You are on page 1of 15

Archaebacteria

POSTED BY GURUNGEBLOG NOVEMBER 17, 2012 MENINGGALKAN KOMENTAR


FILED UNDER ARCHAEBACTERIA, BAKTERI HALOFIL, BAKTERI LINGKUNGAN EKSTRIM, BAKTERI METANOGEN, BAKTERI
TERMOASIDOFIL, PROKARIOTIK

12 Votes

Archaebacteria memiliki susunan, struktur, metabolisme, dan urutan asam nukleat yang berbeda
dengan Eubacteria. Oleh karena itu, Archaebacteria dikelompokkan sebagai kingdom terpisah dari
Eubacteria meskipun kedua kingdom tersebut sama-sama prokariotik.
Archaebacteria (Yunani, archaio = kuno) adalah kelompok bakteri yang dinding selnya tidak
mengandung peptidoglikan, namun membran plasmanya mengandung lipid. Archaebacteria hidup
pada lingkungan ekstrim dan hal ini dijadikan dasar klasifikasinya. Berdasarkan lingkungan ekstrimnya,
Archaebacteria dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu bakteri metanogen, bakteri halofil, dan bakteri
termoasidofil.
Bakteri Metanogen
Bakteri metanogen adalah bakteri yang menghasilkan metana dari gas hydrogen dan CO 2 atau asam
asetat. Metana disebut juga biogas. Bakteri metanogen hidup di rawa sebagai pengurai. Contohnya
adalah Methanobacterium.

Bakteri halofil
Bakteri halofil (Yunani, halo = garam, philos = suka) adalah bakteri yang hidup di lingkungan dengan
kadar garam tinggi. Bakteri halofil optimal pada lingkungan dengan kadar garam 20%. Beberapa jenis
bakteri halofil membutuhkan lingkungan dengan kadar garam sepuluh kali lebih tinggi dari kadar
garam air laut. Contoh bakteri halofil adalah Halobacterium.
Bakteri Termoasidofil
Bakteri termoasidofil hidup di lingkungan yang panas dan asam. Kondisi optimal untuk bakteri ini
adalah pada temperature 60-80oC dengan pH 2-4. Bakteri ini terdapat pada daerah yang mengandung
asam sulfat, misalnya di kawab vulkanik. Contohnya adalah bakteri Sulfolobus dan Thermoplasma.

http://gurungeblog.com/2012/11/17/archaebacteria/

Archaebacteria

Archaebacteria, Ciri Ciri Dan Klasifikasinya Indobeta

Berasal dari bahasa Yunani, achaio yang berarti kuno. Sesuai dengan sifat bakteri Archaebacteria yang merupakan
pendahulu atau nenek moyang dari bakteri.
Bakteri ini hidup dalam lingkungan ekstrem, di mana organisme lainnya umumnya tidak akan bisa bertahan hidup.
Ciri ciri umum dari organisme ini adalah :
> susunan tubuh sangat sederhana
> dinding sel tidak mengandung peptidoglikan
> hidup dalam lingkungan ekstrem
> tersusun atas satu sel yang hidup secara berkoloni atau berupa flamen dengan ukuran yang kecil

Klasifikasi Archaebacteria
Berdasarkan lingkungan di mana bakteri ini hidup, Archaebacteria bisa dibagi dalam tiga kelompok, yaitu:
1.Methanogens (metanogen)
Hidup dalam lingkungan yang hanya mengandung sedikit oksigen (anaerobik), seperti :

dasar rawa

di bawah lapisan Greenland

saluran pencernaan

Serta merupakan kelompok yang bisa menghasil gas metan dari H2 dan CO2.
2. Thermoacidhophiles (termofil)
Hidup dalam air yang memiliki suhu sangat ekstrem, sekitar 230 derajat Farenheit dengan pH sangat rendah, yaitu di
bawah 2.
3. Ekstrem Halophiles (halofil)
Hidup dalam lingkungan yang mengandung garam seperti pada Great Salt Lake, Utah dan Laut Mati yang kandungan
garamnya sangat tinggi. (nn)

