 50 hari terhitung sejak bunga mekar. Dalam 2 tahun pertama. setiap tiang
penyangga mampu menghasilkan buah 8 s / d 10 buah naga dengan bobot sekitar
antara
400
650
gram

Musim panen terbesar buah naga terjadi pada bulan September hingga Maret. Umur
produktif tanaman buah naga ini berkisar antara 15 - 20 tahun

KESALAHAN DALAM BUDIDAYA BUAH NAGA


Berikut ini adalah kesalahan-kesalahan umum yang banyak terjadi dalam budidaya
buah naga terutama oleh para pemula, kesalahan-kesalahan tersebut ada yang
berakibat fatal dan ada juga yang hanya mengakibatkan pertumbuhan tanaman
buah naga menjadi sangat lambat dan tidak pernah berbunga dan menjadi buah :
1.
Penanaman
akar
terlalu
dalam
Kesalahan inilah yang paling banyak dilakukan yang mengakibatkan kesehatan dan
pertumbuhan akar menjadi terganggu. Didalam beberapa buku tentang penanaman
buah naga banyak disebutkan "lubang tanam" yang menimbulkan pengertian
bahwa penanaman buah naga harus menggunakan lubang yang digali dalam. Yang
benar adalah kedalam akar sebaiknya maksimal 20 cm saja dalam tanah. Sebaiknya
penanaman hanya dengan ditekan sedikit saja dalam media, atau diletakkan saja
kemudian
ditimbun
sedikit
media
atau
pupuk.
2.
Terlalu
sering
melakukan
penyiraman
Perlu diketahui bahwa tanaman buah naga termasuk jenis kaktus, tanaman ini
tahan dengan kekeringan tetapi tidak dengan air yang menggenang. Karena kondisi
tanah berbeda-beda masing-masing daerah, saya tidak berani memberikan patokan
waktu penyiraman. Penyiraman juga tergantung curah hujan dan ketinggian tanah
yang tentu berbeda penanganannya. Perlu diketahui, pada waktu musim berbuah
tanaman buah naga membutuhkan lebih banyak air karena buahnya sendiri
mengandung kadar air yang sangat tinggi mencapai 90%, karena itulah penyiraman
harus
lebih
sering
dilakukan
pada
masa
pertumbuhan
buah.
3.
Media
tanam
terlalu
padat
Media tanam yang terlalu padat akan menyebabkan pertumbuhan akar terganggu,
padahal akar merupakan faktor penting untuk menyerap unsur hara dalam tanah.
Jika anda memakai komposisi media tanam dengan tanah yang lebih banyak,
sebaiknya media tanam digemburkan kembali minimal 6 bulan sekali. Media yang
padat juga akan lebih lama menahan air dan bisa mengakibatkan kebusukan akar
dan batang. Gunakan media tanam menggunakan bahan yang tidak lama

