Professional Documents
Culture Documents
SARI
PT. Weda Bay Nickel merupakan perusahaan pertambangan yang bergerak di
bidang pertambangan nikel dan kobalt. Perusahaan ini berlokasi di Tanjung Ulie,
Kabupaten Halmahera Tengah. Kontrak karya pertamanya disahkan berdasarkan
dikeluarkannya Keputusan Presiden No. B.53/PRESS/1/1998 bertanggal 19 Januari 1998.
Sejauh ini, PT. WBN tengah melakukan tahap konstruksi dan persiapan untuk melakukan
tahapan penambangan.
Perhitungan cadangan merupakan bagian yang penting dalam kegiatan eksplorasi
karena berorientasi pada kuantitas dari endapan bahan galian. Dewasa ini, perhitungan
cadangan telah dilakukan dengan menggunakan teknologi yang lebih modern (komputer).
Namun diperlukan evaluasi dengan metode-metode konvensional agar nantinya dapat
dijadikan bahan pertimbangan, tanpa mengesampingkan keakuratan penaksiran data dari
metode yang digunakan tersebut.
Metode perhitungan cadangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penampang (cross-section) dengan pendekatan menggunakan satu penampang (Step
Change Method). Dari hasil penelitian didapatkan volume untuk metode penampang
adalah 299.824,17 m3 dengan tonase 761.553,38 ton
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perhitungan cadangan merupakan
yang
perhitungan
namun
cadangan
ini
dibagi
terkandung
dalam
dalam
pemakaian
geometri
metode
parameter
antara
lain:
kadar,
yang
lebih
modern
penelitian
ini
batasan
perhitungan
digunakan
yang
adalah
Metode
Penampang.
2. Parameter
pehitungan
cadangan
pertimbangan,
tanpa
bermaksud
digunakan tersebut.
tiap
untuk mengetahui :
di daerah penelitian.
2. Jumlah
macam
daerah
ini,
metode
penelitian
yang
digunakan
dalam
galian
endapan
2. Berapa
bentuk
pada
penelitian.
penelitian
cadangan
bahan
jumlah
cadangan
dari
penelitian.
langsung di lapangan.
b. Data sekunder adalah data hasil
telah
dikumpulkan
diolah
untuk
perhitungan
selanjutnya
pada
13,33
dengan
Timur.
digunakan
cadangan
memecahkan
masalah
penampang
yang
yang
berdasarkan
ditempuh
lokasi
untuk
MakassarTernate
Rute
mencapai
data
dengan
menggunakan
dan
pemboran eksplorasi.
mobil,
Tanjung
Ulie
memiliki
Indonesia
pola
dan
penelitian.
pemboran
eksplorasi
pada
umumnya
yaitu
Gambar 1.
Peta Tunjuk Lokasi Penelitian
2.3 Geologi Regional
pegunungan
2.3.1 Fisiografi
ini
adalah
batuan
Fisiografi
2. Mendala
Halmahera
Timur
Fisiografi
Halmahera
Barat
Mendala Halmahera Barat bagian
Mendala
Halmahera
Timur
utara
dan
lengan
selatan
Morfologi
mendala
Halmahera.
atas
sebagian
morfologi
penyusun
karst.
mempunyai
Jenis
batuan
batuan
sedimen,
pada
Api Kuarter
Satuan
kecil
di
sebelah
Halmahera.
barat
Deretan
pulau
pulau
ini
batuan
muda
ini
dinamakan
berupa
bidang
gunung
naik.
pulaunya
api
kuarter.
mempunyai
Sebagian
kerucut
gabro
hornblende,
piroksen,
dan
gabro
gabro
olivine,
sisipan
rijang.
Selain
itu
Gambar 2.
2.3.2 Stratigrafi
Urutan formasi batuan pada daerah
Halmahera disusun dari tua kemuda
kehijauan,
5. Satuan
Batugamping
berumur
adalah :
umumnya
satuan batugamping).
berwarna
getas,
hitam
terbreksikan,
Gambar 3.
Peta Geologi Halmahera Tengah
6. Formasi
Dorosagu
terdiri
dari
dengan
satuan
batugamping
berumur Paleosen-Eosen.
lebih
tua
(ultrabasa)
oleh
bagian
tebal
Formasi Bacan.
+250
meter.