http://indobeta.com/archaebacteria-ciri-ciri-dan-klasifikasinya/13298/

Pengertian, Persamaan dan Perbedaan Archaebacteria dengan Eubacteria

Archaebacteria dan eubacteria


1. Pengertian

Archaebacteria merupakan organisme tertua yang hidup di bumi. Bentuk dari archaebacteria
bervariasi, yaitu bulat, batang, spiral, dan tidak beraturan serta jenis lainnya berbentuk filamen atau koloni.
Organisme archaebacteria lebih mirip dengan organisme eukariotik daripada bekteri, hal ini disebabkan
transkripsi dan translasi genetiknya mirip dengan eukariotik. Cara bereproduksinya adalah dengan membelah
diri, membentuk tunas, atau fragmentasi (aseksual). Archaebacteria sering disebut oragnisme ekstermofil
karena mampu hidup di lingkungan dengan kondisi yang ekstrem, misalnya mata air panas dan di dasar
samudra. Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya, Archaebacteria dikelompokkan menjadi 3, yaitu
metanogen, ekstrem halofil, dan termoasidofil.

Eubacteria atau biasa disebut bakteri


merupakan organisme yang umunya tidak berklorofil. Bakteri mampu hidup di berbagai media sehingga
disebut bersifat kosmopolitan. Bakteri memiliki dinding sel yang berfungsi memberikan bentuk kaku pada tubuh
eubacteria. Berdasarkan struktur dinding selnya, bakteri dibagi menjadi 2 kelompok yaitu bakteri gram positif
dan bakteri gram negatif. Eubacteria atau bakteri berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual.

2. Persamaan
a. Merupakan organisme prokariotik
b. Memiliki dinding sel
c. Bersel satu/uniseluler
d. Memiliki filamen yang sama
e. Perkembangbiakan dengan cara membelah diri

3. Perbedaan
# Archaebacteria
a. Hidup di tempat ekstrem
b. Dindingnya tidak mempunyai peptidoglikan
c. Perkembangbiakannya hanya bisa aseksual
d. Memiliki hidrokarbon yang bercabang
e. Tidak sensitive terhadap antibiotik
f. RNA polimature terdiri dari beberapa jenis
g. Memiliki intron
# Eubacteria
a. Hidup di semua tempat
b. Dindingnya mempunyai peptidoglikan
c. Perkembanbiakannya dengan cara aseksual dan seksual
d. Tidak memiliki hidrokarbon yang bercabang
e. Sesitive terhadap antibiotik
f. RNA polimature terdiri dari 1 jenis
g. Tidak memiliki nitron

http://rickyitusaya.blogspot.com/2015/05/pengertian-persamaan-danperbedaan.html

Peran Archaebacteria dan Eubacteria Bagi


Kehidupan Manusia
Posted on Februari 7, 2013 by wilyilhamN

Peranan Archaebacteria bagi Kehidupan Manusia


1.
Enzim dari Archaebacteria ditambahkan ke dalam sabun cuci atau
detergen untuk meningkatkan kemampuan sabun cuci dan deterjen pada
suhu dan pH tinggi.
2.
Beberapa enzim Archaebacteria juga digunakan dalam industri
makanan untuk mengubah pati jagung menjadi dekstrin (sejenis
karbohidrat).
3.
Beberapa jenis Archaebacteria digunakan untuk mengatasi
pencemaran, misalnya tumpahan minyak.
Peranan Eubacteria bagi Kehidupan Manusia

Bakteri yang bermanfaat


1.
2.

Lactobacillus casei digunakan dalam pembuatan keju.