menyimpan air. Media tanam yang padat bisa mengakibatkan tanaman anda
tumbuh
lambat/kerdil
dan
tidak
berbuah
pada
musimnya.
4.
Tidak
dilakukan
pemangkasan
Hal ini sering terjadi terutama pada tanaman buah naga yang ada ditanam di
halaman atau pekarangan rumah. Sulur dibiarkan tumbuh memanjang dan
dirambatkan sekenanya pada tembok dan tanaman lain. Pemangkasan wajib
dilakukan pada tanaman buah naga untuk menghentikan munculnya tunas baru
dan nutrisi bisa difokuskan dalam pembentukan bunga dan buah. Memang,
meskipun tidak dipangkas, tetap bisa muncul buah tetapi tentu saja jumlahnya
sedikit
sekali.
5.
Tidak
mendapat
sinar
matahari
secara
penuh.
Dalam budidaya buah naga, sinar matahari mutlak dibutuhkan. Jika lahan anda
terhalang oleh bangunan, tembok, atau pohon besar, sebaiknya urungkan untuk
menanam buah naga. Tanaman buah naga merupakan tanaman panas yang sangat
membutuhkan sinar matahari yang cukup, bahkan kondisi tanah yang tandus
sekalipun selama sinar matahari tercukupi, maka buah naga bisa dibudidayakan di
tempat tersebut. Penanaman di halaman atau pekarangan rumah juga banyak
terjadi tanaman buah naga dirambatkan pada tembok atau tanaman besar lain
yang menaungi/menutupi dari sinar matahari, tentu saja tanaman buah naganya
tidak
bisa
tumbuh
dengan
baik.
6.
Penanganan
terlambat
jika
muncul hama dan
penyakit
Penyakit busuk batang adalah penyakit paling sering dialami oleh para pemilik
tanaman buah naga, kebanyakan mereka merasa ragu untuk memotong dan
membuang batang yang sudah busuk berwarna kuning kecoklatan. Batang yang
sudah busuk tidak akan bisa kembali sehat dan hijau lagi. Penanganan terbaik
adalah langsung memotong batang yang busuk kemudian membakarnya atau
ditimbun dalam tanah. Lahan juga harus dijaga kebersihan dan kelembabannya,
jangan biarkan air menggenang terlalu lama yang bisa mengundang datangnya
jamur yang bisa merusak tanaman buah naga. Cara ini lebih baik daripada anda
mencoba banyak obat yang belum tentu cocok, sementara penyakit ini sangat
cepat menyebar. Jika ada muncul busuk sedikit saja, sebaiknya langsung dipotong.
Begitu juga jika ada gangguan dan hama lainnya, harus cepat ditangani.

BENTUKTIANG/PENOPANGBUAHNAGA
Buah
naga
termasuk
tanaman
merambat
sehingga
membutuhkan
penopang/panjatan/tiang untuk menopang tanaman buah naga. Tiang/penopang
panjatan harus kuat dan mampu bertahan selama beberapa tahun karena usia
tanaman buah naga yang panjang.

Jenis/bentuk/Model/tipe Panjatan/tiang/penopang Tanaman Buah Naga dalam


penanaman buah naga ada dua macam bentuk/model, yaitu bentuk/tipe tunggal
dan model kelompok/pagar. Berikut ini penjelasannya :
TIANG PANJATAN BENTUK TUNGGAL/SINGLE
(1)
Tiang panjatan bentuk tunggal bisa menggunakan beton dan panjatan/penopang
hidup/batang tanaman yang hidup. Kedua jenis panjatan ini digunakan
untukpanjatan/penopang sebanyak empat tanaman buah naga yang berproduksi
dengan produktivitas rata-rata 3 kg per tanaman.
panjatan/penopang/tiang yang umum digunakan adalah panjatan tiang beton segi
empat berukuran 10 cm x 10 cm dengan tinggi 2 2,5 m, bentuk lain dibuat bulat
ataupun segitiga. Penggunaan tiang beton lebih baik karena kuat dan tahan lama
menahan beratnya tanaman. Kelemahan dari penggunaan tiang dari beton adalah
percabangan tanaman dibagian dalam menjadi tidak produktif karena batang buah
naga berbentuk segitiga dan bagian yang menempel/ternaungi tidak menghasilkan
bunga dan buah.
panjatan/penopang/tiang beton ini ditancapkan ditanah dengan cara dicor dengan
kedalaman sekitar 30 50 cm agar tiang berdiri kokoh dan kuat menyangga
tanaman. Pada ujung tiang bagian atas diberi besi melingkar berdiameter sekitar 50
60 cm berbentuk seperti stir mobil. Besi lingkaran ini berfungsi sebagai tempat
menopang cabang dan anak cabang/tunas. Apabila besi beton dirasa terlalu mahal,
bisa menggunakan ban sepeda motor atu bisa juga para-para dari kayu yang
dibentuk menyilang.
Alternatif
lain
selain
menggunakan
tiang
beton,
bisa
menggunakanpanjatan/penopang/tiang
hidup.
Artinya,panjatan/penopang/tiang
berupa tanaman hidup yang memiliki perakaran cukup dalam minimal 30 cm dan
tanaman tersebut harus tahan pemangkasan berat karena buah naga harus terkena
sinar matahari langsung agar bisa berproduksi dengan maksimal. Karena itulah
harus sering dilakukan pemangkasan daun apabila sudah menutupi batang dan
cabang buah naga. panjatan/penopang/tiang hidup harus memiliki tinggi minimal 2
meter dan memiliki diameter minimal 10 cm karena kalau diameter lebih kecil
dikhawatirkan tidak kuat menopang tanaman buah naga yang berat. Penggunaan
tiang jenis ini lebih hemat biayadaripada tiang beton meskipun tidak sekuat dan
tahan lama seperti tiang dari beton.

