Professional Documents
Culture Documents
MODUL 2
EQUILIBRIUM STILL
EQUILIBRIUM STILL
TUJUAN
Percobaan ini bertujuan untuk memperoleh data keseimbangan larutan biner dan
menentukan harga relative volatilitas.
TEORI
Proses pemisahan larutan biner (dua komponen) secara distilasi sering dijumpai
dalam industri. Sebagai data dasar dalam penyelesaian persoalan distilasi
adalah data keseimbangan antara fasa liquid dan fasa uap dari sistem yang
didistilasi.
Untuk sistem dua komponen A dan B (biner) dimana A adalah komponen yang
lebih volatile ada pada kedua fasa, maka ada 4 variabel dalam system ini yaitu
tekanan, temperature, konsentrasi A dalam liquid (x) dan konsentrasi A dalam
fasa uap (y). Data keseimbangan umumnya dinyatakan dengan dengan
temperature dan konsentrasi pada tekanan konstan, atau dapat pula dinyatakan
dengan grafik antara konsentrasi fasa uap (y) vs konsentrasi fasa liquid (x).
Beberapa cara untuk membuat kurva keseimbangan, antara lain dengan :
Hukum Roult, Relative Volatilitas, Hukum Henry dan Ratio Keseimbangan Uapliquid.
Pada percobaan equilibrium still prinsip yang digunakan adalah prinsip distilasi
sistem binair. Kita akan menampilkan mengenai teori distilasi, kesetim-bangan
dan yang lainya yang berhubungan dengan percobaan equilibrium still.
Distilasi adalah suatu proses yang bertujuan memisahkan suatu campuran liquid
yang "misisible" dan "volatile" menjadi komponen masing-masing. Sebagai syarat
dari pemisahan suatu komponen larutan distilasi adalah komposisi uapnya harus
berbeda
komposisi uap sama dengan komposisi liquidanya maka proses distilasi tidak
akan berhasil.
Secara teoritis, destilasi tidak akan menghasilkan produk yang benar dan murni
100% karena makin mendekati kemurnian maka semakin besar pula usaha yang
di perlukan.
Suatu kesetimbangan uap-liquida sangat ditentukan oleh hukum fasa, yang
dirumuskan sebagai berikut :
F=CP+2
Y
Y
(a)
(b)
Gambar Garis Operasi dan Kesetimbangan
X
(c)
Apabila fasa liquida dan uap tidak mengikuti hukum Roult, maka dapat
digunakan "Vapour Liquida Equilibrum Ratio", K yang dirumuskan sebagai
YA = KA x XA, dimana
XA
1 KB
K A KB
YA
Sedangkan,
PA
PA X A
P X
A A
PA PB PA X A PB (1 X A )
PB
Y * (1 Y *) Y * (1 X *)
X*
X * (1 Y *)
(1 X *)
XA = mole fraksi A
Pada kenyataanya, hukum Henry ini berlaku dengan baik bila harga
XA kecil dan sebaliknya hukum Henty akan berlaku dengan baik bila harga
XB kecil.
PROSEDUR
Bahan-bahan Yang Digunakan
1.
Asam Asetat
2.
Aquadest
3.
NaOH padat
4.
Indikator PP
1.
2.
3.
4.
5.
Kompor listrik
Termometer
Labu leher tiga
Divider
Beaker glass
6.
7.
Condensor tegak
Condensor miring
1. Labu distilasi diisi dengan larutan biner (air-asam asetat) pada konsentrasi
tertentu.
8.
9.
10.