Streptoccocus lactis dan S. cremonis digunakan dalam pembuatan keju
dan mentega.
3.
Lactobacillus citrovorum digunakan untuk memberi aroma pada
mentega dan keju.
4.
Bacillus brevis menghasilkan antibiotik tirotrisin .
5.
Bacillus subtilis menghasilkan antibiotik basitrasin.
6.
Bacillus polymyxa menghasilkan antibiotik polimixin.
7.
Nitrosomonas, Nitrosococcus, dan nitrobacter berperan dalam proses
penambahan kesuburan tanah ( membentuk humus )
8.
Acetobacter penting dalam pembuatan asam cuka dan nata de coco.
9.
Beberapa asam lemak penting dapat dihasilkan oleh bakteri,
misalnya : asam propionat dihasilkan oleh Propionibacterium (penting
dalam pembentukan keju); asam butirat dihasilkan oleh beberapa
spesies dari genus Clostridium. Asam butirat ini penting untuk
menghasilkan butil alkohol, aseton, dan isopropil alkohol.
10. Beberapa bakteri saprofit berperan penting dalam pembuatan biogas
yang dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif.

Bakteri penyebab penyakit


1.

Mycobacterium tuberculosis, bakteri ini menyerang paru paru dan


menyebabkan penyakit TBC. (baca selengkapnya : disini).

2.
3.

Treponema pertenue, bakteri ini penyebab penyakit patek (frambusia).


Yersinia pestis, bakteri ini menyerang manusia dan binatang pengerat
(rodentia) menyebakan penyakit pes (sampar).
4.
Clostridium tetani, bakteri ini penyebab penyakit tetanus.
5.
Neisseria gonorrhoeae, bakteri ini menyerang saluran kandung kemih
dan menyebabkan penyakit kencing nanah.

https://hallowwin.wordpress.com/2013/02/07/peran-archaebacteria-dan-eubacteriabagi-kehidupan-manusia/

Jenis dan Peranan Archaebacteria

#Biologi_Kelas_X Jenis dan Peranan Archaebacteria - Archaebacteria meliputi kelompok


bakteri yang mempunyai beberapa perbedaan komposisi sel, fisiologi, dan materi genetik
dengan kelompok Eubacteria. Organisme dalam kelompok Archaebacteria disebut arkae.
Perbedaan pokok antara Archaebacteria dengan Eubacteria adalah komposisi lemak pada
dinding sel dan perbedaan lintasan metabolisme, enzim, dan kofaktor enzim. Dinding sel
Archaebacteria tidak mengandung peptidoglikan, atau jika ada tidak mengandung asam
muramat. Meskipun dapat bersifat gram positif atau gram negatif, dinding sel arkae secara
struktural berbeda dengan dinding sel bakteria.

Archaebacteria tidak dapat membentuk spora. Kebanyakan bersifat anaerob meskipun beberapa
jenis bersifat aerobik, anaerobik, dan anaerobik fakultatif. Di dalam selnya tidak mengandung
klorofil. Beberapa jenis Archaebacteria mempunyai flagella untuk bergerak. Ribosom arkae
mempunyai komposisi protein yang berbeda dengan ribosom bakteri.

Archaebacteria dapat ditemukan di daratan maupun di perairan dan dapat hidup di lingkungan
yang tidak menguntungkan, yaitu dapat hidup di perairan panas dan berkadar garam tinggi.
Bentuk sel bervariasi, misalnya berbentuk seperti bola, batang, dan spiral. Kelompok bakteri ini
bereproduksi dengan pembelahan sel, membentuk tunas, dan fragmentasi benang pada
Archaebacteria yang hidup berkoloni.

1. Jenis-Jenis Archaebacteria

Dalam sistem klasifikasi modern, Archaebacteria dibagi menjadi empat kelompok utama yaitu
krenarkaeota, euriarkaeota, korarkaeota, dan nanoarkaeota. Euriarkaeota merupakan kelompok
yang penting, terdiri dari metanokokus, metanopiri, metanobakter, halobakteri, termoplasma,
termokokus,

dan

arkaeoglobi.