(2)
Tiang
Panjatan
Bentuk
Kelompok
(Double
Rowing)
Pada postingan yang lalu,saya mengulas mengenai Jenis/bentuk/Model/tipe
Panjatan/tiang/penopang Tanaman Buah Naga tipe tunggal atau single,Nah saat ini
saya akan menjelaskan mengenai Jenis/bentuk/Model/tipe Panjatan/tiang/penopang
Tanaman Buah Naga kelompok atau biasa disebut double rowing.Pada sistem

double rowing,memiliki keistimewaan dapat menampung banyak pohon buah


naga.Jenis/bentuk/Model/tipe Panjatan/tiang/penopang Tanaman Buah Naga
Kelompok (Double Rowing) ini mirip dengan tiang untuk menjemur pakaian. Dua
buah tiang dihubungkan dengan kawat tebal penyangga batang tanaman buah
naga dengan jarak antar tiang 4 meter. Tiang terbuat dari semen cor berukuran
minimal 10 x 10 cm tinggi 2-2,5 meter termasuk bagian yang terpendam didalam
tanah 30 50 cm. Pada tiang cor ini diberi pengait sebagai tempat ikatan kawat
yang menghubungkan dua tiang yang berfungsi sebagai pengikat batang pokok
tanaman buah naga.Jarak antar kawat pengikat batang 50 cm dan 100 cm dari
permukaan tanah.Tiang/panjatan sebaiknya diberi penguat agar tidak miring
nantinya ketika menopang beratnya sulur buah naga. Pada ujung tiang/panjatan
dipasang besi beton berukuran 8 inci melintang sepanjang 50 60 cm.Agar lebih
efektif
dan
efisien
Sistem panjatan double rowing ini dengan panjang 4 meter dapat menampung 20
26 tanaman buah naga, dibagi sama pada sisi kiri dan kanan. Misal 20 tanaman
maka penataannya 10 di sisi kiri dan 10 di sisi kanan. Jarak tanam antar baris 30 cm
dan antar tanaman buah naga dalam baris juga 30 cm. Dengan penataan seperti itu
akan membuat jumlah cahaya diterima dan jumlah sulur yang bertumpuk bisa
merata dan seimbang.Sulur yang menghadap cahaya lebih mudah berbuah dan
menghasilkan buah 80% kelas A atau kelas paling bagus.

