Professional Documents
Culture Documents
INTISARI
Kota Padang merupakan kawasan bukit barisan yang rawan terhadap gempa,
dan bahkan gempa tersebut sewaktu-waktu bisa menimbulkan gelombang
tsunami. Penelitian ini mendeskripsikan Jalur-Jalur Evakuasi Kota Padang.
Tujuan penelitian ini adalah [1]. Untuk mengetahui apakah masih ada jalur-jalur
evakuasi yang lebih cepat dan optimal yang dapat di jangkau oleh masyarakat
selain jalur evakuasi yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Padang. [2].
Untuk mengetahui jalur-jalur evakuasi eksisting Kota Padang. [3]. Untuk
membuat sebuah peta evakuasi Kota Padang.
Penelitian ini dilakukan pada dua kelurahan yang berada pada pesisir pantai
dengan jumlah penduduk yang banyak, yaitu kelurahan Air Tawar Barat dan
1
2
173
174
PENDAHULUAN
Kejadian bencana alam yang
terus menerus terjadi telah melanda
pulau Sumatera, tidak terlepas dari
geodinamika yaitu berada di atas
lempeng benua, lempeng Indo
Australia, dan lempeng Pasifik, serta
keberadaan sesar regional yang ada
di wilayah pulau tersebut. Secara
umum wilayah yang pernah terjadi
bencana gempa bumi ada peluang
akan terulang kembali. Banyak ahli
geologi berasumsi rentang waktu
terjadinya kembali bencana gempa
bumi rata-rata di atas 100 tahunan.
Menurut pemodelan perambatan
tsunami di Padang yang pernah
terjadi berskala 8,7 dan 8,9 Skala
Richter pada tahun 1797 dan 1833
akan menimbulkan tinggi gelombang
di atas 5 meter [4].
Kota Padang adalah ibukota
Provinsi Sumatera Barat yang
terletak di daerah pesisir dataran
rendah di Pantai Barat Pulau
Sumatera yang mempunyai jumlah
penduduk 1.412.512 jiwa dengan
luas 151.854 ha dan kepadatan ratarata 9.30 jiwa/ha (BPS Kota Padang
dalam angka 2009). Dalam hal ini
sebagian
besar
penduduknya
berada di pesisir pantai yang setiap
waktu merasa ketakutan dengan
akan datangnya tsunami.
Kota Padang jika dilihat dari
topografi, merupakan daerah yang
relatif dataran rendah terutama pada
kawasan yang berada di daerah
pesisir
pantai,
sehingga
bila
sewaktu-waktu terjadi gempa dan
tsunami, akan membuat masyarakat
Kota Padang panik, terjadinya
kemacetan lalu lintas, sehingga
warga akan kebingungan untuk
mencari tempat yang lebih tinggi.
Hal ini tentu akan membutuhkan
jalur evakuasi dan informasi yang
jelas.
Dengan kejadian tersebut,
pemerintah Kota Padang harus
memikirkan alternatif dengan cara
menyediakan tempat evakuasi dan
jalur-jalur
evakuasi
terhadap
ancaman tsunami, dan kita juga
sebagai masyarakat Kota Padang
harus lebih peka atau tanggap
terhadap kejadian-kejadian atau
gempa-gempa yang akan terjadi
kemudian.
Walaupun
waktu
tepat
pengulangan terjadinya gempa bumi
belum bisa diprediksikan secara
akurat, keadaan ini membutuhkan
kewaspadaan yang tinggi dan
persiapan
yang
baik.
Untuk
mengurangi korban jiwa dan dampak
kerusakan dari gejala alam ini
diperlukan sebuah kajian tata ruang
kota atau jalur-jalur evakuasi yang
dapat mengurangi korban nantinya.
Instrumen rencana ini berupa jalurjalur
evakuasi
bencana
yang
diwujudkan ke dalam pemetaan
rawan bencana, rencana penetapan
bangunan
penyelamat
(escape
building),
rencana
jalur
penyelamatan/evakuasi
(escape
road),
dan
rencana
lokasi
penyelamatan darurat (shelter).
