You are on page 1of 4

PALACE OF AIETE, SAN SEBASTIAN

Palace of Aiete
http://www.archdaily.com/104259/palace-of-aiete-isuuru-arquitectos

Palace of Aiete (Istana Aiete) didirikan pada tahun 1878 oleh bangsawan Bailen. Bangunan
bergaya neo-klasik ini dirancang oleh arsitek Prancis, Adolfo Ombrecht, dan menjadi salah
satu bangunan paling bernilai sejarah di San Sebastian.
Sampai Istana Miramar selesai dibangun pada tahun 1893, Palace of Aiete menjadi tempat
tinggal bagi raja-raja Spanyol, seperti Isabel II, Alfonso XII, Maria Cristina, dan Alfonso
XIII. Beberapa orang terkemuka juga pernah mengunjungi tempat ini, di antaranya Ratu
Elizabeth dari Inggris dan Permaisuri Eugenie de Montijo.
Pada tahun 2010, Palace of Aiete direnovasi dan diremikan sebagai House of Peace and
Human Rights. Area sekitar istana dengan luas 3.660 meter persegi juga dijadikan sebagai
Aiete Cultural Park. Di dalamnya terdapat kebun dan lapangan terbuka, taman bermain untuk
anak-anak, pavilion bonsai, bar dan restauran, dan sebagainya.

Aitei Park
http://www.tripadvisor.co.uk/

Pada proses renovasi Palace of Aiete, terdapat pula proyek penambahan massa bangunan di
halaman depan istana. Pembangunan baru ini ialah bentuk olah desain yang diperlukan dalam
rehabilitasi Palace of Aiete. Berfungsi sebagai Cultural Centre, atapnya berupa roof garden
sehingga membuatnya menjadi setengah terkubur di dalam tanah. Bentuknya yang seperti ini
juga bertujuan untuk menggabungkan sekaligus mempertahankan hubungan konfigurasi
antara istana dan taman di depannya melalui struktur platform yang sudah ada. Dengan
begitu, tidak mengubah esensi natural taman terhadap istana.

Entrance Cultural Centre


http://www.worldarchitecturemap.org/buildings/aiete-park-cultural-centre

Bangunan baru ini dirancang untuk saling berhubungan dengan istana. Strateginya adalah,
menempatkan fungsi Cultural Centre pada bangunan baru dan pada lantai dua Palace of
Aiete, sedangkan House of Peace and Human Rights hanya ditempatkan pada lantai dasar dan
lantai satu istana. Fungsi Cultural Centre yang berada di dua bangunan berbeda ini
dihubungkan dengan tangga layanan yang setengah terkubur di dalam tanah.

Penghubung bangunan baru dan bangunan lama


http://www.donostia.org/info/juventud/generalJuventud.nsf/Files/informative%20brochure/$File/informative
%20brochure.pdf

Gambar Potongan Palace of Aiete


http://www.archdaily.com/104259/palace-of-aiete-isuuru-arquitectos

Sedangkan House of Peace and Human Rights dapat beroperasi secara mandiri (tidak terkait
dengan fungsi Cultural Centre) dengan menggunakan tangga utama istana (pada gambar,
ditunjukkan dengan warna biru).
Sampai saat ini, komplek Aiete Cultural Park menjadi salah satu destinasi favorit di San
Sebastian, Spanyol. Bentuk olah desain arsitektur pusaka Palace of Aiete dengan
menambahkan bangunan baru yang setengah terkubur di halaman depannya berhasil
meningkat nilai fungsi bangunan pusaka. Bangunan ini sendiri, meskipun desainnya modern,
tidak bersaing dengan gaya arsitektur neo-klasik istana yang sudah ada karena diletakkan
setengah terkubur di dalam tanah. Peletakan ini juga membuat istana memiliki ruang rumput
(halaman) sehingga tetap mempertahankan hubungan antara Palace of Aitei dengan Aitei
Park.

Suasana kegiatan Aiete Cultural Park


http://www.donostia.org/info/juventud/generalJuventud.nsf/Files/informative%20brochure/$File/informative
%20brochure.pdf

Lower floor and first floor plan


http://www.archdaily.com/104259/palace-of-aiete-isuuru-arquitectos

Sumber:
http://tourism.euskadi.eus/en/cultural-heritage/aiete-palace/aa30-12375/en/
http://www.archdaily.com/104259/palace-of-aiete-isuuru-arquitectos
http://www.mimoa.eu/users/marialauraariasarq/Guides/Donostia

You might also like