PENYEBAB DAN CARA MENGATASI PENYAKIT PADA BUAH


NAGA
Penyakit yang menyerang tanaman buah naga terhitung tidak banyak jenis dan
penyebabnya. Meskipun demikian, jika tanaman buah naga terserang harus segera
diatasi agar tidak menyebar ke tanaman yang lain. Berikut ini Cara
mengatasi/menanggulangi/menghilangkan
Penyakit
Buah
Naga
Busuk
Pangkal
Batang
buah
naga
Penyakit ini umumnya menyerang pada awal penanaman buah naga, tanaman buah
naga sering mengalami pembusukan pada pangkal batang, berwarna kecokelatan
dan terdapat bulu putih. Pembusukan tersebut disebabkan oleh kelembaban tanah
yang berlebihan sehingga muncul jamur yang menyebabkan kebusukan yaitu
Sclerotium rolfsii Sacc. Penyakit ini sering terjadi pada bibit setek yang belum
tumbuh akar dalam bentuk potongan.Pengobatan tanaman buah naga yang
terserang penyakit ini dengan penyemprotan Benlate dengan dosis 2 g/ltr air atau
menggunakan
Ridomil
2
g/ltr
air
sebulan
sekali.Cara
mengatasi/menanggulangi/menghilangkan/mengobati Penyakit pada Buah Naga
Bila muncul gejala kekuningan pada pangkal batang maka segera dilakukan
penyemprotan pada seluruh batang buah naga dan diutamakan pada pangkal
batang
buah
naga
yang
terserang.
Untuk pencegahan penyakit ini bisa dilakukan pengairan yang disertai dengan
penyemprotan fungisida dan Atonik didaerah pangkal batang buah naga pada

tanaman buah naga yang berumur 30 hari pada awal penanaman buah naga.
Busuk
Bakteri
Gejala tanaman buah naga yang terserang penyakit ini adalah tanaman tampak
layu, kusam, terdapat lendir putih kekuningan pada tanaman buah naga yang
mengalami pembusukan. Penyakit ini disebabkan oleh Pseudomonas sp. Cara
mengatasi/menanggulangi/menghilangkan/mengobati Penyakit pada Buah Naga
dengan mencabut tanaman yang sakit, kemudian pada lubang tanam buah naga
diberi Basamid dengan dosis 0,5-1 g dalam bentuk serbuk kemudian pada lubang
tanam
tersebut
ditanam
bibit
buah
naga
baru.
Fusarium
Penyakit yang disebabkan oleh Fusarium oxysporium Schl. Gejalanya antara lain
cabang tanaman buah naga berkerut, layu, dan busuk berwarna coklat. Cara
mengatasi/menanggulangi/menghilangkan/mengobati Penyakit pada Buah Naga
dengan menyemprotkan Benlate dengan dosis 2g/liter air dalam seminggu 1-2 kali
penyemprotan pada bagian batang dan cabang buah naga.

KHASIAT BUAH NAGA MENURUT MEDIS


(1)
"Tak kenal maka tak sayang",Jika anda tidak tahu manfaat/khasiat dan kegunaan
tanaman dari jeni kaktus ini,anda tidak akan sayang,apalagi untuk
mencobamembudidayakan buah naga ini.Oke..lah kalo begitu kita simak sejenak
manfaat/khasiat/kegunaan buah naga bagi kesehatan,berdasarkan medis dan
penelitian.
Kaktus/buah naga walaupun lebih populer sebagai tanaman hias,tetapi kaktus/buah
naga juga mempunyai manfaat se-bagai tanaman obat, bahkan po-tensinya sebagai
tanaman obatcukup besar. Hal ini perlu digalilebih jauh lagi tentang manfaatnya
sebagai bahan obat alami.Sejak abad ke 19, tanaman kaktus/buah nagatelah
dipelajari para ilmuwan karena mempunyai kandungan bahan aktif alkaloid, berupa
-phenylethylaminedan tetraisoquinoline. Sampai saat ini lebih dari60 senyawa
dalam tanaman kaktus/buah naga yang sudah diisolasi antaralain adalah
anhalonine, hordenine,mescaline, N-acetylmescaline, pellontine, tyramine.Senyawa
hordenine dan tyramine mempunyai khasiat sebagai anti mikroba yang dapat
mencegah berbagai jenis penyakit seperti arthritis, influen-za, infeksi, diabetes,
sakit telinga,sakit mata, rematik, gigitan binatang berbisa dan sebagainya.
Beberapa jenis kaktus/buah naga yang lain dikenal sebagai tanaman obat adalah
dari jenis prickly pearcactusyang terdiri dari beberapa spesies
seperti Opuntia dillenii, Opuntia engelinanii,Opuntiaficus indica,Opuntia
playachatha, dan Opuntia santa-rita. Jenis kaktus/buah naga yang dikenal saat ini
adalah buah naga(dragon fruit) yang termasuk dalam genus Helocereus dan
Seleniereus. Tananam ini mempunyai