Berdasarkan

keadaan

lingkungan

yang

dikehendaki,

Archaebacteria dibedakan menjadi tiga kelompok.

a. Archaebacteria Halofil

Archaebacteria ini ditemukan di lingkungan berkadar garam tinggi. Contohnya adalah


Halobacterium yang dapat tumbuh optimum pada kadar garam setinggi 20 30 persen. Jika
konsentrasi garam turun, sel Halobacterium mengalami lisis sehingga rusak dan mati.

b. Archaebacteria Metanogen

Archaebacteria metanogen memperoleh energi dari metabolisme yang mengubah senyawa


karbon dioksida dan hidrogen menjadi gas metana. Senyawa yang dapat diubah menjadi
metana oleh orgnisme ini antara lain methanol, asam formiat, asam asetat, dan metal alamin.
Dalam dekomposisi senyawa organik misalnya selulosa, pati, protein, asam amino, lemak, dan
alkohol Archaebacteria metanogen membutuhkan bakteri anaerob lain yang dapat mengubah
senyawa itu menjadi karbon dioksida dan hidrogen. Gas karbon dioksida dan hidrogen ini
kemudian digunakan oleh Archaebacteria metanogen.

Semua Archaebacteria metanogen bersifat anaerobik. Archaebacteria jenis ini sering ditemukan
pada sisa-sisa tanaman yang membusuk secara anaerobik. Bakteri ini juga ditemukan hidup di
tanah, kolam, dan di saluran pencernaan hewan ruminansia. Archaebacteria metanogen
berperan penting pada degradasi limbah di unit pengolahan limbah. Contoh Archaebakteria
metanogen adalah Metanococcus, Metanobacter, dan Metanomicrobium.

c. Archaebacteria Termofil

Archaebacteria ini dapat hidup di lingkungan bersuhu relatif tinggi, lebih tinggi daripada suhu
yang ditolerir Eubacteria, yaitu mencapai suhu 80 110C. Suhu setinggi ini biasanya dijumpai
di tempat pembuatan kompos, sumber air panas, dan daerah geothermal di laut dalam.
Thermus aquaticus ditemukan di perairan yang suhunya mencapai 79C.

Beberapa jenis Archaebacteria termofil lain bergantung pada keberadaan sulfur dalam
metabolismenya.

Contoh

Archaebacteria

Pyrodictium, dan Termococcus.

termofil

adalah

Sulfolobus,

Termoplasma,

2. Peranan Archaebacteria

Archaebacteria membantu pencernakan makanan pada ruminansia. Bakteri metanogen


digunakan untuk degradasi limbah pada unit pengolahan limbah. Membantu pembuatan
kompos dan biogas. Sampai saat ini tidak ditemukan Archaebacteria yang menyebabkan
penyakit pada organisme lain.
http://www.cpuik.com/2013/05/jenis-dan-peranan-archaebacteria.html

eranan Archaebacteria dan Eubacteria dalam


kehidupan manusia
Irfan Dani Sunday, April 20, 2014 Biologi

Archaebacteria/picture2life

1. Peranan Archaebacteria
a.

Peran menguntungkan
Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehingga

menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya Methanobacterium.


b.

Peran merugikan

Archaebacteria dapat merusak makanan yang diawetkan dengan garam dan dapat
menyebabkan cepatnya pembusukan pada ikan laut.

2. Peranan Eubacteria
a.

Peran menguntungkan
Peranan Eubacteria yang menguntungkan antara lain:

1)

Pembusukan (penguraian) sisa-sisa makhluk hidup. Contohnya adalah Escherichia coli.

2)

Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi. Contohnya adalah Acetobacter pada
pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt, Acetobacter
xylinumpada pembuatan Nata de Coco dan Lactobacillus casei pada pembuatan keju dan
yoghurt.

