Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
SUMBER PANAS : PROSES MAGMATISME
Oleh karena itu, tempat dimana terjadi proses magmatisme, senderung terbentuk sistem hidrotermal.
Baik magmatisme yang membentuk plutonisme maupun vulkanisme
PENDAHULUAN
STADIA GUNUNGAPI
Sutikno Bronto, 2010
SF = fasies sentral
PF = fasies proksimal
MF = fasies medial
DF = fasies distal
PENDAHULUAN
Sistem dalam lingkungan gunungapi:
Magmatik
Vulkanik-hidrotermal
Geotermal
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Faktor faktor utama yang mengontrol proses alterasi
adalah ;
1. Sifat alami dari batuan dinding
2. Komposisi dari Fluida
3. Konsentrasi, Aktivasi, dan Potensial Kimia dari komponen
Fluida seperti; H+, CO2, O2, K+, S2, dan lainnya
4. kondisi tekanan maupun temperatur pada saat reaksi
berlangsung (Guilbert dan Park, 1986),
5. konsentrasi, serta lama aktivitas hidrotermal (Browne, 1991
dalam Corbett dan Leach, 1996).
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
REAKSI KIMIA
H+ + OH- H2O
REAKSI KIMIA
Serpentine
Albite
REAKSI KIMIA
SISTEM HIDROTERMAL
JENIS FLUIDA
SUMBER PANAS
SISTEM HIDROTERMAL
Pada sistem hidrotermal akan dijumpai tiga fase subtansi, yaitu :
padat (solid),
cair (liquid), dan
gas (gas).
Pada saat sistem masih aktif, fase fluida (cair dan gas) akan dominan
H2O merupakan senyawa yang dapat hadir sebagai fase padat
(es/ice), fase cair (air/water), dan fase gas (uap air/steam) pada
tekanan yang relatif sama.
Molekul fase padat apabila dipanaskan, akan cenderung bergerak
satu sama lain.
Pada saat mencapai melting point, fase padat akan berubah menjadi
fase cair. Apabila temperatur terus bertambah, pada saat mencapai
critical temperatur (boiling point), cairan akan berubah menjadi uap
(vapor) atau gas.
Steam adalah istilah kusus untuk menyebut uap air (water vapor).
FLUIDA MAGMATIK
Fraksi-fraksi volatil hidrous yang umumnya lebih ringan dan
alkalik, cenderung terakumulasi pada bagian atas kantong
magma.
Disebut sebagai Fluida magmatik (atau juvenile), dalam artian
masih fres, belum terkontaminasi dan belum pernah muncul di
permukaan.
Komponen volatil di dalam magma umumnya terdiri dari:
H2O, H2S, CO2, HCl, HF, dan H2
(sebagian besar adalah H2O, yaitu sekitar 1-15%).
FLUIDA HIDROTERMAL
Fluida Magmatik
Air Meteorik
Air Connate
Air Metamorfik
Air Laut
Gunungapi
Air laut
Air meteorik
Fluida magmatik
rm
Ai
k
ati
os
fer
m
ag
As
ten
Li
to
sf
er
FLUIDA HIDROTERMAL
Pada temperatur dan tekanan tertentu, beberapa substansi dapat
terlarut (solute) dan substansi yang lain (pelarut/solvent) membentuk
larutan (solution) yang homogen.
Baik zat terlarut maupun pelarut dapat berupa fase padat, cair, maupun
gas.
Zat
(solvent)
H2O ( c )
NaCl (p)
Alkohol/C2H2OH ( c ) H2O (c )
H2O ( c )
CO2 (g)
O (g)
N (g)
Pt (p)
H (g)
Fe (p)
C (p)
Kalkopirit (CuFeS2)
(p)
P = padat; c = cair dan g = gas
FLUIDA HIDROTERMAL
1.
2.
3.
4.
5.