khasiat menurunkan kadar gula darah dan kolesterol serta untuk mencegah kanker
usus, penguat sukulen, dikotiledon dan perennialtermasuk familiCactaceae dengan
3 jenis sub famili yaitu Pereskioideae,Opuntioideae dan Cactoideae serta fungsi
ginjal dan tulang, pelindung kesehatan mulut,pencegahan dendaranhan dan gejalan
keputihan,penguat,daya kerja otak dan meningkatkan ketajaman mata.
Nah,biar lebih penasaran mengenai apa saja sich manfaat buah naga,selalu
kunjungi blog ini untuk mengetahui manfaat/khasiat/kegunaan dari buah naga
ini,pada postingan selanjutnya.
(2)
Tanaman kaktus/buah naga telah lama dipelajari oleh para ilmuwan karena
mempunyai kandungan alkaloid, seperti pada jenis Lophophora williams ii Lem.yang
banyak mengandung mescalin. Saatini telah ditemukan lebih dari 60senyawa dalam
spesies Peyote cactusini.Itulah sebabnya kaktus/buah naga ini disebut A little
green chemicalfactory.Sebagian besar dari alkaloid tanaman kaktus/buah
naga adalah phenylethylamine dan Simple tetraisoquimoline. Alkaloid yang telah
diisolasi diantaranya adalah anhalonine, hordenine,mescalinem Nacetyl mescaline,
Nmethylmescaline, pellotine,salsolinedantyramine.Spesies L. williamsii adalah
spesies kaktus/buah naga yang sangat dikenal karena mengandung mescaline
yaitual kaloidmbersifatmnarkotikmyangdapat memberikan efek halusinasi.
Kaktus/buah nagajenis initelah digunakan secara tradisional ribuan tahun lamanya
oleh suku Indian di Amerika Utara dan Amerika Selatan untuk acara
keagamaan.Biosintesis alkaloid tanaman kaktus/aga telah dipelajari pada spesies
L.williams. Biosintesis mescaline di mulaidari hidroksilasityrosine,lalu mengalami
dekarboksilasi,danhasil akhir beberapa kali metilasi menghasilkan mescaline.
Meskipun tanaman kaktus/buah naga selama ini banyak dikenal sebagai tanaman
hias, kaktus/buah naga juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan, bahan
industri pewarna, pakan ternak dan
bahan obat obatan.Alkaloidtanaman kaktus/buah naga banyak mengandung
phenylethylamine dan tetraisoquinoline.Sampaisaatini,banyak penelitian yang
dilakukan terhadap tanaman kaktus/buah naga ditekankan pada mengetahui
kandungan metabolit sekundernya yang berfungsi sebagai biofarmaka. Di
Indonesia, budidaya kaktus/buah naga masih terfokus untuk tanaman hias, belum
dikembangkan menjadi suatuindustriyang menguntungkan, seperti industri pewarna
danobat obatan. Dalam tulisan ini akan diuraikan kandungan kimia dan
potensikaktus/buah naga sebagai tanaman obat.
Kandungan kimia
Tanaman memproduksi berbagai macam bahan kimia untuk tujuan tertentu, yang
disebut dengan metabolit sekunder. Metabolit sekunder tanaman merupakan bahan
yang tidak esensial untuk kepentingan hidup tanaman tersebut,tetapi biasanya
mempunyai fungsi yang unik misalnya untuk berkompetisi dengan makhluk hidup
lainnya, atau untuk memikat serangga dalam menyebarkan benih. Metabolit

