You are on page 1of 4

BAB V

KESIMPULAN

5.1.

Kesimpulan
Sesuai dengan hasil analisis yang dilakukan pada gedung dengan

menggunakan program Etabs V.9, maka dalam modifikasi perencanaan gedung


Hotel Arum Lombok menggunakan sistem struktur Flat Slab dan Shear Wall ini
maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Setelah dianalisa sistem struktur flat slab kurang cocok digunakan pada
gedung yang dibangun pada daerah dengan zona gempa tinggi. Gedung
tesebut akan aman bila sistem slat slab dikombinasikan dengan shear wall
untuk menahan beban lateral akibat gempa.
2. Hasil perhitungan komponen struktur gedung tersebut dengan dimensi yang
direncanakan aman terhadap kinerja batas layan dan batas ultimit gedung.
3. Dimensi komponen-komponen strukur gedung adalah :
a. Dimensi Flat Slab 7.3 m x 15.6 m dengan ketebalan = 210 mm = 21cm
b. Lebar drop panel 2500 mm = 2.5 m
Tebal drop panel 53 mm = 5.3 cm
c. Dimensi kolom digunakan 750 mm x 750 mm pada lantai satu, 700 mm x
700 mm pada lantai dua, 650 mm x 650 mm lantai tiga, 600 mm x 600
mm lantai empat sampai enam, dan 550 mm x 550 mm pada lantai tujuh
sampai sebelas.
d. Tebal shear wall sebesar 210 mm = 21 cm
e. Fondasi menggunakan Bore Pile dengan diameter 0.8 m dengan tanah
keras maksimum pada kedalaman 20.5 m
4. Material yang digunakan adalah mutu beton fc = 25 Mpa untuk struktur
Kolom, Flat Slab dan Fondasi. Sedangkan Shear Wall menggunakan mutu
beton fc = 30 Mpa. Mutu baja fy = 400 Mpa
5. Penulangan komponen-komponen struktur gedung adalah :

82

a. Flat Slab menggunakan tulangan dua arah D16-30 arah X dan D16-60
arah Y
b. Drop Panel menggunakan tulangan dua arah D16-35 arah X dan D16-60
arah Y
c. Kolom memliki tulangan yang bervariasi pada setiap lantainya
K (550/550) = Tulangan pokok 8D22, Tulangan geser = D10-100
K (600/600) = Tulangan pokok 10D22, Tulangan geser = D10-100
K (650/650) = Tulangan pokok 12D22, Tulangan geser = D10-100
K (700/700) = Tulangan pokok 14D22, Tulangan geser = D10-100
K (750/750) = Tulangan pokok 16D22, Tulangan geser = D10-100
K (800/800) = Tulangan pokok 18D22, Tulangan geser = D10-100
d. Shear Wall menggunakan ukuran tulangan utama adalah D20, sedangkan
jarak antar tulangan adalah 250 mm dan selimut betonnya adalah 25 mm.
e. Fondasi menggunakn Bore Pile dengan jumlah bore pile maksimum per
kolom adalah 6 tiang
5.2.

Saran
Berdasarkan hasil analisis struktur gedung yang telah dimodifikasi, maka

saran yang bisa dilakukan untuk perencana berikutnya adalah :


1. Pada perencanaan berikutnya agar bisa lebih menganalisa tentang pola
sambungan pada kolom, flat slab dan drop panel yang tidak terlalu dianalisa
pada perencanaan ini.
2. Perencanan berikutnya juga mencoba membandingkan sistem struktur flat
slab dengan sistem balok-kolom portal dari sisi kekuatan, pengerjaan dan
ekonomi.

Daftar Pustaka
American Institute of Steel Construction, Inc. (2005) Seismic Design Manual
(AISC 327-05). Chicago
Arthur H.Nilson.1993. Perencanaan Struktur Beton Bertulang.

83

Asroni, Ali.2010. Balok dan Pelat Beton Bertulang edisi pertama.Yogyakarta:


Graha Ilmu.
Asroni, Ali.2010. Kolom Fondasi dan Balok T edisi kedua.Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Badan Standarisasi Nasional. 2002. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa
Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1726-2002). Jakarta : Badan
Standarisasi Nasional.
Badan Standarisasi Nasional. 2002. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk
Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002). Bandung : Badan Standarisasi
Nasional.
Bozorgnia, Y. and Bertero,V. (2004). Earthquake Engineering, From Engineering
Seismology to Performance-Based Engineering. CRC Press. New York
Departemen Pekerjaan Umum. 1987. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk
Gedung ( PPIUG ) 1987. Jakarta : Departemen Pekerjaan Umum.
Farzad Naeim. (2001). The Seismic Design Handbook, 2nd ed. Kluwer Academic
Publishers. Boston
FEMA 451B. (2007). NEHRP Recommended Provisions for New Buildings &
Other Structures Training & Instructional Materials. Washington
Ghosh, S.K. (2008). Seismic Design of RC Structures using UBC/ACI Provisions.
Dubai.
Hasan Taufiq, M. 2010. Modifikasi Perencanaan Struktur Gedung Graha Pena
surabaya Dengan Metode Flat Slab. Skripsi. Institut Teknologi Sepuluh
Nopember
McCormac,Jack C.2001. Desain Beton Bertulang Edisi Kelima Jilid 1 dan 2.
Jakarta: Erlangga.
Nawy, Edward G.P.E. 1998 . BETON BERTULANG (Suatu Pendekatan Dasar).
Purwono, R., Tavio, Imran, I., Raka, I.G.P., 2007 Tata Cara Perhitungan Struktur
Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002) Dilengkapi
Penjelasan, ITSPress, Surabaya.
Taranath, B.S. (2010). Reinforced Concrete Design of Tall Buildings. CRC Press.
New York

84

Wang, Chu-Kia, Charles G. Salmon. 1992. Binsar Hariandja. Disain Beton


Bertulang.
Widodo, 2000, Respons Dinamik Struktur Elastik. UII Press, Jogjakarta.
W.H.Mosley ; J.H Bungey 2004 .Perencanaan Beton Bertulang edisi kedua

85

You might also like