Dengan
demikian,
jalur
evakuasi yang digunakan tentu akan
membutuhkan jalan yang lebar yang
bisa dilalui oleh banyak orang
dengan cepat dengan kendaraan
roda dua maupun jalan kaki, seperti
jalur evakuasi dari Air Tawar Barat
menuju By Pass maupun ke tempat
yang lebih tinggi lainnya. Selain
membutuhkan
jalur
evakuasi
tsunami,
shelter
juga
sangat
dibutuhkan
untuk
tempat
pengungsian.
Shelter/bangunan
tinggi yang bisa digunakan sebagai
tempat pengungsian, Ahmad Fauzi
manyatakan
bangunan
tempat
pengungsian tersebut minimal harus
mempunyai 3 tingkat dengan daya
tampung tertentu. Dalam hal ini,
UNP
juga
mulai
memikirkan
memikirkan shelter atau bangunanbangunan tinggi yang nantinya bisa
dijadikan sebagai alternatif tempat
pengungsian jika sewaktu-waktu
terjadi tsunami sebagi tempat
175
METODOLOGI PEMECAHAN
MASALAH
Penelitian ini dilakukan pada
jalu-jalur atau jalan yang ada di lima
kelurahan yang ada di
Kota
Padang, yaitu:
Tabel 1. Lokasi Penelitian
No
Kelurahan
Kecamatan
Air
Tawar Padang Utara
1
Barat
Parupuk
Koto Tangah
2
Tabing
Variabel-variabel
yang
diperlukan
dalam
metode
ini
meliputi: variabel jumlah simpul,
176
menyimpan,
memeriksa,
mengintegrasikan,
memanipulasi,
dan menampilkan data-data yang
berhubungan dengan posisi-posisi di
permukaan bumi [2].
Untuk mendukung pengolahan
data,
maka
Software
yang
digunakan untuk menganalisis data
SIG adalah Software AutoCAD Map.
Menurut Eddy Prahasta [2], ada
beberapa keunggulan AutoCAD
Map, yaitu:
1. Mampu
membuat
gambar
rancangan dua atau tiga dimensi
2. Mampu
melakukan
analisa
spasial berupa hitungan jarak
(length atau distance), keliling
(perimeter), dan membentuk
zona buffer.
3. Mampu membuat grafik, sketsa,
diagram, digitasi peta.
177
Data Sekunder
Kelurahan:
a. Air Tawar Barat & Sekitarnya
b. Parupuk Tabing & Sekitarnya
Jalur Evakuasi
Berdasarkan SIG dan
GPS
Rekomendasi
Selesai
GPS
Analysis
- Short Path Analysis (SPA)
- Overlay
178
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
NAMA KAWASAN/DAERAH
TIKUNGAN SIMPANG MUARO
PASIR JAMBAK
ASRMA HAJI
BY PASS
FAKULTAS MIPA UNP
GERBANG UNP
GUNUNG PANGILUN
JALAN INSPEKSI
JEMBATAN BASKO
JEMBATAN BEROK SITEBA
JEMBATAN MUARA
PENJALINAN
JONDUL 3-TABING
JONDUL 4-TABING
JONDUL 5-TABING
KERAWANG
KOMPLEK CIMPAGO-TABING
KURAO
LAPANGAN BOLA TUNGGUL
HITAM
MARANSI
OLO NANGGALO
PASAR SITEBA
PASIR PUTIH-TABING
PERUMAHAN ATB
PERUMAHAN MEGAMARINA
SIMPANG 3 KERAWANG-BY
PASS
SIMPANG 3 MARANSI-BY
PASS
SIMPANG 4 LUBUK
MINTURUN
SIMPANG 4 SITEBA-BY PASS
SIMPANG AKPER SITEBA
SIMPANG ASRAMA HAJI
GERBANG 1
SIMPANG ASRAMA HAJI
GERBANG 2
SIMPANG BELIBIS
SIMPANG CENDRAWASIH
SIMPANG DAMRI
SIMPANG GIA
SIMPANG JLN. LINGGARJATI
SIMPANG JLN. NURTANI
TABING
SIMPANG JLN. PASIR
PARUPUK
SIMPANG LABOR
TANGGAL &
WAKTU
TITIK KOORDINAT
South
East
Altitude
(Elevasi)