Formasi
ini
yang
disatukan
sebagai
tufa
batupasir,
dan
Miosen
batulempung,
sisipan
konglomerat
Bawah.
Dengan
dan
batuan
(Formasi
Weda)
oleh
bidang
ketidakselarasan.
Setelah
pengendapan
bawah
bagian
terbentuk
atas
cekungan
luas
miosen
selesai,
yang
napal,
konglomerat,
dan
tufa,
batugamping,
Gambar 4.
berumur
lebih
hubungannya
muda
secara
dan
menjemari
hablur
dan
dari
tubuh
batuan
yang
aspek
fisik,
dan
aspek
biologinya
yang
perbedaan
dengan
lainnya.
Setelah
Formasi
terjadi
kuarter,
pengendapan
Tingteng,
terjadi
pengangkatan
sebagaimana
pada
ditunjukkan
oleh
ultrabasa,
basal,
rijang,
Penentuan
mempengaruhi
tubuh
batuan
batugamping
klasifikasi
karbonat
menurut
1.
cement.
Dan
Boundstone
memiliki
karena
menurut
selama
sayatan
tipis,
Dunham
tekstur
dalam
deposisional
pengendapan.
jelasnya,
klasifikasi
Untuk
lebih
Dunham
(962)
komposisi
kelas-kelas
batuan.
dalam
didasarkan
pada
Variasi
klasifikasi
perbandingan
kandungan lumpur.
Pada klasifikasi Dunham (1962)
Gambar 5.
dan
mud.
Nama-nama
yang
antar
mudstone,
butir
wackestone,
seperti
packstone,
telah
mengalami
transportasi)
diklasifikasikan
dan
Wackestone
kandungan
lumpur
yang
tetapi
memiliki
banyak
didominasi
untuk
oleh
mudstone
antar
butir,
dengan
batugamping
yaitu
batugamping mikrokristalin.
butir
lebih
dari
10%.
dapat
kandungan
klasifikasi
batugamping
Batugamping
sparry
sparry
dan
adalah
membedakan
mikrokristalin
packstone
hadir
keduanya
dengan
adalah
matriks,
yang
adalah
mengandung
batugamping
kalsit
Folk
mineral
diperoleh
dan
dengan
dalam
kebijaksanaan
klasifikasi
lebih
ini,
cocok
batugamping
ekonomi
tidak
ketentuan
pada
dapat
bertentangan
hukum
saat
atau
itu
atau
dinamakan
micrites,
batugamping
yang
sedangkan
tidak
memiliki
calcite)
disebut
sparites.
berikut.
adalah
jumlah
bahan
memenuhi
syarat-syarat
survey tinjau.
2. Sumberdaya
Gambar 6.
bahan
galian
penyelidikan
dan
Cadangan.
Sumberdaya
(inferred
3.1 Pengertian
tereka
atau
di
daerah
bagian
dari
(Resources)
adalah
terunjuk
(indicated
bahan
penyelidikan
galian
atau
di
daerah
bagian
dari
yang
4. Sumberdaya
terukur
(measured
galian
penyelidikan
di
atau
daerah
bagian
dari
terkait
sehingga
telah
terpenuhi,
penambangan
dapat
sumber
daya
mineral
yang
sehingga
berbagai
cadangan
Cadangan
daya
terpenuhi,
penambangan
dapat
sumber
telah
adalah
terkait
mineral
negara
yaitu
Klasifikasi
di
Inggris,
Klasifikasi
di
Amerika,
Klasifikasi
mineral
terukur
yang
tingkat
Gambar 7.
Kriteria dan Klasifikasi Sumberdaya Mineral dan Cadangan (SNI)
3.4 Perhitungan
Cadangan
Metode
Penampang
yang
digunakan
untuk
menghitung
yang
akan
cadangannya,
Simpson
dihitung
deposit
digunakan
Rumus
1/3.
Rumus
setiap
penampang
diwakili
dengan
ini
volume
Ket :
oleh
Gambar 9.
Perhitungan Volume Satu Penampang
3.5 Perhitungan Tonase
Gambar 8.
bahan
galian
biasanya
dinyatakan
dengan
Change
galian tersebut.
Perhitungan
Method
volume
menggunakan
satu
penampang
sedangkan
Gradual
Change
Method
untuk
Tonase = Vtotal x
tersebut,
menghitung
30
tabel berikut.
meter.