3)

Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen, yaitu Rhizobium
leguminosorumyang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan
dan Azotobacter chlorococcum.

4)

Penyubur tanah. Contohnya adalah Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan dalam
proses nitrifikasi, menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan
tanaman.

5)

Penghasil antibiotik. Contohnya adalah Bacillus polymyxa penghasil antibiotik polymxyn B


untuk pengobatan infeksi bakteri Gram negatif, Bacillus subtillis penghasil antibiotik untuk
pengobatan infeksi bakteri Gram positif, Streptomyces griseus penghasil antibiotik
streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC
dan Streptomyces rimosuspenghasil antibiotik tetrasiklin untuk berbagai infeksi bakteri.

6)

Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang. Sebagai contoh, dalam bidang
kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh
bakteri, misalnya enzim, vitamin dan hormon.

7)

Pembuatan zat kimia, misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium aceto-butylicum.

8)

Penghasil biopestisida, yaitu pestisida yang dihasilkan oleh makhluk hidup, seperti yang
dihasilkan oleh Bacillus thuringiensis.

b.

Peran merugikan
Peranan Eubacteria yang merugikan antara lain:

1)

Pembusukan makanan. Contohnya Clostridium botulinum.

2)

Penyebab penyakit pada manusia. Contohnya Mycobacterium tuberculosis (penyebab


penyakit TBC), Vibrio cholera (penyebab penyakit kolera atau muntaber), Clostridium
tetani (penyebab penyakit tetanus) dan Mycobac-terium (penyebab penyakit lepra).

3)

Penyebab penyakit pada hewan. Contohnya Bacillus anthraxis (penyebab penyakit antraks
pada sapi).

4)

Penyebab penyakit pada tanaman budidaya. Contohnya Pseudomonas


solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung dan tembakau),
serta Agrobacterium tumafaciens(penyebab tumor pada akar tanaman).

5)

Penyebab penyumbatan pipa air yang terbuat dari besi. Bakteri ini dikenal sebagai bakteri
besi karena dapat mengubah senyawa besi yang terlarut di dalam air menjadi senyawa
berbentuk endapan, sehingga dapat menyum-bat aliran air dalam pipa besi.

6)

Penyebab keroposnya pipa-pipa besi. Bakteri yang menyebabkan hal ini adalah bakteri
sulfur, karena ia mampu mengubah pipa-pipa besi menjadi asam sulfat.

http://pustaka.pandani.web.id/2014/04/peranan-archaebacteria-dan-eubacteria.html

1. Archaebacteria , Eubacteria, & Cyanobacteria Oleh Lathifah Nur Zahra


2. Tujuan Pembelajan Dapat: 1. Menyebutkan 5 ciri-ciri Archaebacteria 2. Menyebutkan 3
klasifikasi Archaebacteria dan contohnya 3. Menyebutkan 5 ciri Eubacteria 4. Menyebutkan
klasifikasi eubacteria 5. Menjelaskan macam-macam bakteri berdasarkan bentuk,koloni,cara