14-07-11 11:33:47
0051'56,5"
10020'34,8"
15 m
14-07-11 13:11:53
By Pass
14-07-11 12:26:55
14-07-11 12:29:39
15-07-11 9:43:00
15-07-11 11:47:33
14-07-11 11:07:46
15-07-11 10:14:33
0052'69,5"
0052'38,8"
0053'82,5"
0053'88,8"
0054'92,8"
0052'14,6"
0054'16,2"
0053'72,3"
10020'78,1"
10023'04,1"
10020'83,8"
10021'08,3"
10021'84,6"
10020'65,6"
10021'03,1"
10021'78,2"
11 m
14-07-11 11:26:49
0051'69,5"
10020'39,7"
12 m
14-07-11 14:15:22
14-07-11 15:06:08
14-07-11 13:43:33
15-07-11 11:22:59
14-07-11 14:01:58
15-07-11 10:37:27
0052'27,7"
0052'24,1"
0052'63,7"
0052'55,4"
0052'42,4"
0053'26,3"
10020'24,2"
10020'32,9"
10020'51,2"
10022'12,1"
10020'44,4"
10022'42,4"
10 m
10 m
7m
14 m
9m
14 m
15-07-11 11:56:27
0053'30,0"
10022'55,5"
10 m
15-07-11 10:41:03
15-07-11 9:54:04
15-07-11 10:01:35
14-07-11 14:43:49
14-07-11 11:56:16
14-07-11 14:39:50
0052'92,9"
0054'33,7"
0053'85,0"
0051'92,9"
0054'30,2"
0052'06,7"
10022'59,0"
10022'38,5"
10022'08,6"
10020'06,8"
10020'83,3"
10020'24,1"
12 m
15 m
16 m
10 m
16 m
8m
15-07-11 11:30:03
0052'10,4"
10022'81,1"
14 m
15-07-11 10:46:10
0052'43,5"
10023'07,8"
17 m
15-07-11 11:38:40
0050'92,1"
10021'89,1"
32 m
15-07-11 10:53:21
15-07-11 10:04:32
0054'03,4"
0053'91,1"
10023'72,1"
10022'44,0"
19 m
13 m
14-07-11 13:16:38
0052'68,3"
10020'89,5"
11 m
14-07-11 13:20:21
0052'75,1"
10020'92,9"
11 m
14-07-11 12:12:57
14-07-11 12:18:48
14-07-11 14:10:28
14-07-11 13:04:54
14-07-11 15:08:50
0054'00,5"
0053'58,0"
0052'10,3"
0053'01,3"
0052'18,6"
10020'74,3"
10021'14,0"
10020'59,7"
10021'02,8"
10020'64,7"
18 m
16 m
10 m
11 m
10 m
14-07-11 13:24:37
0052'81,0"
10020'96,3"
12 m
14-07-11 13:30:05
0053'15,8"
10021'07,0"
10 m
14-07-11 12:06:51
0054'03,5"
10021'03,4"
18 m
179
11 m
15 m
11 m
9m
23 m
16 m
SIMPANG PARUPUK
SIMPANG PARUPUK RAYA
SIMPANG PASIR PUTIH
SIMPANG PATENGGANGAN
SIMPANG PERUMAHAN ATB
SIMPANG PRESIDEN
SIMPANG PT. ASIA
SIMPANG RUMAH MAKAN
SURYA-PARUPUK
SIMPANG SMP 13
SIMPANG SOSPOL-TABING
SIMPANG TABING-JLN. RAYA
LBK MINTURUN
SIMPANG TINJU
SIMPANG TUNGGUL HITAM
14-07-11 13:00:55
14-07-11 12:46:45
14-07-11 14:23:30
14-07-11 12:16:03
14-07-11 11:52:58
15-07-11 9:33:27
14-07-11 13:56:25
0053'06,3"
0053'41,8"
0051'91,2"
0053'60,0"
0054'14,2"
0054'48,2"
0052'32,9"
10020'57,3"
10020'67,1"
10020'50,0"
10020'72,5"
10021'02,2"
10021'20,3"
10020'72,3"
11 m
11 m
9m
12 m
16 m
37 m
8m
14-07-11 12:52:41
0053'37,6"
10021'11,5"
14 m
14-07-11 13:53:06
14-07-11 13:09:04
0052'54,2"
0052'85,6"
10020'83,2"
10020'52,1"
11 m
11 m
15-07-11 11:45:29
0051'97,8"
10020'53,5"
10 m
15-07-11 9:38:15
15-07-11 11:12:07
0054'11,6"
0053'54,1"
10021'79,8"
10021'15,1"
11 m
3m
2. Jalur Terpendek
Untuk
mempermudah
mendapatkan hasil jalur terpendek
pada Kelurahan Air Tawar Barat dan
Kelurahan Parupuk Tabing, maka
kedua kelurahan tersebut dibagi
menjadi
10
zona.
