You are on page 1of 5

Sabun dan Tegangan Permukaan

ABSTRAK
Kami telah melakukan pengamatan berjudul sabun dan tegangan permukaan, pada 12 Mei
2014 di Laboratorium Sains. Tujuan dari praktikum ini adalah Mengamati dan mengukur
tegangan permukaan. Menemukan pengaruh konsentrasi sabun mandi terhadap tegangan
permukaan. Metode yang kami gunakan adalah membuat sebuah kawat lurus berpasangan
dengan sebuah kawat yang berbentuk huruf U terbalik.Pasangan itu dicelupkan ke dalam air
sabun, kemudian dikeluarkan sehingga kawat lurus dapat seimbang dengan selapis film air
sabun yang melingkupi seluruh permukaan antara kedua kawat. Pada kawat A yang bermassa
0,8 gr, diperoleh nilai tegangan permukaan sebesar 0,061 N/m. Pada kawat B yang bermassa 1,0
gr, diperoleh nilai tegangan permukaan sebesar 0,067 N/m. Pada kawat C yang bermassa 1,2 gr,
diperoleh nilai tegangan permukaan sebesar 0,080 N/m. Pada kawat D yang bermassa 1,5 gr,
diperoleh nilai tegangan permukaan sebesar 0,107 N/m. Pada kawat E yang bermassa 1,6 gr,
diperoleh nilai tegangan permukaan sebesar 0,114 N/m. Dapat dilihat bahwa semakin berat
massa kawat maka tegangan permukaan semakin tinggi. Sedangkan nilai tegangan permukaan
keenam kawat tersebut meningkat sebanding dengan peningkatan massa kawat. Namun menurut
dasar teori yang sangat mempengaruhi tegangan permukaan yaitu suhu. Dalam percobaan yang
kami lakukan, kami tidak mengukur suhu, oleh karena itu hasil percobaan yang kami peroleh
faktor yang tampak hanya massa kawat yang mempengaruhi tegangan permukaan.
Kata kunci: sabun dan tegangan permukaan.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari banyak peristiwa di alam yang perlu kita perhatikan sebagai

calon guru IPA akan tetapi fenomena-fenomena tersebut mempunyai hubungan dengan adanya
tegangan permukaan. Sering terlihat peristiwa-peristiwa alam yang tidak diperhatikan dengan
teliti misalnya tetes-tetes zat cair pada pipa keran yang bukan suatu aliran, laba-laba air yang
berada di atas permukaan air, gelembung-gelembung sabun, pisau silet yang diletakkan perlahanlahan di atas permukaan zat cair yang terapung, dan naiknya air pada pipa kapiler. Hal tersebut
dapat terjadi karena adanya gaya-gaya yang bekerja pada permukaan zat cair atau pada batas
antara zat cair dengan bahan lain.Tegangan permukaan merupakan fenomena menarik yang
terjadi pada zat cair (fluida) yang berada pada keadaan diam (statis).Suatu molekul dalam fase
cair dapat dianggap secara sempurna dikelilingi oleh molekul lainnya yang secara rata-rata
mengalami daya tarik yang sama ke semua arah. Gejala ini yang disebut dengan tegangan
permukaan. Tegangan permukaan suatu zat cair terjadi karena perbedaan resultan gaya tarikmenarik molekul yang berada dipermukaan zat cair tersebut. Tegangan permukaan untuk zat
murni, metode yang didasarkan pada hukum keadaan saling terkait. Untuk campuran zat cair
disajikan metode-metode yang dikembangkan dan metode komponen murni. Lapisan permukaan
mikroskopik menunjukan bahwa molekul-molekul mengalami tegangan dan cenderung mengerut
membentuk ukuran terkecil yang sepadan dengan massa bahan, gaya menahan dari wadah dan
gaya-gaya dari luar.
Oleh karena itu dilakukan percobaan sabun dan tegangan permukaan dengan metode
mencelupkan kawat loop yang berbeda massa di dalam larutan sabun dengan konsentrasi yang
berbeda agar dapat mengetahui nilai tegangan permukaan dari suatu larutan sabun dan dapat
menganalisis fenomen-fenomena yang berhubungan dalam kehidupan sehari-hari dengan
mempelajari tentang tegangan permukaan.
1.2

TUJUAN
1.
Mengamati dan mengukur tegangan permukaan.
2.
Menemukan pengaruh konsentrasi sabun mandi terhadap tegangan permukaan.
1.3 RUMUSAN MASALAH

1.
2.

Bagaimana mengukur tegangan permukaan ?


Bagaimana pengaruh konsentrasi sabun mandi terhadap tegangan permukaan ?

BAB III

METODE PERCOBAAN
A. Rancangan Percobaan

Gambar 1. Rangkaian kawat loop


B. Alat dan Bahan
Alat :
1. Gelas beker 500 ml
2. Kawat loop pengukur tegangan permukaan
3. Gelas ukur 10 ml

Gambar 2. Air Sabun cair


1 buah
6 buah
1 buah

Bahan
1. Sabun mandi cair

Secukupya

2. Air
Secukupnya
C. Variabel
Adapun variabel yang digunakan ialah :
a. Variabel manipulasi
: Konsentrasi sabun cair, jenis kawat
b. Variabel control
: jenis gelas beker, volume air, jenis gelas ukur
c. Variabel respon
: Panjang kawat yang turun, waktu
D. Langkah Percobaan
1. Mengukur volume sabun mandi cair sebanyak 3 ml dengan menggunakan gelas ukur
2. Menuangkan 3 ml sabun mandi cair ke dalam gelas beker yang berisi 100 ml air
3. Mengaduk air dengan sabun mandi cair sampai rata atau berbusa
4. Memasukkan kawat ke dalam larutan sabun sampai tercelup
5. Mengangkat kawat dan amati panjang maksimal kawat serta catat waktu sampai
meletusnya gelembung.
6. Catatlah hasil pengamatnmu ke dalam tabel pengamatan
7. Mengulangi langkah 1-6 untuk 6 jenis kawat
8. Mengulangi langkah 1-7 untuk volume 6 ml dan 9 ml
E. Alur Percobaan
Sabun mandi

Mengukur volume sabun mandi sebanyak 3 ml dengan


gelas ukur
Menuangkan 3 ml sabun cair ke dalam gelas beker berisi
100 ml air
Mengaduk air dengan sabun mandi cair samapai rata atau
berbusa

Larutan sabun

Memasukkan kawat ke dalam larutan sabun samapai tercelup


Mengangkat kawat dan amati panjang maksimal kawat serta catat
waktu sampai meletusnya gelembung.

Panjang kawat

Mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan

Hasil pengamatan

Hasil pengamatan
kawat B
Hasil pengamatan
kawat A

Mengulangi langkah 1-6 untuk 6 jenis kawat

Hasil pengamatan
kawat D

Hasil pengamatan
kawat C

Hasil pengamatan
kawat F

Hasil pengamatan
kawat E

Mengulangi langkah 1-7 untuk volume sabun 6 ml dan 9 ml

Hasil pengamatan Volume 3Hasil


ml pengamatan Volume 6Hasil
ml pengamatan Volume 9 ml

You might also like