mendapatkan O2, , flagel yang dipunyai, mendapatkan makanan, ketebalan dinding sel dan
contohnya 6. Menjelaskan 5 ciri-ciri Cyanobacteria (ganggang hijau &biru) 7.
Menjelaskan bentuk cyanobacteria dan contoh
3. Ciri ciri Archaebacteria 1. Sel bersifat prokaryotik. 2. Lipida pada membran sel bercabang.
3. Tidak memiliki mitokondria, retikulum endoplasma,badan golgi, dan lisosom. 4. Habitat di
lingkungan bersuhu tinggi, bersalinitas tinggi, dan asam. 5. Berukuran 0,1 um sampai 15 um,
dan beberapa ada yang berbentuk filamen dengan panjang 200 m. 6. Dapat diwarnai
dengan pewarnaan Gram 7. Berukuran 0,1-15 mikron. 8. Memiliki dinding sel. 9. Tidak
memiliki dinding dari peptidoklikan (polisakarida dan protein). 10. Sel bersifat uniseluler
prokariotik (tidak memiliki inti dan membran inti sel). 11. Asam nukleat berupa RNA. 12.
Dapat hidup di lingkungan ekstrim: lingkungan dengan derajat keasaman, suhu, dan kadar
garam yang sangat tinggi.
4. Klasifikasi Archaebacteria • Metanogen Yaitu archaebacteria yang hidup di
tempat yang mengandung metan seperti di saluran pencernaan sapi. Archaebacteria
methanogen dicirikan dengan kemampuannya menghasilkan energi dengan mengubah H2
menjadi gas metan. Contoh dari bakteri ini adalah Methanobacterium yang bisa ditemukan di
rawa-rawa. • Termoasidofilik Yaitu archaebacteria yang hidup di tempat bersuhu
tinggi. Bakteri ini dapat hidup di tempat bersuhu 250o fahrenheit dan derajat keasaman yang
sangat tinggi (pH<2). Contoh dari bakteri ini adalah Sulfolobus yang hidup di sumber air
panas. • Halofilik Yaitu archaebacteria yang hidup di tempat berkadar garam tinggi.
Bakteri ini menggunakan garam untuk menghasilkan energi dan dapat ditemukan di tambak
laut maupun di laut yang berkadar garam tinggi seperti di Laut Mati. Contoh dari bakteri ini
adalah Halobacterium halobium yang hidup di tambak laut.
5. 1. Metanogen Ciri-ciri Metanogen: 1. Metabolisme energi khasnya membentuk gas
metana (CH4) dengan cara mereduksi karbon dioksida (CO2) 2. Bersifat anaerobik dan
kemosintetik 3. Memperoleh makanan dengan membusukkan sisa tumbuhan mati 4.
Tumbuh baik pada suhu 98°C dan mati pada suhu 84°C Hidup di lumpur atau
rawa Contoh: - Lachnospira multipara - Rumino coccus albus - Succimonas amylolitica
6. 2. Halofil Ekstrim (Halofilik) Ciri-ciri halofil ekstrem: 1. Bersifat heterotrof 2. Energi didapat
dengan melakukan respirasi aerobik dan berfotosintesis 3. Koloni halofil ekstrem terlihat
seperti buih berwarna merah-ungu Hidup di lingkungan yang berkadar garam tinggi,
misalnya Laut Mati Halobacterium
7. 3. Termofil Ekstrim (Termoasidofilik) Sulfolubus Bakteri Sulfolubus hidup hidup di mata air
sulfur di Yellowstone National Park Ciri-ciri termofil ekstrem: 1. Hidup di tempat bersuhu
tinggi dan bersifat asam 2. Hidup dengan mengoksidasi sulfur 3. Hidup pada suhu 45110°C dan pH 1-2
8. Ciri-Ciri Eubacteria Ciri-ciri bakteri: 1. Dinding sel tersusun atas mukopolisakarida dan
peptidoglikan 2. Sel bakteri dapat mensekresikan lendir ke permukaan dinding selnya 3.
Membran sitoplasma meliputi 8-10% dari bobot kering sel dan tersusun atas fosfolipid dan
protein. 4. Sitoplasma dikelilingi oleh membran sitoplasma. 5. Membentuk endospora untuk
melindungi diri dari panas dan gangguan alam. 6. Ada yang bergerak dengan flagela dan
ada yang tidak.
9. Reproduksi Bakteri Bakteri bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner.