Jalur-jalur
terpendek berdasarkan zona dapat
dilihat pada gambar 3.
Zona
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
Nama Wilayah
Perumnas Air tawar barat
Parkit
UNP
Cendrawasih
Parupuk Tabing
Asrama Haji
Jondul 5
Komplek Cimpago
Jondul 4
Pasir Putih Tabing
180
Nama
Wilayah/Kawasan
A1 = Perumnas Air
Tawar Barat
A2 = Parkit
A3 = UNP
4
5
6
7
A4 = Cendrawasih
A5 = Parupuk Tabing
A6 = Asrama Haji
A7 = Jondul 5
A8 = Komplek
Cimpago
A9 = Jondul 4
A10 = Pasir Putih
Tabing
8
9
10
Estimasi Waktu
Sepeda
Jalan
Motor
kaki
(menit)
(menit)
Jalur
Node
(simpul)
Links
(ruas)
Length
(panjang)
meter
A1 ke T1
19
18
3070,6
9.2
15.3
A2 ke T1
A2 ke T2
A3 ke T3
A3 ke T4
A4 ke T4
A5 ke T5
A6 ke T5
A7 ke T6
28
28
25
25
19
18
22
23
27
27
24
24
18
17
21
22
3386,8
5750
5024,2
4601,5
4612,9
4414,1
4682,8
3654,5
10.1
17.2
15
13.8
13.8
13.2
14
10.9
16.8
28.7
25.1
23
23
22
23.4
18.2
A8 ke T6
16
15
3375,4
10.1
16.8
A9 ke T6
14
13
3170,1
9.5
15.8
A10 ke T6
12
11
3584,6
10.7
17.9
Keterangan:
A = Titik awal, T = Titik akhir/titik tujuan
Estimasi Perkiraan waktu
Kenderaan Bermotor, 1 km (1000 m) = 3 menit, Jalan kaki, 1 km (1000 m) = 5
menit
Berdasarkan tabel 4, diperoleh
estimasi waktu. Untuk kendaraan
bermotor, waktu yang dibutuhkan
sesuai
dengan
waktu
yang
ditentukan, yaitu rata-rata di bawah
20 menit. Sedangkan estimasi
181
Analisis
Berdasarkan analisis jalur
terpendek,
diperoleh
ada
10
(sepuluh)
jalur
berdasarkan
pembagian zona. Sedangkan waktu
yang ditentukan untuk evakuasi 20
menit. Untuk mendapatkan waktu
evakuasi dengan menggunakan
kendaraan bermotor, diperkirakan
estimasi waktu 3 menit per
kilometer, dan untuk pejalan kaki 5
menit
per
kilometer.
Dengan
ketentuan waktu yang ada di atas,
maka waktu yang diperoleh setelah
dianalisis dengan menggunakan
kendaraan bermotor, waktu yang
dibutuhkan rata-rata di bawah 20
menit (sesuai dengan waktu yang
ditentukan), dan untuk pejalan kaki,
waktu yang dibutuhkan sebagian
diatas 20 menit untuk evakuasi.