sekunder yang diproduksi tanaman adalah alkaloid,terpenoid, isoprenoid,


flavonoid.cyanogenic glucoside,glucosinolate dan nonprotein aminoacid.Alka
loidmerupakanmetabolit sekunder yang paling banyak diproduksi tanaman.Alkaloid
adalah bahan organik yang mengandung nitrogen sebagai bagian dari sistim
heterosiklik.Umumnya alkaloid diproduksi oleh tanaman,walaupun dapat ditemukan
pada jamur. Nenek moyang kitatelah lama memanfaatkan alkaloid dari tanaman
sebagai obat.
Pada postingan selanjutnya anda akan mengetahui lebih banyak mengenai
khasiat/manfaat/kegunaan buah naga.Semoga bermanfaat.

(3)
Suku Indian di Amerikasejakda hulu kala telah mengkonsumsi tanaman kaktus/buah
naga L. williamsii untu mencegah infeksi, obatinfluenza,arthritis, diabetes, obat
telinga, obat gigitan ular dan kalajengking. Hordonine dan tyramine dari tanaman
kaktus/buah naga ini mempunyai khasiat sebagai anti mikroba. Selain itu, spesies
lain dari Lophophora yaitu LophophoraschottiiLem,batangnya dijadikan obat untuk
menyembuhkan kanker dan diabetes.Jenis tanaman kaktus/buah naga lainnya yang
dikenal sebagai tanaman obat adalah prickly pear cactus. Prichlypear cactus ini
terdiri dari beberapa spesies seperti Opuntia dillenii Haw(Raquette prickly
pear),Opuntiaengelinanii Auct(Engelmannprickly pear), Opuntia ficusindicaAuct
(Indian tig opuntia) (Sicilian prickly pear),Opuntia playachathaHaw (plains prickly
pear) danOpuntia santa rita Haw (Santa rita prickly pear). Hasil penelitian pada
Journal of American Medical
Association bahwa prickly pear cactus dapat menyembukan penyakithangover
yaitu perasaan sakit pada saat bangun pagi.digunakan untuk mengobati rematik
dan gangguan pencernaan.Dicampur dengan tumbuhan walangsinga (Amomum
walang Val.) dapat digunakan sebagaiobat TBC. Selain untuk mengatasipenyakit
amandel, influenza, dan radang saluran pernafasan, tanaman kaktus/buah naga ini
jugadi pakaisebagaiobatanti batuk, penurun panas, penetral
racun (antitoksis) dan menghilangkan rasa sakit (analgetik) serta mengobati
penyakit tumor.O. ficusindica, dipakai untuk mengobati
rematik,asma,diare,obatmata, obat jerawat, dan obat karena gigitanular.
Hasil penelitian dari beberapa ilmuwan melaporkan bahwa,O.ficusindica
mengadung 8 flavonoid yaitu kaemferol, quercetin, kaemfero 3methyl ether,
quercetin 3methylether, narcissin,aromadendri, taxifolin dan eriodictyol. Selain itu
dikatakan bahwa jus buah O. ficusindica mengandung ascorbic acid,total polyphenol
dan menunjukkan adanya aktivitas antioksidan. Sari buah tanaman kaktus/buah
naga Opuntia dapat digunaka nsebagai salep atau pelembab untuk mengobati
lukabakar dan tersengat panas matahari. Spesies lain yakni Opuntia Cylindropuntia
Haw digunakan untuk mengatasi penyakit arthritis (radang
senditulang)dandiare.Jenis kaktus/buah naga yang saat ini sudah

dikenal di Indonesia adalah buahnaga (dragonfruit),termasukdalamgenus


Hylocereusdan Celenicereus.Buahnya dapat menurunkan kadargula darah dan
kolesterol, selain ituuntuk mencegah kanker usus, penguat fungsi ginjal dan tulang,
pelindung kesehatan mulut, pencegahpendarahan dan gejala keputihan,menguat
daya kerja otak dan meningkatkan ketajaman mata.

You might also like