Bentuk
penyebarannya
Penampang
didasarkan
yang
pada
data
dibuat
koordinat,
Depth (m)
23.00
27.50
32.00
32.00
34.00
33.50
28.75
30.00
26.50
28.50
34.00
34.00
31.50
32.00
32.00
33.50
ketebalan
dari
tiap-tiap
didasarkan
pada
data
zona
pemboran
Selatan ke Utara.
dan
kemudian
diperhalus
dengan
Adapun penampang-penampang
tersebut, yaitu:
4.2
Karakteristik Batugamping
Batugamping
di
Doromesmesan
Km
diklasifikasikan
menjadi
batugamping,
yaitu
daerah
(tiga)
dua
ini
jenis
batugamping
Gambar 10.
(Chalky).
Batugamping
dengan
baik
oleh
Gambar 11.
Penampang Logbor B-C
Gambar 13.
Batugamping Kapuran
Gambar 12.
Penampang Logbor C-D
Pemodelan
penampang
ini,
Gambar 14.
Batugamping Kristalin
Chalky
Crystalline
Total
Volume (m3)
132.114,56
167.709,61
299.824,17
Tonase (Ton)
335.570,97
425.982,41
761.553,38
endapan
kapuran,
bertujuan
sedangkan
batuagamping
kristalin
untuk
terletak
horizontal.
bentuk
permukaan.
Informasi
ini
batugamping
didapatkan
berdasarkan
pada
penyebaran
tersebut
Dimana
dari
tidak
tetap.
umumnya
daerah
didominasi
oleh
Pada
permukaan
batugamping
logging.
Gambar 15.
Peta Penyebaran Endapan Batugamping
kerapatan
proses
spasi
titik
bor,
dimana
perhitungan
hasil
besar.
terhadap
penambangannya.
realisasi
itu
yang
successful
diperlukan
Untuk
suatu
factor
parameter
ditentukan
oleh
Tabel 3.
Succesful Factor untuk Metode Penampang
No.
Jenis Limestone
Tonase (Ton)
Succesful Factor
%
Ton
1.
Chalky
330.233,58
90
297.210,23
2.
Crystalline
397.435,07
90
357.691,56
Total
726.510,98
Kesimpulan
1. Bentuk
653.859,88
endapan
terbentuk
setempat-
penelitian agar
dapat
diketahui
batugamping
kadar/kualitas
dari
endapan
umum
kristalin.
Secara
keterdapatan
batugamping
batugamping tersebut.
penelitian
agar
meter.
penyebarannya
2. Dari
hasil
daerah
endapan
perhitungan
dengan
bentuk
lebih rinci.
dan
dapat
arah
diketahui
DAFTAR PUSTAKA
1. Rauf Abdul, 1998, Perhitungan
Cadangan Endapan Mineral,
UPN Yogyakarta, Yogyakarta.
2. Haris Agus, 2005, Modul Responsi
Metode
Perhitungan
Cadangan, ITB, Bandung.
3. Usman Dudi Nasrudin, 2004,
Diktat Perencanaan Tambang
Terbuka, UNISBA, Bandung.
4. Setia Graha Doddy, 1987, Batuan
dan
Mineral,
NOVA,
Bandung.
5. Anggayana
Komang,
1999,
Pemboran Eksplorasi dan
Penampang Lubang Bor, ITB,
Bandung.
6. Nurhakim, 2006, Bahan Kuliah
Teknik Eksplorasi, Universitas
Lambung
Mangkurat,
BanjarBaru.
7. Prodjosumarto
Partanto,
Arif
Irwandi,
1989,
Pengantar
Teknologi
Mineral
Penambangan, ITB, Bandung.
8. Suyartono, 2004, Good Mining
Practice,
Konsep
dan
Implementasi,
Direktorat
Teknik Mineral dan Batubara,
DESDM, Jakarta.
9. Darijanto
Totok,
2000,
Geostatistik,
Rekayasa
Pertambangan ITB, Bandung.
10.
,
1998,
Pengambilan
Conto
dan
Perhitungan Cadangan dengan
Metoda-Metoda
Konvensional, ITB, Bandung.
11.
, 2004, The JORC
Code, Australian Institute of
Mining
and
Metalurgy,
Australia.
12.
, 1998, Klasifikasi
Sumberdaya
Mineral
Dan
Cadangan, Badan Standarisasi
Nasional, Jakarta.