Titik koordinat adalah titik
penentuan posisi dimana seseorang
/ tempat / benda berada. Dalam
penelitian ini, ada dua titik koordinat
yang diperoleh. Titik koordinat yang
pertama adalah titik koordinat yang
didapatkan langsung dari lokasi
penelitian dengan menggunakan
GPS. Sedangkan titik koordinat yang
kedua adalah titik koordinat yang
didapatkan dengan GPS dianalisis
dengan menggunakan GIS (Map
Source). Tujuan dari titik koordinat
yang
dianalisis
dengan
182
183
Nama
Wilayah/Ka
wasan
Jalur
Ruas
Jalan
A1 =
1
Perumn
as Air
Tawar
Barat
A1 ke
T1
A2 = Parkit
A2 ke
T2
A3 = UNP
A3 ke
T4
1.7 s/d
1.13
15 s/d
2.19
4.15 &
3.23
Keterangan
1. Pada ruas jalan 1.7 s/d
1.13 kondisi perkerasan
jalan bagus, dan jalan
dua
arah.
Setelah
dilakukan analisis untuk
mendapatkan
jalur
terpendek dari A1 ke T1,
bahwa jalur dari titik awal
ke titik tujuan berlawanan
arah
dengan
kondisi
jalan.
Hal ini akan
menimbulkan kemacetan
jika sewaktu-waktu terjadi
evakuasi. Jarak dari ruas
jalan 1.6 ke tikungan
sesuai dengan arah jalan
cukup jauh ( 3 km)
ditempuh,
dan butuh
waktu yang lama ( 20
menit) ke titik tujuan
(aman).
2. Pada ruas jalan 1.15 s/d
1.18 untuk mendapatkan
jalur terpendek ke titik
tujuan,
jalur
yang
didapatkan tidak melalui
smpang tinju. Dari ruas
jalan 1.16 a/d 1.18,
kondisi
jalan
cukup
banyak tikungan dan
merupakan
jalan
lingkungan.
1. Pada ruas jalan 2.15 s/d
2.19 kondisi perkerasan
jalan bagus, dan jalan
dua
arah.
Setelah
dilakukan analisis untuk
mendapatkan
jalur
terpendek dari A2 ke T2,
bahwa jalur dari titik awa
ke titik tujuan berlawanan
arah dengan kondisi
jalan yang ada. Hal ini
akan
menimbulkan
kemacetan jika sewaktuwaktu terjadi evakuasi.
Jarak dari ruas jalan 2.14
ke
tikungan
sesuai
dengan arah jalan cukup
jauh ( 5 km) ditempuh,
dan butuh waktu yang
lama ( 20 menit) ke titik
tujuan (aman).
1. Setelah
dilakukan
analisis jalur A3 ke T4,
analisa yang didapatkan
cukup baik. Pada ruas
jalan 4.15, jalur yang
didapatkan
sesuai
dengan rambu evakuasi,
184
Gambar
No
Nama
Wilayah/Ka
wasan
Jalur
Ruas
Jalan
Keterangan
melainkan
jalur
dari
pinggir sungai dengan
lebar jalan yang kecil ( 3
m).
2. Pada ruas jalan 3.23,
kondisi jalan cukup jelek
(rusak).
Dalam hal ini, pemerintah
harus lebih memberikan
perhatian
untuk
memperbaiki perkerasan
jalan.
A4 =
Cendrawasih
A4 ke
T4
4.7 s/d
4.8,
3.23 &
4.15
A5 =
Parupuk
Tabing
A5 ke
T5
5.16
1. Pada jalur A4 ke T4
secara umum cukup
bagus. Untuk menempuh
jalur pada ruas jalan 4.7
s/d 4.8, harus melewati
dua buah tikungan agar
bisa sampai ke titik
tujuan
(aman).
Oleh
karena
itu,
untuk
menempuh ruas jalan
(tikungan) tersebut butuh
waktu yang lama, dan
akan
menimbulkan
kemacetan
pada
kenderaan
bermotor
pada saat kejadian.
2. Pada ruas jalan 4.15,
jalur yang didapatkan
sesuai dengan rambu
evakuasi, melainkan jalur
dari
pinggir
sungai
dengan lebar jalan yang
kecil.
3. Pada ruas jalan 3.23,
kondisi jalan cukup jelek
(rusak).
1. Pada jalur A5 ke T5 yaitu
parupuk tabing by pass
untuk mendapatkan jalur
terpendek,
sesuai
dengan analisis jalur
yang
didapatkan
melewati
bandara
LANUD.