10. Klasifikasi Eubacteria (bakteri) Berdasarkan Bentuk Tubuhnya Kokus (bulat)


• Streptokokus, misalnya Streptococcus pyrogenes, Streptococcus thermophillus,
Streptococcus lactis. • Stafilokokus, misalnya Staphylococcus aureus. •
Diplokokus, misalnya Diplococcus pnemoniae • Monokokus, misalnya Monococcus
gonorhoe • Sarcina (kubus)
11. Spiral atau Pita • Vibrio (koma) misalnya Vibrio cholerae. •
Spirillum (spiral), misalnya Thiospirillopsis floridana • Spirocheta, misalnya
Triponema palidum
12. Basil (batang) • Diplobasilus, misalnya Salmonella thypi, Lactobacillus.
• Streptobasil, misalnya Azotobacter, Bacillus anthracis. • Monobasil,
misalnya Eschericia coli.
13. Berdasarkan Kedudukan Flagela pada Selnya • Monotrik, berflagel satu pada
salah satu ujung. • Amfitrik, flagel masing-masing satu pada kedua ujung. •
Lofotrik, berflagel banyak di satu ujung. • Peritrik, berflagel banyak pada semua sisi
tubuh.
14. Berdasarkan Kebutuhan Oksigen 1) Bakteri aerob Bakteri aerob, bakteri yang
membutuhkan oksigen bebas untuk mendapatkan energi, Contoh : Nitrosomonas,
Nitrobacter, Nitrosococcus. 2) Bakteri anaerob Bakteri anaerob, tidak membutuhkan oksigen
bebas untuk mendapatkan energi, Contoh : Micrococcus denitrificans. - Bakteri anaerob
obligat, yaitu bakteri yang hanya dapat hidup dalam suasana tanpa oksigen. Misal :
Clostridium tetani. - Bakteri anaerob fakulatif yaitu bakteri yang dapat hidup dengan atau
tanpa oksigen. Misal : Escherichia coli, Salmonella thypose dan Shigella dysentriae.
15. Berdasarkan Cara Memperoleh Makanan (bahan organik) 1) Autotrop Merupakan bakteri
yang mampu menyusun makanan sendiri dari bahan-bahan anorganik. Berdasarkan sumber
energinya dibedakan atas: •Foto-autotrop (sumber energi dari cahaya), misal :
bakteri ungu, hijau •Kemoautotrop (sumber energi dari hasil reaksi kimia). Misal :
bakteri besi, bakteri sulfur, Nitrosomonas, Nitrosococcus, Nitrobacter 2) Heterotrop
Merupakan bakteri yang tidak mampu menyusun makanan sendiri dan memanfaatkan bahan
organik jadi yang berasal dari organisme lain. Dibedakan menjadi dua : •Bakteri
Saprofit, yaitu bakteri yang mendapat makanan dengan menguraikan sisa-sisa organisme.
Contoh : pada bakteri yang berperan sebagai dekomposer (pengurai). •Bakteri
Parasit, yaitu bakteri yang mendapatkan makanan dari organisme lain. Contoh : pada bakteri
patogen (menyebabkan penyakit)
16. C. Alga Hijau-Biru (Cyanobacteria) Cyanobacteria: 1. Termasuk ke dalam kelompok
Eubacteria 2. Hidup di perairan dengan pH netral (pH 4-5) 3. Mengandung klorofil sehingga
berwarna hijau kebiru-biruan 4. Cyanobacteria yang berwarna merah menyebabkan
blooming di laut 5. Berperan sebagai tumbuhan perintis
17. Ciri dan Struktur Cyanobacteria Ciri-ciri Cyanobacteria: 1. Inti tidak diselubungi oleh
membran 2. Inti sel terletak di antara plasmalema dan selubung lendir 3. Berkoloni dengan
bentuk filamen 4. Bentuknya bisa uniseluler, koloni, atau filamen 5. Dapat bergerak dengan
gerakan meluncur 6. Tidak berflagel
18. Contoh Cyanobacteria

19. Reproduksi Cyanobacteria Pembelahan sel (Gloeocapsa) Fragmentasi (Plectonema


boryanum) Spora

http://www.slideshare.net/lathifahnurzahra/archaebacteria-45470883

You might also like