2. Pada ruas jalan 5.16,
kondisi perkerasan jalan
sangat rusak (jelek).
Dalam hal ini, jalan ini
tidak
efektif
lagi
digunakan
para
pengguna jalan dengan
kenderaan jalan pada
saat terjadi evakuasi
185
Gambar
No
Nama
Wilayah/Ka
wasan
A6 = Asrama
Haji
Jalur
A6 ke
T5
Ruas
Jalan
6.3 s/d
6.9
7.19,
7.20, &
7.6 s/d
7.14
A7 = Jondul
5
A7 ke
T6
A8 =
Komplek
Cimpago
A8 ke
T6
8.9, 8.13
dan 8.14
A9 = Jondul
4
A9 ke
T6
9.7
Keterangan
menuju daerah aman (by
pass).
1. Setelah
dilakukan
analisis, pada ruas jalan
6.3 s/d 6.9 cukup banyak
belokan (tikungan) yang
harus
dilewati
dan
merupakan
jalan
lingkungan.
1. Setelah
dilakukan
analisis, pada jalur A7 ke
T6 jalur yang didapatkan
melewati jalan ekspeksi
yang berada di pinggir
sungai yaitu pada ruas
jalan 7.19 dan 7.20.
sedangkan
jalan
ekspeksi
mempunyai
badan jalan yang tidak
lebar (kecil) dan sudah
rusak.
2. Pada ruas jalan 7.6 s/d
7.14
cukup
banyak
belokan
yang
harus
dilewati.
1. Setelah dianalisi, pada
ruas jalan 8.9 untuk
mencapai tujuan dengan
kondisi jalan yang ada.
Ruas jalan 8.9 berada
pada jalan dua arah.
2. Ruas jalan 8.13 dan 8.14
berada
pada
jalan
ekpeksi yang bukan jalan
utama.
Jalan
ini
ekspeksi
mempunyai
badan jalan yang kecil
yang bisa digunakan.
1. Pada ruas jalan 9.7
berada pada arah yang
berlawanan. Jika sesuai
arah
jalan
untuk
mencapai
dengan
belokan yang ada pada
ruas 9.7, maka akan
membutuhkan
waktu
yang lama melewatinya
untuk mencapai tujuan
(titik aman).
186
Gambar
No
10
Nama
Wilayah/Ka
wasan
A10 = Pasir
Putih Tabing
Jalur
A10 ke
T6
Ruas
Jalan
10.2 s/d
10.5
Keterangan
Gambar
KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil penelitian
yang didapatkan bahwa masih
ada jalur-jalur evakuasi bencana
tsunami yang lebih cepat dan
optimal yang dapat dijangkau
oleh masyarakat selain jalurjalur evakuasi yang ditetapkan
oleh Pemerintah Kota Padang
khususnya Kelurahan Air Tawar
Barat dan Kelurahan Parupuk
Tabing.
2. Setelah melihat kondisi eksisting
jalur-jalur evakuasi tsunami Kota
Padang pada Kelurahan Air
Tawar Barat dan Kelurahan
Parupuk Tabing, ternyata tidak
ada rambu-rambu yang jelas
sebagai arahan untuk melewati
jalur-jalur evakuasi tersebut,
sehingga sangat memungkinkan
terjadinya kondisi overlepping
pada jalur evakuasi.
3. Jalur-jalur evakuasi bencana
tsunami
yang
dianalisis
menghasilkan 10 (sepuluh) zona
awal dengan 6 (enam) zona
tujuan, dimana pengguna jalur
evakuasi tersebut tidak akan
menimbulkan
overlapping
karena sudah terarah.
DAFTAR PUSTAKA
187
[1]
[2]
Prahasta,
Eddy.
(2005).
Sistem Informasi Geografis.
Bandung: CV. Informatika
[3]
[4]
Dirjen
Penataan
Ruang
Wilayah I PU. Rencana
Penyediaan dan Pemanfaatan
Ruang
Evakuasi
dalam
Rangka
Mitigasi
Bencana
Tsunami di Kota Padang.
Akses
internet
:
http://www.google.com.
tanggal 27 Maret 2011.